Twitch Dapatkan Hak Siar Eksklusif untuk Turnamen ESL dan DreamHack

Twitch baru saja mendapatkan hak siar eksklusif atas sejumlah turnamen yang diadakan oleh ESL dan DreamHack. Perjanjian ini berlangsung selama tiga tahun. Pada 2020, Twitch mendapatkan hak siar non-eksklusif, sementara pada 2021 dan 2022, mereka akan mendapatkan hak siar eksklusif atas konten berbahasa Inggris.

Perjanjian antara Twitch dengan ESL dan DreamHack ini mencakup turnamen-turnamen terbesar dari tiga game, yaitu Counter-Strike: Global Offensive, StarCraft II, dan Warcraft III. Jadi, Twitch akan mendapatkan hak siar atas ESL Pro League, ESL One, Intel Extreme Masters, DreamHack Masters, DreamHack Open, dan ESL National Championship. Meskipun Twitch mendapatkan hak siar eksklusif, ESL dan DreamHack menetapkan pengecualian untuk beberapa kawasan dimana mereka juga memiliki channel televisi sebagai rekan siaran mereka.

twitch hak siar eksklusif
Twitch mendapatkan hak siar eksklusif atas sejumlah turnamen yang diadakan ESL dan DreamHack.

“Kerja sama kami dengan Twitch sudah dimulai sejak 2009, ketika Twitch masih bernama Justin.tv,” kata Co-CEO DreamHack, Roger Lodewick, seperti dikutip dari The Esports Observer. “Perjanjian kerja sama baru ini memperkuat hubungan kami yang terjalin berkat kolaborasi kami selama bertahun-tahun. Perjanjian ini juga membuktikan pentingnya Twitch bagi komunitas kami serta menunjukkan nilai yang diberikan oleh konten esports ESL/DreamHack pada audiens Twitch.”

Sebelum ini, ESL sempat menjalin kerja sama eksklusif dengan platform streaming game lain. Misalnya, pada 2017, ESL Pro League hanya disiarkan secara live di YouTube. Sementara pada 2018, Facebook mendapatkan hak siar atas EPL dan ESL One dalam bahasa Inggris dan Portugis. Namun, pada 2019, semua siaran ESL dan DreamHack tersedia di seluruh platform. Sementara itu, Twitch pernah menjalin kerja sama eksklusif dengan Activision Blizzard. Sayangnya, pada tahun ini, Activision Blizzard lebih memilih untuk bekerja sama dengan YouTube Gaming daripada memperpanjang kontraknya dengan Twitch.

“Dalam beberapa tahun belakangan, Twitch mendominasi dunia live streaming esports,” kata Frank Uddo, Senior Vice President for Global media, ESL, menurut laporan SportsPro. “Kami akan terus menyelenggarakan turnamen-turnamen esports terbesar di dunia. Jadi, masuk akal bagi kami untuk menjalin kerja sama dengan Twitch agar kami bisa memberikan pengalaman terbaik bagi para fans serta menjamin masa depan industri esports.”

DreamHack Perpanjang Kerja Sama dengan CORSAIR Hingga Akhir 2020

Esports organizer ternama asal Swedia, DreamHack, baru-baru ini mengumumkan perpanjangan kerja sama mereka dengan brand peripheral komputer asal Amerika Serikat, Corsair, hingga akhir 2020.

Kesepakatan bersifat sponsorship ini akan berlaku untuk jajaran gelaran turnamen khas milik DreamHack, seperti DreamHack Masters, DreamHack Open Counter-Strike: Global Offensive, dan juga termasuk turnamen DreamHack Dota 2.

Sumber: DreamHack Official Media - Jennika Ojala
Keseruan DreamHack Masters Malmo yang diselenggarakan pada 2019 lalu. Sumber: DreamHack Official Media – Jennika Ojala

Belakangan, DreamHack sendiri memang sedang gencar melakukan ekspansi bisnis. Walaupun pemasukan mereka turun 25 persen, namun mereka tetap berhasil mengamankan beberapa kerja sama strategis pada Q1 2020 ini. Beberapa di antaranya seperti kerja sama mereka dengan Riot Games untuk adakan Northern League of Legends Championship, dan angkatan laut AS untuk acara DreamHack Anaheim.

Mengutip Esports Insider, Roger Lodewick, Co-CEO Dreamhack mengatakan. “Kami sangat bersemangat dan bangga untuk memiliki CORSAIR sebagai rekan kami di tahun 2020 ini. CORSAIR merupakan rekan jangka panjang kami yang paling berharga dan kelanjutan rekanan ini adalah bukti komitmen kami berdua untuk mengembangkan esports serta festival game di berbagai belahan dunia. Mewakili DreamHack dan komunitas kami, kami ingin berterima kasih kepada CORSAIR atas dukungan mereka yang tanpa henti dan tak sabar menanti untuk tahun yang hebat di depan.”

Lauren Premo Director of Gaming Marketing CORSAIR menambahkan. “CORSAIR merupakan pendukung terlama bagi berbagai gelaran ataupun turnamen esports yang diadakan oleh DreamHack, dan tumbuh bersama seiring popularitas kami berdua meledak. Kerja sama ini menjadi komitmen kami untuk DreamHack, para penggemar, peserta kompetisi, baik online maupun secara langsung, apalagi melihat esports kini memiliki jumlah penonton yang lebih banyak dari biasanya meski keadaan sedang tidak pasti.”

Sumber: Twitter @RogerLodewick
Roger Lodewick, Co-CEO DreamHack. Sumber: Twitter @RogerLodewick

DreamHack dengan CORSAIR sudah sejak dari 2018 bekerja sama untuk mendorong perkembangan esports di barat. Dalam kerja sama ini, Elgato yang merupakan anak perusahaan CORSAIR juga akan menjadi brand partner bagi studio broadcast DreamHack untuk gelaran-gelaran yang akan diadakan di masa depan.

Menarik sebenarnya melihat kerja sama ini. Apalagi mengingat keadaan pandemi membuat banyak gelaran esports yang diadakan secara LAN jadi dibatalkan. Namun demikian peningkatan jumlah penonton, juga terpilihnya esports sebagai alternatif dari pertandingan olahraga tradisional yang tertunda jadi potensi lain yang sebenarnya menarik untuk dijelajahi.

DreamHack dan Riot Bekerja Sama Adakan Northern League of Legends Championship

DreamHack bekerja sama dengan Riot Games untuk menyelenggarakan Northern League of Legends Championship (NLC). Liga League of Legends yang ditujukan bagi organisasi esports asal Eropa Utara ini akan mencakup Finlandia, Norwegia, Denmark, Swedia, Inggris Raya dan Irlandia. Pertandingan pertama dari liga tersebut akan diadakan pada Juni.

Di tengah pandemik virus corona, pertandingan reguler dari NLC akan diadakan secara online, sama seperti liga League of Legends di kawasan lain. Namun, babak final dari NLC, yang bakal diselenggarakan pada Agustus, akan diadakan dalam DreamHack Summer di Jönköping, Swedia.

“Sejak lama, DreamHack telah menjadi penyelenggara esports nomor satu di kawasan Nordik. Kami senang dapat menjalin kerja sama jangka panjang dengan Riot untuk membuat ekosistem yang lebih stabil bagi para pemain, fans, dan tim League of Legends,” kata Michael Van Driel, Chief Product Officer, DreamHack, seperti dikutip dari Esports Insider. Perjanjian antara DreamHack dan Riot Games akan berlangsung selama tiga tahun. “NLC juga telah menggandeng 12 organisasi esports dari berbagai negara di Eropa Utara. Kami percaya, ini akan menjadi turnamen esports terbaik di kawasan Nordik.”

Northern League of Legends Championship
Skema Northern League of Legends Championship.

Kehadiran NLC juga didukung oleh perusahaan telekomunikasi Telia Company. Sebelum bekerja sama dengan Riot Games, Telia telah mengadakan Telia Esports Series, yang terdiri dari liga League of Legends nasional untuk kawasan Finlandia, Swedia, Norwegia, dan Denmark, lapor Gamasutra. Dua tim terbaik dari liga nasional buatan Telia akan bisa maju ke turnamen Telia Masters. Dari sini, tim-tim terbaik akan berlaga di NLC.

“Kami bekerja sama dengan DreamHack dan Telia untuk membuat turnamen bagi pemain League of Legends terbaik di kawasan Nordik,” ujar Mo Fadl, Head of Publishing Nordics, Riot Games. “Dengan begitu, jalan dari liga amatir ke liga profesional menjadi semkain jelas. Kami tidak sabar untuk melihat para talenta yang akan berlaga di pertandingan internasional.”

Untuk musim pertama, NLC akan menawarkan total hadiah sebesar setidaknya SEK 1 juta (sekitar Rp1,6 miliar). Beberapa organisasi esports yang telah mengonfirmasi partisipasi mereka antara lain ENCE, Nordavind, Singularity, Excel Esports, Fnatic, dan Barrage.

Q1 2020, Pemasukan ESL dan DreamHack Turun 25 Persen Karena Corona

Modern Times Group (MTG), perusahaan induk dari ESL dan DreamHack, menginformasikan para investor tentang dampak pandemi virus Corona pada bisnis mereka. Divisi esports, yang terdiri dari ESL dan DreamHack, akan merasakan dampak paling besar akibat wabah ini. Padahal, divisi esports memberikan kontribusi sebesar 40 persen dari total pemasukan MTG.

Memang, turnamen esports masih bisa diadakan secara online, tapi, bisnis utama ESL dan DreamHack tetaplah penyelenggaraan turnamen esports. Penjualan tiket dan merchandise adalah salah satu sumber pemasukan keduanya. Alhasil, pada semester satu 2020, MTG memperkirakan bahwa pemasukan mereka dari divisi esports akan mengalami penurunan sekitar 35-45 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pada Q1 2020, mereka memperkirakan, pemasukan perusahaan akan turun 25 persen. Ini terjadi karena mereka tidak bisa menekan biaya pengeluaran pada kuartal pertama 2020. Memang, sepanjang Q1 2020, ada sejumlah acara esports yang dibatalkan secara mendadak atau turnamen esports yang diselenggarakan tanpa penonton, seperti Intel Extreme Masters Katowice yang diadakan pada Februari 2020 lalu.

pemasukan ESL turun
Pemasukan ESL turun karena ada beberapa turnamen yang dibatalkan secara mendadak. | Sumber: ESL/Bart Oerbekke via The Esports Observer

Ke depan, MTG memperkirakan bahwa ESL dan DreamHack akan bisa menekan biaya operasional dan biaya penjualan produk. Dengan begitu, mereka akan bisa menghemat hingga kr 150 juta (sekitar Rp364,3 miliar) pada semester pertama 2020, lapor The Esports Observer. MTG menduga, mereka baru akan bisa menyelenggarakan turnamen esports secara offline pada Q3 2020. Salah satunya adalah ESL One Rio 2020, turnamen Major Counter-Strike: Global Offensive yang harus ditunda karena mewabahnya virus Corona.

Sementara itu, bisnis gaming MTG tetap memberikan hasil yang baik. Divisi gaming MTG — yang terdiri dari developer InnoGames dan Kongregate — menyumbangkan 60 persen dari total pendapatan perusahaan. Perlahan tapi pasti, kedua developer itu bisa menambahkan jumlah pengguna aktif harian (DAU) dari game-game mereka. Selain itu, jumlah pemasukan per pemain (ARPDAU) juga naik. Namun, itu bukan berarti divisi gaming MTG tak terpengaruh pandemi COVID-19.

Wabah ini mengacaukan rencana MTG untuk melepaskan divisi gaming mereka menjadi perusahaan mandiri. Menurut laporan Game Industry, MTG akhirnya memutuskan untuk menjadikan divisi gaming mereka sebagai perusahaan mandiri setelah ekonomi dunia telah lebih stabil.

Ambisi Blizzard untuk Menghidupkan Kembali Esports Warcraft III: Reforged dan Starcraft II

Rangkaian acara ESL Pro Tours untuk Starcraft II dan Warcraft III: Reforged sudah dimulai dengan berjalannya ESL Dreamhack Anaheim 2020. Blizzard berharap bisa memberi kepastian pagi para pemain yang ingin bertanding di dua game title tersebut. ESL dan Dreamhack telah menandatangani kerja sama selama 3 tahun untuk menjalankan ranah kompetitif Starcraft II dan Warcraft III: Reforged. Blizzard akan menyediakan US$4,6 juta sebagai prize pool pada musim-musim pertama ESL Pro Tours ini.

Dalam sesi wawancara dengan Shack News, Esports Associate Product Manager dari Blizzard yaitu Kerry LaRose menjawab beberapa pertanyaan mengenai apa saja yang Blizzard harapkan di musim pertama ESL Pro Tours. Kelly LaRose berkata bahwa Blizzard ingin menjalankan long-term roadmap guna memberi kepastian bagi para organisasi tim esports dan juga pemainnya untuk terjun ke ranah kompetitif Warcraft III: Reforged dan Starcraft II. Ia menekankan bahwa kerja sama dengan ESL adalah keputusan yang paling tepat. ESL sudah berpengalaman dalam menjalankan turnamen RTS dan para komunitas esports juga menyukai hasil karya mereka.

Walaupun Warcraft III tergolong game yang sudah tua, Kelly LaRose berusaha meyakinkan para pemain lama ataupun pemain baru bahwa game ini masih layak dimainkan. Dengan bukti banyaknya pemain lama yang bermain kembali dan pemain baru yang mencoba untuk bermain setelah peluncuran Warcraft III: Reforged dan dibantu dengan esports, Blizzard berusaha untuk mengambil perhatian lebih banyak orang dan berharap semakin banyak pemain baru yang ingin memasuki ranah kompetitif. Memulai kembali ranah kompetitif Starcraft II dan Warcraft III: Reforged tentu akan memberi tantangan bagi Blizzard. Tetapi Kelly LaRose percaya diri karena Blizzard dan ESL sudah berpengalaman untuk menjalankan game title RTS sebelumnya. Blizzard menganggap tantangan sebenarnya adalah bagaimana cara mereka untuk berbaur di setiap region yang ada dan mengajak para pemain baru untuk mengikuti turnamen yang diselenggarakan. Selanjutnya, mereka juga masih memikirkan bagaimana caranya untuk mengembangkan para pemain yang baru memulai karir di dunia kompetitif untuk berkembang agar setara dengan pemain papan atas yang sudah ada. Blizzard bukan hanya ingin mendapatkan talenta baru tetapi juga bagaimana para talenta baru ini bisa jadi bintang.

Untuk menghibur para penggemar lama Warcraft III dan Starcraft II, Kelly LaRose menyebutkan bahwa masih ada pemain-pemain besar yang bertanding saat ini. Seperti Jang “Moon” Jae Ho, Dmitry “Happy” Kostin dan Andriy “Foggy” Koren. Mereka juga akan menantikan nama-nama baru yang muncul di ESL Pro Tours yang pantas bersanding dengan para pemain profesional yang sudah ada. ESL Dreamhack Anaheim 2020 ini adalah kesempatan mereka untuk melihat kemunculan para talenta baru ini.

Tentu mudah bagi die hard fans RTS untuk mengikuti ESL Pro Tours ini, tetapi bagaimana pemain baru mereka bisa diajak untuk menonton turnamen berskala tinggi tersebut? Kelly LaRose menjawab, Blizzard akan menaruh live stream turnamennya di game launcher sehingga para pemain mendapatkan informasi mengenai turnamen yang sedang berjalan. Mereka juga berharap ESL dapat membantu mereka dalam hal ini.

Perihal wabah virus corona yang sedang menyebar, Kelly LaRose menekankan bahwa kesehatan setiap individu adalah hal utama. Pasalnya, Tiongkok merupakan salah satu region yang paling kompetitif dalam kedua game RTS ini. Blizzard juga yakin ESL dan Dreamhack selalu mengutamakan keselamatan banyak pihak dalam menjalankan turnamennya.

Kesimpulannya, Blizzard tidak hanya berfokus untuk mengembalikan pemain lama. Tetapi juga mengembangkan pemain baru yang ingin memasuki dunia kompetitif dan mengembangkan mereka lebih lanjut. Dengan demikian, Blizzard berusaha menghidupkan esports dari kedua game RTS mereka.

ESL Ingin Ajarkan Audiens Etika Menonton Pertandingan Esports

Dalam pertandingan final ESL Pro League terjadi sebuah kejadian dimana salah satu tim yang bertanding diuntungkan oleh penonton. Salah satu pemain Astralis, Andreas “Xyp9x” Højsleth bisa mengetahui posisi musuhnya berkat teriakan dari para fans mereka. Højsleth membantah hal ini. Namun, kejadian tersebut memicu perdebatan apakah penyelenggara turnamen harus menyediakan booth kedap suara untuk para peserta turnamen sehingga mereka tidak bisa mendengar sorakan para penonton.

Menurut laporan Dexerto, perdebatan tentang booth kedap suara telah ada sebelum kejadian ini terjadi. Para pemain tidak keberatan jika mereka harus bermain di dalam booth. Namun, pihak penyelenggara turnamen justru enggan untuk menggunakan booth kedap suara. Salah satu alasannya adalah karena itu berarti penyelenggara harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membuat booth.

Kepada HLTV, Vice President of Professional Gaming for ESL, Michal “Carmac” Blicharz menjelaskan, booth yang sama seperti booth yang digunakan dalam turnamen Dota 2, The International memakan biaya sekitar US$700 ribu sampai US$800 ribu. Mereka memang bisa menekan biaya itu menjadi US$300 ribu jika mereka membuatnya sendiri. Namun, untuk memastikan bahwa semua turnamen ESL dan DreamHack diselenggarakan dengan keadaan yang sama, mereka tetap harus membuat banyak booth. Alasan lain penyelenggara enggan untuk membiarkan peserta bertanding di dalam booth adalah karena ini akan memengaruhi pengalaman menonton yang dirasakan para penonton.

Turnamen ESL tidak menggunakan booth kedap suara. | Sumber; ESL / Helena Kristiansson via Dexerto
Turnamen ESL tidak menggunakan booth kedap suara. | Sumber; ESL / Helena Kristiansson via Dexerto

Lebih lanjut, Blicharz menjelaskan, “Kami percaya bahwa para pemain profesional dan audiens memiliki chemistry. Kami tidak ingin peserta turnamen terisolasi dan tidak tahu apa yang terjadi di sekitar mereka. Justru sebaliknya. Kami ingin para pemain sadar bahwa mereka bertanding di hadapan ribuan orang.”

ESL percaya, masalah ini bisa diselesaikan dengan mengedukasi penonton tentang etika menonton, mencakup apa yang boleh mereka lakukan dan tindakan apa yang dilarang. “Bersorak sebelum pemain membunuh dengan pisau, bersorak di saat-saat genting, bersorak untuk menandai sesuatu yang seharusnya pemain tidak tahu, dan lain sebagainya, dalam semua kasus ini, penonton seharusnya menunggu sampai sang pemain mengeksekusi aksinya sebelum bersorak,” kata Blicharz. Untuk menyampaikan pesan ini pada penonton, ESL akan menampilkan video. Tak hanya itu, sang MC juga akan menyampaikan tentang apa yang boleh dilakukan penonton.

Memang, tidak ada jaminan bahwa metode yang digunakan oleh ESL itu akan sukses. Namun, ESL bersedia untuk mencoba cara ini. “Kami akan mencoba metode ini dalam turnamen yang kami adakan di masa depan. Mengajarkan etika pada para penonton bukanlah hal yang mudah, tapi saya rasa, kami bisa melakukan itu,” katanya, menurut laporan VP Esports.

Blicharz menambahkan, jika para penonton tidak mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan, maka ESL akan menerapkan saran Chad “SPUNJ” Burchill, yaitu mematikan x-ray di arena selama 20 menit untuk setiap pelanggaran yang dilakukan oleh penonton. Untungnya, hal ini hanya akan memengaruhi penonton yang datang langsung ke tempat pertandingan dan tidak memengaruhi apa yang dilihat oleh para penonton streaming.

Perjanjian Louvre Berikan 13 Tim CS:GO Profesional Saham atas ESL Pro Tour

ESL mengumumkan kerja sama dengan 13 tim Counter-Strike: Global Offensive profesional. Dengan ini, 13 tim tersebut secara otomatis akan mendapatkan undangan untuk bertanding dalam ESL Pro League. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan saham dari ESL Pro League. Menurut rumor yang beredar, 13 tim yang menjalin kerja sama dengan ESL akan mendapatkan 21,25 persen dari total pendapatan dan 60 persen laba pada tahun pertama. Namun, rumor ini belum dikonfirmasi.

Kontrak kerja sama antara ESL dengan 13 tim profesional ini dinamai Perjanjian Louvre. Kepada The Esports Observer, Senior VP of Product, ESL, Ulrich Schulze menjelaskan bahwa alasan mereka memberikan nama “Perjanjian Louvre” adalah sebagai referensi pada perjanjian Concorde, yang memiliki konsep serupa, dalam Formula One yang dibuat pada 1981. Tiga belas tim yang menjadi rekan ESL antara lain Astralis, Complexity, Evil Geniuses, ENCE, FaZe Clan, Fnatic, G2 Esports, mousesports, Natus Vincere, Ninjas in Pyjamas, Team Liquid, Team Vitality, dan 100 Thieves.

Pada September 2019, DreamHack dan ESL mengumumkan rencana mereka untuk menggabungkan lebih dari 20 turnamen CS:GO ke dalam ESL Pro Tour. Kompetisi internasional ini akan melibatkan 24 tim dari seluruh dunia dan akan dimulai pada 16 Maret 2020. Dengan Perjanjian Louvre, maka 13 tim esports yang menjadi rekan ESL sudah pasti akan diundang ke ESL Pro Tour. Sementara 11 tim lainnya akan ditentukan berdasarkan ESL Ranking mereka. Cara lain untuk masuk ke dalam ESL Pro Tour adalah dengan mengikuti Mountain Dew League.

ESL dan DreamHack membuat Perjanjian Louvre dengan 13 tim profesional.
ESL dan DreamHack membuat Perjanjian Louvre dengan 13 tim profesional.

Meskipun struktur turnamen berubah, Schulze meyakinkan bahwa mereka tidak memungut bayaran pada tim yang akan ikut bertanding. “Tidak ada tim yang harus membayar biaya masuk ESL Pro League,” kata Schulze, dikutip dari The Esports Observer. “Kami akan terus mendukung format ekosistem terbuka, menciptakan panggung yang memungkinkan semua orang untuk mencapai mimpinya.”

Chief Product Officer, ESL, Sebastian Weishaar menjelaskan bahwa Perjanjian Louvre ditandatangani dengan tujuan untuk menciptakan ekosistem yang stabil. Memang, ketika ESL mengumumkan keberadaan Pro Tour, muncul kekhawatiran bahwa 24 tim yang telah lolos babak kualifikasi bisa batal bertanding dalam turnamen tersebut tanpa peringatan apapun.

“Perjanjian Louvre adalah bukti kepercayaan dari tim terbaik dunia (dan para pemainnya) bahwa kami dapat menciptakan produk yang paling bernilai,” kata Weishaar, menurut laporan Dexerto. “Ini akan menjadi wadah untuk membuat ekosistem yang stabil dan bisa berkembang harus mengorbankan kemungkinan tim dan pemain baru untuk bisa masuk ke pertandingan internasional.”

Pada September 2019, publisher CS:GO Valve melarang penyelenggara turnamen untuk membuat perjanjian eksklusif dengan tim profesional. Namun, jadwal ESL Pro League dan Flashpoint yang saling bertabrakan secara tidak langsung menciptakan sistem turnamen serupa model franchise. Terkait hal ini, Schulze meyakinkan bahwa ESL terus berkomunikasi dengan Valve sepanjang proses pembuatan Perjanjian Louvre. Tim-tim yang berlaga di Pro Tour ataupun FLASHPOINT akan tetap bisa bertanding di turnamen CS:GO lainnya, termasuk turnamen Major yang didukung Valve.

Angkatan Laut AS Bekerja Sama dengan DreamHack dan ESL

DreamHack dan divisi Amerika Utara dari ESL mengumumkan kerja sama mereka dengan Angkatan Laut Amerika Serikat. Melalui kerja sama ini, Angkatan Laut AS akan menjadi rekan resmi dalam DreamHack Anaheim yang akan diadakan pada 21-23 Februari 2020 dan DreamHack Dallas pada 22-24 Mei 2020. Dalam kedua acara tersebut, Angkatan Laut AS juga akan membuka booth. Di sana, para pengunjung acara bisa menantang veteran atau perwira Angkatan Laut untuk bermain game. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai kerja sama ini.

“Sama seperti Angkatan Laut, ada berbagai peran dalam esports yang membutuhkan berbagai kemampuan. Selain itu, esports membutuhkan komitmen kuat jika seseorang ingin menjadi lebih baik,” kata Rear Admiral Brendan R. McLane, Commander, US Navy Recruiting Command, dikutip dari The Esports Observer. “Kerja sama ini memungkinkan kami untuk mendekatkan diri dengan fans esport di berbagai acara DreamHack di Amerika Utara dan juga melalui konten yang disiarkan di channel ESL.” Melalui kerja sama ini, DreamHack juga akan menampilkan branding Angkatan Laut AS dalam siaran mereka, termasuk DreamHack Open.

“Kami bangga karena bisa bekerja sama dengan Angkatan Laut AS,” kata Marcus Lindmark, Co-CEO DreamHack, menurut laporan Esports Insider. “Kami tahu bahwa gaming adalah hobi dari banyak tentara. Jadi, bekerja sama dengan badan militer untuk menyelenggarakan acara di Anaheim dan Dallas memiliki arti khusus bagi kami.”

Memang, popularitas esports membuat semakin banyak merek non-endemik tertarik untuk bekerja sama dengan pelaku esports, baik organisasi esports profesional atau penyelenggara turnamen seperti ESL. Angkatan Laut bukanlah badan militer AS pertama yang mencoba untuk masuk ke esports. Pada 2018, Angkatan Darat AS membuat tim esports mereka sendiri. Tujuan mereka membuat tim tersebut adalah untuk merekrut para gamer. Namun, menurut PC Gamer, keputusan Angkatan Darat AS tersebut menuai kritik karena mereka dianggap mencoba untuk merekrut para gamer yang masih di bawah umur.

Pada Desember 2019, Angkata Laut AS memang mengumumkan bahwa mereka mulai mengalokasikan dana iklan mereka ke iklan digital, termasuk esports. Alasannya karena perkembangan esports yang sangat pesat meski industri esports sendiri masih sangat muda.

Pendapatan Naik, Perusahaan Induk ESL Tetap Merugi

Modern Times Group mengumumkan laporan keuangan mereka. MTG adalah perusahaan Swedia yang membawahi penyelenggara turnamen esports ESL, perusahaan produksi konten esports DreamHack, mobile developer InnoGames, dan publisher Kongregate. Pemasukan MTG sepanjang 2019 mencapai SEK 4,2 miliar (sekitar Rp5,97 triliun), naik 20 persen dari 2018. Divisi gaming memberikan kontribusi paling besar dengan total pemasukan SEK 2,5 miliar (sekitar Rp3,55 triliun), naik 10 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, pemasukan dari divisi esports mencapai SEK 1,7 miliar (sekitar Rp2,4 triliun), naik 12,6 persen.

Sementara jika melihat performa MTG pada Q4 2019, pemasukan mereka naik 15 persen menjadi SEK 1,16 miliar (sekitar Rp1,6 triliun), divisi esports menyumbang sebesar SEK 516 juta (sekitar Rp733 miliar) dan divisi gaming menyumbang sebesar SEK 650 juta (sekitar Rp952,7 miliar). Pemasukan divisi esports naik 15 persen sementara pemasukan divisi gaming naik sebesar 17 persen. Sementara itu, total pendapatan MTG pada 2019 mencapai SEK 14,3 miliar (sekitar Rp20,3 triliun). Pada Maret 2019, MTG memisahkan diri dengan Nordic Entertainment Group (NENT). SMTG mendapatkan SEK 13,4 miliar (sekitar Rp19 triliun) dari pendistribusian ulang saham NENT Group. Inilah alasah mengapa pendapatan MTG pada 2019 melonjak tajam.

Sayangnya, meskipun pemasukan MTG naik pada 2019, tapi perusahaan masih mengalami kerugian sebesar SEK 458 juta (sekitar Rp650,8 miliar). Total kerugian yang mereka derita naik dari SEK 107 juta (sekitar Rp152 miliar) pada tahun 2018. Sementara jika melihat laporan keuangan per kuartal, kerugian yang MTG alami pada Q4 2019 naik lebih dari tiga kali lipat dari SEK 66 juta (sekitar Rp93,8 miliar) pada Q3 2019 menjadi SEK 207 juta (sekitar Rp294 miliar) pada Q4.

Sumber: Facebook
Sumber: Facebook

“Kami kini mencoba memasuki bisnis baru, sesuatu yang telah sering kami lakukan sepanjang sejarah perushaan,” kata President dan CEO MTG, Jørgen Madsen Lindemann, seperti dikutip dari Game Industry. “Kami percaya, esports dan gaming akan menjadi hiburan di masa depan. Dan kami hanya bisa sukses jika kami bisa menyediakan produk dan inovasi yang relevan dan kreatif.”

Lindemann juga membahas tentang rencana MTG untuk meluncurkan 9 game dengan 4 genre yang berbeda selama 2020. Dia menambahkan, MTG juga melihat bahwa ada beberapa bagian dari esports yang mengalami pertumbuhan. “”Karena kami memiliki beberapa hal yang mendorong pertumbuhan bisnis, ini memberikan MTG kesempatan untuk menjadi pemimpin di dunia esports dan memanfaatkan momentum di industri gaming — sehingga kami bisa menyediakan produk berupa hiburan di masa depan.”

Sepanjang Q4 2019, MTG melakukan sejumlah perubahan pada divisi esports mereka, menurut laporan The Esports Observer. Pada Oktober 2019, DreamHack bekerja sama dengan liga sepak bola Belanda Eredivise untuk menyelenggarakan EA SPORTS FIFA 20 League di Belanda dengan total hadiah EUR100 ribu. Pada Desember 2019, MTG merombak struktur manajemen DreamHack dan membuat entitas baru bernama DreamHack Sports Game. Peter Nørrelund ditunjuk sebagai CEO dari DreamHack Sports Game, sementara itu, Roger Lodewick dan Marcus Lindmark menjabat sebagai Co-CEO dari DreamHack.

Pada tahun lalu, MTG juga mengumumkan, mereka akan meninjau ulang divisi gaming mereka, termasuk investasi gaming yang mereka tanamkan melalui VC Fund. Mereka menyebutkan, proses ini masih berjalan. Sementara itu, pada Januari 2020, ESL mengumumkan bahwa diskusi mereka dengan platform streaming Tiongkok Huya dihentikan. Meskipun begitu, Lindemann mengatakan bahwa ESL tetap berencana untuk masuk ke pasar Tiongkok.

ESL dan DreamHack Kerja Sama dengan Asosiasi Pemain CS:GO Profesional

Counter-Strike Professional Players’ Association (CSPPA) mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama dengan ESL dan DreamHack untuk membuat framework bagi pemain Counter-Strike profesional yang akan bertanding dalam ESL Pro League. Diharapkan, dengan adanya framework ini, maka ekosistem esports CS:GO dapat berkembang dan pada saat yang sama, tetap profesional. Melalui kerja sama ini, ESL, DreamHack, dan CSPPA juga ingin memastikan bahwa kebutuhan semua pemegang kepentingan di ekosistem esports Counter-Strike, mulai dari penyelenggara turnamen sampai pemain profesional, terpenuhi.

Framework untuk pemain profesional Counter-Strike tersebut akan didasarkan pada model yang digunakan di olahraga tradisional. Sayangnya, masih belum ada penjelasan mendetail tentang seperti apa framework yang hendak dibuat. Beberapa topik yang akan dibahas dalam framework ini adalah tentang turnamen, pembagian keuntungan bisnis untuk pemain, serta hak dan kewajiban para pemain dalam turnamen. Ke depan, mereka juga berencana untuk membuat standarisasi kontrak pemain, hak atas properti intelektual, dan proyek bersama lainnya.

“Para pemain CS:GO profesional harus berpartisipasi dalam berbagai turnamen di seluruh dunia. Karena itu, bagi CSPPA, lingkungan kerja para pemain profesional menjadi salah satu prioritas utama kami,” kata CEO CSPPA, Mads Øland, dalam pernyataan resmi “Dalam industri esports sekarang, ESL membuat standar industri untuk para pemain profesional. Dengan kerja sama ini, ESL berkomitmen untuk mempertahankan dan memperbaiki standar tersebut dengan bekerja sama dengan CSPPA.”

Menurut laporan Daily Esports, asosiasi pemain CS profesional ini juga akan mewakilkan para pemain jika mereka hendak memberikan masukan tentang lingkungan kerja, seperti terkait akomodasi dan perjalanan, area turnamen di group stage, dan tempat latihan selama turnamen. Selain itu, mereka juga akan membantu untuk menjadwalkan liburan musim panas dan musim dingin.

“Selama 24 bulan belakangan, prioritas ESL adalah untuk memastikan pemain CS:GO profesional melihat turnamen kami sebagai yang terbaik,” kata Ulrich Schulze, Senior Vice President Product, ESL. “Masuk akal bagi kami untuk menjadikan CSPPA sebagai rekan kami untuk memperbaiki keadaan ESL Pro Tour.” Kerja sama antara ESL, DreamHack, dan CSPPA ini akan mencakup semua kompetisi dalam ESL Pro League, termasuk lebih dari 20 turnamen global yang akan berakhir dengan Intel Extreme Masters Katowice dan ESL One Cologne.