Grab Nonaktifkan Fitur GrabHitch Bike (UPDATED)

Grab mengeluarkan pengumuman resmi mengenai penghentian layanan GrabHitch Bike. Layanan tersebut dinonaktifkan mulai tanggal 20 April 2018. Mereka yang aktif menggunakan layanan tersebut diminta untuk segera menarik dana atau cash out karena pihak Grab menentukan batas akhir sampai tanggal 9 April 2018.

GrabHitch Bike adalah satu dari banyak pilihan jenis layanan transportasi yang disuguhkan Grab, memungkinkan pengguna untuk nebeng motor mereka yang ingin pergi ke tujuan yang sama. Dengan layanan nebeng ini diharapkan pengguna bisa mendapatkan tarif yang lebih murah.

Layanan nebeng yang ditawarkan Grab tidak hanya untuk sepeda motor saja, tetapi juga nebeng mobil. Dalam pengumuman Grab, yang dinonaktifkan hanya GrabHitch Bike, tidak untuk GrabHitch Car.

Sampai berita ini ditulis kami masih belum mendapatkan konfirmasi dari pihak Grab mengenai alasan penonaktifkan layanan GrabHitch Bike. Besar kemungkinan karena layanan ini sudah sepi peminat, GrabHitch Bike masih kalah pamor dengan Grab Bike maupun Grab Car.

GrabHitch adalah salah satu inovasi yang dibawa Grab ke Indonesia untuk membantu mereka bersaing di industri transportasi online tanah air. Pesaing mereka satu-satunya, Go-Jek, tidak memiliki bentuk layanan nebeng, sehingga itu bisa menjadi pembeda.

Update : Pihak Grab mengkonfirmasi bahwa layanan GrabHitch Bike dihentikan karena masuk dalam tahan evaluasi.

“Saat ini, layanan GrabHitch Bike tengah dalam tahap evaluasi guna menambahkan serangkaian pembaruan teknologi sehingga tidak dapat dinikmati oleh pengguna di Jakarta dan Bandung selama proses tersebut berlangsung. Layanan Grab lainnya tetap berfungsi seperti biasa. Kami berterima kasih atas dukungan dan kesetiaan para pengguna dan ingin kembali menekankan kepada para mitra pengemudi dan penumpang kami bahwa Grab berkomitmen untuk senantiasa berinovasi guna memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat Indonesia, serta menyediakan serangkaian produk dan layanan untuk membantu upaya pemerintah menyelesaikan berbagai permasalahan dan tantangan lokal,” kata Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar.

Application Information Will Show Up Here

Gandeng PT KAI, Grab Tempatkan GrabVenue di 49 Stasiun Jabodetabek

Bertujuan untuk memudahkan pengguna kereta api commuter line untuk jalur Jabodetabek, Grab menjalin kerja sama strategis dengan PT KAI dan menempatkan fasilitas GrabVenue di 49 stasiun kereta api di Jabodetabek.

Setelah sebelumnya fasilitas GrabVenue ini sudah bisa dinikmati di mall dan lokasi umum lainnya, GrabVenue di beberapa stasiun di Jabodetabek diharapkan bisa mempermudah pengguna untuk memesan, menunggu poin penjemputan usai turun dari kereta api commuter line.

Dalam rilisnya, Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengungkapkan, tujuan ini dapat terealisasi dengan kemitraan strategis Grab dengan PT KAI untuk menyediakan moda transportasi yang terintegrasi yang dapat menjadi pilihan yang hemat waktu.

“Sebagaimana mayoritas komuter telah bergantung pada layanan commuter line untuk menunjang perjalanan sehari-harinya dari/ke Jabodetabek, fokus utama kami di sini adalah untuk membantu mereka secara efisien mencapai destinasinya.”

Besarnya pengguna commuter line setiap hari yang sudah mencapai angka 27.679.000 orang atau setara dengan 81,9% dari total penumpang kereta api di Indonesia. Preferensi ini juga tercermin dari pertumbuhan penumpang commuter line secara year-on-year sebesar 10,9% selama periode Januari – Agustus 2017.

Fasilitas layanan GrabNow dan GrabHitch

Untuk membantu pengguna commuter line kalangan senior yang belum memahami cara memesan Grab melalui aplikasi, GrabVenue juga dilengkapi dengan booth pemesanan layanan GrabNow dan GrabHitch di stasiun kereta. Dengan demikian setelah turun dari commuter line, para komuter kini dapat memulai perjalanannya dengan Grab tanpa harus pergi keluar dari stasiun kereta api.

Mereka dapat memesan perjalanannya dari aplikasi Grab mereka sendiri atau dengan mengunjungi fasilitas GrabVenue di pintu masuk dari setiap stasiun, serta menuju ke titik penjemputan resmi Grab yang berlokasi di pintu keluar.

“Kami berharap program ini dapat menjadi tolak ukur bagi kota-kota lain di Tanah Air, sehingga setiap orang dapat menikmati perjalanan yang lebih mulus dan aman melalui moda transportasi terintegrasi kami,” tutup Ridzki.

Application Information Will Show Up Here

Grab Indonesia Resmikan Layanan “Carpooling” Sosial GrabHitch Mobil

Aplikasi ride hailing Grab meresmikan layanan carpooling sosial GrabHitch Mobil di Indonesia, setelah terlebih dahulu memperkenalkan GrabHitch Motor pada Oktober 2016 yang lalu.

Layanan ini menyasar para komuter reguler, seperti kalangan profesional, manajer, eksekutif, dan lainnya sebaga pengemudi yang memiliki kursi ekstra di mobilnya untuk menjemput teman seperjalanan (pemesan) dengan rute yang sama. GrabHitch Mobil baru bisa digunakan pada awal Juni nanti, namun bakal mengaspal di empat kota, yakni Jakarta, Bandung, Malang, dan Surabaya.

Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengklaim GrabHitch adalah bentuk aksi sosial perusahaan dalam rangka mengurangi jumlah mobil berpenumpang tunggal yang melakukan perjalanan menuju atau dari pusat kota setiap harinya.

Tak hanya itu, Grab ingin mendorong semakin banyak orang untuk bepergian bersama dalam satu kendaraan, sekaligus meningkatkan pengalaman pengguna aplikasi Grab makin mulus.

“Grab berkomitmen untuk senantiasa berinovasi agar dapat membantu memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat Indonesia. [..] Kami tidak melakukan sharing profit [untuk GrabHitch] karena memang tidak ada profit di sini, sekadar mengurangi biaya perjalanan, [GrabHitch] hanya untuk memperluas pemakaian teknologi dari Grab saja,” ujar Ridzki, Rabu (24/5).

[Baca juga: Riset Jana: Grab adalah Aplikasi On-Demand Paling Banyak Dipasang di Indonesia, Go-Jek Paling Aktif Dipakai]

Keempat kota yang dipilih Grab untuk GrabHitch Mobil, menurut laporan dari Global Traffic Scorecard, termasuk kota dengan tingkat kemacetan tertinggi di Indonesia. Mengutip dari laporan BPS di 2014, ada 3 juta mobil penumpang yang beredar di Jakarta, dengan pertumbuhan sekitar 8,75% per tahun.

“Kami perkenalkan GrabHitch Mobil sebagai tindak lanjut atas kesuksesan dari peluncuran GrabShare dan GrabHitch Motor, serta dipacu oleh kenyataan bahwa smakin banyak masyarakat yang menggunakan layanan carpool.”

Perbedaan antara GrabHitch dan GrabShare

Untuk membandingkan lebih jauh antara layanan GrabShare yang sebelumnya telah hadir, Ridzki menjelaskan bahwa GrabHitch Mobil diinisiasikan oleh pengemudi itu sendiri yang sebelumnya menentukan rute perjalanan regulernya.

Ketika pengemudi sudah membuat rute, maka sistem akan mencari pemesan dengan rute yang kurang lebih sama. Setiap pengemudi dalam seharinya hanya dapat melayani dua perjalanan dengan masing-masing perjalanan dapat menampung maksimal empat kursi.

“Sementara untuk biaya GrabHitch Mobil sebesar Rp1.500 per km. Biaya indikasi ini akan lebih murah hingga 50% dari layanan on demand seperti GrabCar, yang tarifnya sesuai demand pada saat itu.”

Sedangkan dari segi pengemudi GrabHitch adalah pengemudi reguler yang mendaftarkan diri untuk layanan GrabHitch Mobil dalam aplikasi penumpang Grab.

Untuk pemesanannya harus dilakukan secara di muka, antara 15 menit sampai 7 hari sebelum penjemputan. Adapun sistem pembayarannya, Grab menyediakan dua opsi yakni secara tunai atau memanfaatkan GrabPay.

“Dari segi pengemudi juga berbeda. Kalau GrabShare adalah pengemudi profesional GrabCar Ekonomi yang terdaftar untuk mengoperasikan layanan komersial. [..] Pengguna bisa membandingkan sendiri kedua layanan ini. GrabHitch memang lebih murah, namun tidak fleksibel. Sedangkan GrabCar menang dari sisi elastisitasnya.”

Para pengemudi yang tertarik bergabung, mereka hanya perlu mendaftar melalui aplikasi Grab. Caranya mengklik ikon GrabHitch (Nebeng) Mobil, pilih tombol ‘Be a GrabHitch Driver Now’ dan ikuti instruksi yang tertera.

Dokumen yang perlu dilengkapi di antaranya SIM A, KTP, STNK, dan memiliki mobil pribadi dengan asuransi mobil. Pengemudi juga diharuskan berumur minimal 18 tahun dengan pengalaman mengemudi selama 1 tahun.

Application Information Will Show Up Here

Grab Resmi Luncurkan Layanan GrabHitch (Nebeng) di Jakarta

Setelah sempat disinggung sebelumnya di Echelon Indonesia 2016 beberapa waktu lalu, hari ini (19/10) Grab resmi meluncurkan layanan berbagi kendaraan roda duanya GrabHitch (Nebeng). Layanan ini menawarkan perjalanan jarak jauh door-to-door dengan biaya terjangkau bagi para komuter yang tinggal di wilayah seputaran Jakarta, meliputi Bekasi, Depok dan Tangerang. Cara kerja GrabHitch (Nebeng) ialah mencocokkan pengemudi yang akan menuju ke rute yang sama dengan orang yang akan nebeng.

Mengacu pada data yang dirilis Badan Pusat Statistik DKI Jakarta tahun 2014 lalu, sebanyak 69,46 persen dari 1.38 juta komuter melakukan perjalanan harian dengan kendaraan pribadi, kendati akan berhadapan dan menyebabkan kemacetan semakin parah. Sembari infrastruktur transportasi dibangun, GrabHitch (Nebeng) berupaya menjembatani kesenjangan yang ada dengan memberikan peluang bagi pengemudi ke pusat kota dengan menerapkan sistem carpool atau bikepool dengan penumpang.

Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata meyakini bahwa GrabHitch (Nebeng) dapat menjadi alternatif yang baik, menjadi pilihan kepada komuter yang menggunakan layanan berbiaya rendah seperti bus dan kereta untuk menuju tempat kerja. Hal ini turut didukung dengan studi internal Grab terhadap 10.000 komuter di Jabodetabek, 73 persen di antaranya melakukan perjalanan seorang diri ke tempat kerja, baik dengan mobil maupun motor.

Tarif perjalanan dengan GrabHitch (Nebeng) dihitung berdasarkan jarak perjalanan dan diinformasikan di muka sehingga memungkinkan penumpang untuk mempertimbangkan biayanya sebelum melakukan pemesanan. Pengemudi sepeda motor yang melakukan perjalanan menuju tempat kerjanya kini dapat mengurangi biaya perjalanannya dengan tarif GrabHitch (Nebeng) yang dirancang untuk menutupi variabel biaya pengemudi, seperti bahan bakar dan depresiasi kendaraan.

“Kehadiran GrabHitch (Nebeng) akan membantu sebagian besar dari pengemudi yang melakukan perjalanan seorang diri ini untuk mencari penumpang dengan mudah guna berbagi biaya perjalanannya dan juga bersosialisasi saat di pemberhentian dalam perjalanan panjangnya. Hal ini merupakan pengembangan dari budaya nebeng di Jakarta dan kami meningkatkannya melalui sistem pencocokkan pengguna yang efisien serta tingkat keamanan yang lebih tinggi,” ungkap Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar.

Untuk menjamin keamanan penumpang, seluruh pengemudi GrabHitch (Nebeng) dan kendaraannya akan dicek dan diverifikasi oleh pihak Grab sebelum mereka diperbolehkan untuk membawa penumpang. Mereka diwajibkan untuk menyediakan dokumen-dokumen sah, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM) hingga Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Tim Grab juga akan melakukan pengecekan informasi pelanggaran apapun yang akan membahayakan penumpangnya.

GrabHitch (Nebeng) bukan yang pertama kali di Jakarta, sebelumnya telah dikenalkan Nebengers dan UberPool.

Application Information Will Show Up Here

Layanan Nebeng GrabHitch Siap Beroperasi di Indonesia

Diperkenalkan kedatangannya saat Echelon Indonesia 2016, fitur carpooling Grab, GrabHitch, siap beroperasi di Indonesia. Jika Anda saat ini melihat ke aplikasi, logo GrabHitch sudah tertera dan menunjukkan informasi coming soon dan mengajak mitra pengemudi untuk bergabung. Penambahan fitur ini adalah yang pertama pasca perolehan pendanaan Seri F senilai 9,8 triliun Rupiah yang dipimpin oleh SoftBank Jepang.

GrabHitch sendiri tak berbeda dengan Nebengers atau pesaingnya, UberPool. Intinya adalah mengurangi jumlah kendaraan yang melaju di jalanan dengan membolehkan hingga 4 orang, yang menuju arah tujuan yang searea, menggunakan kendaraan Grab yang sama. Tarif yang diberlakukan tentu lebih murah dibanding jika Anda sendirian.

Tampilan GrabHitch di dalam aplikasi Grab / DailySocial
Tampilan GrabHitch di dalam aplikasi Grab / DailySocial

Grab sendiri sudah menunjukkan komitmennya untuk memenangkan pasar Indonesia dengan pengumuman pendanaan baru tiga hari yang lalu. Kehadiran GrabHitch melengkapi jajaran layanan di Indonesia, yang sudah mengakomodasi pemesanan taksi, kendaraan roda dua, kendaraan roda empat, dan pemesanan makanan.

Berkaca pada pengalaman UberPool, sesungguhnya carpooling dengan tujuan berbeda-beda, meskipun mungkin dalam radius yang tidak terlalu jauh, tidak selalu nyaman. Hal ini berbeda dengan konsep Nebengers yang mengadopsi skema kendaraan umum, point-to-point atau setidaknya area-to-area.

Kita tunggu bagaimana implementasi GrabHitch nantinya.

Application Information Will Show Up Here