InYourDream Lolos Lower Division DPC 2021, PMCO Tidak Lagi Mainkan Map Vikendi

Ada banyak pengumuman menarik di pekan kedua bulan Januari tahun 2021 ini. Lolosnya Zero Two yang dipunggawai InYourDream dan Dreamocel ke Lower Division DPC SEA 2021 jadi salah satunya. Tapi selain itu ada juga pengumuman menarik lain seperti Vikendi yang tidak lagi dipertandingkan di PMCO Spring 2021 nanti dan Riot Games yang membeberkan rencana tahun 2021 mereka. Berikut rekap berita esports di pekan kedua Januari 2021 (5-11 Januari 2021).

Hasil DPC 2021 SEA – Closed Qualifier

Dota Pro Circuit SEA 2021 sudah melalui kualifikasi yang cukup panjang selama awal pekan Januari 2021 kemarin. Open Qualifier telah dilakukan, Closed Qualifier Stage 2 juga sudah hampir usai menyaring tim-tim terbaik yang akan berkesempatan untuk bertanding di Lower Division Regional League Season 1. Tujuh tim sudah dipastikan untuk bertanding di Lower Division.

Tujuh tim tersebut adalah Galaxy Racer, Omega Esports, HOYO, Assault, Cignal Ultra, Yangon Galacticos, dan Lilgun. Slot terakhir diperebutkan melalui Tiebreaker yang berlangsung hari ini antara dua tim Indonesia, Zero Two (IYD, Dreamocel, dan kawan-kawan) dan Army Geniuses (MamangDaya dan kawan-kawan). Setelah pertarungan sengit, Zero Two pun akhirnya berhasil merebut slot terakhir di Lower Division.

Zeus Esports Masuk E-League Thailand

Sumber Gambar - Liga1PES
Sumber Gambar – Liga1PES

Sampai saat ini, Thailand mungkin bisa dibilang sebagai salah satu negara yang punya skena esports Pro Evolution Soccer paling maju. Salah satu alasannya adalah berkat kehadiran E-League Thailand. Musim lalu E-League Thailand mempertandingkan tim-tim dari liga sepak bola Thailand. Liga tersebut menyertakan beberapa pemain Indonesia, termasuk sang wonderkid Rizky Faidan. Tahun ini E-League Thailand menyajikan format yang berbeda dan mempertandingkan klub-klub esports.

Menariknya, ada Zeus Esports asal Indonesia yang terselip di antara 10 tim yang diumumkan bertanding di E-League Thailand. Dilangsir dari Official Facebook Page Liga1PES, Zeus Esports akan bertanding dengan organisasi esports ternama Thailand seperti Purple Mood ataupun Buriram Esports. Zeus Esports sendiri merupakan tim dari Rizky Faidan. Masih dari Liga1PES, dikatakan juga bahwa ada beberapa pemain Indonesia bertanding membela tim dari Thailand.

PMCO Spring 2021 Tidak Akan Pertandingkan Vikendi

Sumber Gambar - Instagram @pubgmobile.esports.id
Sumber Gambar – Instagram @pubgmobile.esports.id

Tencent mengumumkan bahwa map Vikendi tidak akan digunakan untuk PMCO Spring 2021 mendatang. Tencent tidak menjelaskan alasan apapun terkait keputusan tersebut jika melihat dari postingan dari instagram resmi PUBG Mobile esports Indonesia. Sejauh ini kritik yang disuarakan secara umum adalah bahwa map Vikendi cenderung kurang balance untuk kompetisi. Ukuran map terbilang jadi salah satu alasannya, mengingat Vikendi adalah map terkecil kedua dengan ukuran 6×6 km (Erangel berukuran 8×8 km, Sanhok berukuran 4×4 km). Karena hal tersebut, maka pertandingan PMCO kini hanya mempertandingkan Erangel, Miramar, dan Sanhok saja.

Riot Games Umumkan Rencana Untuk 2021

Mengawali tahun Riot Games menggelar sebuah livestream yang berisikan berbagai rencana-rencana mereka untuk unverse Runeterra. Dalam video bertajuk Season 2021 Opening Day, Riot Games mengumumkan berbagai rencana pengembangan untuk 2021, termasuk dalam hal perkembangan game dan esports. Dari sisi League of Legends ada sosok Viego sang Ruined King yang diumumkan akan hadir. Dari sisi Wild Rift ada para Champion dari bangsa Yordle yang dipersiapkan untuk hadir. Region Shurima dan Aphelios juga akan hadir di Legends of Runeterra.Terakhir ada set baru yang hadir untuk Teamfight Tactics.

Dari segi esports, livestream tersebut juga mengumumkan rencana Riot Games untuk Wild Rift. Sayangnya Riot Games belum menjelaskan rencana tersebut secara terperinci. Diwakili oleh John Needham selaku Global Head of Esports, Riot Games hanya menjelaskan bahwa mereka sedang menggarap esports Wild Rift yang akan diumumkan lebih lanjut di tahun 2021 ini.

Yoru adalah Agent Ke-14 di VALORANT

Walaupun tidak diumumkan berbarengan dalam Season 2021 Opening Days, namun VALORANT juga akan menghadirkan beberapa konten baru di tahun 2021 ini.  Salah satu dari konten tersebut adalah kehadiran Agent terbaru bernama Yoru. Agent nomor 14 ini termasuk ke dalam kategori Duelist yang berarti diharapkan bisa membuka jalan dan membongkar formasi pertahanan musuh. Yoru dilengkapi dengan kemampuan menembus dimensi lain untuk melakukan tugasnya. Ia dapat membuat suara langkah palsu, kembali ke posisi awal dengan portal yang telah ia tempatkan, ataupun menembus ke dalam pertahanan lawan lewat dimensi lain.

Jimmy “DeMon” Ho Dilarang Ikut DPC NA 2021

Kontroversi terjadi di dalam Dota Pro Circuit 2021 North America. Sosok pemain kawakan, Jimmy Ho atau “DeMoN” terkena banned dan tidak diperbolehkan untuk mengikuti rangkaian kompetisi DPC. Mengutip dari DotEsports, DeMoN terkena banned karena kasus pelecehan seksual di kalangan pelaku esports yang sempat menyeruak di pertengahan tahun 2020 lalu. Menanggapi hal tersebut, DeMoN mengatakan bahwa dirinya akan berusaha membela diri dan akan mencari pengacara untuk bisa membersihkan namanya kembali.

Griffin Bubar dan Undur Diri Dari Liga LoL KorSel, LCK

Tanggal 5 Januari 2020 lalu, Griffin mengumumkan pembubaran tim League of Legends mereka. Griffin tidak menjelaskan soal apa yang jadi alasan pembubaran tim mereka di dalam twit resmi. Namun demikian, isu pembubaran Griffin memang sudah santer terdengar sejak bulan Juni 2020 lalu.

Mengutip pembahasan win.gg, Griffin dikabarkan telat menyerahkan aplikasi untuk masuk liga franchise LCK. Walau sempat menuai prestasi yang cukup meyakinkan di musim sebelumnya, Griffin menghadapi serentetan masalah bahkan turun kasta liga di musim 2020 Spring. LCK sendiri direncakan kick-off pada 13 Januari 2021 mendatang yang menyertakan 10 tim peserta yang merupakan bagian dari liga franchise.

TJ Sports Umumkan Sponsor Liga LoL Tiongkok, LPL

https://twitter.com/lplenglish/status/1347763146057015296

TJ Sports selaku penyelenggara liga LoL Tiongkok (LPL) mengumumkan beberapa sponsor mereka untuk musim 2021. Tercatat ada 15 lebih partner yang tergabung ke dalam liga tersebut dengan brand seperti Mercedes-Benz dan Nike menjadi beberapa dari yang terbesar. Selain dari itu, LPL juga memiliki empat sponsor baru yaitu Lenovo Legion, aplikasi chatting lokal bernama TT, aplikasi pencari kerja bernama Liepin dan Razer. Liga LPL sendiri sudah diumulai sejak tanggal 9 Januari 2021 lalu dan akan berlangsung hingga sekitar 3 bulan ke depan.

NRG Esports Buat Branding Baru yang Fokus Kepada Konten dan Gaya Hidup Gamers

Sumber Gambar - FSG Official.
Sumber Gambar – FSG Official.

Organisasi esports asal Amerika Serikat, NRG Esports, mengumumkan branding baru yang memiliki nama Full Squad Gaming. Branding tersebut merupakan sebuah casual gamer media brand yang memiliki fokus kepada konten-konten yang umum di lingkungan sosial para gamers. Full Squad Gaming memanfaatkan sosok selebriti serta platform media sosial populer seperti TikTok, Instagram, serta YouTube sebagai medan utama Full Squad Gaming.

Mengutip dari Esports Observer, Brett Lautenbach selaku presiden NRG Esports mengatakan bahwa nantinya FSG akan dimonetisasi melalui ads dan juga sponsorship. NRG Esports sendiri merupakan organisasi esports yang memiliki tim San Francisco Shock di Overwatch League, OpTic Chicago di Call of Duty League, dan lain sebagainya.

Klub Liga Sepak Bola Spanyol Bentuk Divisi RoV di Thailand

Sumber Gambar - Facebook Page Valencie CF Esports - Thailand
Sumber Gambar – Facebook Page Valencie CF Esports – Thailand

Valencia CF mengumumkan bahwa mereka membentuk sebuah divisi RoV (AoV versi Thailand) untuk bertanding di liga kasta utama yaitu RoV Pro League. Lewat sebuah postingan resmi yang diterbitkan 8 Januari 2021 lalu, Valencia mengumumkan roster yang berisikan 8 pemain. Pemain yang menjadi roster Valencia CF Esports adalah Felix, Hanagus, NorNun, Piper, Tnk, Pichu, Almond P, dan Myra.

Beberapa dari pemain Valencia CF sendiri merupakan mantan dari roster EVOS Debut di Thailand, seperti Pichu dan NorNun. Belum ada informasi lebih lanjut terkait jadwal pertandingan RoV Pro League jika mengutip dari Liquidpedia. Namun apabila mengikuti jadwal RPL Summer tahun lalu, maka pertandingan seharusnya dimulai pada akhir Januari dan berlangsung hingga bulan April.

10 Tim Esports dengan Hadiah Kemenangan Terbesar Pada 2020

Dari tahun ke tahun, turnamen Dota 2, The International, selalu mencetak rekor baru sebagai turnamen esports dengan total hadiah terbesar. Sayangnya, pada 2020, Valve memutuskan untuk menunda The International 10 karena pandemi virus corona. Alhasil, total hadiah turnamen esports pada tahun lalu menurut drastis.

Sepanjang 2020, total hadiah seluruh kompetisi esports hanya mencapai sekitar US$92 juta (sekitar Rp1,3 triliun). Sebagai perbandingan, pada 2019, angka itu mencapai US$240 juta (sekitar Rp3,3 triliun). Untungnya, masih ada beberapa kompetisi esports besar yang diselenggarakan, seperti League of Legends World Championship dari Riot Games serta liga Overwatch dan Call of Duty dari Activision Blizzard.

Total hadiah turnamen esports yang turun pada 2020 berarti pemasukan organisasi esports dari hadiah turnamen juga turun drastis. Berikut 10 tim esports dengan total hadiah kemenangan terbanyak selama 2020.

 

1. Dallas Empire – US$1,8 juta (Rp25,1 miliar)

Biasanya, organisasi esports yang tim Dota 2-nya memenangkan The International akan menjadi organisasi esports dengan total hadiah terbesar dalam setahun. Namun, pada 2020, gelar itu jatuh pada Dallas Empire, yang membawa pulang US$1,79 juta (sekitar Rp25 miliar) ketika mereka memenangkan Call of Duty League, seperti yang disebutkan oleh The Esports Observer.

 

2. San Francisco Shock – US$1,56 juta (Rp21,8 miliar)

Sementara itu, San Francisco Shock ada di posisi kedua dengan total hadiah sebesar US$1,55 juta. Mereka berhasil meraih gelar ini setelah memenangkan Overwatch League Season 3. San Francisco Shock merupakan tim Overwatch yang bernaung di bawah NRG Esports, organisasi esporst asal Los Angeles, Amerika Serikat.

San Francisco Shock saat memenangkan Overwatch League 2019. | Sumber: Wikimedia
San Francisco Shock saat memenangkan Overwatch League 2019. | Sumber: Wikimedia

Overwatch League dan Call of Duty League tetap bisa berjalan di tengah pandemi karena Activision Blizzard dapat menyesuaikan diri dan memutuskan untuk mengadakan kedua liga esports itu secara online. Kesamaan lain antara OWL dan CDL adalah keduanya sama-sama menggunakan model franchise.

 

3. Team Liquid – US$1,46 juta (Rp20,4 miliar)

Sepanjang 2020, ada beberapa turnamen besar dari Dota 2 dan CS:GO yang harus ditunda. Meskipun begitu, tim CS:GO dan Dota 2 dari Team Liquid tetap memberikan kontribusi yang signifikan pada total hadiah yang mereka menangkan pada 2020. Tim Dota 2 menyumbangkan sekitar US$414 ribu (sekitar Rp5,8 miliar) sementara tim CS:GO US$292 ribu (sekitar Rp4,1 miliar).

Via: ESTNN
Via: ESTNN

Selain tim Dota 2 dan CS:GO, Team Liquid juga punya beberapa divisi yang berlaga di game esports lain. Divisi-divisi tersebut juga punya andil dalam memenangkan berbagai kompetisi esports. Misalnya, dari StarCraft II, Team Liquid mendapatkan US$95 ribu (sekitar Rp1,3 miliar). Sementara tim PUBG menyumbangkan US$83 ribu (sekitar Rp1,2 miliar), League of Legends US$81 ribu (sekitar Rp1,1 miliar), Hearthstone US$75 ribu (sekitar Rp1 miliar), Fortnite US$64 ribu (sekitar Rp900 juta), dan Arena FPS US$49 ribu (sekitar Rp683 juta).

Kehandalan para pemain Team Liquid berhasil membuat organisasi esports ini tetap masuk dalam daftar organisasi esports dengan hadiah kemenangan terbesar pada tahun lalu. Meskipun begitu, harus diakui bahwa total hadiah yang didapatkan oleh Team Liquid pada 2020 jauh lebih sedikit dari jumlah hadiah yang mereka bawa pulang pada 2019. Pada 2019, Team Liquid berhasil memenangkan total hadiah sebesar US$9 juta (sekitar Rp125 miliar).

 

4. Virtus.pro – US$1,37 juta (Rp19,1 miliar)

Via: Twitter
Via: Twitter

Sama seperti Team Liquid, sebagian besar total hadiah yang dimenangkan oleh Virtus.pro berasal dari turnamen CS:GO dan Dota 2. Sepanjang tahun 2020, tim CS:GO dari Virtus.pro berhasil memenangkan US$641 ribu (sekitar Rp9 miliar). Sekitar US$500 ribu (sekitar Rp7 miliar) mereka dapatkan dengan memenangkan Flashpoint Season 2.

Tak hanya tim CS:GO, tim Dota 2 dari Virtus.pro juga memberikan kontribusi yang cukup besar sepanjang 2020. Sebelum skena esports Dota 2 terhenti karena pandemi, organisasi asal Rusia ini berhasil memenangkan sejumlah kompetisi Dota 2, termasuk EPIC League dan ESL One Los Angeles. Dari sana, mereka memenangkan US$472 ribu (sekitar Rp6,6 miliar). Virtus.pro juga memiliki tim Fortnite yang memberikan kontribusi sebesar US$25 ribu (sekitar Rp348,5 juta) dan tim Apex Legends yang menyumbangkan US$4,6 ribu (sekitar Rp64,1 juta).

5. Spacestation Gaming – US$1,36 juta (Rp19 miliar)

Tahun 2020 justru menjadi tahun yang baik bagi Spacestation Gaming. Total hadiah dari kompetisi esports yang mereka menangkan naik hingga tiga kali, dari US$436 ribu (sekitar Rp6,1 miliar) pada 2019 menjadi US$1,36 juta pada 2020.

Tim Rainbow Six dari Spacestation Gaming.
Tim Rainbow Six dari Spacestation Gaming.

Tim Rainbow Six dari Spacestation Gaming memberikan kontribusi paling besar. Mereka berhasil memenangkan dua dari empat kompetisi yang mereka ikuti dan membawa pulang US$1,1 juta (sekitar Rp15,3 miliar). Spacestation Gaming juga punya tim-tim yang bertanding di game lain dan memenangkan sejumlah kompetisi, membuat total hadiah kemenangan mereka sepanjang 2020 mencapai US$1,36 juta (sekitar Rp19 miliar).

 

6. G2 Esports – US$1,23 juta (Rp17,1 miliar)

Via: Esports Observer
Via: The Esports Observer

Sebagai pendiri dan CEO G2 Esports, Carlos “ocelote” Rodríguez berhasil mengumpulkan para pemain berbakat untuk berlaga di berbagai game esports, mulai dari game FPS seperti CS:GO, Rainbow Six, dan Valorant, game battle royale seperti Fortnite, game MOBA seperti League of Legends, sampai sim racing. Hal inilah yang menjadi kunci dari kesuksesan G2 untuk membawa pulang US$1,23 juta (sekitar Rp17,1 miliar) pada 2020.

Sepanjang 2020, tim League of Legends G2 mendapatkan US$383 ribu (sekitar Rp5,3 miliar), sementara tim CS:GO mereka membawa pulang US$330 ribu (sekitar Rp4,6 miliar). G2 mendapatkan US$163 ribu (sekitar Rp2,3 miliar) di skena Rainbow Six, US$159 ribu (sekitar Rp2,2 miliar) di Rocket League, dan lebih dari US$100 ribu (sekitar Rp1,4 miliar) di Valorant serta game-game esports lain.

 

7. Atlanta FaZe – US$1,19 juta (Rp16,6 miliar)

Via: Red and Black
Via: The Red and Black

Sepanjang musim pertama Call of Duty League, Atlanta FaZe sangat dominan. Pada akhir musim reguler, mereka berhasil duduk di peringkat pertama. Sayangnya, mereka harus bertekuk lutut di hadapan Dallas Empire pada babak final. Sebagai runner up dari Call of Duty League, Atlanta FaZe membawa pulang hadiah US$900 ribu (sekitar Rp12,5 miliar). Mereka juga memenangkan sejumlah kompetisi lain sehingga mereka dapat mengumpulkan US$1,19 juta (sekitar Rp16,6 miliar) sepanjang 2020.

 

8. Team SoloMid – US$1,18 juta (Rp16,5 miliar)

TSM memiliki 11 tim yang berlaga di berbagai game esports, termasuk League of Legends, Fortnite, dan Valorant. Tak hanya itu, TSM juga menggandeng pemain catur profesional, Hikaru Nakamura. Dari kompetisi catur, TSM mendapatkan hadiah sebesar US$125 ribu (sekitar Rp1,7 miliar). Sementara tim League of Legends mereka berhasil mendapatkan US$158 ribu (sekitar Rp2,2 miliar) dan dari kompetisi Fortnite, TSM memenangkan US$179 ribu (sekitar Rp2,5 miliar). Pada 2021, tampaknya TSM masih akan terus menggunakan strategi yang sama, yaitu memecahkan fokus mereka beberapa game esports sekaligus.

 

9. Team Secret – US$1,1 juta (Rp15,3 miliar)

Pada 2019, Team Secret duduk di peringkat 8 dalam daftar 10 organisasi esports dengan total hadiah terbesar. Ketika itu, mereka memenangkan US$3,31 juta (sekitar Rp46,1 miliar). Sementara pada 2020, Team Secret turun satu peringkat ke posisi sembilan. Hanya saja, jumlah hadiah yang mereka bawa pulang jauh lebih sedikit, hanya US$1,1 juta (sekitar Rp15,3 miliar).

Tim Dota 2 Team Secret ketika memenangkan One Birmingham. | Sumber: ESTNN
Tim Dota 2 Team Secret ketika memenangkan One Birmingham. | Sumber: ESTNN

Hal ini tidak aneh, mengingat Team Secret memang sangat mengandalkan tim Dota 2 mereka. Sementara, pada tahun lalu, skena esports game MOBA itu sempat tersendat akibat pandemi virus corona. Meskipun begitu, roster Dota 2 dari Team Secret berhasil memenangkan US$1,017 (sekitar Rp14,2 miliar) juta dari 12 turnamen Dota 2 yang mereka ikut pada 2020. Kabar baik untuk Team Secret, Dota Pro Circuit telah kembali berjalan pada awal tahun ini.

 

10. Fnatic – US$994,2 ribu (Rp13,9 miliar)

Fnatic duduk di peringkat 10 dengan total hadiah US$994,2 ribu. Tahun 2020 menjadi kali pertama total hadiah yang Fnatic bawa pulang tidak mencapai US$1 juta (sekitar Rp13,94 miliar). Padahal, sejak 2014, total hadiah yang Fnatic menangkan setiap tahun selalu melewati angka US$1 juta.

Sepanjang 2020, tim CS:GO Fnatic memberikan kontribusi paling signifikan. Mereka ikut serta dalam berbagai turnamen online, termasuk Flashpoint Season 2. Dalam kompetisi itu, mereka keluar sebagai juara tiga. Secara keseluruhan, tim CS:GO Fnatic menyumbangkan US$321 ribu (sekitar Rp4,5 miliar).

grafik

Guide Dota 2: Tips Mid Laner dari MIKOTO BOOM Esports

Dalam Dota 2, posisi mid laner mungkin bisa dibilang menjadi posisi yang paling sulit. Maka dari itu tidak heran apabila pemain-pemain mid lane kawakan seperti Miracle, Sumail, atau MidOne jadi bintang yang dipuja-puja. Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda juga punya cita-cita untuk bisa jadi mid laner bintang seperti mereka?

Jangan khawatir kalau Anda belum juga berhasil mencapainya. Tetap tenang, tetap belajar, dan fokus pada proses. Seperti saya katakan di awal, role tersebut memang tergolong sulit untuk dipelajari. Jadi apabila Anda bercita-cita bisa seperti Miracle atau Sumail, jangan terlalu khawatir dengan rank. Ubah pola pikir Anda jadi lebih fokus pada proses, terus lapar dengan ilmu, dan lapar dengan pelajaran.

Pada kesempatan ini Hybrid.co.id kembali berkolaborasi dengan BOOM Esports untuk memberi sedikit ilmu atau tips Dota 2 untuk Anda yang ingin belajar bermain dan menjadi seorang mid laner yang lebih baik. Dipandu oleh Rafli Fathur Rahman atau MIKOTO, simak guide mid laner Dota 2 berikut ini.

 

Dasar-Dasar Menjadi Mid Laner

Apabila Anda adalah followers setia Instagram @boomesportsid, Anda tentu sudah melihat konten BOOMCLASS terbaru yang bertajuk How to be MIKOTO in 5 minutes. Dalam video tersebut, MIKOTO memberi sedikit panduan soal cara bermain sebagai mid laner apabila sedang apes bertemu dengan hero counter sebagai musuh. Guide dari MIKOTO terbilang masuk tingkat lanjut. Maka dari itu sebelum membahas guide dari MIKOTO, mari kita mundur sejenak dan mengingat-ingat kembali dasar-dasar menjadi mid laner.

Saya sendiri sudah lama sekali tidak bermain dan mengikuti perkembangan update Dota 2. Ketika masih aktif bermain, saya pun bukanlah pemain mid laner. Terlepas dari itu, saya sebenarnya cukup mengerti konsep dan gambaran umum peran mid laner. Hanya saja saya tidak berani untuk mencoba peran tersebut, karena terlalu sadar diri dengan skill saya yang masih masuk rata-rata pemain Archon… Hehe.

Maka dari itu saya juga mengutip konten video milik ProGuide untuk menyegarkan kembali ingatan saya soal apa apa saja yang perlu disadar saat memainkan role mid laner.

Ada 3 hal dasar yang penting untuk dipahami dari peran mid laner. Pertama adalah bentuk terrain dari area mid lane dan sekitarnya. Kedua adalah objektif atau tujuan dari bermain mid lane. Ketiga adalah memahami apa dan kenapa suatu hero cocok di mid lane.

Pertama soal bentuk terrain atau kontur tanah. Satu hal yang paling penting untuk dipahami dan disadari adalah kehadiran high ground dan low ground di area mid lane. Jalan tanah lurus sepanjang area tengah map tersebut adalah area mid lane dan merupakan area high ground. Setelah berjalan beberapa saat, Anda akan menemukan sebuah sungai. Jika Anda sadar, posisi tanah area sungai lebih rendah dibanding area tanah dekat tower. Karena itu area sungai mid lane disebut juga sebagai area low ground.

Kenapa area high ground dan low ground perlu diwaspadai? Jawabannya adalah karena area low ground akan sangat merugikan Anda saat bermain di mid lane. Low ground memberi Anda dua kerugian. Pertama, Anda tidak bisa melihat ke arah high ground ketika hero Anda sedang berada di low ground.  Area high ground akan terlihat gelap terselimuti oleh mekanik yang bernama fog of war.

Anda hanya bisa melihat area high ground musuh bila terjadi dua hal. Pertama adalah jika Anda memiliki ward di area high ground musuh. Kedua adalah jika titik pertemuan creep berada di area high ground musuh. Alaminya creep akan bertemu tepat di sungai. Karena hal tersebut, Anda harus bisa menghabisi creep musuh lebih cepat daripada musuh menghabisi creep Anda agar titik temu-nya jadi lebih maju. Ada satu konsep lagi bernama creep equilibrium, namun konsep tersebut terbilang sebagai konsep tingkat lanjut yang mungkin bisa Anda pelajari sendiri lewat guide-guide lain yang bertebaran di internet.

Kerugian kedua adalah serangan Anda akan meleset apabila menyerang dari low ground ke high ground. Kesempatan (chance) serangan meleset adalah sebesar 25% dan hanya bisa terjadi apabila Anda menggunakan hero tipe jarak jauh. Angka kesempatan meleset yang sangat besar jadi alasan kedua kenapa low ground sangat merugikan mid laner. Apalagi mid laner umumnya juga memainkan hero jarak jauh.

Kedua soal objektif atau tujuan dari bermain mid laner. Anda dituntut untuk memiliki kemampuan micro (memainkan hero) dan macro (memahami keadaan sekitar) yang baik apabila bermain sebagai mid laner. Kenapa demikian? Karena tugas pengisi peran mid laner adalah untuk bisa mendapatkan exp serta gold dan melakukan rotasi ganking ke area lain secara efisien.

Agar bisa mendapatkan exp/gold secara efisien, maka Anda harus mahir melakukan last-hit. Apakah last-hit susah? Tanpa gangguan dari pihak musuh, last-hit terbilang cukup mudah untuk dipelajari. Namun kehadiran hero musuh di mid lane akan membuat tingkat kesulitan melakukan last-hit naik dua kali lipat jadi susah minta ampun.

Penyebabnya adalah karena mekanik creep aggro dan kehadiran low ground di area mid. Soal creep aggro dibahas oleh MIKOTO, jadi akan kita bahas di bagian lanjutan dari guide ini. Apalagi pertarungan mid laner biasanya bersifat 1vs1 yang akan memberi tekanan mental kepada pemain apabila lawan yang dihadapi lebih jago.

Jika sudah berhasil farming secara efisien, tugas berikutnya seorang mid laner adalah melakukan ganking. Dalam melakukan ganking, pemain mid laner harus bisa menjawab pertanyaan kapan, ke mana, dan bagaimana.

Kapan waktu yang tepat untuk ganking bagi mid laner? Umumnya adalah ketika hero Anda sudah mencapai level 6.

Ke mana Anda harus melakukan ganking? Umumnya ke area safe lane karena ada hard carry dengan prioritas farming nomor satu yang wajib untuk dibantu.

Bagaimana Anda melakukan ganking? Dalam skenario solo ranked, melakukan smoke gank sendirian bisa jadi ide yang bagus. Tujuan smoke gank adalah agar Anda lebih mudah menangkap musuh karena posisi Anda tidak terdeteksi di area minimap.

Saya menggunakan kata “umumnya” karena masih banyak skenario ganking lain bagi seorang mid laner. Contohnya begini. Ketika bertanya kapan? Anda bisa menjawab “sekarang juga” apabila mendapat rune haste atau double damage walaupun masih belum level 6.

Ketika bertanya ke mana? Jawabannya bisa jadi ke area hard lane apabila offlaner Anda adalah kunci memenangkan peperangan namun sedang ditekan habis-habisan oleh musuh.

Ketika bertanya bagaimana? Jawabannya juga bisa polos lurus saja apabila Anda punya rune haste dan musuh yang Anda hadapi tergolong cupu. Terlepas dari itu, kapan, ke mana, dan bagaimana adalah pertanyaan yang harus selalu Anda pertanyakan ketika ingin melakukan gank.

Ketiga soal memilih hero. Tadi saya sudah menyebut bahwa hero pengisi mid laner umumnya adalah hero dengan tipe serangan jarak jauh. Kenapa harus hero ranged? Karena hero jarak dekat (melee) membuat hero Anda terjebak di low ground yang memberi dua kerugian tersebut. Namun demikian, tidak semua hero ranged cocok atau efisien dimainkan di mid lane. Untuk memastikan apakah suatu hero ranged cocok untuk dimainkan mid lane, hero tersebut harus bisa memenuhi kriteria berdasarkan dari tujuan bermain mid laner tersebut di atas.

Hero ranged tersebut harus bisa melakukan farming secara efisien. Karena ada low ground, maka hero ranged untuk mid lane biasanya punya skill dengan damage dan jarak yang lumayan sejak level satu. Fungsi dari skill tersebut adalah agar mid laner bisa farming dari jarak yang aman dan memenangkan pertarungan last-hit/deny. Hal tersebut jadi salah satu alasan kenapa hero seperti Viper, Queen of Pain, atau Storm Spirit masih relevan digunakan sebagai mid laner walaupun setelah berabad-abad Dota 2 ada.

Kedua, hero ranged tersebut juga harus efisien ketika melakukan ganking. Efisien yang bagaimana? Efisien secara damage dan juga mobilitas hero tersebut. Dengan damage yang tinggi, Anda bisa membungkam hero di bagian lane lain dengan cepat ketika melakukan gank di awal-awal permainan. Dengan mobilitas yang tinggi, kedatangan Anda jadi tidak diduga yang membuat musuh jadi tidak siap dan lebih mudah dibunuh. Queen of Pain lagi-lagi jadi contoh relevan yang paling umum. 340 pure damage di level 6 dari skill ultimate skill Sonic Wave terbilang jadi damage burst yang bisa dengan mudah membungkam muush yang lengah. Queen of Pain juga bermobilitas tinggi berkat skill Blink yang bisa membuat dia jadi mudah inisiasi ataupun kabur dari kejaran musuh.

Contoh yang saya berikan terbilang sebagai salah satu contoh yang paling umum saja. Tentu saja masih banyak hero serta cara main lain yang juga cocok dan efisien dimainkan di mid lane. Saya juga memberikan contoh dengan asumsi Anda sedang bermain Solo Ranked. Pemilihan hero serta taktik yang dilakukan tentu akan lebih fleksibel dan mungkin berbeda jauh dengan apa yang saya sebut, apabila Anda bermain sebagai tim untuk sebuah turnamen.

 

Guide Bermain Mid Laner di Dota 2 Dari MIKOTO


Dalam episode terbaru dari BOOM CLASS, MIKOTO memberi panduan bagaimana agar Anda bisa menjadi pemain mid laner seperti dirinya. Guide tersebut fokus kepada hal-hal yang harus dilakukan pada 5 menit awal ketika Anda bermain sebagai mid laner dan menghadapi hero matchup yang lebih kuat. Sebagai sarana belajar, MIKOTO menggunakan salah satu replay pertandingan yang menunjukkan pertemuan antara Sumail yang menggunakan Death Prophet dengan VP.gpk yang menggunakan Kunkka.

VP.gpk sebenarnya sudah kalah secara hero dibandingkan dengan Sumail. Salah satu alasan matchup tersebut kalah adalah karena Kunkka merupakan hero melee sementara Death Prophet adalah hero ranged. Dalam keadaan tersebut, MIKOTO mengingatkan kembali soal objektif apa yang harus dikejar oleh pemain. Ia pun mengatakan bahwa ada 2 tujuan yang harus dicapai oleh Kunkka dalam menghadapi Death Prophet.

Tujuan pertama adalah bertahan hidup selama mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut maka Kunkka harus sebisa mungkin menghindari serangan harass atau nyicil dari Death Prohpet. Selain dari basic attack, Death Prophet juga punya skill berjarak jauh yaitu Crypt Swarm yang bersifat area dan Spirit Siphon yang bersifat single-target. Selain itu Death Prophet juga punya kemampuan disable berupa efek silence dari skill Silence dan efek slow dari skill Spirit Siphon. Sebagai seorang Kunkka, maka Anda harus waspada dengan skill-skill milik Death Prophet tersebut.

Tujuan kedua adalah untuk mengambil farming semaksimal mungkin dalam keadaan tersebut. Karena kalah hero, MIKOTO mengatakan bahwa farming maksimal sebagai Kunkka dalam skenario tersebut bukanlah mendapatkan exp/gold sebanyak mungkin. “Kalau Anda jadi Kunkka di game tersebut, Anda tidak perlu mengincar menang laning (secara level dan gold). Di sini, Kunkka cukup mengincar seri saja. Bisa punya level yang sama dengan Death Prophet sudah terhitung sebagai kemenangan bagi Kunkka di fase laning.” Ucap MIKOTO dalam video.

Lalu bagaimana caranya untuk bisa mendapat hasil seri jika Anda sebagai Kunkka sudah terlalu sibuk menghindari agresi dari seorang Death Prophet. MIKOTO mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk membuat keadaan tetap menguntungkan bagi Kunkka adalah dengan melakukan creep aggro.

Sumber: Instagram @boomesportsid
Titik pertemuan creep secara normal. Sumber: Instagram @boomesportsid
Sumber: Instagram @boomesportsid
Titik pertemuan creep setelah melakukan aggro. Sumber: Instagram @boomesportsidT

Apa maksud creep aggro? Secara normalnya, creep hanya akan menyerang apapun yang ada di hadapannya. Tindakan creep aggro sendiri dilakukan sebagai cara untuk menarik perhatian creep untuk menyerang Anda? Bagaimana cara menarik perhatian sang creep? Anda cukup berdiri di dekat creep melee. Setelah itu Anda klik hero musuh lalu cancel serangan dengan cara tekan hotkey “S” untuk Stop. Setelah melakukan hal tersebut, maka creep akan secara otomatis menyerang Anda.

Apa tujuan menarik creep aggro? Tujuannya adalah agar creep musuh berada di sisi dekat hero kita dan jadi lebih mudah untuk diambil last-hit. Normalnya creep akan berada di sisinya masing-masing ketika bertemu dengan creep musuh.

Creep Radiant akan berada di tanah sisi Radiant yang berwarna hijau, creep Dire akan berada di tanah sisi Dire yang berwarna hitam. Umumnya tindakan creep aggro dilakukan untuk membalik posisi tersebut agar Creep Radiant jadi ada di sisi tanah Dire dan sebaliknya. Sebagai seorang Kunkka, membalik posisi creep memberi keuntungan yang sangat besar. Apabila posisi creep terbalik, maka Kunka dari sisi Dire tidak perlu bergerak menyebrang ke sisi Radiant yang mana tindakan tersebut adalah tindakan yang berbahaya untuk dilakukan.

Sumber: Instagram @boomesportsid
Sumber: Instagram @boomesportsid

“Gue juga suka sama pemilihan item-nya (Kunkka) karena dia tahu bahwa mid-nya akan kalah jadi dia rush beli botol.” MIKOTO menjelaskan seraya memberi tips selanjutnya. Dalam pertemuan matchup yang tidak menguntungkan, Anda juga harus sadar terhadap item apa yang harus Anda beli di awal-awal. Dalam video BOOM CLASS, MIKOTO menyoroti pembelian item Bottle yang dibeli VP.gpk jelang menit ke-4.

Dalam matchup tersebut, sudah pasti VP.gpk akan terkena harrass habis-habisan oleh sang Death Prophet. Bottle menjadi item defensif yang penting bagi Kunkka agar dapat bertahan hidup walau berkali-kali terkena harrass oleh Death Prophet. Bottle memberi regen 125 HP dan 75 Mana selama 2,5 detik dalam satu kali penggunaan. Apabila terisi penuh, fungsi healing tersebut bisa digunakan sebanyak 3 kali.

Untuk mengisi Bottle, Anda bisa pulang ke base sambil melakukan regenerasi di Fountain. Tetapi sebagai mid laner, Bottle akan lebih mudah untuk diisi karena Anda memiliki akses terhadap Rune yang ada di tepi atas dan bawah mid lane. Kenapa demikian? Bottle bisa menyimpan efek power up milik Rune.

Setelah Rune di-klik, hero pembawa Bottle akan menyimpan power up tersebut ke dalamnya. Bottle jadi berisi efek power up rune dan akan terisi penuh (3 charges) setelah efek power up tersebut digunakan. Kunkka juga memiliki keuntungan tersendiri dengan memiliki Bottle. Ia bisa menggunakan X Marks the Spot kepada diri sendiri, TP ke base untuk mengisi botol, dan kembali lagi ke lane setelah efek skill tersebut habis atau diaktifkan kembali.

Sumber: Instagram @boomesportsid
Dalam kondisi matchup mid laner yang buruk, memaksakan ambil last-hit di area tersebut adalah hal yang berbahaya untuk dilakukan. Sumber: Instagram @boomesportsid

“Dia juga coba stack creep di sini (jelang menit 4) tapi gagal. Tapi tindakan tersebut tergolong bagus, karena dia (VP.gpk) tidak bisa melakukan apa-apa dalam keadaan creep yang begini (berada di high ground musuh). Lu harus main sabar di mid lane apabila hero lu di-counter.” MIKOTO kembali menjelaskan apa yang dilakukan VP.gpk.

Dalam keadaan kalah matchup, bermain secara sabar adalah hal penting lain untuk dilakukan. Seperti yang dikatakan MIKOTO pada awal video, tujuan Anda di 5 menit awal game tersebut adalah untuk bertahan hidup selama mungkin sembari mendapatkan farm sebanyak yang Anda bisa.

Penjelasan di atas dilakukan MIKOTO pada saat video replay menunjukkan posisi creep yang berada di area high ground musuh. Karena tujuan pertamanya adalah bertahan hidup, maka Kunkka harus lebih waspada dengan keadaan dan mengangggap tindakan last-hit creep di teritori musuh sebagai tindakan yang sangat berbahaya.

Sebagai gantinya, Kunkka mencoba melakukan stack creep jungle. Stack creep bisa menjadi tabungan bagi Kunkka apabila momen serupa terjadi lagi di masa depan. Setelah gagal melakukan stack creep, VP.gpk lalu kembali ke lane dan tetap fokus terhadap tujuan. Sebagai gantinya, ia melakukan block creep agar titik temu creep bisa lebih dekat ke tanah sisi Dire.

Menutup pembahasan tersebut, MIKOTO juga menyoroti apa yang berhasil dicapai oleh VP.gpk dari 5 menit usaha yang ia lakukan. “Walaupun sudah expected kalah, tapi menurut gue dengan beda net-worth sekitar 300-200 sih fine banget. Lu cuma perlu main sabar. Dengan beda net-worth tersebut, satu kali gank juga seharusnya sudah bisa kembali menyamakan kedudukan net-worth.”

Kurang lebih itu saja penjelasan dari saya terkait guide memainkan peran mid laner di Dota 2 berdasarkan dari apa yang dijelaskan MIKOTO. Sebetulnya masih ada beberapa teknik yang tidak terjelaskan di dalam artikel ini. Tetapi saya yakin, Anda yang membaca artikel ini tentu sudah mengerti apa maksud dari teknik-teknik yang saya sebutkan di atas.

Pastikan Anda mengikuti akun Instagram official milik BOOM Esports yaitu @boomesportsid dan akun Instagram tim redaksi Hybrid.co.id yaitu @hybrid.dojo agar tidak ketinggalan guide Dota 2 ataupun game lain yang akan kami bagikan di lain kesempatan.

Disclosure: Artikel ini merupakan hasil kolaborasi BOOM Esports dengan Hybrid.co.id.

Antara Cinta dan Benci Para Fans Esports

Industri esports tengah berkembang pesat beberapa tahun belakangan. Ke depan, esports juga diperkirakan masih akan tumbuh. Salah satu alasan mengapa esports diduga akan menjadi industri besar — dengan nilai hampir US$1 miliar — adalah karena competitive gaming dipercaya akan menjadi bentuk hiburan baru di masa depan. Sama seperti bagian dari dunia hiburan lain, fans juga punya peran penting di dunia esports.

Bagi organisasi esports, sekadar memenangkan turnamen tak lagi cukup. Mereka juga harus mampu memenangkan hati fans dan mempertahankan agar fans tetap loyal dengan mereka. Jadi, jangan heran jika ada organisasi esports yang punya divisi khusus hiburan, seperti EVOS Esports dan FaZe Clan.

 

Apa yang Membuat Seseorang Menjadi Fan Organisasi Esports?

Esports kini memang sering disandingkan dengan olahraga tradisional, seperti sepak bola. Namun, alasan seseorang memilih tim esports favorit biasanya berbeda dengan alasan mereka mendukung tim sepak bola kesayangan mereka. Fans sepak bola biasanya akan memilih tim lokal untuk didukung.

Saat saya tinggal di Jakarta, The Jakmania-lah yang sering saya lihat berarak ke Gelora Bung Karno ketika Persija akan bertanding. Sementara ketika saya masih tinggal di Yogyakarta, saya kerap melihat Slemania. Memang, PSS Sleman bukanlah tim papan atas di Liga Indonesia, tapi hal itu tidak menghentikan warga Sleman dan sekitarnya untuk mendukung tim tersebut.

Ekosistem esports berbeda dengan dunia olahraga tradisional, seperti sepak bola. Di esports, hampir semua tim profesional bermarkas dari Jakarta. Namun, hal ini tidak menghentikan orang-orang di luar Jakarta atau bahkan di luar Pulau Jawa untuk menjadi fans dari RRQ atau EVOS Esports.

Fans RRQ berasal dari berbagai kota. | Sumber: Indosport
Fans RRQ berasal dari berbagai kota. | Sumber: Indosport

Namun, berdasarkan penelitian pada fans sepak bola yang dilakukan oleh John Williams, Associate Professor of Sociology di University of Leicester, diketahui bahwa para fans sepak bola sekarang tidak selalu mendukung tim lokal. Alasannya, keberadaan televisi dan internet memudahkan orang-orang untuk melihat dan mencari tahu tentang tim sepak bola manapun. Williams mengatakan, sekarang, masyarakat punya kecenderungan untuk memilih klub sepak bola yang kuat.

Di esports, ketangguhan tim jelas jadi salah satu faktor yang diperhitungkan sebelum seseorang memutuskan untuk mendukung tim itu. Tim yang sering menang biasanya akan punya fans yang lebih banyak. Selain kekuatan tim, hal lain yang mendorong seseorang untuk menjadi fan dari tim esports adalah identitas atau image yang ditampilkan oleh tim itu.

Alex Aune, fan Cloud9 yang juga menjadi moderator dari subreddit Cloud9, mengatakan bahwa dia menyukai organisasi esports tersebut karena kerendahan sikap mereka. Alasan lainnya adalah karena dia juga menyukai bagaimana Jack Etienne, pemilik Cloud 9, memperlakukan para atlet esports di bawah naungannya.

Tim League of Legends Cloud9 pada 2018. | Sumber: The Esports Observer
Tim League of Legends Cloud9 pada 2018. | Sumber: The Esports Observer

Sementara itu, menurut pemilik OpTic Gaming, Hector “H3CZ” Rodriguez, cara paling efektif untuk mendapatkan fans adalah dengan membuat audiens merasa dekat dengan roster dan bahkan staf organisasi esports. Untuk itu, dia mengunggah video setiap hari, sehingga para penonton mengetahui kehidupannya, mulai dari anak dan istrinya hingga binatang peliharaannya. Menurutnya, hal ini akan membuat para penonton merasa familier dengannya dan akhirnya, bersedia untuk mendukung dia dan timnya.

Selain itu, Rodriguez menyebutkan, organisasi esports juga bisa mendapatkan fans dengan merekrut sosok ternama dan membuat konten tentang sosok tersebut, mulai dari wawancara sampai kegiatan live streaming. Setelah sebuah tim sukses membangun fanbase, mereka lalu akan bisa fokus untuk memperkuat roster mereka.

Memang, dalam penelitiannya, Williams menemukan bahwa seseorang punya kecenderungan untuk mendukung tim yang menaungi idolanya. Misalnya, seseorang bisa setia dengan FC Barcelona karena dia menyukai Lionel Messi. Di dunia esports, seseorang bisa saja menjadi fan dari RRQ karena mengagumi Muhammad “Lemon” Ikhsan. Apalagi, di esports, seseorang fan bisa dengan mudah berkomunikasi dengan idolanya melalui media sosial.

Sayangnya, kemudahan berkomunikasi yang ditawarkan oleh media sosial dan internet ini layaknya pedang bermata dua bagi organisasi esports. Di satu sisi, tim esports profesional bisa membangun fanbase dengan lebih mudah. Di sisi lain, para fans juga bisa menggunakan media sosial untuk mencecar tim yang kalah.

 

Karakteristik Fans Esports di Indonesia

Di Indonesia, RRQ merupakan salah satu organisasi esports yang mengutamakan kemenangan. Sesuai dengan namanya, RRQ ingin menjadi “raja” di dunia esports Indonesia. Strategi ini berhasil membuat RRQ mendapatkan banyak fans. Tak hanya itu, CEO RRQ, Andraline Pauline alias AP mengatakan, fans RRQ di Indonesia cukup setia. Namun, ada harga yang harus RRQ bayar. Mereka harus bisa memenuhi ekspektasi para fans mereka.

“Risiko tim besar dengan fanbase yang juga besar ya itu, pressure-nya tinggi,” ujar AP melalui pesan singkat. “Jika kita tidak bagus, mereka juga tidak segan-segan untuk kritik. Tapi semua fans pasti ingin tim favoritnya menang.”

CEO BOOM Esports, Gary Ongko mengatakan hal yang sama: fans esports di Indonesia cukup setia. “Fans Mobile Legends pasti fans mati RRQ, fans Dota 2, juga pasti fans mati BOOM,” ujarnya pada Hybrid.co.id. “Aura di Free Fire, mau menang atau kalah, fansnya juga banyak.

Lebih lanjut, Gary mengungkap, “Ada juga fans yang loyal ke player, seperti olahraga tradisional. Paling gampang kelihatan, ya seperti InYourDream, kan fans-nya banyak. Atau fans Khezcute. Di mana Khezcute bermain, pasti organisasinya didukung. Misalnya, kalau besok Khezcute pindah ke EVOS, ya mereka ikut pindah.”

Alfi Syahrin Nelphyana alias Khezcute. | Sumber: Liquipedia
Alfi Syahrin Nelphyana alias Khezcute. | Sumber: Liquipedia

Namun, Gary tidak memungkiri, juga ada fans “karbitan” di esports, yaitu orang-orang yang hanya mendukung sebuah tim ketika tim tersebut sedang di atas angin. “Sama seperti di olahraga tradisional, ketika Anda menang, orang-orang akan mendukung atau pura-pura mendukung tim Anda,” kata Gary sambil tertawa.

Meskipun setia, fans esports Indonesia cukup menuntut, aku Gary. Jika sebuah tim kalah, tidak jarang para fans mendadak merasa lebih tahu apa yang harus dilakukan. Namun, Gary merasa, hal itu bukanlah hal yang aneh, mengingat hal serupa juga terjadi di dunia olahraga tradisional. “Ketika tim kalah, pada sok jadi manager. Padahal, ya semua give their best. Dan di kompetisi profesional, semua memang jago. Perbedaan antara menang dan kalah sangat tipis,” ujarnya.

Tak berhenti sampai di situ, jika tim unggulannya kalah, para fans juga bisa berbalik menyerang mereka. Gary bercerita, BOOM cukup sering mendapatkan ancaman, terutama ketika sedang kalah.

Gary menjelaskan, para pemain diminta untuk mengacuhkan makian dari para netizen. Selain itu, para pemain BOOM juga akan diingatkan akan “siapa yang penting dan filter outside noises,” ujar Gary. “Kalau sukses, haters banyak itu normal. Kalau lo nggak ada haters, lo nggak sukses.”

Dia menambahkan, biasanya, BOOM juga akan mengingatkan para pemainnya bahwa mereka bangga dengan pencapaian mereka. “Kita yang manajemen, keluarga lo, teman-teman lo, 100% pasti bangga sama lo. Jadi nggak usah dengarkan para hater.” Pada akhirnya, dia mengungkap, para pemain akan diingatkan, “Netizen is just netizen.”

Gary mengaku, dia tidak terlalu memedulikan ancaman itu. Memang, sayangnya, ancaman atau makian pada tim yang kalah adalah hal yang lumrah di dunia esports atau di dunia olahraga.

 

Contoh Kasus: T1

T1, organisasi esports asal Korea Selatan, belum lama ini mengalami masalah berupa harassment dari para fans. Pasalnya, mereka gagal masuk ke League of Legends World Championship. Padahal, T1 mereka baru menjuarai League of Legends Champions Korea (LCK) Spring 2020. Tak hanya itu, mereka juga memiliki Lee “Faker” Sang-hyeok, yang dianggap sebagai salah satu pemain League of Legends terbaik sepanjang masa. T1 juga menjadi organisasi esports dengan trofi Worlds terbanyak setelah memenangkan Worlds tiga kali.

Tim League of Legends dari T1. | Sumber: InvenGlobal
Tim League of Legends dari T1. | Sumber: InvenGlobal

Namun, sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya akan jatuh juga. T1 kalah dari Afreeca Freecs di LCK Summer Playoff pada awal September 2020. Hal itu berarti, mereka harus memenangkan Regional Qualifiers untuk bisa mendapatkan tiket ke Worlds 2020. Sayangnya, mereka harus bertekuk lutut di hadapan Gen.G. Dengan begitu, T1 tak bisa ikut serta Worlds 2020.

Menurut laporan Dexerto, para fans sudah mulai meradang pada Agustus 2020 karena T1 tidak memainkan Faker. Kekalahan T1 di Regional Qualifiers membuat fans semakin marah. Sebagian fans melampiaskan kemarahan mereka dengan mengirimkan ancaman pada pemain, staf, dan bahkan pemain T1. Pihak T1 lalu membahas tentang masalah ini di Twitter.

“T1 tidak bisa membiarkan segala bentuk harassment pada pemain, pelatih, staf, dan fans. Kami menghargai keberadaan fandom di komunitas kami dan menyadari bahwa kritik adalah hal yang wajar di dunia gaming profesional,” ujar CEO T1, Joe Marsh di Twitter. “Namun, kejadian belum lama ini sudah masuk ke ranah ujaran kebencian dan merupakan ancaman bagi kesehatan dan keselamatan anggota tim kami.”

Lebih lanjut, Marsh mengungkap, jika para fans terus menyerang tim dan staf T1, mereka akan membawa masalah ini ke ranah hukum. “Kesehatan dan keselamatan para pemain kami tetap menjadi prioritas utama kami,” kata Marsh. “Tidak ada ruang untuk kebencian di esports.”

 

Kenapa Fans Bisa Sangat Setia Pada Tim Favorit Mereka?

Sadar atau tidak, jati diri kita biasanya terikat dengan beberapa faktor eksternal, seperti kewarganegaraan, etnis, dan juga gender. Menariknya, menurut berbagai riset, ketika seseorang mengaku sebagai fan dari sebuah tim olahraga, maka status itu juga akan menjadi bagian dari jati dirinya. Daniel Wann, Professor of Psychology, Murray State University menjelaskan, fans sebuah tim olahraga biasanya merasa bahwa mereka punya keterikatan psikologis dengan tim kesayangan mereka. Tak hanya itu, mereka percaya, performa tim merupakan cerminan dari diri mereka.

“Jati diri seseorang terikat dengan statusnya sebagai fan dari tim X,” ujar Edward Hirt, Associate Professor of Psychological and Brain Sciences, Indiana University- Bloomington, seperti dikutip dary Psychological Science. “Dan mereka akan merasakan dampak positif dan negatif, tergantung pada bagaimana performa tim favorit mereka.” Karena itu, tidak heran jika orang-orang punya kecenderungan untuk mendukung tim yang kuat.

Hanya saja, sekuat apapun sebuah tim, pada akhirnya mereka akan kalah juga. Baik di dunia olahraga maupun di dunia esports, saya pernah melihat tim yang dielu-elukan akan juara justru tumbang di babak final atau semifinal. Pertanyaannya, kenapa para fans bisa tetap setia walau timnya kalah?

Berdasarkan riset yang Wann lakukan pada fans olahraga, salah satu alasan mengapa seseorang menjadi fan dari sebuah tim adalah karena mereka ingin mendapatkan terafiliasi dengan tim tersebut. Ketika seseorang mendukung tim olahraga lokal, mereka akan bisa dengan mudah bertemu dan bersosialisasi dengan orang lain yang juga fans dari tim tersebut. Dan hal ini memberikan dampak positif pada kesehatan psikologis seseorang.

Para fans sepak bola di Indonesia. | Sumber: Kompas
Para fans sepak bola di Indonesia. | Sumber: Kompas

Wann juga melakukan berbagai studi untuk mengetahui korelasi antara kebanggaan seseorang sebagai fan dengan kesehatan mental mereka. Dia menemukan, semakin bangga seseorang sebagai fan dari tim tertentu, semakin kecil kemungkinan dia akan merasa kesepian.

Tak hanya itu, ketika seseorang merasa bangga sebagai fan, hal ini juga memengaruhi kepercayaan dirinya. Ada penjelasan di balik fenomena ini. Berdasarkan studi yang dirilis di Journal of Personality and Social Psychology pada awal tahun 1990-an, diketahui bahwa jika jati diri seseorang terikat erat dengan statusnya sebagai fan, maka dia akan melihat kesuksesan tim favoritnya layaknya kesuksesan pribadi.

Sementara itu, Robert J. Fisher, Professor of Marketing, University of Western Ontario menjelaskan, jati diri memiliki kaitan erat dengan persepsi kita akan diri sendiri. Mengingat status sebagai fan juga berpengaruh pada jati diri seseorang, maka itu berarti, kebanggaan sebagai fan akan memengaruhi bagaimana seseorang memandang diri mereka sendiri. Tak berhenti sampai di situ, mendukung sebuah tim olahraga juga bisa menjadi cara bagi seseorang untuk menunjukkan jati diri mereka pada orang lain.

“Kita selalu berusaha untuk mencari orang atau organisasi yang menunjukkan jati diri kita pada orang lain,” kata Fisher. “kita ingin agar kita terlihat sebagai orang yang bisa membuat pilihan cerdas dan bangga akan keputusan itu.”

Jadi, jangan heran jika Anda melihat fans sepak bola membanggakan pencapaian timnya ketika mereka baru menang. Pasalnya, hal ini dapat meningkatkan rasa bangga dari para fans. Lalu, bagaimana ketika tim kesayangan mereka kalah?

Menariknya, fans tim olahraga juga punya cara tersendiri untuk tetap setia ketika performa timnya memburuk. Salah satu hal yang biasa terjadi adalah fans menyalahkan pihak ketiga, seperti wasit. Hal lain yang biasa terjadi adalah fans akan membanggakan prestasi lama dari tim kesayangan mereka. Namun, juga ada fans yang beralih mendukung tim lain ketika tim favorit mereka kalah.

 

Kesimpulan

Anda pasti pernah dengar ungkapan ini: cinta dan benci itu beda tipis. Memang, secara ilmiah, baik cinta dan benci memicu bagian yang sama pada otak manusia, yaitu insula dan pitamen. Dan hal inilah yang menjadi alasan mengapa rasa cinta seseorang bisa berubah menjadi benci atau sebaliknya.

Kecintaan seseorang sebagai fan tentu berbeda dengan cinta romantis. Namun, tidak bisa dipungkiri, rasa cinta fans pada tim kesayangannya juga merupakan perasaan yang kuat. Dan, sama seperti cinta romantis yang bisa berubah menjadi kebencian, begitu juga dengan rasa cinta fans pada tim kesayangannya.

Sumber: theScore esportsPsychological Science

Bigetron RA Juara PMPL SEA Season 2, EVOS Esports Kerja Sama dengan Newzoo

Tanpa terasa kita sudah mencapai penghujung dari bulan Oktober. Dua pekan lalu kita melihat banyak turnamen telah selesai dilaksanakan. Ada MDL (MLBB) yang dimenangkan oleh Siren Esprots dan FFIM (Free Fire) yang dimenangkan oleh EVOS Esports di pekan kedua Oktober 2020. Lalu ada juga RRQ Hoshi yang jadi juara MPL ID (MLBB) Season 6 di pekan ketiga Oktober 2020. Lalu ada apa saja di akhir bulan Oktober ini? Berikut rangkuman berita esports minggu ke-4 bulan Oktober (26 – 30 Oktober 2020)

Bigetron RA Juara PMPL SEA Finals Season 2 dan Lengkapi Gelar Keseluruhan

Sumber: Bigetron Official
Sumber: Bigetron Official

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Walau sudah mendominasi Indonesia, Asia, dan Dunia, namun Bigetron RA masih mendamba satu gelar lagi yaitu gelar tingkat Asia Tenggara. Tanggal 25 Oktober 2020 lalu gelar yang didamba tersebut akhirnya didapatkan oleh sang Red Aliens setelah melalui pergulatan sengit dengan sesama punggawa Indonesia yaitu Aerowolf LIMAX dan tim-tim Asia Tenggara. Walaupun performa Bigetron RA sempat buruk di hari kedua pertandingan namun mereka segera bangkit di hari ketiga. Terkait hal tersebut Bagas “Zuxxy” menceritakan bahwa salah satu kunci performa mereka adalah mental baja serta kemampuan untuk me-reset mental agar dapat menghadapi semua pertandingan dengan emosi yang netral.

FC Barcelona Melepas Roster Rocket League

https://twitter.com/FCBeSports/status/1320807381572427783?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1320807381572427783%7Ctwgr%5Eshare_3&ref_url=https%3A%2F%2Fdotesports.com%2Frocket-league%2Fnews%2Ffc-barcelona-parts-ways-with-rocket-league-roster

Klub sepak bola asal spanyol yaitu FC Barcelona, mengumumkan pelepasan roster Rocket League andalan mereka. Padahal FC Barcelona di kancah Rocket League adalah skuad solid yang menunjukkan performa mantap di berbagai pertandingan. German “El General” Micciullo selaku pelatih tim Rocket League FC Barcelona mengatakan kepada Dot Esports bahwa keputusan pelepasan roster sepenuhnya dilakukan oleh pihak manajemen klub itu sendiri.

Ubisoft Umumkan November Six Major

Setelah sukses pada bulan Agustus 2020 lalu, kini Ubisoft melanjutkan inisiatif esports regional Rainbow Six: Siege lewat sebuah rangkaian yang diberi tajuk November Six Major. Turnamen ini terselenggara di 4 regional besar R6S yaitu Amerika Latin, Eropa, Amerika Utara, dan Asia Pasifik. November Six Major diselenggarakan secara online dengan memperebutkan total hadiah sebesar US$125.000 dan kesempatan untuk bertanding di Six Invitational nantinya. Pertandingan akan diselenggarakan secara bertahan di masing-masing regional mulai dari tanggal 30 Oktober 2020 hingga 29 November 2020 mendatang.

SF League Pro Japan Memasuki Pekan ke-5 

Pekan ke-5 dari Street Fighter League Pro Japan kembali menampilkan pertandingan apik dari para jagoan SFV asal Jepang. Pekan ini Mago Scarlet akhirnya bangkit dan berhasil menang 3-1 melawan Momochi Splash. Pada sisi lain, pertandingan antara Tokido Flame melawan Nemo Aurora menampilkan pertarungan yang ketat dengan hasil 2-2. Sementara pada pertandingan terakhir, Umehara Gold menunjukkan konsistensinya setelah berhasil menang 3-1 melawan Fuudo Gaia.

Kontingen Indonesia Siap Tanding di IESF World Championship 2020

Sumber: IESPA Official
Sumber: IESPA Official

Setelah melalui seleksi cukup panjang, kontingen Indonesia untuk IESF World Championship 2020 akhirnya sudah siap dan telah bertanding sejak tanggal 28 November 2020 lalu. Beberapa saat lalu kita telah melihat sosok Artaman Ciptajaya (RTM) yang akan mewakili Indonesia untuk nomor pertandingan Tekken 7. Untuk nomor pertandingan PES 2020 Indonesia diwakili oleh Doni Pratama. Terakhir pada nomor Dota 2 ada tim gabungan yang berisi Tri Kuncoro (Jhocam), Muhammad Luthfi (Azura), Muhammad Rizky (InYourDream), Rudy Lucky (Usagi), dan Ramzi Bayhaki (Ramz). Pertandingan akan berlangsung hingga 9 November 2020 mendatang untuk memperebutkan slot pertandingan Grand Final . Walau begitu pertandingan Grand Final masih didiskusikan tanggal penyelenggraannya mengingat situasi pandemi dan jadwalnya dikabarkan mundur dari Desember 2020 menjadi Februari 2021.

Godz Sebut 75 persen Pertandingan Dota 2 di Asia Tenggara Melibatkan Matchfixing

Sumber: Liquidpedia
Sumber: Liquidpedia

Tindakan matchfixing atau mengatur “skor” demi keuntungan pribadi terbilang ibarat parasit yang menggerogoti nilai sportivitas di skena esports. Dalam kasus Dota, baru-baru ini sesosok shoutcaster ternama yaitu David Parker “Godz” mengatakan bahwa 75 persen pertandingan Dota 2 di Asia Tenggara melibatkan kasus Matchfixing. Godz mengatakan bahwa informasi tersebut ia dapatkan dari orang dalam yang bekerja di perusahaan bidang perjudian esports. Lebih lanjut Godz mengatakan bahwa matchfixing yang terjadi bukan tindakan ekstrim seperti sengaja kalah demi memenuhi keuntungan pribadi. Godz menjelaskan bahwa matchfixing yang ia maksud adalah bentuk pengaturan skor demi keuntungan kecil, seperti sengaja memberikan First Blood atau memberikan 10 Kill pertama pada musuh.

Sudah ada 21 Tim Siap Bertanding di PUBG Mobile Global Championship

Berbarengan dengan selesainya PMPL SEA, telah selesai juga beberapa gelaran PMPL di regional lain. Dua yang selesai berdekatan dengan PMPL SEA adalah PMPL Americas dan EMEA (Eropa dan Timur Tengah) League. Laporan Dot Esports mengatakan bahwa 4 tim teratas dari dua liga tersebut yang akan bertanding di PMGC setelah sebelumnya Tencent sempat menyebut hanya 3 tim teratas saja yang lolos. Berdasarkan hasil tersebut, maka sudah ada sekitar 21 tim terkumpul yang akan ikut bertanding di PMGC termasuk Bigetron RA, Aerowolf LIMAX, dan tim asal PMPL SEA. Selain SEA, Amerika, dan EMEA, regional lain yang akan diikutsertakan dalam PMGC adalah Taiwan, Jepang, dan South Asia (India dan sekitarnya).

Xccurate Gabung NG Esports

Sumber: HYPE Army
Sumber: HYPE Army

Walau beberapa kali sempat terlihat di skena VALORANT lokal, Kevin “Xccurate” Susanto sepertinya masih akan tetap bermain CS:GO secara profesional. Spekulasi itu sendiri kini sudah terjawab setelah Xccurate dilaporkan oleh csgo2asia.com akan bermain dengan tim NG Esports asal Thailand. Pertandingan perdana Xccurate bersama NG Esports adalah turnamen 188Esports Thailand Championship yang telah terselenggara sejak 21 Oktober 2020 lalu.

Suning Amankan Partnership dengan KFC Jelang Worlds 2020

Sumber: Esports Observer
Sumber: Esports Observer

Suning, tim League of Legends asal Tiongkok mengumumkan kerja sama terbarunya dengan salah satu restoran cepat saji terbesar di dunia yaitu KFC. Diumumkan lewat Weibo, bahwa kerja sama ini nantinya akan melibatkan berbagai kegiatan seputar fans seperti giveaway ataupun kegiatan-kegiatan lainnya yang akan dilakukan nantinya. Kerja sama dengan esports bukanlah hal yang baru bagi KFC. Sebelumnya “Ayam Tepung Colonel Sanders” juga pernah mensponsori tim RNG dan juga liga LoL Tiongkok yaitu LPL.

EVOS Esports Umumkan Kerja Sama Dengan Newzoo Untuk Data Esports Asia Tenggara

Sumber: Newzoo
Sumber: Newzoo

Pasca pendanaan yang didapatkan, EVOS Esports sepertinya terlihat begitu gencar melakukan ekspansi bisnis. Salah satu yang terbaru adalah pengumuman kerja sama si Harimau Biru dengan perusahaan data esports ternama yaitu Newzoo. Esports Observer menjelaskan bahwa kerja sama antara EVOS Esports dengan Newzoo dilakukan dalam model barter. EVOS Esports di satu sisi akan memberikan Newzoo insight seputar pasar esports Asia Tenggara sementara Newzoo akan membantu EVOS Esports untuk melakukan pengukuran seraya mencari kesempatan bisnis baru.

Belajar Warding di Dota 2 Bersama BOOM Esports

Mungkin belakangan Dota 2 sedang mengalami beberapa macam masalah jika kita bicara secara esports. Terlepas dari itu sebagai salah satu dari dua MOBA pertama di PC ini terbilang tetap menjadi game yang menarik dimainkan. Jadi bagaimana? Anda yang pemain lama sudah bisa tembus Archon atau malah masih Crusader? Anda yang baru mulai main apa kabarnya? Apakah sudah mulai menemukan kenikmatan di balik rumitnya mekanik Dota 2?

Sebagai pemain Dota 2 yang sudah lama pensiun saya juga masih merasakan kenikmatan tersendiri ketika harus kembali menelaah salah satu mekanik terpenting di Dota 2. Apakah mekanik tersebut? Jawabannya adalah Warding.

Walaupun harganya murah, Ward bisa dibilang sebagai salah satu elemen penting di Dota 2. Ibarat Daedalus, Aghanim, Dagon, atau Butterfly untuk senjata andalan Carry, Ward bisa dibilang senjata pamungkas untuk Anda pemain Role Support di Dota 2. Mempelajari teknik Warding itu gampang-gampang susah. Anda harus terus belajar sambil mempraktekkannya di medan pertempuran agar demi menyempurnakan teknik Warding Anda.

“Lalu kalau belum paham sama sekali, saya harus mulai belajar Warding dari mana?”

Pada kesempatan kali ini Hybrid.co.id berkolaborasi dengan BOOM Esports untuk memberikan sedikit tuntunan bagi Anda yang ingin belajar Warding. Tanpa berlama-lama lagi berikut pembahasan Hybrid.co.id seputar Warding.

 

Apa Itu Ward?

Sumber: dota2.gamepedia.com
Sumber: dota2.gamepedia.com

Beberapa pemain lama mungkin sudah khatam dengan item Ward. Meski begitu dalam artikel ini saya ingin menyajikan sebuah guide yang sifatnya menyeluruh sehingga bisa dinikmati pemain baru ataupun lama. Dalam Dota 2, Item bernama Ward merupakan sebuah Item yang fokusnya adalah untuk memberi informasi kepada pemain. Ada dua jenis Ward di Dota 2 yaitu Observer Ward dan Sentry Ward.

Observer Ward merupakan item yang memungkinkan Anda untuk memantau suatu daerah di tempat Anda meletakkan item tersebut. Setelah membelinya, Observer Ward bisa diaktifkan dengan cara klik Item tersebut lalu klik ke tanah untuk meletakkan Observer Ward. Setelah diletakkan, Observer Ward akan memantau/memberi Vision di sekitar area Anda meletakkannya selama 360 detik (6 menit).

Dulu Anda butuh sekitar 100 Gold untuk bisa menggunakan item Observer Ward. Untungnya Icefrog (Developer Dota 2) adalah sesorang yang pengasih sehingga Ward digratiskan sejak Dota 2 Patch 7.23. Observer Ward bersifat Invisible sehingga hanya bisa ditemukan oleh Item dengan kemampuan True Sight. Salah satu Item yang memiliki True Sight adalah Sentry Ward.

Sumber: dota2.gamepedia.com
Sumber: dota2.gamepedia.com

Sentry Ward adalah Item Ward lain yang fungsinya untuk menemukan benda Invisible di sekitar tempat Anda meletakkannya. Walaupun bisa menemukan benda/Hero invisible namun Sentry Ward tidak memiliki Vision. Karena tidak memiliki Vision, maka wilayah di sekitar Sentry Ward akan tetap gelap kalau Hero Anda tidak ada di sekitar Sentry. Sentry Ward dijual seharga 75 Gold di Shop. Setelah membelinya Anda bisa mengaktifkan Sentry dengan cara yang sama seperti Observer Ward. Setelah diletakkan Sentry Ward akan aktif selama 480 detik (8 menit).

 

Tips Meletakkan Observer Ward di Dota 2

Sumber:
Sumber: Reddit.com

Guide kali ini akan fokus kepada teknik Warding untuk mendapatkan informasi pergerakan musuh. Maka dari itu Item Ward yang jadi fokus kita kali ini adalah Observer Ward. Lalu pertanyaannya adalah kapan, bagaimana, dan apa tujuan meletakkan Observer Ward? Cara meletakkan Observer Ward sudah kita bahas pada bagian sebelumnya dan kini kita tinggal menjawab kapan serta apa tujuan meletakkan Observer Ward.

Untuk menjawab pertanyaan “Kapan meletakkan Observer Ward”, saya mengutip panduan singkat dari ProGuides.com. Dalam tips Warding tersebut, ProGuides.com menjelaskan ada 5 waktu yang tepat untuk meletakkan Observer Ward. Pertama saat awal game yang disebut Pre-Game Warding, kedua 5-6 Minute Warding, ketiga After Laning Warding (sekitar menit ke-15), keempat Mid Game Warding (sekitar menit ke-20), dan kelima Late Game Warding (di atas menit ke-25).

Lalu untuk menjawab “Tujuan meletakkan Observer Ward” saya mengutip konten BOOM Class dari BOOM Esports yang dipandu oleh Brizio Adi Putra atau “Hyde”. Dalam panduan tersebut Hyde menjelaskan 4 tujuan meletakkan Observer Ward. Tujuan tersebut adalah Rune Warding, Objective Warding, Offensive Warding, dan Defensive Warding. Oke, mari kita bahas singkat satu per satu arti dari masing-masing istilah yang saya sebut barusan.

 

Timing Peletakkan Observer Ward

Sumber: TenTonHammer
Sumber: TenTonHammer.

Pre-Game Warding

Pre-Game Warding merupakan peletakkan Ward pertama sebelum terompet peperangan ditiup. Awal permainan adalah momen penting untuk meletakkan Ward. Karena hasil akhir permainan sedikit banyak dipengaruhi oleh bagaimana sebuah tim mengawali pertandingannya.

5-6 Minute Warding

Saya tentu tidak perlu menjelaskan lagi kapan meletakkan Ward pada bagian ini karena timing-nya sudah jelas yaitu menit ke-5 sampai 6. Kenapa penting meletakkan Ward pada menit ke-5 sampai 6? Alasannya ada dua.

Apabila pemain melakukan Pregame Warding, maka Ward yang tadi diletakkan sudah habis durasinya pada menit ini. Menit ke-5 juga merupakan fase malam yang pertama di dalam permainan Dota 2. Ward jadi senjata utama untuk menghindari Ganking pada fase malam karena Vision Hero/Tower dikurangi ketika permainan Dota 2 masuk fase itu.

After Laning Warding

Timing Warding ini juga sebenarnya juga cukup jelas yaitu pada momen ketika rata-rata hero sudah mulai meninggalkan Lane. Kapan fase ini dimulai? Sekitar menit ke-15 atau lebih cepat ketika beberapa Hero bisa jadi sudah mendapatkan Item penting dan sudah siap untuk mencari perang.

Mid Game Warding

Setelah menit ke-15, fase Mid Game juga menjadi timing penting untuk meletakkan Ward. Kapan fase Mid Game di Dota 2 terjadi? Sekitar menit ke-20. Pada fase ini biasanya salah satu tim sedang menyerang atau terserang. Warding pada masa ini jadi penting karena yang menyerang biasanya berusaha mempertahankan dominasi teritori. Pada sisi lain yang terserang melakukan Warding untuk mengawasi sambil mempertahankan area penting yang tersisa.

Late Game Warding

Fase ini terjadi sekitar menit ke-25 hingga permainan berakhir. Pada fase ini semua Hero seharusnya sudah memiliki Item lengkap dan siap perang untuk mengakhiri permainan. Sama seperti fase Mid Game, Ward di fase ini berbeda-beda tergantung kondisi permainan. Apabila Anda sedang unggul maka Ward akan diletakan di dalam teritori lawan. Apabila tim sedang ketinggalan maka Ward akan diletakkan di area penting seperti Roshan atau area hutan untuk mengawasi pergerakkan musuh.

 

Tujuan Peletakkan Observer Ward

Sumber: TheScore Esports.
Sumber: TheScore Esports.

Rune Warding

Rune merupakan sebuah Buff yang bisa diambil di area tertentu dari map. Rune bisa memberi Anda Gold atau kekuatan tambahan kepada Hero. Rune muncul di sisi atas dan bawah sungai. Seperti namanya, Rune Warding dilakukan untuk mengawasi area tempat Rune muncul.

Tujuan Rune Warding ada 2. Pertama adalah untuk mengetahui Rune jenis apa yang muncul. Dengan Informasi tersebut Mid Laner jadi bisa mengambil keputusan untuk tidak mengambil Rune, mengambil Rune saja, atau mengambil Rune lalu Ganking. Kedua adalah untuk memberikan informasi pergerakan Mid Laner musuh kepada Safe Laner atau Offlaner.

Objective Warding

Objective Warding biasanya diletakkan dengan fungsi untuk memudahkan penyerangan atau pertahanan bangunan-bangunan objektif seperti Tower, Shrine, atau Barrack. Tetapi Objective Warding bisa bersifat fleksibel tergantung dari tujuan apa yang ingin dikejar oleh tim Anda, seperti Farming, Ganking, atau persiapan Roshan.

Offensive Warding

Jelas seperti namanya, Ward ini ditempatkan ketika Anda ingin melakukan agresi ke pihak musuh. Fungsi peletakkannya bisa bermacam-macam. Tetapi yang paling umum adalah untuk mempertahankan teritori yang sudah berhasil diambil sebelumnya (Map Control).

Defensive Warding

Defensive Warding adalah kebalikan dari Offensive Warding. Penempatan Ward ini biasanya dilakukan ketika Anda sedang ketinggalan dan butuh informasi untuk mempertahankan teritori yang tersisa. Fungsi peletakkannya juga bisa bermacam-macam namun yang paling umum adalah untuk bertahan dari sergapan musuh.

Setelah mengenal konsep-konsep umum dalam Warding, sekarang mari kita praktik! Untuk praktik saya mengambil dua contoh sebagai bahan Anda belajar.

Contoh pertama saya ambil dan pelajari lebih lanjut konten BOOM Class yang disajikan oleh Instagram resmi BOOM Esports, @boomesportsid. Contoh kedua kita akan melakukan Match Analysis singkat terhadap pertandingan BOOM Esports yang terakhir yaitu saat melawan Cignal Ultra di turnamen Moonstudio Mid-Autumn League.

 

Tips Warding di Sisi Radiant Dari Hyde, Pemain Support Divisi Dota 2 BOOM Esports

Brizio Adi Putra atau “Hyde” membagi timing Warding menjadi tiga saja dalam konten BOOM Class. Timing tersebut adalah Early, Mid, dan Late Game.

Hyde menjelaskan tips meletakkan Observer Ward secara berurutan berdasarkan tiga timing tersebut. Pada awal video Hyde menjelaskan posisi Early atau Pre-Game Warding yang perlu dilakukan jika pemain berada di sisi Radiant.

Posisi Warding Pertama. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Pertama. Sumber: Instagram @boomesportsid

Posisi pertama yang ditunjukkan oleh Hyde terbilang cukup umum. Pemain Support kawakan harusnya sudah hafal dengan posisi peletakkan ini karena Vision yang didapatkan teramat strategis. Kenapa strategis? Karena Ward tersebut memberikan Vision terhadap area Rune dan area High Ground sisi Dire. Berbekal Vision dua area tersebut, Mid Laner Radiant jadi bisa mengawasi rotasi pergerakan Mid Laner Dire sembari membuat keputusan rotasi setelah melihat Rune apa yang Spawn di sisi tersebut.

Posisi Warding Ke-2. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-2. Sumber: Instagram @boomesportsid

Setelahnya Hyde menunjukan posisi Warding ke-2 yang juga bisa digolongkan sebagai 5-6 Minute Warding. Posisi Warding kedua berada di dekat tangga sisi Safe Lane Radiant. Seperti yang dijelaskan Hyde dalam Video, teknik tersebut tergolong Defensive Warding yang dilakukan dengan tujuan untuk menjaga Hard Carry agar dapat Farming dengan tenang. Penempatan Ward tersebut bisa menangkap pergerakan rotasi musuh dari sisi Mid ataupun Offlane apabila mereka melakukan Ganking tanpa Smoke of Deceit.

Posisi Warding Ke-3. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-3. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-4. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-4. Sumber: Instagram @boomesportsid

Posisi ke-3 dan ke-4 juga masih tergolong fase Early Game yang bisa digolongkan sebagai Offensive Warding. Kedua posisi tersebut punya tujuan yang hampir mirip yaitu untuk mengawasi pergerakan Hard Carry pihak Dire. Fungsi posisi Warding ke-3 digunakan untuk melihat pergerakan Hard Carry pihak Dire yang sedang Farming di area lane. Fungsi posisi Ward ke-4 adalah untuk melihat pergerakan Hard Carry pihak Dire yang sedang Farming di area Jungle.

Posisi Warding Ke-5. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-5. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-6. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-6. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-7. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-7. Sumber: Instagram @boomesportsid

Posisi ke-5, ke-6, dan ke-7 adalah posisi Warding untuk fase After Laning menuju ke Late Game. Hyde memberikan tips Warding dengan asumsi Anda sedang unggul di pihak Radiant. Dengan skenario tersebut, Hyde menunjukkan dua posisi Ward yang tergolong sebagai Offensive Ward dengan fungsi untuk Map Control.

Posisi Ward ke-5 terbilang sebagai Common Spot karena posisinya yang diketahui umum dan tidak berubah sejak lama. Pada posisi tersebut Anda bisa melihat area hutan serta Lane pihak Dire. Posisi Ward ke-6 ada di area Mid Lane. Fungsinya masih sama yaitu untuk Map Control. Namun demikian, Ward di Mid Lane terbilang lebih strategis mengingat area tersebut ibarat nadi dari permainan Dota 2 itu sendiri.

Posisi Ward ke-7 juga masih sama punya fungsi sama yaitu untuk Map Control. Bedanya posisi tersebut lebih bersifat Defensive Warding karena ditempatkan di area Radiant sendiri. Posisi Ward ke-7 bisa membantu pihak Radiant untuk menangkap usaha agresi yang dilakukan pihak Dire walaupun mereka sedang kalah.

Posisi Warding Ke-8. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-8. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-9. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-9. Sumber: Instagram @boomesportsid

Posisi Ward ke-8 dan ke-9 jadi posisi Ward alternatif apabila Anda menemui kondisi yang berbeda di dalam permainan. Posisi Ward ke-8 tergolong sebagai Objective Warding. Fungsinya tidak hanya untuk menangkap pergerakan Dire di area Jungle mereka sendiri tetapi juga mengawasi pergerakan musuh di area dekat Roshan Pit.

Posisi Ward ke-9 hampir mirip dengan Posisi Ward ke-7. Posisi Ward ke-9 jadi beda karena dia memberikan Vision yang lebih luas walau posisi Ward tersebut tergolong Common Spot yang mudah ditebak pihak Dire.

Posisi Warding Ke-10. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-10. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-11. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-11. Sumber: Instagram @boomesportsid

Posisi Ward ke-10 dan ke-11 adalah untuk fase Late Game. Posisi Ward ke-10 punya fungsi yang mirip dengan Posisi Ward ke-5 yaitu untuk Map Control. Posisi Ward ke-10 jadi beda karena bukan Common Spot yang belum tentu bisa ditebak oleh pihak Dire.

Terakhir posisi Ward ke-11 juga digunakan untuk fungsi Map Control yang cenderung bersifat Defensive Ward. Posisinya ada di Common Spot dekat Ancient Jungle Camps pihak Dire. Berhubung berada di Common Spot, posisinya lebih mudah ditebak musuh. Namun demikain Ward tersebut memberikan jangkauan Vision yang besar di area sekitar Lane bawah.

 

Warding Analysis Match BOOM Esports vs Cignal Ultra

Setelah melihat Warding Tips yang disajikan Hyde lewat konten BOOM Class, sekarang mari kita lihat praktiknya. Sebagai contoh kasus saya mengambil pertandingan terakhir BOOM Esports saat melawan Cignal Ultra di turnamen Moonstudio Mid-Autumn League.

Dalam pertandingan tersebut BOOM Esports bermain sebagai pihak Dire. Beberapa posisi Ward mungkin agak sedikit berbeda dengan apa yang disebut di atas namun tekniknya kurang lebih sama. Agar lebih mudah dipahami saya akan membagi Warding Analysis ini berdasarkan timing permainan.

Pre-Game

Sebelum terompet pertarungan dibunyikan BOOM Esports sudah terlihat meletakkan dua Observer Ward. Ward pertama diletakkan Hyde di Lane Bawah pada area teritori dekat Tower Safe Lane Radiant. Sementara Ward ke-2 diletakkan di Mid Lane.

Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia
Posisi Ward Pregame Pertama. Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia

BOOM Esports menggunakan formasi 2-1-2 pada fase Laning. Jika melihat dari posisinya, Ward pertama digunakan oleh Hyde (Mirana) dan Fbz (Tidehunter) di sebagai sarana Offensive Ward. Positioning Ward ini terbilang cukup berani mengingat posisi titik temu Creep Lane Bawah cenderung lebih dekat ke Tower Safe Lane Radiant.

Namun keputusan yang diambil Hyde cukup masuk akal. Posisi Ward seperti demikian memberi Mirana kesempatan lebih besar untuk mendaratkan Sacred Arrow dengan sempurna. Apabila kena, Tidehunter tinggal follow-up tanpa takut kena Counter-Gank sudah ada Vision di belakangnya. Tak hanya itu, berhubung Cignal Ultra memainkan Spectre dan Oracle di Lane bawah, Ward tersebut juga bisa digunakan untuk menangkap Spectre apabila Ia berposisi offside. Ditambah lagi, Ward tersebut juga bisa memberi informasi kepada BOOM Esports apabila Oracle meninggalkan Lane bawah.

Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia
Posisi Ward Pregame ke-2. Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia

Sementara itu Ward ke-2 tidak banyak bisa dibahas mengingat posisinya yang cukup umum. Posisi tersebut adalah Rune Warding yang digunakan untuk mengawasi Rune dan High Ground Mid Lane Radiant.

Early Game

Pada Fase Early Game BOOM Esports terlihat meletakkan dua Ward di area Safe Lane Dire. Pada menit ke-6 BOOM Esports meletakkan Ward di dekat Tower Offlane Radiant dan sungai. Ward tersebut adalah jenis Offensive Ward yang tidak hanya dapat menangkap pergerakan sang Offlaner tapi juga bisa membuka celah Ganking.

Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia
Posisi Ward Early Game Pertama. Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia

Penempatan Ward dari BOOM Esports terbilang cukup pintar mengingat Cignal Ultra memainkan Venomancer dan Magnus di Lane atas, dua hero yang punya kecenderungan mendorong Creep Wave. Benar saja, Ward tersebut memudahkan usaha Mikoto (Batrider) melakukan Counter-Gank terhadap agresi Cignal Ultra di menit-7. Pasca peperangan, Drow Ranger (Dreamocel) dipaksa TP ke Base tapi BOOM Esports mendapat 2 Kill di momen tersebut.

Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia
Posisi Ward Early Game ke-2. Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia

Ward kedua ada di menit ke-9 dan merupakan Defensive Ward. Peletakan Ward ini juga merupakan suatu keputusan yang bagus nan tanggap dari BOOM Esports. Melihat Plague Wards Venomancer Cignal Ultra sudah merajalela, BOOM Esports memutuskan untuk melepas Tower Tier 1 Lane atas. Tetapi mereka bukan mundur dengan tanpa perlawananan. Khezcute meletakkan sebuah Observer Ward di belakang Tower Tier 1 untuk berjaga-jaga apabila Venomancer berposisi offside.

Peletakkan Ward tersebut dilanjutkan dengan taktik pertukaran posisi antara Batrider (Mikoto) dan Drow Ranger (Dreamocel). Batrider dipindah ke atas, sementara Drow Ranger dipindah ke tengah untuk farming sambil dijaga ketat. Jadi walaupun Tower hancur, BOOM Esports terbilang masih memegang kendali permainan berkat Ward tersebut.

Mid Game

Pada fase Mid Game (sekitar menit ke-15 sampai 20) BOOM Esports terlihat meletakkan tiga buah Ward di tiga waktu yang berbeda. Ward pertama terlihat di menit 15:44, Ward ke-2 di menit 16:21, dan Ward ke-3 di menit 21:14.

Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia
Posisi Ward pertama fase Mid Game. Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia

Ward pertama menjadi pertunjukkan kemampuan Macro Game yang baik dari seorang Khezcute. Ketika sedang terjadi kemelut di area Mid Lane, Khezcute (Clockwerk) berjaga di sisi dekat Tower Offlane Dire. Walau Khezcute hanya diam namun ia sebenarnya mengawasi sambil menunggu momentum untuk mendaratkan Hookshot. Sayang Khezcute tidak mendapat momen tersebut dan posisinya ketahuan oleh musuh.

Khezcute pun kabur tapi tidak lurus ke arah Base melainkan ke arah Jungle bawah Radiant. Sambil kabur ia meletakkan sebuah Ward yang strategis pada fase permainan tersebut. Posisi Ward-nya bisa Anda lihat pada gambar di atas. Ward tersebut tergolong sebagai Offensive Ward yang digunakan untuk menangkap pergerakan pihak Radiant di sisi Jungle bawah. Alhasil BOOM Esports mendapat teritori Farming tambahan karena Lane bawah cenderung aman berkat Ward tersebut.

Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia
Posisi Ward ke-2 fase Mid Game. Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia

Kamera Observer sayangnya tidak sempat menunjukkan timing ketika Ward ke-2 diletakkan. Namun Ward tersebut juga menjadi Ward yang pintar. Ward tersebut tidak hanya mengawasi area Jungle bawah Radiant tetapi juga memblokir Spawn Creep di Jungle Camp sekitar area tersebut.

Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia
Posisi Ward ke-3 fase Mid Game. Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia

Ward terakhir BOOM Esports pada fase Mid Game ada di menit 21:14. Melihat dari posisinya bisa dibilang bahwa Ward tersebut tergolong sebagai Objective Ward. Kisaran menit tersebut adalah waktunya untuk mengambil Roshan. BOOM Esports meletakkan Ward tersebut sebagai sarana mengawasi pergerakan lawan dari Lane atas Radiant menuju ke Roshan. Cignal Ultra sepertinya merasakan keberadaan Ward tersebut sehingga mereka memilih untuk bertarung langsung dari Mid Lane menuju ke sungai dekat Roshan Pit. Cignal Ultra kalah perang setelah Spectre terpisah dari kawan-kawannya. Pasca peperangan BOOM Esports pun untung besar karena menang perang dan dapat Roshan.

Late Game

Pada fase Late Game sekitar menit 25 ke atas, BOOM Esports kembali terlihat memasang dua buah Ward. Ward pertama terlihat di menit 26:15 dan Ward kedua di menit 28:35. Karena BOOM Esports sudah sekitar 80% mendominasi fase Late Game, maka Ward diletakkan sebagai sarana mempertahankan kekuasaan teritori yang sudah didapat alias Map Control.

Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia
Posisi Ward pertama fase Late Game. Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia

Ward menit ke-26 adalah Common Spot yaitu High Ground di antara Lane atas dan Mid Lane pihak Radiant. Wajar saja BOOM Esports berani meletakkan Ward di posisi Common Spot tersebut. Penyebabnya adalah karena mereka sudah mendominasi teritori tersebut. Apalagi Ward tersebut juga strategis berkat Vision ke arah Tower Tier 2 Lane atas, Mid Lane, dan Jungle dekat Shrine milik Radiant.

Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia
Posisi Ward ke-2 fase Late Game. Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia

Ward terakhir yang terlihat ada di menit ke-28 yang posisinya bisa Anda lihat sendiri pada gambar di atas. Fungsi Ward tersebut terbilang mirip dengan Ward sebelumnya yaitu untuk Map Control. Posisi Ward tersebut membuat pergerakan BOOM Esports jadi lebih leluasa di area bawah karena memberikan Vision ke jalan penghubung dari Tower Tier 2 Mid Lane ke Jungle Bottom Lane.

Walaupun begitu Ward tersebut terbilang bukan Warding yang krusial. Setelah sesaat berada di bawah, BOOM Esports justru melakukan Smoke Gank ke arah atas karena Ward mereka dihancurkan. Usaha Gank tersebut berbuah 2 Kill, BOOM Esports melanjutkan serangan ke arah High Ground Tower Mid Lane, dan Cignal Ultra berakhir menyerah dengan ketik GG.

Bagaimana? Apakah artikel ini sudah cukup membantu Anda memahami konsep umum teknik Warding? Sudah cukup untuk memahami letak-letak untuk menempatkan Observer Ward? Semoga artikel ini bisa membantu dan selamat berjuang menembus rank Archon!

Disclosure: Artikel ini merupakan hasil kolaborasi BOOM Esports dengan Hybrid.co.id.

MYBORNEO Invitational Siap Digelar dan Turnamen Baru CS:GO Tingkat Global Buka Kualifikasi

Sarawak Esports Association (SESA) bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Malaysia (KBS) untuk menyelenggarakan turnamen MYBORNEO EFORCE Invitational 2020. Diadakan selama satu bulan, turnamen tersebut akan mengadu empat game sekaligus, yaitu PUBG Mobile, MotoGP 20 PC, Dota 2, dan Mobile Legends: Bang Bang.

Berikut jadwal dari turnamen MYBORNEO beserta total hadiah dari masing-masing divisi game:

  • Kompetisi PUBG Mobile akan diadakan pada 16-18 Oktober 2020, dengan total hadiah RM2.700 (sekitar Rp9,8 juta)
  • Kompetisi MotoGP 20 PC akan diadakan pada 23-25 Oktober 2020, dengan total hadiah sebesar RM1.000 (sekitar Rp3,5 juta)
  • Kompetisi Dota 2 akan diadakan pada 30 Oktober-1 November 2020, dengan total hadiah sebesar RM3.150 (sekitar Rp11,2 juta)
  • Kompetisi MLBB akan diadakan pada 6-8 November 2020, dengan total hadiah sebesar RM3.150 (sekitar Rp11,2 juta)

Saat ini, sejumlah tim esports asal Kalimantan telah diundang untuk bertanding di masing-masing kategori game, menurut laporan IGN.

Turnamen CS:GO Flashpoint 2 Kembali Diselenggarakan

Sementara itu, di scene esports internasional, turnamen Counter-Strike Flashpoint akan kembali diadakan. Flashpoint 2 akan menawarkan total hadiah sebesar US$1 juta (sekitar Rp14,7 miliar). Babak kualifikasi dari Flashpoint 2 akan diadakan pda 9-22 November 2020. Sementara babak playoff akan diselenggarakan pada 30 November-5 Desember 2020 dan babak final pada 6 November 2020. Tim yang memenangkan turnamen ini akan mendapatkan hadiah sebesar US$500 ribu (sekitar Rp7,4 miliar) dan trofi AK-47.

Pemenang Flashpoint Season 2 akan mendapatkan trofi berbentuk AK-47. | Sumber: HLTV
Pemenang Flashpoint Season 2 akan mendapatkan trofi berbentuk AK-47. | Sumber: HLTV

Karena pandemi COVID-19, Flashpoint 2 akan diadakan secara online. Untuk itu, semua tim yang berlaga di turnamen ini akan dikarantina di Eropa. Commissioner dan President of Brand Flashpoint, Christopher “MonteCristo” Mykles serta Creative Director dan Broadcast Talent, Duncan “Thorin” Shields juga akan ikut dikarantina di sana.

“Kami senang karena kami bisa pergi ke London untuk menyelenggarakan Flashpoint. Sejak awal, kami memang ingin mengadakan turnamen ini di Eropa,” kata Mykles pada The Esports Observer. “Kami telah berusaha keras untuk menyiapkan konten yang unik. Kami juga mencari cara untuk menyelesaikan masalah yang muncul akibat pandemi COVID-19.” Dia mengaku bangga karena masih bisa menyelenggarakan dua turnamen Flashpoint dalam satu tahun, meski keadaan industri esports tengah tidak menentu akibat pandemi.

BOOM Esports Jadi Runner-Up dari BTS Pro Series Season 3: Southeast Asia

Di BTS Pro Series Season 3: Southeast Asia, BOOM Esports harus puas dengan posisi runner-up. Sementara gelar juara dimenangkan oleh Motivate.Trust Gaming. Kali ini adalah kedua kalinya BOOM Esports menjadi runner-up dalam turnamen BTS Pro Series. Sebelum ini, BOOM Esports juga meraih gelar juara 2 dalam BTS Pro Series Season 2: Southeast Asia setelah kalah dari Geek Fam.

“Sedih dan kecewa sih boleh aja, tapi jangan pernah bosan buat dukung kita ya,” tulis BOOM Esports dalam page Facebook resminya. “Awal Oktober bakal ada turnamen lagi kok. Terima kasih banyak buat dukungan kalian dari awal turnamen sampai hari ini.”

Turnamen BTS Pro Series kali ini menawarkan total hadiah sebesar US$50 ribu (sekitar Rp747,5 juta). Sebagai juara pertama, Motivate.Trust Gaming mendapatkan US$21 ribu (sekitar Rp314 juta). Duduk di posisi ke-2, BOOM Esports mendapatkan US$11 ribu (sekitar Rp164,5 juta). Sementara itu, Among Us, yang berhasil menjadi juara 3, mendapatkan US$6,5 ribu (sekitar Rp97,2 juta) dan NEW Esports, yang ada di posisi 4, membawa pulang US$4,5 ribu (sekitar Rp67,3 juta).

BTS Pro Series Season 3 diadakan pada 12-23 September 2020. Ada 10 tim undangan yang bertanding dalam turnamen ini. Pada awal turnamen, semua tim bertanding dengan satu sama lain dalam group stage. Empat tim terbaik akan masuk dalam babak playoff upper bracket.

Di group stage, BOOM Esports berhasil duduk di posisi 2. Dari 9 pertandingan, BOOM Esports mendapatkan 5 menang, 3 seri, dan 1 kalah. Posisi puncak dalam group stage diduduki oleh Among Us, sementara posisi ke-3 dan ke-4 diisi oleh TNC Predator dan Motivate.Trust Gaming.

BOOM BTS Pro Series
Jadwal pertandingan antara 10 tim dalam BTS Pro Series. | Sumber: Liquipedia

Di babak playoff upper bracket, BOOM Esports bertemu dengan TNC Predator sementara Among Us harus melawan Motivate.Trust Gaming. Setelah berhasil menang 2-0 melawan TNC Predator, BOOM Esports maju ke babak final dari upper bracket. Di sini, mereka melawan Among Us, yang dapat mengalahkan Motivate.Trust Gaming dengan skor 2-1. Di babak final upper bracket, BOOM Esports berhasil mengalahkan Among Us 2-0 dan melenggang ke babak grand final.

Sementara itu, setelah kalah dari Among Us, Motivate.Trust harus bertanding di lower bracket. Mereka berhasil masuk ke babak final dari lower bracket setelah mengalahkan Neon Esports dan NEW Esports. Di babak final dari lower bracket, mereka kembali menghadapi Among Us. Kali ini, Motivate.Trust dapat menang 2-1. Mereka pun melaju ke babak final untuk melawan BOOM Esports. Motivate.Trust berhasil meraih gelar juara dari BTS Pro Series setelah mengalahkan BOOM Esports dengan skor 3-0.

Selain BTS Pro Series, tim Dota 2 BOOM Esports juga berlaga dalam ESL One Thailand 2020 dalam bulan September 2020. Di turnamen ini, mereka juga berhasil masuk ke babak final. Sayangnya, mereka harus puas dengan posisi runner-up setelah kalah 2-3 dari TNC Predator.

Sumber header: Facebook

Binus Adakan Turnamen BSSC Squarelympic, Total Hadiah Lebih dari Rp8 Juta

Binus Square Student Committee (BSSC) akan mengadakan turnamen esports dengan nama BSSC Squarelympic. Mengangkat tema The Champion of the Universe, turnamen ini akan mengadu 5 game esports sekaligus, yaitu Counter-Strike: Global Offensive, Dota 2, Mobile Legends: Bang Bang, PUBG Mobile, dan Valorant. BSSC Squarelympic menawarkan total hadiah hingga lebih dari Rp8 juta.

Tujuan BSSC mengadakan turnamen esports Squarelympic adalah untuk mendorong masyarakat agar tetap produktif di tengah pandemi. Tak hanya itu, BSSC juga percaya, ikut serta dalam turnamen esports bersama teman dapat mengalihkan perhatian seseorang dari berbagai masalah yang muncul kaibat pandemi dan justru dapat memperluas jaringan pertemanan mereka. BSSC Squarelympic akan dimulai pada 28 September 2020 sampai 4 Oktober 2020. Pertandingan dari turnamen esports ini akan disiarkan secara live di channel YouTube BSSC.

turnamen esports binus
BSSC akan mulai diselenggarakan pada minggu depan.

Berikut jumlah slot yang tersedia dari masing-masing game beserta biaya pendaftaran untuk masing-masing tim:

  • CS:GO memiliki 16 slot, dengan biaya pendaftaran Rp120 ribu/tim
  • Dota 2 memiliki 32 slot, dengan biaya pendaftaran Rp120 ribu/tim
  • Mobile Legends memiliki 64 slot, dengan biaya pendaftaran Rp120 ribu/tim
  • PUBG Mobile memiliki 64 slot, dengan biaya pendaftaran Rp100 ribu/tim
  • Valorant memiliki 32 slot, dengan biaya pendaftaran Rp120 ribu/tim

Jika tertarik untuk ikut dalam turnamen esports dari Binus ini, Anda bisa mengunjungi akun resmi Instagram BSSC Squarelympic 2020 di @bsscql2020.

Bahkan sebelum pandemi melanda, esports telah menjadi industri yang besar. Newzoo memperkirakan, nilai industri esports akan menembus US$1 miliar pada tahun ini. Selain itu, esports juga semakin diakui sebagai olahraga. Buktinya, esports diikutsertakan dalam berbagai ajang olahraga bergengsi. Misalnya, pada Asian Games 2018, esports jadi pertandingan eksibisi. Sementara pada SEA Games 2019, esports bahkan menjadi cabang olahraga bermedali.

Di Indonesia, esports juga semakin diakui oleh pemerintah. Buktinya, belum lama ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menyatakan esports sebagai cabang olahraga berprestasi.

Tak hanya di level profesional, esports juga semakin populer di tingkat universitas. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya turnamen esports khusus untuk mahasiswa yang muncul, baik di Indonesia maupun di mancanegara. Sejumlah universitas bahkan menawarkan beasiswa khusus untuk para atlet esports.

Pendapat Pemain Pro Terhadap Perubahan Sistem Draft di Update Dota 7.27

Sejak rilis tanggal 28 Juni 2020, Dota 2 update 7.27 terbilang masih menjadi bahan diskusi menarik tersendiri sampai saat ini. Terakhir kali, patch ini bahkan sempat menuai kritik pedas dari beberapa pemain, seperti Cr1t dari EG ataupun Nongrata yang dahulu sempat bermain untuk FlyToMoon. Patch ini pun terus menerus diperbaiki, sampai terakhir pada tanggal 26 Agustus 2020 lalu Dota 2 update 7.27d rilis.

Salah satu perubahan yang bisa dibilang paling berdampak pada permainan dalam Dota 2 update 7.27 adalah perubahan pada sistem draft. Sebelumnya sistem ban pada Captains Mode adalah 4-1-1. Setelah update 7.27, sistem ban diubah menjadi 2-3-2. VP Esports sempat menanyakan pendapat dari beberapa pemain terkait hal tersebut.

Sumber DotEsports
Carlo Palad atau Kuku, mantan pemain TNC, yang kini bermain bersama tim Among Us. Sumber: DotEsports

Secara umum, para pemain merasa bahwa perubahan sistem ban tersebut sangat mempengaruhi strategi mereka. Kuku, pemain yang kini bermain dalam tim Among Us, mengatakan bahwa sistem ban terbaru ini membuat banyak tim jadi harus lebih fokus memilih hero terbaiknya sejak fase-fase awal ban/pick.

“Perubahan tersebut berdampak sangat signifikan terhadap drafting. Karena begini, misalnya tim Anda punya tiga sampai empat hero jagoan, perubahan fase ini membuat tim membuat Anda jadi cuma memiliki dua hero Andalan saja, karena cuma 2 hero yang bisa di ban pada first phase. Jika Anda mendapat kesempatan 2nd pick, Anda bisa manfaatkan hero yang seharusnya diambil sebagai last pick pada fase first pick, karena setelahnya Anda harus ban 2 hero. Sistem seperti ini membuat pilihan tim menjadi semakin spesifik. Sistem seperti ini juga akan berdampak kepada fase berikutnya dalam drafting, karena fase setelahnya akan menjadi reaksi atas hero andalan yang diambil di fase first pick tadi.”

Tak hanya itu, Mikoto, mid-laner dari BOOM Esports juga memberikan pendapatnya. Ia memikirkan hal yang kurang lebih serupa, soal pentingnya fase-fase awal ban/pick. “Perubahan tersebut membuat fase first ban jadi sangat penting, dan Anda harus berpikir masak-masak soal hero apa yang akan Anda ambil setelah melakukan ban. Ditambah lagi, setiap patch biasanya memiliki 3 – 4 hero yang overpower, karena itu juga kemungkinan besar Anda jadi harus berjuang lebih dalam fase drafting stage.”

Sumber: OGA Dota Pit
KhezCute, kapten tim Dota 2 BOOM Esports, yang biasanya mengambil keputusan dalam soal drafting. Sumber: OGA Dota Pit

Pasca patch besar tersebut, divisi Dota 2 BOOM Esports sendiri memang kesulitan untuk bisa mendapatkan kemenangan. Mengutip dari Liquidpedia, BOOM Esports setidaknya masih berhasil mendapatkan dua kali juara satu dari Januari sampai Maret 2020. Namun pasca patch 7.27, prestasi BOOM Esports sempat melorot, salah satunya ketika mereka harus tersungkur dari Lower Bracket Round 1 dalam babak Playoff ONE Esports Dota 2 SEA League.

Selain itu, belakangan Valve selaku developer dan publisher Dota 2 juga banyak melakukan tindakan yang kontroversial di kalangan komunitas belakangan. Salah satu bukti lain adalah sikap ‘abai’ yang ditunjukkan Valve terhadap skena kompetitif Dota 2 selama masa pandemi. Tak hanya itu, rencana sementara untuk skena kompetitif Dota 2 di sisa tahun 2020 yang mereka umumkan awal September lalu juga menuai protes. Salah satu alasannya adalah karena ketidakhadiran DPC, dan kompetisi pun absen untuk skena Ameria Serikat serta Asia Tenggara.