Blizzard Ungkap 10 Hero Overwatch Favorit Pemain di Competitive Play

Dengan dimulainya musim kompetitif kesembilan, ditambah lagi sejumlah agenda event in-game, belakangan saya terpanggil lagi untuk bermain Overwatch sembari memoles kembali refleks dan keakuratan yang mulai menumpul. Vakum selama setahun lebih, saya melihat ada banyak sekali perubahan dalam permainan, baik dari sisi teknis hingga gameplay.

Salah satu alterasi yang paling kentara adalah kemampuan sejumlah karakter, misalnya kemampuan ressurect Mercy yang tidak lagi jadi ultimate, lalu ada penambahan kapabilitas micro missile buat D.Va. Buat saya, sesi quick play terasa menantang, apalagi sistem matchmaking Overwatch hampir selalu menghadapkan saya pada lawan-lawan dengan frame potret perak atau emas, plus bintang-bintang.

Mungkin selain berlatih dari nol, hal lain yang bisa saya lakukan adalah mempelajari karakteristik para gamer Overwatch saat ini. Dan kabar baiknya, game director Jeff Kaplan baru saja mengungkap daftar 10 hero Overwatch favorit para pemain yang berpartisipasi dalam Competitive Play Season 9, dijabarkan berdasarkan tingkatan/tier kemampuan gamer. Ini dia:

 

Bronze

  1. D.Va
  2. Mercy
  3. Junkrat
  4. Moira
  5. Reinhardt
  6. Soldier: 76
  7. Lucio
  8. Genji
  9. Roadhog
  10. Ana

 

Silver

  1. D.Va
  2. Moira
  3. Mercy
  4. Junkrat
  5. Reinhardt
  6. Soldier: 76
  7. Lucio
  8. Genji
  9. Roadhog
  10. Ana

 

Gold

  1. D.Va
  2. Moira
  3. Mercy
  4. Reinhardt
  5. Soldier: 76
  6. Junkrat
  7. Genji
  8. Roadhog
  9. Lucio
  10. Ana

 

Platinum

  1. Moira
  2. D.Va
  3. Mercy
  4. Genji
  5. Reinhardt
  6. Roadhog
  7. Ana
  8. Zenyatta
  9. McCree
  10. Soldier: 76

 

Diamond

  1. Moira
  2. D.Va
  3. Genji
  4. Mercy
  5. Roadhog
  6. Zenyatta
  7. Ana
  8. McCree
  9. Tracer
  10. Reinhardt

 

Master

  1. D.Va
  2. Moira
  3. Mercy
  4. Genji
  5. Zenyatta
  6. Roadhog
  7. Tracer
  8. McCree
  9. Ana
  10. Winston

 

Grandmaster

  1. D.Va
  2. Tracer
  3. Zenyatta
  4. Moira
  5. Genji
  6. Roadhog
  7. Lucio
  8. Mercy
  9. Winston
  10. McCree

Fakta paling menarik dari pengungkapan ini adalah bagaimana D.Va hampir selalu menjadi hero idola gamer di hampir semua tier, kecuali Diamond dan Platinum – di mana posisinya disusul oleh Moira. Moira sendiri selalu masuk dalam golongan lima besar karakter favorit – lebih sering digunakan dibanding Mercy.

Overwatch

Daftar di atas juga menunjukkan bahwa ada perbedaan karakteristik antara pemain dari tier rendah dengan tingkatan lebih tinggi.

Pertama, gamer Bronze sampai Platinum umumnya memilih Reinhardt sebagai tank. Tapi di skill lebih tinggi, pemain lebih memfavoritkan Roadhog. Lalu hero offense dengan formula gameplay simpel seperti Soldier: 76 cukup populer di tier Bronze hingga Platinum, namun tokoh-tokoh ‘yang sulit dimainkan’ semisal Genji dan Tracer marak dipakai oleh para pemain veteran.

Genji dan Tracer merupakan karakter menarik. Keduanya sangat mematikan, tapi butuh latihan intensif agar pemain dapat memaksimalkan seluruh kemampuan mereka. Karena biasanya hero support lebih dibutuhkan dalam quick match, maka cara terbaik untuk mengasah kemampuan sebagai Genji dan Tracer adalah dengan bermain bersama teman.

Competitive Play Season 8 Overwatch Dimulai, Blizzard Umumkan Sejumlah Perubahan

Blizzard memperkenalkan Competitive Play tak lama setelah Overwatch dirilis sebagai pondasi pengembangan permainan shooter team-based ini ke arah eSport. Setelah melewati sesi tes, Anda akan ditantang buat bertanding melawan pemain berkemampuan setara, mempertaruhkan Skill Rating buat naik ke tingkatan yang lebih tinggi dan bergensi.

Setelah mengumumkan agenda untuk melangsungkan Competitive Play selanjutnya di awal Desember 2017, Blizzard Entertainment akhirnya resmi memulai Season 8 di tanggal 1 Januari kemarin. Lewat blog resminya, sang developer mengabarkan sejumlah informasi umum serta beberapa perubahan yang mereka implementasikan di Competitive Play sehingga lebih adil dan mudah diakses oleh setiap pemain Overwatch.

Competitive Play 2

Seperti biasa, akses ke Competitive Play segera terbuka begitu Anda mencapai level 25. Kata Blizzard, mode ini ‘didesain bagi gamer yang ingin menguji kemampuannya sembari menawarkan pengalaman bermain yang lebih serius dibanding Arcade dan Quick Play’. Cara menikmatinya sangat mudah, Anda hanya tinggal mengklik ‘Play’ lalu opsi Competitive Play segera muncul di submenu.

Namun sebelum bisa memulainya, pertama-tama Anda harus menyelesaikan 10 pertandingan ‘penempatan’ untuk menentukan Skill Rating. Kemampuan Anda diwakilkan oleh angka, dari 0 sampai 5000. Semakin tinggi jumlahnya, itu berarti Anda semakin mahir. Peserta juga akan dibagi dalam kategori, mulai dari Bronze, Silver, Gold, Platinum, Diamond, Master, dan Grandmaster. Anda dapat naik ke tier selanjutnya seiring meningkatnya performa bermain.

Competitive Play 1

Dengan berpartisipasi dalam Competitive Play, Anda akan mendapatkan spray dan icon khusus. Lalu jika berhasil masuk sebagai 500 pemain terbaik di platform serta wilayah tempat Anda berkompetisi di akhir musim nanti, Blizzard akan memberikan icon serta spray istimewa tambahan. Selain itu, bermain Competitive Play juga akan menghasilkan Competitive Points, yaitu mata uang yang bisa digunakan untuk membeli versi emas dari senjata hero favorit Anda.

Demi memastikan Competitive Play lebih seimbang, Blizzard mengurangi jarak antara Skill Rating pemain tertinggi dan terendah di satu tim: 1000SR buat tier Bronze sampai Diamond, 500SR di tier Master, dan 250SR untuk Grandmaster. Developer berharap, modifikasi ini dapat membantu gamer di tingkatan skill berbeda memperoleh lawan yang setara, membuat pertandingan jadi lebih memuaskan.

Lalu buat pemain di level Diamond ke atas, Blizzard menghilangkan sistem penyesuaian SR personal. Mereka bermaksud agar pemain bisa lebih fokus untuk memenangkan pertandingan, ketimbang memerhatikan performa diri sendiri.

Overwatch Competitive Play Season 8 telah dimulai di versi PC, PlayStation 4 dan Xbox One.

Blizzard Umumkan Hero Baru Overwatch, Seorang ‘Sniper Healer’

Kesuksesan besar Overwatch tidak membuat Blizzard Entertainment terlena. Sebaliknya, developer saat ini malah bekerja lebih giat untuk memastikan permainan lebih seimbang, terutama setelah diluncurkannya mode kompetitif, serta menyiapkan konten paska rilis. Anda mungkin sudah tahu, salah satu bagian dari rencana itu adalah pengenalan para karakter baru.

Sesudah men-tease gamer melalui Twitter minggu lalu, Blizzard akhirnya resmi memperkenalkan hero pertama di DLC mereka, wanita veteran bernama Ana Amari. Memperkaya keunikan tokoh-tokoh Overwatch, Ana memiliki kemampuan yang tidak biasa: ia adalah seorang ‘healer penembak jitu’, di mana proyektil dari senapan Ana dapat menyembuhkan kawan-kawan Anda.

Berdasarkan latar belakang ceritanya, Ana Amari adalah ibu dari Fareeha ‘Pharah’ Amari. Ia merupakan salah satu pendiri Overwatch, sekaligus letnan terpercaya Jack Morrison (di game dikenal dengan nama Soldier: 76). Ana diduga tewas di tangan Widowmaker dalam sebuah insiden penyanderaan, namun ternyata ia berhasil selamat meskipun terluka parah dan kehilangan satu mata.

Senjata utama Ana ialah Biotic Rifle, mampu menyembuhkan luka ketika ditembakkan ke kawan, dan seperti biasa, memberikan efek mematikan bagi lawan. Sang sniper juga dibekali granat unik yang mempunyai kemampuan serupa Biotic Rifle, serta membuat musuh tidak bisa melakukan healing. Selain itu, Ana mempunyai Sleep Dart dan skill ultimate Nano Boost – menyebabkan rekan satu tim imun terhadap serangan serta meningkatkan kecepatannya.

Ana, Overwatch 1
Biotic Rifle milik Ana memberi efek berbeda jika Anda tembakkan ke lawan dan kawan.

Walaupun belum tersedia di server standar, Anda bisa menjajal Ana di Public Test Region, khusus versi PC. Caranya, log-in di client Battle.net desktop dan ubah opsi Region/Account menjadi PTR: Overwatch, lalu tinggal tekan Play.

Kehadiran Ana merupakan bagian dari update yang terus Blizzard aplikasikan pada Overwatch. Selepas menerapkan perubahan pada McCree, Widowmaker dan Torbjörn (khusus di console), developer juga mengungkap agenda untuk menyeimbangkan Bastion serta D.Va (meng-upgrade skill-nya secara signifikan). Lalu perhatian juga mereka arahkan pada Competitive Play: di waktu ke depan, anggota tim tidak lagi dapat memilih dua karakter yang sama.

Blizzard menjelaskan bahwa fitur menggunakan satu jenis hero serupa oleh beberapa pemain di mode kompetitif seringkali dieksploitasi, menyebabkan lawan jadi frustasi serta mengurangi kualitas gameplay Overwatch. Tentu saja, fitur tersebut tetap bisa dipakai di mode Casual Play.

Ana, Overwatch 2

Sumber: PlayOverwatch. Tambahan: Kotaku.

[Game Playlist] Menguji Kemampuan Dalam Competitive Play Overwatch

Di pertengahan minggu ini, Blizzard membuka gerbang mode kompetitif Overwatch di PC, sebuah arena bagi gamer buat mengasah kemampuan dan menyempurnakan strategi. Selain skill, ada satu faktor penting lagi yang perlu disiapkan: pastikan hardware PC Anda bekerja optimal karena ketidaknyamanan akibat frame rate rendah bisa memengaruhi performa.

Berbekal notebook gaming MSI GS40 6QE Phantom, saya mencoba peruntungan di mode baru game multiplayer shooter Blizzard itu. Tapi sebelum Anda diperkenankan masuk, beberapa syarat perlu dipenuhi: pertama, hanya user dengan level 25 ke atas saja yang bisa masuk; kemudian Anda juga harus melewati babak placement untuk menentukan skill level – ditunjukkan oleh angka 1 sampai 100, kian tinggi artinya semakin mahir.

Game Playlist 1 1
Competitive Play bisa Anda temukan di menu Play.

Bahkan di sesi placement saja, persaingan sudah terasa begitu sengit. Berbeda dari Quick Play, dalam Competitive Play tiap pemain betul-betul enggan menyerah, dan masa-masa ‘overtime‘ selalu jadi momen menegangkan. Tim terbaik adalah mereka yang selalu terkoordinasi, dan komunikasi via suara memang sangat dianjurkan. Saya juga menyarankan Anda untuk bermain bersama teman, karena sejauh ini sistem matchmaking Blizzard masih jauh dari kata sempurna.

Game Playlist 1 2
Langkah pertama menuju kemenangan: pastikan tim memiliki komposisi hero yang seimbang.

Dampak pahit dari matchmaking saya rasakan sendiri. Sistem menempatkan saya di tim yang ‘kurang produktif’ lima kali berturut-turut. Competitive Play mengekspos semua aspek positif dan negatif dari Overwatch. Terkadang, kekompakan membawa Anda bertemu dan mengenal teman-teman baru. Namun tidak jarang Anda harus berpartner bersama pemain yang emosional dan gemar mengumpat. Masukan saya: persiapkan mental Anda.

Game Playlist 1 11
Di Competitive Play, tingginya level tidak mewakilkan kemahiran Anda.

Hal ini boleh jadi didorong oleh sistem Competitive Play sendiri. Developer memang mengiming-imingi player dengan hadiah eksklusif mode kompetitif (berupa ikon dan spray) dan Competitive Points (untuk membeli senjata emas), namun motivasi terbesar yang mendorong gamer buat bermain mati-matian ialah, level atau progres Anda akan berkurang seandainya kalah.

Game Playlist 1 12
Aturan tak tertulis Overwatch: selalu vote sang healer!

Saat masuk ke Competitive Play, Anda akan segera melihat dua kolom level di bawah potret karakter. Sebelah kiri menandakan level normal, dan sebelah kanan mengindikasikan tingkatan skill kompetitif. Jangan kaget jika ada user dengan level mendekati 100 tetapi progres di Competitive Play jauh lebih rendah dibanding Anda. Dan saya menyadari bahwa di mode ini, skill personal harus diimbangi oleh kerjasama.

Game Playlist 1 18
Sistem matchmaking Blizzard masih belum sempurna.

Tapi bagi saya, kesulitan dan faktor ketidakpastian malah membuat Competitive Play jadi terasa sangat adiktif. Sejauh ini progres saya sudah merosot empat level (tinggal 37), dan saya tidak terlalu peduli seberapa jauh lagi levelnya akan jatuh…

Silakan nikmati galeri screenshot Competitive Play Overwatch di bawah ini:

Game Playlist 1 3

Game Playlist 1 4

Game Playlist 1 5

Game Playlist 1 6

Game Playlist 1 7

Game Playlist 1 8

Game Playlist 1 9

Game Playlist 1 10

Game Playlist 1 13

Game Playlist 1 14

Game Playlist 1 15

Game Playlist 1 16

Game Playlist 1 17

Game Playlist adalah artikel terkait gaming hasil kolaborasi MSI dengan DailySocial.

Game dimainkan dari unit notebook MSI GS40 6QE Phantom, ditenagai prosesor Intel Core i7-6700HQ, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, RAM 16, penyimpanan SSD 128GB dan HDD 1TB. Permainan di-setting di opsi visual medium-high dengan resolusi 1080p, berjalan di 60FPS.

Mode Kompetitif Overwatch Hadir di PC, Segera Menyusul di Console

Salah satu keunggulan Overwatch adalah keleluasaan yang memungkinkan permainan dinikmati oleh gamer dari beragam tingkat kemampuan. Anda tetap bisa jadi ‘pemain terbaik’ meski tidak begitu akurat dalam membidik. Namun sejakbeta, Blizzard memang sudah mengambil ancang-ancang buat menyajikan mode kompetitif di game multiplayer shooter tersebut.

Setelah penundaan serta pelaksaanan periode uji coba lebih jauh, tepat pada tanggal 29 Juni 2016, developer akhirnya meluncurkan mode kompetitif alias Competitive Play di Overwatch. Ia disiapkan sebagai arena khusus, cocok buat mereka yang ingin mempertajam skill serta menyempurnakan strategi. Untuk sekarang, Competitive Play baru tersedia di platform Windows PC, akan tiba di console tidak lama lagi.

Competitive Play 2
Di Overwatch, pemain dibebaskan memilih hero apapun yang mereka inginkan.

Competitive Play hadir bersama patch 1.0.5.1, dapat diakses dengan masuk ke menu Play. Di sana, Competitive Play akan menyertai Quick Play, Play vs. AI, Custom Game dan Weekly Brawl. Demi memastikan tiap peserta mengerti dasar permainan Overwatch, mode ini tetap terkunci hingga Anda menyentuh level 25. Bermain bersama grup memang disarankan, tetapi sistem matchmaking Overwatch juga mampu mencarikan pertandingan yang pas untuk Anda.

Sebelum memulai karier di Competitive Play, tiap pemain harus melewati babak placement untuk menentukan tingkat kemampuan – ditunjukkan oleh angka dari 1 sampai 100. Semakin tinggi, maka artinya ia semakin mahir. Rating tersebut dapat Anda lihat di awal tiap pertandingan, dan akan naik ataupun turun, tergantung faktor kemenangan serta performa Anda.

Competitive Play
Mode Competitive Play bisa ditemukan di menu Play.

Competitive Play tersuguh dalam empat musim, masing-masing berlangsung dua setengah bulan. Di periode itu, pemain dipersilakan menaikkan rating mereka setinggi-tingginya sebelum data di-reset di akhir musim. Setelah itu, Competitive Play ditutup sejenak selama dua minggu, lalu Blizzard akan membuka musim selanjutnya.

Untuk apa susah-susah ikut Competitive Play? Blizzard sudah menyiapkan beragam hadiah yang cuma bisa didapat di mode tersebut, contohnya ikon player atau spray khusus, serta Competitive Points buat Anda tukarkan dengan Golden Weapons (senjata emas). Developer rencananya juga akan menyuguhkan sistem leaderboard, disiapkan sebagai ajang persaingan 500 pemain terbaik di platform Anda.

Competitive Play 3

Di Competitive Play, Blizzard sedikit memodifikasi sistem match yang ada pada mode Quick Play. Contohnya di map Escort, pemain akan diminta buat menyerang ataupun bertahan secara bergantian. Meski baru mencoba beberapa pertandingan saja, bagi saya Competitve Play terasa lebih serius serta brutal, menuntut Anda selalu berkoordinasi dengan tim via suara.

Sumber: PlayOverwatch.