5 Action Cam Terbaik untuk Tahun 2015

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun 2015 ini pabrikan-pabrikan teknologi tampaknya semakin gencar menantang GoPro di ranah action camera. GoPro mungkin masih mendominasi, akan tetapi pabrikan lain kian percaya diri menawarkan fitur uniknya masing-masing.

Dari sederet action cam anyar yang dirilis tahun ini, tentunya ada yang menarik dan ada yang kurang menarik. Kali ini saya akan membahas 5 action cam terbaik untuk tahun 2015. Syaratnya cuma satu, yaitu kamera tersebut harus dirilis di tahun ini, sehingga produk macam GoPro Hero4 Silver dan Black pun tidak bisa dimasukkan hitungan.

1. Xiaomi Yi

Xiaomi Yi

Xiaomi Yi mungkin merupakan action cam yang paling laris di tanah air. Fisik, fitur sekaligus spesifikasinya memang sangat mirip dengan GoPro Hero4 Silver. Akan tetapi semua itu dikemas dalam nuansa yang benar-benar Xiaomi, alias dalam harga yang amat terjangkau.

Bayangkan saja, dengan modal sekitar 1 jutaan, Anda sudah bisa merekam video beresolusi 1080p pada kecepatan 60 fps. Foto pun bisa ia tangkap dalam resolusi 16 megapixel, dan kualitasnya cukup terjamin berkat kehadiran sensor Exmor R besutan Sony.

Bagi yang baru akan memulai petualangannya bersama action camera, Xiaomi Yi adalah pilihan terbaik kalau modal yang dimiliki terbatas.

2. Polaroid Cube+

Polaroid Cube+

Mungkin Anda terkejut melihat action cam ini yang masuk dalam daftar dan bukan GoPro Hero4 Session. Pertimbangannya adalah, Polaroid Cube-lah yang berhasil menginspirasi GoPro untuk menciptakan anggota baru dari lini Hero4 tersebut. Padahal biasanya GoPro-lah yang menjadi panutan pabrikan lain dalam merancang sebuah action cam.

Tidak cuma itu, Polaroid Cube+ juga membawa sejumlah fitur baru yang semakin mematangkan pendahulunya. Utamanya adalah konektivitas Wi-Fi, memungkinkan pengguna untuk mengontrol kamera lewat smartphone masing-masing.

Selanjutnya, resolusi perekaman video ditingkatkan menjadi 1440p 30 fps, dan dukungan kapasitas kartu microSD-nya juga naik menjadi 64 GB. Tapi kelebihan utama Cube+ tetap terletak pada desainnya yang super ringkas nan tahan banting, serta bisa dilekatkan ke permukaan logam apapun berkat lapisan magnetnya.

Semua itu masih kurang menarik? Coba lirik banderol harganya: $150 saja.

3. Garmin Virb XE

Garmin Virb XE

Virb XE pantas mendapat tempat di sini karena ketahanan fisiknya yang melampaui standar. Seperti yang kita tahu, sebuah action cam haruslah tahan banting, dan Virb XE pun membuktikannya dengan ketahanan air hingga 50 meter tanpa dibalut casing.

Di atas kertas, spesifikasinya juga cukup oke. Resolusi maksimumnya 1080p 60 fps, tapi yang lebih menarik adalah kehadiran fitur Pro Mode, dimana pengguna dapat mengatur setelan kamera secara manual – sebuah fitur yang amat jarang didapati dari sebuah action camera.

Lebih lanjut, Virb XE juga dibekali sederet sensor untuk mengumpulkan berbagai informasi selagi perekaman video berlangsung. Informasi berupa kecepatan, ketinggian, waktu melayang di udara dan sebagainya ini bisa ditambatkan di atas video pada saat proses editing.

Hasilnya, penonton bisa tahu seberapa cepat Anda meluncur atau dari ketinggian berapa ribu meter Anda melompat saat melakukan aksi gila yang diabadikan tersebut. Konsep yang ditawarkan Virb XE ini sangat menarik sampai-sampai sejumlah action cam lain juga ikut menghadirkan fitur serupa.

Jadi kalau memang Anda ingin memberikan lebih dari sekedar video dan mendambakan kamera yang amat tahan banting, Virb XE adalah pilihan tepat seharga $400.

4. TomTom Bandit

TomTom Bandit

TomTom Bandit adalah salah satu dari sejumlah action cam yang terinspirasi fitur unik milik Virb XE tadi. Pun demikian, TomTom tidak sekedar mencomotnya begitu saja. Mereka juga menghadirkan fitur unik lain berdasarkan data-data yang dikumpulkan tersebut.

Fitur unik tersebut adalah penyuntingan otomatis. Pada dasarnya, info-info yang dikumpulkan tadi bakal dijadikan penanda momen-momen seru yang terjadi selama perekaman berlangsung. Dari situ aplikasi pendampingnya akan menyatukan klip-klip video dengan sendirinya sehingga Anda tidak perlu repot-repot menyunting secara manual.

Spesifikasi serta desain TomTom Bandit sendiri juga cukup menarik. Mode perekaman video yang ditawarkan mencakup 4K 15 fps, 2,7K 30 fps, 1080p 60 fps, 720p 120 fps dan seterusnya. Soal fisik, keunikannya terletak pada modul baterai yang bisa dilepas-pasang, lalu pengguna tinggal menancapkan konektor USB-nya ke PC atau adapter untuk memulai proses charging.

Ketahanan fisiknya mungkin kalah jauh dibanding Garmin Virb XE, tapi kekurangan itu dibayar dengan kemampuan mengedit video secara otomatis. Tertarik? Siapkan dana $400.

5. DJI Osmo

DJI Osmo

Saya yakin Anda heran melihat nama DJI di sebuah daftar action cam terbaik. Tapi kenyataannya memang DJI Osmo ini merupakan action cam perdana dari sang raja drone.

Tidak seperti action cam pada umumnya, Osmo merupakan perpaduan antara sebuah monopod dan action camera. Monopod tersebut juga berfungsi sebagai joystick untuk mengatur gerakan kamera yang menancap di atas gimbal 3-axis, memastikan hasil perekaman tetap mulus meski Anda menggenggamnya sambil berlari.

Osmo siap merekam video 4K maupun menangkap foto beresolusi 12 megapixel. Ia turut dilengkapi mode slow-motion 1080p 120 fps, dan pengguna bisa menjadikan smartphone sebagai viewfinder sekaligus untuk mengatur setelan kamera secara manual.

Status Osmo sebagai action camera memang masih harus dipertanyakan, terlebih terkait ketahanan fisiknya. Pun begitu, kemampuan merekam video dengan stabil dalam kecepatan tinggi menurut saya membuatnya pantas disebut sebagai action cam juga.

Lebih lanjut, paket penjualan seharga $649-nya juga mencakup sejumlah aksesori terpisah macam Bike Mount dan Universal Mount. Dan kelimpahan aksesori ini tentu juga merupakan aspek penting bagi sebuah action camera.

Gambar header: TomTom.

Flipboard Ungkap Kisah dan Berita Terbesar di Tahun 2015

Beberapa hari lagi kita akan mengucapkan selamat tinggal pada 2015, dan segera menyongsong tahun baru. Ada banyak sekali peristiwa besar terjadi selama 12 bulan terakhir ini, dan Flipboard sebagai app spesialis agregasi jejaring sosial merayakan momentum tersebut dengan memublikasi rangkuman beragam berita yang sempat mendapat sorotan panas dalam 2015: Year in Review.

Ada banyak sekali kabar heboh di tahun ini, namun hanya ada beberapa yang masuk dalam 14 kategori Year in Review versi Flipboard. Berita-berita itu meliputi bisnis dan teknologi, gaming, politik, olahraga, film, buku, kontroversi, sampai tragedi. Apa saja? Silakan simak daftar ringkasannya di bawah.

Year in Business & Tech

Beragam Hal yang Apple Umumkan di WWDC 2015 Dalam Satu Daftar Lengkap – Natt Garun, The Next Web.

Lainnya: skandal emisi VW, Periscope versus Meerkat, anjloknya harga saham Snapchat.

Year in Politics

Alasan di Belakang Keputusan John Boehner Untuk Mundur – Jake Sherman, Anna Palmer dan John Bersnahan, Politico

Lainnya: Negosiasi panas program nuklir Iran, Obama menolak proyek pembuatan pipa Keystone XL, penjelasan mengenai krisis hutang Yunani.

Year in Sports

Kobe Bryant Pensiun Setelah Musim Terakhir IniLA Times

Timeline Kejadian Deflategate (alias skandal 2014 AFC Championship Game) – ESPN

Royals Memenangkan Kejuaraan Baseball DuniaCBS Sports

Year in Unions

Jennifer Aniston dan Justin Theroux Menikah – Emily Zauzmer, People Magazine

Lainnya: Pernikahan Cameron Diaz dan Benji Madden, Johnny Depp dan Amber Heard, serta Aston Kutcher dan Mila Kunis.

Year in Breakups

Ben Affleck dan Jennifer Garner Bercerai Setelah Menikah 10 tahun – Michelle Tauber dan Elizabeth Leonard, People Magazine

Lainnya: Kourtney Kardashian dan Scott Disick berpisah, Gwen Stefani dan Gavin Rossdale bercerai, dan laporan mengenai berpisahnya Kate Beckinsale dengan Len Wiseman.

Year in Big Ideas

Makna dari Penemuan Air di Mars – Jeffrey Kluger, TIME

Lainnya: negara-negara bersatu untuk atasi perubahan cuaca, tujuh pertanyaan besar terkait leluhur manusia telah terjawab, NASA ungkap foto-foto beresolusi tinggi planet Pluto.

Year in TV

Daftar Lengkap Pemenang Emmy Awards 2015CNN

Lainnya: 25 acara TV terbaik versi Rolling Stone, Mad Men berakhir, David Letterman akhiri Late Show.

Year in Music

50 Lagu Terbaik di 2015Rolling Stone

Lainnya: Interview Adele tentang album 25, vokalis Stone Temple Pilots Scott Weiland meninggal di usia 48 tahun, Spotify tunjuk Drake sebagai musisi yang lagunya paling sering di-streaming.

Year in Film

Daftar Pemenang Oscar 2015 – Lizzie Plaugic, The Verge

Lainnya: Review Jurassic World oleh Entertainment Weekly, review Avengers: Age of Ultron oleh The New York Times, ulasan Inside Out versi The Atlantic.

Year in Books & Culture

Ulasan Novel Go Set a Watchman Karya Harper Lee – Jay Parini, CNN

Lainnya: Ulasan tentang Whitney Museum of American Art, tulisan fiksi Kate Mosse berjudul Eleven Days mengenai hilangnya Agatha Crhistie, pameran Björk di MoMA.

Year in Gaming

Panduan Lengkap Fallout 4 – Randolph Ramsay, GameSpot

Lainnya: Review The Witcher 3, Halo 5 kalahkah James Bond di box office, ulasan Super Mario Maker.

Year in Goodbyes

Leonard Nimoy alias Spock Tutup Usia di 83 Tahun – Bruce Weber, The New York Times

Raja Saudi Arabia Abdullah bin Abdulaziz Wafat – BBC World

Legenda Musik Blues B.B. King Meninggal di Usia 89 Tahun – Patrick Doyle, Rolling Stone

Year in Scandal & Controversy

Tujuh Hal yang Bisa Dipelajari dari Kebocoran Ashley Madison – Priya Anand, MarketWatch

Lainnya: Mantan bintang NFL Aaron Hernandez terbukti bersalah atas kasus pembunuhan tingkat pertama, Sepp Blatter turun dari jabatan presiden FIFA, 22,1 juta akun terekspos akibat diretasnya database OPM.

Year in Conflict & Tragedy

Uraian Kejadian Penyerangan di ParisBBC World

Lainnya: 12 orang tewas dalam penyerangan Charlie Hebdo, pembantaian Boko Haram di Negeria, kisah penembakan di Charleston.

Sumber: Flipboard.

The Witcher 3 Dominasi Daftar Nominasi The Game Awards 2015

Diracik sebagai penerus Video Game Awards oleh Spike TV serta diproduksi oleh sang host Geoff Keighley, The Game Awards merupakan acara pemberian gelar terhadap judul-judul permainan istimewa dalam rentang setahun. Tidak seperti sebelumnya, event disiarkan secara eksklusif lewat internet, dan kita bisa menikmatinya tanpa perlu membayar via platform video streaming.

Setelah menggelar debutnya tahun 2014 silam, The Game Awards 2015 kembali siap dilangsungkan. Selain pemilihan permainan terbaik, akan ada penayangan trailer premier serta pertunjukan musik dari musisi ternama. Dan pada minggu lalu, tim penyelenggara mengumumkan daftar nominasi game yang dihimpun oleh para juri dari 32 media internasional. List terbagi dalam dua bagian, yaitu Jury Voted dan Fan’s Choice.

Untuk Fan’s Choice, opsi vote memang tidak sebanyak Golden Joystick Awards, namun setidaknya Anda dipersilakan ikut memberikan suara. Nominasinya ialah sebagai berikut:

esports Player of the Year

  • Kenny “KennyS” Schrub
  • Lee “Faker” Sang-hyeok
  • Olof “olofmeister” Kajbjer
  • Peter “ppd” Dager
  • Syed Sumail “Suma1L” Hassan

Best Fan Creation

  • GTA V – Targets (Hoodoo Operator)
  • Real GTA (Corridor Digital)
  • Portal Stories: Mel (Prism Studios)
  • Super Mario Maker e-Reader Levels (Baddboy78 / theycallmeshaky)
  • Twitch Plays Dark Souls (Twitch Community)

Trending Gamer

  • Total Biscuit
  • Christopher “MonteCristo” Mykles
  • Greg Miller
  • Markiplier
  • PewDiePie

esports Team of the Year

  • Evil Geniuses
  • Fnatic
  • Optic Gaming
  • SK Telecom T1
  • Team SoloMid

esports Game of the Year

  • Call of Duty: Advanced Warfare
  • Counter-Strike: Global Offensive
  • Dota 2
  • Hearthstone
  • League of Legends

Most Anticipated Game

  • Horizon Zero Dawn
  • No Man’s Sky
  • Quantum Break
  • The Last Guardian
  • Uncharted 4: A Thief’s End

Kemudian buat Jury Voted, para anggota pers telah mengumpulkan puluhan permainan dalam 16 kategori berbeda. Berdasarkan informasi ini, The Witcher 3: Wild Hunt tampak mendominasi dengan total tujuh nominasi, termasuk perebutan titel paling bergengsi Game of the Year. Silakan simak daftar lengkapnya di bawah:

Best Independent Game

  • Axiom Verge
  • Her Story
  • Ori and the Blind Forest
  • Rocket League
  • Undertale

Best Mobile/Handheld Game

  • Downwell
  • Fallout Shelter
  • Lara Croft GO
  • Monster Hunter 4: Ultimate
  • Pac-Man 256

Best Family Game

  • Disney Infinity 3.0
  • Lego Dimensions
  • Skylanders: SuperChargers
  • Splatoon
  • Super Mario Maker

Best Sports/Racing Game

  • FIFA 16
  • Forza Motorsport 6
  • NBA 2K16
  • Pro Evolution Soccer 2016
  • Rocket League

Best Fighting Game

  • Guilty Gear Xrd -SIGN-
  • Mortal Kombat X
  • Rise of Incarnates
  • Rising Thunder

Best Multiplayer

  • Call of Duty: Black Ops 3
  • Destiny: The Taken King
  • Halo 5: Guardians
  • Rocket League
  • Splatoon

Best Role Playing Game

  • Bloodborne
  • Fallout 4
  • Pillars of Eternity
  • The Witcher 3: Wild Hunt
  • Undertale

Best Action/Adventure Game

  • Assassin’s Creed Syndicate
  • Batman: Arkham Knight
  • Metal Gear Solid V: The Phantom Pain
  • Ori and the Blind Forest
  • Rise of the Tomb Raider

Best Shooter

  • Call of Duty: Black Ops 3
  • Destiny: The Taken King
  • Halo 5: Guardians
  • Splatoon
  • Star Wars Battlefront

Games for Change Award

  • Cibele (Nina Freeman)
  • Her Story (Sam Barlow)
  • Life Is Strange (DONTNOD Entertainment / Square Enix)
  • Sunset (Tale of Tales)
  • Undertale (tobyfox)

Best Performance

  • Ashly Burch – Chloe Price (Life is Strange)
  • Camilla Luddington – Lara Croft (Rise of the Tomb Raider)
  • Doug Cockle – Geralt (The Witcher 3: Wild Hunt)
  • Mark Hamill – The Joker (Batman: Arkham Knight)
  • Viva Seifert (Her Story)

Best Score/Soundtrack

  • Fallout 4
  • Halo 5: Guardians
  • Metal Gear Solid V: The Phantom Pain
  • Ori and the Blind Forest
  • The Witcher 3: Wild Hunt

Best Art Direction

  • Batman: Arkham Knight
  • Bloodborne
  • Metal Gear Solid V: The Phantom Pain
  • Ori and the Blind Forest
  • The Witcher 3: Wild Hunt

Best Narrative

  • Her Story
  • Life Is Strange
  • Tales From The Borderlands
  • The Witcher 3: Wild Hunt
  • Until Dawn

Developer of the Year

  • Bethesda Game Studios
  • CD Projekt Red
  • FromSoftware
  • Kojima Productions
  • Nintendo

Game of the Year

  • Bloodborne
  • Fallout 4
  • Metal Gear Solid V: The Phantom Pain
  • Super Mario Maker
  • The Witcher 3: Wild Hunt

The Game Awards 2015 02

Voting untuk Fan’s Choice bisa Anda lakukan langsung di situs TheGameAwards.com. Event rencananya akan diselenggarakan di Microsoft Theater Los Angeles pada tanggal 3 Desember pukul 18:00 PDT (Pacific Daylight Time) atau Jumat tanggal 4 Desember 2015 jam 9:00 pagi WIB. The Game Awards 2015 dapat diakses dari Go90, PlayStation Network, Xbox Live, Wii U, Steam, Twitch, YouTube, IGN, Polygon, Gamespot, Kotaku, Niconico, dan MLG.

Daftar Game Yang Akan Hadir di Ajang E3 2015

Menjelang pertengahan tahun, para gamer dan segenap khalayak industri permainan mulai bersiap-siap untuk merayakan pesta gaming terbesar yang kita kenal dengan nama Electronic Entertainment Expo ke-21, biasa disingkat E3. Seperti sebelumnya, acara akan dilangsungkan di Los Angeles Convention Center selama tiga hari, tepatnya tanggal 16 sampai 18 Juni 2015. Continue reading Daftar Game Yang Akan Hadir di Ajang E3 2015

Ini 5 Game Terbaik 2015 Yang Bisa Segera Anda Mainkan

Terkadang hype besar bukanlah hal baik buat konsumen. Ia mengaburkan penilaian, memancing kita untuk melakukan pre-order. Kwartal satu 2015 membuktikan bahwa gembar-gembor besar-besaran terkadang jadi mengecewakan. Lihat saja nasib Dying Light dan The Order: 1886, mereka membuat kita jadi skeptis pada permainan blockbuster yang segera menyusul. Continue reading Ini 5 Game Terbaik 2015 Yang Bisa Segera Anda Mainkan

Ericsson Rilis Data 10 Tren Favorit Konsumen Tahun 2015

Evolusi teknologi telah mencapai titik dimana semua dapat tersedia hanya dengan menekan tombol. Bekerja, bermain, belajar hingga berbelanja, Anda bisa melakukannya dimanapun. Tapi bukannya melambat, perubahan malah berpacu lebih cepat. Virtual reality, kelahiran beragam wearable device dan kehadiran perangkat pintar ialah sedikit gambaran potensi masa depan. Continue reading Ericsson Rilis Data 10 Tren Favorit Konsumen Tahun 2015

Prediksi Tren Teknologi Tahun 2015 Versi JWT Intelligence

Menyambut tahun 2015, JWT Intelligence memaparkan perkiraan tren tahunannya yang kesembilan yang dimuat dalam laporan berjudul The Future 100. Laporan tersebut memprediksikan beberapa tren yang patut menjadi perhatian dalam bidang Culture, Beauty, Brands, Food and Drinks, Innovation, Lifestyle, Luxury, Retail, Sustainability, Travel, dan Technology. Di bidang teknologi, ada beberapa hal yang menurut kami menarik untuk disimak.

1. Peer-to-Peer Payments

Bagi sebagian orang istilah ini mungkin masih asing di telinga mereka. Secara sederhana peer-to-peer payments adalah sebuah sistem pembayaran elektronik secara tunai, di mana individu dapat mengirim uang secara langsung melalui sebuah aplikasi kepada penjual atau individu lainnya yang tidak menerima pembayaran dengan kartu kredit. Contoh dari aplikasi yang menyediakan layanan ini adalah Snapchat dengan fitur Snapcash-nya, Google dengan Google Wallet-nya, dan Facebook sendiri berencana untuk mengeluarkan fitur P2P Payments untuk layanan Messenger-nya.

Lalu kenapa teknologi ini menarik?

Dengan menggunakan teknologi ini, Anda seperti menulis cek untuk teman Anda atau pihak lain. Hal tersebut tentu dapat memudahkan Anda nantinya dalam mengirim uang secara langsung ke rekening bank individu lain atau bahkan penjual e-commerce hanya melalui ponsel.

2. Professional Content Creation Goes Mobile

Perkembangan teknologi seperti Smartphone saat ini sudah jauh lebih baik, seperti perkembangan teknologi kamera yang terpasang di smartphone saat ini misalnya. Dengan teknologi yang jauh lebih maju pada kamera smartphone, aplikasi mobile editing, dan aplikasirecording dapat membuat perangkat bergerak Anda layaknya studio berjalan. Lihat saja aplikasiediting seperti Snapseed, SKRWT, dan juga dari Indonesia seperti Jepret Story yang memungkinkan penggunanya melakukan editing pada foto layaknya seorang profesional, dan masih banyak lagi aplikasi yang tersedia yang setidaknya dapat menandingi perangkat lunak editing pada desktop.

Lalu kenapa teknologi ini menarik?

Dengan hadirnya aplikasi-aplikasi tersebut, seorang amatir dapat menghasilkan konten multimedia layaknya seorang profesional dan membuka gerbang “citizen journalism” dancrowdsource content lebih luas lagi dan mungkin akan menggantikan peralatan tradisional seperti kamera SLR.

3. Businesses Look to Cloud

Siapa yang tidak mengenal teknologi komputasi awan saat ini? JWT Intelligence memperkirakan teknologi cloud akan semakin berkembang di tahun 2015 ini karena lebih banya perusahaan besar, organisasi, dan brands yang akan mulai mentransisikan IT mereka ke teknologi ini. Sedangkan untuk perusahaan baru, dengan infrastuktur yang sudah siap ini akan memudahkan mereka untuk meluncurkan usahanya dan naik ke level yang lebih tinggi lagi.

Lalu kenapa teknologi ini menarik?

Banyak kemungkinan tak terbatas dengan menggunakan teknologi cloud dan mungkin tak akan cukup jika kami tulis satu per satu di sini. Mengutip dari apa yang dikatakan JWT Intelligence, dari badan pemerintahaan ke konsumen ke brands, saat ini sedang berpindah pola pikir dari kebutuhan memiliki teknologi menjadi Technology as A Services. Seperti berpindah dari kepemilikan menjadi menyewa.

Masih ada beberapa topik yang diprediksikan oleh JWT Intelligence mengenai tren teknologi di tahun 2015 ini. Laporan lengkap The Future 100 dapat diakses secara bebas melalui tautan ini.

[Header: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada.

Prediksi Belanja Iklan Digital di Indonesia Tahun 2015

Ilustrasi Belanja Iklan / Shutterstock

ZenithOptimedia dan Magna Global memperkirakan secara umum pertumbuhan belanja iklan akan melambat tahun ini, dengan Indonesia menjadi negara di Asia Pasifik dengan pertumbuhan tertinggi. Meskipun secara global iklan mobile menjadi pendorong utama pertumbuhan, ternyata untuk tiga tahun ke depan nilai segmen ini masih tidak signifikan di Indonesia. Tahun ini porsi iklan digital di Indonesia diperkirakan akan mencapai 7,3% dari total belanja iklan media, sementara porsi iklan mobile masih belum mencapai angka psikologis 1%.

Continue reading Prediksi Belanja Iklan Digital di Indonesia Tahun 2015

Inilah Produk dan Layanan Teknologi yang Akan Menarik Perhatian di Tahun 2015

Tak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2014 dan dalam beberapa saat lagi kita akan memasuki tahun baru 2015. Di tahun yang baru ini tentu saja akan ada beberapa produk teknologi yang akan menjadi perhatian para penikmat gadget.

Continue reading Inilah Produk dan Layanan Teknologi yang Akan Menarik Perhatian di Tahun 2015

Kemenkominfo Targetkan Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2015 Capai 150 Juta Orang

Angka yang cukup mengejutkan dipatok oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terkait jumlah pengguna Internet di Indonesia. Menurut Direktur Jenderal Aplikasi dan Teknologi Informatika Kemenkominfo Bambang Heru Tjahjono, seperti dikutip dari Antara, Kemenkominfo berharap di akhir tahun 2015 jumlah pengguna Internet di Indonesia telah mencapai angka 150 juta orang, atau sekitar 61% dari total penduduk.

Continue reading Kemenkominfo Targetkan Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2015 Capai 150 Juta Orang