Garena Umumkan Free Fire Master League Season 1

Kisah kesuksesan game Free Fire diterima oleh masyarakat Indonesia mungkin sudah jadi kisah yang banyak diketahui oleh banyak orang. Tak heran, game ini memang bisa dibilang salah satu game mobile dengan kemudahan akses yang paling tinggi bagi masyarakat Indonesia. Ini juga menjadi opini salah satu pengamat yang diungkap lewat situs Gamasutra. Ia mengatakan bahwa 2 dari 4 faktor kesuksesan Free Fire di Asia Tenggara adalah soal akses, yaitu karena bisa dimainkan pada smartphone kelas low-end dan gameplay Free Fire yang sifatnya super kasual.

Menanggapi hal tersebut, penerbit Free Fire di Indonesia, Garena, mengumumkan rencana mereka untuk semakin mengembangkan lagi Free Fire di Indonesia. Dalam sebuah acara konfrensi pers yang diadakan di CGV Pacific Place, Jakarta, Garena menyebut bahwa salah satu strategi mereka adalah gelaran Free Fire Master League Season 1 (FFML S1).

Bukan hanya itu saja, Garena juga mengumumkan beberapa struktur kompetisi esports yang tertata lebih rapih. Selain dari FFML, nantinya esports Free Fire di Indonesia akan hadir dengan beberapa kelas, mulai dari kelas komunitas, amatir, dan profesional.

Sumber: Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Sumber: Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Christian Wihananto Produser Garena Free Fire mengatakan. “Kita sangat sadar bahwa jumlah pemuda Indonesia yang berminat dan berbakat di dunia game semakin meningkat. Melalui agenda turnamen esports 2020, kita harapkan dapat menjadi wadah bagi para pemuda ini agar dapat menjadi atlet esports yang melahirkan lebih banyak prestasi untuk bangsa. Selain mendukung turnamen berjenjang dari tingkat komunitas hingga profesional, di awal tahun ini kita juga mewadahi para tim profesional untuk meningkatkan strategi serta konsistensi permainan melalui Free Fire Master League Season I.”

Esports juga merupakan salah satu strategi kami untuk memberi kembali kepada komunitas. Selama ini, kami sudah sangat dicintai oleh gamers Indonesia, dengan besarnya penerimaan mereka terhadap Free Fire. Lewat esports, kami ingin membuat Free Fire jadi punya nilai lebih bagi para pemainnya. Maka dari itu yang kami lakukan adalah dengan membuat ekosistem. Harapannya supaya main Free Fire bisa jadi karir, jadi game ini bisa memberi kontribusi positif kepada masyarakat, dan juga agar kami bisa memberikan kebanggaan untuk Indonesia lewat Free Fire.” Lanjutnya dalam sebuah sesi tanya jawab bersama awak media.

Free Fire Master League Season 1 diikuti oleh 24 tim profesional dengan memperebutkan total hadiah sebesar Rp1,2 miliar. Berikut daftar tim yang mengikuti Free Fire Master League:

Sumber: Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
22 Organisasi esports dan 24 tim peserta Free Fire Master League Season 1. Sumber: Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono
  1. Aerowolf
  2. Alter Ego ZET
  3. Aura Esports
  4. Bigetron Magix
  5. BOOM Cerberus
  6. Boss Esports
  7. Dranix Dauntless
  8. Dranix Vendetta
  9. DG Esports
  10. EVOS Esports
  11. First Raiders
  12. GGWP.ID Soekarno
  13. Island of Gods
  14. Louvre Esports
  15. ONIC Elysium
  16. ONiC Olympus
  17. Recca Esports
  18. Rosugo Esports
  19. RRQ HADES
  20. Star8 Esports
  21. Team Elvo
  22. The Pillars Claymore
  23. Siren Esports
  24. XCN Esports

Nantinya 6 tim teratas akan menerima tiket untuk langsung melaju ke babak Grand Final Free Fire Indonesia Master 2020 Spring, pertandingan kasta tertinggi di skena kompetisi Free Fire.

Pertandingan Free Fire Master League akan dilaksanakan setiap hari Senin sampai Jumat mulai pukul 19:00 – 22:00 WIB. Pertandingan akan diselenggarakan mulai dari tanggal 14 Januari sampai 14 Februari 2020 secara offline, yang ditayangkan lewat secara livestream di akun Youtube Garena Free Fire Indonesia.

Kehadiran liga terstuktur tetap menjadi sesuatu kebutuhan terpenting di dalam ekosistem esports. Apa yang dilakukan Garena lewat Free Fire Master League adalah sesuatu yang diharapkan bisa memberikan dampak positif kepada ekosistem esports Free Fire. Namun bagaimana struktur atau sistem liga yang digunakan Garena pada FFML? Hasil wawancara Hybrid dengan Christian Wihananto membahas sistem liga FFML S1 akan kami jabarkan pada artikel berikutnya.

Kualifikasi First Warriors Jabodetabek, Jatah Terakhir Menuju Grand Final

Setelah 3 pekan audisi First Warriors menyambangi kota demi kota, dan kualifikasi online (Batam & Semarang) akhirnya pekan lalu audisi sampai di kota terakhir, Jabodetabek. Setelah semua kualifikasi tersebut, akhirnya kini sudah genap 48 talenta Free Fire terbaik terkumpul untuk diberikan pembekalan dan bersiap untuk penyeleksian akhir di Jakarta, akhir Oktober nanti.

Atrium 3, Lippo Mall Puri, menjadi saksi atas antusiasme 13.000 gamers lebih yang bertanding untuk memperebutkan kesempatan terakhir melaju ke seleksi akhir First Warriors. Nantinya para pemain terbaik tersebut tak hanya akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp1,3 miliar, tetapi juga memperebutkan kontrak untuk bermain bersama tim esports First Raiders.

Sumber: PR First Media
Sumber: PR Yamisok

“Perkembangan esports sedemikian pesat, begitu banyak talenta bermunculan, kami pun mau menjadi bagian dari ekosistem tersebut.” Ungkap Victor Indajang, Deputy CEO PT Link Net Tbk (First Media), saat pembukaan First Warriors Jabodetabek, Minggu, 6 Oktober 2019 kemarin.

“Guna mendukung perkembangan tersebut, kami melakukan audisi dan akan melakukan karantina dari talenta tersebut. Agar mereka menjadi tim terbaik untuk bertanding di Grand Final dan bergabung di tim First Raiders.” Victor Indajang melanjutkan.

Pada kesempatan tersebut, salah satu juri Duo KULGAR, juga turut hadir menyampaikan komentarnya, dan memberi sedikit kisi-kisi penilaian untuk para pemain. “Menurut aku, First Warriors hadir dengan konsep yang menarik. Bisa dibilang salah satu pencetus audisi esports yang mana para peserta betul-betul dipantai dari awal, dipandu untuk menjadi seorang pro player.” ujar Ari “KULGAR” Kriswanto.

Sumber: PR First Media
Sumber: PR Yamisok

Terkait penilaian, keduanya menjelaskan bahwa ada dua kategori penilaian. Penilaian kategori pertama datang dari sisi kemampuan bermain dan kemampuan individual. Penilaian kategori kedua data dari sisi teamwork dan juga sosok leadership dari seorang pemain.

Menutup sesi mereka, KULGAR mengingatkan para peserta agar tidak terbuai oleh kemenangan. “Jadilah seperti padi, yang kian tinggi kian merunduk. Terus mawas diri dan menempa kemampuan agar bisa mencetak prestasi untuk kancah nasional maupun internasional.” KULGAR menutup, sembari mengingatkan para pemain agar tidak terjerumus ke dalam fenomena Star Syndrome yang kerap terjadi di kalangan para gamers profesional.

Sebagai kesempatan terakhir para pemain untuk meraih Golden Ticket menuju Grand Final di Jakarta nanti, pertandingan berlangsung dengan sangat sengit. Khusus kualifikasi Jabodetabek sendiri, ada 16 pemain terbaik yang dapat lolos ke babak selanjutnya. Para pemain tentu tak ingin kehilangan kesempatannya untuk bisa menjadi seorang gamers profesional.

Berikut para pemain yang mendapatkan Golden Ticket dari First Warriors regional Jabodetabek:

Sumber: PR First Media
Sumber: PR First Media
  1. AlfiyanRohmat
  2. arungsamuderaa
  3. Ervinpurba
  4. FORGETyou
  5. Difalesmana1
  6. PBMDiwanOWL
  7. Sandhyrizki
  8. Ganisreza
  9. Unggul007
  10. Indra181001
  11. Nananano
  12. Walian
  13. Jayawinner29
  14. Didi29
  15. Ashepach72
  16. Trotoy

Gelaran Grand Final First Warriors akan diselenggarakan pada 27 Oktober 2019 mendatang di Mall Taman Anggrek Jakarta. Gelaran Grand Final akan menghadirkan para juri, yakni SKYLA, Kapten Liong, Meri Olivia, dan Duo KULGAR.

Selain hadiah uang miliaran rupiah, kontrak dengan tim First Raiders, kompetisi First Warriors juga menyiapkan satu unit mobil Renault bagi mereka yang mendapat gelar MVP di akhir pertandingan.

AXE dan EVOS Esports Adakan Kompetisi Game Battle Royale Free Fire

AXE bekerja sama dengan EVOS Esports untuk mengadakan Game Battle Royale Free Fire. Diadakan di seluruh Indonesia, kompetisi ini akan dibagi ke dalam empat regional, yaitu Sumatera, Jawa-Bali, Kalimantan, dan Sulawesi-Papua. Kompetisi akan diadakan secara serentak pada tanggal 28 Oktober. Pendaftaran telah dibuka sejak 11 Oktober lalu dan akan ditutup pada 24 Oktober mendatang. Kompetisi ini ditujukan untuk individu dan bersifat terbuka, jadi, siapapun yang tertarik bisa mendaftar. Pendaftaran juga tidak dipungut bayaran. Jika tertarik, Anda bisa mendaftar di sini.

“Kolaborasi ini merupakan bentuk komitmen AXE dalam mendukung cowok-cowok Indonesia menjadi #GantengCaraGue, salah satunya di dunia esports. EVOS Esports merupakan salah satu klub profesional terbesar di Indonesia dan mereka merupakan rekan yang tepat untuk membantu kami menemukan talenta-talenta atlet esports Indonesia untuk mengharumkan nama bangsa bukan hanya di mata nasional, tapi juga di mata dunia. Untuk mengembangkan potensinya, para pemenang terpilih akan mendapatkan kontrak eksklusif sebagai talent di WHIM.” kata Jonathan Locanawan, Digital Manager AXE Indonesia dalam pernyataan resmi yang diterima oleh Hybrid.co.id.

Sumber: EVOS Esports
Sumber: EVOS Esports

Dari seluruh pendaftar, akan terpilih 192 peserta berdasarkan peringkat pemain. Pemain terbaik dengan akumulasi poin tertinggi dari setiap pertandingan akan mendapatkan kesempatan untuk diberangkatkan ke Jakarta untuk mendapatkan grooming dari Jess No Limit, Brand Ambassador AXE Indonesia. Selain itu, para pemenang juga bisa ikut serta dalam coaching clinic dari EVOS. “Kolaborasi ini sudah kami rencanakan sejak lama, karena kami percaya bahwa penampilan seorang atlet juga dapat meningkatkan rasa percaya diri saat bertanding,” kata Hartman Harris, Chief of Business Operation, EVOS. “Kompetisi ini terbuka untuk seluruh wilayah Indonesia, dari ujung timur hingga barat, karena kami percaya, setiap wilayah di Indonesia memiliki talenta terbaik.”

Peserta yang masuk dalam lima besar di masing-masing regional akan mendapatkan hadiah berupa Free Fire diamond senilai Rp1 juta. Sementara peserta yang menduduki peringkat enam sampai sepuluh mendapatkan jersey resmi kolaborasi AXE Indonesia dan EVOS. Tim dengan logo macan putih ini adalah salah satu organisasi esports paling ternama di Indonesia. Mereka memiliki tim untuk berbagai game esports. Salah satunya adalah Free Fire. Pada April, EVOS berhasil memenangkan Free Fire World Cup 2019 di Thailand. Sementara pada September, mereka mendapatkan juara tiga dalam turnamen Free Fire Asia Invitation (FFAI) 2019. Selain itu, mereka juga memiliki divisi Mobile Legends, yang sukses mendominasi Mobile Legends Professional League Season 4. Tak melulu fokus para prestasi tim, EVOS juga berusaha agar namanya dikenal sebagai merek lifestyle. Untuk itu, mereka bekerja sama dengan Thanksinsomnia dan membuka flagship store pertama mereka pada Agustus lalu.

Dranix Esports Juarai Free Fire Indonesia Masters 2019 Season 2

Gelaran Free Fire Indonesia Masters 2019 Season 2 memunculkan juara baru. Pada musim lalu, ada tim Capital Esports, keluar sebagai juara Free Fire Indonesia Masters 2019 Season 1. Pada musim kedua ini, tim Dranix Esports keluar sebagai juara, setelah permainan konsisten yang ditampilkan sepanjang pertandingan.

Free Fire Indonesia Masters 2019 Season 2 (FFIM 2019 Season 2) mempertandingkan 7 ronde pada dua map, yaitu Bermuda dan Purgatory. Memang, Dranix Esports tidak langsung panas di ronde-ronde awal. Malah, mereka baru mendapatkan Booyah di ronde ke-4.

Star8 PVT sempat menarik perhatian pada ronde-ronde awal dengan permainan mereka yang ganas. Mereka mendapat dua Booyah, namun tak mampu menjaga konsistensi permainan. Hal ini yang menjadi kelebihan dari Dranix, mereka mampu menjaga performa mereka tetap stabil dari satu ronde ke ronde lain. Ketika tidak mendapatkan Booyah, mereka bahkan masih bisa mengamankan peringkat 3 besar di ronde kedua, dengan perolehan kill yang cukup banyak.

Sumber: Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Sumber: Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Jelang akhir ronde, Dranix mengamuk, amankan Booyah dua ronde berturut-turut, pada ronde 6 dan 7. Akhirnya Dranix Esports keluar sebagai juara dengan perolehan 2320 poin. Pada peringkat setelahnya ada tim RRQ Poseidon yang menjadi runner-up dengan perolehan 1750 poin, dan Onic Olympus sebagai peringkat 3 dengan perolehan 1435 poin.

“Kalau faktor kunci, latihan sudah pasti, selain itu jaga fisik adalah paling utama.” Bayu “Bay” Nugroho Saputro mengatakan kepada Hybrid. “jadi kita tidur itu paling malam jam 10, terus juga wajib bangun pagi. Faktor lain yang juga tak kalah penting adalah kita dengan serius mencoba mengerti antara satu dengan yang lain” Bay melanjutkan.

Bayu juga lanjut menceritakan perjuangannya selama FFIM Season 2 ini. “Kita berusaha untuk konsisten di setiap game. Ada kesalahan kita evaluasi langsung. Kita juga berusaha sebisa mungkin mengedepankan kerja tim. Misal ada satu pemain yang salah, tiga yang lain harus sebisa mungkin harus saling menutup.” Bay menjelaskan.

Cerita soal FFIM, Bay juga bicara soal lawan terberatnya selama pertandingan ini. Menurutnya, RRQ.Hades adalah lawan terberat mereka di FFIM 2019 Season 2. “Menurut gue RRQ.Hades jadi berat salah satunya karena kehadiran Legaeloth, pemain yang kerap dijuluki Kapten Terkuat di Bumi oleh komunitas. Kami juga beberapa kali menonton pertandingannya, memang permainan Legaeloth ini sangat agresif dan mematikan.” Bay menjelaskan.

Menghadapi Free Fire World Series 2019, Bay mengakui bahwa mereka belum ada gambaran. “Namun tentunya kami akan mencoba menonton pertandingan luar negeri, agar bisa memahami cara main tim dari negara lain.” ucap Bay. Berikut roster tim Dranix Esports dalam gelaran Free Fire Indonesia Masters 2019 Season 2.

Sumber: Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Dari kiri ke kanan, Bay, Devil, Bion, Delta. Sumber: Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono
  • Bentar – DRNX.Delta
  • Abi Faisal Firmansyah – DRNX.Bion
  • Bayu Nugroho Saputro – DRNX.Bay
  • Mohamad Razaq – DRNX.DeviL

Kemenangan ini memberikan tim Dranix Esports hadiah sebesar Rp300 juta. Mereka juga mendapatkan kesempatan bertanding di Free Fire World Series 2019, yang akan diselenggarakan di Brazil pada sekian sekian.

Selamat bagi tim Dranix Esports! Semoga bisa mendapatkan hasil terbaik dalam gelaran Free Fire World Series 2019, dan membanggakan nama Indonesia di kancah internasional.

Kualifikasi First Warrior Regional Bandung Umumkan Renault Sebagai Sponsor Utama Terbaru

Setelah pekan sebelumnya keseruan First Warrior terjadi di Surabaya, kini ajang pencarian bakat esports tersebut kembali berpindah ke kota lain. Kali ini, kota Bandung yang menjadi tujuan. Seperti kota-kota sebelumnya, First Warrior mencari 8 pemain terbaik untuk nantinya diberikan pembekalan oleh para ahli dan mentor untuk menggeluti dunia gamers profesional.

“Kita mengumpulkan teman-teman secara individual, kita berikan pembekalan agar kalian nanti jadi tim yang kuat. Ini juga bedanya kita dari kompetisi lain, yang mana biasanya kalian jadi juara, lalu selesai, tidak tindak lanjut. Bagi 48 orang yang terpilih, kalian akan masuk karantina dan mendapat pembekalan dari coach serta juri untuk dipersiapkan masuk ke dalam tim profesional.” ujar Diana Tjong, Chief Marketing Officer Yamisok selaku platform dan penyelengara dari First Warrior, berbicara saat sesi konfrensi pers.

Sesi konfrensi pers juga mengungkap sponsor utama terbaru dari kompetisi First Warrior. Ini menjadi cukup unik, karena brand yang turut mendukung kompetisi ini merupakan salah satu perusahaan otomotif asal Prancis, Renault. Pada gelaran konfrensi pers, Andrew Limbert, CEO PT.Maxindo Renault Indonesia selaku pemegang lisensi merek Renault di Indonesia, juga turut memberikan komentarnya.

Sumber: Official First Warrior Media
Andrew Limber, CEO PT. Maxindo Renault Indonesia. Sumber: Official First Warrior Media

”Bertepatan dengan acara kompetisi First Warrior di Istana Plaza Bandung, Renault memulai langkah agresif di Bandung dengan cara yang unik dan tidak biasa. Ini juga sekaligus menunjukkan DNA merk Renault yang kuat dengan nilai kompetisi, sportivitas, yang terbukti lewat konsistensinya lewat ajang balap Formula 1 di tingkat internasional.” Ujar Andrew.

Kualifikasi atau audisi untuk First Warrior di kota Bandung kembali menghadirkan format yang sama. Para survivors bertanding dalam 3 wave, dengan masing-masing wave terdiri dari 2 ronde. Setiap wave meloloskan 16 peserta untuk bertanding di babak akhir. Pada putaran akhir, 48 peserta bersaing memperebutkan Golden Ticket untuk menuju ke Grand Final di Jakarta.

Antusiasme para survivor untuk audisi First Warrior Bandung sangat terasa. Pemain tampak serius mengarungi gelombang demi gelombang. Peserta yang mengikuti audisi juga tak hanya berasal dari kota Bandung saja. Ada peserta yang datang dari Jakarta, Surabaya, bahkan ada juga yang datang dari Sulawesi.

Setelah pertarungan panjang nan sengit antar para pemain, akhirnya terpilih 8 pemain yang berhak menerima Golden Ticket dan berangkat ke Jakarta untuk bertanding di babak Grand Final. Berikut 8 pemain peraih Golden Ticket First Warrior regional Bandung.

Sumber: Official First Warrior Media
Sumber: Official First Warrior Media
  1. Rikcy Ramadhan | PAF.Souza – Rp 2.500.000
  2. Dani Hermawan | LORD’ Dnh – Rp 1.500.000
  3. Muhammad Haerul Asrul | Mr.boa”boaMackenzie – Rp 1.000.000
  4. Moch. Irvan Julianto Subagyo | ND.PapaMuda
  5. Agung Permana | Navi_GunsKc
  6. Muhammad Dipa Adri Juan | SCF.Greentea
  7. Ridwan Alaudin Ghalid | HITxBRUTALx
  8. Rian Muhammad Fazrian | QMX.NOY.MJL

Rangkaian gelaran offline terakhir dari First Warrior adalah untuk regional Jakarta dan sekitarnya. Berlokasikan di Lippo Mall Puri, kualifikasi atau audisi ini diselenggarakan pada tanggal 6 Oktober 2019.

Setelah semua audisi selesai diselenggarakan, nantinya 48 peserta hasil seleksi akan dikarantina oleh para ahli dan mentor untuk menggeluti karir sebagai professional gamers, lalu bertanding di babak Grand Final.

Memperebutkan total hadiah sebesar Rp1,3 miliar, Renault sebagai sponsor utama terbaru juga mempersiapkan satu unit mobil untuk pemain yang meraih gelar MVP. Selain itu, tim pemenang juga akan dikontrak oleh official esports team milik First Media, yaitu First Raiders.

Pastikan Anda menghadiri gelaran Grand Final First Warrior yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 Oktober 2019 mendatang. Bagi Anda yang berhalangan hadir, Anda juga dapat menyaksikannya secara online lewat Youtube Channel First Warrior Indonesia.

Final Audisi First Warrior Pertama Jaring 8 Bakat Muda Free Fire Dari Medan

Kualifikasi kota dari gelaran First Warrior sudah dimulai. Kota pertama yang mereka sambangi adalah Kota Medan. Diselenggarakan Minggu 15 September 2019 lalu, kualifikasi yang disebut sebagai audisi ini sudah menemukan 8 pemain yang akan diberangkatkan ke Jakarta untuk meraih mimpi mereka.

First Warrior sendiri memang merupakan program esports yang cukup unik. Tak sekadar hanya pertandingan saja, First Warrior juga memberikan sajian reality show sebagai bagian dari rangkaian konten. Diselenggarakan di Sun Plaza, Medan, ini adalah audisi offline gelombang pertama yang diselenggarakan oleh First Warriors.

Sumber: First Warrior Official Media
Sumber: First Warrior Official Media

Mempertandingkan Free Fire, Final Audisi ini ternyata memiliki antusiasme yang tinggi. Pada fase kualifikasi online yang dilakukan lewat platform Yamisok, audisi ini sudah diikuti oleh 2.250 peserta yang bertanding dalam solo mode. Dari 2 ribu lebih peserta tersebut disaring lagi hingga hanya tersisa 144 peserta saja yang mengikuti Final Audisi.

Mereka bertanding dalam tiga wavemasing-masing wave berisikan 50 peserta dan mereka harus bertanding dalam dua ronde. Setiap wave, ada 16 pemain terbaik yang akan melaju ke babak akhir audisi. Pada babak akhir, total peserta tersisa bertanding dalam 3 ronde untuk memperebutkan 8 Golden Ticket melaju ke Jakarta guna menjalani pembekalan sebelum beranjak ke Grand Final Audisi.

Dari delapan pemain yang berhasil lolos, masing-masing punya latar cerita yang unik. Ali “SE.Makali” Nafia Nasution misalnya, anak pencari pasir dari daerah Kisaran, yang tak hanya jago main game tapi juga merupakan seorang juara kelas di SMAN 2 Kisaran. Walau sebenarnya ia tinggal jauh dari kota Medan, namun ia tetap semangat mengikuti Final Audisi First Warrior Medan. berikut daftar 8 peserta yang lolos dari Final Audisi Medan.

1

  1. Ali Nafia Nasution / SE.Makali
  2. Nuruzzahri / New.Ex.REY
  3. Rizqi Safaraz / ANT.Ariz
  4. Said Khairiza Aditya / SVX.DarkL (MVP Final Audisi)
  5. Muhammad Akbar Halqi / S2.Halqi
  6. Teja Sandika / SLP.Jokowi
  7. Dimas Aditya / S4.D-AD
  8. Muhammad Rizki Tholib / sf.***mp4

Tak hanya itu, menariknya, kompetisi ini juga banyak diikuti oleh peserta perempuan. Mereka juga berhasil menunjukkan bahwa perempuan juga punya kemampuan yang baik dalam bermain. Walau pada akhirnya tak ada satupun kontestan perempuan berhasil lolos, namun mereka memberikan perlawanan yang hebat sampai akhir pertandingan.

Kompetisi First Warrior memperebutkan total hadiah sebesar Rp1,3 miliar. Tak hanya itu, para pemain terbaik nantinya juga akan mendapatkesempatan untuk bergabung dengan tim First Raiders, tim esports besutan dari First Media.

Final Audisi yang diselenggarakan secara offline juga akan hadir di berbaga kota besar lainnya, seperti Surabaya, Semarang, Bandung, dan Jabodetabek. Siapkah Anda untuk menggapai impian menjadi seorang gamers professional?

 

Honda Motor Jajaki Esports Lewat ESL Jagoan Series — Free Fire

Honda Motor tampaknya mulai tertarik untuk mendukung ekosistem esports di Indonesia. Langkah pertama yang mereka lakukan adalah dengan mendukung diselenggarakannya ESL Jagoan Series – Free Fire.

Secara global, perusahaan asal Jepang itu telah menunjukkan ketertarikannya pada esports dengan menjadi sponsor dari salah satu tim terbesar, Team Liquid pada awal tahun ini.

Dukungan yang diberikan oleh Honda Motor dalam ESL Jagoan Series – Free Fire berupa motor yang akan diberikan pada atlet yang berpretasi. Tidak hanya itu, penonton yang hadir di Grand Final yang diadakan di Mall of Indonesia pada 10 Agustus nanti ini juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan motor.

“ESL Indonesia bangga bisa bekerja sama dengan Honda membesarkan ekosistem esports di tanah air karena Honda adalah brand yang tak hanya besar di Indonesia tapi juga di tingkat internasional,” kata General Manager ESL Indonesia, Felix Huray.

ESL Jagoan Series – Free Fire menawarkan total hadiah sebesar US$20 ribu. Selain hadiah uang, tim yang menang juga akan mendapatkan Golden Ticket untuk bertanding di Free Fire Indonesia Master 2019 Grand Final.

Turnamen tersebut disponsori oleh Indofood, Chitato, Good To Go, dan Popmie dan mendapatkan dukungan dari CBN, Logitech, Matrix, Indomaret, NimoTV, dan Mall of Indonesia.

Belakangan, semakin banyak merek non-endemik seperti Honda Motor yang tertarik untuk menjadi sponsor esports. Menurut laporan Nielsen, pada 2018, 49 persen dari total sponsor di industri esports adalah merek non-endemik, alias merek yang tidak ada hubungannya dengan gaming atau teknologi.

Semakin banyaknya merek yang tertarik untuk menjadi sponsor membuat nilai industri esports terus naik. Menurut studi yang dilakukan oleh Newzoo menunjukkan bahwa nilai industri esports tahun ini mencapai US$1,1 miliar, naik 26,7 persen dari tahun lalu.

Kontribusi terbesar pendapatan industri ini adalah sponsorship dengan kontribusi sebesar US$456,7 juta atau sekitar 34,3 persen dari total pendapatan industri secara keseluruhan.

“Jumlah audiens dan pertumbuhan penonton yang hebat di esports adalah hasil dari pengalaman menonton yang interaktif tanpa terikat dengan media tradisional,” kata CEO Newzoo Peter Warman dalam situs resmi Newzoo.

“Banyak liga dan turnamen esports sekarang yang memiliki banyak penonton, jadi perusahaan kini mencoba untuk memonetisasi para Esports Enthusiasts. Ini memang mulai terjadi pada tahun lalu, tapi pasar ini terus tumbuh dengan belajar dari kesalahan awal.”

Memang, jumlah penonton esports terus naik. Jumlah penonton turnamen esports di Indonesia diperkirakan mencapai 44,5 juta. Sementara di tingkat global, diduga ada hampir 1 miliar orang yang menonton pertandingan esports.

Sumber: ESL Indonesia
Sumber: ESL Indonesia

Dari segi penyelenggara, ESL kembali berusaha menunjukkan bahwa mereka mendukung sistem esports terbuka dengan mengadakan ESL Jagoan Series – Free Fire.

Sistem turnamen terbuka memungkinkan tim-tim amatir untuk bertanding melawan tim profesional di kompetisi resmi. Walau saat ini, babak kualifikasi ESL hanya digelar di tiga kota, yaitu Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta.

“Mimpi kami di ESL yang ingin menyediakan perjalanan from zero to hero juga tercapai lewat Jagoan Series kali ini karena ada tim-tim berskala komunitas yang melaju ke Grand Final dan juga diakuisisi organisasi-organisasi esports besar di Indonesia,” kata Stefano Adrian, Project Manager Jagoan Series ESL Indonesia.

Alasan ESL mendukung sistem esports terbuka adalah agar dunia esports di Indonesia tidak hanya didominasi oleh tim-tim besar yang memang sudah mendapatkan dukungan dari berbagai sponsor.

Dengan membuat turnamen bersistem terbuka, ESL berharap bahwa komunitas yang ada di berbagai kota di Indonesia bisa ikut serta dalam pertandingan kelas internasional.

Selain itu, ini juga bisa jadi ajang bagi para pemain dan tim amatir berbakat untuk unjuk gigi. Dengan begitu, tidak tertutup kemungkinan para pemain atau bahkan tim tersebut diakuisisi oleh tim yang lebih besar.

Disclosure: Hybrid adalah perwakilan Media Relations untuk ESL Indonesia Championship Season 2

Capital Esports Menjadi Juara Free Fire Indonesia Masters 2019

Selain gelaran Kaskus Battleground, akhir pekan kemarin juga menjadi gelaran final dari Free Fire Indonesia Masters 2019. Kompetisi yang digelar di Mal Taman Anggrek ini menjadi fenomena tersendiri, karena kembali berhasil membuat “mal esports” ini penuh sesak. Setelah kompetisi sengit selama dua hari, tim Capital Esports berhasil keluar sebagai juara.

Permainan Capital Esports memang terlihat sangat lihai sejak dari hari pertama. Dengan keahliannya bertahan di medan perang, tim Capital Esports selalu berhasil menduduki posisi tertinggi klasemen sejak dari ronde pertama. Sampai di ronde terakhir, Capital Esports berhasil mengumpulkan 2130 poin. Sementara di posisi kedua ada tim SFI Zet Hades, dengan perolehan 1515 poin.

free fire indonesia masters #2

Rilis sejak 14 Januari 2018, game yang satu ini memang menjadi fenomena tersendiri di kalangan para gamers. Berdasarkan data dari Google Play, Free Fire sudah dimainkan oleh lebih dari 100 juta pemain. Gelaran Free Fire Indonesia Masters juga berhasil menjadi salah satu tayangan esports tersukses di Indonesia.

Tercatat dari Youtube resmi Garena Free Fire, kompetisi tersebut kini sudah ditonton sebanyak 1,3 juta penonton. Lalu mengutip laman resmi Garena Free Fire, rekor penonton saat bersamaan tertinggi dari turnamen ini adalah ditonton oleh 146.601 penonton. Dengan ini maka mungkin bisa dikatakan bahwa jumlah penonton Free Fire sudah menyaingi game MOBA mobile terpopuler di Indonesia, Mobile Legends.

Kompetisi ini juga berhasil memecahkan rekor MURI sebagai “Pertandingan Esports Battle Royale dengan Jumlah Peserta Terbanyak di Indonesia”. Rekor tersebut berhasil didapatkan setelah turnamen ini berhasil mencatatkan 7920 tim atau 33.000 orang peserta, sebagai pendaftar yang mengikuti Free Fire Indonesia Masters 2019.

“Kami sangat bangga akan penghargaan yang diberikan MURI kepada Free Fire. Hal ini menandakan bahwa esports, sebagai media penyalur bakat anak bangsa, akan terus berkembang. Hal ini tentu juga menjadi motivasi besar bagi Garena Indonesia, khususnya tim Free Fire, untuk bekerja lebih keras dan memberikan yang terbaik bagi seluruh pemain kami” ungkap Christian Wihananto selaku produser dari Garena Free Fire Indonesia.

free fire indonesia masters #3

Free Fire Indonesia Masters juga semakin lengkap dengan kedatangan para tamu kehormatan, yaitu Imam Nahrawi selaku Menteri Pemuda dan Olahraga, serta Bapak Triawan Munaf selaku Kepala Badan Ekonomi Kretatif Indonesia.

Memberi sedikit pengantar, Bapak Imam Nahrawi mengatakan “Pemerintah bergembira dan akan terus mendukung esports di Indonesia termasuk game Free Fire. Sebagai salah satu game terpopuler di Indonesia, saya senang melihat Free Fire bisa menjadi wadah bagi banyak gamer di Indonesia untuk mengembangkan prestasinya. Juga tentunya kami berterima kasih dan mendukung Garena yang telah menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan industri esports dalam negeri”.

Dukungan pemerintah terhadap esports memang terlihat lebih getol belakangan. Sebelum kompetisi ini, MENPORA dan Garena Indonesia juga sempat bekerja sama dalam menyelenggarakan Youth National Esports Championship. Kompetisi tersebut juga merupakan salah satu dari program pemerintah, yaitu Piala MENPORA.

Kemenangan tim Capital Esports memberikan mereka hadiah uang tunai sebesar Rp250 juta. Selain itu, tim Capital Esports dan SFI Zet Hades selaku juara dan runner-up, berhak mewakili Indonesia dalam gelaran Free Fire World Cup 2019, yang akan diselenggarakan di Thailand pada bulan April 2019 mendatang.