Tiga Nasihat Bermanfaat untuk Pendiri Startup Baru

Di tahun 2018 ini diprediksi akan makin banyak startup baru hadir menawarkan berbagai layanan dan produk memanfaatkan teknologi. Belajar dari tahun sebelumnya, tidak banyak startup yang bertahan dan terpaksa harus gulung tikar, karena berbagai kendala. Mulai dari pendanaan, kesalahan dalam mengelola organisasi hingga langkah-langkah kurang strategis yang telah diambil.

Artikel berikut akan membahas 3 hal penting yang wajib dicermati oleh pendiri startup baru, jika ingin memiliki bisnis yang sukses dan tentunya bertahan, belajar dari Heidi Zak, Co-Founder ThirdLove.

Jangan tinggalkan pekerjaan tetap

Tentunya sudah banyak cerita hingga pengalaman dari para entrepreneur sukses sebelumnya yang memutuskan berhenti dari pekerjaan tetap mereka, demi mengejar karier sebagai seorang pendiri startup. Jika saat ini Anda merasa belum siap untuk berhenti dari pekerjaan tetap, tunda dulu keputusan tersebut. Pastikan Anda memiliki produk dan dana yang cukup hingga akhirnya berhenti dari pekerjaan tetap.

Jika memungkinkan, lakukan juga validasi di awal saat Anda masih memiliki pekerjaan. Lakukan terus uji coba hingga akhirnya mulai terlihat seperti apa target pasar dan model bisnis ideal, kemudian barulah putuskan untuk fokus kepada startup dan berhenti dari pekerjaan tetap.

If you’re uncertain about whether or not to leave a job or start a business, ask yourself this: “Am I going to regret not doing this?”

Penting untuk bersosialisasi

Hal lain yang juga perlu dicermati adalah kegiatan sosialisasi di lingkungan dan kegiatan terkait. Membuat produk yang baik hingga selesai tentunya menjadi prioritas saat mendirikan startup, namun hal lain yang juga perlu untuk diperhatikan adalah sosialisasi. Posisikan diri Anda sebagai pemilik startup di hadapan orang-orang yang tepat, seperti investor, sesama entrepreneur dan orang-orang lainnya yang relevan.

Every cocktail party or lunch meeting is a chance to meet a potential investor, another founder, or someone else that can help you.

Fokus merekrut pegawai yang tepat

Tentunya bukan rahasia lagi bahwa bisnis yang sukses adalah bisnis yang didukung oleh pegawai yang tepat. Namun demikian jika di awal Anda kesulitan untuk menemukan pegawai yang loyal dan siap untuk berjuang demi perusahaan, rekrutlah tenaga freelancer yang mampu untuk bekerja selama beberapa waktu dengan skill yang sudah handal. Dengan demikian Anda bisa fokus membuat produk yang diinginkan hingga selesai.

Jika MVP dan validasi sudah dilakukan, dan startup mulai menunjukkan pertumbuhan yang positif, lakukan perekrutan pegawai yang ideal dan sesuai dengan kebutuhan startup.

Once you reach product/market fit (about three years in) you can really start to focus on specific hires.

Indonesia Entrepreneur Center Hadir Fasilitasi Pengusaha di Jakarta

Dalam rangka mendukung wirausahawan di Indonesia, khususnya yang bergerak di bidang startup, Indonesia Entrepreneur Center (IDEC) dihadirkan. IDEC merupakan organisasi inisiatif pemerintah setempat untuk menciptakan komunitas wirausahawan yang inklusif, bermakna dan dinamis untuk mendukung pertumbuhan kewirausahaan di Jakarta.

IDEC memberikan program kewirausahaan mingguan secara cuma-cuma dengan mengundang pakar-pakar di bidang startup yang berpengalaman dan menginsipirasi. Para pakar ini yang akan membantu wirausahawan dan calon wirausahawan dalam mengembangkan kemampuan dan pengetahuan utama dalam berbisnis. IDEC percaya bahwa melalui kewirausahaan, lapangan pekerjaan dapat diciptakan, ide-ide cemerlang dapat dicanangkan untuk memecahkan masalah, membantu memperbaiki perekonomian negara, dan pada akhirnya menghapus kemiskinan.

Tim IDEC terdiri dari orang-orang yang ingin meningkatkan kualitas masyarakat dengan program yang bermanfaat. IDEC percaya bahwa program-program yang diadakan dapat menguntungkan semua pihak dalam hal pengetahuan, skill, dan kesempatan berbisnis.

Sejak pertama kali beroperasi, IDEC telah mengadakan delapan seminar di Jakarta. Seluruh seminar yang diadakan mengusung tema bisnis dan start-up seperti How to Get Your Startup Funded, How to Get Your Startup Acquired dan How to Validate Your Startup Ideas. Dan yang paling anyar, IDEC akan segera menyelenggarakan acara talkshow bertemakan “Strategi Efektif Perizinan Usaha di DKI Jakarta” pada 29 November mendatang.

STRATEGI EFEKTIF PERIJINAN USAHA_square

Hingga saat ini, IDEC memiliki lebih dari 600 anggota aktif yang selalu menghadiri seminar IDEC dan nantinya akan mengikuti program bimbingan yang akan diadakan oleh IDEC. Program bimbingan ini akan diadakan selama periode waktu tertentu di mana para anggota akan mendapatkan bimbingan dalam mengambangkan perusahaan dan bisnisnya.

Ke depannya, IDEC berharap seluruh anggota IDEC dapat membawa bisnis mereka menuju keberhasilan dan memperbaiki perekonomian Indonesia. Dengan kewirausahaan, perekonomian Indonesia dapat berkembang; dan bersama IDEC, kualitas kewirausahaan di Indonesia akan lebih meningkat.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Indonesia Entrepreneur Center

Hal yang Perlu Dipahami Pengusaha di Fase Awal dalam Membangun Mentalitas

Menjalankan bisnis sendiri perlu didukung dengan mental wirausaha. Di antaranya banyaknya generasi muda yang memulai bisnisnya sendiri, masih ada beberapa yang ragu. Umumnya karena mereka tidak yakin bahwa perkembangan usahanya akan berhasil di jalankan. Mentalitas adalah salah satu yang perlu ditata di awal, karena dengan mentalitas yang kuat, seseorang akan mampu fokus terhadap apa yang ingin dicapai ketika berwirausaha.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diyakinkan untuk seorang pemula yang hendak meniti karier berwirausaha.

Perubahan adalah hal yang lumrah

Di titik awal berusaha, mungkin apa yang disebut traksi akan terlihat (walaupun sedikit). Kendati demikian harus meyakinkan pada diri sendiri, bahwa ketika bisnis memasuki titik traksi yang baik, bukan berarti harus berhenti menghadirkan formulasi baru. Perubahan adalah hal yang sangat lumrah dalam bisnis. Konsumen selalu menginginkan hal baru yang lebih memudahkan atau memberikan kenyamanan.

Perubahan bisnis ini, dalam arti yang sesungguhnya adalah mencoba memiliki strategi jitu untuk bertahan dalam peta persaingan. Jika seorang pengusaha tidak berani melakukan itu, dipastikan bisnisnya akan tertinggal dan gagal.

Piawai melihat kondisi

Informasi menjadi kunci, kemampuan analisis harus dimiliki bagi setiap penguasa. Hal ini perlu untuk dapat melihat hal-hal apa yang dapat mereka akomodasi dalam bisnis. Dalam artian, tren apa saja yang perlu dielaborasikan dalam bisnis. Kemampuan ini layak dimiliki, agar inovasi produk dan layanan dapat sejalan dengan kebutuhan konsumen yang ada saat ini.

Relevansi informasi sangat dibutuhkan oleh pengusaha saat melihat situasi bisnis, sehingga persaingan tidak menjadikan alasan pengusaha takut bersaing mengelola bisnisnya.

Menyikapi pendanaan awal

Pendanaan awal kadang menjadi kunci akselerasi bisnis di fase awal. Namun demikian harus disikapi dengan baik, salah satunya dengan menjalin sinergi strategis dengan investor. Bukan hanya sebagai penyuntik dana, seharusnya pengusaha turut meminta “lebih” kepada mereka, salah satunya pengetahuan dan bantuan pertimbangan ketika hendak melakukan keputusan yang signifikan.

Kebanggaan mempromosikan bisnis

Setidaknya ketika bisnis dimulai, perkenalkanlah inovasi yang dibuat kepada rekan-rekan di sekitar, kepada kolega dan sebagainya. Yakinkan mereka terhadap produk atau layanan tersebut, jika berhasil mintalah sebuah testimoni. Ini menjadi cara yang paling efisien untuk mengetahui posisi produk atau layanan di mata konsumen.

 

Creative Business Cup 2017 Ajak Pengusaha Indonesia Ikuti Kompetisi Global

Ciputra Entrepreneurship Center tahun ini kembali menyelenggarakan ajang Creative Business Cup 2017 Indonesia. Ini merupakan babak seleksi nasional dari kompetisi internasional bertajuk Creative Business Cup yang diprakarsai oleh Global Entrepreneurship Network dengan fokus pada pemberdayaan pengusaha di sektor industri kreatif.

Tujuan acara ini adalah memberikan kesempatan bagi wirausahawan di Indonesia untuk mengembangkan ide bisnis dan terhubung dengan para investor kelas dunia. Diyakini dua hal tersebut mampu memperkuat kemampuan inovatif dan daya saing mereka, dan menjadi tonggak penting dalam memajukan sektor industri kreatif di Indonesia secara umum.

Dalam prosesnya, sebanyak 10 finalis Indonesia yang lolos babak penyisihan awal akan bertanding pada babak final nasional dengan melakukan presentasi pitching selama lima menit dan akan dinilai oleh tujuh orang juri profesional di bidangnya masing-masing. Creative Business Cup Indonesia 2017 akan diselenggarakan di FGDexpo 2017 pada tanggal 26 Agustus 2017 di Jakarta Convention Center, Senayan.

Perhelatan Creative Business Cup Indonesia 2017 merupakan babak penyisihan tingkat nasional yang akan memilih kandidat entrepreneur yang akan mewakili Indonesia dalam babak final dunia yang akan diselenggarakan di Copenhagen, Denmark di bulan November nanti.

Kompetisi ini terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia yang memiliki bisnis dan telah berjalan minimal satu tahun. Di babak final nantinya, para pengusaha yang terpilih akan bertanding memperebutkan hadiah utama berupa uang pembinaan EUR 15.000 dan dukungan dari Stylus senilai EUR 18.000.

Info lebih lanjut dan pendaftaran acara ini dapat dilakukan melalui laman resminya: https://www.entrepreneurshipclass.org/creative-business-cup-2017.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner Creative Business Cup 2017 Indonesia.

Melalui Road to GECommunity Summit 2017, MaGIC Paparkan Visinya pada Kewirausahaan

Pagelaran Road to Global Entrepreneurship Community Summit 2017 (GECommunity Summit 2017) Jakarta telah usah dilaksanakan pada 22 Juli lalu. Secara umum inti dari pembahasan di acara ini adalah tentang rancangan masa depan kewirausahaan yang akan ditawarkan sebagai misi dari GECommunity Summit 2017 akhir tahun mendatang. Acara dimulai oleh Chairman of GECommunity YBhg Tan Sri Dr. Mohd Irwan Serigar. Dalam keynote-nya ia menyampaikan tentang bagaimana Malaysian Global Innovation & Creativity Centre (MaGIC) mendukung pertumbuhan kewirausahaan berkelanjutan di wilayahnya.

Salah satu hal yang begitu ditekankan adalah tentang inovasi. Melalui inovasi Irwan mengatakan bahwa akan ada banyak kesempatan untuk terciptanya nilai dan dorongan ekonomi baru. Salah satu konsentrasi dari MaGIC ialah memberikan sumber daya untuk memberikan trigger pada pengembangan inovasi tersebut, selain menjadi sebuah hub bagi para pelakunya. Hal lain yang turut dilakukan oleh MaGIC ialah dengan menghubungkan antara wirausahawan dengan korporasi, akademisi, pusat inovasi hingga kalangan pemerintahan.

Terkait misi MaGIC untuk lingkungan kewirausahaan global, dalam sesi lanjutan yang disampaikan oleh CEO MaGIC Ashran Dato’ Ghazi pihaknya akan melakukan hal yang sama pada skala global, menghubungkan ekosistem kewirausahaan dengan para pemimpin industri. Adanya kolaborasi ini dinilai akan menyajikan diskusi mendalam seputar teknologi baru, tren dan perilaku konsumen, tantangan dan peluang masa depan industri yang spesifik. Selain itu agar terpetakan berbagai permasalahan nyata yang dapat menjadi landasan suatu pengembangan produk.

Di Jakarta, Road to GECommunity Summit 2017 diadakan bekerja sama dengan Bekraf dan Kejora. Dengan demikian, harapannya banyak pelaku kewirausahaan yang akan berpartisipasi pada GECommunity Summit. Tahun sebelumnya, GECommunity memfokuskan pada pembahasan “Reimagine the Future of Entrepreneurs” menghadirkan banyak pemateri dari ranah industri dan startup. Setidaknya 6000 peserta bergabung dari acara tersebut, menghasilkan 50 inisiatif yang diformulasikan untuk berbagai jenis industri.

Acara Road to GECommunity Summit 2017 sendiri masih akan diadakan di beberapa negara lain, dengan pembahasan yang spesifik sesuai dengan kebutuhan di masing-masing wilayah. Di Indonesia, kolaborasi antar berbagai komponen dalam meningkatkan kualitas industri kreatif digital dianggap menjadi salah satu urgensi.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Road to GECommunity Summit 2017.

Belajar Membangun Startup Sukses dari Serial Entrepreneur Silicon Valley Bill Reichert

Silicon Valley saat ini telah menjadi trend setter untuk semua teknologi dan inovasi terkini. Diinisiasi oleh tech enthusiast yang mulai merasa bosan dan jenuh dengan kebiasaan mengidolakan selebiriti Hollywood di AS pada tahun 70-an, inovasi hingga teknologi terkini telah dilahirkan dari kawasan ini. Salah satu entrepreneur senior yang sejak awal berkarir di Silicon Valley adalah Bill Reichert yang saat ini menjabat sebagai Managing Director Garage Technology Ventures, sebuah VC yang berbasis di Silicon Valley dan telah banyak menelurkan startup berkualitas.

Pengalamannya selama 20 tahun sebagai serial entrepreneur, dipaparkan secara detil saat acara Global Ventures Summit 2017 akhir pekan lalu. Berikut ini adalah 5 tips yang perlu dicermati oleh pelaku startup belajar dari Bill Reichert.

Jadilah inovator

Dulu, sebelum Silicon Valley eksis, berbagai macam produk hingga perangkat yang dibuat berangkat dari hasil penemuan. Berbagai ahli hingga pakar lebih memfokuskan kepada penemuan terkini yang berguna untuk orang banyak. Namun demikian kehadiran Silicon Valley telah mengubah semua kebiasaan tersebut dan beralih menjadi fokus kepada inovasi. Inovasi yang mendorong para pelaku startup untuk memberikan layanan atau produk terkini yang berfungsi dengan baik untuk orang banyak.

Investasi ke tim

Tips lainnya yang juga dibagikan oleh Bill Reichert adalah, pentingnya untuk membangun “unbalanced team” dalam sebuah startup. Yang dimaksud dari “unbalanced team” adalah, rekrut berbagai orang yang memiliki skill dan kemampuan yang berbeda. Sehingga tim tersebut bisa saling melengkapi dengan berbagai talenta dan kemampuan yang dimiliki. Jangan terlalu banyak merekrut satu tim tertentu saja, tempatkan dengan baik berbagai posisi krusial yang dibutuhkan oleh startup dan ciptakan kolaborasi yang positif antar tim.

Jangan takut gagal

Dunia startup sarat dengan ide yang disruptive dan out of the box. Terkadang dibutuhkan cukup waktu serta eksekusi yang sempurna agar bisnis bisa berjalan dengan baik. Namun demikian ketika Anda sebagai pendiri startup merasa tidak mampu untuk menjalankan bisnis dan terpaksa harus menghentikan oprasional jangan putus asa. Kegagalan merupakan proses yang cukup normal dalam dunia startup. Dengan demikian Anda bisa belajar dari kesalahan dan mulai kembali membangun startup yang baru.

Luncurkan produk segera

Memiliki produk yang sempurna tentunya menjadi impian bagi semua startup, namun demikian untuk bisa menghasilkan produk atau layanan yang sempurna dibutuhkan waktu yang cukup lama, dan bisa berisiko terlambatnya produk tersebut dirilis. Jangan terlalu fokus kepada pengembangan hingga penyelesaian sebuah produk, jika produk Anda sudah siap dan bisa segera ditawarkan kepada publik. Produk akan menjadi ideal dan sempurna, ketika Anda mendapatkan feedback langsung dari pengguna.

Menjadi ‘enabler’ teknologi

Perusahaan sukses seperti Facebook, Google hingga Alibaba merupakan perusahaan sukses yang sepenuhnya memanfaatkan teknologi. Meskipun secara langsung ketiga perusahaan tersebut bukanlah perusahaan teknologi, namun dengan cara masing-masing mereka mampu menghadirkan layanan yang digunakan setiap harinya oleh orang banyak. Agar startup Anda bisa menjalankan bisnis dengan lancar, manfaatkan dengan baik teknologi yang sesuai dan tepat untuk layanan atau produk startup.

Inisiasi Panaya Sebagai Dukungan Artis Indonesia Membangun Ekonomi Rakyat

Jika membahas tentang sektor UMKM di Indonesia, secara kasat mata saat ini terlihat pertumbuhan yang mulai signifikan, didukung oleh banyak faktor, salah satunya akses modal yang makin banyak dan proses digital yang memudahkan. Namun jika menelisik lebih lanjut, dengan membandingkan rasio dengan sebaran UMKM di negara lain, menurut data dari Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) jumlah wirausaha Indonesia baru mencapai 3,1 persen dari jumlah penduduk. Lebih rendah jika dibandingkan negara seperti Malaysia (5%), Tiongkok (10%), Singapura (7%), Jepang (11%) maupun Amerika Serikat (12%).

Kendati demikian banyak hal yang membuat berbagai kalangan optimis dengan peningkatan rasio UMKM di Indonesia. Salah satunya didukung oleh laju perdagangan online yang signifikan. Kominfo memprediksikan bahwa nilai bisnis e-commerce akan mencapai Rp1.710 triliun pada 2020 mendatang. Selain didukung konsumen digital yang makin mapan, hal ini juga banyak melibatkan manuver kalangan pengusaha kecil menengah di masyarakat.

Panaya.id sebagai salah satu sinergi memajukan UMKM lewat digital

Namun Bekraf menganggap perlu adanya sinergi dengan berbagai pihak tatkala berbicara memajukan UMKM. Eekonomi kreatif, yang berbasis modal kreativitas sumber daya manusia, berpeluang mendorong daya saing bangsa di masa depan.

“Bekraf mendorong pertumbuhan industri kreatif sebagai tulang punggung ekonomi kreatif dan inilah cita-cita kami bersama, kami mengharapkan adanya perubahan paradigma dari para pelaku industri. E-commerce merupakan salah satu infrastruktur ekonomi kreatif yang diharapkan dapat melakukan akselerasi pertumbuhan penjualan produk-produk kreatif anak bangsa Indonesia, baik di pasar domestik maupun pasar global,” ujar Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Sungkari.

Hal tersebut direalisasikan dengan kerja sama yang dijalin bersama Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), para artis, dan pelaku UMKM Indonesia. Salah satu perwujudan dari sinergi tersebut ialah inisiasi platform Ekonomi Rakyat Digital bernama Panaya. Panaya didesain menjadi platform yang membantu UKM dalam menggunakan media sosial para artis sebagai alat menjalankan bisnisnya.

Panaya sendiri secara resmi bisa digunakan pada tanggal 9 Mei 2017 mendatang.

“Kami bergembira dengan sambutan positif untuk mendukung program pemerintah dan idEA untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan digital. Melalui platform Panaya.id ini para artis akan membantu produk lokal agar dapat menjangkau seluruh Nusantara. Para artis juga mengajak puluhan juta follower-nya untuk menjadi peritel dengan syarat yang sangat sederhana,” ungkap CEO Panaya.id Hero Tjokroardi.

Melalui saluran follower dan fans para artis, didukung penuh oleh pemerintah, dan dibantu penyebarannya melalui jaringan e-commerce anggota idEA, diharapkan ke depan akan muncul pengusaha UMKM yang siap jadi e-UKM murni. Jika hal tersebut bisa diberdayakan, angka wirausahawan sukses Indonesia akan terus naik. Ujungnya, akan memperkuat ekonomi nasional secara keseluruhan.

Ketimbang Mengejar Kuantitas, Kualitas Pengusaha Indonesia Lebih Urgen Ditingkatkan

Menginjak di usia kelima beroperasi di Indonesia, Endeavor Indonesia menyelenggarakan Scale-Up Asia 2017 dengan mengangkat tema “High Impact Entrepreneur“. Tema ini diangkat untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan Indonesia.

BPS mencatat terjadi kenaikan 4 juta pengusaha dalam kurun waktu 10 tahun belakangan. Jika melihat dari sisi kuantitas, hal ini tentu saja menjadi angin segar meski belum cukup untuk membantu menyokong pertumbuhan ekonomi tanah air. Namun bila melihat dari sisi kualitas, bisa menjadi bumerang karena banyaknya pengusaha yang membuat bisnis belum tentu bisa kontinu bertahan lama akibat tingkat persaingan yang tinggi.

Oleh karenanya lewat kesempatan ini, Endeavor Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang sudah berdiri sejak 1997 dan memfokuskan diri pada pengembangan high impact entrepreneurs, menekankan bahwa dalam dunia kewirausahaan lebih penting untuk meningkatkan kualitas daripada kuantitas.

Sebab menurut Endeavor, seharusnya pengusaha mampu memberikan dampak terhadap masyarakat, menyokong ekosistem kewirausahaan, dan menjadi katalisator bagi ekonomi negara.

Sebagai gambaran, 19 Endeavor Entrepreneur dari 17 perusahaan di Indonesia mampu menciptakan 6.340 lapangan pekerjaan baru dan kontribusi terhadap ekonomi sebesar Rp2,2 triliun di tahun 2015. Saat ini Endeavor Indonesia sudah memiliki 35 orang pengusaha dari 28 perusahaan di dalam jaringannya.

Secara global, Endeavor sudah hadir di lebih dari 25 negara di seluruh dunia. Organisasi tersebut sudah menyeleksi sebanyak 1.421 high impact entrepreneurs dari 886 negara. Bila ditotal para pengusaha yang tergabung di Endeavor telah mencetak pendapatan sebesar US$8,16 miliar dan menciptakan 600 ribu lapangan pekerjaan berkualitas tinggi.

“Kami percaya bahwa high impact entrepreneur dapat menciptakan siklus kewirausahaan kondusif, secara jangka panjang mampu berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Acara Scale-Up hadir sebagai wadah untuk membangun ekosistem kewirausahaan yang lebih kuat dan mendukung lebih banyak lagi high impact entrepreneur,” kata Endeavor Indonesia Board Chairman Harus Hajadi, Rabu (15/3).

Acara ini mempertemukan lebih dari 1.000 orang pengusaha muda, mulai dari kalangan CEO, investor, pebisnis, tokoh pemerintahan terkemuka di Indonesia untuk berdiskusi dan mengembangkan jaringan.

Dalam rangkaian acaranya, selama satu hari penuh para mentees akan diisi dengan berbagai kegiatan. Pada pagi hari, mereka akan mengikuti berbagai diskusi panel dengan tema berbeda yang diisi oleh para mentor ahli di masing-masing bidangnya.

Lalu pada siang hari dilanjutkan dengan Mega Scale-Up Clinic, menghadirkan 150 mentor dengan 370 mentees. Dalam sesi ini, para mentees bisa mengajukan satu topik pertanyaan dengan mentor yang sudah ditentukan lokasi untuk per tema. Mereka hanya bisa berdiskusi dengan durasi 20-25 menit. Untuk diskusi lebih lanjut, mentees bisa mengatur pertemuan berikutnya dengan mentor dalam agenda terpisah. Terakhir, pada malam harinya seluruh mentor dan mentees akan menghadiri acara makan malam bersama.

Salah satu diskusi panel yang menghadirkan Aldi Haryopratomo (RUMA), Noni Purnomo (Blue Bird), Achmad Zaky (Bukalapak), Nadiem Makariem (Go-Jek), dan dimoderatori oleh Antonny Liem (Merah Putih Inc) / DailySocial
Salah satu diskusi panel yang menghadirkan Aldi Haryopratomo (RUMA), Noni Purnomo (Blue Bird), Achmad Zaky (Bukalapak), Nadiem Makariem (Go-Jek), dan dimoderatori oleh Antonny Liem (Merah Putih Inc) / DailySocial

“Endeavor ini menjadi payung paguyuban mengumpulkan mentor dan mentees dalam mendukung usaha yang bisa memberi dampak sosial. Para mentor yang tergabung di sini sudah memberikan komitmennya untuk memberi sesi diskusi terpisah dengan para mentees yang ingin bertanya lebih dalam,” terang CEO RUMA Aldi Haryopratomo.

Presiden dan CEO Maybank Indonesia Taswin Zakaria menambahkan perusahaan melihat kegiatan ini sejalan dengan misi Maybank untuk humanizing financial services yang bermakna bahwa perusahaan akan selalu berada di tengah-tengah komunitas. Caranya dengan memberdayakan masyarakat melalui pembekalan jasa keuangan termasuk kepada pengusaha.

“Forum seperti ini bisa menjadi wadah bagi mentor untuk berbagi pengalaman dan perspektif untuk para pengusaha yang baru mulai usaha. Sebelumnya kami sudah beberapa kali jadi pihak sponsor yang berkaitan pengembangan dunia kewirausahaan,” ucap Taswin.

Siap revisi aturan yang menghambat dunia kewirausahaan

Sementara itu, dari sisi pemerintah dalam hal ini Bekraf, Kepala Bekraf Triawan Munaf menjelaskan pada tahun ini pihaknya akan fokus pada revisi aturan lama atau disebut dengan “Game changing policy year.” Bekraf akan fokus mengidentifikasi aturan mana saja yang perlu direvisi dalam setiap sub sektor di Bekraf.

Salah satu sub sektor yang sudah “diamankan” Bekraf adalah industri perfilman, dalam kaitannya dikeluarkannya film dari daftar negatif investasi (DNI) pada tahun lalu.

“Tahun ini kami akan fokus ke game changing policy year. Saat ini banyak aturan lama yang menghambat gerak ekonomi kreatif, kami masih identifikasi berdasarkan tingkat urgensinya. Untuk film sudah [keluar dari DNI], masih ada 15 sub sektor lagi yang akan diberi kemudahan,” ujar Triawan.

Menurutnya, dengan adanya revisi aturan akan memudahkan gerak para pengusaha dalam menjalankan usahanya agar mudah bersaing secara global maupun dalam negeri. Sekaligus menjadi upaya nyata pemerintah untuk melindungi mereka dari serbuan produk impor yang mayoritas berasal dari Tiongkok.

Endeavor Indonesia Akan Selenggarakan Scale-Up Asia untuk Tingkatkan Ekosistem Kewirausahaan

Di era seperti saat ini, high impact entrepreneurship dinilai menjadi salah satu solusi penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi di tengah gejolak sosial dan persaingan yang kian meleburkan sekat-sekatnya. Menggenggam pada tujuan tersebut. Endeavor Indonesia, organisasi yang fokus pada pembangunan dan penguatan ekosistem kewirausahaan di Indonesia, akan menyelenggarakan Scale Up Asia.

Scale Up Asia akan diselenggarakan pada tanggal 15 Maret 2017 di Hotel Shangri-La Jakarta. Lebih dari 800 pemimpin bisnis, entrepreneur muda maupun yang sudah berpengalaman, investor, praktisi dan pelaku kunci lainnya berpartisipasi di acara ini. Scale-Up Asia terdiri dari Scale-Up Conference, Mega Scale-Up Clinic dan cocktail dinner. Scale Up Asia ini juga menyelenggarakan program Mega Scale Up Clinic, memberikan kesempatan peserta berkonsultasi soal tantangan bisnis dengan para mentor serta membangun jaringan dengan investor dan pemimpin bisnis.

Beberapa pembicara Scale-Up Conference yang akan dihadirkan di antaranya Achmad Zaky (Founder & CEO Bukalapak), Nadiem Makarim (Co-Founder & CEO Go-Jek), Aldi Haryopratomo (Founder & dan CEO Ruma), Markus Bihler (Co-Founder & Vice Chairman Happy Fresh), Suzy Hutomo (Executive Chairman The Body Shop Indonesia) dan masih banyak lagi.

“Kami percaya bahwa high impact entrepreneur dapat menciptakan siklus kewirausahaan kondusif, yang secara jangka panjang mampu berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Scale-Up Indonesia hadir sebagai wadah untuk membangun ekosistem kewirausahaan yang lebih kuat dan mendukung lebih banyak lagi high impact entrepreneur,” tutur Board Chairman Endeavor Indonesia Harun Hajadi.

Berdasarkan laporan Organisasi Buruh International (ILO) tahun 2013, Indonesia harus menyediakan lebih dari 17 juta pekerjaan baru dalam kurun waktu 2013-2020. High-impact entrepreneurship dapat menjadi jawaban untuk masalah ketenagakerjaan ini.

High impact entrepreneur adalah visioner yang mampu menghasilkan pemasukan terbesar, menciptakan lapangan pekerjaan bernilai tinggi dan memberikan dampak paling signifkan untuk masyarakat. Terutama dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), keberadaan para high impact entrepreneur menjadi lebih penting, karena Indonesia akan menjadi penghubung ekosistem kewirausahaan di ASEAN,” tambah Harun.

Di negara berkembang seperti Indonesia, entrepreneur masih menghadapi berbagai tantangan dalam mengakselerasi bisnis, termasuk minimnya role model, rendahnya kepercayaan investor, keterbatasan manajemen yang berkualitas, ketidakmampuan mengakses permodalan, dan kurangnya akses terhadap network. Melalui mentoring dan ekosistem yang mendukung, Endeavor ingin membantu entrepreneur Indonesia menghadapi tantangan tersebut sehingga dapat mengakselerasi bisnisnya.

Peminat acara ini bisa melakukan pendaftaran di sini.

Scale-Up Asia


Disclosure: DailySocial adalah media partner acara Scale-Up Asia.

Pagelaran “BCA Socialpreneur” Ajak Mahasiswa Pahami Kewirausahaan Sosial

Bank Central Asia (BCA) bekerja sama dengan Senat Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya akan menyelenggarakan BCA SOCIALPRENEUR. Membawakan tema “Improving the Quality of Life” acara tersebut akan diselenggarakan pada 2 Maret 2017 mendatang. Terdapat dua agenda utama sebagai rangkaian dari acara, yakni seminar dan lomba business model canvas.

Di sesi seminar akan dihadirkan tiga pemateri, yakni CEO WeCare.id Gigih Septianto, Director Nazava Liesselotte Heederik dan perwakilan dari British Council. Diharapkan dengan pemaparan dari para narasumber tersebut akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang social-entrepreneurship, baik dari sisi konsep ataupun cara merealisasikannya.

Menyambut acara ini, Rektor Unika Atma Jaya A Prasetyantoko mengatakan:

“Social entrepreneurship adalah sebuah konsep yang relatif baru dengan memandang bisnis konvensional melalui dimensi yang berbeda. Artinya, selain membangun bisnis yang bisa dipertanggungjawabkan secara manajerial tetapi orientasinya tetap pada sosial.”

Menurut Cynthia, sebagai ketua penyelenggara acara ini, saat ini social entrepreneurship dapat menjadi peluang bisnis yang baik untuk dijalankan, karena di saat bisnis lain melakukan eksploitasi terhadap sumber daya dan meresahkan masyarakat, para wirausahawan sosial justru mengembangkan bisnis yang ramah lingkungan serta dapat menyejahterakan dan menguntungkan masyarakat, terutama masyarakat kecil.

“Acara ini juga sebagai media pembelajaran bagi masyarakat umum dan mahasiswa tentang kewirausahaan sosial dan perannya sebagai alternatif solusi mengatasi masalah kebangsaan,” imbuh Cynthia.

Ditargetkan untuk mahasiswa, acara ini diharapkan mampu memicu pengembangan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan permasalahan di bidang sosial, ekonomi dan lingkungan. Serta membuka peluang bisnis baru yang dapat menyejahterakan masyarakat.

Web_Poster_Socialpreneur


Disclosure: DailySocial merupakan media partner acara BCA SOCIALPRENEUR.