EA Sports Umumkan FIFA 20 Summer Cup dan Ragam Kompetisi eFootball

Selama masa pandemi, beberapa bagian ekosistem esports menjadi lahan subur karena posisinya yang bisa jadi pengganti olahraga tradisional. Salah satu contohnya adalah Sim Racing yang menjadi pengganti bagi beberapa jenis motorsport seperti Formula 1 dan NASCAR. Selain Sim Racing, ada juga game sepakbola, yang menggantikan ragam liga sepakbola yang terhenti karena pandemi.

FIFA 20 jadi salah satu game sepakbola pilihan untuk gantikan tayangan sepak bola yang terhenti tersebut. Sebelumnya kita sudah melihat kehadiran dua kali gelaran FIFA 20 ePremier League yang masing-masing dimenangkan oleh Wolverhampton dan Leicester City. Melihat dua gelaran tersebut disambut positif para penggemar sepak bola, kini pengembang game asal California, Amerika Serikat tersebut hadirkan kompetisi baru untuk FIFA 20 yang bertajuk FIFA 20 Summer Cup.

FIFA 20 Summer Cup merupakan rangkaian kompetisi online yang menampilkan pemain kelas top yang diundang dari enam regional besar yaitu Eropa, Asia, Amerika Selatan, Oseania, Amerika Utara, dan Timur Tengah-Afrika. Diselenggarakan dari 17 Juli hingga 9 Agustus 2020 mendatang, FIFA 20 Summer Cup memperebutkan total hadiah sebesar US$228 ribu (sekitar Rp3,2 miliar), dan menjadi penggantidari FUT Champions Cup yang biasanya diselenggarakan secara tatap muka.

“Kami telah melihat keterlibatan fans yang luar biasa melalui gelaran kompetitif yang telah kami selenggarakan beberapa bulan ke belakang. Kerja sama kami dengan liga sepak bola kelas atas telah menghasilkan 100 jam tayangan di televisi, dan kini kami tak sabar untuk memberikan kompetisi yang luar biasa untuk diikuti dan ditonton bagi pemain juga penonton.” ucap Brent Koning EA SPORTS FIFA Competitive Gaming Commissioner dalam rilis.

“Bagaimanapun, turnamen tatap muka memang tidak mungkin untuk diselenggarakan pada masa pandemi ini, karena kami tetap mengutamakan keamanan para pemain. Maka dari itu, walau harus mengganti kompetisi yang jadi favorit para fans, kami sangat gembira untuk menyelenggarakan lebih banyak gelaran kompetisi lagi untuk FIFA esports selama musim panas ini.” lanjut Brent.

Brent Koning EA SPORTS FIFA Competitive Gaming Commissioner. Sumber: EA Official Media
Brent Koning EA SPORTS FIFA Competitive Gaming Commissioner. Sumber: EA Official Media

Membahas soal FIFA 20 Summer Cup dan rangkaian kompetisi lainnya, Christian Volk Director of Gaming and eFootball dari asosiasi FIFA menambahkan. “Dalam masa yang berat ini, kami berkomitmen untuk mendukung para pemangku kepentingan, pemain, fans, dan komunitas secara umum untuk tetap terlibat dengan para penonton lewat EA SPORTS FIFA. Kami juga terus bekerja sama dengan anggota FIFA untuk menyelenggarakan laga persahabatan elektronik di berbagai belahan dunia dan mengumpulkan penggemar sepak bola virtual dari masing-masing negara.”

Selain FIFA 20 Summer Cup, ragam kompetisi eFootball nantinya juga akan tetap terselenggara selama bebrapa bulan ke depan, termasuk versi virtual dari Bundesliga Jerman, LaLiga Spanyol, Ligue 1 Prancis, MLS Amerika Serikat, dan lain sebagainya. Ditambah lagi, EA bekerja sama dengan asosiasi sepak bola dunia FIFA, juga akan menyelenggarakan UEFA eChampions League, kompetisi invitational yang diselenggarakan pertengahan Agustus 2020 mendatang.

Jadi para penggemar sepak bola tidak perlu khawatir. Walau banyak liga sepak bola terhenti, ragam sajian kompetisi dari EA SPORTS FIFA 20 bisa jadi alternatif untuk meredakan dahaga Anda atas sajian kompetisi sepak bola.

IEFTL Minggu ke-6, Ghazeto Storia Aman di Posisi Puncak

Minggu lalu menjadi minggu ke-6 dari Indonesia Efootball Team Lobby (IEFTL). Sama seperti pada minggu ke-5, Ghazeto Storia masih kokoh di posisi puncak. IEFTL masih akan berlangsung selama 2 minggu lagi, yang berarti masing-masing tim masih dapat mengumpulkan poin dalam 8 pertandingan. Meskipun begitu, posisi Ghazeto di puncak klasemen tampaknya sudah aman.

Pasalnya, selisih poin antara Ghazeto dengan Remaong FC yang duduk di posisi ke-2 atau Hanoman di posisi ke-3 terpaut cukup jauh. Ghazeto berhasil mengumpulkan 60 poin sementara Remaong FC memiliki 42 poin dan Hanoman 41 poin. Peringkat ke-4 klasemen sementara diduduki oleh tim Aliansi, diikuti oleh Garuda Ten pada posisi ke-5, dan Aco Glory pada peringkat 6. Ketiga tim ini memiliki poin yang sama, yaitu 39. Hanya saja, Aliansi memiliki selisih gol paling besar yaitu 24.

Selama 6 minggu berturut-turut, Ghazeto Storia tak pernah mengalami kekalahan sekalipun. Prima Bastian dari Open PES Community (OPC) mengatakan bahwa salah satu alasan mengapa tim PES tersebut sangat tangguh adalah karena mereka memang berisi pemain-pemain bintang, seperti Rizky Faidan, Haerul “Elul” Wibowo, dan Rizal “Ivander” Danyarta.

IEFTL minggu ke-6
Klasemen sementara IEFTL minggu ke-6.

“Para pemain Ghazeto bisa dibilang sebagai pemain profesional PES. Di komunitas, tidak ada yang kenal mereka-mereka ini, seperti Los Galacticos Real Madrid,” ujar Prima saat dihubungi melalui pesan singkat. Lebih lanjut dia menjelaskan, tim yang berisi pemain bintang harus memiliki kapten atau manager yang mumpuni untuk memastikan tidak ada pertengkaran internal. “Itulah gunanya kapten/manager, untuk mengingatkan pemain akan tujuan tim,” katanya.

Dalam sepak bola, tim yang penuh dengan pemain bintang tak selalu meraih kemenangan. Namun, lain halnya dengan PES. “Kalau PES, saya lihat, kemampuan bermain memang tidak bohong. Pemain yang memang punya kemampuan tetap akan menang dari pemain yang hanya punya semangat tapi tidak diimbangi dengan skill,” ungkapnya. Selain kemampuan invidu para pemain, tim juga bisa meningkatkan performanya dengan berlatih bersama dan membahas taktik yang hendak mereka gunakan. “Setahu saya, Ghazeto ini sering latihan bersama secara internal, untuk membahas taktik,” katanya.

IEFTL diadakan dengan 2 format, yaitu liga dan IEFTL Cup. Dari 32 tim yang berlaga, 4 tim lolos ke babak semifinal. Keempat tim itu adalah Garuda Ten, Ghazeto Storia, Gatot Kaca, dan Remaong FC. Dalam pertandingan melawan Garuda Ten, Ghazeto keluar sebagai pemenang dengan skor 8-0. Sementara itu, Remaong FC berhasil unggul 4-2 dari Gatot Kaca. Dengan begitu, babak final akan mempertemukan Ghazeto Storia melawan Remaong FC.

Melon Minor Tournament, Kompetisi Perdana MOBA Besutan Pengembang Lokal

Tanggal 20 Mei 2020 kemarin, Lokapala akhirnya resmi diluncurkan secara terbuka kepada komunitas gamers di Indonesia. Walau demikian, game ini sendiri sebenarnya sudah dapat diakses oleh para pemain sejak Februari 2020 kemarin. Namun, ketika itu Lokapala masih memiliki banyak sekali keterbatasan, yang membuat game terbilang belum siap untuk digunakan berkompetisi.

Kini setelah peluncuran, dan berbagai perbaikan yang dilakukan, Lokapala segera menampilkan sebuah kompetisi untuk menarik antusiasme penggemar genre MOBA di Indonesia dalam kompetisi yang bertajuk Melon Minor Tournament. Memperebutkan total hadiah sebesar 25 juta Rupiah, Melon Minor Tournament akan diselenggarakan sebanyak dua musim selama bulan Juni dan Juli 2020 ini.

Untuk musim pertama, fase registrasi sudah dibuka sejak tanggal 8 Juni 2020 kemarin hingga 22 Juni 2020 mendatang, dengan jadwal pertandingan dilakukan pada 26 – 28 Juni 2020 mendatang. Sementara itu, pendaftaran musim kedua dimulai pada 6 – 20 Juli 2020 mendatang, dengan jadwal bertanding pada 24 – 26 Juli 2020 mendatang.

Pada saat perilisan, Anantarupa yang merupakan pengembang Lokapala memang cukup ambisius untuk dapat memenangkan pasar MOBA di Indonesia lewat game Lokapala. Diana Paskarina, Managing Director Anantarupa Studios pengembang Lokapala menceritakan, mereka butuh 2 tahun dan kolaborasi dengan berbagai insan kreatif lokal sampai Lokapala akhirnya bisa dimainkan seperti sekarang ini.

“Kerja keras kami selama dua tahun ditambah kolaborasi dengan komikus Ragasukma, studio animasi Kratoon, komposer Elwin Hendrijanto, dan rumah produksi audio INharmonic, kami persembahkan game esports lokal pertama di Indonesia, Lokapala.” Ucap Diana Paskarina dikutip dari Jakarta Post.

Kehadiran Lokapala juga menjadi ambis pemerintah untuk dapat menarik keuntungan dari pasar game, yang sebenarnya punya potensi besar. Mengutip dari Investor Daily, Jerry Sambuaga Wakil Menteri Perdagangan RI yang juga hadir saat peluncuran mengatakan. “Peluncuran Lokapala sebagai esports game Indonesia yang pertama merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk maju dan bersaing dengan negara lain. Indonesia juga harus bisa menjadikan industri game sebagai salah satu ekspor andalan nasional ke depan.”

Sumber: Lokapala Official
Beberapa turnamen yang direncanakan oleh Anantarupa Studios, yang dipublikasi saat peluncuran Lokala 20 Mei 2020 silam. Sumber: Lokapala Official

Jika mengutip dari apa yang yang diumumkan Anantarupa pada saat peluncuran Lokapala kemarin, Melon Minor Tournament merupakan awal dari skema esports yang direncanakan oleh sang pengembang. Dalam skema dan rencana tersebut, Lokapala juga nantinya akan menghadirkan Piala Menpora 2020, Weekly Online Amateur Championship, Melon Mini Tournament, dan Melon Major Tournament.

Untuk mendaftar, Anda bisa pergi ke tautan yang satu ini: bit.ly/lokapalaminor

Dengan skena kompetitif yang beragam, akankah para penggemar genre MOBA di Indonesia bisa tertarik terhadap game besutan Anantarupa?

Tencent Umumkan PMWL Season Zero Dengan Format Online

Tahun 2020 seharusnya menjadi lembaran baru bagi esports PUBG Mobile. Sejak Desember 2019, Tencent sudah mengumumkan bahwa mereka menyediakan Rp70,6 miliar untuk semua turnamen esports PUBG Mobile. Mereka juga umumkan format baru, dari PMCO, menjadi format liga yang diberi nama PUBG Mobile Pro League (PMPL). Keseriusan Tencent garap esports PUBG Mobile juga terlihat dengan menyajikan liga untuk skena lokal, yang bertajuk PMPL ID 2020 Season 1.

Setelah rangkaian PMPL ID dan PMPL SEA selesai, seharusnya pertandingan berlanjut ke PUBG Mobile World League (PMWL). Maka dari itu, Tencent baru-baru ini mengumumkan PUBG Mobile World League: Season Zero, yang memperebutkan total hadiah sebesar US$850 ribu (Rp12 juta). PMWL Season Zero menjadi musim kompetisi yang spesial, mengingat keadaan internasional yang sedang dilanda pandemi COVID-19.

PMWL Season Zero sendiri merupakan perwujudan usaha Tencent tetap menjalankan struktur esports PUBG Mobile, seperti apa yang diceritakan oleh James Yang, Director of PUBG Mobile Global Esports. Sudah bekerja sama dengan ESL, Tencent sebenarnya berencana untuk menyelenggarakan PMWL secara offline di studio ESL, Katowice, Polandia.

Namun karena keadaan internasional yang belum sepenuhnya aman dari pandemi COVID-19, maka PMWL Season Zero akan diadakan secara online, mengikuti seperti apa yang dilakukan oleh banyak ekosistem game esports lainnya.

Pertandingan PMWL Season Zero tetap dibagi menjadi dua regional, yaitu PMWL East untuk negara-negara Asia, dan PMWL West untuk negara barat seperti Eropa dan Amerika Serikat. Indonesia juga turut mengikuti kompetisi ini, yang diwakili oleh juara dunia PUBG Mobile tahun lalu, Bigetron Red Aliens, ditambah tim besutan Reza Arap, MORPH Team.

Untuk PMWL East, selain penambahan MORPH Team untuk mewakili Indonesia, satu yang menarik juga adalah penambahan RRQ Athena ke dalam kompetisi. Ini terjadi karena ada penambahan dua slot untuk PMWL East, dari yang tadinya mempertandingkan 18 tim menjadi 20 setelah perubahan format terjadi. Penambahan RRQ Athena tentu akan memberi dampak kepada kompetisi, mengingat tim tersebut adalah juara dunia PUBG Mobile tahun 2018, yang merupakan kontestan terberat bagi Bigetron Red Aliens.

Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id
Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id

PMWL East League direncanakan hadir mulai 10 Juli hingga 8 Agustus 2020 mendatang. Setelah PMWL, seharusnya masih ada PUBG Mobile World Championship, jika mengacu kepada rencana ekosistem esports PUBG Mobile yang direncanakan tahun 2020 ini.

Semoga saja keadaan segera membaik agar PMWC bisa tetap terlaksana, dan melihat wakil Indonesia memberikan usaha terbaiknya untuk menjadi juara di kancah internasional.

GoPay Arena Championship Adu 3 Game, Total Hadiah Rp1 Miliar

Semakin banyak merek non-endemik yang tertarik mendukung esports seiring dengan berkembangnya ekosistem competitive gaming. Salah satunya adalah GoPay. Dalam konferensi pers pada Senin, 15 Juni 2020, Timothius Martin, Senior Vice President Product Marketing GoPay, mengatakan bahwa GoPay telah ikut serta mendukung esports sejak 2018. Salah satu dukungan mereka berupa kerja sama dengan organisasi esports, seperi RRQ, Aura, dan Bigetron. Selain itu, mereka juga menjadi sponsor sejumlah turnamen esports seperti IDBYTE 2019. Sekarang, GoPay ingin mengadakan turnamen esports sendiri, yang dinamai GoPay Arena Championship (GAC).

Pria yang akrab dengan panggilan Timo ini menjelaskan, di masa pandemi dan transisi ke normal baru, semakin banyak orang yang tertarik untuk bermain game. Jadi GoPay menganggap, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengadakan turnamen esports online. Dia mengklaim GAC sebagai “festival esports online terbesar di Indonesia”. Pasalnya, dalam GAC, ada 3 game populer yang diadu, yaitu Mobile Legends, Free Fire, dan PUBG Mobile.

Kompetisi esports di GAC bisa diikuti baik oleh tim profesional maupun tim amatir. Tim-tim profesional yang berlaga dalam GAC akan ditentukan berdasarkan undangan. Sementara tim amatir harus melalui babak kualifikasi terbuka. Pendaftaran untuk tim amatir dibuka mulai hari ini, Selasa, 16 Juni 2020 sampai 29 Juni 2020. Jika tertarik, Anda bisa mengunjungi gopayarena.id.

Babak kualifikasi untuk tim profesional akan dimulai pada 27 Juni sampai 19 Juli 2020. Sementara babak kualifikasi untuk tim amatir akan diadakan pada 6 Juli sampai 26 Juli 2020. Para tim profesional dan amatir yang berhasil lolos dari babak kualifikasi akan bertemu di babak Grand Final. Sayangnya, belum diketahui tanggal pasti dari babak Grand Final. Timo memperkirakan, Grand Final akan diadakan pada minggu ke-4 bulan Juli atau pada awal bulan Agustus. Total hadiah yang ditawarkan dalam GAC mencapai Rp1 miliar.

GoPay Arena Championship
Jadwal GoPay Arena Championship.

Untuk game Free Fire, babak Grand Final akan mempertemukan 8 tim profesional dan 4 tim amatir yang lolos babak kualifikasi. Dua belas tim tersebut akan bertanding dalam 8 ronde untuk menentukan pemenang GAC. Pada game Mobile Legends, babak final akan mengadu 6 tim profesional yang diundang dan 2 tim amatir. Terakhir, dalam game PUBG Mobile, babak Grand Final akan mengadu 12 tim profesional dengan 4 tim amatir.

“Kami sangat senang dengan GAC karena turnamen ini adalah sebuah terobosan,” kata Aswin Atonie, Brand Director, Moonton Indonesia. “Biasanya, kami sebagai publisher sibuk dengan event kami sendiri. Sekarang, kami dikumpulkan menjadi satu.” Dia menjelaskan, selama masa pandemi, semakin banyak orang yang menghabiskan waktu untuk bermain game. Alhasil, permainan para pemain amatir menjadi semakin baik. Dia yakin, tim-tim amatir yang berlaga di GAC juga akan menyuguhkan pertandingan yang menarik.

Agung Chaniago, Esports Manager, Tencent Games Indonesia mengatakan, pandemi memang membuat bermain game menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. “Kalau dulu kan kita janji untuk nongkrong, sekarang, janji untuk mabar,” ujarnya. “Semakin banyak juga influencer dan artis yang membuat siaran langsung di channel mereka sendiri. Sebelumnya tidak pernah.”

Sementara itu, Wijaya Nugroho, Business Development, Esports Manager, Garena Indonesia mengungkap, sejak pemerintah menunjukkan dukungan pada industri esports, perkembangan esports memang semakin pesat. “Setelah ada esports di SEA Games, Asian Games, dan Piala Presiden, pertumbuhan esports menjadi semakin luar biasa. Dan adanya event seperti GAC bisa menjadi wadah agar esports di Indonesia bisa semakin maju.”

FaZe Clan Siap Rilis Cinematic Universe di Akhir Tahun 2020

Dalam beberapa waktu terakhir FaZe Clan selalu memberikan gebrakan melalui ekspansi bisnisnya. Berawal dari sekumpulan gamer yang membentuk clan, FaZe Clan kini menjadi ikon yang memberi pengaruh ke kultur gaming di skala global.

Siapa yang mengira kumpulan video trickshot yang diunggah ke YouTube bisa berkembang begitu pesatnya. Rentetan turnamen game FPS di berbagai belahan dunia seakan sudah menjadi langganan bagi siapapun yang tergabung dalam skuad FaZe Clan.

FaZe recruitment challenge |via: fazeclan instagram
FaZe recruitment challenge |via: fazeclan instagram

Tidak cuma berlaga di level kompetitif, FaZe Clan juga menjadi markas bagi gaming personalities. Sekalipun tidak turun dalam kejuaraan, streamer dari FaZe Clan kerap menyajikan konten yang banyak disukai khalayak muda.

Melihat eksistensi FaZe Clan di dunia gaming, mereka seakan berhasil menghilangkan batasan antara gaming dan lifestyle. Misalnya dengan memproduksi berbagai merchandise eksklusif. Melalui produk-produk apparel edisi terbatas, FaZe Clan melancarkan ekspansi ke ranah fashion dan ingin menjadi sebesar merek apparel Supreme.

via: win.gg
via: win.gg

Seakan tidak berpuas diri, FaZe lanjut melakukan ekspansi melalui pembuatan cinematic universe. Dalam pembuatannya FaZe bekerja sama dengan Adam Goodman, pemimpin dari studio konten digital Invisible Narratives. FaZe Clan juga mengajak Andrew Sugarman, sosok produser eksekutif dari serial TV 13 Reasons Why, yang sudah lebih dulu bergabung untuk pengerjaan serial TV bersama FaZe Clan.

Menurut Lee Trink, CEO dari FaZe Clan dalam keterangannya kepada Deadline, “ketika Adam pertama kali menyampaikan ide uniknya untuk menjembatani content creator dan pembuat film, saya tahu dia berbicara tentang hal yang besar.”

Berbicara lebih jauh tentang pemeran dalam FaZe Clan cinematic universe, nantinya akan dibintangi oleh anggota-anggota dari FaZe Clan sendiri. Dengan masuknya sejumlah besar pendanaan akan memungkinkan FaZe Clan membiayai produksinya secara mandiri.

Sedangkan sebagai elemen pendukungnya, soundtrack dari Epic Records akan disuguhkan dalam proyek cinematic universe milik FaZe Clan. Epic Records adalah perusahaan rekaman yang sudah banyak menggawangi musisi terkenal dari genre Pop, Rock, RnB, Hip Hop, dan juga banyak lainnya.

Rencananya proyek FaZe Clan cinematic universe akan dirilis di penghujung tahun 2020. Berbeda dari pemutaran film pada umumnya, secara perdana FaZe Clan cinematic universe akan ditayangkan di bioskop drive in di Los Angeles.

Sony PlayStation 5 akan Berdampak Besar ke Dunia Esports

Sony baru saja meluncurkan PlayStation 5 dan memperkenalkan banyak game untuk konsol tersebut. Peluncuran PlayStation 5 tentu akan memberikan dampak besar pada industri game. Keberadaan konsol next-gen tersebut juga akan memengaruhi dunia esports. Pasalnya, ada sejumlah game esports yang memang dimainkan di konsol.

Beberapa tahun lalu, Sony menjalin kerja sama dengan Activision sehingga semua pertandingan dalam Call of Duty League hanya menggunakan PlayStation 4. Memang, pada awalnya, sempat adalah masalah teknis. Namun, setelah masalah itu diatasi, PlayStation 4 berhasil menjadi platform yang stabil untuk kompetisi Call of Duty. Di masa depan, Call of Duty League juga tampaknya masih akan dimainkan di PlayStation. Dan seperti yang disebutkan oleh Forbes, tidak tertutup kemungkinan, Sony akan memperpanjang kerja samanya dengan Activision untuk mencakup PlayStation 5.

playstation 5 esports
Controller dari Sony PlayStation 5.

Jika Sony ingin agar Call of Duty League hanya menggunakan PlayStation, salah satu hal yang harus mereka perhatikan adalah soal controller. Saat CDL menggunakan controller Bluetooth dari PS4, hal ini menyebabkan masalah koneksi karena pada hari pertandingan, ada ratusan controller yang terhubung ke PS4. Pada akhirnya, controller harus dihubungkan ke konsol menggunakan kabel buatan pihak ketiga. Jika Sony ingin PS5 menjadi konsol utama untuk pertandingan esports, mereka harus mempertimbangkan penggunaan controller berkabel.

Selain Call of Duty, game-game olahraga seperti FIFA, NBA, dan Madden juga dimainkan di konsol. Hanya saja, kompetisi dari game-game ini biasanya diadakan di Xbox dan PlayStation. Dengan peluncuran PlayStation 5, kemungkinan, hal itu tidak akan berubah. Namun, jika Sony bisa menjalin kerja sama dengan publisher salah satu game tersebut sehingga pertandingan game itu hanya diadakan di PlayStation, hal ini bisa menarik publisher lain untuk melakukan kolaborasi yang sama. Untuk merealisasikan hal itu, lagi-lagi Sony harus memastikan bahwa controller dari PS5 memang nyaman digunakan. Mereka juga bisa bekerja sama dengan pihak ketiga untuk membuat controller PS5, yang cukup sering digunakan oleh para pemain profesional.

Selama ini, konsol PlayStation memang sudah digunakan di sejumlah kompetisi esports. Ke depan, pertandingan esports dari game-game seperti Call of Duty dan FIFA juga masih akan menggunakan PlayStation. Namun, akan menarik jika ada game PS5 yang sama sekali baru yang menjadi sebuah game esports.

Atlet Esports Elite Punya Mental Sekuat Atlet Olimpiade

Menjadi pemain profesional papan atas memerlukan kekuatan mental yang sama dengan menjadi atlet Olimpiade terbaik, menurut studi terbaru yang dilakukan oleh QUT (Queensland University of Technology). Studi yang dirilis di Frontiers in Psychology ini menyebutkan, salah satu kesamaan yang dimiliki oleh atlet olahraga tradisional dan atlet esports adalah kekuatan mental. Alasannya, atlet esports harus menghadapi tekanan yang serupa dengan atlet olahraga papan atas. Jadi, tidak heran jika atlet esports ternama biasanya memiliki mental yang lebih baik. Dalam studi juga disebutkan bahwa psikolog dapat membantu para atlet esports untuk bermain lebih baik, sama seperti mereka membantu atlet olahraga tradisional.

“Salah satu faktor kesuksesan di dunia olahraga adalah kekuatan mental dan tampaknya, faktor itu juga memiliki prean penting dalam meraih sukses di dunia esports,” kata Dylan Poulus, QUT Esports Researcher, menurut laporan Eureka Alert. “Agar bisa menjadi atlet esports dengan bayaran jutaan dollar, Anda harus bisa menghadapi tekanan yang sama jika Anda ingin menjadi atlet Olimpiade.” Dia juga membahas, industri esports kini tengah naik daun, terutama di tengah pandemi.

Dalam studi yang dilakukan oleh QUT juga disebutkan bahwa agar bisa bermain maksimal, seorang gamer profesional perlu memliiki kekuatan mental dan kemampuan untuk mengendalikan emosi. “Sama seperti atlet olahraga tradisional, atlet esports dengan mental yang kuat akan lebih fokus pada cara menyelesaikan masalah. Hal ini dapat membantu mereka mencapai sukses,” ujar Poulus.

Dylan Poulus dari QUT. | Sumber: ABC News
Dylan Poulus dari QUT. | Sumber: ABC News

Lebih lanjut Poulus menjelaskan, pemain dengan mental yang kuat biasanya bisa menerima keadaan dan tidak terlalu mempermasalahkan hal-hal yang ada di luar kendali mereka. “Semua metode yang kita gunakan untuk membantu atlet olahraga tradisional kemungkinan juga akan memberikan dampak positif pada para atlet esports,” katanya.

Untuk menulis studi ini, Poulus berkata bahwa mereka mempelajari 316 pemain esports profesional terbaik yang ada di rentang umur 18 tahun ke atas. Para pemain profesional ini memainkan game seperti Overwatch, Counter-Strike: Global Offensive, Rainbow Six: Siege, Dota 2, dan League of Legends. Menurut laporan ABC, tujuan studi ini adalah membantu gamer di Australia merealisasikan potensi mereka dengan menerapkan metode latihan di dalam olahraga tradisional ke pelatihan atlet esports.

“Di olahraga tradisional, ada psikolog olahraga dan staf lain yang mendukung sang atlet untuk memiliki mental yang lebih kuat,” kata Poulus. “Sayangnya, semua itu tidak ada di esports. Saya harap, dengan menunjukkan bahwa atlet esports dan atlet olahraga menghadapi tekanan mental serupa, para psikolog olahraga, yang bekerja di industri olahraga tradisional, akan bisa membantu para atlet esports untuk berkembang dan meningkatkan performa mereka.”

Sumber header: ABC News/Craig Berkman

PUBG Continental Series Resmi Gantikan PUBG Global Championship 2020

PUBG Global Championship adalah gelaran puncak dari turnamen PUBG tingkat internasional. Di waktu bersamaan, keberlangsungan liga di beberapa region harus dihentikan dengan alasan kesehatan yang mendesak. Region Eropa, Tiongkok, dan Amerika Utara adalah beberapa liga yang harus dihentikan ketika masih berjalan. Protokol kesehatan yang perlu diterapkan secara ketat sangat berdampak pada gelaran esports di lingkup global.

Sekalipun beberapa liga dihentikan saat masih berlangsung, PUBG Esports tetap memberikan kompensasi bagi tim-tim yang bertanding. Kompensasi dibagikan dari besaran prizepool dan disesuaikan dengan capaian masing-masing tim sampai liga dinyatakan berhenti.

New Vikendi | via: PUBG.com
New Vikendi | via: PUBG.com

Bermula dari merebaknya virus COVID-19 di awal tahun 2020 ini, bulan Februari diputuskan jika gelaran PUBG Global Championship dibatalkan. Sebagai gantinya PUBG Esports memperkenalkan PUBG Continental Series. Sistem region yang sudah ada sebelumnya dirombak kembali menjadi 4 region : Amerika Utara, Eropa, Asia, dan Asia Pasifik

PUBG Continental Series dibuka dengan turnamen invitational bertajuk PCS Charity Showdown yang berlangsung 14 – 31 Mei 2020 yang lalu. Hadiah sebesar US$ 200.000 akan diperebutkan dan kemudian juga didonasikan oleh tim yang keluar sebagai pemenang dari masing-masing region.

feat pabji3-711x400

Sedangkan secara berturut-turut PCS Charity Showdown dimenangkan oleh Oath Gaming dari region Amerika Utara, Northern Lights dari region Eropa, Tianba Gaming dari region Asia, dan DivisionX Gaming dari region Asia Pasifik.

Tim Victim FTF adalah wakil dari Indonesia yang berlaga pada PCS Charity Showdown region Asia Pasifik. Hanya saja tim Victim FTF belum dapat memberikan performa terbaiknya dengan menduduki urutan ke-11.

Berlanjut ke pertengahan tahun 2020, kita akan disajikan gelaran PCS seri 1 dan 2. Turnamen akan berlangsung selama 2 minggu dengan rotasi 5 map per harinya. Ada 16 slot yang akan diperebutkan melalui tahapan kualifikasi nasional. Tidak seperti Thailand dan Vietnam yang memiliki masing-masing 5 slot, Indonesia hanya memiliki 2.

Exclusive In Game Items PCS | via: pubgesports.com
Exclusive In Game Items PCS | via: pubgesports.com

Lebih jauh lagi tentang gelaran PCS, PUBG Esports menghadirkan kembali fitur Pick’Em Challenge. Fitur yang sama sudah pernah diterapkan di gelaran PGC tahun 2019. Melalui fitur tersebut penonton akan berkesempatan mendapatkan in-game item eksklusif selama gelaran PCS.

PUBG Esports juga membuka kesempatan kepada fans untuk mendukung skena esports PUBG. Sebelum dan PCS digelar, melalui penjualan exclusive in-game item, Anda dapat menambahkan besaran prize pool. Sebagian profit yang terkumpul akan terdistribusi ke dalam prize pool di 4 region yang ada.

The Apprentice: ONE Championship Berkolaborasi dengan TUMI Hadirkan Tas Gamer Berkelas

The Apprentice: ONE Championship Edition baru saja mengumumkan kerja samanya dengan produsen tas dan koper berkelas, TUMI. Dalam program reality show tersebut, peserta akan diberi tantangan membuat produk tas sebagai pendamping gaya hidup gamer. Di waktu berdekatan merk apparel Puma juga sudah memasuki industri esports bekerja sama dengan tim Gen.G

Backpack Tumi | via: tumi.com
Backpack Tumi | via: tumi.com

Berdiri sejak 1975 TUMI telah menyediakan tas dan koper bermutu tinggi untuk menunjang gaya hidup pebisnis yang harus bepergian. Nama brand TUMI terisnpirasi dari pisau yang digunakan dalam ritual pengorbanan masyarakat Peru. Secara global Tumi sudah tersebar dan dikenal lebih dari 75 negara di dunia.

Desain yang berkelas serta inovasi produk akan menjadi faktor yang dipertimbangkan sebagai produk yang ditujukan mendukung aktivitas dan mobilitas seorang gamer.

Carlos Alimurung, CEO One Esports melalui rilis pers menyatakan, “dengan jangkauan global dan kaum milenial yang menggerakkan pasar gaming, kami mendukung penuh masuknya Tumi ke dunia gaming.”

The Apprentice: ONE Championship Editon | via: onefc.com
The Apprentice: ONE Championship Editon | via: onefc.com

ONE Championship adalah perusahaan media olah raga yang mengkhususkan  pada gelaran turnamen bela diri yang berdiri pada tahun 2011 di Singapura. Baru-baru ini ONE Esports juga didirikan sebagai anak perusahaan dari ONE Championship yang sering berperan menjadi tournament organizer bagi beberapa disiplin game di skena Asia Tenggara.

The Apprentice Amerika Serikat | via: getty images
The Apprentice Amerika Serikat | via: getty images

Sedangkan reality show The Apprentice untuk pertama kali mengudara 2004 di Amerika Serikat. Kesuksesan acara tersebut kemudian berkembang dan diadaptasi ke berbagai negara lainnya.

Kali ini, reality show The Apprentice dilangsungkan di Singapura. Pendaftaran gelaran The Apprentice: ONE Championship Edition juga sudah dibuka. Setelah proses seleksi yang ketat, 16 peserta akan dipilih dari seluruh dunia untuk berkompetisi dalam gelaran yang menguji insting bisnis maupun fisik.

Hadiah sebesar US$250.000 dan juga tawaran bekerja langsung di bawah arahan CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong, akan menjadi milik siapapun yang keluar sebagai pemenang.

Juara dunia ONE Championship | via: Facebook.com
Juara dunia ONE Championship | via: Facebook.com

Sebagai tambahan 12 CEO dari berbagai perusahaan terkemuka dunia akan hadir sebagai juri tamu di setiap episodenya mendampingi Chatri Sityodtong. Direncanakan berlangsung selama 13 episode, di akhir tahun 2020 program The Apprentice: ONE Championship Edition akan mengudara di bawah lisensi MGM Television.