Grab Ventures Is Now Official, Ready for Startup Acceleration in Southeast Asia

Grab announces Grab Ventures as an investment unit with an objective to find and build regional innovation. Some vertical industries targeted include online payments, finance, shopping, logistics, and food delivery. Previously, Grab has made some investments (and few acquisitions) in startups, one of those is Kudo in Indonesia.

One of the reasons for the developmental urgency of Grab Ventures is for O2O (Online-to-Offline) platform acceleration as Grab’s business model. By partnering with related tech startups, it’s considered more effective to support the business demand that keeps shifting dynamically. In the near future, Grab Ventures will start a Velocity program, it’s a startup accelerator in Southeast Asia.

The accelerator program is targeting at least 10 startups to be trained in the next 24 months, includes funding and opportunity for synergy. The registration is currently open on the official site ventures.grab.com.

“Grab will play an active role to grow and develop the startup ecosystem in Southeast Asia. It’s about empowerment and we invite the developing startups wanted to grow in the region to partners with Grab Ventures,” Anthony Tan, Group CEO & Co-Founder Grab, said as quoted by e27.

One of the succession strategies, Grab Ventures will partner with several strategic institutions, both government and private. It started off as the debut in Singapore, where Grab Ventures has partnered with Info Communications Media Development Authority (IMDA). The same strategy will also be applied in other operational areas, including Indonesia, Philippines, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar, and Cambodia.

Anthony Tan, in another session with CNBC, said that one thing being offered to the startups [to be trained] is an opportunity to use Grab’s capabilities, include technology, network, experts, and financial support. It includes GrabPay (electronic payment platform) that currently operating in many countries. The platform is expected to be able to support operations for the startup’s developing app.

He emphasized the key criteria for the selected startup is in growth-stage and willing to make the regional expansion. In terms of ownership, it will be flexible, he said. Some might be fully acquired, some will take minority ownership or others. With the current Grab valuation, Anthony Tan is confident that this will be a strategic step to help partners, customers, and startups to grow.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Grab Ventures Diresmikan, Siap Akselerasi Startup di Asia Tenggara

Grab mengumumkan pembentukan Grab Ventures sebagai sebuah unit investasi yang bertujuan untuk menemukan dan menumbuhkan inovasi di wilayah regional. Beberapa vertikal industri yang disasar meliputi online payments, finance, shopping, logistic, dan food delivery. Sebelumnya Grab memang sudah banyak berinvestasi (dan melakukan akuisisi) startup, salah satunya Kudo di Indonesia.

Urgensi pengembangan Grab Ventures salah satunya untuk mengakselerasi penguatan platform O2O (Online-to-Offline) yang terus dimatangkan sebagai model bisnis Grab. Karena dengan menggandeng startup teknologi di bidang terkait dinilai lebih efektif mendukung kebutuhan bisnis yang terus berubah dinamis. Dalam waktu dekat Grab Ventures akan memulai program Velocity, yakni akselerator untuk startup di Asia Tenggara.

Program akselerator tersebut menargetkan setidaknya 10 startup untuk dibina dalam 24 bulan mendatang, termasuk diberi investasi permodalan dan kesempatan sinergi dengan Grab. Saat ini pendaftaran juga sudah mulai dibuka melalui situs resminya di ventures.grab.com.

“Grab akan memainkan peran aktif untuk menumbuhkan dan mengembangkan ekosistem startup di kawasan Asia Tenggara. Ini tentang pemberdayaan, dan kami mengundang startup di tahap pertumbuhan yang ingin berkembang di wilayah regional untuk bermitra dengan Grab Ventures,” ujar Group CEO & Co-Founder Grab Anthony Tan seperti dikutip e27.

Salah satu strategi suksesi ini, Grab Ventures akan bermitra dengan beberapa institusi strategis, baik di kalangan pemerintahan maupun swasta. Ini sudah dimulai dari debutnya di Singapura, di sana Grab Ventures telah bermitra dengan Info Communications Media Development Authority (IMDA). Termasuk nantinya juga akan dilakukan hal sama di wilayah operasional lain, meliputi Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja.

Di sesi lain, Anthony Tan dalam sebuah wawancara bersama CNBC mengungkapkan, salah satu yang ditawarkan kepada para startup yang nanti dibina ialah kesempatan untuk memanfaatkan kapabilitas yang dimiliki Grab, meliputi aset teknologi, jaringan, pakar dan dukungan finansial. Termasuk platform pembayaran elektronik (GrabPay) yang saat ini sudah beroperasi di banyak negara. Harapannya platform pembayaran tersebut dapat menunjang operasional aplikasi yang dikembangkan para startup.

Anthony Tan juga menegaskan, kriteria kunci untuk startup yang dipilih ialah tengah dalam growth-stage dan memiliki kemauan kuat untuk melakukan ekspansi regional. Soal kepemilikan, ia mengatakan akan cukup fleksibel. Beberapa mungkin akan diakuisisi sepenuhnya, beberapa akan diambil kepemilikannya secara minoritas, dan lainnya. Dengan valuasi Grab saat ini, Anthony Tan cukup percaya diri langkah ini akan menjadi strategis untuk membantu mitra, pelanggan, dan startup untuk bertumbuh.