Canon Luncurkan EOS 1300D dengan Fokus Pada Era Media Sosial

Canon baru saja mengumumkan DSLR kelas entry terbarunya, EOS 1300D. Secara garis besar, kamera ini masih sama seperti pendahulunya, yaitu EOS 1200D. Kendati demikian, Canon telah menyematkan sejumlah fitur anyar yang bakal membuatnya menjadi relevan di era media sosial.

Utamanya adalah konektivitas Wi-Fi dan NFC supaya pengguna bisa meneruskan hasil jepretannya ke smartphone, lalu membagikannya ke media sosial dengan cepat. Akan tetapi itu saja belum cukup, EOS 1300D turut mengusung mode pemotretan baru yakni “Food Mode” yang bisa diakses lewat mode dial-nya. Seperti yang sudah bisa ditebak, mode ini akan membantu pengguna mengabadikan santapan lezatnya dengan pengaturan cahaya yang lebih optimal.

Jantung EOS 1300D masih sama persis seperti pendahulunya, yakni sensor CMOS APS-C 18 megapixel, dengan sistem autofocus 9 titik dan kemampuan merekam video 1080p. Pun begitu, Canon telah mengganti prosesornya menjadi DIGIC 4+ yang lebih baru guna meningkatkan kinerjanya secara menyeluruh. Soal sensitivitas, kamera ini punya rentang ISO 100 – 6400, dan bisa diekspansi menjadi 12800.

Canon EOS 1300D

Pembaruan lain yang dibawa EOS 1300D ada pada LCD 3 inci di belakang yang kini mengemas resolusi lebih tajam, tepatnya 920 ribu dot. Selebihnya, EOS 1300D masih mempertahankan formula andal pendahulunya dalam harga yang terjangkau.

Canon EOS 1300D rencananya akan mulai dipasarkan pada bulan April mendatang. Ia dibundel bersama lensa kit EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS II seharga $550, atau sekitar 7,2 juta rupiah.

Sumber: DPReview.

Pentax K-1 Ramaikan Persaingan Kamera DSLR Full-Frame

Setelah cukup lama memproduksi kamera DSLR APS-C dan medium format, Pentax kini mulai mengincar ranah baru, yaitu DSLR full-frame. Yup, perusahaan yang diakuisisi oleh Ricoh di tahun 2011 ini sekarang punya rival yang pas untuk Canon 5DS maupun Nikon D810.

Dinamai Pentax K-1, ini merupakan debut Pentax di ranah DSLR full-frame. Oleh karena itu, tidak kaget apabila sensor gambarnya yang menjadi sorotan utama di sini. K-1 mengemas sensor CMOS full-frame beresolusi 36,4 megapixel. Sensitivitasnya mencapai angka ISO 204800, dan absennya filter anti-aliasing memastikan hasil fotonya bebas dari efek moiré.

Pentax K-1

Tak hanya mengemas sensor gambar yang canggih, K-1 juga dibekali sistem image stabilization 5-axis yang sangat efektif untuk mencegah hasil fotonya tampak blur akibat genggaman yang kurang stabil. Bahkan di saat melakukan teknik panning, sistem akan memprediksi ke mana arah kamera digerakkan oleh pengguna, lalu menerapkan kompensasi yang optimal.

Satu-satunya hal yang mungkin akan membuat konsumen sedikit kecewa adalah, opsi perekaman videonya cuma terbatas di resolusi 1080p 30 fps saja, belum 4K. Beruntung hal tersebut bisa ditutupi oleh sistem autofocus yang begitu andal yang mencakup 33 titik – 25 di antaranya merupakan titik cross-type – serta performa burst shooting 4,4 fps.

Pentax K-1

Selain mengandalkan kualitas gambar, K-1 rupanya juga menyimpan sejumlah fitur unik yang hingga kini belum dimiliki rival-rivalnya. Yang pertama adalah LCD 3,2 inci yang sangat fleksibel. Layar ini bisa Anda miringkan secara horizontal, vertikal maupun diagonal – sesuaikan saja dengan kebutuhan. Kalau tidak terbiasa menggunakan LCD, pengguna bisa memanfaatkan viewfinder-nya yang punya sudut pandang hampir 100 persen.

Yang kedua adalah fitur bernama Operation Assist Light. Sesuai namanya, fitur ini dirancang untuk memudahkan pengguna mengoperasikan kamera di kondisi gelap. Sejumlah lampu LED tersebar di beberapa bagian bodi seperti di atas lensa dan di slot memory card. Tujuannya adalah supaya pengguna bisa melepas-pasang lensa atau mengganti memory card dengan mudah ketika lokasi pemotretan memang benar-benar minim cahaya.

Pentax K-1

Semua ini dikemas dalam bodi yang tahan air, tahan debu dan tahan terhadap suhu dingin. Ukurannya juga cukup ringkas untuk ukuran DSLR full-frame, dengan bobot 1 kg lebih sedikit, sudah termasuk baterai.

Buat konsumen setia Pentax yang sudah menanti-nanti kehadiran DSLR full-frame, K-1 bisa dibeli mulai bulan April mendatang seharga $1.800 (body only). Pentax juga akan menawarkan 12 lensa full-frame baru untuk menemani DSLR andalannya tersebut.

Sumber: PetaPixel dan DPReview.

Canon Umumkan Kamera DSLR Tercanggihnya, 1D X Mark II

Meski dewasa ini sudah semakin banyak orang yang percaya dengan kamera mirrorless, Canon ingin membuktikan bahwa masih ada keistimewaan yang bisa ditawarkan sebuah DSLR. Untuk itu, pabrikan asal Jepang tersebut mengungkap generasi terbaru DSLR unggulannya, Canon 1D X Mark II.

Canon menilai kamera ini sebagai kombinasi menakjubkan antara inovasi dan penyempurnaan, mengandalkan tenaga dan kecepatan di atas segalanya. Di balik bodinya yang begitu bongsor, Canon telah menanamkan sensor full-frame baru beresolusi 20,2 megapixel. Sensor ini amat sensitif terhadap cahaya, dengan rentang ISO 100 – 51.200 (bisa ditingkatkan lagi sampai 409.600).

Sensor baru tersebut ditemani oleh sepasang prosesor DIGIC 6+ yang bertanggung jawab atas kegesitan kamera. Tidak main-main, 1DX Mark II dapat menjepret foto tanpa henti dengan kecepatan hingga 14 fps dalam posisi autofocus menyala. Kalau itu masih kurang cepat, ada opsi memotret dalam kecepatan 16 fps dengan posisi titik fokus dan exposure tetap.

Lalu bagaimana dengan kinerja autofocus-nya, mengingat seri 1D memang sangat dikenal akan kemampuannya membekukan objek yang bergerak dalam kecepatan tinggi? Well, di sini 1D X Mark II masih mengemas 61 titik fokus, akan tetapi area yang terjangkau kini lebih besar, sehingga kinerjanya pun bisa lebih fleksibel.

Canon 1D X Mark II

Beralih ke sektor video, 1D X Mark II sudah dilengkapi kemampuan merekam video 4K dalam kecepatan 60 fps. Lebih istimewa lagi, kamera ini sanggup merekam video dalam durasi yang amat panjang – sampai sekitar 30 menit sekaligus. Anda suka slow-motion? Kamera ini siap merekam video full-HD dalam kecepatan 120 fps.

Namun yang sangat menarik adalah fitur baru bernama Digital Lens Optimizer. Fitur ini pada dasarnya memungkinkan 1D X Mark II untuk mengenali kelemahan lensa-lensa tertentu yang dipasangkan, lalu memperbaikinya secara real-time.

Kelemahan lensa yang dimaksud adalah chromatic aberration, distorsi dan blur saat menggunakan aperture kecil. Biasanya, para fotografer akan membetulkan kekurangan-kekurangan ini pasca pemotretan dengan bantuan software. Tapi dalam kasus 1D X Mark II, langkah ekstra tersebut bisa dilewatkan.

Canon 1D X Mark II

Fisik 1DX Mark II tidak banyak berubah dibanding pendahulunya. Kendati demikian, LCD 3,2 incinya kini dibekali panel sentuh, memungkinkan pengguna untuk mengatur titik fokus hanya dengan menyentuh bagian layar. Resolusinya pun juga lebih tinggi di angka 1,62 juta dot.

Bodi besar ini juga berdampak pada baterai yang lebih tahan lama. 1D X Mark II bisa digunakan untuk menjepret hingga 1.210 foto sebelum baterainya perlu diisi ulang. Sebagai pelengkap, Canon juga telah membekalinya dengan modul GPS.

Canon berencana memasarkan kamera DSLR kelas profesionalnya ini mulai April mendatang dengan harga $5.999, belum termasuk lensa sama sekali.

Sumber: PetaPixel.

Canon Ciptakan Sensor Kamera Beresolusi 250 Megapixel

Sebagai brand terpopuler di industri fotografi, Canon tentu saja tidak mau berhenti berinovasi. Karya terbarunya, meski baru berupa prototipe, adalah sensor CMOS dengan resolusi 250 megapixel, atau lebih tepatnya 19.580 x 12.600 pixel. Continue reading Canon Ciptakan Sensor Kamera Beresolusi 250 Megapixel

Dengan Lens Flipper, Anda Hanya Perlu 5 Detik untuk Mengganti Lensa Kamera

Kalau Anda merupakan seorang pengguna kamera DSLR atau mirrorless, Anda pasti paham ribetnya mengganti lensa. Saat membawa lensa berukuran besar khususnya, seringkali kita kesulitan melepas dan memasang lensa lain selagi berdiri dan bersiap untuk mengambil foto berikutnya. Continue reading Dengan Lens Flipper, Anda Hanya Perlu 5 Detik untuk Mengganti Lensa Kamera

Kamera Nikon D810A Dibuat Khusus Untuk Para ‘Penjelajah Bintang’

Ada puluhan model kamera tersedia di pasar. Tapi sebelum membelinya, tanya dulu pada diri kita, buat fungsi apa ia akan sering digunakan? Apakah dokumentasi dan liputan, travelling, sebagai alat belajar fotografi, foto pernikahan, berkemah, atau untuk mengabadikan bintang, bulan dan kabut angkasa. Demi kebutuhan terakhir ini, Nikon sudah menyiapkan produk khusus. Continue reading Kamera Nikon D810A Dibuat Khusus Untuk Para ‘Penjelajah Bintang’

Canon EOS 5DS dan EOS 5DS R Adalah DSLR Full-Frame dengan Sensor 50,6 Megapixel

Beberapa hari yang lalu kita sempat melihat kamera mirrorless Olympus yang sanggup mengambil gambar beresolusi 40 megapixel dengan memanfaatkan metode pixel shifting. Kali ini giliran Canon yang ‘unjuk pixel’ lewat duet DSLR terbarunya, EOS 5DS dan EOS 5DSR. Continue reading Canon EOS 5DS dan EOS 5DS R Adalah DSLR Full-Frame dengan Sensor 50,6 Megapixel

Ubah Kamera Biasa Menjadi Kamera 3D Dengan Kula

Memanfaatkan dua lensa dengan frame terpisah, kamera 3D memberikan penggunanya kemampuan mengambil gambar dalam bidang tiga dimensi. Semakin jauh jarak antara dua objek, maka efeknya akan kian terasa. Kini ada berita baik untuk para pemilik kamera biasa ataupun SLR, Anda bisa mengubahnya menjadi kamera 3D melalui sebuah aksesoris. Continue reading Ubah Kamera Biasa Menjadi Kamera 3D Dengan Kula