BlockBali 2018 Akan Hadirkan Regulator, Bahas Peluang dan Aturan Blockchain di Indonesia

BlockBali 2018 sebagai rangkaian konferensi mengenai blockchain dan aset kripto akan diselenggarakan oleh Indodax pada 17 November 2018 mendatang di Bali. Acara ini ditujukan untuk menghadirkan titik terang bagi para pelaku industri blockchain di Indonesia. BlockBali 2018 akan menghubungkan pakar blockchain dunia, pelaku industri, dan pemerintah.

Ada beberapa perwakilan pemerintah Indonesia yang akan turut andil dalam konferensi ini, di antaranya Alvin Taulu (OJK) dan Nyoman Sastra (PPATK). Mereka akan membahas lebih dalam mengenai peluang dan tantangan industri blockchain dan cryptoasset di Indonesia, serta regulasi terkait penetapan cryptoasset sebagai suatu komoditas di Indonesia secara lebih luas.

“Perwakilan pejabat senior pemerintah dalam BlockBali 2018 ini akan menjadi daya tarik tersendiri khususnya bagi pelaku industri blockchain di Indonesia. Peran strategis mereka sebagai regulator terkait teknologi blockchain dapat menjadi titik terang bagi para penggiat blockchain dan cryptoasset,” ujar Oscar Darmawan, CEO Indodax dan pelopor BlockBali 2018.

BlockBali 2018 merupakan seri lanjutan dari konferensi mengenai blockchain dan cryptoasset yang sebelumnya pernah diselenggarakan di Jakarta dan Bali sejak tahun 2017. Konferensi yang akan digelar di The Trans Resort Bali ini dipelopori oleh Indodax, sebuah marketplace digital assets terbesar di Indonesia yang telah melayani lebih dari 1,4 juta member dalam jual beli aset kripto.

Mengacu pada BlockBali yang diselenggarakan tahun lalu, tercatat partisipasi sebanyak lebih dari 300 delegasi yang berasal dari 26 negara. Untuk itu, BlockBali 2018 ini diproyeksikan akan mendatangkan lebih dari 500 delegasi dari pelaku industri blockchain dunia, lebih dari 20 pakar blockchain sebagai narasumber, dan eksibisi dari 20 perusahaan blockchain kelas dunia.

BlockBali 2018 akan turut menghadirkan Exhibit Spaces, yakni sebuah kesempatan untuk bertatap muka dan mendengar pandangan para pakar blockchain dunia secara langsung dalam eksibisi yang akan menghadirkan kumpulan pelaku industri blockchain terbaik dunia.

Konferensi ini juga menawarkan kesempatan bagi pelaku industri blockchain yang hadir untuk memperluas networking dan berdiskusi mengenai strategi mendalam bersama para pakar blockchain melalui Pre-Conference Networking yang akan digelar sehari sebelum konferensi dimulai.

Sebagai penutup rangkaian konferensi yang berlokasi di jantung pariwisata Indonesia ini, peserta akan disuguhkan kemeriahan suasana Bali dalam After-Conference Party, serta keindahan panorama sunset di pantai Bali dan keragaman budaya Bali melalui Sunset Dinner Cruise.

Untuk informasi registrasi konferensi ini, silakan kunjungi: https://www.blackarrowconferences.com/blockbali.html.

Disclosure: DailySocial adalah media partner BlockBali 2018

Menilik Kepopuleran Bitcoin di Indonesia

Sebagai salah satu negara berkembang di dunia Indonesia tidak luput dari kepopuleran bitcoin. Salah satu buktinya adalah mulai banyak masyarakat Indonesia yang memiliki bitcoin dan tergabung dalam forum-forum pembahasan bitcoin. Founder Bitcoin.co.id Oscar Darmawan, sebuah platform jual beli Bitcoin, Ethereum dan Digital Asset lainnya memaparkan bagaimana kondisi penerimaan masyarakat Indonesia terhadap Bitcoin.

Dalam presentasinya, Oscar menyambut cukup baik peningkatan kepopuleran Bitcoin di Indonesia. Namun Oscar juga menyampaikan bahwa tidak hanya Bitcoin, kepopuleran cryptocurrency juga akan meningkat di Indonesia jika koin tersebut menunjukkan peningkatan nilai yang cukup signifikan.

“Di Indonesia tidak ada pelanggan yang loyal untuk (sebuah) cryptocurrency tapi percayalah, jika cryptocurrency Anda naik cukup cepat cryptocurrency Anda akan dapat banyak penggemar,” jelas Oscar.

Kepopuleran Bitcoin (tidak hanya di Indonesia) diramalkan CEO Satoshi School Jorg Molt akan terus berlanjut untuk lima tahun ke depan. Hal tersebut disampaikan Jorg Molt dalam presentasinya di acara dalam konferensi BlockBali 2017 yang diselenggarakan oleh Blackarrow Conferences. Namun kepopuleran Bitcoin diprediksi tidak akan diikuti oleh koin-koin lainnya. Hal ini karena banyak orang mulai melihat banyak ICO (Initial Coin Offering) sebagai scam dan lantas ditinggalkan. Sebagai cryptocurrency yang terus menguat, Jorg juga memprediksi bahwa pemerintah juga akan berusaha menghentikan laju Bitcoin.

“Anda tidak akan bisa menghentikan orang-orang menggunakan Bitcoin,” ungkap Jorg.

Tantangan bitcoin di Indonesia

Kepopuleran bitcoin di Indonesia bukan tanpa masalah. Banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mengadopsi lebih lanjut cryptocurrency. Oscar sebagai salah satu orang yang sangat peduli dengan isu cryptocurrency di Indonesia memaparkan hal-hal yang menjadi tantangan adopsi cryptocurrency di Indonesia. Yang pertama adalah tidak ada klasifikasinya jelas untuk cryptocurrency, apakah komoditas atau mata uang.

Masalah kedua adalah scam. Masyarakat Indonesia sudah akrab dengan iming-iming cepat kaya melalui MLM (Multi Level Marketing) tidak berlisensi yang menawarkan skema ponzi yang berakhir penipuan. Hal ini bisa meningkatkan rasa skeptis masyarakat terhadap cryptocurrency.

Masalah lain yang tak kalah krusial adalah soal pemahaman mengenai cryptocurrency dan tingginya masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan. Dua persoalan ini tak kalah penting, karena kaitannya dengan penerimaan di masyarakat.

Bisnis cryptocurrency di Indonesia

Bisnis cryptocurrency sebenarnya memiliki potensi yang cukup luas, salah satunya untuk kemudahan pembayaran. Hanya saja aturan untuk itu di Indonesia masih belum jelas. Hal ini membuat para pebisnis masih bergerak di sektor jual-beli cryptocurrency. Seperti yang dilakukan Bitcoin.co.id dan Pundi X.

Nama terakhir bahkan membuat terobosan dengan memperkenalkan alat untuk jual beli bitcoin dan koin lain yang bisa dipasang di merchant atau gerai-gerai mini market. Dalam demonstrasinya, Founder Pundi X Zac Cheah mengenalkan sebuah alat yang bisa digunakan untuk jual beli cryptocurrency. Alat tersebut juga didesain untuk memudahkan pemilik cryptocurrency berbelanja, hanya saja lagi-lagi karena masalah regulasi hal tersebut tampak belum bisa diwujudkan.


Disclosure: DailySocial adalah media partner BlockBali 2017 yang diselenggarakan oleh Blackarrow Conferences

Menerka Masa Depan Bitcoin

Cryptocurrency tengah menjadi perbincangan hangat di beberapa negara internasional. Bitcoin sebagai cryptocurrency pertama menjelma sebagai digital currency dengan nilai tertinggi dan bahkan terus naik. Saat tulisan ini dibuat satu bitcoin atau 1 BTC jika dirupiahkan mencapai kurang lebih Rp83 juta. Nilai tersebut diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa tahun mendatang.

Dalam acara BlockBali yang diselenggarakan 27 Oktober 2017 kemarin oleh Blackarrow Conferences, Bitcoin menjadi salah satu tema utama. Kepopulerannya dan nilai yang terus naik menjadikan optimisme banyak orang bahwa cryptocurrency pertama di dunia ini bisa menjadi salah satu alternatif pembayaran di dunia.

Stephen DeMeulenaere, pembicara pembuka dalam konferensi BlockBali mengungkapkan teknologi blockchain, termasuk bitcoin di dalamnya, akan menjadi salah satu tren populer di dunia. Mengutip quote terkenal Mahatma Gandhi:

First they ignore you, Then they laugh at you, Then they fight you, Then you win.”

Stephen percaya pada mulanya bitcoin banyak ditolak dan mendapat respon skeptis, tapi lama kelamaan bitcoin akan membuktikan diri sebagai salah satu teknologi masa depan.

Roberto Capodieci, Blockchain Expert Nxt Foundation, dalam presentasinya menjelaskan bitcoin akan menyelesaikan banyak permasalahan yang dihadapi karena bitcoin sendiri menggunakan teknologi blockchain, teknologi yang bekerja layaknya jaringan komputer yang saling menyediakan data set. Keamanan bisa dijamin karena di dalamnya terdapat sertifikat atau digital signature yang tidak dapat dimodifikasi .

“Bank bekerja dengan orang-orang, sementara Bitcoin bekerja dengan teknologi,” ujar Roberto dalam presentasinya.

Bitcoin sebagai digital currency memiliki kelebihan bisa dengan mudah dipindahkan ke satu “dompet” ke “dompet” lain namun dengan keamanan dan transaksi yang tercatat di jaringan-jaringan yang tergabung dalam blockchain.

Bitcoin adalah bagian dari teknologi blockchain. Bitcoin merupakan perwujudan teknologi peer to peer yang terdesentralisasi. Tidak ada yang bertindak seperti bank yang menangani dan menyetujui proses transfer yang ingin dilakukan. Bitcoin dipandang sebagai salah satu masa depan karena semua diproses dengan algoritma matematika sehingga tidak ada human error dalam setiap proses transaksi.

Disimulasikan Roberto, jika kita menyimpan uang di bank dengan nominal yang tidak ditambah dalam lima tahun belakangan ini nilainya akan berkurang, bahkan habis karena dipotong biaya bulanan. Sementara jika dalam lima tahun belakangan ini menyimpan Bitcoin dengan nominal yang tidak ditambah, nilainya akan terus naik, karena dalam lima tahun belakangan nilai Bitcoin melambung naik.

Bitcoin to the moon,” demikian ungkap Roberto bersemangat saat membuka presentasinya.


Disclosure: DailySocial adalah media partner BlockBali 2017  yang diselenggarakan oleh Blackarrow Conferences

Konferensi BlockBali Akan Bahas Peluang Blockchain & Cryptocurrency di Indonesia

Setelah sukses diselenggarakan di Jakarta dan Mumbai, Konferensi Blackarrow Blockchain Series (BBS) akan bersinggah di Bali (mengusung identitas BlockBali). Konferensi ini bertujuan untuk menghubungkan para pakar dan pemain teknologi Blockchain dunia dengan para pemangku bisnis di Indonesia. Topik yang disajikan akan membahas seputar peluang Blockchain & Cryptocurrency di Indonesia, juga mengeksplorasi kemungkinan Indonesia menjadi pasar terbesar ASEAN untuk area bisnis tersebut.

BlockBali akan diselenggarakan pada 27 Oktober 2017 mendatang bertempat di Trans Resort Seminyak, dan saat ini pendaftaran peserta tengah dibuka. Beberapa pemateri yang dihadirkan termasuk Jasmin Güngör (Cointed), Marco Krohn (CFO Genesis Mining), Matej Michalko (CEO DECENT), Oscar Darmawan (Founder Bitcoin Indonesia), Roberto Capodieci (Co-Founder Blockchain Zoo), dan masih banyak lagi.

Saat ini Blockchain tengah menjadi salah satu sorotan dalam tren teknologi. Potensinya yang besar digadang-gadang akan membawa transformasi dalam sistem keuangan global, termasuk untuk mendisrupsi sistem konvensional dan teknologi yang ada saat ini di berbagai sektor komersial.

Ada empat agenda utama yang akan disuguhkan dalam pagelaran ini. Pertama ialah sesi berbagi dari para pakar untuk memberikan tips dan teknis dalam skenario implementasi Blockchain. Kedua, pengunjung dapat melihat pameran yang menghadirkan ragam inovasi dan teknologi yang telah memanfaatkan Blockchain dalam sistemnya.

Ketiga, secara khusus acara ini juga ingin memberikan masukan bagi industri dengan menghadirkan studi kasus penerapan Blockchain di lingkup bisnis. Dan terakhir tentunya sesi networking para peserta untuk terciptanya berbagai kesempatan dan kolaborasi dengan teknologi tersebut. Selain para pemerhati dalam Cryptocurrency, acara ini juga akan menghadirkan para pemain di industri perbankan, finansial, regulator hingga para investor.

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi situs resmi BlockBali melalui tautan berikut: http://www.blackarrowconferences.com/blockbali.html.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner Blackarrow Blockchain Series