Gojek’s Effort for Mature Online Grocery Business, GoMart to Provide Shopping Partner

With the rapid growth of online grocery services, Gojek reactivated GoMart in 2019. In order to support its development, a shopping assistant service called #EmakJago is recently launched.

Gojek’s Head of Groceries, Tarun Agarwal revealed to DailySocial that the pandemic has boosted GoMart’s popularity, it’s proven from the increasing number of traction and users. In fact, GoMart’s monthly gross transaction value (GTV) increased by 5x during the pandemic from February to October 2020.

“From this moment, we continue striving to improve services, one of which is by increasing the variety of product categories, including fresh food products,” Tarun said.

Along with this service improvement, new partners have joined GoMart, including Lotte Mart and Best Meat. GoMart will also work with more supermarket and hypermarket merchants in the near future.

Since its relaunch back in 2019, GoMart has partnered with Alfamart and AlfaMidi. Apart from Jabodetabek, GoMart online shopping services can is also available in Medan, Palembang, Makassar as well as big cities in Java & Bali and will soon be active in other big cities in Indonesia.

Throughout the pandemic, the online grocery service business is quite in demand. Not only Gojek, but other local technology giants also enter this segment, for example Blibli through the Bliblimart in-app feature. In addition, there is also HappyFresh which continues to expand its services, at the end of November 2020 they just officially launched in Bali.

Actively recruiting partners

Pelatihan Emakjago layanan asisten GoMart
Training Gomart’s assistant service Emakjago

About the kind of partner GoMart chose to become an assistant, it is said that as to the name of their campaign, #EmakJago, GoMart wanted to embrace those who have spare time among housewives to join as assistants. In order to increase the number of assistants in the coming months, GoMart will actively recruit hundreds of “housewives” who will be placed in supermarkets and hypermarkets throughout the city where GoMart operates.

“All experienced shopping assistants have been equipped with special training and a strict recruitment process including interviews and online tests in order to serve customers in selecting quality fresh food ingredients,” Tarun said.

Before the assistant service launching, GoMart’s research and testing process had been carried out in the last three months. This service has become one of the key features for purchasing fresh groceries straight from supermarkets such as Lotte Mart. Customers can also communicate directly with the #EmakJago shopping assistant, which is equipped with a choice of in-app phone and SMS features to facilitate the shopping process.

GoMart is also equipped with features that ensure customer safety and comfort in ordering goods. “Through the order tracking feature, customers can track orders in real-time. In ensuring the order to reach the customer, GoMart driver partners will be asked to enter the PIN code stated on the shopping receipt from the merchant before completing the order

“We will continue to innovate to make it easier for customers to meet their needs online by increasing product options, embracing more supermarket and hypermarket partners, expanding the GoMart service area including developing the #EmakJago shopping assistant service in the near future,” Tarun said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Gojek Berupaya Mematangkan Bisnis “Online Grocery”, GoMart Kini Punya Mitra Belanja

Melihat besarnya pertumbuhan layanan online grocery, GoMart kembali diaktifkan oleh Gojek tahun 2019 lalu. Untuk menunjang perkembangannya, belum lama ini diluncurkan layanan asisten belanja yang mereka sebut dengan #EmakJago.

Kepada DailySocial, Head of Groceries Gojek Tarun Agarwal mengungkapkan, pandemi telah menjadikan layanan GoMart makin populer terlihat dari meningkatnya jumlah traksi dan pengguna. Terbukti, gross transaction value (GTV) bulanan GoMart naik sebesar 5x lipat selama pandemi dari Februari hingga Oktober 2020.

“Berangkat dari hal tersebut, kami terus berupaya meningkatkan layanan, salah satunya dengan semakin bertambahnya ragam variasi kategori produk, termasuk produk bahan makanan segar, ” kata Tarun.

Seiring dengan peningkatan layanan ini, mitra-mitra baru telah bergabung bersama GoMart, yaitu Lotte Mart dan Best Meat. GoMart juga akan bekerja sama dengan lebih banyak merchant supermarket dan hypermarket dalam waktu dekat.

Sejak diluncurkan kembali pada 2019 lalu, GoMart telah bermitra dengan Alfamart dan AlfaMidi. Selain di Jabodetabek, saat ini layanan belanja online GoMart juga sudah dapat dinikmati pelanggan di Medan, Palembang, Makassar serta kota-kota besar di Jawa & Bali dan akan segera aktif di kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Sepanjang pandemi, bisnis layanan online grocery memang terlihat terus digenjot. Tidak hanya Gojek, raksasa teknologi lokal lainnya pun terus lakukan penetrasi, misalnya Blibli melalui fitur Bliblimart yang ada di aplikasi. Selain itu, ada juga HappyFresh yang terus perluas layanan, akhir bulan November 2020 lalu mereka baru resmikan kehadiran di Bali.

Lancarkan perekrutan mitra secara aktif

Pelatihan Emakjago layanan asisten GoMart
Pelatihan Emakjago layanan asisten GoMart

Disinggung seperti apa kategori mitra yang kemudian dipilih oleh GoMart menjadi asisten, disebutkan sesuai dengan nama kampanye mereka yaitu #EmakJago, GoMart ingin merangkul mereka yang memiliki waktu luang dari kalangan ibu-ibu rumah tangga untuk bergabung menjadi asisten. Untuk menambah jumlah asisten dalam waktu beberapa bulan mendatang, GoMart secara aktif akan melakukan perekrutan ratusan “emak-emak” yang akan ditempatkan di merchant supermarket dan hypermarket di seluruh kota di mana GoMart beroperasi.

“Seluruh emak-emak asisten belanja berpengalaman telah dibekali pelatihan khusus serta proses rekrutmen ketat termasuk interview hingga tes secara online agar dapat melayani pelanggan dalam memilih bahan makanan segar berkualitas,” kata Tarun.

Sebelum diluncurkan layanan asisten GoMart, proses riset dan uji coba telah dilakukan GoMart dalam waktu tiga bulan terakhir. Layanan ini telah menjadi salah satu fitur utama yang baru diluncurkan untuk membelanjakan bahan makanan segar langsung dari lokasi supermarket seperti Lotte Mart. Pelanggan pun dapat berkomunikasi langsung dengan asisten belanja #EmakJago yang dilengkapi pilihan fitur telepon dan sms dalam aplikasi untuk memudahkan proses belanja.

GoMart juga dilengkapi dengan fitur-fitur yang menjamin keamanan dan kenyamanan pelanggan dalam pemesanan barang. “Lewat fitur order tracking pelanggan dapat melacak pesanan secara real-time. Untuk memastikan pesanan sampai pada pelanggan, mitra driver GoMart akan diminta untuk memasukkan kode PIN yang tertera dalam struk belanja dari merchant sebelum menyelesaikan order

“Tentunya kami akan terus berinovasi untuk semakin memudahkan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya secara online dengan menambah pilihan produk, merangkul lebih banyak mitra supermarket dan hypermarket, memperluas area layanan GoMart termasuk mengembangkan layanan asisten belanja #EmakJago dalam waktu dekat,” kata Tarun.

Application Information Will Show Up Here

GO-MART Hadirkan Layanan Pembelian Kartu E-Money untuk Akses Jalan Tol

Pada tanggal 31 Oktober mendatang, pemerintah memutuskan untuk semua transaksi pembayaran jalan tol di Jakarta harus menggunakan uang elektronik alias e-money. Memanfaatkan momen ini, GO-JEK secara khusus menjalin kerja sama dengan pihak perbankan yang menjual e-money untuk menghadirkan opsi pembelian kartu e-money melalui GO-MART.

Untuk pengguna GO-MART di Jakarta, kini sudah ada beberapa pilihan pembelian e-money untuk akses ke jalan tol, di antaranya produk E-Money & E-Toll (Mandiri), Flazz (BCA), Brizzi (BRI), Tap Cash (BNI), dan B-Link (BTN). Penjualan e-money ini sudah berlaku untuk pengguna di Jabodetabek mulai 3 Oktober 2017 lalu.

Untuk melakukan pembelian, akses opsi GO-MART lalu pilih bank penerbit kartu. Selanjutnya pengguna diminta untuk mengisi ulang saldo pertama. Sayangnya layanan ini belum bisa digunakan untuk melakukan isi ulang atau top-up, sehingga perlu dipastikan pengguna memilih opsi e-money dari bank yang biasa digunakan sebelumnya.

Dalam sebuah kesempatan, Pingkan Irwin selaku VP Marketing GO-JEK mengatakan bahwa tersedianya e-money di GO-MART dimaksudkan untuk meningkatkan akses masyarakat dalam memperoleh e-money secara lebih mudah, tidak perlu antre di pintu tol atau bank.

Application Information Will Show Up Here

Go-Mart Perluas Jangkauan ke Tujuh Kota Lain di Indonesia

Layanan belanja dari Go-Jek, Go-Mart, hari ini meresmikan kehadirannya ke tujuh kota baru di Indonesia, yakni Palembang, Balikpapan, Batam, Solo, Malang, Manado dan Samarinda. Diungkapkan oleh Project Lead Go-Mart Diaz Sikar bahwa ekspansi ini dilakukan dengan menggandeng beberapa retailer besar yang ada di wilayah tersebut.

Langkah ini menyusul apa yang dilakukan oleh Go-Jek 9 bulan lalu, membawa Go-Mart ke luar wilayah Jabodetabek dengan bereskpansi ke Bandung, Bali dan Makassar.

Penetrasi Go-Mart diyakini oleh Diaz akan mendapatkan peminat yang tinggi, termasuk dari sisi penyedia bisnis ritel di wilayah setempat, yakni memberi solusi bagi dalam hal cost efficiency untuk kebutuhan warehouse.

“Kehadiran Go-Mart di tujuh kota baru ini juga merupakan bentuk komitmen kami untuk selalu memberikan manfaat tidak hanya bagi pengguna jasa, namun juga bagi para mitra driver, mitra bisnis dalam hal ini para retailer, dan masyarakat kebanyakan … Saat ini kami juga memberikan gratis biaya pengantaran untuk setiap pembelanjaan dengan Go-Pay di toko berstiker,” pungkas Diaz.

Pemain di segmen bisnis serupa di Indonesia saat ini sudah ada beberapa. Selain Go-Mart ada juga HappyFreshHonestbeeKeSupemarket, dan Hypermart. Bisnis ini tergolong masih sepi peminat, jika dibandingkan dengan ride-hiling services, layanan on-demand berbasis trasportasi lain, ataupun digitalisasi ritel dalam bentuk e-commerce. Namun potensinya sangat besar, mengingat terbentuknya cash-less society dengan keberagaman layanan online yang mendukungnya.

Application Information Will Show Up Here

Melihat Peta Persaingan Layanan “Grocery” Online di Indonesia

Penggantian CEO HappyFresh dan penjualan RedMart Singapura ke Lazada menjadi highlight akhir tahun 2016 yang menunjukkan kerasnya persaingan bisnis grocery online di kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Melihat peta persaingan yang ada, model bisnis yang tampaknya bakal bertahan adalah yang berafiliasi dengan pemain ritel konvensional yang sudah ada.

Sekitar 4-5 tahun yang lalu, beberapa pemain teknologi berusaha men-disrupt bisnis pasar swalayan. Mereka menciptakan inventorinya sendiri dan berusaha menjadi pasar swalayan yang hanya beroperasi secara online. Fast forward ke tahun 2017, kebanyakan dari mereka tidak bisa bertahan.

Hanya SeroyaMart yang tersisa dari rezim lama dan masih bergerilya berjualan melalui beberapa marketplace besar, meskipun tampaknya tidak lagi mempertahankan layanan e-commerce-nya sendiri.

Tahun ini setidaknya ada 5 pemain layanan grocery online di Indonesia. Mereka adalah HappyFresh, Honestbee, KeSupemarket, Hypermart, dan Go-Mart. Yang terakhir merupakan bagian Go-Jek. KeSupermarket adalah joint venture grup pemilik Ranch Market dan Kresna Graha Investama, sedangkan Hypermart merupakan perpanjangan tangan grup ritel Lippo yang dikelola MatahariMall.

Kendati dari sisi nominal pangsa pasar bisnis grocery online belum signifikan di Indonesia, masih ada keyakinan bagi mereka untuk mengeksploitasi lebih dalam potensi di segmen tersebut.

Grocery sebagai kebutuhan pokok masyarakat, setiap rumah membutuhkannya / Pixabay
Grocery sebagai kebutuhan pokok masyarakat, setiap rumah membutuhkannya / Pixabay

Mendefinisikan model bisnis kepada masyarakat

Jika melihat segmentasi produk yang dijajakan, grocery adalah barang yang sehari-hari dibutuhkan di setiap rumah, bahan makanan. Segmentasinya jelas, kebutuhan rumah tangga, umumnya dikelola oleh ibu atau asisten rumah tangga. Implikasinya penyedia layanan grocery perlu menyesuaikan strategi manuver (pemasaran, penyampaian produk dan lain-lain) yang sesuai dengan pangsa pasarnya.

Mengambil kasus di Jabodetabek, pasar tersebut sedang didominasi digital native dan digital immigrant, namun memiliki kadar kepekaan terhadap digitalisasi yang jauh berbeda. Para ibu di perkotaan, yang tech savvy, umumnya perempuan karier dan menyerahkan kebutuhan rumah tangga kepada asisten di rumah (umumnya non tech savvy). Sementara ibu rumah tangga yang berbelanja langsung secara sehari-hari masih banyak dikategorikan ke dalam digital immigrant.

Polanya menjadi semakin jelas, produknya menjadi kebutuhan banyak orang, tetapi pembelanjanya memiliki level yang perlu disesuaikan dan diedukasi dalam mengadopsi digitalisasi. Tantangannya tentu bagaimana membawa layanan online grocery ke segmentasi mayoritas tersebut.

Pendekatan terpadu perlu dilakukan dengan mendefinisikan ulang layanan online grocery secara lebih gamblang, memasarkannya dalam medium yang tepat dan melakukan edukasi pengguna dari hulu ke hilir. Masih terlalu lama untuk menunggu golongan digital native menjadi mayoritas konsumen di pasar produk grocery.

Keterlibatan komponen lain untuk penetrasi layanan online grocery

Melewati era millenium, pertumbuhan pengguna digital di Indonesia begitu signifikan, semua survei dan penelitian menyatakan simpulan yang sama. Internet menjadi faktor utama, kemampuannya untuk melebur jarak dan waktu membuat penggunanya terbuai. Lebih spesifik layanan internet yang makin memanjakan, ditambahkan penetrasi perangkat pintar yang tak kalah tinggi angkanya. Namun internet dan perangkat pintar tak akan mungkin sepopuler itu tanpa ada layanan/aplikasi pendukung di dalamnya.

Digitalisasi banyak didorong penetrasi mobile, e-commerce dan on-demand / Pixabay
Digitalisasi banyak didorong penetrasi mobile, e-commerce dan on-demand / Pixabay

Di Indonesia, popularitas digital dalam sektor riil banyak didorong hal-hal berikut ini yang memberikan edukasi secara native untuk adopsi layanan digital dalam aktivitas masyarakat, yakni media sosial, e-commerce dan on demand. Orang menjadi terbiasa berkomunikasi online berkat media sosial, orang menjadi terbiasa bertransaksi online berkat e-commerce, dan orang menjadi percaya untuk memilih layanan berbasis aplikasi berkat on demand.

Kembali kepada pasar online grocery, layanan ini trennya masih akan dianggap baru, sebelum ketiga hal di atas (media sosial, e-commerce, on demand) membentuk budaya baru dalam pemenuhan kebutuhan ini. Sama seperti ketika orang mulai meninggalkan taksi menuju layanan berbasis aplikasi. Selama kultur tersebut belum berhasil tertanam, tantangannya masih sangat besar, terlebih jika mengembalikan pada segmentasi konsumennya.

Ini hanya masalah waktu, karena ketiga hal di atas saat ini sudah mulai memperkenalkan sistem yang sama. Sebagai contoh melalui Go-Mart, orang yang sebelumnya sudah sangat terbiasa menggunakan aplikasi untuk memesan ojek, akan dibiasakan berbelanja menggunakan jasa tukang tersebut. Tak terkecuali segmen e-commerce yang memberikan pelayanan yang lebih luas, dengan cakupan produk makin beragam dan dukungan logistik satu jam sampai.

Ya, online grocery diperkirakan masih akan bergantung pada popularitas layanan lain dalam berkembang di Indonesia. Kendati demikian, dengan angka yang minim di wilayah yang terbatas, online grocery masih terlihat menjanjikan. HappyFresh pernah merilis sebuah laporan yang menyatakan tahun 2020 total pasar grocery online di Asia akan mencapai lebih dari Rp 182,4 triliun.


Amir Karimuddin berkontribusi untuk penulisan artikel ini

Go-Jek Hadirkan Go-Mart di Bandung, Bali, dan Makassar

Go-Jek Indonesia secara resmi telah melebarkan jangkauan layanan Go-Mart ke tiga kota baru. Masing-masing adalah Bandung, Bali dan Makassar. Kehadiran Go-Mart ke tiga kota tersebut menyusul wilayah Jabodetabek yang lebih dulu dijangkau oleh layanan Go-Mart.

Project Lead Go-Mart Nadia Tenggara dalam rilis persnya mengatakan bahwa kehadiran Go-Mart ke tiga kota tersebut merupakan bentuk komitmen Go-Mart untuk terus berupaya meningkatkan kualitas dan memperluas jangkauan wilayah Go-Mart.

“Lewat fitur GO-MART, customer dapat dengan mudah berbelanja, mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga yang berkaitan dengan hobi, karena kami menyediakan berbagai pilihan kategori toko di dalamnya. Saat ini, kami juga memberlakukan tarif pengantaran sebesar Rp10,000 saja di seluruh kota. Jadi selain mudah, lengkap, dan cepat, layanan ini juga memberikan solusi belanja yang terjangkau,” terang Nadia.

Nadia juga menjelaskan dalam ekspansinya kali ini Go-Mart telah mengganteng beberapa retailer kenamaan yang diharapkan bisa memenuhi beragam kebutuhan customer. Selain itu, Go-Mart juga ingin memberikan solusi bagi para retailer dalam hal Coast efficiency untuk kebutuhan warehouse mereka.

Ada pun beberapa retailer yang sudah menjalin kerja sama dengan Go-Mart antara lain, di Bandung ada Papaya Fresh Gallery (supermarket) dan Dukomsell (gadget). Di Bali, ada  Pepito (supermarket) dan Coco Mart (supermarket). Sedangkan di Makassar GO-MART bekerjasama dengan Bintang Internasional (gadget), Satu-Sama (supermarket), Toko Cahaya Oleh-Oleh (industri lokal) dan beberapa retailer lainnya.

“Menariknya GO-MART Indonesia tidak hanya bekerjasama dengan retailer tapi juga beragam industri lokal yang dapat ditemukan di dalam kategori toko ‘Local Produce’. Sebagai bagian dari Karya Anak Bangsa, GO-MART juga ingin terlibat menjadi wadah untuk mengembangkan industri lokal di Indonesia,” tutup Nadia.

Application Information Will Show Up Here

Sambut Hari Kasih Sayang, GO-MART Hadirkan Pop Up Store Buket Bunga

Menyambut hari kasih sayang yang jatuh pada hari minggu 14 Febuari 2016 mendatang, GO-MART sebagai bagian Go-Jek, bekerja sama dengan 160 petani bunga lokal di Jabodetabek menghadirkan Pop Up Store buket bunga dengan harga terjangkau dan pengantaran hanya dalam waktu 60 menit saja.

Mulai dari tanggal 13-15 Februari, konsumen dapat memilih berbagai pilihan buket bunga berkualitas dari petani lokal hanya dengan Rp 130 ribu. Konsumen cukup membuka aplikasi Go-Jek, dan memilih toko Romantic Gift Set di dalam fitur GO-MART untuk memperoleh buket bunga yang diinginkan hanya dalam waktu 60 menit.

“Melalui peluncuran Pop Up Store ini, GO-MART dapat menjadi solusi bagi para konsumen yang sering kali kesulitan memperoleh buket bunga dengan harga terjangkau di hari kasih sayang,” kata Project Lead GO-MART Nadia Tenggara.

Selain menghadirkan inovasi terbaru serta layanan alternatif di hari kasih sayang, GO-MART ingin membuka peluang bagi para petani lokal untuk dapat menjual buket bunga secara langsung kepada konsumen. Selain itu kerja sama ini juga memungkinkan para konsumen untuk membeli bunga di hari kasih sayang dengan mudah dalam waktu 60 menit.

“Melalui peluncuran Pop Up Store ini, GO-MART dapat menjadi solusi bagi para konsumen yang sering kali kesulitan memperoleh buket bunga dengan harga terjangkau di hari kasih sayang,” kata Nadia.

Application Information Will Show Up Here

Go-Jek Berambisi Menjadi Raja Penyedia Layanan On-Demand

Go-Jek merevolusi cara masyarakat berbelanja kebutuhan sehari-hari. Opsi “shop” yang sebelumnya ada kini disempurnakan menjadi Go-Mart yang mengizinkan para pengguna memesan produk atau barang di supermarket, minimarket, apotek, atau toko lainnya. Tak ingin disejajarkan dengan online marketplace, Go-Mart hanya menyediakan kebutuhan sehari-hari dengan estimasi waktu pengantaran sekitar 60 menit saja.  Pihaknya juga tak cepat puas dengan pencapaian saat ini, ada beberapa sektor yang nantinya akan dijajaki untuk memecahkan masalah sosial Indonesia.

Continue reading Go-Jek Berambisi Menjadi Raja Penyedia Layanan On-Demand

Go-Jek Offers New Services in Beta Version

Go-Jek, one of mostly discussed startups nowadays, announces that it’s preparing new lines of services. Within its latest app updates, the company added some new services, including Go-Box and three others, namely Go-Glam, Go-Clean, and Go-Massage. Continue reading Go-Jek Offers New Services in Beta Version

HappyFresh Prepares for Surabaya

Two weeks ago, leading online grocery delivery platform HappyFresh sealed an investment worth $12 million from a number of investors, including Sinar Mas Digital Ventures (SMDV) and Vertex Venture. DailySocial interviewed HappyFresh’s Co-Founder and CEO Markus Bihler about the funding and its effects to the company’s operations in Indonesia. Continue reading HappyFresh Prepares for Surabaya