Empat Pertanyaan Mengenai Kesuksesan yang Harus Dijawab Founder Startup

Semua startup pasti ingin mencapai target terus meningkat dibandingkan pencapaian di tahun sebelumnya. Bentuk nyata dari kesuksesan itu, tidak melulu dari target pertumbuhan laba saja, tetapi bisa berupa berapa besar tingkat awareness konsumen terhadap produk Anda, bagaimana market share-nya di industri, dan beragam faktor lainnya.

Akan tetapi, pada dasarnya kesuksesan itu tidak terjadi secara kebetulan. Hanya akan terjadi, apabila Anda sendirilah yang mewujudkannya. Maka dari itu, Anda perlu membuat target dan mimpi yang belum pernah dibuat sebelumnya. Bagaimana caranya?

Artikel berikut akan membahas lebih lanjut pertanyaan apa saja yang perlu Anda tanyakan ke diri sendiri demi membangun kesuksesan bisnis seperti yang diinginkan.

1. Bagaimana cara Anda memandang sebuah kesuksesan?

Anda harus tahu jelas target seperti apa yang ingin Anda capai. Tutup mata dan bayangkan ketika Anda berhasil mencapainya menjelang tutup tahun. Ketika masa itu tiba, Anda akan merasa luar biasa karena Anda berhasil meraih beberapa kesuksesan yang indah.

Pikirkan hal apa yang memungkinkan itu bisa terjadi. Tuliskan dalam secarik kertas dan buat rencana kerjanya. Kemudian buatlah jadi potongan yang bisa Anda kerjakan satu per satu. Jadikan kertas tersebut menjadi hal pertama yang Anda lihat pada pagi hari sebelum memulai aktivitas.

2. Bagaimana Anda mengerjakan bisnis ini?

Dalam rangka menciptakan pertumbuhan bisnis di tahun ini, Anda harus umumkan perusahaan Anda ke hadapan calon konsumen. Apa target utama yang ingin Anda capai untuk tahun ini? Bagaimana strateginya? Sebaiknya Anda tidak melakukan semua hal di luar kemampuan.

Lebih baik, temukan cara menemukan target konsumen dan berkomitmen untuk melakukan satu atau dua strategi agar target utama tercapai.

3. Bagaimana membuat konsumen terkesima dengan produk Anda?

Anda perlu membuat rencana bagaimana melayani seluruh konsumen di tahun ini. Pikirkan bagaimana nilai spesifik yang bisa berarti bagi kehidupan konsumen Anda. Produk seperti apa yang bisa membuat konsumen jadi bergantung dengan Anda, malah menjadi penggemar, sekaligus jadi pelanggan dan konsumen tetap?

4. Hal seperti apa yang menghambat Anda?

Kehidupan pengusaha tidak selalu mulus. Terkadang ada hal yang membuat Anda jadi luar biasa, bahkan putus asa. Sehingga seringkali untuk melangkah maju Anda dikepung oleh rasa ketakutan dan keraguan.

Untuk memastikan Anda tidak menahan diri dapat maju di 2017, Anda perlu mengondisikan diri agar dapat melewati berbagai perlawanan yang terus muncul. Mulai fokus dengan apa yang Anda inginkan, bukan apa yang Anda mau. Langkah awalnya dengan memvisualisasikan bisnis dan kehidupan yang ingin Anda buat dan bagaimana cara membangunnya.

Kemudian carilah beberapa referensi buku motivasi dari sosok pengusaha yang Anda kagumi dan gabungkan kebiasaan mereka ke dalam rutinitas Anda. Lalu temui rekan kerja untuk mendapat motivasi lainnya, sebab pada akhirnya sukses itu bukan kecelakaan. Anda sendirilah yang perlu melangkah ke sana.

Kiat Bukalapak Tentukan Waktu yang Tepat untuk Monetisasi Bisnis

Mendulang untung merupakan suatu keniscayaan dalam menjalankan bisnis. Anda tidak bisa menafikan hanya karena bisnis startup baru berjalan, tidak boleh memikirkan keuntungan, makanya lebih terfokus untuk “bakar uang” demi memperoleh pertumbuhan yang signifikan.

Berangkat dari hal ini kemudian timbul pertanyaan. Saat baru menjalankan bisnis startup, bagaimana seharusnya orientasi pemikiran founder mengejar pertumbuhan dulu baru memikirkan untung, atau sebaliknya? CFO Bukalapak Fajrin Rasyid akan mencoba menjawab keresahan ini.

Menurutnya bisnis startup tidak jauh berbeda dengan bisnis pada umumnya. Pada akhirnya memang harus berorientasi pada untung. Meski pada tahap awal perusahaan memang belum menunjukkan tanda-tanda menghijau, tapi sebaiknya sedari awal Anda selaku founder sudah memikirkan bisnis bagaimana mengarahkan bisnis tersebut ke profit.

“Bisnis startup belum bisa memikirkan untung saat baru berdiri. Ada kesalahpahaman di sini, sebab bisnis apapun pada akhirnya harus memikirkan bagaimana mendapatkan keuntungan. Tidak masalah bila memilih untuk mengembangkan pertumbuhan bisnis, kemudian baru memikirkan monetisasi. Namun sejak awal Anda sudah harus tahu bisnis itu pada akhirnya harus mengarah ke profit,” terangnya saat mengisi sesi diskusi yang diadakan Tech In Asia, Rabu (16/11).

[Baca juga: Jadikan Bukalapak “Profitable” dan “Sustainable”, Komitmen COO Bukalapak Willix Halim]

Sama halnya di Bukalapak sambungnya, perusahaan marketplace ini lebih memilih untuk mengembangkan pertumbuhan bisnis terlebih dahulu sejak resmi beroperasi di 2010. Bukalapak mengubah kendali kemudi bisnis untuk mulai mendulang untuk per tahun ini.

Fajrin menerangkan, banyak hal yang membuat pihaknya mengubah kemudi bisnis. Pertama, dari tingkat uang subsidi yang diberikan oleh Bukalapak untuk setiap transaksi perlahan-lahan mulai menurun. Kedua, Bukalapak rutin menekan bujet pemasaran, lebih memilih jalur yang termurah. Ketiga, investor yang mulai banyak “cautious” dengan tingkat persaingan marketplace di tanah air.

“Investor kami mulai cautious, bila dua tahun lalu kami dapat funding pertanyaan dari mereka hanya sebatas bagaimana pertumbuhan GMV selama enam bulan terakhir. Kini pertanyaannya mulai bervariasi, salah satunya bagaimana pertumbuhan organik dari revenue dibandingkan tanpa ada subsidi,” ujar Fajrin.

Dari kondisi ini, akhirnya membuat pihak Bukalapak merasa mantap untuk mulai proses monetisasi. Malah sebenarnya, Fajrin mengaku sekitar tiga hingga empat tahun lalu Bukalapak sudah mulai peroleh revenue. “Kami sudah hampir [untung].”

Dia melanjutkan sebenarnya bukan hal yang salah untuk mengejar profit sejak awal tahun berdiri. Asalkan produk Anda memiliki banyak diferensiasi dengan kompetitor. Dan kompetitor tidak berusaha untuk mengejar ketertinggalannya. Maka sah-sah saja bila startup Anda mengubah orientasi bisnis jadi lebih ke arah profit.

Di luar itu, kata Fajrin, sebaiknya Anda menunda niatan tersebut untuk lebih mengarahkan ke pertumbuhan bisnis.

Buat produk yang punya efek viral dan menjaga loyalitas pengguna

Fajrin mencontohkan, Facebook menjadi aplikasi yang viral karena banyak orang yang membicarakan apapun hal yang terjadi di dalamnya. Apabila 80% teman Anda adalah pengguna Facebook, mereka akan memberi rekomendasi kepada Anda untuk juga mencobanya. Pada akhirnya Anda pun akan tergoda.

Hal ini juga terjadi di aplikasi marketplace, semakin banyak penjual yang menjual barang yang sama, maka akan terjadi perang banting harga. Kondisi tersebut, justru akan menarik banyak pembeli berdatangan dan memancing pembeli Bukalapak untuk menjadi Pelapak.

Bukalapak kini memiliki berbagai tim dari divisi yang berbeda untuk memastikan kualitas transaksi online berjalan aman dan cepat. Tools yang digunakan pun ada yang dibangun sendiri atau menggunakan dari third party untuk memantaunya.

Beberapa pencapaian Bukalapak yang diklaim berhasil dan harus terus dipantau adalah proses transaksi online yang cepat, pengiriman barang one-day delivery, dan rating aplikasi Bukalapak di Google Play merupakan tertinggi dibandingkan marketplace lainnya.

Marketplace
ini juga rajin membina komunitas Pelapak yang kini sudah tersebar di 50 kota di seluruh Indonesia. Seluruh upaya ini memiliki satu tujuan yakni ingin menjaga loyalitas dari pengguna Bukalapak.

Business Plan Harusnya Dirancang Dengan Detil dan Menyeluruh

Business plan atau rencana bisnis adalah salah satu hal paling mendasar dari sebuah tindakan bisnis. Lebih dari sekedar konsep, rencana bisnis mencakup banyak hal terkait dengan detil-detil bisnis termasuk peta kekuatan, kelemahan, peluang dan persaingan yang akan dihadapi di kemudian hari. Business plan yang baik bisa berdampak positif pada bisnis, untuk startup setidaknya pada saat pitching atau presentasi di depan investor.

Sudah ada banyak referensi mengenai bagaimana membuat business plan yang baik. Banyak di antaranya menyinggung bagaimana dokumen business plan harus memuat detil yang lengkap dari rencana bisnis. Mulai dari mendeskripsikan dengan baik bisnis yang akan dibangun. Untuk bersaing bisnis harus memiliki nilai lebih, tidak hanya sekedar fitur. Ini yang harus dideskripsikan di awal perancangan.

Mendeskripsikan ini juga termasuk gambaran mengenai peta persaingan yang harus dihadapi, peluang yang ada, kekuatan yang dimiliki dan kekurangan dari bisnis yang akan di bangun. Ini biasanya menjadi analisis standar dalam membangun sebuah bisnis, dan banyak dilakukan. Semuanya harus dijelaskan secara detil, termasuk mengetahui seluk beluk persaingan atau kompetitor dan target pasar yang akan dituju. Semakin jelas di jelaskan dalam dokumen business plan akan lebih baik.

Selanjutnya business plan yang baik biasanya juga bersifat menyeluruh, artinya semua cakupan mulai dari strategi pemasaran, lisensi, bentuk berlangganan dan ketentuan-ketentuan lain di jelaskan. Ini sangat membantu untuk menggambarkan sejauh mana bisnis disiapkan untuk direalisasikan. Untuk dari segi teknis perancangan business plan lebih baik jika dibuat dengan media-media yang lebih menarik dan interaktif, seperti gambar, grafik dan lainnya.

Dalam penyusunan dokumen business plan yang diperlukan adalah sifat jujur dan logis. Jujur menuliskan apa yang ditemukan dari hasil analisis mengenai bisnis. Sehingga yang dideskripsikan adalah hasil yang nyata dari data dan logis dalam menentukan target-target yang ingin dicapai. Target harus disusun melihat sumber daya yang dimiliki dan kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi.

Yang tak kalah pentingnya adalah tetap menjadi yang kreatif. Baik dari segi teknis menyajikan rencana-rencana yang dimiliki maupun kreatif dalam hal melihat dan mengambil peluang yang ada di pasar.

Tren Konsumen di Masa Depan Untuk Bisnis Layanan Berbasis Teknologi

Teknologi dan adopsinya di masyarakat mempengaruhi pola konsumsi dan  interaksi terhadap suatu layanan produk / Shutterstock

Aplikasi konsumer berbasis layanan ala Go-Jek, Uber dan sejenisnya terbukti mampu diterima dengan baik oleh konsumen, kendati secara sistem di Indonesia masih penuh kontroversi dengan kebijakan yang ada. Namun fakta tersebut sekaligus menyingkap pembuktian bahwa aplikasi yang sifatnya  mengutamakan kenyamanan konsumen dalam mengakses layanan tertentu mampu menciptakan tren positif untuk perkembangan bisnis. Menanggapi pengaruh penerimaan aplikasi/sistem terhadap kesuksesan bisnis, dalam sebuah kesempatan beberapa praktisi bisnis yang tergabung Young Entrepreneur Council (YEC) mendiskusikan tentang tren konsumen berdasarkan pengamatannya di lapangan. Continue reading Tren Konsumen di Masa Depan Untuk Bisnis Layanan Berbasis Teknologi