[Panduan Pemula] Cara Menjual Barang di Facebook Marketplace

Facebook resmi meluncurkan fitur marketplace beberapa waktu yang lalu. Fitur baru ini secara khusus menjebatani penjual dan pembeli dalam satu wadah yang lebih nyaman, komplet dan terfokus. Marketplace akan lebih rapi dan teratur ketimbang menjual produk di grup.

Untuk yang masih bingung cara menjual barang di marketplace Facebook, di artikel ini akan diulas lengkap.

Panduan Jualan di Facebook Marketplace bisa Diunduh di sini, Gratis!!

  • Klik menu utama Facebook di kanan atas atau langsung klik menu marketplace.

Screenshot_2018-10-25-15-37-20-436_com.facebook.katana

 

  • Setelah berada di marketplace, tap tombol Sell.

Screenshot_2018-10-25-15-37-24-463_com.facebook.katana

 

  • Secara default, Facebook menawarkan empat opsi produk, jika barang Anda tidak termasuk di antaranya, pilih saja opsi Item karena nanti di dalamnya akan ada banyak kategori.

Screenshot_2018-10-25-15-37-28-391_com.facebook.katana

 

  • Isi semua formulir yang diminta, termasuk foto, judul, deskripsi dan pilih kategori barang Anda.

Screenshot_2018-10-25-15-39-21-148_com.facebook.katana

 

  • Ini beberapa kategori yang bisa dipilih, sesuaikan dengan jenis barang yang Anda jual.

Screenshot_2018-10-25-15-38-36-207_com.facebook.katana

 

  • Sebelum lapak dibuat, Facebook biasanya akan menawarkan beberapa opsi tambahan ke mana saja lapak dagangan Anda diterbitkan, mencakup profil dan juga grup. Jika sudah dicentang, langsung klik tombol Post. Tetapi jika Anda hanya ingin barang dagangan Anda tampil di marketplace, maka tap tombol SKIP.

Screenshot_2018-10-25-15-39-38-075_com.facebook.katana

 

  • Setelah lapak dagangan dibuat, Anda dapat menemukan menu Your items yang akan menampilkan beberapa menu, antara lain Selling (berisi barang dagangan), Buying (daftar barang yang pernah dibeli), Saved (lapak yang disimpan) dan Following (lapak yang diikuti).

Screenshot_2018-10-25-15-40-00-605_com.facebook.katana

 

  • Di menu Selling, Anda dapat menemukan daftar dagangan dan mengelolanya, misalnya menghapus, memperbarui, mengubah dan menerbitkannya ke tempat lain.

Screenshot_2018-10-25-15-40-11-467_com.facebook.katana

 

Tips Berguna Agar Barang Cepat Laku di Marketplace Facebook

Punya lapak saja tidaklah cukup, Anda perlu melakukan beberapa trik agar dagangan cepat laku.

  • Berikan deskripsi yang jelas dan lengkap, agar pembeli merasa yakin dengan produk Anda.
  • Riset dahulu harga pasar sebelum menentukan harga produk.
  • Jangan lupa melengkapi lapak dengan foto produk yang sebenarnya.
  • Respon penanya sebaik mungkin.
  • Manfaatkan fitur yang ditawarkan oleh Facebook, seperti fitur berbagi yang sudah dibahas di atas.

 

Melihat Facebook Marketplace dari Sudut Pandang Tatanan E-Commerce di Indonesia

Kendati baru diluncurkan di beberapa negara, layanan Facebook Marketplace kini tengah ramai diperbincangkan. Ini merupakan tindak lanjut traksi pengguna layanan jual-beli yang sebelumnya telah dirilis menjadi fitur di Facebook Group. Kelahiran Facebook Marketplace ini tentu membuka diskusi menarik seputar bagaimana layanan jual-beli online akan bertransformasi.

Dari pemaparan pengguna yang sudah dapat mengakses Facebook Marketplace, layanan ini mengadopsi pengalaman semudah bersosial dalam Facebook. Pada intinya Facebook memberikan fitur manajemen penjualan yang terstruktur, kendati saat ini proses pembayaran masih belum tercantum. Menyinggung bisnis jual-beli online, potensi pasar di Indonesia begitu relevan untuk ditautkan, terlebih saat berbincang tentang Facebook, maka Indonesia pun dipastikan turut menjadi prioritas.

Proses e-commerce Facebook di Indonesia masih sangat terfragmentasi

Berjualan di Facebook sudah menjadi budaya yang cukup lama dilakukan oleh masyarakat di Indonesia. Prosesnya beragam, melalui model konvensional ataupun menggunakan fitur yang sudah disediakan (di Group). Begitu populernya cara berjualan di Facebook ini, timbul berbagai peluang dan permasalahan. Peluangnya jelas, sebagai wadah gratis untuk menemukan dan berhubungan dengan pelanggan. Namun permasalahannya muncul karena tidak ada batasan dan SOP yang jelas, penyalahgunaan ada di mana-mana.

Cara yang mengganggu, seperti melakukan tagging ke akun seseorang secara masif hingga upaya melakukan penipuan, sudah sangat lumrah ditemui di lini masa jual-beli Facebook. Ini turut menjadi tantangan bagi Facebook sendiri untuk membangun trust penggunanya. Kendati demikian pengguna (seperti di Indonesia) sangat cepat beradaptasi dengan layanan baru Facebook. Artinya salah satu indikator keberhasilan Facebook Marketplace adalah ketika mampu menyusun alur yang jelas dan lebih terpercaya dalam proses jual-beli di Facebook yang saat ini sudah terfragmentasi.

Transformasi yang dilakukan Facebook Marketplace ini mirip dengan apa yang dilakukan Forum Jual Beli (FJB) milik Kaskus. Awalnya semua proses di FJB memiliki skema yang sama saat orang menuliskan obrolan dalam sebuah forum diskusi, sama seperti Facebook dan proses penulisan status. FJB kini memiliki alur yang lebih jelas untuk proses jual-beli, Facebook Marketplace pun visinya terlihat seperti itu.

Tren e-commerce di Indonesia makin spesifik

Salah satu keandalan yang ingin disuguhkan Facebook melalui social-commerce barunya adalah kekuatan data pengguna yang dimiliki. Berbasis komunitas, layanan Facebook Marketplace dijanjikan memudahkan pengguna untuk menjangkau calon konsumen prospektif di lingkungannya. Apakah ini akan men-disrupt tatanan e-commerce dan online marketplace yang ada di Indonesia saat ini? Untuk menjawabnya diperlukan analisis mendalam seputar bagaimana tren perkembangan bisnis tersebut di Indonesia.

Jika diruntut dari waktu ke waktu, hadirnya layanan berbasis e-commerce di Indonesia makin lama makin mengerucut. Saat ini konsumen mengarah kepada sistem yang bersegmen. E-commerce ataupun online marketplace bergerak semakin spesifik, mereka memiliki brand dengan kelebihan yang ditawarkan spesial bagi pelanggannya. Bahkan segementasinya pun terus mengakar.

Simpelnya seperti ini. Saat orang ingin mencari ponsel dengan harga murah maka dia akan mengarah ke layanan X, saat orang ingin mencari ponsel dengan jaminan kualitas akan mengarah ke layanan Y, dan saat orang ingin membeli ponsel dengan merek tertentu akan mengarah ke layanan Z, kendati layanan X, Y, Z menyediakan produk dengan yang sama yakni ponsel. Belum lagi saat berbicara produk dengan kategori berbeda. Namun ada rumusan pasti terkait pola tersebut, arahnya mulai terlihat ke sana.

Hal tersebut dapat menjadi sebuah alasan bahwa hadirnya Facebook Marketplace sebenarnya tak perlu dikhawatirkan. Di tangan konsumen, semua platform atau sistem e-commerce dianggap sama, prosesnya sudah seragam seperti itu. Saat ini yang menjadi pembanding justru pada bagaimana produk dan layanan pendukung lainnya disuguhkan.

Menekankan kembali kebutuhan konsumen akan layanan e-commerce

Kenyamanan pengguna dalam kaitannya dengan penggunaan layanan e-commerce didefinisikan menjadi banyak hal. Mulai kemudahan menemukan barang yang diinginkan, proses pembayaran yang tidak rumit, logistik yang mumpuni hingga pelayanan pengguna yang responsif. Namun kata kuncinya adalah kenyamanan. Visi e-commerce di Indonesia bukan lagi sekedar digital lifestyle yang sedang bertumbuh, melainkan sudah mulai menggantikan cara orang memenuhi kebutuhan keseharian.

Visi tersebut dibuktikan dengan beragamnya jenis layanan jual-beli online yang disegani oleh konsumen. Jika dulu e-commerce banyak difokuskan untuk barang-barang yang tahan lama, saat ini barang cepat saji pun sudah banyak dikemas ke dalam sistem jual-beli online. Banyak faktor yang mendukung, salah satunya kemapanan digital yang mulai dirasakan oleh masyarakat.

Ketika e-commerce menjadi sebuah kebutuhan orang banyak sedangkan sistem semuanya sudah seragam, maka apa yang dicari pelanggan adalah kenyamanan yang ia butuhkan dalam mendapatkan barang yang diinginkan.

Facebook Marketplace Permudah Kegiatan Jual-beli dengan Komunitas Lokal

Jual-beli merupakan kegiatan yang umum dilakukan di sebuah Facebook Group. Melihat perkembangannya dalam beberapa tahun terakhir, Facebook merasa tergerak untuk menghadirkan fitur anyar guna mewadahi aktivitas jual-beli para penggunanya. Dari situ lahirlah Facebook Marketplace.

Marketplace pada dasarnya berfungsi untuk menjembatani pembeli dan penjual secara lebih optimal ketimbang mengandalkan Facebook Group. Di sini pengguna bisa menemukan berbagai macam produk yang dijual oleh komunitas pengguna di kawasannya, sekaligus menjadikannya tempat untuk membuka lapak jualannya sendiri.

Untuk mengakses Marketplace, akan ada sebuah tab baru pada aplikasi Facebook untuk Android maupun iOS. Dari situ pengguna bisa melihat deretan foto produk yang dijual oleh pengguna lain di lokasinya, atau melakukan pencarian dan memfilter hasilnya berdasarkan lokasi, kategori maupun rentang harga.

Klik sebuah produk, maka akan ditampilkan deskripsi beserta nama, foto profil dan lokasi penjualnya. Selanjutnya, pembeli tinggal melakukan penawaran dan berbincang secara langsung dengan penjual; pembayaran dan pengiriman berada di luar tanggung jawab Facebook.

Tampilan fitur Marketplace pada aplikasi Facebook untuk iOS / Facebook
Tampilan fitur Marketplace pada aplikasi Facebook untuk iOS / Facebook

Menjual barang di Marketplace tidak lebih sulit ketimbang meng-update status. Anda tinggal mengunggah foto produk yang hendak dijual, tuliskan nama, deskripsi beserta harganya. Kemudian konfirmasikan lokasi dan pilih kategori produk yang relevan (bisa perabot rumah, elektronik, pakaian dan sebagainya).

Untuk melihat barang-barang yang telah terjual atau sedang dijual, pengguna bisa mengakses tab Your Items. Di sini juga tersimpan percakapan dengan pembeli atau penjual lainnya, plus barang-barang dagangan yang sempat Anda bookmark.

Untuk sekarang, Marketplace baru bisa diakses oleh pengguna berusia 18 tahun ke atas di empat negara saja: Amerika Serikat, Inggris Raya, Australia dan Selandia Baru. Dalam beberapa bulan ke depan, Facebook berencana untuk menyediakannya di lebih banyak kawasan sekaligus menghadirkan versi desktop-nya.

Sumber: Facebook.