Peluncuran Handheld Console Analogue Pocket Ditunda Sampai Tahun Depan

Kabar buruk bagi yang sudah tidak sabar menanti kedatangan Analogue Pocket. Reinkarnasi modern Game Boy itu terpaksa harus ditunda perilisannya sampai tahun depan akibat pandemi. Untungnya, Analogue memanfaatkan waktu ekstra ini untuk menyempurnakan beberapa aspek dari handheld console perdananya tersebut.

Dari segi fisik, Pocket masih kelihatan sama elegannya seperti sebelumnya. Yang diubah hanyalah lokasi tombol Start, Select, dan Home, yang sekarang ditempatkan di tengah ketimbang ujung kanan. Desain aksesori Dock-nya juga sedikit dimodifikasi supaya Pocket bisa berdiri dengan lebih stabil selama ditancapkan.

Beralih ke software, Pocket kini dilengkapi mode standby yang dapat diaktifkan hanya dengan mengklik tombol power-nya yang berwarna hijau muda. Selama perangkat dalam posisi standby, progres permainan otomatis akan disimpan, dan pengguna bisa langsung melanjutkannya sesaat setelah menekan tombol power kembali.

Fitur lain yang tak kalah menarik adalah Original Display Modes. Fitur ini memungkinkan Pocket untuk mengubah tampilan layarnya menjadi sama persis seperti Game Boy, Game Boy Color, dan Game Boy Advance orisinal. Cocok buat yang benar-benar ingin merasakan pengalaman bermain autentik dari puluhan tahun yang lalu.

Tampilan layarnya pun juga dapat dirotasikan sehingga Pocket bisa dipakai untuk bermain game yang memang mengadopsi format vertikal, yang cukup populer di era console Atari Lynx. Bukankah Pocket cuma bisa dipasangi cartridge milik Game Boy, Game Boy Color dan Game Boy Advance? Ya, secara default, tapi Analogue juga akan menawarkan aksesori berupa adaptor untuk cartridge Atari Lynx, Sega Game Gear, dan Neo Geo Pocket Color, masing-masing seharga $30.

Spesifikasi layarnya sendiri tidak disentuh, masih 3,5 inci dengan resolusi 1600 x 1440 pixel, dan Analogue tak lupa melapisinya dengan kaca Gorilla Glass setebal 1,5 mm (kurang lebih tiga kali lebih tebal ketimbang kaca yang sama di mayoritas smartphone. Detail lain yang sebelumnya tidak diungkap adalah, Pocket dibekali baterai berkapasitas 4.300 mAh yang diyakini sanggup bertahan selama 6 – 10 jam pemakaian.

Fitur menarik lainnya mencakup fitur multiplayer hingga empat orang menggunakan kabel yang dijual terpisah seharga $16. Nanoloop, yang pada dasarnya merupakan digital audio workstation (DAW) khusus musik chiptune, tetap tersedia secara cuma-cuma di Pocket seperti pada pengumuman awalnya, akan tetapi Analogue nantinya juga akan menjual kabel sync MIDI maupun analog untuk menyambungkan Pocket ke berbagai hardware di samping laptop dan PC.

Terakhir, dalam rangka semakin memperkaya konten buat Pocket, Analogue memutuskan untuk bermitra dengan GB Studio. GB Studio sederhananya merupakan software untuk membuat game secara sederhana menggunakan mekanisme drag-and-drop. Software ini tersedia di Windows, macOS, maupun Linux, dan nantinya semua hasil kreasi GB Studio bisa dikemas menjadi file berformat .pocket untuk dijalankan via microSD.

Meski harus menunda peluncuran Pocket, Analogue masih cukup percaya diri dan bakal membuka gerbang pre-order Pocket mulai 3 Agustus mendatang meski barangnya baru akan dikirim ke konsumen mulai bulan Mei 2021. Beruntung harganya tidak berubah dan masih $200.

Sumber: Engadget.

Analogue Mega Sg Adalah Reinkarnasi Modern Sega Genesis

Penggemar game console klasik semestinya sudah tidak asing dengan perusahaan bernama Analogue. Mereka adalah sosok di balik Analogue Nt Mini dan Analogue Super Nt, reinkarnasi modern console NES dan SNES, yang menjanjikan nostalgia sesi gaming lawas secara autentik.

Kalau kita ingat, pada masa keemasan console 16-bit, SNES punya musuh yang tidak kalah populer, yaitu Sega Genesis. Analogue pun tidak mau melupakan eksistensi console berwarna hitam itu. Alhasil, lahirlah Analogue Mega Sg.

Sama seperti Nt Mini dan Super Nt, Mega Sg menjanjikan pengalaman bermain game retro yang autentik berkat penggunaan chipset tipe FPGA ketimbang mengandalkan emulasi software. Untuk bisa bermain, pengguna harus punya cartridge atau kaset game Sega, dengan mekanisme pemasangan yang sama persis.

Analogue Mega Sg

Perihal kompatibilitas, Mega Sg siap dipasangi kaset game Sega Genesis, Sega Mega Drive maupun Sega Master System. Sega CD pun turut didukung lewat sebuah expansion port tersembunyi, dan Analogue juga berencana merilis sejumlah adaptor tambahan di tahun 2019 demi semakin memperluas kompatibilitasnya.

Semua itu dapat dimainkan dalam resolusi 1080p, 720p, atau 480p tanpa lag sedikit pun dengan menyambung ke TV via HDMI. Audio tidak lupa dijadikan prioritas; Mega Sg sanggup menghasilkan output suara stereo 16-bit/48kHz, plus ada pula jack 3,5 mm untuk mencolokkan headphone.

Analogue Mega Sg

Mega Sg memiliki dimensi yang cukup ringkas: 138 x 168 x 47 mm. Satu kekurangannya adalah, tidak ada satu pun controller pada paket pembeliannya. Konsumen dibebaskan memakai controller lawas mereka, atau controller wireless 8BitDo M30 seperti yang tertera pada gambar, yang dijual secara terpisah.

Rencananya, Analogue Mega Sg bakal dipasarkan secara global mulai April 2019. Harganya dipatok $189, sama persis seperti Analogue Super Nt.

Sumber: GameSpot.