Game City Building Townscaper Kini Dapat Dimainkan Secara Gratis Lewat Browser

Townscaper merupakan salah satu mutiara terpendam yang saya temukan di Steam beberapa bulan lalu, dan yang hingga kini masih menjadi andalan saya di kala penat melanda. Game ini merupakan sebuah city building sederhana dengan grafik low poly yang tidak memiliki narasi maupun tujuan; cuma sebatas sandbox untuk bermain-main dan menumpahkan kreativitas.

Kecintaan saya terhadap game ini semakin menguat setelah melihat sifat dermawan pengembangnya, Oskar Stålberg. Lewat Twitter, Oskar mengumumkan bahwa Townscaper kini dapat dimainkan secara cuma-cuma langsung melalui browser komputer.

Versi web-nya ini memang cuma sebatas demo, tapi saat saya coba, pengalaman yang saya dapat benar-benar identik seperti ketika memainkan versi penuhnya di Steam. Yang berbeda hanyalah luas area yang dapat dibangun; pada versi web-nya ini, kita hanya bisa membangun di atas area yang lebih kecil ketimbang di versi penuhnya.

Cara bermain Townscaper luar biasa mudah: klik kiri untuk membangun, klik kanan untuk menghapus. Sudah itu saja, namun berkat teknik procedural generation yang diterapkan, variasi bangunan yang bisa diciptakan di game ini benar-benar sangat beragam, dan tidak jarang saya menghabiskan waktu berjam-jam memainkannya selagi mendengarkan playlist favorit di Spotify. Seiring bermain, perlahan Anda juga pasti mulai hapal dengan pola-pola tertentu untuk menciptakan model bangunan yang spesifik.

Menurut saya pribadi, game ini bahkan lebih mudah dimainkan ketimbang menyusun balok-balok Lego. Bahkan anak saya yang masih berusia tiga tahun (dan yang baru saja bisa mengoperasikan mouse) pun mampu menciptakan kreasi-kreasi yang menarik di Townscaper. Kalau mau lebih santai, versi Steam-nya yang dapat dibeli seharga Rp48.999 juga mendukung pengoperasian via gamepad.

Selain di PC, Townscaper juga tersedia di Nintendo Switch, dan belum lama ini port versi Android sekaligus iOS-nya pun juga telah dirilis. Buat yang penasaran, sekarang Anda bisa mencobanya dulu di browser sebelum membeli. Percayalah, Anda bakal berterima kasih pada saya sudah meluangkan waktu sejenak untuk menjajalnya.

Via: Destructoid.

Before We Leave Ialah Game City Building Santai dengan Elemen Eksplorasi Luar Angkasa

Sepintas, game di atas kelihatan mirip seperti seri Civilization berkat tampilan serba heksagonalnya. Namun game berjudul Before We Leave ini rupanya masuk kategori city building, jauh lebih santai ketimbang seri Civilization maupun game 4X lain.

Yang unik dari game ini adalah adanya elemen eksplorasi, bahkan eksplorasi luar angkasa sekaligus. Salah satu ancaman terbesar dalam Before We Leave juga datang dari antariksa, spesifiknya seekor makhluk mirip paus tapi yang kerjanya menelan planet demi planet. Peradaban yang dibangun pada dasarnya harus disiapkan untuk menghadapi tantangan ini.

Before We Leave

Tidak ada peperangan dalam Before We Leave. Tidak ada faksi/bangsa lain yang berkompetisi. Sepintas premisnya terdengar seperti Frostpunk; peradaban yang dibangun ulang merupakan sisa yang selamat dari bencana alam, tapi saya menduga elemen survival-nya tidak seekstrem salah satu game favorit saya itu.

Seiring teritori meluas, pemain bakal menemukan sejumlah teknologi peninggalan perabadan sebelumnya. Saya menebak warisan-warisan inilah yang dapat dimanfaatkan untuk mengusir si space whale itu tadi, dan di sinilah elemen strategi mulai ditonjolkan.

Before We Leave

Jujur konsep yang ditawarkan cukup menarik, terutama jika Anda suka dengan gamegame seperti Cities Skylines, Frostpunk dan Civilization. Di tengah banyaknya game penuh kekerasan (Doom Eternal, Borderlands 3, dll) yang kita mainkan selama masa swakarantina, mungkin game bangun-membangun yang santai seperti inilah yang kita butuhkan.

Before We Leave merupakan game perdana bikinan Balancing Monkey Games, sebuah studio indie asal Selandia Baru. Permainan ini sudah dikerjakan sejak 2017, dan rencananya akan dirilis di Epic Games Store pada tanggal 8 Mei 2020 nanti.

Sumber: The Escapist.

CitiesUp Adalah Perpaduan Formula SimCity Dengan Game Tabletop

SimCity-lah yang berjasa mendirikan city-building, sebuah sub-genre populer di ekosistem video game strategi. Ia terbukti sangat adiktif, dan meski belakangan tim pencipta SimCity tampak kehilangan arah, banyak developer baru berhasil meneruskan semangat serta esensi dari city-building. Dan melihat kuatnya antusiasme gamer, tim Jerman menerapkan twist ke dalam genre tersebut.

Dengan memadukan beberapa pendekatan berbeda, kreasi developer Spectacled Bear Games sangat menjanjikan. Mereka memperkenalkan CitiesUp, sebuah kombinasi dari permainan city-building dan tabletop, dipadu elemen multiplayer kompetitif. CitiesUp mungkin bukanlah board game pertama berformula simulasi pembangunan kota, tapi ada banyak hal yang membuat permainan tabletop ini begitu unik.

Kekurangan dari mayoritas permainan tabletop sejenis ialah tidak adanya interaksi serta ketiadaan rasa ‘pembangunan’. Aspek ini malah menjadi senjata andalan di CitiesUp: Anda melihat langsung perkembangan kota miniatur tersebut dari sisi luas serta tinggi layaknya video game, merepresentasikan kesuksesan pemain sebagai sang investor. Bedanya, kita benar-benar dapat menyentuh ‘balok-balok’ kota di sana.

CitiesUp 02

Pecinta city-building sudah pasti akan segera merasa familier. Anda diminta mengelola tiga tipe bangunan, yaitu residential, commercial dan industrial, serta menopangnya dengan air, listrik dan layanan pendukung. Uang bisa terkumpul melalui pajak yang dihasilkan gedung – syaratnya, gedung tersebut harus cukup mendapatkan pasokan (air, listrik dan servis). Besarnya pembangunan menunjukkan tingginya skor pemain.

Tiap bangunan terhubung ke kartu, menampilkan informasi kebutuhan serta output-nya. Tiap jenis mempunyai spesifikasi berbeda, dan semakin besar ukuran, kian besar pula tuntutannya. Kita juga tidak bisa membangun sembarangan karena tiap gedung harus didirikan dalam pola tertentu supaya menghasilkan bonus. Perputaran uang memungkinkan Anda untuk ekspansi kota serta membayar upah pemeliharaan.

CitiesUp 03

Perkembangan kota juga dipengaruhi event dinamis serta langkah strategis lawan main Anda. CitiesUp dirancang sebagai permainan tabletop multiplayer, mendukung dua sampai empat pemain.

Satu paket permainan berisi 27 building token berbentuk kubus dengan lebar dan tinggi berbeda. Kubus tersebut mempunyai ukuran satuan 2x2x2cm, dibuat dari kayu ek dan dicat secara teliti menggunakan tangan. Pernak-pernik lainnya juga diracik apik, meliputi board, buku petunjuk, stiker, kartu, dan lain-lain.

Di Kickstarter, bundel CitiesUp ditawarkan seharga mulai dari € 55 atau US$ 60. Sayangnya untuk sekarang, ia baru bisa dipesan oleh konsumen asal Jerman, Amerika dan Eropa saja.

Ini 5 Game Terbaik 2015 Yang Bisa Segera Anda Mainkan

Terkadang hype besar bukanlah hal baik buat konsumen. Ia mengaburkan penilaian, memancing kita untuk melakukan pre-order. Kwartal satu 2015 membuktikan bahwa gembar-gembor besar-besaran terkadang jadi mengecewakan. Lihat saja nasib Dying Light dan The Order: 1886, mereka membuat kita jadi skeptis pada permainan blockbuster yang segera menyusul. Continue reading Ini 5 Game Terbaik 2015 Yang Bisa Segera Anda Mainkan