CliponYu Hadirkan Aplikasi Mobile HiClub untuk Platform Live Streaming

CliponYu, yang merupakan platform live streaming berbasis PC pertama dan mengklaim sebagai yang terbesar di Indonesia, menghadirkan inovasi baru melalui platform aplikasi mobile bernama HiClub. Dari sisi layanan, HiClub tidak jauh berbeda dengan CliponYu, namun kini semua pengguna bisa menggunakan semua layanan yang ada dan bisa langsung menjadi host.

“Bedanya CliponYu dengan HiClub adalah Cliponyu adalah live streaming yang berbasis PC. Jadi jika host ingin siaran maka dia harus ke studio/rumah yang sudah disediakan peralatan siaranya, seperti laptop/PC, camera, sound, mic. Sementara HiClub adalah live streaming yang berbasis mobile, jadi seseorang dapat siaran langsung kapan saja dan dimana saja menggunakan smartphone,” kata Project Director HiClub Ethan Liu kepada DailySocial.

Sebagai platform yang sebelumnya menghadirkan peempuan-perempuan cantik sebagai host, CliponYu saat ini memiliki 350 host dan 4,5 juta anggota, sementara untuk HiClub saat ini terdaftar sekitar ribuan host dan jutaan anggota di HiCub.

“HiClub menantang kaum muda dinamis yang punya segudang ide seru, gemar bersosialisasi dan berjejaring, interaktif, serta kreatif untuk berani berbagi cerita inspiratif dari aktivitas kesehariannya secara live melalui HiClub,” kata Ethan.

Saat ini pengguna bisa mengunduh aplikasi HiClub dari smartphone di platform Android dan iOS dan langsung mulai menampilkan suguhan kreatif mereka secara live. Semakin menarik talenta yang disuguhkan, semakin besar pula kemungkinan untuk mendapatkan virtual gift dan love card dari pemirsa, serta popularitas di kalangan mereka.

Virtual gift adalah sticker berbayar yang dapat dibeli pengguna dan dibagikan kepada host yg disuka. Sementara love card adalah salah satu fitur yang diberikan gratis untuk anggota dan mereka dapat memberikan kepada host yg disuka. Hal ini dilakukan untuk mengukur tingkat popukaritas host di CliponYu.

Fitur andalan dan target HiClub

Ethan Liu dan para host

Sejak diluncurkan pada 8 Agustus 2014 lalu, dalam dua tahun ini, CliponYu telah menjadi salah satu platform live streaming yang kerap menampilkan wajah perempuan cantik. Meskipun tidak semua host menampilkan suguhan yang sedikit vulgar baik dari sisi pakaian hingga konten, namun banyak juga yang menggunakan CliponYu dan HiClub untuk menampilkan talenta terpendam dari pengguna. Dari beberapa fitur yang dihadirkan, CliponYu memiliki beberapa fitur favorit yang biasa digunakan host dan pengguna.

“Fitur andalan dan yang paling digunakan oleh host dan pengguna diantaranya adalah, fitur efek dan animasi, seperti efek tepuk tangan atau tertawa. Sementara dari segi konten kebanyakan host atau pengguna  lebih suka konten penyanyi dan jenaka,” kata Ethan.

Tahun 2017 ini masih banyak rencana yang akan dilancarkan dan target yang ingin dicapai CliponYu, menyusul perkembangan terkini yang telah diraih oleh CliponYu sebelumnya, yakni sebagai platform mobile live streaming bagi pengguna.

“Di antaranya adalah menjadi live streaming mobile terbesar yang dapat memberikan beragam informasi dan hiburan dan manfaat positif kepada semua orang baik host dan pengguna,” pungkas Ethan.

Application Information Will Show Up Here

CliponYu Gandeng Lazada Hadirkan Live Shopping

Menargetkan kalangan millennial kaum pria, CliponYu menggandeng Lazada menghadirkan Live Shopping. Pengalaman berbelanja secara online dibantu dengan host dari CliponYu yang kebanyakan adalah perempuan muda.

Untuk pengguna yang ingin menikmati Live Shopping produk Lazada, bisa mengunjungi situs CliponYu, kemudian masuk ke tautan CliponYu X Lazada, secara langsung pengguna akan diarahkan ke situs Lazada lengkap dengan pilihan produk dan video perkenalan dari host cantik CliponYu. Live shopping  menawarkan komunikasi dua arah sepanjang siaran, pemirsa dapat berinteraksi langsung dengan penyiar melalui komentar atau chatting.

“Kini, suasana tersebut sangat nyata di depan mata konsumen. Interaksi seperti itu kebiasaan konsumen di manapun berada, termasuk Indonesia. Untuk itu, CliponYu menawarkan cara belanja baru dengan layanan live shopping,” kata Project Director CliponYu Ken Tao.

Sebelumnya program Live Shopping yang digagas dengan Lazada beberapa waktu lalu menuai sukses. Untuk itu CliponYu memutuskan untuk melanjutkan  program Live Shopping dengan Lazada, dengan menargetkan pelanggan CliponYu yang saat ini diklaim berjumlah 4.6 juta. Layanan yang rencananya akan kembali dilanjutkan live pada tangga 19 Oktober, menawarkan ragam pilihan produk milik Lazada. Mulai dari gadget, busana, aksesoris, pulsa hingga sepatu. Layanan Live Shopping CliponYu dan Lazada hanya bisa dinikmati di desktop, dan belum tersedia di aplikasi mobile Android dan iOS.

CliponYu sebagai salah satu layanan live streaming show pertama di Indonesia selama ini kerap menampilkan aksi anak-anak muda di Indonesia yang ingin menunjukkan kreativitas dan bakat seni. Mengedepankan host yang kebanyakan adalah perempuan muda cantik, saat ini CliponYu ingin mencoba menghadirkan inovasi terbaru yaitu Live Shopping kepada pengguna loyalnya.

Tren Live Shopping ini sebelumnya juga pernah dilakukan oleh  brand ternama di dunia, contohnya adalah Adidas, sukses menggunakan live streaming untuk melakukan Live Shopping dan berdampak sangat besar ketika penandatanganan James Rodriguez ke Real Madrid.

“Ini menjadi momen penting Live Shopping. Mereka biasanya akan belanja gila-gilaan menjelang natal dan tahun baru,” ujar Ken.

Ketika Konten Platform Live Video Mulai Menjurus Ke Arah Negatif

Video streaming merupakan layanan yang makin populer terutama dikalangan millenial. Youtube sebagai salah satu pionir video streaming saat ini telah bertransformasi menjadi konten video kreatif yang kerap digunakan kalangan millenial untuk berbagi konten video menarik dan kreatif, sementara pemilik perusahaan hingga brand mulai banyak menggunakan YouTube sebagai media promosi dan branding.

Ketika Youtube sudah semakin mainstream, makin banyak layanan lain yang mencoba untuk bermain di layanan serupa, di antaranya adalah Periscope dan Meerkat yang mengedepankan layanan chatting dengan konten video dan disiarkan secara streaming. Kedua produk tersebut sempat menikmati masa kejayaannya dan sempat menjadi aplikasi yang paling trendy dan terkini.

Namun demikian layanan chatting yang dilengkapi dengan konten video yang saat ini makin populer tentu saja adalah Snapchat. Aplikasi buatan Evan Spiegel ini awalnya sempat mengalami kesulitan untuk menjadi aplikasi favorit, namun seiring berjalannya waktu, Snapchat saat ini makin digemari oleh kalangan millenial dengan ragam filter dan kemudahan yang ditawarkan. Tidak heran jika selanjutnya Instagram mencoba untuk menerapkan layanan hampir mirip dengan nama Instagram Stories.

Konten live video menjurus ke arah “vulgar”

Di Indonesia sendiri saat ini mulai banyak bermunculan layanan chatting dengan memanfaatkan platform live video yang dipandu host atau pengguna. Aplikasi yang kebanyakan buatan produk asing ini mencoba untuk menyasar kalangan millenial yang merupakan target pasar paling ideal. Sebut saja seperti Zeemi, Nonolive, CliponYu, atau Bigo Live.

Lantas apa yang membedakan layanan chatting dan video streaming ini dengan produk serupa yang telah populer secara global sebelumnya? Adalah fungsi dan pendekatan promosi serta penggunaan yang kemudian cukup menjadi perhatian dan tentunya perbedaan yang tampak jelas terlihat. Sekilas layanan Nonolive dan CliponYu tidak berbeda dengan layanan lainnya, namun foto profil yang ditampilkan (kebanyakan perempuan muda dengan foto seksi) cukup ampuh untuk mengundang perhatian pengguna (terutama kaum pria).

Saya pun kemudian tertarik untuk melihat lebih jauh, apa konten video dari layanan ini. Ternyata cukup mengejutkan, video yang dipandu oleh host (pengguna yang kebanyakan perempuan) menjurus kepada sikap dan perilaku yang sedikit ‘mengundang’ dan bersifat negatif. Meskipun ada juga pesan yang berisikan nada ramah dan sopan, namun kebanyakan host di layanan ini justru lebih mengedepankan kepada pendekatan yang vulgar.

Yang menjadi perhatian saya selanjutnya adalah kebebasan yang saat ini banyak diberikan orang tua yang telah memberikan smartphone kepada anak-anaknya. Hal ini bisa menjadi peluang, bagi anak-anak di bawah umur, untuk kemudian mengakses aplikasi dan situs layanan live video ini. Hanya dengan mengetik alamat situs atau mengklik tautan yang ada, pengguna sudah bisa langsung melihat tampilan video yang dipandu host seksi.

Jargon “sex sale” merupakan peluang yang kemudian dicoba untuk diambil oleh kedua layanan chatting dan live video tersebut, apalagi dengan menargetkan kalangan millenial yang memang sedang dalam masa “pematangan diri” menuju kedewasaan dan getol mengkonsumsi tayangan berbasis video.

Apakah nantinya layanan ini akan bertransformasi untuk melakukan filtering atau kurasi demi meminimalisir konten video yang bersifat vulgar? Tentunya hal ini  akan menarik untuk dicermati. Sementara itu, sebagai orang tua, ada baiknya untuk memonitor kegiatan yang dilakukan putra-putri Anda, terutama yang di bawah umur, untuk meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi.

Potensi Platform Entertainment Live Streaming di Indonesia

Potensi live streaming di Indonesia yang belum maksimal / Shutterstock

Layanan live streaming telah menjadi sarana yang kuat bagi para penyiar untuk menyuarakan ide dan kreativitasnya dalam bentuk media yang lebih lengkap. Seiring tingginya pemanfaatan gadget dan Internet di kalangan masyarakat Indonesia, potensi yang dijanjikan pun tak kalah baik. Sejauh mana tren ini dimanfaatkan di Indonesia?

Continue reading Potensi Platform Entertainment Live Streaming di Indonesia