Riot Games dan Tencent Siapkan Skena Esports Wild Rift di Tiongkok, Gucci dan Lexus Kerja Sama dengan 100 Thieves

Minggu lalu, Gen.G mengumumkan bahwa mereka akan memperluas kerja sama dengan PUMA. Sekarang, kolaborasi mereka akan melibatkan tim VALORANT di Amerika Utara. Selain itu, 100 Thieves juga mengumumkan kolaborasi mereka dengan Lexus serta Gucci. Sementara EA dan Respawn mengungkap, jika keadaan memungkinkan, mereka akan menggelar turnamen esports Apex Legends secara offline pada tahun depan.

Tencent dan Riot Games Bakal Kembangkan Skena Esports Wild Rift di Tiongkok

League of Legends: Wild Rift belum dirilis secara resmi di Tiongkok. Meskipun begitu, Riot Games dan Tencent sudah menyiapkan skena esports dari mobile MOBA tersebut. Dot Esports menyebutkan, peluncuran Wild Rift telah disetujui oleh National Press and Publication Administration (NPPA) pada Februari lalu. Namun, belum diketahui kapan mobile game itu akan dirilis. Satu hal yang pasti, game tersebut akan dirilis oleh Tencent.

Di Tiongkok, Tencent dan Riot Games membuat perusahaan joint venture yang bernama TJ Sports. Perusahaan itu bertanggung jawab untuk mengadakan League of Legends Pro League (LPL). Bulan lalu, TJ Sports mengungkap bahwa mereka sudah menyiapkan rencana untuk mengembangkan ekosistem esports Wild Rift — yang dikenal dengan nama League of Legends Mobile — di Tiongkok. Ekosistem esports Wild Rift di Tiongkok akan terdiri dari tiga bagian: yaitu jalur influencer, jalur LPL, dan kompetisi nasional. Untuk jalur LPL, 16 tim yang ikut serta dalam LPL akan bisa saling bertanding dengan satu sama lain untuk mendapatkan 5 slot yang tersedia di kompetisi nasional.

100 Thieves Kerja Sama dengan Lexus

Organisasi esports asal Amerika Utara, 100 Thieves, baru saja menandatangani kerja sama dengan perusahaan otomotif, Lexus. Dengan ini, nama Content House milik 100 Thieves akan diubah menjadi Lexus Content House. Selain itu, Lexus dan 100 Thieves juga akan bekerja sama dalam membuat konten digital. Proses pembuatan konten digital itu akan ditangani oleh Rachell “Valkyrae Hofstetter dan Leslie “Fuslie” Fu. Keduanya juga akan menjadi brand ambassador dari Lexus.

Lexus resmi jadi rekan 100 Thieves.

“Lexus melihat ada hubungan yang otentik antara perusahaan otomotif dengan gaya hidup premium. Kami senang karena bisa menemukan rekan dengan visi yang sama seperti 100 Thieves,” kata Vinay Shahani, Vice President of Marketing, Lexus, seperti dikutip dari Esports Insider. “Melalui kolaborasi ini, kami bertujuan untuk mengejutkan dan memuaskan komunitas 100 Thieves dengan konten inovatif.”

100 Thieves Kolaborasi dengan Gucci

Selain dengan Lexus, 100 Thieves juga mengumumkan kolaborasi mereka dengan merek fashion mewah, Gucci, pada minggu lalu. Sebagai bagian dari kerja sama ini, Gucci dan 100 Thieves akan merilis beberapa produk fashion, termasuk kaos Rugby, jersey, dan hoodie. Produk utama dari kolaborasi antara Gucci dan 100 Thieves adalah tas berwarna merah yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan dan bisa didaur ulang.

Produk utama dari kerja sama 100 Thieves dengan Gucci.

Bersamaan dengan peluncuran sejumlah produk kolaborasi ini, Gucci meluncurkan program marketing yang melibatkan tujuh kreator konten terbaik dari 100 Thieves, seperti Valkyrae, Neekolul, BrookeAB, Nadeshot, CouRageJD, Yassuo, dan Kris London. Program itu juga melibatkan dua pemain profesional dari 100 Thieves, yaitu Kenny dan Ssumday, lapor Man of Many.

Kolaborasi Gen.G dengan PUMA Kini Cakup Tim Amerika Utara

Gen.G mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan kerja sama mereka dengan sportswear PUMA. Sebagai bagian dari kerja sama ini, PUMA akan membuat jersey untuk semua tim dan kreator konten Gen.G, termasuk pemain VALORANT dan kreator konten di Amerika Serikat. Pada awalnya, kolaborasi antara Gen.G dan PUMA hanya melibatkan tim-tim di Korea Selatan.

Kolaborasi PUMA dan Gen.G kini juga akan melibatkan tim Amerika Utara.

Kerja sama antara Gen.G dan PUMA dimulai pada Juni 2020. Saat itu, PUMA membuat jersey untuk tim PUBG dan League of Legends dari Gen.G. Dua tim itu sama-sama bermarkas di Korea Selatan. Pada Oktober 2020, PUMA dan Gen.G membuat jersey edisi terbatas untuk League of Legends World Championship 2020, menurut laporan Esports Insider.

Kompetisi Apex Legends Bakal Diadakan Offline dengan Hadiah Sebesar US$5 Juta

EA dan Respawn Entertainment bakal menggelar liga untuk Apex Legends secara offline pada tahun depan. Turnamen resmi untuk Apex Legends itu akan menawarkan total hadiah sebesar US$5 juta, dua kali lipat dari total hadiah kompetisi Apex Legends tahun ini. Selain pertandingan antara para pemain profesional, kompetisi Apex Legends itu juga akan menyertakan lomba cosplay serta pertandingan antara pemain profesional dan amatir.

Tahun ini, Apex Legends Global Series (ALGS) telah dimulai pada Juni 2021. Kompetisi yang menawarkan total hadiah US$2,5 juta itu diikuti oleh 170 tim Apex Legends terbaik dari seluruh dunia. ALGS dianggap cukup sukses. Buktinya, pertandingan final untuk kawasan Amerika Utara dari ALGS Championship mendapatkan Average Minute Audience (AMA) sebanyak 180 ribu, yang merupakan rekor dalam sejarah viewership ALGS.

Secretlab Sponsori Wild Rift SEA Icon Series, Cloud9 Bubarkan Tim CS:GO

Minggu lalu, ada beberapa pengumuman menarik di dunia esports. Kabar baiknya, 100PLUS dan Secretlab telah resmi menjadi sponsor dari Wild Rift SEA Icon Series. Sementara itu, kabar buruk muncul dari Cloud9, yang memutuskan untuk membubarkan tim Counter-Strike: Global Offensive mereka.

100PLUS dan Secretlab Jadi Sponsor dari Wild Rift SEA Icon Series

Secretlab, pembuat kursi gaming, dan 100PLUS, merek sport drink, resmi menjadi sponsor dari League of Legends: Wild Rift Southeast Asia Icon Series Singapore. Dengan ini, 100PLUS akan menyediakan minuman untuk semua staf, casters, dan bahkan peserta dari turnamen itu. Sementara itu, Secretlab akan menyediakan kursi yang akan digunakan pada peserta. Menurut laporan Esports Insider, kerja sama ini adalah kali pertama 100PLUS memasuki dunia esports. Sementara Secretlab memang telah mendukung perkembangan ekosistem esports di Asia sejak lama.

Cloud9 Bubarkan Tim CS:GO

Cloud9 membubarkan tim Counter-Strike: Global Offensive mereka. Mereka melakukan hal ini karena mereka merasa, mereka tidak bisa merealisasikan potensi tim CS:GO mereka akibat pandemi virus corona. Jadi, untuk sementara, Cloud9 memutuskan untuk melepaskan pemain CS:GO mereka dan meninggalkan skena esports dari game FPS itu.

Cloud9 memutuskan untuk mundur dari skena esports CS:GO untuk sementara. | Sumber: Dot Esports
Cloud9 memutuskan untuk mundur dari skena esports CS:GO untuk sementara. | Sumber: Dot Esports

Selama ini, Cloud9 memang mengutamakan performa dari tim CS:GO mereka. Satu-satunya tugas tim CS:GO di Cloud9 adalah untuk memenangkan kompetisi. Tim yang dinamai Colossus itu bahkan tidak wajib untuk melakukan kegiatan streaming, seperti tim-tim dari game lain. Hanya saja, sejak September 2020, tim CS:GO dari Cloud9 gagal untuk memberikan hasil sesuai ekspektasi karena pandemi, lapor Clutch Points.

Game Berikan Kontriusi Besar Pada Pemasukan FIFA Tahun Lalu

Pada 2020, game memberikan kontribusi yang lebih besar pada total pemasukan FIFA daripada sepak bola itu sendiri. Berdasarkan laporan keuangan dari FIFA, pemasukan mereka pada tahun lalu mencapai US$266,5 juta. Dari total pendapatan mereka, lebih dari 50% atau sekitar US$158,9 juta berasal dari penjualan lisensi, termasuk menjual lisensi untuk game.

“Menjual lisensi untuk game merupakan salah satu sumber pemasukan utama kami terkait penjualan lisensi,” kata FIFA, seperti dikutip dari Inside the Games. “Berbeda dengan kebanyakan sektor ekonomi yang terkena dampak buruk selama pandemi COVID-19, industri game terbukti jauh lebih tangguh dalam menghadapi pandemi.”

Krafton dan FaZe Clan Rilis Jersey Edisi Terbatas

Krafton Inc., perusahaan di balik PUBG dan PUBG Mobile, bekerja sama dengan FaZe Clan untuk membuat merchandise edisi terbatas berupa FaZe Clan PUBG Jersey. Merchandise ini dibuat dalam rangka perayaan PUBG Global Invitational. S PGI. S) 2021, yang tengah diselenggarakan di Korea Selatan. Jersey hasil kerja sama antara Krafton dan FaZe hanya dijual selama 72 jam. Menurut laporan The Esports Observer, jersey tersebut akan dijual seharga US$70. Kali ini adalah pertama kalinya Krafton bekerja sama dengan organisasi esports untuk meluncurkan merchandise resmi.

Jersey hasil kerja sama Krafton dengan FaZe Clan. | Sumber: The Esports Observer
Jersey hasil kerja sama Krafton dengan FaZe Clan. | Sumber: The Esports Observer

Gen.G Gandeng Toyota untuk Adakan Turnamen Minecraft

Gen.G bekerja sama dengan Toyota untuk membuat kompetisi Minecraft yang berlangsung selama satu minggu. Kompetisi yang bertema “Let’s Go Places in Your Dream Ride” ini dinamai Toyota Sienna Dream Builds. Kompetisi tersebut dimulai pada 26 Maret 2021 dan akan berakhir pada 1 April 2021. Dari semua peserta, 10 pemain dengan build terbaik akan dipilih sebagai pemenang. Juara pertama akan mendapatkan PlayStation 5. Sementara para pemenang lainnya akan mendapatkan beragam hadiah seperti Nintendo Switch dan gift cards, lapor The Esports Observer.

Cerita Gen.G dan FlyQuest Menuju League of Legends World Championship 2020

Preview event League of Legends World Championship 2020 untuk media pada 21 September 2020 lalu, tidak hanya membagikan soal Mercedes-Benz sebagai official automotive partner LoL Esports, atau petunjuk soal esports Wild Rift di Indonesia saja. Dalam acara tersebut, Gen.G dari LCK Korea Selatan dan FlyQuest dari LCS Amerika Serikat juga berkesempatan menceritakan persiapannya menghadapi League of Legends World Championship 2020.

Arnold Hur, COO Gen.G berkesempatan membagikan ceritanya lebih dulu. Ia bercerita soal bagaimana musim ini menjadi musim yang berat bagi Gen.G, dari segi performa tim, ataupun situasi pandemi yang sedang terjadi.

“Ya kami mengalami beberapa hasil buruk di Spring Final, juga termasuk kalah 0-3 di Mid-Season Cup. Tapi satu hal yang kami sadari adalah kami benar-benar harus berubah. Satu yang saya sadari adalah LPL Tiongkok yang sangat-sangat kuat. Tapi saya dan para pemain lalu berdiskusi ‘Ok, apa yang dapat kita ubah supaya kita bisa benar-benar siap untuk pertandingan Worlds.’ Sampai akhirnya tim dan para pemain bekerja dengan sangat keras, dan saya merasa satu-satunya alasan kami bisa mencapai Worlds adalah karena perubahan, serta segala kerja keras yang dilakukan oleh para pemain.” ucap Arnold menceritakan perjuangan Gen.G menuju Worlds.

Sumber: Riot Games
(Dari kiri ke kanan), Arnold Hur COO Gen.G, Tricia Sugita CEO FlyQuest, bersama David Higdon dari Riot Games selaku host. Sumber: Riot Games

Tricia Sugita, CEO FlyQuest, juga menceritakan bagaimana bangganya dia atas kelolosan perdana FlyQuest ke World Championship 2020. “Lolosnya kami ke Worlds adalah buah kerja keras dan fokus dari seluruh bagian FlyQuest. Pada awal tahun, kami membuat dua tujuan. Satunya adalah untuk #ShowcaseGreatness terhadap inisiatif hijaukan bumi yang FlyQuest lakukan, dan lainnya adalah untuk dapat menuju ke World Championship 2020. Jujur, tidak ada yang percaya terhadap kami saat itu. Tetapi sekarang di sinilah kami, menjadi salah satu tim pertama dari LCS yang lolos ke World Championship 2020. Lagi-lagi, rasanya saya tidak bisa lebih bangga lagi terhadap tim kami.”

Kedua tim tersebut memang menjalani proses yang cukup keras untuk menuju LoL World Championship 2020. Gen.G harus menghadapi situasi seperti apa yang diceritakan oleh Arnold tersebut. FlyQuest juga demikian, berjuang keras mempertahankan posisi papan tengah di babak Regular Season LCS Summer, dan menghadapi serentetan pertarungan sengit di LCS Summer Playoff Lebih lanjut, kedua tim lalu juga menceritakan soal sisi lain perjuangan mereka menuju Worlds, mulai dari tantangan, hingga hal konyol yang terjadi.

“Soal visa bisa dibilang jadi tantangan terberat bagi kami.” Tricia membuka pembahasan. “Kita sedang dalam masa dengan penuh ketidakpastian, dan untungnya Riot telah menjadi rekan yang luar biasa untuk memastikan kami bisa berangkat ke sana (Tiongkok), bekerja sama dengan pemerintah Tiongkok, dan memungkinkan kami untuk melakukan solo queue di Super Server Tiongkok. Pemain kami senang sekali dengan hal tersebut, dan kami mengomentari permainan para pemain kami setiap harinya, dan menontonnya. Tantangan terbesarnya, oh maaf, maksudnya cerita lucunya dari pemain kami bisa dibilang hampir semua dari pengalaman solo queue. Anda bisa menontonnya sendiri, tapi saya benar-benar tidak menyangka bahwa sepanjang karir ini, saya harus bernyanyi di depan ratusan ribu orang. Menyeramkan sekali.”

Arnold juga menceritakan dari sisi Gen.G. “Cerita lucu dari kami mungkin bahwa kami berada di satu titik di mana pemain-pemain kami begitu serius berolahraga. Kebetulan Gen.G memang memiliki program kebugaran, dan mereka juga sudah terbiasa dengan hal tersebut. Jadi yang kami lakukan adalah kami mengirimkan mereka berbagai peralatan kebugaran rumahan, bersama dengan apa yang disediakan oleh Riot, termasuk Theragun massage supaya tidak kesakitan setelah melakukan olahraga. Jadi saya berpikir, ini jadi lucu karena anak-anak ini (para pemain) mungkin kebingungan mencoba untuk olahraga sendiri, dan menggunakan Theragun massage agar tetap prima untuk dapat kembali bermain.”

Pertandingan League of Legends World Championship 2020 akan dimulai tanggal 25 September, dengan babak Play-In sebagai permulaan. Kira-kira, bagaimana nantinya penampilan Gen.G dan FlyQuest di Worlds 2020?

Gen.G Foundation Siapkan Beasiswa Esports 1 Juta Dolar

Organisasi esports Gen.G beberapa waktu yang lalu mengumumkan inisiatif pembentukan Gen.G Foundation sebagai salah satu realisasi visi mereka di bidang pendidikan. Langkah awal yang akan ditempuh Gen.G Foundation adalah pemberian beasiswa kepada pelajar yang berfokus pada bidang studi yang berkaitan dengan bidang gaming dan esports.

Dalam waktu sepuluh tahun mendatang organisasi esports Gen.G akan memberikan pendanaan sebesar 100.000 Dolar Amerika selama sepuluh tahun melalui Gen.G Foundation. Mengawali programnya, Gen.G Foundation akan bekerja sama dengan 2 universitas di Amerika Serikat yaitu, Eastern Michigan University dan University of Kentucky. Di sisi lain Silicon Valley Bank dan aplikasi sosial Bumble turut mengambil bagian dalam inisiatif yang akan dijalankan bersama Gen.G Foundation.

Chris Park, selaku CEO dari Gen.G menyatakan, “industri gaming hanya baru menyentuh bagian permukaan dalam hal mengembangkan talenta gamers yang akan menjadi pemimpin generasi berikutnya di industri gaming.”

via: Instagram gengesports
via: Gen.G

Adapun beasiswa yang diberikan Gen.G Foundation akan tersedia untuk 10 orang awardee. Dana yang terkumpul akan dialokasikan bagi perempuan, people of color, dan pelajar dengan kesulitan keuangan. Bidang studi seperti esports, content creation, jounalism, entrepreneurship, dan gaming akan menjadi bidang yang diperhatikan oleh Gen.G Foundation. Periode pendaftaran dibuka di tanggal 15 September hinga 15 Oktober 2020. Nantinya 10 orang awardee yang akan disebut “Gen10” akan diumumkan di awal bulan Desember 2020.

Chelsea Cain Maclin, Vice President of Marketing dari Bumble menyatakan, “kami menyadari adanya jalan yang sangat panjang, tetapi kami sangat menantikan untuk membuka kesempatan yang luas sembari memberdayakan generasi profesional esports berikutnya melalui kerja sama dengan Gen.G Foundation.”

Melalui inisiatif Gen.G Foundation, organisasi esports Gen.G secara aktif mendorong batasan yang ada akan dampak yang bisa diberikan industri esports kepada masyarakat luas. Selain dari ekspansi bisnis yang terus berjalan, organisasi esports Gen.G juga ingin mewujudkan ekosistem esports yang inklusif bagi siapapun. Dengan memberikan perhatian di bidang pendidikan Gen.G Foundation turut mengambil peran dalam menjaga keberlangsungan industri esports.

via: Gen.G
via: Gen.G

“Seperti kita ketahui bahwa pendidikan, kesempatan yang setara, dan investasi adalah kunci untuk menciptakan level kompetisi yang lebih setara dalam industri esports secara luas,” tambah Al Guerrero, selaku Managing Director dari Silicon Valley Bank.

Di kesempatan sebelumnya organisasi esports Gen.G juga sudah menjalankan beberapa inisiatif yang dekat dengan institusi pendidikan seperti turnamen komunitas, seminar, dan kegiatan positif lainnya yang masih berkaitan erat dengan dunia gaming dan esports.

 

 

Organisasi Esports Gen.G Kini Memiliki Executive Brand Advisor

Desainer, DJ, dan sekaligus content creator dari Amerika Serikat, Heron Preston baru saja dinyatakan bergabung ke dalam organisasi esports Gen.G. Tidak perlu menunggu lama, Heron Preston sudah memulai proyek untuk merancang apparel bagi tim Gen.G yang berlaga di LCK Summer 2020. Langkah yang diambil oleh organisasi esports Gen.G menunjukkan keseriusan mereka dalam perihal branding.

Seiring dengan masuknya Heron Preston ke dalam manajemen Gen.G, Heron akan mengambil peran sebagai Executive Brand Advisor. Di peran barunya, Heron akan bertanggung jawab atas strategi ekspansi dan branding Gen.G di ranah esports. Sebelum bergabung ke dalam Gen.G, Heston Preston sudah pernah menjalin kerja sama dan menciptakan karya kolaborasi bagi NASA dan beberapa pesohor lainnya.

Heron Preston | via: Gen.G
Heron Preston | via: Gen.G

Di waktu sebelumnya Gen.G sudah pernah menjalin kerja sama dengan apparel brand PUMA yang menjadi partner dan menyediakan jersey bagi roster Gen.G di LCK. Saat ini organisasi esports Gen.G tercatat aktif di beberapa region seperti di Amerika Utara dan Korea dengan beberapa disiplin game berbeda.

Meninjau keadaan saat ini, kultur gaming dan esports berkembang secara cepat dan baru-baru ini mulai terkait erat dengan industri fashion dan musik. Mungkin jika bisa diramalkan, di masa depan penggermar esports akan memiliki beberapa fashion style yang unik, meskipun dalam 1 dekade terakhir tidak pernah digubris maupun terkait dengan ranah fashion.

Dalam sebuah rilis Heron Preston menyatakan bahwa, “saya merasa antusias untuk menjelajahi teritori yang baru bersama Gen.G. Pendekatan Gen.G yang inklusif, inovatif, relevan, dan cerdas terhadap gaming, selaras dengan hal-hal yang saya anggap penting.”

Koleksi LVxLOL. | via: Louis Vuitton
Koleksi LVxLOL. | via: Louis Vuitton

Dalam perkembangannya, esports adalah industri yang memiliki kombinasi antara elemen olahraga dan entertainment, kini esports perlahan merasuk lebih jauh ke dalam lifestyle. FaZe Clan adalah salah satu organisasi esports yang menargetkan diri untuk mendominasi ranah fashion bagi gamers.

Sedangkan pada gelaran League of Legends World Championship tahun 2019 yang lalu luxury brand sekelas Louis Vuitton sudah melirik pasar esports secara serius. Selain dalam bentuk in game item, merchandise dengan logo LV yang khas diproduksi dalam edisi terbatas.

Melihat fenomena di atas, masih terbuka kemungkinan yang besar bagi lebih banyak brand non endemik maupun orang dengan keahlian tertentu lainnya yang akan tertarik untuk berkolaborasi bersama berbagai elemen di industri esports.

 

Gen.G Kerja Sama dengan Puma untuk Buat Merchandise Baru

Perusahaan sportswear asal Jerman, Puma, baru saja menandatangani kontrak kerja sama dengan tim esports asal Korea Selatan, Gen.G. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai kontrak tersebut. Satu hal yang pasti, kerja sama antara Puma dan Gen.G akan berjalan selama lebih dari satu tahun. Melalui kerja sama ini, Puma akan menyediakan jersey untuk atlet profesional dan streamer dari Gen.G. Tim pertama yang mendapatkan jersey dari Puma adalah tim League of Legends Gen.G yang berlaga di League of Legends Champions Korea (LCK).

“Saya bangga karena Gen.G menjadi rekan esports pertama Puma di Asia,” kata Chief Operating Officer Gen.G, Arnold Hur, seperti dikutip dari Inven Global. “Melalui kerja sama dengan Puma, saya tidak sabar untuk melihat kolaborasi antara pelaku esports, fashion, dan gaya hidup. Meskipun sekarang adalah waktu yang sulit bagi semua orang, industri esports masih akan terus tumbuh dan Gen.G akan memimpin jalan untuk menumbuhkan dan mempopulerkan industri esports.”

Melalui kerja sama ini, Puma dan Gen.G juga akan berkolaborasi untuk membuat merchandise berupa pakaian dan aksesori yang akan bisa dibeli oleh masyarakat. Sebelum ini, Puma juga telah menjalin kerja sama dengan organisasi esports lain. Pada 2019, Puma berkolaborasi dengan Cloud9, khususnya dengan tim League of Legends mereka yang berlaga di liga Amerika Utara. Perjanjian kerja sama keduanya lalu diperluas sehingga mencakup semua tim esports Cloud9, kecuali tim Overwatch League, London Spitfire.

“Gen.G adalah salah satu pemimpin di industri esports dan kami sangat senang karena dapat bekerja sama dengan mereka,” kata Head of Puma Korea, Rasmus Holm. “Kami akan bekerja sama untuk terus mendukung industri esports dengan menyediakan produk dan layanan terbaik bagi para pemain profesional, streamer, dan fans.”

Saat ini, Gen.G telah menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan dan organisasi. Pada Maret 2020, mereka baru saja menandatangani kontrak dengan dealer Mercedes-Benz di Korea Selatan. Sementara pada tahun lalu, mereka telah bekerja sama dengan University of Kentucky, Bumble, serta LA Fitness dan Simple Habit.

BnTeT Bersama Gen.G Juarai ESL One: Road to Rio – North America

Pekan ini sepertinya menjadi pekan yang menggembirakan bagi organisasi esports asal Korea Selatan, Gen.G. Setelah pekan lalu tim Valorant Gen.G memenangkan T1 Valorant Invitational, kini giliran tim CS:GO yang mendapat prestasi. Bertanding di ESL One: Road to Rio – North America, tim CS:GO Gen.G berhasil menjadi juara setelah mengalahkan FURIA, 2-1.

Kedua tim ini bertanding dalam seri best-of-3 di grand final ESL One: Road to Rio. Sebelumnya, FURIA berhasil melaju babak final dengan permainan yang solid. Mereka mendominasi grup B, memperoleh catatan menang-kalah 5-0 pada pertandingan fase grup. Namun lawan yang mereka hadapi adalah Gen.G, tim yang sudah dua kali gagal dikalahkan oleh FURIA, salah satunya di laga final DreamHack Open Anaheim.

Kemenangan Gen.G kali ini tak terlepas dari peran pemain CS:GO kebanggaan Indonesia, Hansel Ferdinand (BnTeT). Pada map pertama, Train, Gen.G cukup dominan, mendapatkan 3-0 di awal pertandingan ketika mereka berada di T side. Namun FURIA berhasil membalas 3 ronde lagi dengan pertahanan yang solid sebagai CT side.

Jelang half-time, Damian Steele (daps) memimpin kawan-kawan Gen.G mendapatkan keunggulan 9-6. Berganti sisi tim, Gen.G akhirnya memenangkan map pertama setelah melakukan pertahanan yang ciamik, memenangkan 7 ronde berturut-turut tanpa kalah sekalipun.

Momentum kemenangan map satu terbawa hingga map berikutnya, Vertigo. Mendominasi sejak pistol round, Gen.G amankan skor 6-1 di awal permainan seiring dengan Timothy Ta (autimatic) mendapat triple kill.

Momentum tersebut habis ketika Andrei Piovezan (arT) dan kawan-kawan FURIA akhirnya mengembalikan momentum ke tangan mereka. FURIA sukses comeback, dapatkan skor 8-7 di half-time. Momentum ini dimanfaatkan dengan maksimal oleh FURIA, sehingga akhirnya bisa amankan kemenangan dengan skor 15-10 di map kedua.

Inferno menjadi map penentuan, FURIA masih memegang momentum secara mentalitas, sehingga bisa segera unggul 4-0 sebagai T side. Setelahnya pertandingan berlanjut dengan kedua tim saling bertukar skor. Seiring waktu, ekonomi Gen.G mulai stabil di permainan, memperkenankan mereka unggul 9-6 ketika masuk half-time.

Sumber: HLTV
BnTeT bersama Gen.G saat bertanding di DreamHack Open Anaheim. Sumber: HLTV

Setelahnya peran BnTeT begitu terasa, seiring ia mengamankan triple-kill dan membuat Gen.G unggul makin jauh, 11-6. FURIA masih sempat bertahan lewat kemenangan yang mereka lakukan dengan keputusan anti-eco yang penuh risiko. Tapi Gen.G kembali dapat momentum lewat clutch yang dilakukan daps dan Kenneth Suen (koosta) yang membawa mereka kepada kemenangan yang gemilang dengan skor 16-9.

Kemenangan ini memberikan Gen.G hadiah uang sebesar US$18.000 (sekitar Rp269 juta) dan 1600 poin untuk menuju ke Rio Major 2020. Selamat untuk Gen.G! Semoga BnTeT bisa terus memberikan performa yang terbaik, dan membanggakan Indonesia di skena CS:GO internasional.

Gen.G Menjadi Juara T1 Valorant Invitational, Kalahkan Team Brax 3-1

Beberapa waktu lalu, organisasi esports asal Korea Selatan, T1, mengumumkan beberapa inisiatif mereka terhadap Valorant. Mereka segera merilis roster untuk bermain dan streaming game FPS besutan Riot Games, serta menggelar turnamen Valorant, bekerja sama dengan Nerd Street Gamers selaku penyelenggara.

Digelar pada 4 Mei 2020 lalu, kompetisi diikuti oleh 8 tim, mulai dari Team Shroud, Sentinels, dan banyak nama besar FPS lainnya, dengan format double-elimination. Berlangsung selama dua hari, tim Gen.G melibas Team Brax 2-1 pada babak Grand Final.

Dari 8 tim, mungkin hanya Gen.G dan Sentinels yang merupakan tim profesional. Sisanya hanya merupakan tim yang berisikan streamer. Team Brax yang melaju ke babak final sendiri sebenarnya berisikan tiga pemain T1, namun mereka terpaksa menggunakan pemain tambahan yaitu pro CS:GO Tyler Latham (Skaadoodle) dan Jonathan Jablonowski (Elige).

Turnamen merupakan debut bagi Gen.G. Ini mengingat roster mereka baru diumumkan satu hari sebelum turnamen besutan T1 dimulai. Begitu juga Sentinels, karena baru mengumumkan roster Valorant mereka beberapa waktu lalu, yang salah satunya pemainnya adalah Sinatra, peraih gelar MVP Overwatch League.

Sayangnya beberapa tim tersebut tidak berhasil mendapat hasil yang optimal. Sentinels hanya menang satu kali di hari pertama, dan langsung kalah di pertandingan hari kedua. Sementara tim lain seperti mouseSpaz dan Team Shroud mengalami nasib serupa.

https://twitter.com/GenG/status/1257441149545058307

Babak final antara Gen.G melawan Team Brax menjadi pertandingan yang sangat sengit antara keduanya. Gen.G sempat kewalahan melawan pemain-pemain papan atas yang bertanding untuk Team Brax, mereka pun kalah pada map 1. Beruntung mereka berhasil comeback, berhasil memenangkan pertandingan di ronde ketiga dengan skor 13-11.

Kemenangan tersebut memberikan tim Gen.G hadiah sebesar US$25.000 (sekitar Rp378 juta), hadiah yang cukup besar untuk turnamen dari game yang bahkan belum rilis secara penuh.

Kemenangan Gen.G pada turnamen ini juga menjadi unik, karena sebelumnya T1 berhasil membantai Gen.G 3-0 pada laga final League of Legends Championship Korea. Kira-kira, akankah Gen.akan menjadi tim yang dominan dalam skena kompetitif Valorant masa depan?

Gen.G Dikabarkan Masuk ke Dalam Franchise LCK 2021

Awal April lalu, Liga League of Legends Korea Selatan (LCK) mengumumkan akan berganti menjadi franchise model pada tahun 2021. Setelah beberapa saat, Gen.G dikabarkan akan menjadi satu tim yang melamar untuk bergabung ke dalam LCK, mengutip laporan VentureBeat yang terbit senin lalu.

Gen.G merupakan salah satu organisasi esports besar di Korea Selatan. November 2019 lalu, organisasi esports ini juga baru mendapatkan suntikan dana dari akselerator asal New York. Tim mereka di LCK juga merupakan salah satu tim yang disegani. Walau gagal mendapat titel juara LCK 2020 Spring, namun mereka tetap dianggap sebagai satu dari 4 tim terkuat di LCK.

Sumber: Riot Official Media
Sumber: Riot Official Media

Sayangnya belum ada informasi lebih lanjut, terkait biaya investasi franchise model LCK 2021. Sebagai gambaran, biaya investasi Overwatch League adalah 20 juta dolar AS (sekitar Rp309 miliar), Call of Duty League 25 juta dolar AS (sekitar Rp387 miliar), lalu League of Legends Championship Series (LCS Amerika Utara) adalah 10 juta dollar AS (sekitar Rp154 miliar) pada tahun 2017 lalu. Melihat ini, maka bisa jadi harga masuk franchise LCK 2021 akan berada di kisaran tersebut.

Terkait ketertarikan Gen.G terhadap sistem baru LCK di tahun 2021, Chris Park CEO Gen.G memberi komentarnya kepada VentureBeat.

“Kami sedang memikirkan cara untuk membuat struktur agar perusahaan kami bisa terhubung dengan partner strategis. Franchising di esports adalah sesuatu yang baru. League of Legends telah melakukannya di Tiongkok, Eropa, dan Amerika Utara. Korea adalah yang terakhir. Kami berpikir bahwa League of Legends akan menjadi cabang esports yang paling banyak ditonton. Korea Selatan merupakan tempat dengan banyak peluang menarik, mengingat tempat itu adalah tempat lahirnya esports di dunia. Apalagi Korea Selatan memiliki basis pemain nasional terkuat di dunia.”

Sumber: GameReactor
Chris Park, CEO Gen.G. Sumber: GameReactor

Hingga saat ini, liga franchise memang sedang menjadi buah bibir dalam ekosistem esports. Overwatch League bisa dibilang pionir yang menerapkan sistem ini. Setelah kejadian tersebut, beberapa esports game lain pun mulai mencoba menjajakinya.

Dalam konteks lokal ada Mobile Legends Professional League (MPL), yang mulai menerapkan model franchise pada musim ke-4. Tak hanya itu, CS:GO yang bertahan selama bertahun-tahun dengan model kompetisi terbuka, mulai coba gunakan model franchise lewat gelaran Flashpoint. Ini membuat pelaku industri menerka bahwa model ini akan menjadi masa depan bagi esports.

Jika melihat bagaimana model liga ini banyak diterapkan di banyak tempat, dan diterima banyak elemen ekosistem, sepertinya memang model ini punya potensi untuk menjadi lebih umum lagi di masa depan.

BnTeT bersama Gen.G Juarai DreamHack Open Anaheim 2020

Akhir pekan kemarin menjadi puncak dari gelaran DreamHack Open Anaheim. Berlangsung sejak tanggal 21 hingga 23 Februari 2020 kemarin, 8 tim terbaik dari regional barat bertarung demi total hadiah sebesar US$100.000 (sekitar Rp1,3 miliar) dan juga kesempatan bertanding di gelaran bergengsi tinggi, DreamHack Masters Jonkoping 2020.

Babak final DreamHack Open Anaheim, menyelipkan kisah perjuangan satu jagoan CS:GO asal Indonesia Hansel Ferdinand (BnTeT) yang berjuang bersama tim Gen.G untuk melawan tim FURIA. Sebagai pertandingan LAN perdana bagi Gen.G, performa yang mereka hasilkan bisa dibilang melebihi ekspektasi banyak orang.

Sumber: Twitter @DreamHackCSGO
Sumber: Twitter @DreamHackCSGO

Bagaimana tidak, tim Gen.G mendapatkan kemenangan sempurna, tanpa ada kekalahan satu kalipun dalam gelaran ini. Pada babak Grup, BnTeT dan kawan-kawan menang dua kali dengan cukup mudah melawan tim ENCE dan Complexity Gaming. Memasuki babak playoff, lawan pertama mereka adalah tim North. Walau North memberikan perlawanan yang cukup berarti, namun Gen.G pada akhirnya lagi-lagi berhasil mendapat kemenangan 2-0 dalam seri pertandingan best-of 3.

Babak final mereka bertemu dengan FURIA. Mengawali pertarungan dengan map Nuke yang dipilih FURIA, Gen.G malah berhasil memenangkan pistol round pertama saat berada di CT side. Berkat hal tersebut, Gen.G akhirnya bisa dengan leluasa mendominasi permainan. Pada first-half, Gen.G sudah mengamankan skor 10-5 dengan permainan clutch dari Sam Oh (s0m) dan Timothy Ta (autimatic). Ronde pertama diakhiri Gen.G dengan cukup mulus, skor 16-7.

Masuk pertandingan kedua, persaingan jadi semakin ketat. Seakan baru bangun, FURIA memberikan perlawanan terbaik mereka. Namun demikian first-half lagi-lagi dipegang Gen.G dengan skor 10-5. FURIA tentu tak mau kalah, sedikit demi sedikit, mereka mendekatkan jarak skor lewat kemenangan ronde demi ronde.

Secercah harapan muncul ketika FURIA menemukan celah di pertahanan Gen.G, ditambah momen penting ketika Vinicus Figueiredo (VINI) dari FURIA memenangkan situasi 1v2 setelah memasang bom. FURIA terus menekan, tapi Gen.G terus bertahan. Dominasi Gen.G masih terlalu kuat, apalagi setelah momen BnTeT melibas tiga pemain untuk mendapatkan skor 12-10. FURIA berhasil memaksa Gen.G masuk overtime, namun pada akhirnya Gen.G tetap berhasil memenangkan permainan dengan skor 19-15. Dengan ini maka berikut 4 besar gelaran DreamHack Open Anaheim CS:GO.

  • CHAMPION – Gen.G (US$50.000 atau sekitar Rp695 juta)
  • 2nd Place – FURIA (US$20.000 atau sekitar Rp278 juta)
  • 3rd – 4th Place – North (US$10.000 atau sekitar Rp139 juta)
  • 3rd – 4th Place – Complexity Gaming (US$10.000 atau sekitar Rp139 juta)

Sungguh debut yang sangat luar biasa dari BnTeT bersama tim Gen.G di skena kompetitif CS:GO barat. Kemenangan ini tidak bisa dianggap remeh, apalagi mengingat skena kompetitif CS:GO di barat (NA dan EU) bisa dibilang sebagai regional kompetitif paling berat. Selamat untuk Gen.G dan BnTet!

Sumber header: Twitter @DreamHackCSGO