Microsoft Ingin Game Xbox Bisa Dimainkan di Semua Platform, Termasuk PlayStation?

Hingga di fase akhir siklus hidupnya, PlayStation 4 terus menikmati gelar sebagai console current-gen terlaris. Penjualan Xbox One sendiri tidak setinggi sang rival dan Microsoft sudah lama tidak mengungkap angkanya. Menariknya, bisnis tampak terjalan lancar bagi mereka sejak raksasa teknologi asal Redmond itu menerapkan strategi penyajian ‘game sebagai layanan’ yang diujungtombaki Xbox Live.

Microsoft juga mengambil arahan berbeda dalam menyongsong kehadiran console next-gen. Sebelumnya Anda mungkin telah mendengar kabar soal pengembangan Project xCloud, yaitu platform gaming on demand yang ditopang teknologi cloud Azure. xCloud menawarkan kita kesempatan untuk menikmati game-game kelas blockbuster – yang tadinya hanya bisa ditangani oleh hardwarehardware berkinerja tinggi – cuma berbekal perangkat bergerak dan koneksi internet.

Dalam acara tur di markas utama Microsoft yang diikuti oleh Geekwire beberapa hari lalu, perusahaan mengungkap lebih banyak detail mengenai siasat tersebut. Di sana, beberapa kali para eksekutifnya menyebutkan bahwa mereka ingin menghadirkan kemudahan bermain ke dua miliar gamer di seluruh dunia. Microsoft mengekstimasi, ada banyak dari mereka yang tidak mendapatkan akses mudah ke console.

Microsoft menyadari bahwa mereka tidak akan sanggup menjual dua miliar unit console. Kareem Choudhry selaku corporate vice president of gaming cloud mengungkapkan, ada beberapa wilayah di mana console bukanlah bagian dari gaya hidup. Di bawah kepemimpinan CEO Satya Nadella, Microsoft berambisi untuk menyodorkan segala layanan dan aplikasi ke sebanyak-banyak orang apapun perangkat yang mereka gunakan.

Kondisi ini memberikan tantangan tersendiri buat Microsoft. Demi menjalankan misinya, tak jarang sang perusahaan harus bekerja sama dengan kompetitor. Sudah ada desas-desus yang menyebutkan bagaimana tim punya agenda untuk memperluas jangkauan Xbox Live ke iOS, Android sampai Nintendo Switch.

Selain itu, perusahaan punya niatan buat mengekspansi keanggotaan Game Pass ke plaform non-Microsoft. Dengan jadi pelanggannya, pengguna bisa menikmati segala koleksi game yang ada di sana serta memperoleh akses prioritas ke judul-judul eksklusif Xbox. Jika semuanya berjalan mulus, jangan kanget seandainya layanan Game Pass tiba-tiba muncul di sistem PlayStation.

Buat sekarang, Microsoft masih enggan menjelaskan bagaimana mereka akan mengeksekusi ambisi cross-platform tersebut. Yang jelas, segala detailnya akan disingkap di Game Developers Conference 2019 pada tanggal 18 Maret nanti. Semuanya akan jadi semakin menarik karena ke depannya persaingan yang dihadapi Microsoft tak hanya datang dari nama-nama familier semisal Sony dan Nintendo. Kita tahu Google juga tengah menggodok layanan cloud  Project Stream.

Microsoft Berencana Perluas Fitur Cross-Platform Xbox Live ke Nintendo Switch dan Mobile

Sejak tersedia untuk Xbox generasi pertama di 2002, fitur Xbox Live pelan-pelan bertambah kaya dan canggih. Melalui layanan ini, produsen membawa dukungan cross-play di sejumlah permainan (Minecraft, Fortnite, Rocket League) serta Xbox Play Anywhere yang memungkinkan transaksi pembelian game membuatnya tersedia baik di Xbox One maupun PC ber-Windows 10.

Microsoft sendiri sudah lama berkeinginan untuk memperluas Xbox Live ke platform lain, misalnya ke Windows Phone atau lewat Games for Windows Live. Meski dua inisiatif tersebut gagal, Microsoft tak mau menyerah. Via situs Game Developer Conference 2019, terungkaplah rencana Microsoft buat mengekspansi program cross-platform Xbox Live ke console Switch, serta perangkat Android dan iOS.

Agenda itu tersingkap lewat tajuk presentasi serta penjabaran singkat mengenai apa saja yang ingin Microsoft sampaikan. Dalam presentasi berjudul ‘Growing & Engaging Your Gaming Community Across iOS, Android, Switch, Xbox and PC’, Microsoft berupaya memperluas jangkauan Xbox Live dari 400 device menjadi dua miliar perangkat melalui pemanfaatan software development kit cross-platform baru.

SDK tersebut memperkenankan developer game menyambungkan para pemain di perangkat berbeda, terutama buat judul-judul multi-platform yang dirilis di console Xbox One atau di Windows 10. Ketika jangkauan Xbox Live diperluas nanti, pemilik perangkat bergerak ataupun Switch dapat mengakses akun, achievement, daftar teman, klub serta fitur-fitur lain di sana.

Saat ini, fitur cross-platform Xbox Live telah tersedia di sejumlah permainan, terutama game-game yang dipublikasikan oleh Microsoft. Satu contohnya adalah Minecraft. Tersedia di Android, iOS dan Nintendo Switch, kita tetap harus log-in ke Xbox Live agar bisa memainkannya.

Sejauh ini, Microsoft juga sama sekali belum menyinggung dukungan Xbox Live di PlayStation 4. Hal tersebut dapat dimaklumi karena Sony Interactive Entertainment sendiri baru membuka gerbang cross-platform play di bulan September 2018 lalu, sebagai respons terhadap desakan pemain dan kepopuleran Fortnite Battle Royale yang tak lagi bisa dibendung.

Tentu saja di sisi konsumen, fitur cross-platform buat Switch dan perangkat bergerak belum akan hadir dalam waktu dekat. Perlu diketahui bahwa langkah ini merupakan bentuk dari realisasi strategi Microsoft dalam menawarkan ‘game sebagai layanan’. Satu inisiatif lagi adalah pengembangan Project xCloud, yaitu layanan on demand yang bisa diibaratkan seperti Netflix-nya permainan video, sebagai sebuah cara untuk menggapai jutaan gamer yang sampai sekarang belum mempunyai console game atau PC.

Sumber: Windows Central.

Penjualan Xbox One Naik 15 Persen, Tapi Microsoft Tetap Tak Mau Menyebut Angkanya

Tidak ada alasan kuat bagi gamer di Indonesia yang sudah memiliki gaming PC untuk membeli Xbox One. Pertama, layanan Xbox Live belum sampai di sini. Kedua, meskipun tidak ada ‘region lock‘, hampir seluruh permainan di console current-gen Microsoft itu bisa dipastikan dirilis di Windows, termasuk judul-judul ‘eksklusif’ seperti Sea of Thieves, State of Decay 2 hingga Crackdown 3.

Meski persebaran layanannya masih terbatas, penjualan Xbox One memperlihatkan angka yang menggembirakan. Menjelang digelarnya E3 2018, Mike Nichols selaku CMO for Gaming di Microsoft dengan bangga mengumumkan bahwa dibanding di periode yang sama di tahun lalu, penjualan perangkat game mereka meningkat 15 persen, lalu jumlah user Xbox Live juga naik 13 persen. Dan di rentang waktu ini, ada beragam rekor berhasil Xbox One pecahkan.

Nichols menyampaikan, platform-nya sukses membina lebih dari 600.000 pertemanan melalui fitur Looking For Group, lalu saat ini terhitung ada 1,2 juta lebih Club di Xbox Live, selain itu game-game indie yang terhimpun dalam program ID@Xbox diakses oleh pemain dengan total empat miliar jam, kemudian para user juga telah menikmati permainan-permainan last-gen via backward compatibility di Xbox One selama hampir satu miliar jam.

Walaupun pencapaian-pencapaian tersebut terdengar mengagumkan, sejak 2013 Microsoft tak pernah lagi menyingkap secara resmi total penjualan ataupun pengapalan home console mereka. Angka yang mereka ungkap waktu itu adalah 10 juta unit, diraih kurang lebih empat bulan setelah PlayStation 4 menyentuh batasan ini. Angka penjualan ‘terkininya’ sempat bocor di bulan Januari 2016 berdasarkan pengakuan Electronic Arts – kabarnya produsen berhasil memasarkan 19 juta Xbox One.

Kepada The Verge, juru bicara Microsoft mengatakan bahwa mereka tak akan lagi menyebutkan total penjualan console. Microsoft menggantinya dengan penaksiran lewat ‘engagementgamer sebagai takaran kesuksesan. Dan sejauh ini, waktu yang user pakai buat mengakses layanan Xbox terus bertambah. Pernyataan ini sangat menarik karena ‘platform‘ Xbox juga bisa diakses dari PC dan mobile. Anda bahkan dapat menikmati game di perangkat non-Xbox berkat fitur Play Anywhere.

Di akhir pengumuman tersebut, Mike Nichols sedikit membahas rencana Microsoft dalam memeriahkan E3 2018. Saat ini, mereka tengah mempersiapkan kejutan dan acara khusus fans di Microsoft Theater.

Di Indonesia, console Xbox One versi bundel (baik Shadow of War maupun Assassin’s Creed Origins) dibanderol di harga yang kurang lebih sama seperti versi bundel PlayStation 4 ‘slim‘ dan Nintendo Switch, yakni Rp 4,8 jutaan. Jika harus memilih, saya akan lebih mempertimbangkan produk Sony dan Nintendo ketimbang punya Microsoft.

Game-Game Gratis Untuk Gamer PlayStation 4 dan Xbox One di Bulan Agustus

Sedang berhemat atau betul-betul belum punya uang untuk membeli permainan baru sebetulnya bukanlah alasan buat tidak bermain game. Kita hanya perlu mencarinya ke tempat atau ke layanan yang tepat. Memang ada banyak permainan gratis tersedia di PC, tapi sebetulnya gamer PS4 dan Xbox One juga tidak kekurangan alternatif via servis premium masing-masing console.

Baik Sony dan Microsoft sudah lama menyediakan PlayStation Plus serta Xbox Live Gold. Di dalamnya, tersedia fitur Games with Gold dan judul-judul yang dapat dinikmati pelanggan PS Plus secara cuma-cuma. Dan belum lama ini, kedua console maker mengumumkan deretan game ‘baru’ yang mereka bubuhkan di kedua layanan tersebut pada bulan Agustus 2017. Simak daftarnya di bawah.

Game gratis PlayStation Plus

PlayStation 4

  • Assassin’s Creed: Freedom Cry (stand-alone expansion pack, di-setting di era Black Flag)
  • Dreadnaught
  • Just Cause 3

PlayStation 3

  • Snakeball
  • Super Motherload

Vita

  • Downwell
  • Level 22

Selain game, pemilik console PlayStation juga dapat mengakses PS Plus Summer Movies. Sony telah membubuhkan koleksi film blockbuster anyar di sana, di antaranya ada The Lego Batman, Logan, Power Rangers, Kong: Skull Island, The Boss Baby dan Ghost in the Shell. Meski tidak gratis, Sony menawarkan biaya rental yang sangat murah, hanya US$ 1 untuk enam minggu.

Dreadnaught sendiri dapat dimainkan di periode open beta mulai hari ini, namun user PS Plus bisa mendapatkan bonus Ravenswood Plus Pack secara gratis.

 

Games with Gold

Xbox One

  • Slime Rancher (1 hingga 31 Agustus)
  • Trials Fusion (6 Agustus sampai 15 September)

Xbox 360:

  • Bayonetta (1 sampai 15 Agustus)
  • Red Faction: Armageddon (16 hingga 30 Agustus)

Dengan menjadi pelanggan Games with Gold, Anda dapat menghemat biaya belanja game hingga jutaan rupiah. Selain bisa mencicipi permainan-permainan secara cuma-cuma, kita dijajakan program potongan harga dari 50 hingga 75 persen – cukup membayarkan biaya US$ 5 per bulan. Perlu diingat lagi bahwa Xbox One telah dibekali fitur backward compatibility. Jadi setiap game Xbox 360 yang dibubuhkan di list ini juga bisa dimainkan dari console current-gen Microsoft.

Bagi saya, Slime Rancher ialah judul paling menarik di Games with Gold bulan Agustus. Permainan tersebut sudah tersedia sebagai game early access di PC, dan tanggal 1 Agustus ini menandai hari pelepasan versi retail-nya. Premisnya sederhana namun sangat menarik: Anda ditantang untuk beternak makhluk-makhluk lendir ala Pokemon yang menggemaskan.

Microsoft Janjikan Performa Gaming yang Lebih Baik Lewat Windows 10 Creators Update

Tidak lama lagi, Microsoft akan merilis Windows 10 Creators Update kepada seluruh pengguna tanpa terkecuali. Secara garis besar update ini dirancang untuk mendukung aktivitas pengguna dalam bekerja dan berkreasi, namun di saat yang sama Microsoft juga tidak lupa menunjukkan kecintaannya terhadap para gamer.

Yang pertama, seperti yang sudah dijanjikan, adalah integrasi layanan live streaming interaktif Beam. Microsoft sejatinya ingin menjadikan Beam sebagai fitur standar pada Windows 10 maupun Xbox One, dimana live streaming dapat dilakukan hanya dengan bermodalkan sebuah akun Xbox Live, tanpa melibatkan software tambahan apapun.

Akan tetapi yang Microsoft belum sempat ceritakan sebelumnya adalah bagaimana Windows 10 Creators Update ini nanti akan menyuguhkan performa gaming yang lebih baik. Misi ini akan Microsoft penuhi melalui fitur bernama Game Mode, yang bekerja mengoptimalkan PC supaya gaming bisa berjalan lebih mulus.

Penjelasan teknis mengenai Game Mode sejauh ini masih samar-samar, akan tetapi Microsoft sudah bersiap untuk mengirimkannya kepada mereka yang tergabung dalam program Windows Insider minggu ini juga, dimana mereka akan menguji fitur tersebut dan terus mematangkannya supaya siap dirilis ke publik secara luas.

Seandainya peningkatan performa yang bisa diberikan Game Mode berkisar antara 5 – 10 fps, dampaknya jelas akan sangat signifikan di kalangan gamer. Namun sepertinya kita masih harus menunggu penjelasan lebih detail dari Microsoft.

Pembaruan lain seputar gaming yang dibawa Windows 10 Creators Update meliputi update pada fitur Activity Feed di Xbox Live sehingga pemain dapat lebih mudah bergabung dengan komunitas gamer lainnya, plus fitur Arena dimana pemain dapat menciptakan turnamennya sendiri untuk dimainkan bersama teman-temannya.

Sumber: Xbox Wire. Sumber gambar: Forza Motorsport.

Microsoft: Kami Tidak Mencoba Mengubah Gamer PC Jadi Gamer Console

Microsoft mempunyai rencana besar terkait divisi game mereka. Sang console maker asal Redmond itu sedang menggodok Project Scorpio untuk menjawab tantangan 4K gaming, dan kabarnya bermaksud melebur dua platform game andalannya: Windows dan Xbox. Meski terdengar sebagai rencana yang solid, terdapat pula banyak pertanyaan dan rasa cemas dari berbagai pihak.

Melalui program Xbox Play Anywhere, Anda bisa membeli permainan yang didukung fitur tersebut kemudian dipersilakan menikmatinya di Windows 10 maupun console Xbox One tanpa tambahan biaya. Seluruh data progres, file save, add-on serta achievement juga tersaji lengkap. Namun melalui metode ini, apakah Microsoft berkeinginan untuk mengubah gamer PC jadi gamer console, ataupun sebaliknya?

Dalam bincang-bincang bersama The Guardian, bos Xbox Phil Spencer mengungkap bahwa ia tidak setuju terhadap anggapan tersebut. Menurut Spencer, memainkan game di PC dan di console sangat berbeda, dan masing-masing segmentasi konsumen mempunyai kemampuan dan ekspektasi unik terhadap platform yang mereka gunakan, walaupun memang terdapat kesamaan di beberapa aspek.

Meski demikian, bagi Microsoft menyatukan kedua platform bukanlah hal negatif. Spencer menegaskan timnya tidak berupaya ‘mendoktrin’ satu kalangan konsumen agar minat mereka berubah. Microsoft mengakui saat ini PC gaming sedang berada di momen terbaiknya, bahkan beberapa pengguna Xbox paling aktif merupakan gamer PC. Di sana mereka melihat kesempatan buat memberikan layanan baru, contohnya mempermudah akses ke permainan yang mereka miliki dan memudahkan pelanggan berhubungan dengan kawan-kawannya.

Fitur Xbox Play Anywhere sendiri hadir untuk menyuguhkan keleluasaan bagi pemain. Spencer mencontohkan satu skenario sederhana: seorang user bermain game sejenak di sekolah bersama kawan-kawannya, lalu saat ingin meneruskan permainan itu, ia tinggal melanjutkannya di rumah – layaknya media hiburan (musik, film) lain.

Menariknya, dalam wawancana ini Microsoft juga sedikit membahas produk sang kompetitor. Sang bos Xbox berkomentar bahwa Sony melakukan pekerjaan yang sangat baik terhadap PlayStation 4, namun secara fundamental, Sony dan Microsoft memiliki arahan berbeda. “Strategi kami bukanlah respons terhadap kesuksesan Sony, melainkan tanggapan kami atas permintaan konsumen dan gamer,” tutur Spencer.

Di belakang segala pembahasan mengenai hardware dan teknologi, satu hal tetap menjadi fokus Microsoft: konektivitas. Saat diperkenalkan, Xbox Live diakui sebagai layanan revolusioner, dan kini mereka bermaksud membuat terobosan di sisi social play.

Gambar: WeGotThisCovered.

Update Xbox One Baru Kian Dekatkan Console dan PC, Hadirkan Cortana ke Xbox

Meski mayoritas gamer PC menikmati hobi mereka di Windows, Valve dan Steam-nya malah menjadi ikon PC gaming. Tentu saja pencipta Windows tidak tinggal diam, sudah cukup lama mereka berupaya merebut perhatian khalayak dari penyedia layanan distribusi digital terbesar di dunia itu, termasuk mencoba membuat Xbox One jadi lebih menyerupai PC.

Via Xbox Wire, Microsoft mengungkap konten update Xbox One yang akan tiba sebentar lagi. Pertama-tama permainan-permainan PC diperkenalkan ke Xbox Live, lalu Xbox serta Windows Store digabungkan, dan yang jadi berita terbesarnya: Cortana turut dibawa ke console current-gen tersebut. Fitur-fitur ini dapat dijajal oleh peserta program Xbox One Preview, dapat diakses beberapa minggu lagi.

Di Xbox One, Cortana akan datang di kawasan Amerika, Inggris, Itali, Jerman dan Spanyol terlebih dulu; dan bekerja layaknya di device Windows 10 lain. Headset dan Kinect jadi mendukung perintah suara (‘hey Cortana!’), dan Anda bisa memanfaatkan Cortana untuk mencari judul-judul permainan baru dan kawan-kawan seperjuangan, serta buat mengaktifkan console.

Interface Game Collection juga di-update sehingga lebih mudah menemukan serta masuk ke game. Microsoft tak lupa membubuhkan fitur friend finder, di mana proses add friend Facebook bisa dilakukan lewat akun Xbox Live. Kemudian prosedur sharing screenshot, video, serta achievement turut disederhanakan, dapat dilakukan dalam beberapa langkah saja.

Melalui update tersebut, Microsoft bermaksud ‘membawa’ judul-judul populer di PC seperti League of Legends dan XCOM 2 ke komunitas Xbox Live. Artinya, game-game itu akan mempunyai Game Hubs sendiri di Xbox Live. Anda bisa melihat permainan apa yang sedang dimainkan kawan-kawan, sembari chatting dan sharing gambar melalui PC, Xbox ataupun smartphone.

Untuk penggabungan Store Xbox dan Windows, Microsoft mengadopsi elemen-elemen terbaik dari kedua platform. Di Xbox One, interface jadi lebih simpel, sehingga gampang bagi kita buat mencari tahu harga serta membaca review dari sesama gamer. Di Windows Store, Microsoft menambahkan dukungan untuk browsing, membeli permainan bundel, game episodik, season pass, dan add-on lain, serta menukarkan uang virtual.

Microsoft juga menghadirkan fitur Activity Feed (banyak diminta oleh user). Melalui menu setting baru, Anda dipersilakan memutuskan informasi yang diinginkan.

Update akan hadir di musim panas tahun ini, dan Microsoft mengusung pendekatan serupa yang mereka gunakan di New Xbox One Experience – menawarkan opsi dan membiarkan pengguna memilih sendiri cara mereka berpartisipasi.

Microsoft ‘Siap’ Sajikan Cross-Network Play Antara Xbox One dan PlayStation 4

Beberapa faktor menjadi pertimbangan saat memilih console: harga, judul-judul eksklusif, dan platform apa yang paling banyak dimiliki teman-teman. Namun kabar dari Microsoft di pertengahan Maret silam memperlihatkan sebuah potensi di mana hal ini tak lagi penting. Melalui prakrasa cross-platform, terbukalah kemungkinan integrasi antara Xbox Live, PC dan ‘jaringan console lain’.

Sony sebagai ‘network console‘ yang Microsoft maksudkan tak lama memberi respons, tetapi jawaban mereka kurang tegas: “PlayStation telah mendukung cross-platform ke PC dalam sejumlah software, dimulai dari Final Fantasy 11 di tahun 2002. Kami akan sangat senang buat melakukan diskusi bersama publisher maupun developer yang tertarik dengan cross-platform play.”

Tapi apakah klaim dan ajakan Microsoft itu bisa dipertanggungjawabkan? Dalam wawancara bersama Eurogamer di event EGX Rezzed minggu lalu, boss ID@Xbox Eropa Agostino Simonetta mengungkapkan kesiapan mereka. Pengumuman Microsoft memang membuahkan tanggapan positif, dan gamer menanti implementasinya. Eurogamer menanyakan, butuh berapa lama sampai cross-platform benar-benar sampai ke tangan kita?

Simonetta menjelaskan bahwa Rocket League – salah satu game berkemampuan cross-play – sudah tersedia. Sebagai penyedia platform, Microsoft tidak memaksa developer untuk meluncurkannya dalam tenggat waktu tertentu. Game akan dilepas saat pengembang menginginkannya. Sayang, belum ada jadwal pasti kapan kita dapat menyaksikan duel Rocket Legue antara gamer Xbox One dan PS4, karena Microsoft sekali lagi menenakankan, itu merupakan keputusan developer.

Tapi dari sisi teknologi, Microsoft menyatakan mereka sudah siap, khususnya bagi judul-judul yang menitikberatkan network. Semua developer diperbolehkan meng-update permainan mereka agar mendukung cross-network play, atau segara meluncurkannya dan mengambil manfaat dari fitur ini.

Ketika ditanya apakah ada berita tambahan terkait hal ini, Simonetta hanya menjawab, “Saya cuma bisa bilang bahwa Microsoft sudah siap. Kami telah mengerjakan bagian kami, selanjutnya Microsoft menyabut gembira siapapun yang ingin berpartisipasi.”

Untuk ID@Xbox sendiri, program self-publish bagi developer independen, Microsoft telah mengekspansinya ke Windows 10 – sesuai janji mereka. Sejumlah judul sudah dapat dinikmati via Xbox Live di platform tersebut, meliputi Oxenfree, Pinball FX 2, Fire: Ungh’s Quest serta Stealth Inc 2. Microsoft dengan gembira juga menyampaikan, terhitung ada ratusan pengembang yang turut bergabung di ID@Xbox.

Via CNET. Tambahan: Xbox Wire & Gamespot.

Fitur Cross-Network Play Mungkinkan Pengguna Xbox One Bermain Bersama Pengguna PS4

Di tengah sengitnya persaingan antara Xbox One dan PS4, salah satu yang bisa ‘mendamaikan’ keduanya adalah game non-eksklusif yang tersedia untuk kedua platform, atau yang sering dikenal dengan istilah cross-platform. Sayangnya meski ada cukup banyak game multiplayer yang cross-platform, pengguna Xbox One tetap tak bisa berjumpa secara online dengan kawannya yang lebih memilih PS4, begitu juga sebaliknya.

Namun hal itu bisa saja berubah ke depannya. Microsoft baru-baru ini mengumumkan fitur Cross-Network Play untuk Xbox One, yang secara harfiah berarti para pemain bisa bermain bersama meski menggunakan dua jaringan yang berbeda, misalnya Xbox Live dan PlayStation Network.

Salah satu game pertama yang akan memanfaatkan fitur ini adalah Rocket League. Kendati demikian, keputusan masih tetap berada pada tangan pihak developer game, apakah mereka mau atau tidak menghadirkan dukungan atas fitur ini.

Rocket League sendiri sudah dipastikan bisa dimainkan bersama-sama oleh pengguna Xbox One dan PC lewat jaringan Xbox Live mulai musim semi mendatang. Namun dengan adanya fitur Cross-Network Play, Microsoft pun akan menerima penyedia jaringan lain – misalnya Sony dengan PlayStation Network – untuk ikut berpartisipasi. Jadi dengan kata lain, pertandingan antara pemain Xbox One dan PS4 sudah mungkin dilakukan, tapi masih belum terealisasi.

Semoga saja pihak Sony bisa merespon dengan positif, sebab pada akhirnya konsumen-lah yang diuntungkan: terlepas dari perbedaan selera kita dalam memilih console andalan, kita masih bisa bermain bersama-sama tanpa ada rasa iri dan dengki.

Sumber: IGN.

Microsoft Belum Lupa dengan Xbox 360, Rilis Update yang Cukup Signifikan

Sudah hampir dua tahun sejak console Xbox One meluncur ke pasaran. Namun Microsoft bukannya lupa dengan pendahulunya begitu saja. Buktinya, dalam ajang E3 2015 kemarin, mereka mengumumkan fitur backward compatibility yang pada dasarnya memungkinkan Xbox One untuk menjalankan gamegame Xbox 360. Continue reading Microsoft Belum Lupa dengan Xbox 360, Rilis Update yang Cukup Signifikan