Mudahkan UKM, “Bangku” Hadir sebagai Marketplace Pinjaman Usaha

Ekosistem startup Indonesia dalam lima tahun terakhir mulai dipadati oleh layanan teknologi finansial yang menyediakan pinjaman untuk UKM. Hal tersebut membuat UKM sekarang memiliki banyak pilihan dalam mencari pinjaman. Berangkat dari kondisi tersebut, untuk menemukan pinjaman yang sesuai kebutuhan, Bangku.id (Bangku) akhirnya dilahirkan.

Bangku diinisiasi oleh Gerryansa Agesy (CEO), Ardiansyah Arpiana (CTO), dan Noviyanti Ibrahimi (Lead Partnership). Ketiganya memiliki perjalanan karier yang cukup panjang, namun semuanya dalam garis besar industri jasa keuangan. Gerry memiliki pengalaman lebih dari 7 tahun sebagai konsultan untuk industri jasa keuangan termasuk di EY dan PwC, Ardiansyah memiliki pengalaman lebih dari 9 tahun sebagai konsultan teknologi untuk industri jasa keuangan, dan Novi memiliki pengalaman 7 tahun sebagai banker.

Ketiganya membangun Bangku menjadi sebuah marketplace pinjaman usaha yang mempertemukan pelaku UKM dengan produk pinjaman dari berbagai jasa keuangan, termasuk startup teknologi finansial.

Bangku beroperasi sejak bulan Maret 2020 dan hingga saat ini telah melayani lebih dari Rp75 miliar dalam total pinjaman untuk usaha kecil menengah. Bangku telah bekerja sama dengan lebih dari 25 lembaga keuangan termasuk di dalamnya Investree, Koinworks, Akseleran, Bank UOB, Bank Sampoerna, Bank MNC, BFI Finance, BAF, BPR Lestari, dan lain-lain,” cerita Gerry.

Startup yang sekarang masuk batch 3 Synrgy Accelerator ini bekerja dengan meninjau metrik termasuk proyeksi keuangan bisnis, penggunaan dana, industri, dan pendapatan bulanan untuk menemukan opsi pinjaman. Platform Bangku akan mengajukan serangkaian pertanyaan untuk memprediksi jenis pinjaman mana yang kemungkinan besar cocok dengan kualifikasi pemilik bisnis.

“Setiap peminjam juga akan didampingi advisor untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan selama keseluruhan proses. Proses aplikasi pinjaman online Bangku membutuhkan waktu rata-rata 15 menit untuk menyelesaikannya. Target kami adalah UKM atau pun startup yang sedang mencari pinjaman bagi usahanya,” terang Gerry.

Menyediakan peminjaman modal bagi UKM saat ini memang menjadi fokus sebagian layanan teknologi finansial. Seperti Modalku, TokoModal, KoinWorks, Akseleran, Investree, dan UangTeman yang baru saja mengumumkan Bank Sampoerna sebagai lender institusi. Terlebih di kondisi pandemi sekarang ini di mana banyak bisnis yang membutuhkan “bensin” untuk tetap mempertahankan operasionalnya.

Untuk saat ini Bangku sudah berhasil mendapatkan 100 UKM yang menggunakan sistem mereka dan masih terus fokus untuk membantu UKM dalam mendapatkan pinjaman sembari mengembangkan dan menyempurnakan platform mereka. Bangku sendiri akan mendapatkan referal fee dari rekanan lembaga keuangan atas setiap pengajuan pinjaman yang disetujui.

Bekerja Sama dengan Cermati, Kini Pengguna Bisa Ajukan Kartu Kredit via Bukalapak

Cermati, online marketplace produk keuangan, mengumumkan perluasan akses layanan. Kini pengajuan kartu kredit online bisa dilakukan melalui platform Bukalapak. Pihak cermati mengklaim, proses verifikasi dan pelengkapan dokumen maksimal memakan waktu 3 hari.

Pihak Cermati, melalui Chief Business Officer Carlo Gandasubrata menyampaikan bahwa kerja sama yang terjalin antara Cermati dengan Bukalapak selain memberikan kemudahan juga diharapkan mampu meningkatkan literasi keuangan pengguna.

“Ke depannya, kami ingin terus mengedukasi masyarakat tentang manfaat kartu kredit untuk mengatur keuangan yang lebih ekonomis dan terkontrol,” terang Carlo.

Sementara itu Co-founder & President Bukalapak Fajrin Rasyid menyambut baik kerja sama yang terjalin antara keduanya. Pihaknya disebut masih memiliki potensi besar untuk memperluas pasar pengguna kartu kredit melalui platform digital.

“Hingga saat ini terdapat 17 juga pengguna Bukalapak yang belum pernah bertransaksi menggunakan kartu kredit. Oleh karena itu, kemitraan Bukalapak dengan Cermati kami pandang sebagai langkah strategis dalam menghadirkan alternatif bertransaksi yang aman, nyaman dan menguntungkan,” terang Fajrin.

Ia menambahkan bahwa program yang mulai diluncurkan sejak 14 November 2019 ini menargetkan untuk bisa menambah nasabah hingga lima ribu pengguna pada kuartal pertama. Untuk menggenjot target pengguna itu dihadirkan sejumlah promo kredit sebesar Rp100.000 bagi pengguna yang telah mendapat persetujuan pengajuan kartu kredit. Kredit tersebut nantinya bisa digunakan untuk berbelanja di Bukalapak.

Cermati, pada September silam mengumumkan pendanaan seri B dari perusahaan investasi milik Djarum Group dengan total nilai yang tidak disebutkan. Setelah pendanaan tersebut investor terdahulu, seperti East Ventures, Beenos Partners, dan Finch Capital dipastikan exit dari perusahaan.

Bagi Bukalapak, kerja sama dengan Cermati ini melengkapi layanan keuangan di platformnya. Sebelumnya, di pertengahan tahun 2019 Bukalapak mengenalkan fitur BayarNanti, sebuah layanan paylater yang juga sedang menjadi fitur populer bagi penyedia layanan di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here