Daftar Game yang Telah Didukung Fitur Cross-Platform Play

Meski kita masih berada di era generasi console ke delapan, banyak hal di industri gaming telah berubah. Publisher dan developer kini lebih percaya diri merangkul strategi live service, dan walaupun judul eksklusif masih jadi andalan sejumlah nama, pemilik platform mulai terbuka dalam menyajikan konten. Game Xbox sudah lama tersedia di Windows 10, lalu rumornya Sony akan memperkenankan salah satu permainan kebanggaannya meluncur di PC.

Contoh lain dari keterbukaan itu ialah lewat penyediaan fitur cross-platform play. Cross-play memungkinkan gamer di hardware berbeda untuk bermain bersama. Jumlah game yang mendukung fitur ini terus bertambah, tapi implementasinya berbeda-beda di tiap judul. Tak semua brand awalnya setuju buat mengadopsi cross-play. Sony yang paling lambat mengusungnya, tapi luluh karena dua kompetitor utamanya telah mempersilakan pemainnya bersenang-senang bersama.

Seperti yang saya singgung sebelumnya, cross-platform play terbagi jadi dua tingkatan ditakar berdasarkan penerapannya: dukungan penuh dan sebagian. Saat ini, hanya ada 12 permainan yang ditopang cross-play secara menyeluruh, artinya ialah cross-platform play disajikan tanpa restriksi di tiap versi permainan. Judul apa saja yang menyuguhkannya? Ini dia:

  • Brawlhalla – PC, PS4, Xbox One, Switch
  • Call of Duty: Modern Warfare – PC, PS4, Xbox One
  • Dauntless – PC, PS4, Xbox One, Switch
  • Fantasy Strike – PC (termasuk Linux), PS4, Switch, Mac
  • Fortnite – PC, PS4, Xbox One, Switch, mobile
  • Minecraft – PC, PS4, Xbox One, Switch, mobile
  • Paladins: Champions of the Realm – PC, PS4, Xbox One, Switch
  • Realm Royale – PC, PS4, Xbox One, Switch
  • Rocket League – PC, PS4, Xbox One, Switch
  • SMITE – PC, PS4, Xbox One, Switch
  • Super Mega Baseball 2 – PC, PS4, Xbox One, Switch
  • World of Warships: Legends – PC, PS4, Xbox One

Cross-platform play sebagian sendiri maksudnya ialah fitur ini tidak tersedia di semua versi permainan atau tetap ada pemisahan atau pengelompokan. Misalnya di ‘game A’, gamer PlayStation 4 hanya bisa main bersama pengguna PC, sedangkan user PC dapat bertanding melawan pemain Xbox dan Switch. Mengejut-kannya, jumlah permainan berfitur ‘partial cross-play‘ sangat banyak. Berikut adalah judul-judul yang menopangnya:

(Saya menggunakan ‘|‘ sebagai indikator pemisah/pengelompokan platform yang memungkinkan user-nya saling berinteraksi)

  • Aragami – PC, Xbox One, Switch | PC, PS4
  • Ark: Survival Evolved – PC, Xbox One
  • Astroneer – PC, Xbox One
  • Blobcat – PC, Switch
  • Chess Ultra – PC, Xbox One, Switch | PC, PS4
  • DC Universe Online – PC, PS4
  • Deep Rock Galactic – PC, Xbox One
  • Dick Wilde 2 – PC, PS4
  • Disc Jam – PC, Switch | PC, PS4
  • Eve: Valkyrie – PC, PS4
  • Final Fantasy XIV: A Realm Reborn – PC, PS4, Mac
  • Full Metal Furies – PC, Xbox One
  • Games of Glory – PC, PS4
  • Guns of Icarus Online – PC, PS4, Mac
  • Happy Wars – PC, Xbox One
  • Hearthstone – PC, Mac, iOS, Android
  • Hero Siege – PC, Switch, Mac, mobile | PC, PS4, Mac, mobile
  • Hex – PC, PS4
  • Hover – PC, Xbox One, Switch | PC, PS4
  • Kabounce – PC, PS4
  • Mantis Burn Racing – PC, PS4 | PC, Xbox One, Switch
  • Mortal Kombat 11 – PS4, Xbox One (akan hadir)
  • Mushroom Wars 2 – PC, Switch, Mac, mobile
  • NBA 2K Playgrounds 2 – PC, Xbox One, Switch
  • Next Up Hero – PC, Xbox One, Switch, Mac
  • Overload – PC, Xbox One | PC, PS4
  • Phantasy Star Online 2 – PC, PS4
  • Pinball FX 3 – PC, PS4 | PC, Xbox One, Switch
  • PlayerUnknown’s Battlegrounds – PS4, Xbox One
  • Pox Nora – PC, PS4, Mac
  • Pure Chess – PC, 3DS
  • Rec Room – PC, PS4
  • Riptide GP Renegade – PC, Switch | PC, Xbox One
  • Roblox – PC, Xbox One, Mac, mobile
  • Siegecraft Commander – PC, PS4 | PC, Xbox One, Switch
  • Sniper Elite V2 Remastered – PC, Xbox One
  • Spacelords – PC, PS4 | PC, Xbox One
  • Sports Bar VR – PC, PS4
  • Star Trek: Bridge Crew – PC, PS4
  • Street Fighter V – PC, PS4
  • Square Heroes – PC, PS4
  • Super Dungeon Bros – PC, PS4, Mac | PC, Xbox One
  • Trailblazers – PC, PS4, Mac | PC, Xbox One, Switch
  • Treasure Stack – PC, Xbox One, Switch
  • Tooth and Tail – PC, PS4, Mac
  • Ultimate Chicken Horse – PC, PS4, Mac | PC, Switch, Mac
  • War Thunder – PC, PS4, Mac | PC, Xbox One, Mac
  • Wargroove – PC, Xbox One, Switch
  • Weapons of Mythology: New Age – PC, PS4
  • Werewolves Within – PC, PS4

Via Digital Trends.

Ubisoft Ingin Hadirkan Fitur Cross-Platform Play di Seluruh Game Multiplayer PvP Miliknya

Penghujung 2019 merupakan momen yang kurang menyenangkan untuk Ubisoft. Beberapa hari lalu, CEO Yves Guillemot mengakui kekeliruan arahan yang mereka lakukan dalam mengembangkan ‘live game‘ seperti Ghost Recon Breakpoint. Efeknya, permainan gagal mencapai target penjualan dan perusahaan gaming Perancis itu terpaksa menunda pelepasan Watch Dogs Legion, Rainbow Six Quarantin serta Gods and Monsters.

Namun kegagalan tidak menghentikan Ubisoft untuk terus mengeksekusi agenda mereka. Di awal bulan Oktober ini, perusahaan meluncurkan fitur cross-platform play ke seluruh versi permainan Brawlhalla (dikembangkan oleh Blue Mamoth Games, dipublikasikan Ubisoft). Ke depannya, Ubisoft punya rencana buat menerapkan cross-play ke hampir seluruh permainan yang mereka miliki atau distribusikan.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Yves Guillemot dalam teleconference finansial triwulan kedua baru-baru ini. Sang CEO menyampaikan bahwa perusahaan berkeinginan untuk menerapkan fitur cross-platform play ke seluruh permainan PvP secara berangsur-angsur. PvP, atau dikenal pula sebagai player versus player, mengacu pada jenis game multiplayer kompetitif. Arahan tersebut sangat menarik karena permainan-permainan Ubisoft tak hanya menyuguhkan elemen PvP, tapi juga kooperatif.

Bagi Anda yang kurang familier, cross-platform play memperkenankan pengguna di layanan gaming berbeda buat bermain bersama. Fungsi ini bisa ditemukan di sejumlah judul blockbuster dan free-to-play, dari mulai Fortnite, Rocket League, Paladins, Dauntless serta game shooter bertema militer yang belum lama ini Activision luncurkan – Call of Duty: Modern Warfare 2019. Berbicara soal fitur ini, Sony sempat mencoba menghalangi penetrasi cross-play di layanannya, namun akhirnya mereka luluh.

Untuk sekarang, Brawlhalla merupakan satu dari dua permainan Ubisoft yang menghidangkan cross-platform play secara penuh (maksudnya tanpa restriksi dalam bentuk apapun). Satu judul lagi adalah Just Dance via mode World Dance Floor.

Mari kita analisis pernyataan Guillemot soal ‘cross-play akan hadir di semua permainan PvP yang kami miliki’. Hampir seluruh game Ubisoft mempunyai mode kompetitif (kecuali judul single-player murni seperti Assassin’s Creed Odyssey atau Origins): Rainbow Six Siege, For Honor, bahkan Ghost Recon dan The Division yang sebetulnya mengedepankan co-op juga menyuguhkan opsi player versus player.

Kehadiran cross-play akan memberikan pengalaman baru dalam bermain dan berinteraksi, namun ada banyak aspek yang harus Ubisoft siapkan, terutama dari sisi balancing. Pertanyaanya, seberapa siapkah Ubisoft?

Sebagai komparasi: demi memastikan permainan tetap seimbang, Infinity Ward membubuhkan dukungan keyboard dan mouse secara penuh di Call of Duty: Modern Warfare. Di sana, cross-play sendiri bersifat opsional dan tidak tersedia di mode Ranked Play.

Via GamesIndustry.

 

Detail Mengenai Fitur Cross-Play di Call of Duty: Modern Warfare 2019

Satu tren populer di industri game adalah penerapan cross-platform play. Kadang disingkat menjadi cross-play, fitur ini memperkenankan para pemain di sistem berbeda untuk bermain bersama dan bisa Anda temukan di judul-judul seperti Rocket League, Fortnite dan Dauntless. Walaupun terdengar sederhana, implementasinya cukup kompleks, belum lagi kadang ada penolakan dari pemilik platform.

Call of Duty: Modern Warfare merupakan game blockbuster baru yang tak ragu mengusung gagasan cross-play. Reboot permainan shooter berlatar belakang medan tempur modern buatan Infinity Ward ini memungkinkan gamer di PC, PlayStation 4 serta Xbox One untuk bertempur di satu match. Dan tak tanggung-tanggung, versi console Modern Warfare bahkan mendukung penuh keyboard dan mouse – sehingga tak cuma pemain di PC saja yang diuntungkan oleh dukungan periferal itu.

Meneruskan tradisinya, Activision dan Infinity Ward mengumumkan agenda pelaksanaan sesi beta minggu ini. Menariknya, uji coba beta sengaja difokuskan pada kapabilitas cross-platform play di tiga sistem gaming, pertama kalinya disajikan di seri Call of Duty. Open beta rencananya akan dilangsungkan di hari Kamis ini (zona waktunya berbeda) hingga akhir minggu nanti. Sembari memperkenankan kita mencoba cross-play, developer juga mencoba mengumpulkan saran dan masukan dari para tester.

Lewat blog resminya, Activision mengungkap beberapa info lebih detail terkait cross-play, terutama di sesi beta ini. Berikut rinciannya:

  • Cross-platform play di Call of Duty: Modern Warfare bersifat opsional, tersedia untuk seluruh versi. Jadi kita masih tetap dapat bermainan dengan sesama gamer di satu sistem.
  • Agar bisa menikmati Modern Warfare, kita harus memiliki COD Account terlebih dulu. Pendaftarannya tidak dipungut biaya.
  • Sistem matchmaking serta faktor balancing didasarkan pada jenis controller yang pemain gunakan agar tidak terjadi ketimpangan dan setiap orang dipersilakan memutuskan metode input apa yang mereka inginkan. Pasangkan keyboard serta mouse di Xbox One/PS4 agar pemain bisa bertanding melawan gamer PC, lalu gamer PC juga dapat menggunakan gamepad agar dapat bermain bersama pengguna console. Tentu jika Anda menginginkannya, tersedia pula lobby tanpa filter controller.
  • Berkat pemanfaatan COD Account, daftar teman Anda tidak dibatasi jenis platform. Anda bisa menambahkan siapapun ke dalam list terlepas dari versi Modern Warfare yang mereka miliki. Tak ada lagi batasan di komunitas pemain dan komunikasi pun jadi lebih mudah.
  • Fitur cross-play mendukung seluruh mode multiplayer di Modern Warfare. Meski demikian, developer masih belum punya rencana untuk menghadirkannya di turnamen kompetitif maupun mode Ranked Play.

Call of Duty Modern Warfare 1

Selain cross-platform play, satu aspek paling menarik dari Call of Duty: Modern Warfare ialah dihilangkannya Season Pass serta update-update berbayar pasca rilis. Nantinya, seluruh pembaruan konten seperti tambahan peta, mode multiplayer, misi-misi special ops dan lain-lain akan dihidangkan gratis serta berbarengan di seluruh versi. Permainan dijadwalkan untuk meluncur pada tanggal 25 Oktober 2019.

Versi Console Remake Call of Duty: Modern Warfare Dukung Penuh Keyboard dan Mouse

Gamepad merupakan periferal fleksibel yang memperkenankan kita menikmati hampir seluruh jenis permainan. Itulah alasan mengapa produsen console terus menyempurnakan desain controller mereka, karena perangkat ini adalah cara utama konsumen berinteraksi dengan konten sekaligus bagian dari identitas brand: Sony punya DualShock, Microsoft bangga pada controller Xbox-nya, dan Joy-Con jadi andalan Nintendo.

Namun seberapun revolusionernya rancangan controller, keyboard dan mouse masih dianggap sebagai sistem input terbaik untuk menikmati beberapa permainan yang membutuhkan keakuratan tinggi dan kecepatan, seperti shooter serta strategi. Tampaknya kondisi ini mendorong tim Infinity Ward untuk tidak tanggung-tanggung dalam memberikan dukungan penuh dua periferal kontrol khas PC itu di versi console  remake Call of Duty: Modern Warfare.

Lewat blog PlayStation, Infinity Ward menyampaikan bagaimana game shooter anyar itu bisa dimainkan dengan menggunakan keyboard dan mouse baik edisi PlayStation 4 maupun Xbox One-nya. Langkah ini merupakan salah satu wujud komitmen developer demi menunjang fitur cross-platform play. Kehadiran cross-play memungkinkan gamer di console untuk menikmati Call of Duty: Modern Warfare bersama rekan-rekannya di PC.

Beberapa produsen console memang sempat ragu merangkul fitur cross-platform play dan Sony merupakan brand yang paling lambat mengadopsinya (dibanding Microsoft dan Nintendo). Dilihat dari perspektif konsumen, cross-play memang membuat sesi multiplayer jadi lebih sulit diprediksi dan ada sejumlah penyesuaian yang harus developer terapkan di game demi menjaga pertandingan tetap seimbang.

Di Call of Duty: Modern Warfare, prosedur matchmaking sengaja disesuaikan dengan periferal input milik Anda. Jadi jika Anda menyambungkan keyboard dan mouse di PlayStation 4, maka Anda hanya akan bermain atau bertanding bersama gamer yang menggunakan skema kontrol serupa. Itu artinya, Anda yang cuma punya DualShock 4 atau controller Xbox tidak perlu cemas akan bertemu lawan ‘bersenjata’ keyboard-mouse.

Selain sistem input dan cross-platform play, ada banyak informasi menarik lain terkait remake Modern Warfare yang Activision/Infinity Ward ungkap. Misalnya, developer berjanji untuk menyingkirkan Season Pass dan menyajikan segala macam konten pasca-rilis secara cuma-cuma. Kemudian karakter Operator yang Anda pilih hanya bersifat kosmetik dan tidak memengaruhi gameplay. Dan selanjutnya, progres di semua mode (single-player, co-op dan multiplayer kompetitif) digabung jadi satu – sehingga Anda dapat meng-unlock senjata dan item di single-player, kemudian menggunakannya di multiplayer.

Call of Duty: Modern Warfare remake akan tiba di Windows via Battle.net, PlayStation 4 dan Xbox One pada tanggal 25 Oktober 2019. Sebelum momen itu tiba, Activision berencana untuk melangsungkan uji coba beta terbuka di tanggal 14 September.

Gamer Rocket League di PS4 Kini Bisa Bermain Bersama Pemain di Xbox One dan Switch

Melihat perkembangan industri gaming di 2018, tak sulit menebak apa yang akan terjadi di tahun ini. Developer boleh jadi terus gencar menerapkan strategi ‘video game sebagai layanan’, lalu akan bertambah banyak pula permainan-permainan yang mendukung cross-platform play. Fitur di mode multiplayer ini memungkinkan gamer di platform berbeda untuk bermain bersama.

Namun ketika PC, Xbox One, Switch, sampai perangkat bergerak dengan gembira merangkul cross-play, Sony malah merasa keberatan. Alasannya bisa ditebak, dan sangat berkaitan dengan bisnisnya. Penolakan terhadap fitur ini direalisasikan lewat pemblokiran terhadap sejumlah permainan seperti Rocket League dan Minecraft. Tapi menyadari keputusan mereka itu telah menutup ‘pintu rezeki’, akhirnya dibukalah akses cross-platform play Fortnite di PlayStation 4.

Dan di bulan Januari ini, Sony Interactive Entertainment turut menghadirkan dukungan cross-play secara penuh di Rocket League. Lewat langkah ini, para gamer PlayStation 4 diperkenankan buat menikmati permainan sepak bola berbasis mobil itu bersama pemain di Xbox, Switch dan PC via Steam. Tim Psyonix sebetulnya sudah menyiapkan fitur ini sejak lama, yang mereka tunggu adalah lampu hijau dari sang pemilik platform.

Sebelumnya, para pemain Rocket League di PS4 hanya bisa ber-multiplayer bersama gamer PC. Berkat kehadiran ‘full cross-platform play‘, untuk pertama kalinya mereka bisa bertanding Rocket League melawan gamer Switch dan Xbox One. Perlu diketahui bahwa status cross-play di PlayStation 4 saat ini masih berada di tahap beta, jadi fitur-fiturnya masih belum terlalu lengkap. Buat sekarang, sistem matchmaking online masih bekerja secara acak, sudah diimplementasikan pada mode casual, kompetitif dan Extra Modes.

Menariknya lagi, cross-play juga tersedia untuk match privat walaupun Anda dan kawan punya console berbeda. Kita dipersilakan buat menciptakan pertandingan, atau bergabung ke match yang telah dibuat.

Cross-platform play terhidang secara otomatis. Namun jika Anda ingin memastikannya, silakan masuk ke main menu dalam game, buka Options, kemudian pastikan boks Cross-Platform Play di tab Gameplay tercentang.

“Pengumuman ini sangat penting bagi Psyonix karena kami mengerti bagaimana komunitas sudah lama menanti fitur cross-platform play secara penuh,” tutur vice president Psyonix Jeremy Dunham. “Semua ini tercapai karena Anda, penggemar berat Rocket League, serta berkat para mitra yang dermawan. Mewakilkan seluruh tim, kami mengucapkan terima kasih atas antusiasme serta kegigihan Anda, untuk terus mendorong kami menghidangkan pengalaman bermain Rocket League yang lebih baik.”

Sony Akhirnya Menyerah, Fortnite Versi PlayStation 4 Kini Didukung Cross-Platform Play

Eksklusivitas konten mungkin jadi salah satu kekuatan utama produk console, namun dukungan fitur juga punya peranan penting. Dalam berkompetisi, beberapa produsen memilih untuk membuka gerbang multiplayer, sehingga game tak cuma bisa dinikmati konsumennya, tapi dapat menyatukan gamer dari platform berbeda. Itulah prinsip dari cross-platform play.

Namun boleh jadi karena merasa berada di atas angin berkat larisnya penjualan PlayStation 4, Sony menolak gagasan ini. Ketika Nintendo dan Microsoft berkolaborasi demi mendukung cross-play di sejumlah game seperti Rocket League dan Minecraft, Sony sendiri malah memblokir akses serta progres. Hal serupa juga berlaku untuk Fortnite, hingga sang produsen menyadari bahwa kreasi Epic Games itu ‘lebih besar’ dari dugaan mereka.

Melalui blog PlayStation, Sony akhirnya mengumumkan pembukaan gerbang cross-platform play Fortnite lewat sesi open beta. Selain memperkenankan gamer-nya bermain bersama pengguna sistem lain, progres Fortnite di Windows, Xbox One, Switch, Android hingga iOS juga dapat diteruskan di PlayStation 4 – dan begitu pula sebaliknya. Periode beta ini Sony maksudkan sebagai cara buat melakukan pengujian, baik dari sisi teknis maupun sosial.

“Setelah melakukan evaluasi secara menyeluruh, Sony Interactive Entertainment memutuskan buat mendukung fitur cross-platform di judul-judul third-party pilihan,” ungkap CEO John Kodera. “Kami memahami bagaimana para pemain PlayStation 4 sangat menanti update ini dan sangat menghargai kesabaran komunitas dalam menunggu solusinya.”

Sony menjelaskan bahwa selama 24 tahun, mereka berkomitmen buat memberikan pengalaman gaming dengan perspektif unik lewat PlayStation. Komunitas sejumlah permainan sudah berevolusi begitu jauh dan saat ini fitur cross-play dapat memberikan nilai tambah secara signifikan buat pemain. Merespons hal tersebut, Sony mencoba membuka platform-nya sembari memastikan pengalaman pengguna layanan mereka tetap utuh.

Keputusan Sony untuk mendukung cross-play merupakan kabar gembira untuk para pemain PlayStation karena Fortnite hanyalah permulaan. Sony memang belum mengonfirmasi akan mendukung cross-platform play di judul permainan lain, tapi pintu kini telah terbuka.

Ada kemungkinan, setujunya Sony buat menghadirkan cross-play bukan cuma didorong oleh kompetisi  dengan Microsoft atau Nintendo, namun juga atas desakan pemain dan publisher third-party. Contohnya: belum lama ini Bethesda sempat bilang bahwa mereka tidak mau melucurkan The Elder Scrolls: Legends di console yang tak menunjang cross-platform play.

Melihat dampak cross-play yang begitu besar bagi playerbase, boleh jadi di masa depan ia akan menjadi fitur utama di sejumlah permainan. Tentu mau tak mau, penyedia platform harus merangkulnya.

Nintendo Siap Mendukung Implementasi Fitur Cross-Platform Play di Console-nya

Jika Anda mengikuti perkembangan industri game, maka Anda tahu bahwa cross-platform play menjadi topik panas belakangan ini. Brand besar seperti Microsoft dan Nintendo telah mulai memperkenankan gamer-nya bermain bersama, kecuali Sony yang bersikeras untuk tetap mentup akses ke platform-nya. Dan kini, Sony berada di posisi yang tidak menguntungkan.

Berbeda dari Sony, Nintendo tampaknya melihat potensi positif cross-platform play bagi bisnisnya ke depan. Dalam presentasi ke para investor, senior executive officer Susumu Tanaka menyampaikan bagaimana Nintendo berkomitmen buat mendukung implementasi dan perluasan fitur cross-play sesuai keinginan developer dan publisher, meski mereka belum mengungkap detail rencananya lebih jauh.

Menurut Tanaka, cross-platform play dapat terwujud dengan adanya persetujuan antara publisher game dan pemilik platform. Nintendo sendiri punya kecenderungan untuk membantu publisher menerapkan cross-play jika mereka menginginkannya. Namun hal selanjutnya yang mesti diperhatikan adalah apakah platform holder lain (misalnya Sony atau Microsoft) menginginkannya serta mengizinkannya.

Pendapat sang senior executive officer juga senada dengan COO sekaligus presiden Nintendo Amerika Reggie Fils-Aime. Di E3 2018, pemblokiran akses Fortnite dari console lain (kecuali PC) ke PlayStation 4 mendapatkan sorotan. Fils-Aime enggan berkomentar soal keputusan Sony, tapi penjelasannya mengindikasikan ia akan mengambil langkah berbeda dari sang kompetitor.

Reggie Fils-Aime menyampaikan bahwa timnya selalu bersemangat untuk bisa berkolaborasi bersama developer dan membantu mereka merealisasikan visinya. Fils-Aime juga bilang tidak akan memilih-milih permainan. Nintendo siap mendukung apapun game-nya dan siapa pun developer-nya.

Dan dalam momen presentasi tersebut, Nintendo juga mengungkapkan sebuah rencana yang ambisius. Anda mungkin sudah mendengar soal ada cukup banyak permainan garapan developer lokal yang akan (atau sudah) dirilis di Switch. Boleh jadi, kemunculan mereka di sana adalah efek dari strategi baru Nintendo: perusahaan ingin melepas 20 sampai 30 judul permainan independen setiap minggu.

Sebagai langkah awal, Nintendo berupaya mempermudah proses pengembangan game dan publikasi permainan di platorm mereka. Sejauh ini, menuver Nintendo berjalan mulus. Sejumlah game indie telah terjual jutaan kopi secara global. Nintendi juga menargetkan untuk membantu mengembangkan 1.500 judul permainan berbasis engine Unity.

Beberapa permainan Nintendo Switch yang sudah menunjang cross-platform play meliputi Rocket League, Chess Ultra, Fortnite dan Pinball FX3. Judul lain juga telah dikonfirmasi akan kehadiran fitur ini di antaranya Minecraft, Crazy Justice dan Gunscape.

Via IGN dan Games Industry.

Game Director Jeff Kaplan Tertarik Untuk Menghadirkan Fitur Cross-Platform di Overwatch

Cross-platform play ialah istilah yang mendeskripsikan kemampuan game merangkul pemain dari platform berbeda buat bermain bersama. Premisnya terdengar menyenangkan, tapi implementasinya tidak mudah. Sony menolak ajakan Microsoft untuk mengusung cross-platform karena alasan bisnis. Lalu ada kendala pada perbedaan sistem kendali: di sejumlah permainan, keyboard dan mouse masih lebih superior dibanding gamepad.

Meski begitu, mulai ada banyak game di era console generasi kedelapan ini yang mengadopsi kemampuan cross-platform play. Beberapa judul yang populer di antaranya adalah Rocket League, Street Figther V hingga Fortnite. Beberapa developer juga melangkah lebih jauh sehingga permainan dapat dinikati bersama oleh pemilik console dan perangkat bergerak. Dan ternyata, game director Overwatch Jeff Kaplan juga sangat tertarik pada kapabiltas ini.

Dalam majalah Games™ edisi ke-200, Kaplan mengomentari bagaimana fitur cross-platform di Fortnite dan PlayerUnknown’s Battlegrounds memberikan dampak besar bagi para pemain di PC, console dan mobile. Kemampuan tersebut dapat membuat pengalaman bermain jadi lebih seru, terutama pada game-game yang dibekali elemen sosial atau permainan dengan sistem progresi ‘persistent‘.

Sang game director Overwatch bilang, “Saya berharap akan ada lebih banyak penyedia platform membuka diri dan memahami bahwa konsumen menginginkan pengalaman gaming yang lebih luas. Saat ini, permintaannya ada dan teknologinya sudah memadai. Saya percaya membiarkan para gamer bermain bersama akan memberikan keuntungan buat semua orang. Tentu saja saya sangat mengharapkan terbukanya kesempatan untuk menerapkan fitur cross-platform di Overwatch.”

Penjelasan Jeff Kaplan ini sangat menarik karena kira-kira tak lama setelah Overwatch meluncur, Blizzard Entertainment pernah bilang mereka tidak punya rencana untuk membubuhkan cross-platform play di game. Saat itu, sang developer berargumen bahwa mencampur pemain PC yang dipersenjatai keyboard dan mouse dengan gamepad dapat menimbulkan masalah keseimbangan, terutama di level kompetitif.

Pertanyaannya kini ialah, apakah komentar Jeff Kaplan mengindikasikan perubahan strategi tim Overwatch dalam merespons naik daunnya judul-judul seperti PUBG dan Fortnite?

Dua tahun setelah perilisannya, Overwatch tetap menjadi permainan shooter berbasis tim populer. Demi menjaga minat pemain tetap tinggi, Blizzard tak henti-hentinya memberikan update serta melangsungkan event spesial. Belum ada indikasi juga developer akan mengimplementasikan mode battle royale seperti yang dilakukan oleh Epic Games di Fortnite.

Dalam memperingati ulang tahun kedua Overwatch, Blizzard baru saja memublikasikan video stop motion unik bertajuk Trace & Bake di YouTube. Silakan ditonton:

Via WCCFTech.

Fortnite Battle Royale Akan Hadir di Mobile, Gamer PC dan Console Bisa Bermain Bersama

Melihat begitu suksesnya formula last man standing yang dipopulerkan oleh PlayerUnknown’s Battlegrounds, Epic Games tidak ragu-ragu mengadopsi genre ini ke game Fortnite. Fortnite Battle Royale dirilis sebagai permainan free-to-play, terpisah dari mode Save the World yang menyajikan gameplay sandbox kooperatif dan mengadu pemain melawan monster.

Ternyata Epic Games tak hanya mengikuti jejak game kreasi Brendan Greene itu, tapi juga platform tempat permainan diluncurkan. Di bulan Februari kemarin, PUBG Corporation dan Tencent Games melepas versi early access PlayerUnknown’s Battleground di Android dan iOS. Dan minggu ini, Epic Games mengumumkan rencana untuk membawa Fortnite Battle Royale ke kedua platform mobile tersebut.

Menurut penjelasan developer, Fortnite Battle Royale mobile tetap dibekali konten yang sama seperti versi PC dan console-nya. Permainan menyuguhkan medan tempur 100-player serta peta permainan serupa, dan juga akan memperoleh update mingguan. Game rencananya akan tersedia lebih dulu di iOS, baru kemudian menyusul di Android. Per tanggal 12 Maret kemarin, registrasi Fortnite Battle Royale versi iOS telah dibuka.

Kejutan dari developer tidak berhenti sampai di sana. Epic Games mengungkap rencana untuk membubuhkan kemampuan cross play di Fortnite Battle Royale, memungkinkan gamer PC, PlayStation 4, Mac, iOS dan Android buat berkumpul dan bermain bersama. Meski begitu, implementasinya belum sebebas yang kita inginkan. Beberapa restriksi dibubuhkan di sana, mungkin dimaksudkan demi menjaga game dari upaya eksploitasi.

Dijelaskan oleh PR Manager Nick Chester di Twitter, para pemain versi mobile akan diberikan pilihan untuk bermain bersama gamer PC dan console. Sementara itu, pemain console dan PC tidak dapat masuk ke lobi Fortnite Battle Royale mobile. Itu berarti, kedua kelompok pemain tidak ditempatkan di wadah matchmaking yang sama.

Cross-platform play tentu saja diterapkan pada versi PC, Mac, Xbox One dan PlayStation 4. Namun sejauh ini, masih ada satu hal yang membatasi mode tersebut. Cross play di Fortnite Battle Royale belum bisa mempertemukan gamer Xbox One dengan PlayStation 4. Usut punya usut, Sony-lah yang ternyata melakukan pemblokiran.

Sebelumnya, pihak Sony sempat memblokir fitur cross-platform play di Rocket League dan Minecraft. Saat itu, Sony berargumen bahwa langkah ini diambil ‘demi melindungi para gamer PlayStation 4 yang masih belia’. Namun alasan sesungguhnya di balik keputusan ini boleh jadi berkaitan dengan strategi bisnis: adanya cross play memperkenankan satu grup teman buat bermain bersama tanpa perlu memiliki console PS4. Hal ini tidak baik bagi bisnis.

Via Polygon. Tambahan: Kotaku.

Microsoft ‘Siap’ Sajikan Cross-Network Play Antara Xbox One dan PlayStation 4

Beberapa faktor menjadi pertimbangan saat memilih console: harga, judul-judul eksklusif, dan platform apa yang paling banyak dimiliki teman-teman. Namun kabar dari Microsoft di pertengahan Maret silam memperlihatkan sebuah potensi di mana hal ini tak lagi penting. Melalui prakrasa cross-platform, terbukalah kemungkinan integrasi antara Xbox Live, PC dan ‘jaringan console lain’.

Sony sebagai ‘network console‘ yang Microsoft maksudkan tak lama memberi respons, tetapi jawaban mereka kurang tegas: “PlayStation telah mendukung cross-platform ke PC dalam sejumlah software, dimulai dari Final Fantasy 11 di tahun 2002. Kami akan sangat senang buat melakukan diskusi bersama publisher maupun developer yang tertarik dengan cross-platform play.”

Tapi apakah klaim dan ajakan Microsoft itu bisa dipertanggungjawabkan? Dalam wawancara bersama Eurogamer di event EGX Rezzed minggu lalu, boss ID@Xbox Eropa Agostino Simonetta mengungkapkan kesiapan mereka. Pengumuman Microsoft memang membuahkan tanggapan positif, dan gamer menanti implementasinya. Eurogamer menanyakan, butuh berapa lama sampai cross-platform benar-benar sampai ke tangan kita?

Simonetta menjelaskan bahwa Rocket League – salah satu game berkemampuan cross-play – sudah tersedia. Sebagai penyedia platform, Microsoft tidak memaksa developer untuk meluncurkannya dalam tenggat waktu tertentu. Game akan dilepas saat pengembang menginginkannya. Sayang, belum ada jadwal pasti kapan kita dapat menyaksikan duel Rocket Legue antara gamer Xbox One dan PS4, karena Microsoft sekali lagi menenakankan, itu merupakan keputusan developer.

Tapi dari sisi teknologi, Microsoft menyatakan mereka sudah siap, khususnya bagi judul-judul yang menitikberatkan network. Semua developer diperbolehkan meng-update permainan mereka agar mendukung cross-network play, atau segara meluncurkannya dan mengambil manfaat dari fitur ini.

Ketika ditanya apakah ada berita tambahan terkait hal ini, Simonetta hanya menjawab, “Saya cuma bisa bilang bahwa Microsoft sudah siap. Kami telah mengerjakan bagian kami, selanjutnya Microsoft menyabut gembira siapapun yang ingin berpartisipasi.”

Untuk ID@Xbox sendiri, program self-publish bagi developer independen, Microsoft telah mengekspansinya ke Windows 10 – sesuai janji mereka. Sejumlah judul sudah dapat dinikmati via Xbox Live di platform tersebut, meliputi Oxenfree, Pinball FX 2, Fire: Ungh’s Quest serta Stealth Inc 2. Microsoft dengan gembira juga menyampaikan, terhitung ada ratusan pengembang yang turut bergabung di ID@Xbox.

Via CNET. Tambahan: Xbox Wire & Gamespot.