BBM Tak Bisa Diunduh, BlackBerry Menyerah dengan Windows Phone?

BlackBerry Messenger pernah menjadi sebuah aplikasi eksklusif di perangkat berbasis BlackBerry OS, sampai kemudian perusahaan pengembangnya memutuskan untuk menghadirkan BBM ke lintas platform mulai dari Android, iOS hingga Windows Phone. Tapi, teruntuk platform terakhir ini, tampaknya BlackBerry mulai menunjukkan gelagat “kurang puas”. Kabar terbaru menyebutkan bahwa BBM tidak lagi tersedia di toko aplikasi Windows Phone kendati lapaknya masih dapat dijumpai.

Menurut pantauan Dailysocial, lapak BBM di Windows Phone kini menampilkan status “tidak kompatibel” dengan perangkat berbasis Windows Phone ataupun Windows 10 Mobile. Artinya, hampir tidak ada pengguna perangkat besutan Microsoft yang bisa mengunduh aplikasi tersebut.

wp_ss_20160624_0003-2-e1466784133619
BBM tidak mendukung semua perangkat Windows

Sampai berita ini diterbitkan belum ada pernyataan resmi dari pihak BlackBerry. Sementara itu di luar sana berkembang opini dan praduga yang melatar-belakangi keputusan tersebut. Dugaan yang saat ini paling dominan meyakini bahwa BlackBerry memang berniat menarik BBM dari platform Windows Phone dengan alasan rendahnya adopsi OS oleh pabrikan yang berbuntut pada lemahnya popularitas platform. Namun beberapa sumber juga menduga penyebabnya ada pada toko aplikasi, dalam hal ini Microsoft lah yang perlu dipertanyakan, bukan BlackBerry.

Situasi berbeda terjadi di platform Android, iOS dan BlackBerry OS di mana perusahaan asal Kanada itu masih terus memperkaya aplikasinya dengan sejumlah fitur baru. Yang paling segar, mereka baru saja merilis fitur BBM Video yang memungkinkan pengguna ketiga platform melakukan panggilan video ke sesama pengguna.

Sumber berita Mspoweruser dan gambar header BlackBerry.

Daya Jual BlackBerry Priv Disebut Lebih Buruk dari Dugaan Semula

Di awal-awal kehadirannya, BlackBerry Priv menuai pujian berkat desainnya yang unik, keyboard fisik dan sistem operasi Android yang dilengkapi fitur keamanan ala BlackBerry. Tapi apalah artinya desain dan fitur yang wah jika tak diiringi dengan penjualan yang hebat pula.

Salah seorang petinggi AT&T yang tak disebutkan namanya mengatakan bahwa smartphone Android pertama BlackBerry itu tak menjalani debutnya dengan mulus. Mereka bahkan mengaku lebih banyak menerima komplain dan pengembalian unit yang melebihi batas wajar. Berita ini sebenarnya tak begitu mengejutkan, beberapa saat yang lalu kabar miring serupa juga pernah berhembus. Hanya saja, kali ini datang dari AT&T yang notabene adalah rekanan terdekat BlackBerry selama bertahun-tahun. Jika AT&T saja mulai “jera”, rintangan besar jelas menanti BlackBerry untuk menemukan operator yang mau menerima perangkat mereka.

Menyusul kondisi ini, banyak pihak menilai bahwa pengguna setia BlackBerry mengalami kesulitan untuk berpindah dari BlackBerry OS ke Android. Tapi, itu bukan satu-satunya komposisi yang menjadi bumbu racikan atas kegagalan Priv. BlackBerry juga dianggap keliru dalam menentukan target pasar, alih-alih mengikuti tren smartphone murah, mereka lebih memilih untuk melepas Priv ke segmen kelas atas, bersaing langsung dengan iPhone yang notabene punya pangsa pasar yang lebih luas. Bahkan jika dibandingkan, harga jual Priv lebih mahal dari iPhone 6s.

Priv versi unlocked dijual seharga $699, sementara iPhone 6s hanya $650. Anggapan ini diamini oleh CEO BlackBerry John Chen beberapa waktu lalu, menurutnya Priv adalah produk high-end yang terlalu mahal, ini merupakan keputusan yang kurang bijak. Sementara menurut petinggi AT&T yang sama, tidak ada pertumbuhan signifikan di segmen pasar premium, di mana Apple dan Samsung masih mendominasi.

Dari data yang dirilis oleh Cnet, BlackBerry Priv terjual sebanyak 600.000 unit di kuartal keempat fiskal yang ditutup pada 29 Februari, angka ini jauh di bawah prakiraan sebanyak 850.000 unit. Apa tanggapan Anda?

Sumber berita 9to5Google dan gambar header BlackBerry.

NOVI dari XL Axiata Mungkinkan Pengguna Miliki Beberapa Nomor dalam Satu SIM Card

PT XL Axiata Tbk (XL) hari ini dikabarkan telah menjalin kerja sama dengan BlackBerry Limited untuk meluncurkan layanan baru yang diberi nama “NOVI”. Sebuah layanan multi-nomor yang memungkinkan pelanggan XL untuk menggunakan beberapa nomor ponsel pada satu perangkat.

Disampaikan Chief Brand Ana Customer Experience Office XL Nicanor V. Santiago III peluncuran layanan baru ini merupakan salah satu cara CL untuk memberikan layanan terbaik dan memenuhi kebutuhan pelanggannya.

“Salah satu cara kami memberikan layanan terbaik bagi pelanggan adalah dengan menyuguhkan layanan-layanan baru yang inovatif. Tentu saja, layanan tersebut tidak sekadar inovatif, namun juga yang memang dibutuhkan. NOVI merupakan layanan yang menjawab kebutuhan pelanggan untuk bisa menggunakan dan  memiliki nomor lebih dari satu namun dapat dioperasikan pada satu ponsel saja. Ini adalah keinginan pelanggan yang sudah lama kami dengar,” ujarnya.

XL dalam rilisnya mengklaim bahwa layanan NOVI adalah layanan mobile multi-nomor pertama yang tersedia di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik. Layanan NOVI menawarkan kepada pelanggan XL kemampuan untuk secara aman menjaga sampai tiga nomor ponsel pada satu perangkat. Sehingga pelanggan bisa memanfaatkan masing-masing nomor tersebut sesuai dengan keperluannya masing-masing. Misal nomor untuk keluarga, bisnis atau untuk nomor transaksi layanan online.

“Indonesia telah lama menjadi pasar yang penting bagi BlackBerry, dan kami sebagai penyedia teknologi di balik layanan inovatif ‘NOVI’, sangat senang dapat bermitra dengan XL. Peluncuran ini menunjukkan betapa luasnya kemampuan software cross-platform dari kami dalam menciptakan nilai bagi para mitra melalui solusi mobilitas terpercaya yang membantu konsumen dan mitra bisnis mampu beroperasi secara produktif, ” kata President Global Sales BlackBerry Carl Wiese.

Dengan layanan NOVI pelanggan cukup menggunakan satu buah SIM Card fisik untuk mendapatkan beberapa nomor. Nomor SIM Card tersebut nantinya digunakan untuk memusatkan dana agar nomor tambahan lainnya bisa digunakan sesuai kebutuhan. Identitas nomor tambahan akan disesuaikan dengan data yang terdaftar di SIM Card fisik.

Nantinya untuk bisa menggunakan layanan NOVI pengguna XL bisa langsung men-download aplikasi di Google Play atau pun di App Store. Atau juga bisa melakukan aktivasi dengan menghubungi *909#.

Fokus ke Android, BlackBerry Tak Akan Produksi Perangkat dengan OS BB10 Lagi

Mungkin beberapa pembaca sudah memprediksinya, tapi akhirnya hal ini terjadi juga: BlackBerry menyerah, pabrikan asal Kanada tersebut tak akan lagi memproduksi perangkat dengan sistem operasi BB10 besutannya sendiri.

Pergeseran ini sebenarnya sudah mulai kelihatan sejak BlackBerry merilis Priv, smartphone pertamanya yang ditenagai oleh OS Android. Namun saat itu BlackBerry sepertinya masih bimbang antara terus menggunakan Android atau kembali mengembangkan sistem operasinya sendiri.

Berbicara kepada The National, CEO BlackBerry John Chen menyebutkan bahwa pengguna perangkat BB10 masih akan mendapat dukungan minimal sampai dua tahun ke depan. Akan tetapi beliau juga memastikan bahwa ke depannya tidak akan ada lagi perangkat baru yang mengusung OS BB10.

Sebagai gantinya, BlackBerry akan fokus mengembangkan perangkat Android, khususnya pada sektor menengah. Mengapa menengah? Karena mereka telah terbukti kalah saing di sektor flagship. Sebagian besar konsumen enggan melirik Priv yang dibanderol $700.

Kemungkinan besar handset Android selanjutnya dari BlackBerry akan dilepas di kisaran harga $400, kalau memang yang ditarget adalah kelas menengah. Namun rencana spesifik BlackBerry rupanya belum berhenti sampai di sini saja.

Smartphone Android BlackBerry ke depannya akan lebih ditujukan pada kalangan bisnis atau enterprise ketimbang konsumen secara luas. Hal ini didasari oleh pengalaman panjang BlackBerry di bidang keamanan digital, dan mereka bertekad untuk terus menerapkannya meski telah berpindah ke Android.

Sumber: The National dan Pocket-lint.

BlackBerry Siapkan Dua Smartphone Android Sebagai Percobaan Terakhir?

Sudah bukan rahasia bahwa BlackBerry tidak setenar dulu, persaingan yang super keras memaksa mereka untuk beradaptasi dan menanggalkan idealisme yang dulunya dipegang teguh. Gagal total dengan BlackBerry OS, manajemen memutuskan untuk mengadopsi Android dengan meluncurkan perangkat berjuluk Priv.

Berikutnya, banyak orang berekspektasi BlackBerry bakal kembali melakukan langkah serupa guna memperkuat kembali ekosistemnya di ranah mobile. Dugaan itu terjawab oleh pernyataan resmi CEO BlackBerry, John Chen yang mengatakan bahwa perusahaannya memang mempertimbangkan untuk meluncurkan dua lagi perangkat Android tapi kali ini dengan banderol harga yang lebih bersahabat.

Lebih lanjut dikatakan bahwa salah satu dari kedua perangkat tersebut akan mengusung keyboard fisik, sementara lainnya menggunakan keyboard layar sentuh. Prakiraan harganya di antara $300 sampai dengan $400.

Dalam wawancara bersama The National Chen juga mengakui bahwa harga BlackBerry Priv terlalu tinggi, bahkan dengan separuh dari harganya, orang bisa perangkat dengan spesifikasi yang lebih baik. Tak heran bila Priv hanya mampu terjual sebanyak 600 ribu unit. Angka ini jauh di bawah prakiraan Wall Street dan ekspektasi BlackBerry.

Beberapa waktu yang lalu Chen pernah berkata bahwa respon Priv akan menentukan masa depan bisnis hardware mereka. Namun, tampaknya Chen masih enggan mengakui kekalahannya. Rencana peluncuran dua perangkat Android yang lebih murah ini mungkin menjadi percobaan terakhir BlackBerry. Jika gagal, maka kemungkinan besar mereka hanya akan fokus pada sektor piranti lunak.

Sumber berita PhoneArena dan gambar header ilustrasi Priv.

Versi Beta Android Marshmallow untuk BlackBerry Priv Telah Tersedia

Kebetulan memang bisa terjadi kapan saja. Smartphone Android perdana dari BlackBerry, Priv, rupanya diperkenalkan seminggu sebelum Google merilis Android 6.0 Marshmallow. Sayang, karena bukan Nexus, Priv pun tiba di tangan konsumen menjalankan OS Android 5.1 Lollipop. Maka dari itu, tidak kaget apabila mayoritas penggunanya terus mendesak BlackBerry untuk segera mengirim update Marshmallow.

Kegigihan mereka tidak sia-sia. Pasalnya baru-baru ini Blackberry telah membuka program pengujian beta Android Marshmallow untuk Priv. Lewat portal BlackBerry Beta Zone, pengguna Priv yang sudah tidak sabaran diajak untuk mencoba Android Marshmallow di handset-nya masing-masing dan melaporkan apabila menjumpai kendala, mengingat semuanya masih dalam fase beta.

Marshmallow tentunya membawa sederet fitur baru yang menarik. Yang pertama adalah Now On Tap, yang memungkinkan Google Now untuk memahami konteks informasi di dalam aplikasi. Kemudian ada fitur Doze yang akan meningkatkan daya tahan baterai perangkat secara signifikan.

Menu pengaturan juga telah dirombak menjadi lebih rapi dan mudah dinavigasikan. Tidak ketinggalan juga fitur backup otomatis terhadap aplikasi beserta data-datanya, plus data pengaturan perangkat. Di saat yang sama, BlackBerry turut menjanjikan fitur keamanan yang lebih lengkap ketimbang yang mereka rilis secara reguler setiap bulannya.

Jadi bagaimana cara mendapatkan update versi beta ini? Well, Anda tinggal mendaftarkan diri di situs BlackBerry Beta Zone menggunakan ID BlackBerry Anda masing-masing. Sayangnya sejauh ini kuotanya sudah penuh, mengingat BlackBerry memprioritaskan konsumen yang membeli Priv lewat Carphone Warehouse, Amazon dan online store-nya sendiri.

Pun begitu, pengguna BlackBerry Priv masih bisa mendaftar untuk dicantumkan ke dalam waiting list. Selanjutnya BlackBerry akan menyeleksi pengguna secara bertahap selagi program beta ini berlangsung selama 4 – 8 minggu ke depan.

Sumber: Inside BlackBerry.

Timed Message, Retract dan Private Chat di BBM Android Sekarang Gratis!

Kabar baik bagi Anda pengguna setia BBM, khususnya platform Android dan BlackBerry 10. Pasalnya mulai hari ini Anda sudah dapat menjumpai pembaruan teranyar yang memberikan fleksibilitas dan keleluasaan yang lebih. Setidaknya ada tiga fitur penting yang bisa dinikmati, selain tentunya beberapa peningkatan kecil.

Dikutip dari catatan update di Play Store, BBM versi Android kini memberikan kebebasan kepada pengguna untuk memegang kendali privasinya. Semua fitur mulai dari Timed message dan foto, Retract Message, Private Chat dan Edit kini sepenuhnya gratis. Anda yang tidak berlangganan kini bisa menggunakan fitur-fitur premium itu tanpa batasan lagi.

update BBM

Berikutnya, BBM kini memungkinkan pengguna untuk meneruskan pesan chat di jendela satu ke jendela chat lainnya. Belum diketahui apakah fitur ini akan menggantikan fitur kutipan yang selama ini kerap jadi andalan ketika hendak menyalin isi pesan seseorang. Melihat peruntukannya, seharusnya ia dapat berperan berdampingan.

Fitur penting berikutnya berupa kapabilitas untuk mematikan notifikasi di pesan chat multi. Anda tentu paham kegunaan fitur ini, di mana pesan multi biasanya mengirimkan notifikasi untuk setiap pesan yang dikirimkan oleh anggotanya. Ilustrasinya begini, jika ada 20 anggota masing-masing mengirimkan 3 pesan, maka akan ada 60 notifikasi yang menghujani perangkat Anda. Hal ini tentu sangat mengganggu, tapi di sisi lain Anda ingin tetap berada di dalamnya. Fitur ini berguna mematikan notifikasi sehingga tak lagi mengganggu aktivitas Anda.

Selain itu, BBM untuk Android juga memperoleh dukungan Android 6.0 Marshmallow, peningkatan kualitas panggilan via BBM dan peningkatan performa.

Sumber berita Softpedia.

Facebook Hentikan Dukungan untuk BlackBerry

Dalam satu bulan terakhir, pengguna BlackBerry harus menerima dua pukulan telak yang cukup menyakitkan. Yang pertama, mereka harus rela kehilangan akses ke aplikasi pesan instan WhatsApp, efektif pada akhir tahun ini. Dan yang kedua, baru-baru ini Facebook pun melakukan langkah serupa, menarik dukungan API pentingnya untuk BlackBerry 10 dan BBOS.

Menyusul keputusan ini, BlackBerry merilis versi terbarunya yang memungkinkan pengguna untuk terus mengakses layanan Facebook. Hanya saja pengguna bakal disuguhi interface dengan format peramban yang sangat sederhana.

Update yang diwajibkan terpasang pada 31 Maret ini merupakan alternatif terbaik, kendati  perangkat tidak akan lagi memperoleh notifikasi berupa pesan, komentar atau permintaan pertemanan. Bahkan, pengguna tidak dapat lagi menemukan integrasi antara kontak Facebook dan BlackBerry. Atau dengan kata lain, aplikasi Facebook untuk BlackBerry benar-benar tak berguna.

BlackBerry sendiri tak tinggal diam. Berbagai upaya dilakukan – walau sampai saat ini masih dimentahkan oleh Facebook. Tak menyerah, BlackBerry menempuh jalan lain, yaitu meminta dukungan pengguna dan netizen untuk mengutarakan pendapatnya, dengan menyertakan hashtag #ILoveBB10Apps. Harapannya dapat mengubah keputusan Facebook yang notabene juga merupakan empunya WhatsApp.

Namun dengan pangsa pasar dan juga ekosistem yang kian melemah. Saya pribadi pesimis kampanye itu akan mengubah keputusan yang telah diambil oleh Facebook. Jadi, pengguna BlackBerry yang ingin bisa update status Facebook, harus pindah ke platform lain atau upgrade ke BlackBerry Priv yang seharusnya tak terkena dampak perubahan ini.

Sumber berita PhoneScoopBlackBerry dan gambar header Pixabay.

Akhir 2016, WhatsApp Tinggalkan BlackBerry, Nokia dan OS Lain yang Sudah Uzur

Belum lama ini, WhatsApp merayakan ulang tahunnya yang ketujuh. Di usianya yang semakin dewasa tersebut, WhatsApp rupanya harus mengambil keputusan yang cukup besar, yakni ke mana mereka harus berfokus ke depannya.

WhatsApp menyadari bahwa mereka tidak selamanya bisa mendukung semua platform mobile yang ada. Pasti ada kalanya mereka harus move on, dan sepertinya mereka sudah menetapkan waktunya di akhir tahun ini. Jadi di penghujung tahun 2016 nanti, WhatsApp akan berhenti mengembangkan aplikasinya untuk platform berikut ini:

  • BlackBerry, termasuk BlackBerry 10
  • Nokia S40
  • Nokia Symbian S60
  • Android 2.1 dan Android 2.2
  • Windows Phone 7.1

Tentu saja ini bukan keputusan yang mudah. WhatsApp menjelaskan bahwa sistem-sistem operasi di atas perlahan mulai ditinggalkan oleh para pengguna. Tidak seperti ketika WhatsApp baru saja memulai kiprahnya di tahun 2009, dimana Nokia dan BlackBerry masih mendominasi 70 persen pasar smartphone.

Sistem-sistem operasi yang bakal ditinggalkan ini juga dinilai tidak punya kapasitas yang cukup untuk menyuguhkan semua fitur yang ditawarkan WhatsApp, apalagi mengingat WhatsApp bakal menghadirkan fitur panggilan video.

Namun yang cukup mengejutkan adalah bagaimana BlackBerry 10 juga akan ikut kena dampaknya. Well, penjelasannya sebenarnya cukup sederhana: BlackBerry sendiri tampaknya sudah mulai menyerah dan berpaling ke Android, seperti yang bisa kita lihat dari BlackBerry Priv.

Singkat cerita, pengguna smartphone dengan sistem operasi di atas disarankan untuk hijrah ke perangkat Android, Windows Phone maupun iPhone yang lebih baru apabila mereka masih ingin menggunakan WhatsApp. Waktunya masih panjang hingga akhir tahun 2016, jadi kita semua bisa bersiap mulai sekarang.

Sumber: WhatsApp Blog dan VentureBeat. Gambar header: WhatsApp via Shutterstock.

Hadirkan Layanan BlackBerry Ads, Adways Jalin Kemitraan dengan BBM

Kerja sama strategis antara Adways Indonesia dengan Blackberry secara resmi diumumkan Rabu (17/02) di Jakarta. Sebagai perusahaan mobile marketing terkemuka yang berbasis di Tokyo, Jepang, Adways menyediakan berbagai layanan mulai dari jaringan iklan terbesar di Asia, AppDriver hingga tracking analytics PartyTrack. Dalam acara tersebut Country Marketing Manager Adways Indonesia Ary Hermansyah mengungkapkan proses kerja sama ini sudah dijajaki sejak pertengahan tahun 2015 lalu. Bersama BBM, Adways menargetkan untuk menyediakan layanan iklan berbiaya paling efisien kepada klien, di seluruh negara layanan BBM Advertising tersedia.

“Kami dari Adways mencoba untuk mengajak lebih banyak perusahaan dan pelaku usaha untuk memanfaatkan layanan yang tersedia di BBM yang terbukti ampuh untuk mengakuisisi lebih banyak pelanggan, menambah pendapatan dan menangkap keinginan dari konsumen di Indonesia,” kata Ary.

Dalam hal ini Adways juga akan selalu memberikan kontibusi terhadap perluasan pasar dari para pengembang aplikasi dan memberikan layanan aplikasi mobile marketing berkualitas dan inovatif.

“Salah satu klien kami yang cukup sukses menerapkan layanan yang diberikan oleh Adways dan BBM adalah Touchten. Sebagai pengembang aplikasi game mobile lokal Touchten telah memiliki traksi serta jumlah pengguna yang cukup signifikan,” kata Ary.

Dalam acara tersebut turut hadir Senior Vice President BBM Matthew Talbot yang memberikan presentasi tentang eksistensi BBM saat ini yang masih menjadi favorit di Indonesia. Tercatat Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang secara rutin masih menggunakan BBM setiap harinya di handset BlackBerry, platform iOS, Android dan Windows.

“Di Indonesia, BBM sebagai social mobile network telah memiliki 60 juta pengguna aktif setiap bulannya, dengan demikian terbukti bahwa BBM sebagai aplikasi pesan dan fitur-fitur menarik lainnya masih cukup efektif digunakan sebagai platform untuk beriklan,” kata Matthew.

BBM sendiri menyambut positif kerjasama dengan Adways ini, yang tentunya secara langsung bisa membantu memperluas kegiatan penjualan Blackberry dengan memanfaatkan tim dari Adways di Indonesia.

“Dengan Adways diharapkan BBM bisa tampil lebih luas lagi kepada seluruh kalangan, meskipun saat ini sudah banyak e-commerce, UKM, bank, travel yang telah menggunakan BBM untuk melakukan promosi,” kata Matthew.

Produk BBM hingga kini masih menjadi messenger app yang populer di Indonesia. BBM menyediakan layanan multiple ad space yang disesuaikan dengan kebutuhan pengiklan, dengan menyajikan iklan kepada pengguna BBM melalui multi-format seperti feed, video, stiker dan buletin.