EVOS Esports Bakal Ikut di MPL PH S8, Ubisoft Adakan Turnamen Brawlhall di Asia Tenggara

Minggu lalu, ada beberapa kabar menarik seputar dunia esports, baik di tingkat regional maupun global. Salah satunya, EVOS Esports menggandeng Nexplay untuk kembali bertanding di MPL PH. Selain itu, Ubisoft juga mengumumkan bahwa mereka akan menggelar turnamen Brawlhalla di tingkat Asia Tenggara. Di India, ESPL mengumumkan bahwa mereka menjadikan aktor Bollywood, Tiger Shroff, sebagai brand ambassador.

Gandeng Nexplay, EVOS Bakal Kembali Berlaga di MPL PH

EVOS Esports menggandeng Nexplay Esports untuk kembali aktif di skena esports Mobile Legends di Filipina. Pada 2019, EVOS menjadi salah satu organisasi esports dari luar Filipina yang ikut serta di Mobile Legends: Bang Bang Professional League Philippines (MPL PH). Tim EVOS PH mulai berlaga di MPL PH pada Season 3. Hanya saja,  pada akhir Season 4, EVOS memutuskan untuk keluar dari skena Mobile Legends Filipina. Sejak saat itu, mereka telah melewatkan tiga musim dari MPL PH.

Sekarang, tim EVOS-Nexplay akan ikut bertanding di MPL PH Season 8. Sayangnya, roster lengkap dari tim itu belum diumumkan, seperti yang disebutkan oleh Yahoo. Saat ini, empat pemain yang sudah dipastikan akan menjadi bagian dari tim EVOS-Nexplay adalah John Paul “H2wo” Salonga, Renejay “RENEJAY” Barcarse, Tristan “Yawi” Cabrera, dan Setsuna “Dogie” Ignacio.

Ubisoft Umumkan Turnamen Brawlhall untuk Asia Tenggara

Ubisoft umumkan crossover antara Brawlhalla dengan Teenage Mutant Ninja Turtles (TMNT) pada minggu lalu. Keempat kura-kura ninja tersebut akan menjadi Epic Crossover skin untuk empat karakter di Brawlhalla. Leonardo menjadi skin untuk Jiro, Donatello untuk Mirage, Raphael untuk Ragnir, dan Michaelangelo untuk Val. Setiap kura-kura ninja juga akan menggunakan senjata andalan mereka. Crossover dengan TMNT ini menandai munculnya mode baru yang disebut Crew Battles. Dalam Signature Attacks baru, Master Spliter dan Casey Jones akan muncul untuk mendukung pemain, lapor IGN.

Selain crossover dengan TMNT, Ubisoft juga mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama dengan Meta untuk mengadakan empat turnamen Brawlhalla di Asia Tenggara. Seri turnamen yang dinamai SEA Challenger Series itu akan  diadakan setiap minggu, mulai pada 9 Juli 2021 hingga 30 Juli 2021. Menawarkan total hadiah US$5 ribu (sekitar Rp72,4 juta), SEA Challenger Series bisa diikuti oleh semua pemain Brawlhalla di kawasan Asia Tenggara. Selain hadiah uang, 16 pemain terbaik di setiap minggu juga akan mendapatkan item khusus dalam game. SEA Challenger Series juga akan disiarkan di Twitch dan YouTube secara global.

Malaysia Esports League 2021 (MEL21) Siap Digelar, Tawarkan Hadiah Rp698 Juta

Esukan.gg, platform manajemen esports nasional terpusat asal Malaysia, akan menyelenggarakan liga esports tingkat nasional pertama mereka, yang dinamai Malaysia Esports League 2021 (MEL21). Menawarkan total hadiah sebesar MYR200 ribu (sekitar Rp698 juta), MEL21 terbuka untuk semua pemain esports amatir dan semi-profesional dari 13 negara bagian dan 3 kawasan federal di Malaysia.

Malaysia Esports League bakal mengadakan turnamen untuk beberapa game. | Sumber: Issue Wire

MEL21 akan terbagi menjadi dua bagian, yaitu State League dan National League. Sementara game yang diadu dalam liga itu antara lain PUBG Mobile, Mobile Legends: Bang Bang, Dota 2, dan FIFA 21. Dari setiap game, para peserta harus melalui babak kualifikasi di State League. Hanya pemain terbaik di State League yang akan bisa maju ke National League, mewakili negara bagian mereka, menurut laporan Issue Wire.

Aktor Bollywood Tiger Shroff Jadi Brand Ambassador ESPL

Aktor dan penyanyi Bollywood, Tiger Shroff, kini menjadi brand ambassador dari Esports Premier League (ESPL), liga franchise pertama di India. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai kontrak Shroff. Satu hal yang pasti, Shroff merupakan salah satu aktor Bollywood dengan bayaran termahal. Menurut laporan The Esports Observer, Shroff pernah membintangi sejumlah film India populer, seperti Student of the Year 2, War, Munna Michael, dan lain sebagainya. Di kalangan generasi muda India, Shroff juga sangat populer. Tampaknya, hal inilah yang menjadi alasan mengapa ESPL tertarik untuk menggandeng Shroff sebagai brand ambassador.

Tiger Shroff jadi brand ambassador untuk ESPL. | Sumber: The Esports Observer

Ubisoft Kerja Sama dengan Aim Lab

Ubisoft mengumumkan kerja sama mereka dengan platform latihan game shooter, Aim Lab. Kerja sama ini akan berlangsung selama lebih dari satu tahun. Dengan ini, Aim Lab akan menjadi platform resmi untuk mengembangkan skill para pemain Rainbow Six Siege. Di tahun pertama, Aim Lab akan menjadi rekan global dari R6 Pro Circuit dan ditampilkan dalam siaran dari turnamen tersebut. Sementara di tahun kedua, fitur dari Aim Lab akan terintegrasi lebih dalam di Pro Circuit. Mereka akan menampilkan statistik dari para pemain. Selain itu, Aim Lab juga mendapatkan weapon skin eksklusif di R6. Skin tersebut akan menjadi hadiah dari R6 Alm Lab Combine, event yang bertujuan untuk menilai kemampuan para pemain di berbagai skill mekanik, lapor The Esports Observer.

Yoodo Sponsori MPL Malaysia, Ubisoft Tunda Rainbow Six Siege Invitational

Dalam satu minggu terakhir, ada beberapa berita menarik di dunia esports. Di Malaysia, Yoodo mengumumkan bahwa mereka akan meneruskan kerja sama mereka dengan Moonton dan mensponsori empat turnamen Mobile Legends. Sementara itu, Ubisoft mengungkap bahwa mereka harus Six Invitational 2021.

2021, Yoodo Bakal Sponsori 4 Turnamen Mobile Legends

Yoodo, perusahaan mobile digital asal Malaysia, mengumumkan bahwa mereka akan meneruskan kerja sama dengan Moonton. Melalui kerja sama yang berlangsung selama satu tahun ini, mereka berencana untuk mendukung empat turnamen Mobile Legends: Bang Bang. Turnamen pertama yang mereka sponsori adalah Mobile Legends Professional League Malaysia Season 7, yang merupakan liga Mobile Legends profesional pertama khusus Malaysia. Sebelum ini, liga Mobile Legends di Malaysia digabung dengan liga untuk Singapura.

Kali ini bukan pertama kalinya Yoodo bekerja sama dengan Moontno. Pada tahun lalu, mereka juga sudah memiliki kerja sama dengan Moonton. Ketika itu, mereka menjadi rekan telekomunikasi resmi dari MPL MY/SG untuk Season 5 dan Season 6, lapor IGN.

Ubisoft Tunda Rainbow Six Siege Invitational 2021

Ubisoft mengumumkan bahwa mereka harus menunda turnamen Six Invitational 2021 untuk Rainbow Six Siege. Pada awalnya, mereka berencana untuk mengadakan Invitational secara offline di Paris. Sayangnya, hal ini tidak mungkin dilakukan. Pasalnya, sejak bulan lalu, Prancis tidak mengizinkan para pengunjung dari luar Eropa untuk masuk.

“Mau tidak mau, kami harus menunda Six Invitational 2021,” kata Ubisoft dalam situs resmi mereka, seperti dikutip dari PCGamesN. “Meski kecewa karena Six Invitational tidak bisa diselenggarakan pada bulan ini, sekarang kami fokus untuk mencari solusi lain. Kami tahu, para fans tidak sabar untuk menonton turnamen ini serta melihat perubahan yang kami implementasikan di skena esports Rainbow Six Siege.”

Ubisoft harus menunda penyelenggaraan Six Invitational 2021.
Ubisoft harus menunda penyelenggaraan Six Invitational 2021.

Sim Racer Jimmy Broadbest Bakal Ikut di Britcar Endurance Championship

Bintang esports dan YouTuber, Jimmy Broadbent, akan ikut dalam balapan di dunia nyata yang akan diadakan pada tahun ini, yaitu Britcar Endurance Championship. Sebelum ini, Broadbent telah ikut serta dalam berbagai balapan esports. Dia pernah mewakili McLaren dalam Virtual Grand Prix dari Formula 1. Selain itu, dia juga memenangkan balapan virtual dari Indy 500 dan Le Mans 24 Hours. Dia juga cukup populer sebagai kreator konten. Di YouTube, dia memiliki 600 ribu subscribers, menurut laporan Autosport.

Ubisoft Sediakan US$1 Juta untuk Turnamen-Turnamen Brawlhalla Tahun Ini

Minggu lalu, Ubisoft juga mengungkap rencana mereka soal skena esports Brawlhalla pada tahun ini. Sepanjang tahun 2021, mereka akan mengadakan lima turnamen internasional. Turnamen pertama yang akan mereka adakan adalah Winter Championship, yang menawarkan total hadiah sebesar US$75 ribu. Turnamen online ini akan diadakan pada 27 Februari 2021 sampai 14 Maret 2021.

Selain itu, Ubisoft juga akan menyelenggarakan Spring Championship pada April-Mei, Summer Championship ada Juli, Autumn Championship pada September-Oktober, dan terakhir, World Championship, yang akan diselenggarakan pada November 2021. Secara keseluruhan, total hadiah yang Ubisoft tawarkan untuk turnamen-turnamen Brawlhalla pada tahun ini mencapai US$1 juta, lapor BleedingCool.

Sumber header: Salty News Network

5 Pengumuman Paling Menarik dari Ubisoft Forward

Melalui livestream berdurasi sekitar 1,5 jam, Ubisoft resmi menyingkap sederet game yang telah disiapkan oleh sejumlah studio internalnya. Sebagian besar di antaranya sudah diantisipasi sejak lama, dan Ubisoft tentu tidak lupa untuk mengungkap lebih detail mengenai masing-masing game.

Di artikel ini, saya ingin membahas setidaknya 5 pengumuman paling menarik dari Ubisoft Forward, dan saya ingin memulainya dengan kejutan terbesar yang Ubisoft hadirkan, yaitu Far Cry 6.

Far Cry 6

Sebagai game keenam dari seri utama Far Cry, sudah semestinya Far Cry 6 menghadirkan pengalaman bermain di dunia open-world yang sangat memuaskan. Setting yang diambil kali ini adalah Yara, sebuah negara di Kepulauan Karibia yang sedang dilanda konflik bersenjata antara rakyat dan pemerintahannya.

Mengikuti tradisi franchise Far Cry selama ini, tentu saja yang ditampilkan di cover-nya adalah sosok antagonis utama dalam game. Sosok tersebut adalah Anton Castillo (diperankan oleh aktor tenar Giancarlo Esposito), presiden tangan besi yang memerintah Yara dengan motif balas dendam – 50 tahun sebelumnya, ayahnya yang juga menjabat sebagai presiden dieksekusi secara keji.

Pemain bakal bermain sebagai Dani Rojas (karakternya bisa dipilih antara laki-laki atau perempuan) yang, bersama kelompok pemberontak setempat, sedang berjuang untuk meruntuhkan rezim brutal Anton.

Far Cry 6

Far Cry 6 sejauh ini belum punya trailer gameplay, akan tetapi jadwal rilisnya sudah ditentukan: 18 Februari 2021. Ubisoft sejauh ini memang baru menyertakan sejumlah screenshot, tapi setidaknya sudah ada dua poin yang sangat menarik yang bisa kita angkat dari pengumuman singkat ini.

Yang pertama, Yara yang terinspirasi banyak oleh Kuba ini merupakan kawasan urban berskala besar pertama di sepanjang sejarah Far Cry. Pada gamegame sebelumnya, belum pernah ada setting kota yang super-sibuk seperti di Far Cry 6 ini. Selain suasana baru, hal ini tentu juga bakal berpengaruh pada gameplay; kalau biasanya pemain Far Cry sering bersembunyi di balik semak-semak, di Far Cry 6 mungkin mereka bakal menghabiskan lebih banyak waktu di gang-gang kecil atau di atap-atap gedung.

Far Cry 6

Poin yang kedua adalah seputar karakter antagonisnya. Anton Castillo di sini tidak sendirian, sebab Far Cry 6 sepertinya juga bakal banyak mengisahkan tentang anaknya, Diego, yang dalam trailer-nya sedang diuji secara ekstrem oleh si bapak. Di jagat internet sudah banyak bertebaran teori yang menyimpulkan bahwa Diego merupakan Vaas Montenegro sewaktu masih muda.

Buat penggemar sejati seri Far Cry, Anda semestinya ingat siapa itu Vaas. Buat saya pribadi, psikopat yang muncul di Far Cry 3 itu adalah tokoh antagonis terbaik dari semua Far Cry. Gagasan bahwa Diego merupakan versi muda Vaas datang dari bekas luka pada alis kanannya yang sama persis. Andai benar Diego merupakan Vaas versi muda, bisa diartikan juga bahwa Far Cry 6 merupakan prekuel dari Far Cry 3.

Tentu bakal sangat menarik melihat bagaimana seorang bocah polos seperti Diego bisa berubah menjadi karakter sekejam dan segila Vaas. Namun perlu diingat bahwa semua ini baru sebatas spekulasi, dan sejauh ini belum ada konfirmasi sama sekali dari Ubisoft.

Assassin’s Creed Valhalla

Sejak diumumkan pertama kali dua bulan lalu, Assassin’s Creed Valhalla akhirnya mendapat trailer gameplay yang sangat lengkap, plus jadwal rilis resmi: 17 November 2020. Kita sudah tahu setting-nya, karakternya, dan plotnya secara umum, dan akhirnya kita sekarang juga bisa melihat seberapa jauh formula RPG yang Ubisoft matangkan dibanding dua game sebelumnya, Assassin’s Creed Origins dan Odyssey.

Combat terkesan semakin mengasyikkan di Valhalla, dan Ubisoft rupanya tidak bohong soal kemampuan Eivor mengayunkan dua senjata yang sama sekaligus (dual-wield), termasuk halnya tameng. Bisa Anda bayangkan betapa konyolnya bertarung sembari menyeruduk menggunakan tameng seperti seekor banteng.

AI dalam Valhalla juga terkesan makin kreatif. Dalam trailer-nya, tampak musuh yang menjadikan mayat temannya sebagai senjata, melemparkannya ke arah Eivor dan memberikan efek stun kepada sang lakon. Beruntung Ubisoft tidak lupa sepenuhnya akan aspek stealth – toh judul game-nya masih ada kata “Assassin’s” – dan dalam beberapa misi, gaya bermain sembunyi-sembunyi dan mengendap-endap ini bakal jauh lebih efektif.

Assassin's Creed Valhalla

Ubisoft belum membahas lebih jauh mengenai sistem Settlement pada Valhalla, akan tetapi dipastikan Eivor bisa menyerbu markas musuh bersama sejumlah pasukan yang direkrutnya. Ini merupakan kemajuan jika dibanding Odyssey, yang sejatinya cuma memperbolehkan pemain merekrut pasukan untuk pertempuran di atas kapal, bukan di darat.

Random encounter, alias misi sampingan yang didapat dari NPC yang ditemui secara tidak disengaja selagi pemain bereksplorasi, disebut bakal menjadi elemen penting dalam Valhalla. Saya pribadi berharap misi-misi sampingan semacam ini bisa diperbanyak serta ditingkatkan variasinya ketimbang yang ada di Odyssey, yang menurut saya terlampau repetitif dan mudah sekali membuat pemain bosan.

Secara kuantitas, seri Assassin’s Creed boleh dibilang tidak pernah kekurangan konten. Assassin’s Creed Odyssey misalnya; saking besarnya konten dalam game tersebut, pemain bisa saja belum mencatatkan progres sejauh 50% meski sudah memainkannya selama 100 jam. Namun meski kontennya sangat melimpah, variasinya tergolong sangat minim dan berhasil membuat saya bosan dalam waktu sekitar 40 jam saja, meski sebelumnya saya menghabiskan ratusan jam pada Origins.

Di sisi lain, The Witcher 3 beserta kedua expansion pack-nya beberapa tahun lalu membuktikan bahwa konten yang melimpah tidak selamanya harus membosankan, dan saya berharap Ubisoft bisa menerapkan formula tersebut pada Valhalla.

Buat yang ingin mendalami lebih jauh lagi soal gameplay Assassin’s Creed Valhalla, Ubisoft sudah menyiapkan video walkthrough sepanjang 30 menit.

Watch Dogs: Legion

Sempat ditunda perilisannya, Watch Dogs: Legion akhirnya siap menyapa pemain pada tanggal 29 Oktober 2020 mendatang. Game ketiga dari seri Watch Dogs ini masih menerapkan formula open-world yang serupa seperti sebelumnya, akan tetapi ada satu perbedaan besar seperti yang tertera pada judulnya (Legion): pemain bisa merekrut hampir semua karakter yang ada dalam game, membentuk kru pemberontak yang terdiri dari 40 orang.

Karakter yang bisa direkrut itu sungguh bermacam-macam, mulai dari seorang petugas keamanan, suporter bola, pekerja kontraktor, petugas medis, sampai seorang nenek-nenek jago bela diri. Dan berhubung karakter-karakternya bervariasi, cara menyelesaikan misi di Legion pun sangat beraneka ragam tergantung kreativitas masing-masing pemain.

Saat memilih memakai karakter pekerja kontraktor misalnya, pemain bisa mengambil cara frontal dalam menyelesaikan suatu misi, dibantu oleh persenjataan unik macam nail gun. Sebaliknya, kalau memilih karakter petugas keamanan, pemain bisa menembus markas musuh secara lebih mudah karena karakternya memang orang dalam yang mempunyai akses masuk gedung.

Watch Dogs: Legion

Setelah dua game sebelumnya mengambil setting di Amerika Serikat, Watch Dogs: Legion memakai London sebagai lokasinya. Tentu saja deretan peralatan canggih masih menjadi pusat perhatian di sini, demikian pula teknik-teknik hacking yang amat kreatif.

Kabar baik bagi yang hendak memainkan Watch Dogs: Legion di PS4 atau Xbox One, Anda tak perlu membelinya ulang saat ingin memainkannya di PS5 atau Xbox Series X nanti.

Hyper Scape

Belum lama setelah diumumkan, Hyper Scape langsung menjalani fase open-beta. Shooter multiplayer bertema sci-fi ini sudah bisa kita mainkan sekarang juga di platform PC, mengusik genre battle royale yang sejauh ini didominasi oleh judul-judul seperti PUBG, Fortnite, Apex Legends, maupun Call of Duty: Warzone.

Sepintas, tempo permainan yang cepat dan sejumlah animasi dalam Hyper Scape terkesan mirip seperti Apex Legends, akan tetapi Ubisoft telah memodifikasi formula battle royale-nya supaya sedikit berbeda dari game lain di genre ini. Dari kacamata sederhana, Hyper Scape terkesan lebih ramah terhadap pemain baru.

Salah satu buktinya adalah absennya consumable item macam health pack. Sebagai gantinya, health bar karakter bisa terisi sendiri secara otomatis ketika pemain tidak terkena tembakan selama beberapa saat. Saat karakter mati pun, kita masih tetap bisa lanjut bermain sebagai ‘hantu’, dan hantu-hantu ini bisa dihidupkan kembali oleh rekan setim yang masih hidup.

Hyper Scape

Tidak ada kendaraan dalam Hyper Scape, dan tiap pemain hanya bisa membawa dua senjata plus dua skill yang Ubisoft sebut dengan istilah “Hack”. Baik senjata maupun Hack ini bisa di-upgrade dengan cara mengambil senjata dan Hack yang sama yang tersebar. Terdengar merepotkan? Well, setidaknya ini berarti di awal permainan Anda tidak akan bisa langsung mati seketika terkena tembakan sniper rifle, sebab senjatanya harus di-upgrade terlebih dulu supaya bidikan ke kepala bisa instant kill.

Singkat cerita, Hyper Scape menawarkan sesuatu yang agak berbeda dari permainan battle royale pada umumnya, dan ini bisa menjadi alasan kuat bagi kita untuk mencoba game free-to-play tersebut. Dalam satu match di Hyper Scape, total bisa ada 99 pemain yang tergabung dalam 33 tim yang berbeda.

Secara lore, Hyper Scape langsung mengingatkan saya pada film Ready Player One. Hyper Scape adalah ekuivalen OASIS di film tersebut, demikian pula perusahaan yang merancangnya, yakni Prism Dimensions, yang merupakan ekuivalen dari Gregarious Games di Ready Player One. Lebih jelasnya bisa Anda tonton sendiri di trailer sinematiknya.

Brawlhalla Mobile dan Tom Clancy’s Elite Squad

Beralih ke platform mobile, Ubisoft sudah mempersiapkan dua persembahan baru. Yang pertama adalah Brawlhalla, game fighting free-to-play Ubisoft yang sebelumnya sudah ada di PC, Xbox One, PS4, dan Nintendo Switch.

Tepat 6 Agustus nanti, Brawlhalla bakal tersedia di Android sekaligus iOS, dan yang paling penting sekaligus menarik adalah, fitur cross-play antar platform tetap berlaku di sini. Ini berarti pemain Brawlhalla di smartphone bisa berjumpa dan bertarung melawan pemain lain yang online di PC atau console.

Masalah adil atau tidak – satu pemain menggunakan controller, satu menggunakan touchscreen – semuanya tentu tergantung kemampuan masing-masing pemain. Toh di mobile kita juga tetap bisa memakai controller, dan berhubung grafiknya 2D, semestinya tidak ada perbedaan performa antara versi mobile dan console-nya.

Game yang kedua dan yang sepenuhnya baru adalah Tom Clancy’s Elite Squad, yang dideskripsikan sebagai tactical RPG free-to-play dengan total 70 karakter dari portofolio game hasil adaptasi novel Tom Clancy selama ini, termasuk tentu saja Sam Fisher dari franchise Splinter Cell maupun El Sueno dari Ghost Recon Wildlands.

Multiplayer tampaknya juga bakal menjadi bagian penting dari game ini, sebab Ubisoft juga menjanjikan fitur PvP 5 lawan 5. Tom Clancy’s Elite Squad dijadwalkan meluncur ke Android dan iOS secara cuma-cuma pada tanggal 27 Agustus mendatang.

Sumber: Ubisoft.

Ubisoft Ingin Hadirkan Fitur Cross-Platform Play di Seluruh Game Multiplayer PvP Miliknya

Penghujung 2019 merupakan momen yang kurang menyenangkan untuk Ubisoft. Beberapa hari lalu, CEO Yves Guillemot mengakui kekeliruan arahan yang mereka lakukan dalam mengembangkan ‘live game‘ seperti Ghost Recon Breakpoint. Efeknya, permainan gagal mencapai target penjualan dan perusahaan gaming Perancis itu terpaksa menunda pelepasan Watch Dogs Legion, Rainbow Six Quarantin serta Gods and Monsters.

Namun kegagalan tidak menghentikan Ubisoft untuk terus mengeksekusi agenda mereka. Di awal bulan Oktober ini, perusahaan meluncurkan fitur cross-platform play ke seluruh versi permainan Brawlhalla (dikembangkan oleh Blue Mamoth Games, dipublikasikan Ubisoft). Ke depannya, Ubisoft punya rencana buat menerapkan cross-play ke hampir seluruh permainan yang mereka miliki atau distribusikan.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Yves Guillemot dalam teleconference finansial triwulan kedua baru-baru ini. Sang CEO menyampaikan bahwa perusahaan berkeinginan untuk menerapkan fitur cross-platform play ke seluruh permainan PvP secara berangsur-angsur. PvP, atau dikenal pula sebagai player versus player, mengacu pada jenis game multiplayer kompetitif. Arahan tersebut sangat menarik karena permainan-permainan Ubisoft tak hanya menyuguhkan elemen PvP, tapi juga kooperatif.

Bagi Anda yang kurang familier, cross-platform play memperkenankan pengguna di layanan gaming berbeda buat bermain bersama. Fungsi ini bisa ditemukan di sejumlah judul blockbuster dan free-to-play, dari mulai Fortnite, Rocket League, Paladins, Dauntless serta game shooter bertema militer yang belum lama ini Activision luncurkan – Call of Duty: Modern Warfare 2019. Berbicara soal fitur ini, Sony sempat mencoba menghalangi penetrasi cross-play di layanannya, namun akhirnya mereka luluh.

Untuk sekarang, Brawlhalla merupakan satu dari dua permainan Ubisoft yang menghidangkan cross-platform play secara penuh (maksudnya tanpa restriksi dalam bentuk apapun). Satu judul lagi adalah Just Dance via mode World Dance Floor.

Mari kita analisis pernyataan Guillemot soal ‘cross-play akan hadir di semua permainan PvP yang kami miliki’. Hampir seluruh game Ubisoft mempunyai mode kompetitif (kecuali judul single-player murni seperti Assassin’s Creed Odyssey atau Origins): Rainbow Six Siege, For Honor, bahkan Ghost Recon dan The Division yang sebetulnya mengedepankan co-op juga menyuguhkan opsi player versus player.

Kehadiran cross-play akan memberikan pengalaman baru dalam bermain dan berinteraksi, namun ada banyak aspek yang harus Ubisoft siapkan, terutama dari sisi balancing. Pertanyaanya, seberapa siapkah Ubisoft?

Sebagai komparasi: demi memastikan permainan tetap seimbang, Infinity Ward membubuhkan dukungan keyboard dan mouse secara penuh di Call of Duty: Modern Warfare. Di sana, cross-play sendiri bersifat opsional dan tidak tersedia di mode Ranked Play.

Via GamesIndustry.