Penuhi Pasar Entry Level, Realme C25 dan C21 Diperkenalkan Pertama di Indonesia

Belum genap satu kuartal pada tahun 2021, realme kembali mengeluarkan smartphone yang ditujukan untuk pasar entry level. Tidak hanya satu buah perangkat, realme memperkenalkan dua smartphone yang ternyata salah satunya pertama muncul di Indonesia. Perangkat tersebut adalah realme C25 yang pertama diumumkan di Indonesia serta realme C21 yang ditujukan untuk pasar di bawahnya.

Kedua perangkat ini diluncurkan secara streaming pada kanal Youtube mereka pada tanggal 23 Maret 2021. Setelah acara streaming tersebut, realme pun mengadakan acara tanya jawab bersama dengan para jurnalis untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

Realme C21 C25 - launch

“Realme C-Series adalah entry-level king dan kami ingin seri smartphone ini untuk tetap duduk di singgasananya. Untuk itu, kami menghadirkan realme C25 dan realme C21 dengan peningkatan yang sangat signifikan di sektor performa dan build quality. Kami bahkan telah berkolaborasi dengan otoritas ternama di dunia yang ahli dalam segi pengujian, inspeksi, dan sertifikasi produk – TÜV Rheinland untuk membuat realme C25 dan realme C21 lebih tangguh di segmen entry-level,” ujar Palson Yi – Marketing Director realme Indonesia.

Pada dua perangkat yang kali ini diluncurkan oleh realme, mereka mengedepankan tentang kualitas build-nya. Keduanya sudah mendapatkan sertifikasi TÜV Rheinland sehingga realme sangat yakin dengan daya tahan keduanya. Realme bahkan mengadakan tes jatuh pada perangkat C25 untuk memperlihatkan bahwa smartphone mereka cukup tangguh.

Realme C25 dan C21 memiliki spesifikasi seperti berikut ini

realme C25 realme C21
SoC Mediatek G70 Mediatek G35
CPU 2×2.0 GHz Cortex-A75 + 6×1.7 GHz Cortex-A55 4×2.3 GHz Cortex-A53 + 4×1.8 GHz Cortex-A53
GPU Mali-G52 2EEMC2 PowerVR GE8320
RAM 4 GB 3 GB dan 4 GB
Internal 64 GB dan 128 GB 32 GB dan 64 GB
Layar 6,5 inci HD+ IPS Mini Drop 6,5 inci HD+ IPS Mini Drop
Kamera 48/12 MP Utama, 2 MP Macro, 2 MP B/W, 8 MP Selfie 13 MP Utama, 2 MP Macro, 2 MP B/W, 5 MP Selfie
Baterai 6000 mAh 5000 mAh
OS Android 11 Realme UI 2.0 Android 10 Realme UI 1.0

Bisa dilihat pada tabel di atas bahwa realme UI 2.0 memulai debutnya di smartphone realme C25 dan langsung menggunakan Android 11. Namun, realme C21 masih menggunakan Android 10 dan antarmuka realme UI 1.0.

Realme C21 C25 - C21

Realme C21 akan tersedia dengan harga spesial Rp 1.699.000 (3GB+32GB) dan 4GB+64GB dengan harga Rp 1.999.000. Smartphone realme C25 4GB+64GB dijual dengan harga spesial Rp 2.299.000. Sementara realme C25 dengan 4GB+128GB akan segera hadir dengan harga Rp 2.499.000.

Rentang harga yang sedikit, tapi kinerja lebih kencang

Jika kita lihat, realme C21 dengan varian tertinggi memiliki harga yang hanya terpaut Rp. 300.000 saja dengan C25 pada varian terendah. Tentu saja, kinerja yang dimiliki oleh Mediatek Helio G70 mencapai dua kali lipat dari G35 yang tidak memiliki prosesor Cortex A75. Bahkan, pada cluster hemat daya dari G70 juga lebih kencang dari Cortex A53 yang dimiliki G35.

Saya pun menanyakan hal ini kepada Krisva Angnieszca, Public Relation Manager Realme Indonesia. Krisva pun menjawab bahwa hal ini memang sangat tergantung dari masing-masing kebutuhan dan preferensi tiap pengguna. Ada yang menginginkan perangkat dengan kinerja yang lebih tinggi, namun ada juga yang memiliki dana pas-pasan untuk membeli smartphone.

Realme C21 C25 - C25

Realme sendiri berusaha menyediakan beragam produk di setiap segmen untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini juga terlihat dari realme Narzo yang sudah diluncurkan oleh realme pada bulan Februari 2021 lalu.

Pertanyaan mengenai kelangkaan chipset pun juga sempat terlontar. Namun, Krisva mengatakan bahwa kelangkaan pasokan cip tersebut sepertinya tidak akan berpengaruh pada realme. Hal tersebut dikarenakan baik dari stok, model, dan lain sebagainya sudah aman dan tersedia. Krisva juga mengatakan bahwa realme selalu mempersiapkan segalanya untuk konsumen.

[Review] Membandingkan 3 Smartphone Murah Xiaomi: Redmi 9, 9A, dan 9C

Dalam bertanding di kelas satu jutaan, Xiaomi kali ini sudah memiliki tiga perangkat Android. Ketiganya adalah Xiaomi Redmi 9, Redmi 9A, dan Redmi 9C. Keluarga Redmi 9 ini memiliki harga yang cukup memukau jika melihat spesifikasi yang diberikan. Namun, masih banyak orang yang bingung untuk memilih Redmi 9 mana yang cocok untuk kebutuhan mereka.

Xiaomi Redmi 9 9a 9c - The Phones

Ketiga anggota keluarga Redmi seri 9 ini sama-sama menggunakan chipset buatan MediaTek. Redmi 9 ditenagai dengan MediaTek Helio G80, Redmi 9c dengan Helio G35, dan Redmi 9A dengan Helio G25. Tidak ada versi Snapdragon untuk kelas yang satu ini.

Redmi 9 yang menggunakan Helio G80 adalah satu-satunya yang memiliki dua inti prosesor Cortex A75. Seperti yang kita ketahui, prosesor yang satu ini memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan Cortex A55. Redmi 9C dan Redmi 9A menggunakan prosesor Cortex A53 yang lebih rendah kinerjanya dibandingkan dengan prosesor rendah daya dari G80.

Spesifikasi lengkap dari ketiga smartphone yang datang ke meja pengujian DailySocial dapat dilihat dari tabel berikut ini

Redmi 9A Redmi 9c Redmi 9
SoC Mediatek Helio G25 Mediatek Helio G35 Mediatek Helio G80
CPU 4×2 GHz Cortex-A53 + 4×1.8 GHz Cortex-A53 4×2.3 GHz Cortex-A53 + 4×1.8 GHz Cortex-A53 2×2.0 GHz Cortex-A75 + 6×1.8 GHz Cortex-A55
GPU PowerVR GE8320 Mali-G52 MC2
RAM 2 GB 4 GB
Internal 32 GB 64 GB
Layar 6.53 inci 1600×720  IPS 20:9 6.53 inci 2340×1080 IPS 19.5:9
Dimensi 164.9 x 77 x 9 mm 163.3 x 77 x 9.1 mm
Bobot 196 gram 198 gram
Baterai 5000 mAh 5020 mAh
OS Android 10 MIUI 12 Android 10 MIUI 11

Masing-masing perangkat mulai dari Redmi 9a, Redmi 9c, dan Redmi 9 terdeteksi oleh CPU-Z, AIDA-64, dan SensorBox sebagai berikut

Jika kita lihat, Redmi 9A dan 9C tidak memiliki sensor Gyroscope. Sensor ini sendiri digunakan untuk mengukur orientasi sebuah perangkat secara 360 derajat. Gyro sendiri banyak digunakan oleh para gamer untuk melakukan aiming dengan lebih baik. Sedangkan, sensor ini tersedia untuk Redmi 9.

Pada artikel kali ini, saya akan menguji perbedaan kinerja serta kamera yang ada pada ketiga perangkat. Dua hal tersebut tentu saja penting karena memang yang paling penting dalam membeli sebuah smartphone.  Namun sebelum itu, mari kita lihat desain dari ketiga perangkat tersebut.

Desain

Menyandang perangkat dengan harga di bawah dua juta, tentu membuat perangkat yang satu ini memiliki bahan plastik polikarbonat di bagian belakangnya. Namun, desain ketiganya dibuat semewah mungkin agar tidak terlihat kuno. Redmi 9A memiliki garis yang membuatnya mewah, 9C memakai desain kamera kotak yang kekinian, dan Redmi 9 memiliki bundaran di sekitar kameranya.

Xiaomi Redmi 9 9a 9c - Sisi Kiri

Ketiga perangkat ini memiliki dimensi layar yang sama, yaitu 6,53 inci. Untuk resolusinya, Redmi 9A dan 9C menggunakan 1600×720 sedangkan Redmi 9 memakai 2340×1080. Si kembar Redmi 9A dan 9C juga tidak menggunakan pelindung pada layarnya, sehingga keduanya rentan retak saat terbentur. Di lain pihak, Redmi 9 sudah terlindungi Gorilla Glass 3 dan sudah memiliki lapisan anti gores.

Redmi 9, 9C, dan 9A memiliki desain layar depan yang sama. Desain poni bernama Dot Drop masih digunakan pada ketiga perangkat ini. Dengan dimensi yang sama, sepertinya bakal sulit membedakan antara ketiganya

Xiaomi Redmi 9 9a 9c - Sisi Kanan

Uniknya, desain tombol untuk ketiga perangkatnya cukup mirip. Pada bagian kiri hanya terdapat slot SIM nano. Pada bagian kanannya terdapat tombol power dan volume. Redmi 9A dan 9C menaruh port audio pada bagian atasnya sedangkan pada Redmi 9 hanya ada sensor infra merah dan microphone kedua.

Port audio Redmi 9 terletak pada bagian bawah bersama dengan speaker dan microphone utama. Kecuali Redmi 9A, 9 dan 9C sudah memiliki sensor sidik jari. Untuk Redmi 9A dan 9C, port USB yang tersedia adalah microUSB sedangkan Redmi 9 sudah menggunakan USB-C. Karena sudah menggunakan USB-C, Redmi 9 mendukung pengisian 18 watt.

Xiaomi Redmi 9 9a 9c - USB Port

Ketiga perangkat sudah menggunakan sistem operasi Android 10. Untuk Redmi 9A dan 9C sudah memakai MIUI 12. Sayang memang, Redmi 9 masih bertahan di MIUI 11 dan sampai tulisan ini diturunkan, update MIUI 12 masih belum tersedia.

Jaringan dan WiFi

Saat ini, semua smartphone baru pasti sudah mendukung semua jaringan LTE yang ada di Indonesia. Ketiga perangkat ini juga sudah mendukung VoLTE yang hanya menggunakan jalur LTE seperti untuk operator Smartfren, Telkomsel, dan Indosat.

Xiaomi Redmi 9 9a 9c - Layar

Redmi 9A dan 9C mendukung kanal WiFi 2.4 GHz. Redmi 9 sendiri mendukung kanal 2.4 GHz dan 5 GHz. Jadi bagi kalian yang butuh menggunakan WiFi 802.11ac, pilihannya hanya ada pada Redmi 9.

Kamera

Ketiga smartphone memiliki kamera utama dengan resolusi 13 MP yang memiliki spesifikasi mirip. Untuk Redmi 9A, hanya tersedia satu kamera saja. Redmi 9C datang dengan tambahan kamera makro dan depth. Sedangkan Redmi 9 mendapatkan tambahan ultrawide, makro, dan depth.

Satu hal yang sangat disayangkan adalah ketiganya tidak memiliki mode malam. Padahal, mode yang satu ini selalu digaungkan oleh pesaing Redmi pada rentang harga di bawah dua jutaan. Kita lihat saja, apakah Xiaomi akan menyediakan mode malam pada update berikutnya.

Untuk kamera utama, saya mencoba mengambil tiga gambar yang sama dengan fokus yang sama. Hal yang cukup mengejutkan adalah Redmi 9C memiliki warna yang sama dengan aslinya. Sementara Redmi 9 dan 9A memiliki kontras yang kurang. Tingkat ketajaman ketiganya terlihat sama, jadi bisa saja ketiganya menggunakan sensor Omnivision yang sama.

Berikut adalah hasil kamera utama dari Redmi 9

Hasil kamera Redmi 9C adalah sebagai berikut

Sedangkan untuk Redmi 9A hasilnya adalah sebagai berikut:

Untuk kamera depannya, profile ketiganya cukup mirip. Hanya saja, Redmi 9A dan 9C menggunakan kamera dengan resolusi 5 MP, sedangkan Redmi 9 menggunakan resolusi 8 MP. Gambar yang terambil kurang tajam dalam kondisi tertentu serta terlihat noise di seluruh gambar.

Hasil kamera depan dari Redmi 9 adalah sebagai berikut

Untuk Redmi 9C, hasil kameranya adalah sebagai berikut

Untuk Redmi 9A, kamera depannya adalah sebagai berikut

Hanya Redmi 9 dan 9C yang memiliki kamera makro. Keduanya memiliki resolusi 2 MP dan menghasilkan gambar yang mirip. Hasilnya memang kurang tajam dan tidak stabil. Kadang saya bisa mengambil gambar dengan jarak 4 cm dengan baik dan kadang buram.

Berikut adalah hasil kamera makro Redmi 9:

Hasil kamera makro untuk Redmi 9C adalah sebagai berikut

Terakhir, hanya Redmi 9 yang memiliki kamera ultrawide angle. Hasilnya justru memiliki warna yang sedikit lebih akurat dibandingkan dengan kamera utamanya. Untuk sebuah kamera dengan resolusi 8 MP, hasilnya memang cukup patut diacungi jempol.

Pengujian Kinerja

Dengan menggunakan cip buatan MediaTek, yaitu Helio G25, G35, dan G80, kinerja yang diharapkan tentu saja tinggi. Helio G25 dan G35 masih menggunakan prosesor Cortex A53 yang dibuat khusus untuk hemat daya. Jadi, kinerjanya tidak akan terlalu tinggi.

Untuk Helio G80, SoC ini memiliki prosesor Cortex A75 dan A55 yang memang akan memiliki gap kinerja yang cukup jauh dengan G25 dan G35. Namun, yang menarik adalah jarak harganya tidak terlalu jauh.

Pada pengujian kinerja kali ini, saya menghadirkan Redmi 8 yang menggunakan Snapdragon 439. Redmi 8 saat ini masih tersedia di pasaran dan memiliki spesifikasi SoC yang lebih baik dibandingkan Redmi 9A dan 9C. Oleh karena itu, mari kita lihat kinerja dari Redmi 9, 9A, 9C, dan 8 pada grafik berikut ini

Dengan kinerja seperti ini, cukup sejalan dengan bagaimana Redmi 9A dan 9C digunakan. Dibandingkan dengan Redmi 9, pengalaman menggunakan 9A dan 9C menjadi jauh di bawah. Saya membutuhkan hampir 2 detik untuk menjalankan sebuah aplikasi.

Saat menjalankan aplikasi, hanya Redmi 9 yang terasa seperti “standar” beberapa smartphone Android pada umumnya. Aplikasi yang saya jalankan meliputi WPS, Trello, Slack, Whatsapp, Facebook, dan Instagram. Namun pada 9A dan 9C, saya merasa adanya lag saat mengoperasikan semua aplikasi tersebut.

Jadi, walaupun menggunakan chipset yang digadang sebagai gaming oleh Mediatek, Redmi 9A dengan Helio G25 dan Redmi 9C dengan Helio G35 lebih baik digunakan sebagai perangkat sosial media saja. Dan agar game yang dimainkan lancar, saya merekomendasikan Redmi 9 yang harganya terpaut tidak terlalu jauh.

Pengujian Baterai

Baterai ketiganya memiliki kapasitas yang kurang lebih sama, yaitu 5000 mAh. Namun, berbagai konfigurasi bakal membuat daya tahannya menjadi berbeda. Sebagai contoh, Redmi 9 menggunakan layar FHD+ dan Redmi 9A menggunakan layar HD+. Pemakaian dayanya tentu saja sudah berbeda di mana FHD+ sudah pasti akan lebih boros daya.

Redmi 9 lolos pada pengujian MP4 looping dengan waktu sekitar 15 jam 15 menit. Redmi 9A bisa mendapatkan waktu sekitar 21 jam 20 menit dari 100% hingga mati secara otomatis. Untuk Redmi 9C, waktu yang saya dapatkan sedikit lebih pendek, yaitu 20 jam 59 menit.

Verdict

Dalam membeli sebuah perangkat Android dengan harga di bawah dua juta rupiah memang banyak pilihannya. Tiga di antara pilihan tersebut adalah smartphone dari Xiaomi yaitu Redmi 9, Redmi 9A, dan Redmi 9C. Ketiganya ditujukan untuk pasar entry level dengan tingkatan yang cukup berbeda.

Redmi 9 memiliki kinerja paling tinggi di antara ketiganya. Kameranya pun paling lengkap di antara ketiganya. Dengan yang fitur yang ditawarkan, Redmi 9 memang menjadi yang paling menarik untuk dimiliki pada harga Rp. 1.749.000 untuk 3/32 GB dan Rp. 1.949.000 untuk 4/64 GB. Sayangnya, smartphone ini masih menggunakan MIUI 11.

Redmi 9C memiliki hasil kamera utama yang paling baik di antara ketiganya. Kinerja yang ditawarkan tidak sekencang Redmi 9 dan masih ditemukan lag pada saat pemakaian sehari-hari. Namun, perangkat ini paling baik untuk dijadikan smartphone sosial media dan chatting serta untuk mereka yang butuh perangkat untuk sekolah di rumah. Harga dari perangkat ini adalah Rp. 1.449.000 untuk 3/32 GB (bukan yang saya review).

Redmi 9A memiliki kinerja yang paling rendah di antara ketiganya. Namun, dengan harga varian tertingginya Rp. 1.299.000, sepertinya menjadi sebuah daya tarik tersendiri. Smartphone ini sendiri paling cocok untuk mereka yang memiliki dana terbatas serta yang baru ingin pindah dari ponsel biasa ke perangkat Android.

Jika harus memilih antara tiga perangkat ini, saya sendiri bakal memilih Redmi 9. Mengapa? Kinerja yang ditawarkan cukup terpaut tinggi dibandingkan dengan Redmi 9A dan 9C. Saya tidak menemukan lag pada saat mengoperasikannya. Penggunaan MIUI 11 pun juga tidak terlalu mengganggu saya.

Kamera 9C memang menghasilkan gambar yang lebih baik, namun hasilnya terpaut sedikit dari Redmi 9. Harga yang ditawarkan juga tidak terpaut jauh, sehingga nilai perbandingannya dengan kinerja masih jauh lebih baik. Saya bisa mengoperasikan semua aplikasi untuk bermain dan bekerja dengan lancar.

Sparks

Redmi 9

  • Kinerja terbaik untuk perangkat harga di bawah dua jutaan
  • Bisa menggunakan WiFi 5 GHz
  • Layar sudah menggunakan Gorilla Glass 3

Redmi 9C

  • Hasil kamera cukup baik di harga satu jutaan
  • Perangkat paling murah yang memiliki sensor sidik jari
  • Garansi 2 tahun

Redmi 9A

  • Harga perangkat paling murah di antara ketiganya
  • Daya tahan baterai paling panjang

Slacks

Redmi 9

  • Hasil kamera bukan yang terbaik di antara ketiganya
  • Masih MIUI 11

Redmi 9C

  • Kinerja masih kurang kencang walau menggunakan Helio G35
  • Tanpa dukungan WiFi 5 GHz

Redmi 9A

  • Kinerja paling rendah di antara ketiganya
  • Tanpa sensor sidik jari

Realme C12 Diluncurkan dengan Baterai 6000 mAh dan (Masih) Helio G35

Tampaknya tidak perlu menunggu lama lagi untuk realme dalam mengeluarkan produk barunya. Produk yang kali ini diluncurkan adalah perangkat yang dipasarkan untuk kelas entry level. Produk tersebut adalah smartphone realme C12.

Realme C12 kembali hadir dengan baterai besar, yaitu 6000 mAh.  Realme C12 juga menghadirkan layar besar 6,5 inci dan tiga kamera. Pangsa pasar yang mereka tuju adalah sebagai smartphone sempurna bagi anak muda yang gemar berkreasi dan mengeksplor diri.

realme C12 adalah kejutan besar pertama yang kami siapkan bagi penggemar di Indonesia bersamaan dengan rangkaian acara realme Fan Fest kedua kami. Anak muda di Indonesia mengutamakan baterai besar seperti 6000mAh untuk bisa menemani aktivitas sehari-hari mereka tanpa perlu sering mencari colokan untuk mengisi daya smartphone. Kami meluncurkan realme C12 untuk memberikan mereka pilihan baru smartphone 6000mAh di segmen harga entry-level. Selain baterai 6000mAh, realme C12 juga hadir dengan trendsetting design dan triple camera dengan kemasan box yang trendi dan di desain khusus untuk penggemar realme di Indonesia,” ujar Palson Yi – Marketing Director realme Indonesia.

Realme menjanjikan bahwa perangkat ini mampu bertahan secara stand by hingga 57 hari. Selain itu, perangkat ini juga membawa tiga buah kamera yang terdiri dari kamera utama, makro, dan hitam putih. Realme C12 juga menggunakan layar mini drop dengan dimensi 6.5 inci dan rasio layar 88,7 %.

Jika diperhatikan, realme C12 merupakan saudara kembar dari C15. Jika kita lihat dari bagian depan dan belakangnya, keduanya hampir tidak bisa dibedakan. Hal itu berlaku juga untuk desain back case dari kedua smartphone tersebut yang memiliki motif sama.

Palson Yi - Marketing Director realme Indonesia (kiri) & Krisva Angnieszca - PR Manager realme Indonesia (kanan) Umumkan realme C12

System on Chip yang digunakan juga ternyata sama. C12 masih menggunakan Mediatek Helio G35 yang menggunakan delapan inti prosesor Cortex A53. Hal ini membuat kinerja keduanya akan cukup mirip. Namun, realme C12 hanya dijual dengan konfigurasi RAM 3 GB dan internal 64 GB saja.

Realme C12 sudah langsung tersedia di pasar Indonesia dari tanggal 16 Agustus 2020. Harga yang dipatok untuk perangkat yang satu ini adalah Rp. 1.899.000.

Kembar dengan realme C15?

Seperti yang sudah saya singgung di atas, perangkat yang satu ini memang mirip dengan C15. Hal ini juga nantinya bisa membuat konsumen bingung untuk memilih antara C12 dan C15. Apa tanggapan realme Indonesia mengenai hal ini?

Krisva Angnieszca selaku manajer Public Relation realme Indonesia mengatakan bahwa fans realme memang menginginkan banyak opsi. Realme menghadirkan C12 memang untuk menjadikan opsi pada batera 6000 mAh di entry level. Krisva juga mengaku bahwa keduanya mirip dan tidak berbeda jauh. Oleh karena itu, C12 hadir untuk melengkapi opsi tersebut, namun mengisi harga di antara C11 dan C15.

Palson Yi juga mengatakan bahwa mereka meluncurkan C12 karena menggelar Realme FanFest 2020. Ketiga produk yang ada pada kelas entry level itu tidak akan melawan satu sama lainnya di pasar karena diluncurkan untuk kebutuhan yang beragam. Peluncuran C12 ini juga membuat realme C3 sudah discontinue.

Realme C15 dan C12 memiliki perbedaan pada sisi konfigurasi kamera, di mana C12 tidak memiliki kamera retro. Selain itu, C12 juga tidak dilengkapi dengan charger 18 watt dan hanya 10 watt saja. Terakhir, C12 hanya memiliki internal 64 GB saja serta RAM 3 GB.

 

Mengenal Chipset Mediatek Helio G35 dan G25

Baru-baru ini, realme meluncurkan perangkat terbarunya yang bernama C11. Hal yang baru dari perangkat realme C11 adalah smartphone ini yang pertama yang membawa cip baru buatan Mediatek, yaitu Helio G35. Setelah peluncuran dari smartphone ini, saya pun mendapatkan sebuah email bahwa Mediatek meluncurkan cip terbarunya, G35 dan G25.

Dengan lini G, tentu saja kedua cip ini memiliki fitur yang bernama MediaTek HyperEngine. HyperEngine sendiri merupakan sebuah fitur untuk meningkatkan kinerja menjadi lebih cepat dan lancar, serta membuat efisiensi daya menjadi lebih tinggi, serta membuat kinerja grafis yang lebih baik.

MediaTek Helio G25

Ketika sinyal Wi-Fi lemah, teknologi HyperEngine secara cerdas mengaktifkan konkurensi Wi-Fi dan LTE dalam waktu milidetik, memastikan koneksi tanpa lag. MediaTek HyperEngine juga memungkinkan pengguna untuk menunda panggilan ketika bermain game, mencegah putusnya koneksi atau berhentinya permainan untuk menerima panggilan. Teknologi ini juga memastikan pengelolaan cerdas dan dinamis akan CPU, GPU, dan memori.

Saat ini, keluarga Mediatek Helio G sudah memiliki dua kelas, yaitu menengah dan premium. Kelas premium diisi oleh seri G90 yang terdiri dari G90 dan G90T. Untuk kelas menengah, Mediatek memiliki cip Helio G70, G80, dan G85. Mediatek pun menempatkan Helio G25 dan G35 untuk kategori smartphone mainstream.

“Mobile gaming merupakan cara yang sekarang dipilih untuk hiburan di berbagai segmen pasar, dan MediaTek memperluas seri G untuk memenuhi kebutuhan yang besar akan smartphone gaming mainstream dengan harga bersaing,” kata Dr. Yenchi Lee, Deputy General Manager, Wireless Communications Business Unit, MediaTek.

“MediaTek Helio G25 dan G35 menawarkan fitur-fitur smartphone premium yang sudah ada di lini seri G kami lainnya, termasuk efisiensi daya yang lebih tinggi, kinerja optimal, permainan yang lebih mulus, dan fotografi lebih baik,” imbuhnya.

Secara spesifikasi, kedua cip yang diproduksi dengan proses pabrikasi 12 nm ini memang memiliki banyak kemiripan. Hal yang membedakan paling mencolok adalah clock speed yang dimiliki, di mana G25 hanya memiliki kecepatan hingga 2 GHz dan G35 sampai 2,3 Ghz. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini

Mediatek Helio G25 Mediatek Helio G35
CPU 8x ARM Cortex-A53 up to 2GHz, total 1MB L2 cache 8x ARM Cortex-A53 up to 2.3GHz, total 1MB L2 cache
RAM 2x LPDDR4x (Up to 6GB, 1800MHz); 2x DDR4 (Up to 6GB, 1200MHz); 1x LPDDR3 (933MHz, up to 4GB)
GPU IMG PowerVR GE8320 up to 680MHz
Camera 21MP @ 30fps, 13+8MP @ 30fps 25MP @ 30fps, 13+8MP @ 30fps
Video Decoding FHD @ 30FPS, H.264/HEVC
Video Encoding FHD @ 30FPS, H.264
Display 1600 x 720 (HD+) @ 20:9 2400 x 1080 (Full HD+) @ 20:9
Storage eMMC 5.1
Modem LTE Cat 7 (DL) / Cat-13 (UL) (FDD/TDD), DL/UL CA, TAS 2.0, HPUE, IMS (VoLTE\ViLTE\WFC), eMBMS, Dual 4G VoLTE (DSDS), Band 71, Dual 4G SIM
Connectivity Wi-Fi 5 (802.11 a/b/g/n/ac), Bluetooth 5.0, Multi-GNSS options, FM radio

Pada kedua cip yang baru diluncurkan ini, MediaTek menekankan bahwa G25 dan G35 mendukung penggunaan multi kamera pada sebuah smartphone. Untuk resolusinya, G35 mendukung kamera hingga 25 MP dan G25 mendukung hingga 21 MP. Kedua cip juga memiliki fitur EIS untuk gambar yang lebih stabil serta RSC untuk mengurangi efek melengkung ketika merekam aksi cepat.

MediaTek Helio G25 & G35 Infographic 0620

Hal yang menarik pula adalah modem yang digunakan pada cip G35 dan G25 sudah mendukung Wi-Fi 5 atau 802.11ac. Wi-Fi 5 sendiri sudah mendukung dua kanal Wi-Fi, yaitu 2,4 GHz dan 5 GHz. Sedangkan pada perangkat pertama yang menggunakan G35, yaitu realme C11, tidak mendukung Wi-Fi 5 GHz.

Realme C11 - Auf Extra 2

Konektivitas 4G yang dimiliki oleh kedua cip juga sudah mendukung LTE Cat 7. Hal ini berarti bahwa Helio G25 dan G35 sudah mendukung 2×20 MHz Carrier Aggregation yang bisa mentransfer data hingga 300 Mbps. Cip-cip ini juga menawarkan teknologi antena cerdas MediaTek TAS 2.0, yang secara aktif mendeteksi kualitas sinyal untuk menyediakan koneksi terbaik, dengan konsumsi daya rendah hingga menghemat pemakaian baterai.

Jika Mediatek Helio G35 digunakan pertama pada realme C11, kemungkinan besar Helio G25 nanti hadir sebagai Xiaomi Redmi 9A. Tentunya, dengan menggunakan cip Helio G25, nantinya perangkat-perangkat tersebut bakal memiliki harga yang lebih terjangkau. Jadi, mari kita tunggu kehadiran perangkat-perangkat baru yang terjangkau yang menggunakan MediaTek Helio G35 dan G25.

Realme Luncurkan 2 Perangkat Entry Level Murah: C11 dan Buds Q

Realme kembali meluncurkan smartphone dan true wireless stereo nya di Indonesia. Kali ini, pasar yang mereka tuju adalah para pengguna entry level. Acara peluncuran tersebut dilaksanakan secara online pada tanggal 30 Juni 2020 melalui kanal Youtube resmi mereka.

Felix Christian - Product Manager realme Indonesia bersama Syifa Hadju

Perangkat pertama yang diluncurkan adalah realme C11. Smartphone yang satu ini ditujukan untuk pengguna pemula yang membutuhkan baterai berkapasitas besar. Selain itu, realme C11 juga yang pertama memberikan fitur Nightscape pada kelas entry level. Saya pun sudah melakukan review realme C11 melalui tautan yang satu ini.

realme C11 (10)

Realme C11 memiliki spesifikasi seperti berikut ini

Realme C11
SoC Mediatek Helio G35
CPU 4xCortex A53 2.3 GHz + 4xCortex A53 1,8 GHz
RAM 2 GB / 3 GB
Internal 32 GB
Layar 6.5 inci 1600×720 IPS
Dimensi 164.4 x 75.9 x 9.1 mm
Bobot 196 gram
Baterai 5000 mAh

Produk kedua yang diperkenalkan adalah realme Buds Q. Buds Q merupakan sebuah TWS yang juga ditujukan untuk pasar entry level. Keunikan dari TWS ini adalah desainnya yang diciptakan oleh Cooperated Designer of Hermès, José Lévy.

Realme Buds Q memiliki driver sebesar 10 mm, membuatnya memiliki suara bass yang cukup baik. Realme juga mengklaim bahwa TWS ini bisa digunakan hingga 20 jam. Selain itu, realme Buds Q juga memiliki sebuah fitur yang digemari oleh para gamer, yaitu latensi rendah 119 ms. Perangkat yang satu ini juga sudah saya review dan bisa dilihat melalui tautan yang satu ini.

_realme Buds Q 1

Realme C11 dengan RAM 2 GB dijual dengan harga Rp. 1.599.000. Sedangkan versi 3 GB dijual pada harga Rp. 1.699.000. Untuk realme Buds Q, TWS yang satu ini memiliki harga yang cukup murah, yaitu Rp. 399.000. Semua perangkat bisa dibeli secara offline pada tanggal 4 juli 2020.

Harga terpaut sedikit dari Realme C3

Realme C11 diluncurkan dengan harga yang murah. Namun, harga tersebut hanya berbeda sedikit dari realme C3, hanya terpaut 200-300 ribu rupiah saja. Kinerja keduanya bahkan berbeda cukup jauh, di mana C3 lebih superior. Saya pun menanyakan bagaimana realme menyikapi hal tersebut.

Felix Christian selaku Manajer Produk dari realme menjawab bahwa sejatinya realme C11 ini merupakan upgrade dari produk realme C seri sebelumnya, realme C2. Realme C2 pada awal peluncurannya telah menjadi yang terbaik di Indonesia. Mereka melakukan pembaruan pada kapasitas baterai yang besar dengan prosesor terbaru. Selain itu, realme juga memberikan desain yang premium pada produk kali ini.

Jadi, perangkat yang satu ini memang ditujukan untuk mereka yang ingin me-refresh perangkatnya dari realme C2. Kinerja C11 sendiri memang lebih baik dibandingkan dengan C2. Lalu saat ditanyakan apakah realme C3 akan berhenti berproduksi, Felix menjawab bahwa realme C3 masih akan terus diproduksi bersamaan dengan C11.

realme C11 Pepper Grey & realme Buds Q Pebble Black

Selanjutnya saya menayakan apakah cip R1Q yang digunakan pada Buds Q mengadopsi dari R1 yang digunakan pada realme Buds Air. Felix mengatakan bahwa chipset masih diadopsi dari R1, tapi memang ada perbedaan dari R1 karena kita lihat dari segi harga. Untuk secara performance, realme Buds Q menghasilkan suara yang bagus dan konektivitas yang pintar.

Realme Buds Q ini dikhususkan bagi teman-teman yang ingin memiliki TWS tapi berada pada segmen entry level. Bahkan semua pun bisa pakai TWS ini karena memiliki harga yang murah.

[Review] Realme C11: Smartphone Entry Level 1,5 Jutaan dengan Baterai Besar dan Helio G35

Selain meluncurkan perangkat mainstream dan flagship, tentu saja realme masih memiliki satu lini yang mereka tujukan untuk pasar entry level. Realme masih memiliki lini C yang memang memiliki harga satu jutaan. Pada tahun 2020 pula, realme juaga meluncurkan seri C3 yang memang menjadi primadona pada pasar di atas 1,5 jutaan. Dan saat ini, realme memiliki C11 yang juga mengisi pasar satu jutaan.

Lalu apakah realme C11 merupakan penerus dari C3? Ternyata, realme menempatkan C11 untuk menjadi sang penerus dari C2 yang diluncurkan pada bulan Mei 2019 lalu. Hal ini membuat realme C11 sebagai pewaris tahta “Entry-Level King” yang pernah disandang oleh realme C2 tersebut.

Realme C11 memiliki spesifikasi yang memang lebih rendah dari C3. Namun, spesifikasi yang ada tentu lebih tinggi dibandingkan dengan C2. Di Indonesia sendiri, realme C11 merupakan yang pertama menggunakan cip Mediatek Helio G35. Cip ini sendiri tergolong sebagai cip entry level gaming dari Mediatek.

Realme C11

Saat pertama menggenggam perangkat ini, saya pun cukup bingung dengan spesifikasinya. Pasalnya, semua aplikasi pendeteksi cip menyebut realme C11 menggunakan P35, bukan G35. Hal ini tentu saja cukup membingungkan aplikasi-aplikasi tersebut, karena secara spesifikasi Mediatek Helio G35 dan P35 cukup mirip. Keduanya juga diproduksi dengan proses pabrikasi 12 nm.

Seperti pada Helio P90 dan P95, yang membedakan keduanya adalah hadirnya fitur HyperEngine. Tebakan saya, perbedaan Helio G35 dan P35 terletak pada HyperEngine tersebut. HyperEngine memang saat ini hadir pada cip gaming dari MediaTek. Teknologi ini diklaim mampu meningkatkan performa sebuah perangkat secara keseluruhan.

Indonesia sendiri merupakan yang pertama ditunjuk oleh realme untuk menghadirkan C11. Hal ini tentu saja membuat konsumen di Indonesia memiliki kesempatan untuk yang memiliki C11 pertama kali di Indonesia. Kabarnya, Malaysia juga bakal meluncurkan perangkat ini di waktu yang sama.

Realme C11 nantinya bakal keluar dalam dua varian. Untuk varian yang saya dapatkan, spesifikasinya dapat dilihat di bawah ini.

Realme C11
SoC Mediatek Helio G35
CPU 4xCortex A53 2.3 GHz + 4xCortex A53 1,8 GHz
RAM 2 GB / 3 GB
Internal 32 GB
Layar 6.5 inci 1600×720 IPS
Dimensi 164.4 x 75.9 x 9.1 mm
Bobot 196 gram
Baterai 5000 mAh

Perangkat yang saya dapatkan menggunakan RAM dengan kapasitas 2 GB dan penyimpanan internal 32 GB. Untuk data yang saya dapatkan dari CPU-Z dan Sensor Box adalah sebagai berikut:

Unboxing

Seperti inilah isi paket penjualan dari realme C11

Realme C11 - Unboxing

Desain

Ketika saya membuka kotak paket penjualannya, ada satu hal yang berbeda dengan realme C11. Hal tersebut adalah desain pada bagian belakangnya yang justru terlihat bagus. Beberapa teman saya juga setuju bahwa desain belakangnya, yang walaupun memiliki garis tersebut, terlihat lebih premium bahkan dari lini tertingginya.

Realme C11 - Belakang

Back case-nya terbuat dari plastik polikarbonat. Namun saat digenggam, saya merasakan build quality-nya yang memang cukup kokoh dan tidak “kopong” saat diketuk. Desainnya yang kesat juga membuat realme C11 tidak licin saat dipegang.

Realme C11 - Sisi Kiri

Pada bagian depannya, realme C11 menggunakan layar poni dengan model mini drop. Layarnya yang memiliki resolusi 1600×720 ini sudah terpasangkan lapisan anti gores. Namun, saya sangat menyarankan untuk menggunakan tempered glass karena C11 tidak menggunakan pelindung seperti Gorilla Glass.

Realme C11 - Sisi Kanan

Tombol power dan volume dari realme C11 terletak pada bagian kanannya. Pada sisi kiri hanya terdapat sebuah slot nano dual SIM dan slot microSD. Untuk port audio 3.5 mm, slot microUSB, speaker, dan microphone terletak pada sisi bawahnya. Pada bagian belakangnya terdapat dua buah kamera dan sebuah lampu LED flash.

Pada realme C11, saya tidak menemukan adanya sensor sidik jari. Hal ini tentu saja sangat disayangkan karena sensor yang satu ini cukup diandalkan dalam melakukan login aplikasi perbankan dan keuangan. Sebagai gantinya, realme menghadirkan fitur face unlock.

Realme C11 - Sisi Bawah

Realme C11 menggunakan antarmuka realme UI versi 1.0 yang saat ini digunakan di semua lini terbarunya. Realme UI sendiri dibuat dengan basis sistem operasi Android 10. Oleh karena antarmukanya yang tidak terlalu berbeda dengan UI asli dari Android, tentu saja membuat para entry level untuk mengenali cara bernavigasinya.

Jaringan

Realme C11 merupakan sebuah perangkat smartphone yang mendukung jaringan hingga 4G LTE. Perangkat ini sendiri mendukung kanal 1 (2100), 3 (1800), 5 (850), 8 (900), 38 (2600), 40 (2300), dan 41 (2500). Modem yang digunakan mendukung LTE Cat 7 dan sudah mendukung fitur Carrier Aggregation.

Untuk jaringan WiFi-nya, realme C11 tidak mendukung kanal 5 GHz. Namun, penangkapan sinyal untuk WiFi 2,4 GHz-nya patut diacungi jempol. Hal ini karena saya dapat menangkap sinyal lebih tinggi pada saat berada didalam kamar dengan pintu tertutup. Biasanya saya hanya mendapatkan sinyal 2 bar saja, namun dengan C11 saya mendapatkan 3 dari 4 bar yang ada.

Kamera

Untuk menangkap setiap momen yang ada, tentu saja sebuah kamera dibutuhkan. Realme C11 juga sudah dilengkapi dengan dua buah modul kamera di bagian belakang dan satu kamera di bagian depannya. Sayang memang, realme tidak memberitahukan sensor yang digunakan.

Realme C11 - Kamera

Kamera belakang dari realme C11 memiliki resolusi 13 MP. Kamera keduanya memiliki resolusi 2 MP dan hanya digunakan untuk menolong kamera utama dalam mengambil gambar bokeh. Kualitas kameranya sendiri memang cukup baik dalam kondisi cahaya yang cukup. Namun, jangan mengharapkan gambar yang tajam dan bebas noise.

Realme C11 juga memiliki fitur mode malam yang digunakan saat malam hari. Cukup disayangkan, hasil yang saya dapatkan tidak terlalu bagus. Kameranya tidak mampu mengangkat bagian gelap dan mempertajam gambar. Hasilnya bisa dilihat pada contoh di bawah ini. Saya sangat menyarankan untuk menggunakan flash saat kondisi cahaya yang cukup gelap.

Kamera depannya yang memiliki resolusi 5 MP dapat menangkap gambar dengan cukup baik. Sama seperti kamera utamanya, hasil yang ada memang kurang tajam. Namun, hasilnya cukup untuk menyimpan momen yang ada.

Pengujian

Saat pertama perangkat ini datang ke rumah saya, tentu saja saya langsung mencoba menggunakan semua aplikasi benchmark dan game yang ada. Sayangnya saat pertama kali menyalakannya, lag sudah terasa dari pertama kali homescreen muncul. Bernavigasi pun cukup melelahkan saat menggunakannya pertama kali.

Saya mencoba tiga game, yaitu LifeAfter, CoDM, dan PUBG Mobile. Hasilnya? Saya hanya mendapatkan sekitar 14 fps pada LifeAfter yang terkenal cukup berat tersebut. PUBG Mobile pun juga cukup membuat saya harus berhenti melihat layar smartphone karena pusing. Saya pun membuat laporan ke realme mengenai hal ini.

Firmware yang saya gunakan saat itu adalah versi 0390. Ternyata, realme memberikan sebuah firmware baru dengan versi 0470 yang harus di-flash secara manual. Firmware ini pun membuat lag yang ada pada homescreen menjadi hilang. Namun, belum ada perubahan berarti pada benchmark dan game yang saya gunakan.

Setelah itu, sebuah firmware baru pun muncul kembali dengan versi 0530, hasil kiriman dari realme. Sepertinya, firmware yang satu ini membenahi kinerja pada aplikasi benchmark dan game, serta deteksi penamaan dari P35 menjadi G35. Akhirnya, pada game LifeAfter, saya berhasil mendapatkan 34 fps. Hal yang sama terjadi pada PUBG Mobile dan CoDM.

Saya yakin bahwa realme bakal membenahi hal ini pada saat C11 mulai dikirim kepada para konsumennya. Pada artikel ini, saya menggunakan firmware 0530 sebagai dasar pengujian. Hal ini juga kemungkinan besar berkaitan erat dengan cip Helio G35 yang memang cukup baru dan belum ada pada laman situs resmi Mediatek.

Mediatek Helio G35 sendiri menggunakan delapan inti Cortex A53 yang dibagi ke dalam dua clusterCluster pertama memiliki empat inti dengan kecepatan 2,3 GHz, dan cluster kedua memiliki empat inti juga dengan kecepatan 1,8 GHz. GPU yang digunakan juga sama dengan P35, yaitu IMG PowerVR GE8320.

Pada pengujian kali ini, saya menghadirkan Snapdragon 439 yang saat ini dijual dengan rentang harga yang sama. Pembanding lainnya adalah cip yang juga digunakan untuk perangkat di harga satu jutaan, yaitu Unisoc Spreadtrum 9863.

Pada pengujian kali ini, saya menggunakan GeekBench 4. Hal ini dikarenakan GeekBench 5 crash saat dijalankan. Kurangnya RAM pada perangkat ini juga menyebabkan rendahnya nilai yang didapat oleh Antutu 8, di mana tes Terracota tidak bisa dijalankan.

Dengan nilai yang ada, tentu saja membuat perangkat ini bisa digunakan untuk memainkan game-game yang ada di PlayStore. Namun, ada baiknya jika realme mengoptimalkan kembali kinerja dari C11 melalui pembaruan firmware. Tentu saja, konsumen menginginkan perangkat yang optimal saat digunakan.

Pengujian Daya Tahan Baterai

Realme C11 hadir dengan baterai berkapasitas 5000 mAh. Tentu saja, hal ini akan membuat perangkat yang satu ini memiliki daya tahan baterai lebih dari satu hari. Kapasitas besar tersebut juga ternyata menjadi daya tarik tersendiri untuk smartphone dengan harga di bawah dua juta.

Saya menguji baterai dari realme C11 dengan menggunakan video MP4 resolusi 1080p. Video di-loop sampai baterai dari smartphone ini habis. Hasilnya, perangkat ini mampu bertahan hingga 19 jam 34 menit. Hasil seperti ini memang lumrah didapat oleh perangkat dengan baterai 5000 mAh serta memiliki resolusi HD pada layarnya.

Verdict

Perebutan tahta perangkat smartphone pada rentang harga satu jutaan memang masih seru hingga saat ini. Namun, masih banyak konsumen di Indonesia yang membeli dalam rentang harga tersebut. Oleh karena itu, realme pun memberikan pilihan lagi untuk konsumen Indonesia dengan meluncurkan realme C11.

Kinerja yang ditawarkan oleh realme C11 memang bukan yang terkencang. Namun pada harga 1,5 jutaan, kinerjanya patut menjadi perhatian karena mengungguli para pesaingnya yang memiliki harga sama. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai benchmark yang telah saya lakukan, di mana realme C11 unggul di hampir semua pengujian.

Kamera yang ditawarkan juga memiliki hasil yang lumayan bagus. Tentunya, hasil fotonya bisa diandalkan untuk menyimpan momen-momen penting yang terjadi sehari-hari. Hadirnya LED flash juga bisa meningkatkan kualitas gambar pada saat gelap.

Sayang memang, realme belum memberikan harga pastinya. Namun dari positioning yang ada, yaitu perangkat dengan harga 1,5 juta terbaik, tentu rentang harganya sudah ketahuan. Harga ini tentunya tergolong cukup murah untuk sebuah perangkat smartphone yang memiliki banyak fitur, baterai besar, serta layar yang lebar.

Sparks

  • Harganya terjangkau untuk entry level
  • Baterai berkapasitas besar berdaya tahan lama
  • Build yang kokoh
  • Desain premium
  • Kinerja tergolong kencang di harga 1,5 jutaan

Slacks

  • Tidak ada sensor sidik jari
  • Hasil kamera night mode kurang bagus