UFL, Game Sepak Bola Baru Calon Penantang FIFA dan eFootball

Kiblat game sepak bola memang lekat dengan dua judul yaitu FIFA dan PES (sekarang menjadi eFootball). Namun pada Gamescom 2021, satu game sepak bola baru yaitu UFL resmi diumumkan.

Nama UFL sebagai game sepak bola baru seakan hadir sebagai penantang untuk FIFA dan eFootball. Salah satu keunikan dari UFL adalah bisa dimainkan secara gratis di semua konsol gaming.

Diumumkan pada pembukaan Gamescom, UFL merupakan game sepak bola yang dibuat oleh studio bernama Strikerz Inc., yang rupanya telah mengembangkan game satu ini selama 5 tahun lamanya.

Strikerz Inc. mengedepankan “Fair To Play” pada game UFL karena semua hasil akan bergantung pada kemampuan para pemainnya. Strikerz Inc. juga mengembangkan UFL dengan Unreal Engine. Meski demikian detail selengkapnya belum diungkap lebih lanjut oleh pihak developer.

Pada game UFL, setiap pemain akan diberi kebebasan untuk membentuk klub sepak bolanya dengan lisensi lebih dari 5.000 pemain. Sistem online juga membuka peluang bagi Anda untuk dapat menunjukkan kualitas di liga top dengan para pemain lainnya.

Sumber: UFL

“Kami adalah fans sepak bola dan gamers setia – kami juga telah bermain game sepak bola selama bertahun-tahun dan kami tahu persis apa yang ingin dilihat orang pada game sepak bola,” ujar CEO Strikerz Inc., Eugene Nashilov.

“Kami ingin kembali menciptakan game dari awal, menawarkan pengalaman bermain yang revolusioner, menarik, dan adil bagi para pemain di seluruh dunia. Kami tidak sabar untuk berbagi lebih banyak hal mengenai game ini,” tutup Eugene di Gamescom 2021.

Sumber: UFL

Di game ini, para pemain sepak bola dinilai dalam game berdasarkan kerja sama dengan perusahaan analisis olahraga InStat. Sedangkan serikat pemain FIFPRO bertugas menyediakan kemiripan wajah dan lisensi pemain.

eFootball Pamerkan Gameplay Baru, Tunjukkan Mekanisme yang Lebih Detail

Pasca pengumuman perubahan nama dari seri game sepak bola andalan Konami, dari Pro Evolution Soccer atau PES menjadi eFootball pada Juli lalu, memang muncul sejumlah kekhawatiran dari para fans atas masa depan game ini. Apalagi selain nama, eFootball juga mengubah sistem game tahunannya menjadi free-to-play.

Seakan menjawab semua pertanyaan dari para fans, Konami akhirnya merilis video gameplay baru pada gelaran Gamescom. Dalam video berdurasi hampir 7 menit tersebut Konami cukup blak-blakan memamerkan berbagai hal baru yang akan mereka suntikkan ke dalam eFootball.

Yang pertama tentunya adalah implemetasi engine baru yaitu Unreal Engine 4 yang menggantikan Fox engine. Pergantian engine ini tentu memberikan Konami berbagai keunggulan dari sisi visual maupun mekanis gameplay ketimbang Fox Engine yang telah digunakan sejak PES 2014.

Meskipun begitu, Konami tetap lebih memfokuskan videonya pada perkembangan mekanis gameplay yang akan ditawarkan pada eFootball nantinya. Sebelumnya Konami juga mengatakan akan merombak ulang animasi serta kontrol yang akan digunakan pemain dalam menyerang dan juga bertahan.

Salah satu yang menjadi prioritas Konami kelihatannya ada pada konfrontasi duel satu lawan satu yang sering terjadi di sepak bola. Sistem pengendalian bola kini dibuat lebih luwes untuk memungkinkan penyerang dapat bergerak lebih bebas untuk melewati para bek.

Image credit: Konami

Di sisi lain bek kini juga bisa mengantisipasi serangan baik itu dengan memotong umpan atau bahkan kini berduel fisik dengan penyerang untuk mendapatkan bolanya. Konami juga ikut merombak ulang sistem pelanggaran yang akan menyesuaikan dengan sistem duel baru tersebut.

Selain itu, eFootball juga menjanjikan berbagai update di masa depan termasuk “sharp kick“, kemampuan untuk mengecoh pertahanan yang lebih bebas, tendangan spesial yang nantinya akan memberikan kemampuan khusus untuk mengeksekusi tendangan, umpan, ataupun umpan lambung yang butuh waktu untuk dieksekusi.

Image credit: Konami

Dan yang terakhir adalah Konami menjanjikan adanya implementasi fitur haptic feedback dan adaptive trigger kepada para pemain PlayStation 5 yang memainkan eFootball menggunakan DualSense.

Sayangnya Konami masih belum memiliki tanggal rilis pasti untuk game eFootball ini. Mengingat game-nya kini beralih menjadi game-as-service maka kemungkinan besar game ini tidak akan memiliki fitur lengkap saat dirilis, namun berbagai fitur baru akan disuntikkan sebagai update di masa depan.

Konami menjanjikan bahwa eFootball ini nantinya akan tersedia di hampir semua platform mulai PC, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series X|S, dan bahkan untuk Android serta iOS.

PES Jadi eFootball, Resmi Akan Hadir Free to play

Sebuah lompatan yang menarik dilakukan KONAMI untuk game genre olahraga mereka yaitu PES. Mereka mengubah nama judul game ini menjadi eFootball dan mengubah skema pembelian game jadi gratis dengan in app purchse (DLC) dalam game.

Rumor tentang rilis secara gratis dari game eFootball ini memang sudah muncul beberapa waktu lalu namun lewat pengumuman resmi dari Konami yang kami dapatkan via email, menjadikan keputusn ini sudah diketok palu. eFootball akan jadi gratisan. Tidak hanya itu, game ini juga akan jadi game lintas platform antara konsol, PC dan perangkat mobile.

Nama eFootball sendiri sebenarnya sudah bersama game PES, yaitu sebagai program esports atau turnamen resmi mereka. Selain itu, tambahan kata eFootball sendiri sudah muncul secara kentara di PES 2020 yang dinamakan eFootball PES2020. Namun nampaknya Konami tidak ingin membuat pengguna pusing dan menjadikan namanya jadi eFootball saja.

eFootball dikembangkan menggunakan Unreal Engine dan akan tersedia musim gugur atau mendekati akhir tahun di Indonesia. Kemungkinan antara September – November. Dalam rilis reminya disebutkan bahwa game ini di buat ulang menggunakan Unreal Engine dan dijanjikan memberikan pendekatan yang baru dari game yang bisa dibilang dedengkot game sepak bola yang sudah mendarah daging bagi penggemar genre game ini.

Tidak seperti game lapak sebelah alias FIFA 22, eFootball akan dikembangkan dengan acuan tidak hanya untuk next gen console tetapi juga konsol lama seperti PS 4, Xbox One, bahkan juga akan tersedia untuk perangkat berbasis iOS dan Android. Namun tetap, pemain bisa menikmati pengalaman grafis yang lebih tinggi jika menggunakan next gen console.

Masih dikutip dari rilis, janji apa saja yang akan dihadirkan oleh Konami di nama baru ini? Konami melakukan modifikasi dari engine Unreal yang digunakan untuk game ini dan akan menjadi engine dari seri ini dalam beberapa tahun ke depan. Konami juga menyebutkan bahwa kolaborasi antara pemain bintang dengan teknologi yang ada di generasi konsol baru memungkinkan mereka menghadirkan game yang paling realists saat ini (klaim mereka).

Animasi dalam game juga disebutkan dirombak. Konami menyebut teknologi yang digunakan untuk meng-capture gerakan para pemain mereka sebagai Motion Matching. Proses ini memungkinkan pengembang game mengambil data gerakan menjadi animasi dan memilih yang paling akurat secara realtime. Sistem ini menyediakan 4 kali lebih banyak animasi dari yang sebelumnya.

Sama seperti EA di FIFA 22, premis yang digembar-gemborkan adalah pengalaman yang lebih real dalam bermain sepak bola. Gameplay yang realistis ini memang jadi semacam tujuan utama yang ingin dikejar dua genre sepak bola paling besar di ranah gamers, seri FIFA dan eFootball (PES).

Namun yang menqarik dari eFootball adalah, gameplay hasil teknologi Motion Matching akan bisa juga dinikmati di semua platform eFootball tersedia, termasuk mobile.

Untuk gameplay memang akan terus di-update informasinya oleh Konami, jadi dalam rilis memang belum banyak yang dijelaskan. Namun satu lompatan besar yang dilakukan untuk seri ini adalah menjadi game gratisan untuk semua platform. Yes, saya jadi bisa nabung untuk beli FIFA 22 dan mengunduh gratis eFootball. 😀

Kabar buruk untuk kolektor game fisik, eFootball hanya akan tersedia secara digital dengan penambahan konten dan mode game akan dilakukan secara rutin setelah game resmi dirilis nanti. Kalau tersedia gratis, gimana Konami dapat duitnya? Nah ini yang menarik.

Tentu saja jawabannya adalah DLC. Jika biasaya update pemain atau konten lain kita hanya membutuhkan kuota internet dan kuota hard disk saja, kini Anda juga harus menyiapkan uang. Karena Konami akan menjual mode game secara terpisah dengan model DLC. Dalam peluncuran, yang tersedia gratis adalah pertandingan lokal dengan klub seperti FC Barcelona, Juventus, FC Bayern, Manchester United dan beberapa tim lain. Hmm…sepertinya di FIFA 22 tetap tidak akan ada nama Juventus. 😀

Sebenarnya konten terbatas untuk game gratisan ini jadi mirip versi demo. Kebetulan untuk PES seri tahun lalu saya mengunduh hanya versi demo saja. bisa memainkan beberapa menu tetapi kalau mau full harus membeli game secara lengkap. Nah, model DLC ini bisa jadi mirip dengan itu tetapi tentunya dengan integrasi yang lebih halus.

Konami juga menyebutkan bahwa pengalaman yang fair dan seimbang akan mereka hadirkan untuk berbagai platform, jadi kemungkinan besar kita tidak akan lagi melihat game mobile PES terlalu cupu untuk dimainkan tim konsol. Pengalaman yang sama ini tentunya sangat dibutuhkan jika Konami memang akan menjual jargon cross-platform sebagai jualan utama mereka.

Dalam peluncurannya, hanya versi mobile yang akan abses untuk dikembangkan terakhir. Sisanya, pemain bisa menikmati pengalaman yang sama untuk eFootball.

Lebih lengkap tentang roadmap pengembangan dan rilis, termasuk rencana esports eFootball bisa dilihat di sini (saya kutip langsung dari rilis):

Early Autumn:

  • All-new gameplay experience, powered by Unreal® Engine
  • Cross-generation matchmaking (i.e. PlayStation®5 vs. PlayStation®4, Xbox Series X|S vs. Xbox One)
  • Local Matches featuring FC Barcelona, Juventus, FC Bayern, Manchester United and more

Autumn:

  • Cross-platform matchmaking between consoles and PC (i.e. PlayStation®5 vs. Xbox Series X|S, PlayStation®5 vs. PC Steam®, etc.)
  • Team Building Mode (Name TBC) opened – build your own team by acquiring players
  • Online Leagues (Name TBC) opened – take your original team and compete in a global, competitive league
  • Match Pass system – earn items and players by playing eFootball™ 

Winter:

  • Mobile controller support added
  • Full cross-platform matchmaking across all available platforms including mobile when using a compatible controller
  • Professional and amateur esports tournaments kick-off

Sedih juga rasanya, sebagai pemain Winning Eleven (WE) kelas warung Indomie waktu masa kuliah dan sekarang berkhianat menjadi pemain FIFA, rasa nostalgia untuk judul game ini tidak akan lepas dalam ingatan. Namun era memang sudah berubah. Agak menarik memang ketika Konami mulai menyasar pengguna mobile untuk judul game konsol/PC mereka. Sejauh yang saya tahu, peminat untuk game PES versi mobile di Indonesia (sebagai contoh) tidak sedikit. Apakah ini juga dilihat Konami sebagai masa depan gamers game sepak bola mereka? Bisa jadi.

Cross-platform memang menjadi salah satu perkembangan di dunia game selain metaverse. Saya sendiri penganut ‘isme’ bahwa game seharusnya tidak eksklusif di satu platform, bisa dimainkan di banyak platform bahkan harusnya fitur save-nya pun bisa cross platform.

Menjadi menarik sebenarnya melihat seperti apa nanti game eFootball ini ketika dirilis, dan bagaimana kemampuan Konami untuk menghadirkan pengalaman yang sama untuk semua platform. Apakah pengalamannya bisa benar-benar sama, termasuk apakah nanti esports-nya juga akan dijalankan antar platform?

Oh ya sampai lupa. Salah satu jualan game sepak bola adalah ambasador alias muka dari game ini. Kalau FIFA 22 menggunakan Mbappe sebagai ambasador utama dan beberapa pemain lain di trailer mereka. eFootball memilih Lionel Messi dan Neymar Jr. sebagai muka utama game mereka. Sedangkan Andrés Iniesta dan Gerard Piqué menjadi bagian dalam pengembangan game sebagai advisors untuk gameplay di sisi penyerangan dan pertahanan. 

Info lengkap tentang game dan tautan media sosial untuk mendapatkan update selanjutnya bisa dilihat di sini.

PS: Muka Messi kok kerasa memelas gitu ya di web resmi? Apakah karena dia dipotong gajinya di kontrak yang baru? 😀