10 Game PC yang Bisa Dimainkan Crossplay di Android

Kemajuan teknologi yang telah dicapai oleh smartphone memang sangat menakjubkan. Bagaimana tidak, handphone awalnya dulu hanya dapat digunakan untuk mengirim pesan ataupun telepon, kini dapat melakukan banyak hal termasuk bermain game.

Game untuk smartphone atau yang sering dikenal sebagai game mobile ini juga mengalami perkembangan pesat dalam 10 tahun terakhir. Sekarang, mobile merupakan pasar game paling besar di seluruh dunia.

Image credit: Shutterstock

Perkembangan kedua hal di atas membawa para gamer dapat memainkan beberapa game PC maupun konsol di smartphone mereka melalui fitur crossplay. Jumlah game crossplay ini juga terus meningkat dengan kemudahan yang dapat diakses para pengembang dan penerbit untuk merilis game mereka di berbagai platform.

Berikut adalah 10 game crossplay yang memungkinkan untuk memainkan game-nya di PC/konsol maupun lewat smartphone:

Among us

PC: 250Mb  |Android: 125 Mb | iOS: 391.3MB

Dengan grafik yang simpel dan juga sistem permainan yang tidak rumit, Among Us menjadi salah satu game crossplay yang mampu dimainkan di berbagai platform tanpa masalah berarti. Karena, inti utama permainan ini berada di intrik para pemainnya untuk dapat menemukan siapa ‘impostor’ yang ada di antara mereka.

Vainglory

PC: 3,3GB |Android: 2,6 GB | iOS: 2,4 GB

League of Legends memang memiliki Wild Rift untuk mobile namun keduanya merupakan game yang berbeda. Satu-satunya game MOBA yang dapat dimainkan secara crossplay di PC maupun di mobile adalah Vainglory. MOBA yang satu ini dapat dimainkan di PC, konsol, bahkan mobile dengan akun yang sama.

Hearthstone

PC: 4GB |Android: 4 GB | iOS: 3,1 GB

Inilah salah satu game kartu paling populer karena mudah untuk dimainkan meski sebenarnya susah untuk dikuasai. Game yang akan menyuruh para pemain untuk memerintah hero-hero dari game Warcraft ini dapat dimainkan di banyak platform termasuk bermain bersama di PC maupun di mobile.

Brawlhalla

PC: 350 MB |Android: 642 Mb |iOS: 791 Mb

Bagi para gamer yang menyukai game fighting bergaya platformer seperti Super Smash Bros., Brawlhalla merupakan salah satu alternatifnya. Meskipun menggunakan gaya 2D, game ini tetap menyediakan pertarungan yang cepat dan intens. Apalagi Anda bisa memainkan game ini di hampir semua platform termasuk mobile.

Yu-Gi-Oh! Duel Links

PC:  16GB |Android: 3 GB |iOS: 3,5 GB

Menjadi salah satu permainan kartu duel paling populer saat ini, tidak mengejutkan bila akhirnya Konami berusaha untuk membuat game miliknya ini dapat dimainkan oleh banyak platform dan saling tersambung. Duel Links hadir bagi para pecinta Yu-Gi-Oh! dari platform PC maupun mobile untuk saling berduel.

Albion Online

PC: 8 GB |Android: 4,1 GB |iOS: 2,2 GB

Bagi para pecinta MMORPG, salah satu opsi yang bisa diambil adalah Albion Online. Game ini memungkinkan pemainnya bermain dari PC maupun mobile. Dengan beragam aktivitas yang bisa dilakukan dan bahkan berduel untuk melawan pemain lain, Albion Online menyediakan kemudahan untuk bermain lintas platform.

Fortnite Battle Royale

PC: 26 GB |Android: 2,9 GB |iOS: 9 GB

Keberhasilan Fortnite menjadi salah satu raja game battle-royale di PC membuat Epic Games merilis game mereka di platform mobile. Meskipun permintaan hardware-nya pada mobile cukup berat dibandingkan rivalnya PUBGM, Fortnite membuktikan bahwa mereka tetap dapat menjaga kesuksesannya ketika masuk ke mobile.

Roblox

PC: 123 MB |Android: 121 MB |iOS: 254,3 MB

Membuat game dengan segala kebebasan untuk membuat mode gameplay apa saja memang menjadi nilai jual kuat bagi game ini. Apalagi banyak para pemainnya menjadikan game-nya sebagai media untuk berinteraksi dengan teman-temannya secara virtual. Maka tidak heran bahwa Roblox juga menyediakan versi mobile yang terintegrasi dengan versi PC-nya.

Genshin Impact

PC: 11,97 GB |Android: 8,78 GB |iOS: 9,45 GB

Game action RPG bertabur waifu dan husbando ini tentu masuk ke dalam daftar ini. Pengembang MiHoyo memastikan bahwa para pemain dapat melanjutkan petualangan mereka dari PC ke dalam mobile. Kebutuhan hardware untuk memainkannya di smartphone memang terhitung tinggi yang bahkan membuat game ini menjadi salah satu benchmark game untuk smartphone.

Minecraft

PC: 525 MB |Android: 250 MB |iOS: 340 MB

Game yang merupakan rival dari Roblox ini tentu sudah tidak asing lagi di telinga banyak orang. Style balok-baloknya yang unik memang membuat game ini digemari, apalagi dengan kebebasan untuk memainkan berbagai mode atau bahkan hanya membangun bangunan ataupun benda yang diinginkan sesuka hati menjadikan Minecraft disukai semua umur.

Bonus: Warframe

PC: 40 GB |Android: – |iOS: –

Baru saja diumumkan ketika tulisan ini dikerjakan, pengembang Digital Extreme baru saja mengumumkan bahwa game free-to-play shooter mereka yaitu Warframe akan mendapatkan crossplay, cross save, dan bahkan versi mobile yang akan segera hadir. Bahkan nantinya pemain di mobile juga dapat bermain bersama-sama dengan pemain PC ataupun konsol.

Penutup

Image credit: Android Central

Itulah tadi 10+1 game PC yang dimainkan secara crossplay di mobile. Pastinya ada beberapa game crossplay lain yang belum kami masukkan ke dalam daftar ini. Namun setidaknya 10 game di atas bisa menjadi pilihan Anda yang mungkin menginginkan sebuah game yang dapat dimainkan di lebih dari satu platform. Atau mungkin Anda ingin bermain bersama teman yang hanya memiliki PC saja atau smartphone Android saja.

Ke depannya, kemungkinan besar akan lebih banyak lagi game-game berkualitas yang mendukung crossplay karena hardware yang lebih kuat dan juga implementasi teknologi yang lebih optimal. Mungkin, suatu saat nanti video game benar-benar tidak akan memiliki batasan, dengan para gamer bebas memilih platform apapun yang mereka inginkan atau miliki dan bermain bersama pemain lainnya dari platform yang berbeda-beda.

Game Director Jeff Kaplan Tertarik Untuk Menghadirkan Fitur Cross-Platform di Overwatch

Cross-platform play ialah istilah yang mendeskripsikan kemampuan game merangkul pemain dari platform berbeda buat bermain bersama. Premisnya terdengar menyenangkan, tapi implementasinya tidak mudah. Sony menolak ajakan Microsoft untuk mengusung cross-platform karena alasan bisnis. Lalu ada kendala pada perbedaan sistem kendali: di sejumlah permainan, keyboard dan mouse masih lebih superior dibanding gamepad.

Meski begitu, mulai ada banyak game di era console generasi kedelapan ini yang mengadopsi kemampuan cross-platform play. Beberapa judul yang populer di antaranya adalah Rocket League, Street Figther V hingga Fortnite. Beberapa developer juga melangkah lebih jauh sehingga permainan dapat dinikati bersama oleh pemilik console dan perangkat bergerak. Dan ternyata, game director Overwatch Jeff Kaplan juga sangat tertarik pada kapabiltas ini.

Dalam majalah Games™ edisi ke-200, Kaplan mengomentari bagaimana fitur cross-platform di Fortnite dan PlayerUnknown’s Battlegrounds memberikan dampak besar bagi para pemain di PC, console dan mobile. Kemampuan tersebut dapat membuat pengalaman bermain jadi lebih seru, terutama pada game-game yang dibekali elemen sosial atau permainan dengan sistem progresi ‘persistent‘.

Sang game director Overwatch bilang, “Saya berharap akan ada lebih banyak penyedia platform membuka diri dan memahami bahwa konsumen menginginkan pengalaman gaming yang lebih luas. Saat ini, permintaannya ada dan teknologinya sudah memadai. Saya percaya membiarkan para gamer bermain bersama akan memberikan keuntungan buat semua orang. Tentu saja saya sangat mengharapkan terbukanya kesempatan untuk menerapkan fitur cross-platform di Overwatch.”

Penjelasan Jeff Kaplan ini sangat menarik karena kira-kira tak lama setelah Overwatch meluncur, Blizzard Entertainment pernah bilang mereka tidak punya rencana untuk membubuhkan cross-platform play di game. Saat itu, sang developer berargumen bahwa mencampur pemain PC yang dipersenjatai keyboard dan mouse dengan gamepad dapat menimbulkan masalah keseimbangan, terutama di level kompetitif.

Pertanyaannya kini ialah, apakah komentar Jeff Kaplan mengindikasikan perubahan strategi tim Overwatch dalam merespons naik daunnya judul-judul seperti PUBG dan Fortnite?

Dua tahun setelah perilisannya, Overwatch tetap menjadi permainan shooter berbasis tim populer. Demi menjaga minat pemain tetap tinggi, Blizzard tak henti-hentinya memberikan update serta melangsungkan event spesial. Belum ada indikasi juga developer akan mengimplementasikan mode battle royale seperti yang dilakukan oleh Epic Games di Fortnite.

Dalam memperingati ulang tahun kedua Overwatch, Blizzard baru saja memublikasikan video stop motion unik bertajuk Trace & Bake di YouTube. Silakan ditonton:

Via WCCFTech.

Fortnite Battle Royale Akan Hadir di Mobile, Gamer PC dan Console Bisa Bermain Bersama

Melihat begitu suksesnya formula last man standing yang dipopulerkan oleh PlayerUnknown’s Battlegrounds, Epic Games tidak ragu-ragu mengadopsi genre ini ke game Fortnite. Fortnite Battle Royale dirilis sebagai permainan free-to-play, terpisah dari mode Save the World yang menyajikan gameplay sandbox kooperatif dan mengadu pemain melawan monster.

Ternyata Epic Games tak hanya mengikuti jejak game kreasi Brendan Greene itu, tapi juga platform tempat permainan diluncurkan. Di bulan Februari kemarin, PUBG Corporation dan Tencent Games melepas versi early access PlayerUnknown’s Battleground di Android dan iOS. Dan minggu ini, Epic Games mengumumkan rencana untuk membawa Fortnite Battle Royale ke kedua platform mobile tersebut.

Menurut penjelasan developer, Fortnite Battle Royale mobile tetap dibekali konten yang sama seperti versi PC dan console-nya. Permainan menyuguhkan medan tempur 100-player serta peta permainan serupa, dan juga akan memperoleh update mingguan. Game rencananya akan tersedia lebih dulu di iOS, baru kemudian menyusul di Android. Per tanggal 12 Maret kemarin, registrasi Fortnite Battle Royale versi iOS telah dibuka.

Kejutan dari developer tidak berhenti sampai di sana. Epic Games mengungkap rencana untuk membubuhkan kemampuan cross play di Fortnite Battle Royale, memungkinkan gamer PC, PlayStation 4, Mac, iOS dan Android buat berkumpul dan bermain bersama. Meski begitu, implementasinya belum sebebas yang kita inginkan. Beberapa restriksi dibubuhkan di sana, mungkin dimaksudkan demi menjaga game dari upaya eksploitasi.

Dijelaskan oleh PR Manager Nick Chester di Twitter, para pemain versi mobile akan diberikan pilihan untuk bermain bersama gamer PC dan console. Sementara itu, pemain console dan PC tidak dapat masuk ke lobi Fortnite Battle Royale mobile. Itu berarti, kedua kelompok pemain tidak ditempatkan di wadah matchmaking yang sama.

Cross-platform play tentu saja diterapkan pada versi PC, Mac, Xbox One dan PlayStation 4. Namun sejauh ini, masih ada satu hal yang membatasi mode tersebut. Cross play di Fortnite Battle Royale belum bisa mempertemukan gamer Xbox One dengan PlayStation 4. Usut punya usut, Sony-lah yang ternyata melakukan pemblokiran.

Sebelumnya, pihak Sony sempat memblokir fitur cross-platform play di Rocket League dan Minecraft. Saat itu, Sony berargumen bahwa langkah ini diambil ‘demi melindungi para gamer PlayStation 4 yang masih belia’. Namun alasan sesungguhnya di balik keputusan ini boleh jadi berkaitan dengan strategi bisnis: adanya cross play memperkenankan satu grup teman buat bermain bersama tanpa perlu memiliki console PS4. Hal ini tidak baik bagi bisnis.

Via Polygon. Tambahan: Kotaku.

Gamer Final Fantasy XV di PC Bisa Main Bersama Gamer Xbox One

Setelah penantian panjang, Square Enix akhirnya mengumumkan eksistensi dari versi PC Final Fantasy XV di bulan Agustus silam. Gamer sempat kaget mendengar tingginya kebutuhan hardware FFXV, namun game director Hajime Tabata tak lama segera membuat pernyataan dan bilang bahwa info tersebut ‘bukanlah daftar komponen yang direkomendasikan‘.

Dan di awal Februari kemarin, Square Enix mengabarkan dibukanya gerbang pre-order Final Fantasy XV Windows Edition via platform Steam, Origin dan Microsoft Store. Bersamaan dengan itu, developer juga menyingkap daftar kebutuhan hardware resmi serta tool benchmark, memungkinkan Anda untuk menjajal langsung kapabiltitas PC dalam menangani permainan.

Ada banyak bonus yang Square Enix sertakan di versi PC ini, namun satu fitur menarik malah tidak developer bahas di blog mereka. Berdasarkan detail di page Microsoft Store, Final Fantasy XV Windows Edition siap mendukung mode kooperatif cross-platform sampai empat player, antara gamer PC dengan pemain di Xbox One. Selain itu, eksistensi dari fitur Xbox Live cloud saves serta achievements mengindikasikan tersambungnya kedua versi tersebut.

Windows Edition akan menyajikan seluruh DLC pasca-rilis (di antaranya ada Episode Gladiolus, Episode Prompto, Multiplayer Expansion: Comrades and Episode Ignis) serta peta permainan lebih luas. Di sana ada Insomnia City Ruins yang dihuni jenis musuh serta dibekali quest baru, lalu dengan menggunakan perahu Royal Vessel, Anda bisa mengeksplorasi wilayah di antara Cape Caem serta Altissia.

Mengulik lebih jauh, DLC Comrades yang sudah dilepas di console tahun lalu memperkenalkan mode online co-op di permainan. Kemungkinan lewat add-on inilah cross-platform dihidangkan, namun saya ragu fitur ini bisa diakses di mode campaign. Perlu diketahui bahwa fitur ini hanya bisa dinikmati gamer FFXV versi Microsoft Store. Namun Anda yang memutuskan untuk membelinya via Steam tak perlu kecewa karena versi ini mendapatkan dukungan mod via Workshop.

Final Fantasy XV Windows Edition turut dibekali mode kamera first-person, mempersilakan kita bertualang dalam perspektif Noctis. Masing-masing versi – Steam, Microsoft Store dan Origin – juga menawarkan bonus pre-order berbeda: ada Fashion Collection di Steam, Decal Selection untuk  pengguna Origin, serta Powerup Pack buat versi Microsoft Store.

Final Fantasy XV Windows Edition akan meluncur pada tanggal 6 Maret 2018.

Terlepas dari penawaran menarik dari Microsoft tersebut, saya pribadi akan tetap memilih versi Steam karena dukungan Steam Workshop. Buat saya, dukungan dan aktifnya komunitas mod-lah yang membuat umur game lebih panjang.

Semua Game VR Keluaran Ubisoft Akan Membawa Dukungan Cross-Platform Multiplayer

Memainkan game virtual reality itu asyik, namun akan lebih seru lagi jika dimainkan bersama teman-teman. Pertanyaannya, apakah teman Anda harus memiliki VR headset yang sama, entah itu Oculus Rift, HTC Vive atau PlayStation VR? Kalau iya, berarti ini bakal jadi pertimbangan ekstra sebelum membeli salah satu dari ketiga VR headset tersebut.

Namun semua ini tak perlu dipermasalahkan seandainya developer mengambil jalan yang sama seperti Ubisoft. Publisher dengan markas utama di Perancis tersebut baru-baru ini mengumumkan bahwa semua game VR-nya akan dibekali dengan dukungan cross-platform multiplayer, yang berarti pengguna Rift, Vive maupun PS VR bisa berjumpa secara virtual dan bermain bersama-sama.

Sebelum Ubisoft, CCP Games sudah mengambil jalan cross-platform terlebih dulu dengan game EVE: Valkyrie yang banyak menuai respon positif dari konsumen maupun media. Cross-platform penting mengingat jumlah VR gamer sendiri belum sebanyak console atau PC gamer, sehingga kalau terbatas platform, pemain mungkin akan kesulitan menemukan rekan atau lawan tandingnya.

Dari sisi pemasaran, dukungan cross-platform juga dapat membantu meningkatkan angka penjualan. Contoh yang paling gampang bisa kita lihat dari industri aplikasi smartphone, dimana umumnya ketersediaan di Android sekaligus iOS kerap menjadi nilai plus di mata konsumen.

Sejauh ini baru ada tiga judul game VR Ubisoft yang akan mendukung multiplayer cross-platform, yaitu Eagle Flight, Werewolves Within dan Star Trek: Bridge Crew. Dua judul yang terakhir tersebut baru akan dirilis pada 6 Desember 2016 dan 14 Maret 2017 mendatang.

Sumber: UploadVR dan Ubisoft.

Fitur Cross-Network Play Mungkinkan Pengguna Xbox One Bermain Bersama Pengguna PS4

Di tengah sengitnya persaingan antara Xbox One dan PS4, salah satu yang bisa ‘mendamaikan’ keduanya adalah game non-eksklusif yang tersedia untuk kedua platform, atau yang sering dikenal dengan istilah cross-platform. Sayangnya meski ada cukup banyak game multiplayer yang cross-platform, pengguna Xbox One tetap tak bisa berjumpa secara online dengan kawannya yang lebih memilih PS4, begitu juga sebaliknya.

Namun hal itu bisa saja berubah ke depannya. Microsoft baru-baru ini mengumumkan fitur Cross-Network Play untuk Xbox One, yang secara harfiah berarti para pemain bisa bermain bersama meski menggunakan dua jaringan yang berbeda, misalnya Xbox Live dan PlayStation Network.

Salah satu game pertama yang akan memanfaatkan fitur ini adalah Rocket League. Kendati demikian, keputusan masih tetap berada pada tangan pihak developer game, apakah mereka mau atau tidak menghadirkan dukungan atas fitur ini.

Rocket League sendiri sudah dipastikan bisa dimainkan bersama-sama oleh pengguna Xbox One dan PC lewat jaringan Xbox Live mulai musim semi mendatang. Namun dengan adanya fitur Cross-Network Play, Microsoft pun akan menerima penyedia jaringan lain – misalnya Sony dengan PlayStation Network – untuk ikut berpartisipasi. Jadi dengan kata lain, pertandingan antara pemain Xbox One dan PS4 sudah mungkin dilakukan, tapi masih belum terealisasi.

Semoga saja pihak Sony bisa merespon dengan positif, sebab pada akhirnya konsumen-lah yang diuntungkan: terlepas dari perbedaan selera kita dalam memilih console andalan, kita masih bisa bermain bersama-sama tanpa ada rasa iri dan dengki.

Sumber: IGN.

Microsoft Resmi Akuisisi Wunderlist Beserta Tim Pengembangnya

Dalam kurun waktu setengah tahun, Microsoft telah mengakuisisi tiga perusahaan yang bergerak di bidang aplikasi produktivitas untuk perangkat mobile. Yang pertama adalah Acompli pada bulan Desember tahun lalu, kemudian disusul oleh Sunrise di bulan Februari, dan yang paling gres adalah 6Wunderkinder, pencipta aplikasi to-do list populer, Wunderlist. Continue reading Microsoft Resmi Akuisisi Wunderlist Beserta Tim Pengembangnya

Dapatkah Good Old Games Saingi Steam Dengan GOG Galaxy?

Banyak netizen ‘bersumpah’, mereka tak akan membeli game jika tidak dirilis di Steam, biasanya diucapkan terkait sentimen terhadap EA Origin. Tapi sebenarnya persaingan adalah hal positif, menandai tidak praktek monopoli, memberikan opsi bagi konsumen. Menariknya, kali ini Steam mendapatkan kompetisi dari layanan distribusi digital yang sama sekali tidak disangka-sangka. Continue reading Dapatkah Good Old Games Saingi Steam Dengan GOG Galaxy?

Engine Unity 5 Bisa Anda Gunakan Gratis Sekarang Juga

Belum lama, Epic Games membuat pengumuman mengejutkan: Unreal Engine 4 – salah satu engine grafis tercanggih dan teranyar saat ini, dapat diunduh gratis. Epic Games cuma meminta royalti sebesar lima persen ketika app atau game sudah dirilis. Lalu Valve turut menyusul, mereka memberi tahu bahwa Source 2 bisa dimanfaatkan cuma-cuma oleh developer. Continue reading Engine Unity 5 Bisa Anda Gunakan Gratis Sekarang Juga

Via App Xbox, Permainan Xbox One Bisa Dinikmati Dari Windows 10

Selain Cortana, rumor lain yang tidak kalah panas dibahas beberapa minggu lalu adalah kabar soal app Xbox di Windows 10. Ada apa gerangan? Apakah OS akan terintegrasi ke home console Microsoft itu? Hanya achievement atau malahan ada fitur cross-platform? Di event pengungkapan resmi Windows 10, akhirnya Microsoft menjelaskan dengan lebih terperinci. Continue reading Via App Xbox, Permainan Xbox One Bisa Dinikmati Dari Windows 10