WeTransfer Ikut Buat Layanan Streaming Musik, Tapi dengan Konsep yang Berbeda

Layanan cloud storage asal Belanda, WeTransfer, belum lama ini mengemukakan keputusan yang sedikit tidak umum: mereka tertarik menghadirkan layanan streaming musik. Jadi selain bersaing dengan Dropbox, WeTransfer juga bakal bersaing dengan Spotify, Apple Music dan rekan-rekan sejawatnya. Benarkah begitu?

Tidak. WeTransfer secara terang-terangan menegaskan bahwa mereka tidak berminat menyaingi kesuksesan Spotify. Layanan streaming musik milik WeTransfer ini dirancang sebagai pelengkap dari layanan lain yang sudah berdiri sejak lama. Hal ini dimungkinkan berkat konsep unik yang diusung WeTransfer.

Biasanya, penyedia layanan streaming musik harus menyiapkan dana yang cukup besar untuk membayar lisensi musik yang hendak dimasukkan ke dalam katalog. Dalam kasus ini, WeTransfer menerapkan strategi yang berbeda. Mereka akan bekerja sama langsung dengan para musisi dan label masing-masing.

Hasilnya, para musisi akan memilih sendiri apa saja konten buatannya yang hendak dimasukkan ke dalam katalog milik WeTransfer – mereka juga bebas memutuskan apakah musik gubahannya cuma bisa di-stream atau sekaligus bisa diunduh. Jadi pada dasarnya, layanan streaming musik ini lebih mengarah sebagai alat bantu pemasaran buat para musisi, apalagi mengingat jumlah pengguna WeTransfer yang mencapai 85 juta per bulannya.

WeTransfer Music Player Preview

Hal ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan kalau melihat kiprah WeTransfer selama 6 tahun ini, dimana mereka memang sudah menjadi bagian dari workflow sejumlah musisi. Melihat perannya yang cukup besar buat para musisi, WeTransfer pun tertarik menghadirkan sesuatu yang lebih bermanfaat lagi, sekaligus bisa menyenangkan hati penggunanya.

WeTransfer turut menjelaskan bahwa mereka tidak tertarik mencari keuntungan lewat layanan streaming musik ini. Pemasukan mereka yang berasal dari biaya berlangganan akun Plus dan iklan dinilai sudah cukup stabil.

Jadi begitulah, layanan streaming musik milik WeTransfer ini pada dasarnya ditujukan buat mengakomodasi kebutuhan marketing para musisi dan label. Namun di saat yang sama juga merupakan bonus buat pengguna WeTransfer, dimana mereka akan disuguhi konten-konten terkurasi yang hendak dipromosikan oleh sang musisi.

WeTransfer berencana untuk mulai mengoperasikan layanan streaming musiknya pada kuartal pertama tahun 2016. Mereka juga telah menggandeng sejumlah nama besar seperti Madonna dan Justin Bieber untuk ‘menyisihkan’ konten eksklusif di layanannya.

Sumber: Billboard. Gambar header: Flickr.

ZTE AliveShare Memungkinkan Kita Bertukar File Tanpa Internet

Smartphone adalah gadget serba guna. Berkatnya, kita bisa jadi fotografer atau jurnalis dadakan, menikmati hiburan multimedia ringkas, menjelajahi dunia maya, serta bekerja kapan dan dimana saja. Tapi tanpa sambungan internet, bahkan model paling canggih sekalipun akan bertekuk lutut dan mayoritas layanan perangkat mobile tidak dapat digunakan. Continue reading ZTE AliveShare Memungkinkan Kita Bertukar File Tanpa Internet

Sharelock Temukan Model Bisnis Dengan Donasi Agar Tetap Mampu Berikan Fasilitas Berbagi File Secara Anonim

Beberapa waktu lalu kami sempat membahas perihal kehadiran Sharelock yang hadir menawarkan solusi berbagi file, notes, dan spot (tempat) secara anonim. Platform yang ditawarkan Sharelock mungkin saat ini menjadi hal yang cukup unik dan menarik di ranah industri startup lokal, sasaran pasarnya pun luas dan bisa dinikmati siapa saja. Namun, bagaimana dengan model bisnis yang diusungnya?

Continue reading Sharelock Temukan Model Bisnis Dengan Donasi Agar Tetap Mampu Berikan Fasilitas Berbagi File Secara Anonim

Indowebster is Aiming at Legal Content

Indowebster known as the most popular providers of file storage in Indonesia will explore legal content to change the paradigm that has been attached. As talks between founder Indowebster, Juny “Acong” Maimun, and Vivanews, the first categories that will get a legal content is music and antivirus.

Later, for each musician, will be displayed two versions of the content, legal and illegal. Legal version is paid with good quality content, while the illegal version of course is not guaranteed the quality and authenticity. As for antivirus, Indowebster cooperate with Avira for antivirus subscription at an affordable price.

Acong, who previously was a hacker, theorized, “In the online world, the user should not be forced to buy. But how can they be willing to buy.” The provision of legal and illegal content simultaneously is unusual, but it can encourage users to slowly transform. In addition to content issues, Indowebster also relaunch its website since July 9 yesterday and planned to be full launch in August. You can access the new version of the site in http://v5.indowebster.com/.

Continue reading Indowebster is Aiming at Legal Content

Indowebster Mulai Rambah Konten Legal

Indowebster yang dikenal sebagai penyedia file storage paling populer di Indonesia akan merambah konten legal untuk merubah paradigma yang selama ini melekat. Sebagaimana perbincangan antara pendiri Indowebster, Juny “Acong” Maimun, dan Vivanews, kategori awal yang akan mendapatkan konten legal adalah musik dan antivirus.

Nantinya, untuk setiap musisi, akan tertampil dua versi konten, legal dan ilegal. Versi legalnya adalah berbayar dengan kualitas yang pasti bagus, sementara versi ilegalnya tentu saja tidak terjamin kualitas dan keotentikannya. Sementara untuk antivirus, Indowebster bekerja sama dengan Avira untuk langganan antivirus dengan harga terjangkau.

Acong, yang sebelumnya juga pernah menjadi hacker, berteori, “Kalau di dunia online, user memang sebaiknya jangan dipaksa untuk membeli. Tapi bagaimana caranya agar mereka bisa rela untuk membeli.” Pemberian konten legal dan ilegal secara bersamaan memang tidak lazim, tapi itu bisa mendorong pengguna untuk pelan-pelan bertransformasi. Selain issue konten, Indowebster juga me-relaunch situsnya sejak 9 Juli kemarin dan rencananya akan full launch bulan Agustus mendatang. Anda bisa mengakses situs versi baru di http://v5.indowebster.com/

Continue reading Indowebster Mulai Rambah Konten Legal

RapidShare Ubah Model Produk dan Harga

Penting untuk para fanatik unduh file, RapidShare, salah satu penyedia jasa penyimpanan file yang paling populer di internet, mengubah model berbayar mereka mulai 1 Juli besok. Bila dulu modelnya adalah kita bisa membeli akun premium dan mendapat jatah akses dalam kurun waktu tertentu, kini mereka menerapkan sistem yang lumayan belibet.

Sekarang yang kita beli bukan lagi akses per satuan waktu, melainkan sistem poin “Rapids.” Nanti satuan Rapids tersebut akan dipotong tiap harinya, sesuai dengan tipe paket yang kita pilih, sesuai kuota yang kita butuhkan. Bingung?

Continue reading RapidShare Ubah Model Produk dan Harga