Kualifikasi PINC 2020 Pekan Pertama, Performa Apik BTR ION

Skena kompetitif PUBG Mobile di Indonesia kembali bergulir setelah PMPL ID 2020 Season 1 selesai digelar bulan April lalu. Kini giliran tim semi-profesional untuk membuktikan diri dalam ajang pertandingan PUBG Mobile Indonesia National Championship (PINC). Tahun ini, PINC datang dengan format yang menarik.

Selain menghadirkan pertandingan antar tim, PINC juga memiliki mode solo, yang memungkinkan para pemain tanpa Squad untuk mengikuti pertandingan. Nantinya, peringkat 1 sampai 4 yang lolos dari kualifikasi regional mode solo akan dipersatukan menjadi satu tim untuk berlaga di babak Playoff.

Sumber: Rilis Resmi
Sumber: Rilis Resmi

Sementara itu dari Mode Squad, babak open qualifier telah dimulai sejak hari Sabtu, 20 Juni 2020 kemarin. Pekan pertama mempertandingkan 12 ronde, dan mencari 6 tim terbaik untuk menuju ke babak selanjutnya, yaitu babak Playoff. Dalam kualifikasi pekan pertama ini, Bigetron ION yang berisikan Leander Deusfiel (Liquid), Jerry Asyahry (Jerrsy), Eksarachman Jayanto (Redfacen), dan Albar Fahreza (Hijrah), tampil memukau serta membuat tim lainnya keok berkat penampilannya.

Membuka pertanidngan pada map Sanhok, BTR ION membungkam banyak sekali pemain yang tak sanggup menghadapi ketajaman Liquid dan kawan-kawan. Mereka bisa dapatkan Chicken Dinner dan 25 kill dalam satu ronde, yang membuat perolehan poin mereka membumbung tinggi di peringkat 1. Setelah permainan eksplosif di ronde pertama, BTR ION pun masih bisa mempertahankan tren positif tersebut pada ronde selanjutnya, walau sempat naik turun.

Memang mereka sempat Too Soon di ronde dua, namun masih bisa mengamankan 4 kill yang menyumbangkan pundi-pundi poin. Namun perolehan mereka dari 12 ronde pertandingan mencatatkan lebih banyak hasil positif. Walau hanya dapat 3 Chicken Dinner, tapi pada 4 ronde lainnya mereka bisa mempertahankan posisi di 4 besar dengan belasan perolehan kill.

Berkat performa positif tersebut, BTR ION berhasil menjadi peringkat pertama di dalam Squad Qualifier PINC 2020 pekan pertama. Dengan ini maka BTR ION akan lolos ke PINC 2020 Grand Final, bersama 5 tim lainnya dari peringkat 2 sampai 6, yaitu: Siren Esports, IOG, KONG, Nero Purca, dan OH.id LVL1.

Pekan depan, Open Qualifier PINC 2020 akan kembali dilakukan, dan kembali mencari 6 tim terbaik untuk menuju ke babak Grand Final nantinya. Memenangkan PINC 2020 ini menjadi sangat berarti bagi tim-tim lokal. Karena ada kesempatan untuk bertanding di PUBG Mobile Pro League Indonesia Season 2 bagi tim yang berhasil menempati peringkat 8 besar di Grand Final PINC 2020 nanti.

Mengingat PMPL jadi satu-satunya jalan bagi tim Indonesia untuk menuju ke tingkat selanjutnya, baik regional SEA atau tingkat dunia, tidak heran banyak Squad ingin mendapatkan kemenangan di dalam gelaran PINC 2020 nanti. Kira-kira, siapa lagi 6 tim lain yang akan melaju ke babak final PINC 2020 nantinya?

Twitch Bakal Siarkan Liga Inggris Gratis

Setelah dihentikan selama hampir 14 minggu, Premier League akan kembali diselenggarakan. Sekarang, hak siar atas pertandingan Liga Inggris menjadi lebih mudah untuk didapatkan. Hal ini merupakan bagian dari strategi untuk menarik banyak penonton.

Amazon akan menyiarkan pertandingan Liga Inggris di Twitch secara gratis. Warga Inggris akan bisa menonton 4 pertandingan, termasuk pertandingan perdana setelah pandemi yang mempertemukan Crystal Palace dengan Burnley pada 29 Juni 2020. Selama pertandingan disiarkan di Twitch, fitur chat akan diaktifkan. Dengan begitu, para penonton dapat memberikan dukungannya secara virtual atau berinteraksi dengan satu sama lain.

Amazon, perusahaan induk Twitch, mendapatkan hak untuk menyiarkan Premier League di Inggris pada 2018. Kontrak itu berlaku selama 3 tahun. Sejauh ini, mereka telah menyiarkan pertandingan Liga Inggris melalui platform video-on-demand mereka, Prime Video. Namun, kali ini adalah pertama kalinya Amazon menyiarkan pertandingan Premier League melalui Twitch secara gratis, lapor The Verge.

twitch liga inggris
Twitch akan menayangkan Liga Inggris gratis. | Sumber: Twitter

Untuk membuat pertandingan terasa realistis, Amazon juga akan bekerja sama dengan EA Sports untuk menampilkan gemuruh penonton selama pertandingan berjalan. Teknologi ini disebut Stadium Atmosphere.

“Kami ingin memberikan pengalaman terbaik bagi para pelanggan kami dan pada saat yang sama, tetap mematuhi peraturan demi menjami keamanan dari tim produksi kami,” kata Alex Green, Managing Director of Amazon Prime Video Sport Europe, seperti dikutip dari Deadline. “Selain itu, kami juga memberikan pilihan cara menonton pada pelanggan kami. Mereka akan bisa menontno menggunakan Stadium Atmosphere atau menonton di platform streaming Twitch.”

Pandemi virus corona menyebabkan banyak kegiatan olahraga dibatalkan, termasuk sepak bola. Selama lockdown diberlakukan di berbagai negara, esports menjadi pengganti pertandingan sepak bola sebenarnya. Ada berbagai kompetisi FIFA 20 yang digelar, baik oleh EA Sports maupun klub sepak bola seperti Manchester City atau Los Angeles Football Club.

Pertandingan sepak bola virtual yang diadakan selama pandemi tidak melulu diikuti oleh gamer profesional, tapi juga oleh para atlet sepak bola. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara esports dan olahraga tradisional telah menjadi semakin erat. Jadi, tidak heran jika Twitch, yang dikenal sebagai platform streaming game nomor satu di dunia, kini menyiarkan pertandingan sepak bola.

Sumber header: Dexerto

[Opini] 10 Tim Dota 2 Terbaik di Dunia di 2020

Esports perlahan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari lifestyle. Lebih dari satu dasawarsa yang lalu, gelaran turnamen esports secara global perlahan memperkenalkan ide bermain game secara serius dan profesional. Turnamen Dota 2 dengan hadiah yang fantastis tidak dapat dinafikan turut memberikan pengaruh pada ide tersebut. Dengan mencermati beberapa hal, berikut adalah urutan tim Dota 2 terbaik versi saya.

10. Team Liquid

via: Instagram
via: Instagram teamliquid

Team Liquid bermula dari clan StarCraft 2 yang kemudian bertransformasi menjadi powerhouse di Eropa. Di tahun 2016, tiga tahun berselang sejak didirikan barulah Team Liquid bisa menunjukkan dirinya pantas berlaga di The International. Setahun kemudian, Team Liquid keluar sebagai pemenang The International dengan roster yang lebih solid dari tahun sebelumnya. Hengkangnya seluruh roster pemenang The international 2017 menjadikan performa Team Liquid tidak stabil dan masih terseok di skena region Eropa.

9. Evil Geniuses

via: Instagram
via: Instagram evilgeniuses

Evil Geniuses adalah salah satu tim esports tertua yang ada di region Amerika Utara. Tim yang pernah menjuarai The International di tahun 2016 bersama SumaiL, belakangan ini mengalami penurunan performa setelah beberapa kali pergantian roster. Evil Geniuses pernah fenomenal karena aksi echo slam yang membuat mereka berhak membawa pulang piala Aegis of The Immortal. Rumor yang beredar seakan Evil Geniuses dikutuk untuk menjadi juara 3 di berbagai turnamen.

8. Virtus.pro

via: Instagram
via: Instagram virtuspro

Tim Virtus.pro atau yang sering disingkat VP adalah salah satu organisasi esports yang berpengaruh di region CIS. Dari beberapa kali gelaran The International, capaian VP belum pernah meraih level tertinggi. Meskipun begitu, performa tim VP sangat konsisten dalam memenangkan beberapa turnamen tier 1 dan major. Kemungkinan besar hal yang berpengaruh juga pada performa VP adalah seringnya rosternya berpindah ke tim lain.

7. Vici Gaming

via: Instagram vicigaming
via: Instagram vicigaming

Vici Gaming adalah salah satu tim teratas asal Tiongkok. Vici Gaming pernah berlaga dengan tim Newbee di all chinese final The International 2014. Sambil tetap menjuarai seri turnamen di tingkat internasional, secara total tim Vici Gaming sudah tampil sebanyak 3 kali pada gelaran The International dan mencatatkan prestasi yang cukup baik. Belakangan ini tim Vici Gaming masih berusaha mempertahankan diri di skena lokal sekalipun tanpa perubahan roster yang berarti.

6. Invictus Gaming

via: liquipedia
via: liquipedia

Invictus Gaming mencatatkan sejarah sebagai pemenang The International pertama dari Tiongkok di tahun 2012. Sekalipun begitu, perjalanan Invictus Gaming kembali ke gelaran The International di tahun-tahun berikutnya tidak berjalan mulus. Pergantian roster yang cukup sering mempengaruhi capaian mereka di skena Dota 2 internasional. Tahun 2018 adalah masa yang berat bagi Invictus Gaming karena performa yang tidak baik. Di tahun 2020 barulah secara perlahan tim Invictus Gaming dapat mencatatkan kembali kemenangan di kompetisi lokal Tiongkok.

5. Alliance

via: alliance.gg
via: alliance.gg

Alliance terbentuk dari gabungan roster Swedia di pertengahan 2013. Berlawanan dengan anggapan bahwa region Skandinavia adalah gudang pemain FPS, Alliance hadir dan memberikan gebrakan dengan all Swedish roster sebagai juara di gelaran The International tahun 2013. Sekalipun begitu, hasil yang semenjana menghantui capaian tim Alliance sampai saat ini. Organisasi yang tidak stabil kerap kali berujung performa tim yang tidak maksimal. Dengan berpindahnya Loda ke sisi manajemen, kini Alliance memulai kembali tren positif di skena Dota 2 Eropa.

4. PSG.LGD

via: Instagram
via: Instagram psgesports

PSG.LGD adalah talenta yang menjanjikan dari Tiongkok. Sekalipun belum pernah keluar sebagai pemenang gelaran The International, PSG.LGD adalah tim yang konsisten melaju sampai ke babak final. Di tahun 2018 LGD menerima sponsor dari tim sepak bola asal Prancis, Paris Saint-Germain F. C. dan kemudian merubah namanya menjadi PSG.LGD. Penampilan PSG.LGD di skena lokal Tiongkok juga terbilang stabil dan baru-baru ini memenangkan ESL One Birmingham Online.

3. Team Secret

via: Instagram
via: Instagram teamsecret

Performa tim yang tidak baik membuat Clement “Puppey” Ivanov mengumpulkan beberapa pemain setelah gelaran The International tahun 2013, dan lahirlah Team Secret. Sekalipun berganti roster dan dilanda kontroversi, bersama Puppey Team Secret bisa memberikan performa yang cukup maksimal. Raihan yang membuat team Secret naik dalam daftar ini adalah kemenangan beruntun yang mereka catatkan di skena Dota 2 internasional baru-baru ini.

2. Team Nigma

via: Liquipedia
via: Liquipedia

Di penghujung tahun 2019 roster Team Liquid Dota 2 mengundurkan diri dan membentuk Team Nigma. Sosok Kuro Salehi “KuroKy” Takhasomi sebagai kapten adalah kunci dari performa stabil selama perjalanan di Team Liquid maupun Team Nigma. Roster yang memiliki sejarah kemenangan dari masa Team Liquid dengan mudah menyapu rangkaian turnamen di region Eropa.

1. Team OG

via: og.gg
via: og.gg

Sampai saat ini mungkin belum ada capaian tim lain yang bisa menandingi dominasi Team OG. Raihan 4 gelar Major dan 2 gelar The International mampu mengukuhkan Team OG sebagai tim dengan posisi teratas di dunia. Di bawah pimpinan Johan “N0tail” Sundstein Team OG menuliskan sejarah baru di skena Dota 2 dunia.

CEO G2 Esports Ungkap Alasan Investasinya Kepada Skena VALORANT

Tak bisa dipungkiri bahwa G2 Esports adalah nama yang disegani di dalam ekosistem esports terutama Eropa. Organisasi ini adalah salah satu jagoan di skena League of Legends, jadi juara di LEC Spring 2020, dan merupakan runner-up World Championship 2019. Begitu juga di skena Rainbow Six Siege, yang mana mereka adalah juara Six Invitational 2019.

Kini, dengan rilisnya VALORANT, fps terbaru besutan Riot Games, G2 Esports berencana mengincar kejayaan kembali. Sebelumnya, saat diwawancara oleh Sky Sports sang CEO sudah memberikan pernyataan, bahwa G2 Esports tak hanya ingin melakukan ekspansi tapi juga ingin menjadi yang terbaik di dalam skena tersebut. Tak hanya itu, dalam rangkaian VALORANT Ignition Series, G2 Esports bahkan juga menyelenggarakan sebuah kompetisi VALORANT untuk skena EMEA (Europe, Middle-East, Africa).

Sumber: VALORANT Official
Sumber: VALORANT Official

Membahas soal keputusan organisasi esports asal Spanyol ini, salah satu media bisnis ternama, Forbes, mewawancara Carlos Rodriguez Santiago (Ocelote) CEO G2 Esports. Terkait alasan, Ocelote mengatakan bahwa VALORANT adalah top title, karena ia menganggap game tersebut begitu menarik untuk dimainkan dan ditonton, layaknya League of Legends.

“G2 Esports punya tujuan untuk bisa membentuk sebuah fondasi dari bagaimana esports menjadi di masa depan. Ini adalah peran kami di dalam ekosistem, dan apa yang kami lakukan sangat cocok dengan peran yang saya sebutkan tadi. Seiring hal tersebut, kami juga berharap ini bisa menginspirasi organisasi lain untuk membangun tim yang kuat dan membuat sebuah lanskap esports yang menyenangkan serta kompetitif, secara bersama sama. Ini adalah inisiatif dengan risiko besar, namun punya potensi memberi timbal balik yang besar, dan kami sangat bahagia untuk menjadi ujung tombak dari usaha Riot Games.” Ocelote menjelaskan secara mendetil.

Selain itu, sejak diumumkan pertama kali, beberapa organisasi esports bahkan juga terjun dalam membuat sebuah turnamen. Ini mungkin terlihat membingungkan, mengapa tim esports seperti T1 dan G2 membuat turnamen esports.

Sumber: Riot Games Official Media
Sumber: Riot Games Official Media

Ocelote juga menjelaskan alasan kenapa ia membuat turnamen VALORANT. “Tujuan utama kami dalam membuat turnamen adalah agar VALORANT mendapat perhatian dari orang-orang, dan saya rasa sejauh ini saya telah melakukannya dengan cukup baik. Membuat turnamen juga menjadi cara yang luar biasa untuk memberi kesempatan kepada pemain yang belum pernah mendapat kesuksesan pada kesempatan yang mereka dapat di masa lalu.” tukasnya.

“Yang terpenting adalah, membuat turnamen seperti ini akan membuat rekan kami sangat senang, dan turnamen ini menggarisbawahi alasan kenapa investasi kepada G2 Esports adalah keputusan terbaik yang dapat dilakukan sebuah brand, agar mereka bisa menjadi relevan di dalam komunitas gamers.” tutup Ocelote dalam sesi wawancara.

Sampai saat ini, Riot Games terlihat masih berfokus pada proses pengembangan VALORANT. Dari sisi esports, mereka baru menyajikan VALORANT Ignition Series saja, yang merupakan sebuah sirkuit turnamen yang diselenggarakan oleh pihak ketiga, namun dengan dukungan dari Riot Games.

PSG Kerja Sama Dengan Talon Esports Untuk Masuki Liga LoL Asia Pasifik

Dari banyak klub sepakbola di Eropa, Paris-Saint Germain mungkin bisa dibilang jadi tim yang paling getol memasuki ekosistem esports. Klub sepakbola punya kecenderungan hanya mau memasuki esports game sepakbola saja. Tetapi PSG tidak. Klub sepakbola ini punya tim Dota 2 lewat kolaborasi dengan tim asal Tiongkok, LGD. Mereka juga punya tim Rocket League, yang bertanding di bawah nama PSG Esports. Bahkan, mereka sempat berkolaborasi dengan tim Mobile Legends Rex Regum Qeon, yang menciptakan PSG.RRG pada tahun 2019 lalu.

Kini, PSG kembali melebarkan sayapnya, memasuki skena League of Legends lewat tim asal liga Asia Pasifik (PCS), Talon Esports. “Kami sangat gembira untuk mengumumkan kerja sama dengan Talon dan bisa tampil kembali di skena League of Legends. Esports tetaplah menjadi salah satu pilar utama bagi PSG dalam melakukan strategi diversifikasi brand, seiring kami mencari celah untuk masuk dan melanjutkan rencana perkembangan PSG ke fase berikutnya.” ucap Fabien Allegre, PSG brand diversification and merchandising Director.

Fabien Allegre, PSG brand diversification and merchandising Director. Sumber: Getty Images Asia Pacific
Fabien Allegre, PSG brand diversification and merchandising Director. Sumber: Getty Images Asia Pacific.

PSG sebenarnya sudah pernah masuk ke dalam skena esports League of Legends. Tahun 2016, mereka mengumumkan PSG Esports, yang di dalamnya termasuk tim League of Legends yang bertanding di liga Eropa divisi kedua, EUCS. Saat itu, ekspansi PSG ke League of Legends cukup membuat heboh jagat esports, karena menyertakan Bora Kim (YellowStar), salah satu pemain LoL legendaris asal Korea Selatan, sebagai head of esports.

Namun PSG Esports mengalami kegagalan. Secara peringkat, PSG Esports sebenarnya meraih hasil yang lumayan, finish di peringkat tiga dari babak Regular Season. Namun mereka gagal masuk Playoff setelah takluk oleh Fnatic Academy pada saat babak Playoff Qualifiers. Setelahnya performa mereka semakin anjlok lagi, dan berakhir di peringkat bontot pada EUCS Summer 2017. Akhir tahun 2017, tim ini pun dibubarkan.

Kini lewat kolaborasi dengan Talon Esports, PSG tentu mengharapkan bisa mendapat hasil yang lebih baik. Sejauh ini, organisasi esports asal Hong Kong tersebut memang menunjukkan hasil yang mengagumkan di PCS Spring SPlit 2020. Walau perjuangan mereka berakhir di peringkat 3 saat babak Regular Season, namun Talon Esports menemukan performa terbaiknya pada saat masuk babak Playoff.

Mereka sempat terhempas ke Lower-Bracket saat menghadapi Machi Esports saat babak Winner-Finals. Bertarung sengit melawan ahq eSports Club, Talon Esports akhirnya kembali melaju ke Grand Final, membalaskan dendam mereka ke Machi Esports dan menjadi juara PCS Spring Split Championship 2020.

Dengan dukungan PSG kini, Talon Esports seharusnya bisa mencapai prestasi lebih jauh lagi. Karena kerja sama ini, maka Talon Esports akan bertanding dengan nama PSG Talon, dan mengejar target untuk dapat lolos ke 2020 World Championship.

First Warriors Championship Kembali Hadir Dengan Format Online

Tahun lalu menjadi ajang perdana bagi turnamen First Warrior. Ketika itu, turnamen esports yang dibesut oleh First Media ini tampil beda di ekosistem esports Indonesia karena dua hal. Pertama adalah karena First Warrior punya konsep unik yang kombinasikan esports dengan reality show. Kedua karena turnamen ini mungkin jadi yang pertama di Indonesia, yang hadirkan brand otomotif sebagai sponsor.

Setelah sukses dengan percobaan pertama, tahun 2020 First Warrior kembali hadir, namun dengan konsep yang berbeda. Tahun ini First Warrior hadir dengan format online, sebagai salah satu cara First Media untuk tetap menjaga agar pandemi COVID-19 tidak menyebar lebih luas lagi.

Sumber: Rilis Resmi
Sumber: Rilis Resmi

Diselenggarakan mulai dari Juni hingga November 2020 mendatang, First Warrior Championship tidak hanya menjadi kompetisi saja, tetapi juga menjadi ajang galang dana. Berkolaborasi dengan BenihBaik.com, kompetisi ini juga menjadi sarana untuk membantu usaha masyarakat menghadapi new normal di masa pandemi COVID-19. Untuk informasi seputar donasi, Anda dapat mengunjungi firstwarriors.id/charity.

Memperebutkan total hadiah sebesar Rp100 juta, First Warrior Championship mempertandingkan dua game terpopuler di Indonesia, yaitu Mobile Legends dan Free Fire. Diselenggarakan secara online, kompetisi ini tetap berlangsung di 16 kota dari 5 wilayah besar Indonesia yaitu Jawa, Bali, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Menyambut kehadiran turnamen ini, Marlo Budiman Presiden Direktur dan CEO PT Link Net Tbk (First Media) mengatakan dalam rilis. “Sebagai upaya mendukung imbauan physical distancing dari pemerintah dan mendorong perkembangan esports tanah air di masa pandemi COVID-19, First Warriors Championship hadir untuk menghibur para pecinta esports yang hingga kini belum dapat menyaksikan penyelenggaraan turnamen secara offline. Selain itu, kami juga terus menjalin kemitraan dengan lembaga-lembaga sosial guna membantu berbagai pihak yang terdampak pandemi.”

Ferliana Suminto selaku Content & Esports Director PT Link Net Tbk menambahkan. “Sejalan dengan dukungan pemerintah terhadap esports Indonesia dan antusiasme yang begitu tinggi dari masyarakat terhadap streaming serta konten esports, kami menyelenggarakan First Warriors Championship #BETHEFIRST #JADILAHYANGPERTAMA dengan jangkauan area yang lebih luas dan durasi yang lebih panjang. Turnamen ini akan dilakukan di kota Manado, Makassar, Balikpapan, Pontianak, Palembang, Batam, Padang, Medan, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Bali, dan Jakarta.”

Marlo Budiman (tengah) pada gelaran First Warrior yang pertama. Sumber: First Media Official Release
Marlo Budiman (tengah) pada gelaran First Warrior yang pertama. Sumber: First Media Official Release

“Dana yang terhimpun dari program donasi First Warriors Championship nantinya akan dilipatgandakan oleh First Media hingga maksimal Rp 100 juta, dan akan disalurkan untuk mendukung pengembangan e-Learning di sekolah pada era New Normal. Kami berharap First Warriors Championship dapat menghibur seluruh masyarakat Indonesia dengan beragam konten hiburan dan tayangan esports yang menarik serta informatif, sekaligus membangun semangat persatuan untuk saling membantu satu sama lain dalam menghadapi pandemi ini” lanjut Ferlina membahas soal usaha First Warrior untuk berkontribusi kepada masyarakat.

First Warrior Champinship akan berjalan dalam dua fase. Fase pertama akan dilakukan di area luar pulau Jawa. Fase kedua dilakukan untuk kota di pulau Jawa dan Bali. Tim atau pemain yang lolos dari babak penyisihan, akan bertanding kembali untuk memperebutkan gelar juara di babak Grand Final First Warrior Championship. Pendaftaran dibuka mulai 10 Juni 2020 untuk fase pertama terlebih dahulu, dengan fase kedua dimulai bulan Juli 2020.

Lebih lengkap, Anda dapat mengunjungi laman firstwarriors.id.

Nantinya pertandingan akan ditayangkan kanal YouTube First Warriors Indonesia dan Supreme League. Selain itu, turnamen ini juga akan hadir dengan berbagai konten menarik yang tayang di saluran televisi digital First Lifestyle channel 3 setiap Kamis sampai Minggu, mulai pukul 16:00 WIB.

Honda Racing Simulator Championship Tawarkan Total Hadiah Rp65 Juta, Terbuka untuk Umum

Bersama HM Engineering, PT. Honda Prospect Motor mengadakan kompetisi balap virtual yang dinamai Honda Racing Simulator Championship. Pendaftaran dibuka sejak 15 Juni 2020 sampai 4 Juli 2020. Sampai tanggal 17 Juni 2020 malam, telah ada 116 orang peserta yang mendaftar, termasuk sim racer profesional Andika Rama Maulana, yang memenangkan Race for Frontliners di Filipina. Anda mendaftarkan diri dalam Honda Racing Simulator melalui Discord. Di sana, Anda juga akan bisa melihat peraturan terkait balapan virtual ini.

Semua peserta yang mendaftar dalam Honda Racing Simulator Championship harus mengikuti babak kualifikasi yang diadakan pada hari yang sama dengan hari registrasi. Tujuan dari babak kualifikasi ini adalah untuk memilih 60 peserta terbaik. Enam puluh pembalap tersebut akan dibagi ke dalam dua kelas. Tiga puluh peserta dengan waktu terbaik akan masuk ke dalam kelas profesional sementara 30 sisanya akan masuk dalam kelas amatir. Honda Racing Simulator Championship menawarkan total hadiah hingga Rp65 juta, yang dibagikan pada 5 pembalap terbaik di kelas profesional dan 5 pembalap lain di kelas amatir.

Honda Racing Simulator Championship
Balapan virtual bisa diikuti oleh siapa saja yang memiliki simulator dan koneksi internet yang baik.

Di tengah pandemi virus corona, banyak balapan yang harus dibatalkan dan digantikan oleh balapan virtual, termasuk Formula 1 dan NASCAR. Namun, Adhi Parama Sugarda, Communication Strategy Manager PT Honda Prospect Motor mengatakan bahwa Honda Racing Simulator Championship diadakan tidak hanya karena pandemi.

“Sebenarnya, tujuan kami mengadakan balapan ini tidak hanya karena pandemi. Kami ingin mengusung tagline everyone can race. Jadi, tidak hanya pembalap saja yang bisa ikut balapan, tapi juga orang-orang biasa di rumah dapat merasakan serunya ikut balapan,” ujar pria yang akrab dengan sapaan Parama ini dalam konferensi pers virtual. Lebih lanjut dia menjelaskan, jika antusiasme masyarakat akan balapan virtual ini cukup tinggi, tidak tertutup kemungkinan, Honda Prospect Mtoro akan kembali mengadakannya secara rutin.

Honda Racing Simulator Championship akan diadakan di 6 sirkuit. Berikut jadwal dan waktu dari setiap balapan:
1. Seri 1 diadakan pada 11 Juli di sirkuit Suzuka, Jepang
2. Seri 2 diadakan pada 25 Juli di sirkuit Sepang, Malaysia
3. Seri 3 diadakan pada 1 Agustus di sirkuit Silverstone, Inggris
4. Seri 4 diadakan pada 15 Agustus di sirkuit Interlagos, Brasil
5. Seri 5 diadakan pada 22 Agustus di sirkuit Zandvoort, Belanda
6. Seri 6 diadakan pada 29 Agustus di sirkuit Estoril, Portugal

Haris Muhammad, pemilik HM Engineering, mengatakan bahwa platform yang digunakan untuk Honda Racing Simulator Championship adalah rFactor 2. Alasannya adalah platform itu menawarkan balapan yang sangat realistis jika dibandingkan dengan platform lainnya. Sementara mobil yang akan digunakan adalah Honda Civic Type R tahun produksi 2018. Masing-masing peserta dalam mengubah setup dari mobil tersebut agar sesuai dengan sirkuit.

Daftar Organisasi Esports yang Punya Tim Valorant

Selama lebih dari 10 tahun, Riot Games dikenal sebagai perusahaan game yang hanya membuat satu game, yaitu League of Legends. Namun, dalam satu tahun belakangan, mereka mulai meluncurkan beberapa game baru. Valorant adalah game paling baru yang Riot luncurkan. Meskipun tak terlalu populer di Indonesia, League of Legends sukses menjadi salah satu game esports paling digemari di dunia. Hal ini membuat banyak orang percaya bahwa Riot akan dapat melakukan hal yang sama dengan Valorant.

Valorant diluncurkan pada awal Juni 2020. Namun, bahkan sebelum peluncuran dari game first person shooter tersebut, telah ada sejumlah organisasi esports yang membuat tim khusus untuk Valorant, seperti T1 dari Korea Selatan dan G2 Esports dari Jerman. Valorant begitu populer sehingga mendorong sejumlah pemain profesional Counter-Strike: Global Offensive untuk banting setir menjadi pemain Valorant.

Sejauh ini, ada setidaknya 10 organisasi esports yang telah membuat tim Valorant. Menurut laporan Dot Esports, inilah daftar 10 organisasi esports tersebut:

1. 100 Thieves
2. Cloud9
3. Dignitas Female
4. Gen.G
5. Immortals
6. Lazarus
7. Sentinel
8. Team SoloMid
9. T1
10. Ninjas in Pyjamas

Sumber: Riot Games
Sumber: Riot Games

Mengingat telah muncul sejumlah tim Valorant profesional, tidak heran jika ada pihak ketiga yang tertarik untuk menyelenggarakan turnamen dari game Riot tersebut. Memang, ketika ditanya tentang strategi esports untuk Valorant, Riot sempat mengungkap bahwa mereka akan membiarkan pihak ketiga menyelenggarakan turnamen dari game tersebut. Namun, hal itu bukan berarti Riot lepas tangan sepenuhnya.

Faktanya, Riot baru saja mengumumkan Valorant Ignition Series. Melalui Ignition Series, Riot membiarkan pihak ketiga untuk mengadakan turnamen Valorant dengan format yang meeka inginkan. Namun, mereka harus mengajukan turnamen yang hendak mereka adakan pada Riot terlebih dulu. Jika Riot setuju, maka mereka akan memberikan lisensi pada pihak ketiga tersebut untuk mengadakan turnamen Valorant.

Riot mengungkap, Ignition Series diadakan dengan tujuan agar penyelenggara turnamen pihak ketiga dapat bereksperimen dengan format turnamen Valorant yang mereka adakan. Saat ini, telah ada dua kompetisi yang menjadi bagian dari Valorant Ignition Series, yaitu G2 Esports Valorant Invitational yang ditujukan untuk kawasan Europe, Middle East, dan Africa (EMEA) dan RAGE, yang diselenggarakan di Jepang. Keduanya akan diadakan pada 19-21 Juni 2020.

Turnamen berikutnya dari Ignition Series akan diadakan pada 26-28 Juni 2020. Sayangnya, belum ada informasi apapun tentang turnamen tersebut, termasuk nama atau kawasan tempat turnamen diadakan.

Vodafone Giants Kolaborasi dengan Red Bull, Fokus ke Fighting Game

Red Bull mengumumkan kerja sama barunya dengan organisasi esports asal Spanyol, Vodafone Giants. Melalui kerja sama ini, Giants akan membuat konten promosi untuk Red Bull di akun media sosial mereka. Fighting game menjadi salah satu fokus dari kolaborasi itu.

Sebelum ini, Red Bull dan Vodafone Giants juga sudah menjalin kerja sama. Salah satu pemain profesional Giants, Joan “Shanks” Namay bertanding di Dragon Ball FighterZ World Tour Finals mewakili Giants dan Red Bull Esports. Menurut laporan The Esports Observer, Namay juga dinobatkan sebagai pemain DBZ terbaik ke-7 di dunia belum lama ini.

Melalui kerja sama baru ini, Red Bull juga menjadi rekan energy drink resmi Vodafone Giants di Giants Fighter Dojo. Markas Giants tersebut terletak di Barcelona, Spanyol dan baru dibuka pada Februari 2020. Seperti namanya, Giants menjadikan Dojo sebagai pusat berkumpul para pemain fighting games di Spanyol.

Vodafone Giants Red Bull
Giants Fighter Dojo. | Sumber: Vodafone Giants

José Ramón Díaz, CEO Vodafone Giants mengatakan bahwa keputusan Red Bull untuk bekerja sama dengan Giants merupakan bukti dari pertumbuhan organisasi esports tersebut. Memang, tahun ini, Vodafone Giants sukses menjalin kerja sama dengan sejumlah sponsor baru, termasuk merek sportswear Nike dan merek lolipop Chupa Chups. Pada Mei 2020, Giants juga mendapatkan investasi sebesar €3 juta (sekitar Rp48,7 miliar). Mereka mengakuisisi rival mereka, x6tence bulan ini dan tim Rainbow Six dari Aerowolf pada Januari 2020.

“Perjanjian kami dengan Vodafone Giants menjadi bukti dari komitmen perusahaan pada sektor esports,” kata juru bicara Red Bull di Spanyol, menurut laporan Esports Insider. “Kami merasa, Giants adalah rekan terbaik kami untuk memasuki pasar esports yang akan tumbuh pesat dalam waktu beberapa tahun ke depan.”

Esports kini memang menjadi industri yang besar. Tidak heran jika ada banyak merek non-endemik yang tertarik untuk masuk ke ranah ini, termasuk Red Bull. Kolaborasi dengan Vodafone Giants bukanlah kali pertama Red Bull menjalin kerja sama dengan organisasi esports. Sebelum ini, Red Bull juga telah menggandeng G2 Esports untuk membuat konten dan menjadi sponsor dari Arshlan Ash, salah satu pemain Tekken 7 terbaik di dunia.

Tim OG Seed Dibubarkan karena Masalah Multi Tim

Beberapa waktu yang lalu melalui sebuah pernyataan resmi, Tim OG membubarkan roster Dota 2 kedua mereka, OG Seed. Keputusan berat yang harus diambil tentu saja sudah melalui proses pertimbangan yang panjang.

Kalender turnamen hampir di seluruh dunia mengalami perubahan dan ketidakpastian seperti pada kasus penundaan The International 2020. Tidak saja gelaran pemuncak game Dota 2, turnamen dalam lingkup global lain yang sebelumnya dijalankan secara offline, terpaksa beradaptasi dengan skema regional dan online.

OG Seed di Dota 2 Summit 12 Grand Final | via: YouTube
OG Seed di Dota 2 Summit 12 Grand Final | via: YouTube

Adapun demikian, perihal kepemilikan multi tim dalam satu divisi esports yang sama adalah penyebab utama OG Seed dibubarkan. Sebagai contoh pembanding, tim Virtus.pro juga mempunyai tim akademi bernama VP.Prodigy. Faktanya, kedua tim akademi tersebut bisa juga berbarengan dengan tim utama mereka berkompetisi dalam gelaran WePlay! Pushka League Season 1.

Dalam pernyataan resmi tim OG disampaikan, “ketika kami mengetahui bahwa OG Seed tidak akan dapat bersaing dengan OG, kami duduk bersama dan memutuskan bahwa kami memberikan OG Seed waktu 30 hari sebelum melepaskan mereka.”

OG versus OG Seed | via: YouTube
OG versus OG Seed | via: YouTube

Menimbang kembali bahwa turnamen top tier Dota 2 tidak mungkin untuk diwakilkan oleh 2 tim, tim OG seolah menemukan jalan buntu. Integritas turnamen akan diragukan saat sebuah organsiasi dapat mengirimkan lebih dari satu perwakilan.

Sejak didirikan di akhir tahun 2019, catatan prestasi OG Seed bisa dibilang cukup memuaskan. Pengetahuan dan pengalaman yang sudah pernah dirasakan tim OG kemudian diturunkan kepada tim OG Seed. Keberhasilan tim OG memenangkan gelaran The International 2 kali berturut-turut bukanlah hal yang bisa disepelekan.

Berbicara lebih jauh mengenai OG Seed, capaian yang patut menjadi perhatian adalah keberhasilan tim OG Seed dalam mengalahkan tim besar sekalipun. Pada gelaran WePlay! Pushka League Season 1, OG Seed bisa tampil unggul dari tim utama mereka, OG. Tim pemenang The International 2015, Evil Geniuses juga harus merasakan kekalahan dari OG Seed pada gelaran Dota 2 Summit 12.

Selamat jalan tim OG Seed, semoga dapat menemukan tim baru dan kembali ke skena kompetitif Dota2.