Chimera Squad Ialah Spin-Off Sekaligus ‘Penerus’ Seri XCOM

Kesuksesan reboot XCOM memicu lahirnya rentetan permainan strategi turn-based generasi baru, contohnya Phoenix Point, Mutant Year Zero, Phantom Doctrine hingga Battletech. Tapi sejauh ini, game yang betul-betul layak jadi penerusnya hanyalah XCOM 2. Banyak fans berharap agar Gears Tactics betul-betul mengesankan seperti janji Xbox Game Studios, namun kabar baiknya, kita juga mendapatkan satu alternatif lagi.

Secara tiba-tiba, Firaxis mengumumkan ‘babak selanjutnya’ dari seri XCOM yang mereka namai Chimera Squad. Konsepnya cukup menarik karena XCOM: Chimera Squad bukanlah sekuel ataupun expansion pack. Ia merupakan spin-off sekaligus penerus kisah XCOM 2. Chimera Squad bukan hanya digarap buat para fans XCOM, namun juga diracik sebagai gerbang masuk bagi pendatang baru ke franchise ini.

Ketika dua game XCOM sebelumnya difokuskan pada perjuangan manusia melawan penindasan alien, latar belakang Chimera Squad sedikit berbeda. Lima tahun telah berlalu setelah pemerintah bayangan Advent berhasil ditumbangkan, dan manusia serta alien akhirnya dapat hidup harmonis. Kini mereka harus membangun ulang peradaban yang sebelumnya berantakan akibat konflik. Chimera Squad ialah nama dari pasukan khusus antar-spesies penjaga keamanan Kota 31.

Di XCOM: Chimera Squad, pemain akan mengendalikan dan mengelola tim berisi 11 agen (semuanya didesain oleh Firaxis). Game tetap mempertahankan formula strategi turn-based khas XCOM, namun ada banyak hal yang dimodifikasi developer. Perbedaan karakteristik, latar belakang, serta kemampuan unik masing-masing agen sengaja diusung untuk memberi warna pada tim. Pendekatan ini kabarnya terinspirasi dari expansion pack XCOM 2: War of the Chosen.

Sejumlah perubahan lain juga lebih fundamental. Ketika misi dimulai, pemain dipersilakan memilih lokasi penerjunan pasukan – developer menyebutnya Breach Mode. Beberapa tempat bisa diinfiltrasi oleh agen tertentu, dan tiap pilihan punya keuntungan dan kekurangannya sendiri. Perbedaan selanjutnya terletak pada bagaimana turn diterapkan. Sewaktu perintah dieksekusi, agen Chimera dan pasukan musuh akan beraksi bersama-sama; tidak bergantian seperti sebelumnya.

Dan karena tiap anggota Chimera Squad merupakan bagian dari narasi permainan (mereka akan berinteraksi dengan sesamanya), Firaxis juga menghilangkan sistem permadeath (kematian permanen). Saat seorang agen tumbang di tengah misi, rekannya harus menstabilkan kondisinya. Jika gagal, misi tersebut akan gagal. Kondisi ini berbeda dari game sebelumnya, ketika misi bisa diselesaikan meski hanya tersisa satu orang di tim Anda.

XCOM Chimera Squad 1

Hal menarik lain dari Chimera Squad adalah cara 2K Games menyajikannya. Terlepas dari kontennya yang orisinal, permainan dijajakan di harga expansion pack. Saat dirilis di tanggal 24 April nanti, Anda bisa memilikinya cukup dengan mengeluarkan uang Rp 105 ribu. Harganya akan naik jadi Rp 210 ribu di tanggal 2 Mei 2020. Buat sekarang, game baru tersedia untuk Windows PC via Steam.

Via US Gamer.

 

Expansion Pack Civilization VI Gathering Storm Adu Pemain Dengan Alam dan Cuaca

Mungkin hanya Civilization yang bisa mengubah janji ‘satu turn lagi’ menjadi sesi gaming sepanjang malam, dan cuma di sini pemain dapat menyaksikan ancaman nuklir dari Mahatma Gandhi. Dilepas di bulan Oktober 2016, game keenam di seri strategi turn-based ini memperoleh pujian karena menawarkan konten sangat lengkap, apalagi jika dibandingkan Civilization V.

Dalam perjalananya selama dua tahun ini, tim Firaxis Games telah memperkenalkan sejumlah opsi kebudayaan serta pemimpin baru – salah satunya adalah Dyah Gitarja dari Indonesia. Expansion pack bertajuk Rise and Fall dirilis di bulan Februari silam memperluas kondisi kemenangan/kekalahan serta menghadirkan sejumlah fitur. Dan di tanggal 20 November kemarin, Firaxis resmi mengumumkan Sid Meier’s Civiliation VI Gathering Stormexpansion pack kedua yang berpotensi membuat gameplay-nya jadi lebih unik lagi.

Selama ini, seri Civilization fokus pada persaingan kebudayaan berbeda lewat teknologi, kekuatan militer, kebudayaan, ilmu pengetahuan hingga agama. Namun lewat Gathering Storm, developer memasukkan elemen-elemen baru ke dalam permainan: alam dan cuaca. Melalui website-nya, lead designer Ed Beach menjelaskan bagaimana kehidupan manusia memberikan dampak bagi kondisi Bumi dan hal tersebut menginspirasi tim developer.

Untuk pertama kalinya, kondisi alam di sekitar kota bisa memengaruhi game. Misalnya, jika Anda mendirikan kota di padang rumput dekat sungai, maka muncul resiko banjir. Saat menyerang, banjir memang dapat merusak bangunan, tapi juga membawa efek positif. Misalnya, kebudayaan Anda nanti bisa membangun bendungan, lalu tanah di sana menjadi lebih subur.

Gathering Storm 2

Selain banjir, ada banyak ancaman dan keuntungan yang menanti di lokasi-lokasi seperti gunung berapi dan daerah lembah. Gunung berapi akan meletus secara berkala, dan erupsinya dirasakan di sejumlah ‘petak’. Meski begitu, gunung berapi memproduksi tanah volkanik di sekelilingnya.

Gathering Storm 1

Untuk membuat permainan lebih realistis, kondisi geologi suatu daerah juga memengaruhi keadaan daratan atau kepulauan di sana. Kemudian, pemain akan menghadapi cuaca buruk, misalnya angin topan yang berpotensi menenggelamkan kapal laut atau badai pasir yang menyapu gurun dan kota-kota di dekatnya. Firaxis telah menyiapkan empat tipe badai, lengkap dengan efek dan ‘manfaatnya’.

Gathering Storm 3

Selanjutnya, developer turut memodifikasi sistem eksplorasi di peta. Nantinya, tempat-tempat akan dinamai berdasarkan kebudayaan yang pertama kali menemukannya. Misalnya, jika ada sebuah sungai ditemukan oleh bangsa Mesir, maka secara otomatis sungai tersebut diberi nama Nil.

Civilization VI Gathering Storm rencananya akan meluncur pada tanggal 14 Februari 2019. Walaupun Civilization VI dapat dinikmati di mobile dan Switch, untuk sementara expansion pack ini baru dikonfirmasi untuk platform PC.

Dyah Gitarja dari Majapahit Siap Pimpin Indonesia Menjuju Kejayaan di Game Civilization VI

Melalui expansion pack Brave New World untuk game Civilization V, Firaxis memberikan kejutan menggembirakan bagi gamer lokal: kita bisa bermain sebagai Patih Gajah Mada buat memimpin bangsa Indonesia. Penyajiannya memperoleh pujian karena selain developer mencoba menciptakan sosoknya seakurat mungkin, Gajah Mada juga berbicara dalam bahasa Jawa Kuno.

Tradisi baru Firaxis Games itu diteruskan di sekuelnya, Sid Meier’s Civilization VI. Kemarin, developer mengumumkan bahwa mereka kembali menunjuk kerajaan Majapahit sebagai ‘perwakilan’ Indonesia dalam permainan turn-based 4K populer itu. Tapi kini, peran Patih Gajah Mada digantikan oleh putri dari Raden Wijaya, Dyah Gitarja – atau dengan nama lengkap Tribhuwana Wijayatunggadewi.

Alasan kemunculan Dyah Gitarja di Civilization VI terlihat jelas dari kekaguman tim Firaxis pada tokoh ini. Dalam pengumumannya, developer mengungkapkan sejarah singkat sang Putri. Berdasarkan teks puisi epos Nagarakretagama, kisah kepemimpinan Dyah Gitarja dimulai dari pembunuhan suadara tirinya, Raja Jayanegara. Dyah terpaksa memimpin Majapahit berdasarkan amanat ibunya setahun setelah kejadian itu.

Dengan bantuan Patih Gajah Mada, Dyah Gitarja berhasil memperkokoh kesatuan Majapahit yang saat itu dilanda kekacauan. Perlahan-lahan pemberontakan berhasil dipadamkan, lalu Dyah sukses mengekspansi wilayah Majapahit ke kerajaan Pejeng, Dalem, Debahulu, hingga kepulauan Bali. Legenda juga mengatakan bahwa Dyah merupakan Ratu-Pejuang pemberani, tak gentar untuk ikut turun ke medan tempur bersama sepupunya Adityawarman, sang Raja Malayapura.

Civ VI Indonesia 2

Di Civilization VI, Dyah Gitarja bisa mengekspansi kekuasaannya dengan unit dan skill unik. Satu contohnya ialah Jong (menggantikan frigate), kapal layar raksasa yang menjadi tulang punggung angkatan laut Majapahit dalam mendominasi wilayah maritim di Asia Tenggara, mampu mengangkut banyak pasukan serta tak kesulitan menahan peluru meriam. Indonesia juga dapat mendirikan Kampung di atas air. Para penjelajah Eropa takjub melihat efisiensi komunitas ‘kampung’ di masa lalu, membuat kata ini diadopsi ke bahasa Inggris, ‘compound‘.

Civ VI Indonesia

Peradaban Indonesia di game juga mempunyai karakteristik istimewa. Kemampuan bernama ‘Great Nusantara’ turut merepresentasikan Indonesia sebagai negeri kepulauan. Tiap petak yang bersebelahan dengan perairan akan memberikan pemain beragam bonus.

Firaxis Games belum mengabarkan kapan tepatnya downloadable content Indonesia (dan juga kebudayaan Khmer) akan tersedia, namun ada kemungkinan semuanya meluncur di waktu dekat. Berdasarkan DLC-DLC yang telah dilepas sebelumnya, tiap peradaban add-on dijual seharga US$ 5.

Sumber: Civilization.com.

[Game Playlist] Ulasan Singkat Game Civilization VI

Meskipun memperoleh banyak pujian dari gamer dan reviewer, ada beberapa hal yang menyebabkan Civilization V belum mampu menandingi superioritas Civ IV. Beberapa konten baru bisa diakses lewat expansion pack, dan banyak orang mengkritik kemampuan AI dalam permainan. Kini perhatian tertuju pada Civ VI, apakah ia lebih baik dari sang pendahulu?

Di Civilization VI, fans akan segera melihat bagaimana Firaxis mencoba memadukan elemen-elemen terbaik di Civ IV dan V. Saat pertama kali memulai, game segera bertanya, apakah Anda familier dengan Civilization V atau belum pernah menjajalnya sama sekali. Selanjutnya, permainan akan menyampaikan tutorial sesuai tingkat kemahiran Anda. Developer tampaknya menghilangkan fitur trio advisor (militer, ekonomi dan sains), menggantinya jadi satu penasihat saja sehingga lebih sederhana.

Civilization VI 24

Secara presentasi, desain permainan mirip Civ V, menyajikan Anda peta game berisi petak-petak segi enam. Bedanya, kini Anda harus menentukan fungsi masing-masing tile, misalnya memilih untuk mendirikan distrik, kampus ataupun keajaiban dunia seperti piramida. Perencanaan kota menjadi bagian krusial permainan yang pelan-pelan saya sadari seiring bermain. Lalu ketika saya pikir sudah mengambil keputusan dengan tepat, Civ VI memberi akses ke teknologi yang ‘memaksa’ saya membongkar susunannya.

Aspek unik lain adalah terpisahnya sistem Tech dan Civics tree. Seperti biasa, pengembangan teknologi membutuhkan waktu, namun prosesnya dapat dipercepat dengan mengerjakan mini quest di Tech maupun Civics, misalnya mendirikan kota di pinggir laut untuk mempercepat membuka teknologi Sailing (berlayar). Progres Civics berbeda dari Tech, memungkinkan Anda mengakses jenis pemerintahan baru dan kartu-kartu Civics – bisa memberi Anda keunggulan dari sisi militer, ekonomi dan budaya.

Civilization VI 9

Fitur religion juga kembali di Civ VI, tidak lagi terpisah dalam expansion pack. Sebelum pilihan agama terbuka, pemain disuguhkan opsi Pantheon. Menariknya, agama tidak menggantikan Phanteon sehingga kombinasi keduanya memberikan peradaban Anda karakteristik. Dan tanpa perlu menaklukkan seluruh daratan, menyebarkan agama bisa membawa Anda pada kemenangan.

Civilization VI 7

Civilization VI 8

Selain gameplay, perubahan juga turut Firaxis implementasikan pada sisi visual. Karakter-karakter pemimpin di Civ VI kini didesain mirip karikatur. Saya sendiri lebih menyukai art direction Civ V, tapi gaya ini memang terasa lebih pas dengan penyajian visual permainan secara keseluruhan. Laptop gaming MSI GS40 6QE Phantom sanggup mengunyah game tanpa kesulitan di setting grafis tertinggi, menghidangkan 60fps di resolusi 1080p secara konsisten.

Dibandingkan Civ V, bagi saya Civilization VI terasa seperti sebuah paket lengkap. Gameplay-nya memang kompleks, dan terkadang menuntut Anda membuka fitur ensiklopedi – bahkan meminta veteran belajar dari nol. Tapi hal itu bukan masalah. Kompleksitas inilah yang membuat Civ VI jadi sangat adiktif, memicu Anda mencoba-coba hal baru, menegaskan mantra ‘tinggal satu turn lagi’. Civilization VI tidak akan menyulitkan pemula, dan dilihat dari sejarah panjang seri ini, ia boleh dikatakan sebagai salah satu game Civilization terbaik.

Silakan simak galeri screenshot-nya di bawah ini:

Civilization VI 17

Civilization VI 18

Civilization VI 20

Civilization VI 19

Civilization VI 22

Civilization VI 21

Civilization VI 23

Civilization VI 14

Civilization VI 16

Civilization VI 3

Civilization VI 15

Civilization VI 5

Civilization VI 4

Civilization VI 13

Civilization VI 12

Civilization VI 2

Civilization VI 11

Civilization VI 1

Civilization VI 10

Game Playlist adalah artikel gaming kolaborasi MSI dengan DailySocial.

Game dimainkan dari unit notebook MSI GS40 6QE Phantom, ditenagai prosesor Intel Core i7-6700HQ, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, RAM 16GB, serta penyimpanan berbasis SSD 128GB dan HDD 1TB.

Lewat Game CivilizationEDU, Murid SMA Akan Dilatih Kemampuannya Memecahkan Masalah

Video game sebagai medium edukasi sama sekali bukanlah barang baru. Namun baru belakangan franchise sebesar Minecraft direncanakan akan berlabuh ke kurikulum pendidikan lewat versi khusus Minecraft Education Edition. Kabar tersebut sepertinya menuai respon positif, hingga akhirnya sebuah game ternama lain juga akan dijadikan sarana pembelajaran.

Game tersebut adalah Civilization 5, tapi yang telah dimodifikasi menjadi CivilizationEDU. Dalam mengerjakannya, developer Firaxis Games bersama publisher 2K Games dan Take-Two Interactive akan bekerja sama langsung dengan organisasi nirlaba GlassLab Inc.

GlassLab sendiri sudah cukup berpengalaman dalam bidang pengembangan game pendidikan. Koleksinya bisa Anda lihat langsung di situs GlassLab Games yang mencakup beragam genre, termasuk halnya SimCityEDU.

Lewat CivilizationEDU yang rencananya akan dirilis di musim semi tahun 2017, siswa-siswi tingkat SMA di Amerika Serikat nantinya akan diajari cara berpikir kritis sekaligus didorong untuk melatih kemampuannya memecahkan masalah secara cepat.

Tema historis dan gameplay kompleks Civilization akan mengajak siswa-siswi untuk mempertimbangkan dan mengevaluasi dampak geografis dari keputusan-keputusannya di bidang pengembangan ekonomi dan teknologi; sekaligus bereksperimen dengan korelasi antara pengembangan di bidang militer, politik dan sosioekonomi.

Bagi para pengajar, CivilizationEDU akan menyajikan rangkuman progress tiap-tiap siswa yang bisa diakses secara online. Dari situs ini para pengajar juga bisa mengakses berbagai rencana pembelajaran yang disesuaikan dengan standar terkini, memudahkan mereka dalam merancang aktivitas belajar-mengajar.

Sumber: Business Wire via Engadget.

Sid Meier Pamerkan Game Starships Dalam Video Berdurasi Setengah Jam

Walau namanya sering dipajang di depan tiap judul game, sudah cukup lama Sid Meier tidak menangani langsung permainan-permainan milik Firaxis. Namun setelah respon gamer yang biasa-biasa saja terhadap Beyond Earth, developer tak cuma mengumumkan Starships tiba-tiba, tapi sang desainer legendaris itu kembali memegang arahan pengembangannya. Continue reading Sid Meier Pamerkan Game Starships Dalam Video Berdurasi Setengah Jam

Ini Dia Beberapa Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Civilization: Beyond Earth

Game strategi terbaru garapan Firaxis berjudul Civilization: Beyond Earth ialah sekuel langsung dari dua permainan dalam dua franchise berbeda, Civilization V milik 2K Games dan Alpha Centauri hasil publikasi EA. Bulan depan Beyond Earth akan segera dirilis, dan ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perlu ketahui terlebih dulu. Continue reading Ini Dia Beberapa Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Civilization: Beyond Earth