Versi Terbaru Opera untuk Android Hadirkan Fitur Dark Mode yang Komprehensif

Kalau bukan karena Android 10, hype fitur Dark Mode mungkin tidak akan setinggi sekarang. Tampilan serba gelap ini awalnya memang terkesan sepele, namun sekali mencoba, sulit rasanya untuk melupakannya, terutama buat konsumen yang mayoritas jam pemakaian ponselnya berlangsung menjelang tidur di malam hari seperti saya.

Dark Mode merupakan fitur bawaan sistem, yang artinya ia cuma bisa diterapkan di aplikasi-aplikasi bawaan saja, kecuali ada upaya ekstra dari developer aplikasi pihak ketiga untuk meng-update, maupun seperti yang dilakukan OPPO melalui ColorOS 7. Salah satu contoh upaya developer yang patut diapreasi adalah yang dilakukan Opera baru-baru ini.

Opera 55 Night Mode

Lewat Opera versi 55 yang baru saja diluncurkan, para pengguna Android diberi kebebasan untuk mengatur intensitas Dark Mode sesuai preferensinya masing-masing. Jadi yang disuguhkan di sini bukan sekadar tampilan cerah atau gelap, melainkan yang amat spesifik hingga mencakup temperatur warna.

Ya, seandainya tampilan gelap bawaan Opera masih terasa menyilaukan, Anda bisa menyempurnakannya lebih lanjut dengan menurunkan tingkat kecerahan (dimming), serta mengganti temperatur warnanya menjadi kekuningan (warm). Lebih menarik lagi, pengaturan ini berlaku untuk semua situs, termasuk yang belum dirancang untuk mendukung Dark Mode.

Opera 55 Night Mode

Opera juga memastikan tidak ada elemen menyilaukan yang tersisa, macam keyboard contohnya. Jadi saat keyboard-nya muncul di layar, Opera akan menumpukkan overlay di atasnya supaya ia tidak kelihatan terang sendiri. Tentu saja, seperti halnya fitur Dark Mode bawaan sistem, pengaturan di Opera ini dapat dijadwalkan sesuai jam matahari terbit dan terbenam.

Kalau dipikir-pikir, Opera mungkin terkesan terlalu serius menyikapi tren Dark Mode ini. Namun mereka sebenarnya punya alasan tersendiri: markas besar tim developer Opera berada di kota Oslo, Norwegia. Di sana, seperti di negara-negara Skandinavia lainnya, jam terbit matahari sangatlah pendek – hanya sekitar enam jam per hari – terutama di musim dingin seperti sekarang.

Sumber: Opera.

Application Information Will Show Up Here

Tor Browser Kini Tersedia Secara Resmi di Android

Sebagian besar orang memilih WhatsApp sebagai aplikasi pesan instan andalannya, sedangkan sebagian kecil lainnya memilih Signal. Mereka ini adalah pengguna internet yang betul-betul sensitif perihal privasi, tidak mau mengambil risiko percakapannya bisa diendus oleh orang lain.

Mereka pun juga keberatan jejaknya di internet terekam dan berpotensi disalahgunakan. Maka dari itu, browser pilihan mereka bukanlah Chrome, melainkan Tor. Kabar gembira bagi Anda yang termasuk salah satu tipe orang yang peduli terhadap privasi ini, Tor Browser sekarang sudah tersedia secara resmi di perangkat Android, meski statusnya masih dalam tahap alpha.

Bagi yang tidak tahu, Tor yang merupakan singkatan dari “The Onion Router” ini mengutamakan privasi di atas segalanya. Premis utamanya adalah, menggunakan Tor Browser, Anda tetap bisa berstatus anonim selama menelusuri jagat internet. Seperti halnya aplikasi pesan instan Signal tadi, Tor juga direkomendasikan oleh Edward Snowden.

Selama online menggunakan Tor, semua aktivitas Anda akan dienkripsi dan dibuat anonim. Aplikasi Android-nya ini juga menawarkan fitur tracker blocking secara default demi memastikan tidak ada satu pun iklan yang membuntuti Anda dari situs ke situs. Lebih lanjut, semua cookies akan otomatis dibuang setiap kali Anda selesai browsing.

Berhubung statusnya masih alpha, Tor Browser di Android membutuhkan aplikasi lain bernama Orbot agar pengguna dapat tersambung ke jaringan Tor (yang menyediakan perlindungan berlapis-lapis, termasuk halnya enkripsi itu tadi). Ke depannya, Tor Project selaku organisasi nirlaba yang mengembangkannya berniat mengintegrasikan fungsionalitas Orbot langsung ke dalam Tor Browser versi Android.

Sumber: VentureBeat.

Application Information Will Show Up Here

Pengalaman Internet Anda Bakal Lebih Seru dengan 3 Browser Android Terbaru Ini

Berselancar di dunia maya lewat smartphone sudah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari. Salah satu browser terbaik di Android tentu saja adalah Google Chrome.

Meski browser bawaan Android ini sudah menyodorkan banyak fitur, tapi bukan berarti browser lain tak layak untuk Anda coba. Tercatat ada tiga browser Android terbaru yang cukup menyita perhatian, yakni Microsoft Edge, Samsung Internet Browser, dan Firefox Rocket. Berikut ulasan selengkapnya.

1. Microsoft Edge

Microsoft-Edge
Fitur Continue Later dan Reading View

Fitur unggulan yang diusung browser Edge ialah Continue Later. Anda dapat melanjutkan sesi browsing di smartphone ke PC atau sebaliknya dengan mudah. Anda juga dapat mengirimkan tab yang sedang dibuka langsung ke PC atau meletakkannya di Action Center.

Fitur menarik lainnya ialah Reading View. Berkat fitur ini membaca artikel terasa jauh lebih nyaman tanpa gangguan iklan. Bahkan, Anda dapat menyesuaikan warna latar belakang, font, dan memperbesar ukuran huruf.

Meski sudah bisa dicoba, peramban mobile yang satu ini masih berstatus unreleased, jadi masih ada kemungkinan tidak stabil atau fiturnya belum sepenuhnya berjalan maksimal.

Application Information Will Show Up Here

2. Samsung Internet Browser

Samsung-Internet-Browser
Fitur Night Mode

Tadinya peramban milik Samsung ini eksklusif untuk perangkat Galaxy, tapi sekarang sudah bisa dijajal oleh semua pengguna Android 5.0 Lollipop atau yang lebih baru. Keistimewaan Samsung Internet Browser lantaran mengusung beberapa fitur menarik, mulai dari night mode, high contrast mode, hingga secret mode.

Fitur night mode berguna untuk menjaga mata Anda tetap sehat ketika browsing pada malam hari, tampilannya didominasi warna hitam. Sementara, high contrast mode memungkinkan Anda membaca artikel lebih mudah. Anda dapat memperbesar ukuran teks untuk mengurangi kelelahan mata. Lalu dengan secret mode, Anda berselancar di internet tanpa menyimpan riwayat penelusuran.

Application Information Will Show Up Here

3. Firefox Rocket

Firefox-Rocket
Fitur Turbo Mode dan Capture page with Screenshots

Bagi Anda yang menggunakan paket internet dengan kuota kecil atau masih terjebak di jaringan 3G, Firefox Rocket adalah browser ringan yang mampu menghemat kuota Anda dan mampu menjelajah dengan cepat dalam koneksi yang lambat.

Menariknya, versi beta Firefox Rocket baru bisa dinikmati oleh pengguna di Indonesia. Adapun fitur yang terdapat di Firefox Rocket antara lain Turbo Mode, Block Images, Clear your Cache, dan Capture page with Screenshots.

Application Information Will Show Up Here

Demikian tiga browser Android terbaru yang tidak kalah canggih dari Google Chrome. Anda bisa mencobanya langsung dan rasakan pengalaman berbeda berselancar internet yang seru.

Gambar header: Samsung.

5 Aplikasi Browser Android Berukuran “Ramping” untuk Smartphone Berspesifikasi Rendah

Jika sobat coba mencari aplikasi browser di toko aplikasi Android, maka sobat akan dapat jumpai puluhan aplikasi dengan beragam “iming-imingnya”. Masalahnya, tidak semua aplikasi tersebut cocok untuk perangkat smartphone sobat, terutama smartphone yang punya spek apa adanya. Salah pilih bisa mengakibatkan ponsel berjalan lambat dan aplikasipun tak berfungsi sebagaimana mestinya.

Berikut ini adalah daftar aplikasi browser Android yang punya ukuran file ramping dan cocok sekali untuk perangkat berspesifikasi rendah.

UC Browser Mini

Aplikasi yang pertama datang dari UCWeb Inc yang rupanya paham problem sejumlah pengguna yang punya smartphone terbatas. Versi mini rancangannya ini hanya 1,5MB namun dengan sejumlah fitur yang disunat. Meski begitu, untuk ukuran aplikasi browser smartphone, UC Browser Mini sangat bisa diandalan.

CM Browser

Pilihan kedua adalah aplikasi CM Browser dari Cheetah Mobile yang juga tidak membutuhkan spesifikasi yang wah untuk bisa menjalankannya dengan baik. Malahan, aplikasi dirancang untuk smartphone dengan spek yang rendah. Pun begitu, CM Browser punya fitur yang cukup lengkap misalnya mode malam, anti malware, user agent dan fitur jejalah cepat.

Opera Mini Web Browser

Reputasi opera mini sebagai aplikasi browser cepat dan ringan sudah lama melekat. Dan di versi mini yang satu ini, Opera ingin pengguna lebih merasakan pengalaman super cepat dalam menjelajah internet. Namun dengan pengalaman pengguna yang tak lantas berkurang.

Apus Browser

Sukses di kategori launcher, Apus melebarkan sayap dengan meluncurkan aplikasi browser super ringan dengan bobot kurang dari 2MB. Tapi teknologi di aplikasi ini sudah lebih dari cukup, ada fitur pencarian instan, multi-tab, incognito mode, mode malam, download manager dan lain-lain.

Baidu Browser Mini

Terakhir, kita punya pilihan browser dari Du App yang sebelum ini juga sudah menghadirkan Baidu Browser, versi “besar” yang lebih lengkap. Baidu Browser mini menawarkan fitur-fitur standar aplikasi peramban, namun demi memberikan kinerja yang lebih baik, sejumlah fiturpun ditiadakan.

Versi Baru Opera Mini untuk Android Bawa Dukungan 90 Bahasa

Selain tentunya ketersediaan koneksi, faktor apa lagi yang menjadi penghalang terbesar meluasnya adopsi internet? Menurut data tim analis McKinsey, jawabannya adalah kemampuan berbahasa. Karena tidak menguasai bahasa Inggris, pengguna jadi kesulitan mengakses beragam konten di internet, dan ini banyak terjadi di negara-negara berkembang.

Sebagai penyedia browser yang populer di negara-negara berkembang – Opera Mini – Opera pun menyadari akan dibutuhkannya dukungan bahasa yang lebih luas. Maka dari itu, dalam update pertama Opera Mini untuk Android di tahun 2016 ini, Opera telah menghadirkan dukungan 90 bahasa yang berbeda.

Sebelum ini, tampilan bahasa pada Opera Mini akan disesuaikan dengan bahasa yang digunakan oleh sistem operasi. Dalam versi terbarunya, Opera Mini memberikan kebebasan bagi para pengguna untuk memilih satu dari 90 bahasa yang tersedia. Pada menu pengaturan, bahasa paling umum yang digunakan di suatu negara akan muncul di urutan pertama.

Di Indonesia, Opera Mini bahkan telah berencana untuk menambahkan bahasa Jawa, Sunda, Batak maupun bahasa daerah lainnya ke depannya, apalagi setelah mendapat tanggapan positif dari para pengguna melalui media sosial. Dukungan bahasa ini mencakup seluruh bagian Opera Mini, hingga ke tampilan antarmukanya.

Bersamaan dengan itu, Opera Mini versi baru ini juga menghadirkan fitur pendeteksi sekaligus pembuat kode QR, memungkinkan pengguna untuk memindai kode QR dengan kamera ponsel untuk langsung melihat konten yang diinginkan. Fitur pembuat kode QR sendiri berguna ketika pengguna hendak membagikan tautan kepada rekan yang ada di sekitarnya.

Lebih lanjut, versi terbaru Opera Mini juga menjanjikan performa download yang lebih stabil dan cepat. Buat pengguna Opera Mini di Android, silakan unduh versi terbarunya langsung dari Google Play.

5 Aplikasi Browser Android Terbaik Ini Bikin Internet-an Makin Seru

Dari sekian banyak aplikasi browser untuk Android, Anda tentu bertanya-tanya, manakah yang terbaik. Terbaik dalam artian punya fitur lengkap, ringan, berjalan mulus, cepat dan juga yang paling penting, mudah digunakan.

Continue reading 5 Aplikasi Browser Android Terbaik Ini Bikin Internet-an Makin Seru

UC Browser Versi 10.7 untuk Android Bawa Tampilan Widget yang Bisa Dikustomisasi

Terlepas dari popularitas browser Firefox dan Chrome di desktop, ceritanya sedikit berbeda di mobile, paling tidak di Indonesia. Menurut data yang dikumpulkan StatCounter titel mobile browser nomor satu di tanah air sejauh ini dipegang oleh UC Browser yang dikembangkan oleh developer Tiongkok. Continue reading UC Browser Versi 10.7 untuk Android Bawa Tampilan Widget yang Bisa Dikustomisasi

CyanogenMod Kembangkan Gello, Browser Open-Source dengan Fokus pada Kustomisasi dan Keamanan

Developer custom ROM ternama, CyanogenMod, tengah mengerjakan sebuah browser untuk Android bernama Gello. Browser ini dikembangkan dari proyek open-source milik Google, Chromium, dan selanjutnya akan disempurnakan secara open-source pula. Continue reading CyanogenMod Kembangkan Gello, Browser Open-Source dengan Fokus pada Kustomisasi dan Keamanan