Corsair Luncurkan Monitor Gaming Perdananya, Xeneon 32QHD165

Berawal dari berdagang memory, Corsair kini memiliki portofolio produk yang mencakup seabrek kategori sekaligus. Namun selama 27 tahun mereka berdiri, Corsair belum pernah sekali pun memproduksi monitornya sendiri. Well, itu berakhir hari ini.

Gambar di atas adalah Xeneon 32QHD165, monitor pertama Corsair yang dipersembahkan buat para gamer. Dari namanya saja, Corsair sudah menunjukkan impresi pertama yang bagus. Seperti yang kita tahu, kebanyakan monitor memang mempunyai nama yang luar biasa acak.

Monitor ini tidak demikian. Penamaannya seperti sudah dipikirkan dengan matang, dan saya pun dapat langsung menebak spesifikasinya dari namanya: ukuran 32 inci, resolusi QHD (2560 x 1440), refresh rate 165 Hz.

Jenis panel yang digunakan adalah Fast IPS, dengan waktu respon 1 milidetik (MPRT) dan dukungan teknologi Quantum Dot untuk menyajikan warna secara akurat. Teknisnya, Xeneon 32QHD165 menjanjikan color gamut 100% sRGB, 100% Adobe RGB, dan 98% DCI-P3.

Tingkat kecerahan maksimumnya berada di angka 400 nit, dan ia pun telah mengantongi sertifikasi DisplayHDR 400 dari VESA. Buat yang membutuhkan, monitor ini sudah sepenuhnya mendukung teknologi AMD FreeSync Premium dan Nvidia G-Sync.

Untuk input-nya, Xeneon 32QHD165 mengemas sepasang port HDMI 2.0, sebuah port DisplayPort 1.4, port USB 3.1 Type-C beserta Type-A masing-masing dua buah, dan jack audio 3,5 mm. Pada sisi belakang stand-nya, terdapat sejumlah pengait untuk membantu merapikan kabel.

Stand berbahan aluminium ini tak hanya memiliki rancangan yang tampak keren, tetapi juga mendukung pengaturan tinggi monitor, tidak ketinggalan juga tilt dan swivel. Alternatifnya, tersedia pula mount VESA 100 x 100 mm bagi yang hendak menggunakan bracket.

Bagi konsumen yang sudah menggunakan produk-produk Corsair maupun Elgato, monitor ini bakal punya nilai tambah tersendiri berkat kompatibilitasnya dengan software Corsair iCUE maupun Elgato Stream Deck. Jadi ketimbang mengakses pengaturan via tombol-tombol fisik di belakang monitor, pengguna bisa mengaksesnya dengan lebih mudah via software.

Bukan cuma itu, bagian atas stand-nya turut dilengkapi dudukan tripod standar 1/4 inci, sehingga pengguna bisa menempatkan lampu, mikrofon, atau kamera langsung di atas monitor.

Jika menimbang spesifikasi dan fiturnya, Corsair Xeneon 32QHD165 semestinya duduk di kelas monitor gaming premium. Dugaan tersebut tidak meleset; di Amerika Serikat, monitor ini dijual seharga $800, atau kurang lebih sekitar 11,4 jutaan rupiah. Namun sejauh ini masih belum ada informasi mengenai ketersediaannya di Indonesia.

Sumber: Corsair.


Hybrid.co.id hadir juga di berbagai media sosial. Temukan konten yang menarik di Instagram atau follow akun Twitter kami. Jangan lupa juga untuk Likes Fanpage Facebook Hybrid.

Dengan Layar Curved Plus Ultrawide, BenQ MOBIUZ EX3415R Adalah Monitor yang Tepat untuk Immersive Gaming

Monitor dengan layar curved umumnya dipilih demi mendapatkan sensasi immersive yang lebih baik ketimbang menggunakan monitor dengan layar flat. Pada praktiknya, sensasi immersive ini akan terasa lebih maksimal lagi apabila bidang pandang kita benar-benar tertutupi semuanya oleh visual game. Untuk itu, kita butuh monitor dengan layar ultrawide.

Salah satu monitor gaming dengan layar curved plus ultrawide yang bisa dilirik adalah BenQ MOBIUZ EX3415R. Monitor ini mengemas panel IPS 34 inci dengan kurvatur 1900R dan aspect ratio 21:9, menjanjikan pemandangan panorama yang apik di setiap sesi gaming.

Dipadukan dengan resolusi QHD (3440 x 1440), refresh rate 144 Hz, dan tingkat kecerahan maksimum 400 nit, kualitas visual yang disajikan tentu bakal sangat prima. Waktu respon 1 milidetik (MPRT) dan dukungan AMD FreeSync Premium juga akan memastikan gameplay selalu berlangsung mulus.

BenQ tak lupa menaruh perhatian khusus perihal reproduksi warna. Secara teknis, EX3415R tercatat memiliki color gamut 98% DCI-P3, dan ia juga telah mengantongi sertifikasi DisplayHDR 400. Di saat yang sama, ia turut mengemas teknologi HDRi yang dapat mengemulasikan efek HDR pada konten non-HDR.

Namun yang namanya immersion tidak akan lengkap kalau hanya mengandalkan aspek visual saja. Audio pun turut memegang peranan penting, dan di sini BenQ telah membekali EX3415R dengan sistem audio mutakhir rancangan divisi audionya, treVolo.

Sistem tersebut terdiri dari dua speaker 2 watt dan satu woofer 5 watt. Chip DSP (digital signal processor) pun turut disematkan sehingga pengguna dapat memilih mode suara berdasarkan jenis kontennya; apakah pengguna sedang bermain game FPS, game balapan, atau malah menonton film.

Dari segi konektivitas, EX3415R hadir membawa dua port HDMI 2.0, satu port DisplayPort 1.4, dan dua port USB 3.0. Ergonomic stand-nya tidak cuma mendukung tilt, melainkan juga swivel dan pengaturan ketinggian.

Di Indonesia, BenQ saat ini sudah membuka pre-order MOBIUZ EX3415R dengan harga Rp21.900.000. Anda bisa mengunjungi tautan ini untuk mempelajarinya lebih lanjut.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh BenQ.

7 Monitor Gaming Terbaik untuk Gamer Kasual Maupun Kompetitif

Sebagai periferal komputer yang masih relevan di era modern, monitor kini dapat dibagi berdasarkan target pasarnya: gaming atau non-gaming. Namun kalau mau kita kerucutkan lagi, monitor gaming pun sebenarnya masih bisa kita bagi lagi menjadi gaming kasual dan gaming kompetitif. Sama-sama gaming, tapi kebutuhannya berbeda.

Untuk gaming kasual, yang diincar biasanya adalah fitur-fitur untuk memperindah kualitas visual macam HDR maupun dukungan fitur adaptive sync (AMD FreeSync atau Nvidia G-Sync) yang lengkap. Untuk gaming kompetitif, entah yang masih amatiran atau sudah masuk level esports, yang dicari biasanya adalah refresh rate setinggi mungkin dan motion blur seminimal mungkin.

Artikel ini bermaksud untuk memberikan referensi bagi yang hendak membeli monitor gaming di pasar tanah air. Berhubung kita mempunyai bujet dan spesifikasi PC yang berbeda, saya sengaja mengelompokkan pilihannya berdasarkan subkategori seperti “kasual 1080p”, “kasual 4K”, “kompetitif 240 Hz”, dan seterusnya.

Kasual 1080p, alias monitor gaming kelas bujet terbaik

Kalau sebatas mencari monitor untuk bermain di resolusi 1080p 60 fps, jujur Anda tidak perlu mengumpulkan referensi banyak-banyak, sebab monitor non-gaming pun saja sebenarnya sudah cukup untuk itu. Namun kalau Anda punya bujet di kisaran 3,1 jutaan rupiah, maka AOC 24G2 bisa jadi pilihan yang tepat.

Monitor ini mengemas panel IPS 23,8 inci dengan resolusi 1920 x 1080, refresh rate 144 Hz, dan waktu respon 1 milidetik (MPRT). Ia mendukung FreeSync Premium, tapi kehadiran DisplayPort berarti Anda juga dapat mencobanya dengan G-Sync meski tidak ada sertifikasi resmi dari Nvidia.

Namun yang paling saya suka darinya adalah, ergonomic stand-nya benar-benar ergonomis, apalagi mengingat bagian ini memang paling sering dikompromikan di kisaran harganya. Jadi selain bisa di-tilt, monitor ini juga bisa swivel, bisa diatur ketinggiannya, ataupun diputar orientasinya dari landscape ke portrait.

Link pembelian: AOC 24G2

Monitor terbaik untuk gaming kasual di resolusi 1440p

Bagi yang memiliki kartu grafis di atas kelas mainstream, tidak ada salahnya mengincar monitor 1440p. Dan bagi yang cukup beruntung sempat meminang RTX 3070, tidak ada salahnya juga mencari monitor yang sepenuhnya kompatibel dengan G-Sync. Berdasarkan pertimbangan tersebut, pilihannya pun jatuh pada ViewSonic Elite XG270Q

Monitor ini mengusung panel IPS 27 inci dengan resolusi 2560 x 1440, refresh rate 165 Hz, dan waktu respon 1 milidetik (GTG). Panelnya memiliki color gamut 95% DCI-P3, serta telah mengantongi sertifikasi DisplayHDR 400. Kompatibilitasnya dengan G-Sync pun dijamin tanpa masalah karena sudah diuji langsung oleh Nvidia sendiri.

Harganya? Rp8.199.000.

Link pembelian: ViewSonic Elite XG270Q

Monitor terbaik untuk gaming di resolusi 4K

 

Tidak peduli stoknya langka atau tidak, eksistensi kartu grafis seperti RTX 3080, RTX 3090, maupun RX 6800 XT dan RX 6900 XT pada akhirnya membuat 4K gaming jadi kenyataan. Namun agar dapat menikmatinya dengan maksimal, Anda butuh dukungan monitor yang tepat. Salah satu opsi terbaik yang tersedia di pasaran saat ini adalah LG UltraGear 27GN950-B, yang bisa dibeli seharga Rp11.990.000.

Perangkat ini mengemas panel Nano IPS 27 inci dengan resolusi 3840 x 2160, refresh rate 144 Hz, dan waktu respon 1 milidetik (GTG). Dengan color gamut 98% DCI-P3 dan sertifikasi DisplayHDR 600, kualitas visual yang disajikan tentu bakal sangat prima. Bagi yang membutuhkan G-Sync, Anda tak perlu khawatir mengingat monitor ini memang telah tercantum di situs Nvidia.

Link pembelian: LG UltraGear 27GN950-B

Monitor 240 Hz terbaik untuk gaming kompetitif

 

Monitor gaming besutan Zowie (BenQ) kerap menjadi pilihan di banyak turnamen esports profesional. Tentu ada alasan kuat yang mendasarinya, dan salah satunya adalah teknologi DyAc+ (Dynamic Accuracy Plus) yang BenQ implementasikan.

Secara mendasar, DyAc+ merupakan sebuah teknik motion blur reduction (MBR). Saya tidak perlu menjelaskan terlalu teknis karena artikelnya bakal kepanjangan, tapi yang pasti DyAc+ sangatlah efektif dalam hal meminimalkan motion blur, dan Anda bisa menonton sendiri demonstrasinya di YouTube. Saking efektifnya, monitor dengan DyAc+ kerap disebut memiliki motion clarity setara monitor CRT.

Salah satu monitor yang dibekali DyAc+ adalah BenQ Zowie XL2546K. Ia mengemas panel TN 24,5 inci dengan resolusi 1080p dan refresh rate 240 Hz. Jujur spesifikasinya di atas kertas terkesan tidak menarik, apalagi kalau melihat harganya yang mencapai angka Rp9.603.000. Namun saya kira memang tidak ada orang yang membeli monitor ini karena spesifikasinya. Yang diincar murni adalah teknologi DyAc+ itu tadi.

Link pembelian: BenQ Zowie XL2546K

Monitor 360 Hz terbaik untuk gaming kompetitif

Memainkan CS:GO dengan frame rate yang konstan berada di kisaran 360 fps itu sangat mungkin dilakukan di tahun 2021 ini. Yang jadi pertanyaan adalah, apakah monitor Anda cukup kencang untuk menampilkan frame sebanyak itu setiap detiknya?

Kalau jawabannya tidak, maka sudah saatnya Anda upgrade monitor tersebut ke Asus ROG Swift PG259QN. Monitor seharga Rp14.645.000 ini istimewa karena mengemas panel dengan refresh rate sebesar 360 Hz. Tipe panel yang digunakan pun sudah IPS, dengan bentang diagonal 24,5 inci dan resolusi 1080p. Seandainya membutuhkan, monitor ini pun juga sudah sepenuhnya mendukung Nvidia G-Sync.

Link pembelian: Asus ROG Swift PG259QN

Monitor gaming terbaik dengan layar curved

Saya tahu tidak semua orang suka dengan layar curved, dan itulah mengapa saya memilih untuk menyendirikannya. Namun kalau Anda suka, sekalian saja pilih yang paling melengkung yang ada di pasaran saat ini, yaitu Samsung Odyssey G7 32″.

Monitor ini memiliki layar dengan angka kurvatur 1000R, dan tingkat kelengkungannya diklaim setara kontur mata manusia, sehingga mampu menghadirkan sensasi immersive yang lebih mantap ketimbang monitor curved dengan kurvatur 1500R atau 1800R.

Spesifikasi panelnya pun tidak main-main: VA 31,5 inci dengan resolusi 2560 x 1440, refresh rate 240 Hz, dan waktu respon 1 milidetik (GTG). Untuk keperluan gaming kasual, Odyssey G7 32″ juga telah mengantongi sertifikasi DisplayHDR 600, plus sepenuhnya kompatibel dengan G-Sync. Siapkan dana sebesar Rp13.299.000 untuk meminangnya.

Link pembelian: Samsung Odyssey G7 32″

Monitor gaming terbaik dengan layar curved dan ultrawide

Kalau Anda punya dana yang lebih besar sekaligus kartu grafis yang lebih perkasa, maka pilihan yang lebih tepat adalah Samsung Odyssey G9 49″. Jujur belum ada monitor lain dengan bentuk seekstrem ini. Layarnya luar biasa lebar dengan bentang diagonal 49 inci, dan tingkat kelengkungannya pun juga berada di angka 1000R.

Menggunakan monitor ini pada dasarnya sama seperti mendempetkan dua monitor 27 inci, dengan total resolusi sebesar 5120 x 1440. Dari segi refresh rate atau waktu respon, ia identik dengan adiknya tadi (Odyssey G7). Yang lebih superior adalah tingkat kecerahannya, yang mampu mencapai angka 1.000 nit, membuatnya pantas menyandang sertifikasi DisplayHDR 1000 dari VESA.

Tertarik? Siapkan saja bujet sebesar Rp22.999.000.

Link pembelian: Samsung Odyssey G9 49″

Monitor 4K Asus TUF Gaming VG28UQL1A Diciptakan Buat Gamer PC dan Gamer Console

Asus Indonesia mengumumkan kehadiran monitor gaming baru, yaitu TUF Gaming VG28UQL1A. Tidak seperti biasanya, target pasar monitor ini bukan cuma kalangan gamer PC saja, melainkan juga kalangan pengguna PlayStation 5 dan Xbox Series X.

Alasannya simpel: pada sisi belakangnya, kita bisa menjumpai sepasang port HDMI 2.1, dan jenis port tersebut adalah syarat utama yang harus dipenuhi pengguna next-gen console agar dapat menikmati sesi gaming di resolusi native 4K 120 Hz tanpa chroma subsampling (4:4:4).

Teknisnya, monitor ini mengemas panel Fast IPS 28 inci dengan resolusi 3840 x 2160 piksel, refresh rate 144 Hz, dan waktu respon 1 milidetik gray-to-gray (GTG). Selain mendukung teknologi AMD FreeSync Premium dan Asus Extreme Low Motion Blur Sync (ELMB), monitor ini juga kompatibel dengan Nvidia G-Sync.

Bermain di resolusi 4K dengan frame rate di kisaran 144 fps memang bukan kemewahan yang dapat dinikmati oleh semua gamer PC. Namun mereka yang cukup beruntung memiliki model high-end dari lineup Nvidia RTX 30 Series maupun AMD Radeon RX 6000 Series tentu tidak akan kesulitan, apalagi jika dibantu oleh teknologi upscaling macam Nvidia DLSS atau AMD FidelityFX Super Resolution.

Monitor ini memiliki tingkat kecerahan maksimum 450 nit, yang berarti ia sudah mengantongi sertifikasi VESA DisplayHDR 400. Sementara itu, color gamut 90% DCI-P3 menjadi indikasi kuat akan keakuratan warna yang dihasilkan panelnya.

Di samping port HDMI 2.1 tadi, monitor ini juga datang membawa dua port HDMI 2.0, satu port DisplayPort 1.4, dua port USB 3.1, dan jack audio. Ia turut dibekali sepasang speaker yang masing-masing berdaya 2 W, dan di belakangnya pengguna dapat menjumpai dudukan VESA 100 x 100 mm.

Asus TUF Gaming VG28UQL1A sebenarnya sudah diumumkan sejak Januari lalu di ajang CES, akan tetapi barangnya baru akan tersedia di pasaran dalam waktu dekat. Harga resminya sejauh ini masih belum diketahui, akan tetapi listing di Bhinneka.com menunjukkan harga Rp13.390.000 dengan status pre-order.

Samsung Umumkan Odyssey Neo G9, Monitor Gaming High-End dengan Panel Mini LED

Dengan bentang layar seluas 49 inci, resolusi Dual QHD, refresh rate 240 Hz, dan harga 25 juta rupiah, tidak salah apabila Odyssey G9 menyandang gelar monitor gaming paling high-end yang bisa kita beli dari Samsung saat ini. Namun rupanya tidak perlu waktu lama buat titel tersebut dioper ke monitor lain yang bahkan lebih high-end lagi. Perkenalkan, Samsung Odyssey Neo G9.

Kuncinya terdapat pada kata “Neo” yang tertera pada namanya. Sama seperti jajaran TV Neo QLED yang Samsung hadirkan belum lama ini, Odyssey Neo G9 juga mengunggulkan teknologi display Quantum Mini LED yang sama persis. Dibandingkan panel QLED standar yang terdapat pada Odyssey G9, panel Mini LED milik Odyssey Neo G9 menjanjikan kontras sekaligus reproduksi warna yang jauh lebih superior.

Sesuai namanya, Mini LED punya ukuran lebih kecil ketimbang LED tradisional, persisnya cuma 1/40-nya. Alhasil, jumlah yang ditanamkan pun bisa lebih banyak, sehingga pada akhirnya dapat dikelompokkan menjadi lebih banyak local dimming zone.

Sebagai perbandingan, Odyssey G9 punya 10 dimming zone, sedangkan Odyssey Neo G9 punya 2.048 dimming zone. Dipadukan dengan kontrol cahaya 12-bit, jumlah dimming zone yang bertambah drastis ini membuat area gelap di Neo G9 kelihatan lebih gelap, dan area terang kelihatan lebih terang. Lagi-lagi kalau mau dibandingkan, Odyssey G9 punya rasio kontras 2.500:1, sedangkan Odyssey Neo G9 punya 1.000.000:1.

Lebih lanjut, panel Mini LED milik Neo G9 juga sanggup menyala dua kali lebih terang daripada panel milik pendahulunya. Tingkat kecerahan maksimumnya mencapai angka 2.000 nit, dan ia pun juga sudah mengantongi sertifikat Quantum HDR 2000 dari VDE (Verband Deutscher Elektrotechniker).

Selebihnya, Odyssey Neo G9 cukup identik dengan pendahulunya. Luas layarnya sama-sama 49 inci, resolusinya tetap di angka 5120 x 1440 pixel, dan refresh rate maksimumnya pun masih 240 Hz, dengan waktu respon 1 milidetik (GTG). Kurvatur layarnya pun tidak berubah, masih 1000R dan setara lengkungan bola mata manusia.

Perihal konektivitas, Neo G9 hadir mengusung satu port DisplayPort 1.4 dan dua port HDMI 2.1, lengkap beserta kompatibilitas dengan Nvidia G-Sync maupun AMD FreeSync Premium Pro. Sistem pencahayaan di bagian belakangnya yang kelihatan begitu futuristis masih eksis, malahan kini warnanya dapat disinkronisasikan secara otomatis dengan apa yang sedang tampil di layar.

Samsung berencana memasarkan Odyssey Neo G9 mulai tanggal 9 Agustus mendatang seharga $2.500, atau kurang lebih setara 36 jutaan rupiah. Selisih harganya cukup jauh dari Odyssey G9, yang ketika pertama diluncurkan dibanderol $1.480.

Sumber: GSM Arena dan Samsung.

Samsung Luncurkan Sederet Monitor Gaming Baru, Kali Ini Tidak Ada yang Curved

Samsung punya sejumlah monitor gaming baru, menyusul deretan monitor gaming high-end yang diluncurkannya tahun lalu. Yang sedikit berbeda, penawarannya kali ini tidak ada yang bertipe curved, alias semuanya datar.

Model yang pertama adalah Odyssey G7 28″ (G70A), yang mengemas panel 28 inci dengan resolusi 4K dan refresh rate maksimum 144 Hz. Jenis panel yang digunakan adalah IPS, dengan waktu respon 1 milidetik (GTG). Tingkat kecerahan maksimumnya bisa mencapai angka 400 nit, dan perangkat juga telah mengantongi sertifikat HDR400.

Fitur lain yang tidak kalah penting adalah kompatibilitas dengan AMD FreeSync Premium Pro serta Nvidia G-Sync. Di samping DisplayPort 1.4, perangkat turut dibekali port HDMI 2.1, yang berarti ia juga bisa disambungkan ke PlayStation 5 atau Xbox Series X untuk menikmati permainan di resolusi 4K 120 fps.

Satu keunikan yang ditawarkan model ini adalah fitur Auto Source Switch+, yang dapat mendeteksi perangkat yang terhubung lalu mengganti mode input-nya secara otomatis. Dengan kata lain, pengguna hanya perlu menyalakan PC atau console, dan monitor pun akan langsung mengenalinya sekaligus mengaktifkan mode input yang tepat.

Monitor yang berikutnya adalah Odyssey G5 27″ (G50A), yang mengemas panel IPS 27 inci dengan resolusi QHD (2560 x 1440), refresh rate 165 Hz, dan waktu respon 1 milidetik (MPRT). Kompatibilitas dengan AMD FreeSync Premium dan Nvidia G-Sync juga tersedia, tapi sayangnya tidak untuk fitur-fitur seperti HDR400 maupun HDMI 2.1. Pun demikian, tingkat kecerahan maksimumnya terhitung lumayan tinggi di angka 350 nit.

Khusus untuk G70A dan G50A, Samsung turut membekali keduanya dengan sejumlah fitur untuk memudahkan multitasking, mulai dari fitur Picture-by-Picture (PBP), Picture-in-Picture (PIP), sampai Easy Setting Box untuk membagi-bagi porsi tampilan layar secara mudah.

Model yang terakhir adalah Odyssey G3 27″ dan 24″ (G30A), yang ditargetkan untuk kalangan mainstream yang masih bermain di resolusi 1080p alias FHD. Refresh rate maksimum yang didukung mencapai angka 144 Hz, dan waktu responnya juga tercatat berada di angka 1 milidetik (MPRT).

Model ini mempunyai tingkat kecerahan maksimum 250 nit, cukup standar mengingat memang tidak ada dukungan HDR. Rincian spesifikasinya hanya mencantumkan dukungan AMD FreeSync Premium, tanpa label G-Sync Compatible. Menariknya, monitor di kelas budget ini masih menawarkan ergonomic stand yang cukup lengkap (height-adjustable, tilt, swivel, pivot).

Samsung sejauh ini belum mengumumkan harga dan ketersediaan G70A dan G50A. Untuk G30A, informasi yang tercantum di Amazon menunjukkan banderol $250 untuk varian 27 inci dan $220 untuk varian 24 inci, dengan jadwal pemasaran mulai 1 Juli.

Sumber: Samsung dan Engadget.

Cooler Master Umumkan Empat Monitor Gaming Baru, Semuanya dengan Resolusi QHD dan Refresh Rate Tinggi

Setahun yang lalu, Cooler Master memutuskan untuk memperluas portofolio produknya secara signifikan, salah satunya dengan memperkenalkan monitor gaming pertamanya. Tahun ini, mereka sudah menyiapkan empat monitor baru, dan keempatnya ditargetkan bagi mereka yang bermain di resolusi 1440p (QHD).

Monitor yang pertama adalah GM32-FQ yang berukuran 31,5 inci. Model ini menggunakan panel IPS dengan refresh rate maksimum 165 Hz, lengkap beserta sertifikasi AMD FreeSync Premium maupun Nvidia G-Sync Compatible. Rasio kontrasnya tercatat di angka 1200:1, dan ia memiliki waktu respon 5 milidetik (grey-to-grey).

Reproduksi warnanya cukup akurat berkat dukungan 95% spektrum DCI-P3, akan tetapi tingkat kecerahan maksimumnya cuma terbatas di angka 250 nit. Monitor ini rencananya akan dilepas ke pasaran seharga $499 mulai akhir bulan Maret mendatang.

Jika lebih suka dengan monitor curved, alternatifnya ada GM32-CQ yang mengemas panel VA 32,5 inci dengan tingkat kurvatur 1500R. Refresh rate maksimumnya sama-sama berada di angka 165 Hz, demikian pula waktu responnya di 5 milidetik. Selain berbeda bentuk, GM32-CQ juga sudah mengantongi sertifikasi HDR400. Harganya sendiri sama persis di angka $499.

Untuk monitor yang ketiga dan keempat, dua-duanya sama-sama memiliki ukuran 27 inci. Model GM27-FQ ARGB menggunakan panel Fast-IPS dengan refresh rate 180 Hz dan waktu respon 1 milidetik, serta mendukung 95% spektrum warna DCI-P3. Ia pun juga sudah mengantongi sertifikasi FreeSync Premium maupun G-Sync Compatible, tidak ketinggalan pula HDR400. Harganya dipatok $549 saat mulai dijual pada babak kedua tahun ini.

Monitor yang terakhir, yakni GM27-FF, mengusung panel VA dengan refresh rate 240 Hz dan waktu respon 1 milidetik. Jelas sekali bahwa model ini adalah yang ditargetkan ke kalangan gamer kompetitif, dan ia juga sudah mulai dijual sekarang juga dengan harga $349.

Memang tidak ada yang begitu istimewa dan menonjol dari kuartet monitor ini. Namun yang cukup menarik menurut saya adalah fakta bahwa tidak ada satu pun dari antaranya yang mengemas resolusi 1080p. Melihat begitu perkasanya deretan GPU terbaru dari Nvidia maupun AMD, tidak heran apabila mulai banyak yang meninggalkan resolusi FHD. Problemnya sekarang tinggal bagaimana stok dan harga kartu grafis bisa kembali normal sehingga konsumen dapat menikmati sesi bermainnya secara mulus di resolusi QHD.

Sumber: PC Gamer dan Display Specifications.

Samsung Resmi Luncurkan Monitor Gaming Terunggulnya, Odyssey G9 dan G7, di Indonesia

Pertama kali diumumkan di event CES pada bulan Januari lalu, monitor curved Samsung Odyssey G9 dan Odyssey G7 kini sudah resmi masuk ke pasar tanah air. Kedatangannya tergolong cepat, dan ini menunjukkan bahwa pasar hardware PC gaming di Indonesia tidak boleh dipandang sebelah mata meski mobile masih menjadi platform yang paling populer.

Dengan banderol Rp 24.999.000, Odyssey G9 jelas bukan sembarang monitor. Samsung bahkan enggan mengategorikannya sebagai monitor curved biasa, sebab memang kurvaturnya begitu agresif di angka 1000R, atau kurang lebih sama melengkungnya seperti kontur bola mata manusia.

Sebelum ini sebenarnya sudah ada monitor curved 49 inci dengan format ultra-wide dari Samsung, namun tingkat kelengkungannya tidak seberapa jika dibandingkan dengan Odyssey G9, demikian pula spesifikasi lengkapnya.

Panel QLED 49 inci milik Odyssey G9 ini merupakan tipe VA dengan resolusi Dual QHD, atau persisnya 5120 x 1440 pixel (aspect ratio 32:9). Refresh rate maksimum yang didukungnya mencapai 240 Hz, dan ia memiliki waktu respon (gray-to-gray) 1 milidetik. Dukungan Nvidia G-Sync maupun AMD FreeSync Premium Pro merupakan fitur standar buat monitor ini.

Terkait reproduksi warna, G9 menawarkan coverage sRGB hingga 125%, dan DCI-P3 hingga 95%. Istimewanya, ia juga telah mengantongi sertifikasi HDR 1000, yang berarti tingkat kecerahan maksimumnya adalah 1.000 nit, dan konten dalam format HDR dipastikan tampak begitu menawan di monitor ini.

Dalam konferensi pers online yang saya ikuti, Samsung Indonesia mengajak pembalap sekaligus gamer Rifat Sungkar untuk mencoba langsung monitor ini. Pereli nasional itu menjajalnya dengan game Dirt 2, yang menurutnya selalu dia mainkan setiap hari selama pandemi.

Bentuk monitor yang begitu lebar dan tingkat kelengkungannya yang ekstrem memunculkan kesan seperti masuk ke dalam permainan. Lalu kalau dengan monitor biasa, efek blur akan cukup terasa, tapi di G9 detail-detail seperti daun yang bertebaran setelah dihempas laju mobil masih bisa terlihat dengan jelas, demikian pengakuannya.

Samsung memang tidak menyebut kartu grafis spesifik yang dibutuhkan supaya pengguna dapat memaksimalkan kapabilitas G9, tapi kalau melihat resolusi dan refresh rate setinggi itu, saya yakin Nvidia RTX 2080 Ti adalah pilihan yang paling tepat jika benar-benar ingin menikmati semua kelebihannya. Lagipula, kalau seorang gamer rela mengucurkan dana Rp 25 juta untuk sebuah monitor, saya yakin ia juga sebelumnya memang sudah mampu membeli kartu grafis di kisaran harga Rp 25 jutaan.

Seandainya Odyssey G9 terlalu overkill atau kelewat mahal, ada Odyssey G7 yang tidak kalah memikat. Perangkat ini hadir dalam ukuran 27 atau 32 inci, dengan resolusi 2560 x 1440 pixel. Selain beda ukuran dan resolusi, Odyssey G7 juga ‘cuma’ memiliki sertifikasi HDR 600. Selebihnya, G7 memakai panel QLED tipe VA yang sama persis, dengan kurvatur 1000R dan refresh rate maksimum 240 Hz.

Harganya jelas jauh lebih murah: Rp 13.499.000 untuk varian 32 inci, atau Rp 11.999.000 untuk varian 27 inci. Secara estetika, G7 sama-sama mengadopsi desain yang futuristis seperti G9, dan keduanya turut mengemas elemen-elemen desain yang cerdas, seperti salah satunya routing kabel yang dapat disembunyikan di dalam stand-nya.

Di Indonesia, Samsung Odyssey G9 dan G7 akan segera hadir mulai bulan Agustus. Khusus Odyssey G9, Samsung akan membuka pre-order dalam jumlah terbatas mulai tanggal 1 – 14 Agustus, dan konsumen yang memesan dalam periode tersebut bakal menerima bonus satu set gaming gear (mouse, keyboard, headset) senilai Rp 6 juta.

Samsung Odyssey G7 Diklaim Sebagai Monitor Gaming yang Paling Melengkung

Apa yang Anda cari dari suatu monitor gaming? Resolusinya? Refresh rate-nya? Kelengkungannya? Fitur pendukungnya (adaptive sync)? Atau malah semuanya? Kalau budget memang bukan masalah, semestinya gamer tak akan berkompromi dalam memilih salah satu periferal terpenting ini.

Salah satu opsi terbaru yang bisa didapatkan adalah Samsung Odyssey G7. Diperkenalkan pertama kali pada ajang CES Januari lalu, G7 memenuhi hampir semua kriteria monitor gaming idaman. Kita mulai dari bentuknya terlebih dulu.

Samsung Odyssey G7

G7 merupakan sebuah monitor curved, dan ia diklaim sebagai monitor gaming yang paling melengkung yang ada saat ini, dengan radius kelengkungan mencapai 1000R (semakin kecil angkanya, semakin melengkung layarnya). Samsung sejak lama percaya bahwa ini bisa membantu menumbuhkan kesan immersive secara signifikan, dan menurut mereka, radius 1000R ini sama melengkungnya seperti mata manusia.

Panel melengkung itu masuk kategori panel QLED, dengan resolusi 2560 x 1440 pixel, baik pada varian 27 inci maupun 32 incinya. Istimewanya, refresh rate maksimumnya tercatat di angka 240 Hz, dengan waktu respon (GTG) 1 milidetik serta dukungan atas Nvidia G-Sync dan AMD FreeSync Premium Pro sekaligus.

Samsung Odyssey G7

G7 datang membawa sertifikasi HDR 600, yang berarti tingkat kecerahan maksimumnya bisa mencapai angka 600 nit. Konektivitasnya cukup melimpah dan mencakup port HDMI 2.0, 2x DisplayPort 1.4, 3x USB 3.0, serta headphone jack. Buat yang peduli dengan tampilan sebuah monitor, kebetulan G7 cukup manis di mata berkat desain futuristisnya.

Samsung berniat memasarkan Odyssey G7 secara global mulai bulan Juni ini juga. Banderol harganya belum disebutkan, akan tetapi Amazon mencantumkan banderol $700 untuk varian 27 inci, dan $800 untuk varian 32 inci.

Sumber: Samsung.

HP Omen Luncurkan Dua Gaming PC dan Monitor Baru

HP punya dua gaming PC baru, yakni Omen 25L dan 30L. Keduanya mengadopsi desain yang jauh lebih simpel nan elegan ketimbang model-model sebelumnya, terutama Omen X Desktop. Usut punya usut, arahan desain baru ini rupanya sejalan dengan branding Omen baru yang terkesan lebih dewasa.

Yang istimewa dari kedua perangkat ini adalah terkait faktor upgradability. Keduanya memang termasuk perangkat pre-built, akan tetapi HP memastikan pengguna dapat mengganti jeroannya secara mudah (toolless) ketika diperlukan. Lebih lanjut, casing-nya juga dirancang untuk memaksimalkan sirkulasi udara.

Soal spesifikasi, konfigurasi termurah Omen 25L yang dihargai $900 mencakup prosesor Intel Core i5-10400 (generasi ke-10) atau AMD Ryzen 5 3500, GPU Nvidia GeForce GTX 1650 atau AMD Radeon RX 5500, RAM HyperX Fury DDR4 3200 MHz 8 GB, SSD WD Black M.2 NVMe 256 GB, dan PSU Cooler Master 500 W dengan sertifikasi Bronze.

HP Omen 30L

Untuk Omen 30L yang berukuran lebih besar, konfigurasi termurahnya seharga $1.200 meliputi prosesor AMD Ryzen 5 3600, GPU AMD Radeon RX 5700 XT, dan sisanya sama persis seperti milik Omen 25L.

Seandainya budget bukan masalah, keduanya dapat dikonfigurasikan dengan prosesor Intel Core i9-10900K atau AMD Ryzen 9 3900, GPU Nvidia GeForce RTX 2080 Ti atau AMD Radeon RX 5700 XT, RAM 64 GB, SSD 2 TB, serta PSU 750 W bersertifikasi Platinum.

HP Omen 27i Gaming Monitor

Mendampingi dua gaming PC anyar tersebut adalah Omen 27i Gaming Monitor. Monitor ini mengemas panel Nano IPS 27 inci beresolusi 2560 x 1440 pixel dengan refresh rate maksimum 165 Hz. Tingkat kecerahan maksimumnya tercatat 350 nit, dan panel ini mendukung 98% spektrum warna DCI-P3. Harganya cukup mahal di angka $500.

Sumber: Engadget dan HP.