Portable SSD Samsung T7 Mampu Mentransfer Data Hampir 10x Lebih Cepat dari Hard Disk Eksternal Biasa

Januari lalu, Samsung menyingkap sebuah portable SSD unik bernama T7 Touch. Unik karena perangkat itu dilengkapi sensor sidik jari untuk mengamankan data di dalamnya. Masalahnya, tidak semua orang membutuhkan proteksi secanggih ini, dan sebagian mungkin hanya mendambakan sebuah SSD berkecepatan tinggi yang bisa dibawa-bawa.

Buat mereka yang masuk kategori tersebut, Samsung T7 adalah pilihan yang lebih tepat sekaligus lebih hemat. Di Amerika Serikat, perangkat ini sekarang sudah dipasarkan dalam tiga varian kapasitas yang berbeda: 500 GB ($110), 1 TB ($200), dan 2 TB ($370), lebih terjangkau daripada T7 Touch dengan kapasitas yang sama.

Keunggulan utama perangkat seukuran kartu nama ini terletak pada kecepatan transfer datanya. Berbekal interface NVMe, T7 menjanjikan kecepatan baca maksimum hingga 1.050 MB per detik dan kecepatan tulis hingga 1.000 MB per detik saat terhubung via sambungan USB 3.2 Gen 2.

Samsung T7

Memang belum sengebut Samsung X5 yang memadukan interface NVMe dan sambungan Thunderbolt 3, akan tetapi performa T7 dua kali lebih cepat daripada pendahulunya, Samsung T5, yang masih mengandalkan interface SATA. Jujur saya pribadi kesulitan membayangkan, mengingat T5 saja sudah sempat membuat saya terkagum-kagum dengan kecepatannya. Kalau dibandingkan hard disk ekternal biasa yang masih berisi piringan, kinerja T7 diklaim 9,5x lebih cepat.

Dari segi keamanan, T7 menawarkan enkripsi AES 256-bit yang akan meminta pengguna mencantumkan kata sandi sebelum bisa mengakses isinya. Perlu dicatat, fitur keamanan ini sebaiknya dimatikan apabila hendak menyambungkan T7 ke iPad Pro, sebab aplikasi pendampingnya belum tersedia di iOS.

Secara fisik, desain T7 sebenarnya tidak jauh berbeda dari T5, hanya saja rangka aluminiumnya lebih tipis (7,6 mm dibanding 10,5 mm). Kendati demikian, T7 masih diklaim tahan benturan dan bisa selamat meski terjatuh dari ketinggian dua meter.

Sumber: SlashGear dan Samsung.

Seagate Umumkan Power Bank + Hard Disk Eksternal untuk VR Headset Vive Focus

Konsep standalone yang diusung HTC Vive Focus berarti kita tidak memerlukan lagi perangkat tambahan untuk bisa menikmati virtual reality di mana saja dan kapan saja kita mau. Seperti halnya smartphone, Vive Focus memiliki prosesor dan baterainya sendiri. Namun yang menjadi pertanyaan, seberapa awet baterainya, apalagi mengingat resolusi display yang diusungnya tergolong tinggi (2880 x 1600)?

Dalam satu kali pengisian, HTC bilang Vive Focus bisa beroperasi selama sekitar tiga jam. Lalu apa jadinya kalau kita ingin bermain lebih lama dari itu? Well, HTC sudah menyiapkan solusinya dalam bentuk hasil kolaborasinya bersama Seagate.

Namanya Seagate VR Power Drive. Ia merupakan sebuah perpaduan antara power bank 5.000 mAh dan hard disk eksternal 1 TB. Ini bukan pertama kalinya perangkat semacam ini eksis, hanya saja ia merupakan aksesori resmi untuk Vive Focus, siap menyuplai daya ekstra atau menyediakan kapasitas penyimpanan tambahan dengan berbekal satu kabel USB-C saja.

Seagate VR Power Drive

Supaya tidak mengganggu sesi VR, bagian belakang perangkat dilengkapi penjepit agar bisa dicantolkan ke celana atau ikat pinggang. Karena dikembangkan bersama HTC, panjang kabelnya sudah pasti sangat pas untuk Vive Focus. Sebagai bonus, perangkat rupanya juga kompatibel dengan ponsel HTC U12+ yang dirilis belum lama ini.

Harganya belum diketahui, akan tetapi HTC bilang bahwa pemasarannya bakal dimulai pada kuartal ketiga tahun ini. Bisa jadi, Vive Focus versi global juga akan dirilis di waktu yang bersamaan.

Sumber: Seagate dan Road to VR.

Hard Disk Eksternal LaCie DJI Copilot Ditujukan untuk Pengguna Drone dan Menyimpan Sebuah Layar

Seagate terus melanjutkan kerja samanya dengan DJI dalam menyediakan solusi penyimpanan yang praktis untuk para pengguna drone. Tahun lalu, mereka memperkenalkan DJI Fly Drive, sebuah hard disk ekternal yang dilengkapi slot kartu microSD. Tahun ini, produk serupa dengan fungsionalitas ekstra datang dari anak perusahaannya, LaCie.

Dinamai LaCie DJI Copilot, hard disk eksternal ini cukup istimewa karena bagian atasnya dihuni sebuah layar. Layar ini bukan touchscreen, melainkan berfungsi untuk menampilkan progress transfer data yang berlangsung. Dengan demikian, memindah data ke hard disk bisa dilakukan tanpa PC maupun smartphone.

LaCie DJI Copilot

Kalau Fly Drive mengemas slot microSD, Copilot datang dengan slot SD card standar. Tidak cuma dari memory card, Anda bahkan bisa memindah file langsung dari kamera berkat kehadiran port USB-A dan USB-C pada sisi tubuh hard disk ini. Lebih lanjut, ia juga bisa difungsikan sebagai power bank andai diperlukan.

Selagi ponsel tersambung, pengguna juga dapat melihat foto atau video yang tersimpan dalam Copilot dalam resolusi penuh dengan bantuan aplikasi pendampingnya. Manajemen file, mulai dari mengganti nama sampai menghapus yang tidak dibutuhkan, juga dapat langsung dilakukan dalam skenario ini.

LaCie DJI Copilot

Kapasitasnya sendiri sama seperti Fly Drive, yakni sebesar 2 TB, sanggup menampung video 4K 30 fps dengan durasi total 65 jam dan lebih dari 20.000 foto berformat RAW. Semuanya dikemas dalam rangka yang tahan banting, tahan debu sekaligus tahan cipratan air.

LaCie DJI Copilot rencananya akan dipasarkan mulai musim semi tahun ini. Harganya $349, atau nyaris tiga kali lipat DJI Fly Drive.

Sumber: LaCie.

Bukan Sekadar Mem-Backup, Hard Disk Eksternal Ini Bisa Membuat Koleksi Foto Anda Searchable

Salah satu kelebihan layanan macam Google Photos adalah kemampuannya mengindeks koleksi foto yang pengguna miliki supaya dapat dicari menggunakan kata kunci yang relevan. Kendati demikian, tidak sedikit pengguna yang khawatir soal privasinya kalau melihat koleksi fotonya tersimpan di server Google dan dianalisa.

Sebuah startup asal kota London melihat ini sebagai suatu peluang. Mereka menciptakan solusi alternatif yang pada dasarnya merupakan Google Photos versi lokal, yang berarti koleksi foto Anda tidak akan terendus oleh server.

Dinamai Pholio, ia sejatinya merupakan perpaduan hard disk eksternal dan komputer mini yang dibekali sistem deep learning. Jadi, selain mem-backup koleksi foto dan video pengguna, Pholio juga akan mengindeks semuanya agar menjadi searchable.

Pholio

Istimewanya, pencarian dapat dilakukan selagi offline. Pengembangnya telah ‘melatih’ Pholio dengan jutaan gambar, dan Pholio dapat mengenali sekitar 20.000 kata kunci pencarian tanpa perlu tersambung ke internet. Kendati demikian, jika pengguna memutuskan untuk online, maka Pholio diyakini bisa mencari apa saja.

Pholio memiliki kapasitas sebesar 500 GB, atau 2 TB untuk versi Pro-nya. Pengguna bebas memilih untuk menyimpan foto atau video dalam resolusi asli, atau dalam versi yang dioptimalkan (3 – 4 MB untuk foto, serta resolusi 720p untuk video).

Fisik Pholio jauh lebih bongsor jika dibandingkan dengan hard disk eksternal berkapasitas yang sama. Di belakangnya tertanam sejumlah port, mulai dari port Ethernet, port USB sampai slot SD card. Perangkat ini sekarang sedang ditawarkan melalui situs crowdfunding Kickstarter seharga £299 (± Rp 5,4 juta).

WD My Book Duo Sediakan Ruang Sebesar 20 TB untuk Menyimpan Semua File Anda

Dengan semakin mainstream-nya action cam dan drone, ditambah terus meningkatnya popularitas vlogging, hard disk berkapasitas 2 TB pun bisa terisi penuh tanpa harus menunggu lama. Solusinya kerap dipercayakan pada media penyimpanan eksternal, dan Western Digital baru saja memperkenalkan alternatif yang sangat menarik.

Dijuluki My Book Duo, ini merupakan media penyimpanan eksternal dengan kapasitas terbesar yang pernah WD buat, namun bukan yang dimaksudkan untuk dibawa-bawa. Tumpukan HDD WD Red di dalamnya memberikan ruang sebesar 20 TB, dan kapasitas kolosal itu rupanya juga telah dioptimalkan untuk konfigurasi RAID.

Secara default, My Book Duo datang dalam konfigurasi RAID–0 guna menyuguhkan performa terbaik, dengan kecepatan baca mencapai angka 360 MB/s jika menggunakan sambungan USB-C miliknya – perangkat juga mengemas sepasang port USB Type-A standar. Andai diperlukan, pengguna juga bisa mengubah konfigurasinya menjadi RAID–1 demi keamanan data.

WD My Book Duo

Lebih lanjut soal keamanan, My Book Duo rupanya turut mendukung fitur enkripsi hardware 256-bit. Semua ini dikemas dalam bodi yang sepintas mirip dengan sebuah mini PC, dengan dimensi 160 x 100 x 180 mm dan gaya desain yang senada dengan seri My Passport maupun My Book.

WD My Book Duo saat ini sudah dipasarkan seharga $850, dengan jaminan garansi selama tiga tahun. 20 TB terlalu besar? WD juga menawarkan varian berkapasitas 16 TB ($630), 12 TB ($440), 8 TB ($350), 6 TB ($300) dan 4 TB ($280). Perangkat ini jelas bukan untuk semua orang, apalagi jika meninjau harganya, tapi lebih ditujukan buat para kreator konten yang kerap berkutat dengan koleksi multimedia dalam jumlah yang masif.

Sumber: WD.

Gandeng DJI, Seagate Luncurkan Hard Disk Eksternal untuk Pengguna Drone

Perekaman video 4K telah menjadi fitur standar drone di tahun 2017 ini, dan kapasitas kartu microSD yang dibutuhkan pun ikut membesar juga. Namun sebesar dan sebanyak apapun microSD yang Anda bawa, ada kalanya semua itu bakal terisi penuh meski sesi perekaman belum kelar. Solusinya? Backup dulu semuanya ke laptop, baru mulai merekam lagi.

Masalahnya, kalau laptop yang Anda bawa ternyata adalah MacBook Pro generasi terbaru, Anda membutuhkan dongle yang pastinya akan cukup merepotkan ketika berada di lapangan. Seagate dan DJI rupanya memiliki solusi yang lebih efektif dalam wujud sebuah hard disk eksternal dengan slot microSD terintegrasi.

Dijuluki Seagate DJI Fly Drive, produk ini merupakan buah kemitraan strategis antar kedua perusahaan. Wujudnya sepintas tidak berbeda dari hard disk eksternal pada umumnya, hanya saja di sisinya tampak sebuah slot kartu microSD yang kompatibel dengan tipe UHS-II, yang paling cepat kinerja baca-tulisnya saat ini.

Di balik bumpernya, terdapat kabel USB-C built-in / Seagate
Di balik bumpernya, terdapat kabel USB-C built-in / Seagate

Perangkat dilengkapi bumper guna menjamin durabilitasnya saat digunakan di lapangan. Di balik bumper tersebut, terdapat sebuah kabel USB-C built-in yang juga kompatibel dengan interface Thunderbolt 3. Jadi tanpa bantuan dongle sama sekali, Anda bisa memindah hasil rekaman drone dari microSD langsung ke Fly Drive atau storage internal laptop sendiri.

Fly Drive akan tersedia dalam beberapa varian kapasitas, yang paling besar adalah 2 TB. Menurut Seagate, kapasitas sebesar ini mampu menampung lebih dari 60 jam konten video 4K 30 fps. Tidak ada catatan khusus kalau Fly Drive hanya kompatibel dengan drone DJI, yang berarti Anda bisa menggunakannya bersama perangkat apapun dengan microSD.

Seagate DJI Fly Drive rencananya akan dipasarkan mulai musim panas ini seharga $120. Pembelinya juga akan diberi bonus akses ke software video editing Adobe Premiere Pro CC selama dua bulan.

Sumber: SlashGear dan Seagate.

Hard Disk Eksternal Terbaru Seagate Berdaya 8 TB, Tapi Tak Perlu Adaptor Daya Terpisah

Seiring perkembangan zaman, kapasitas yang dimiliki hard disk eksternal perlahan mulai menyamai hard disk internal. Namun semakin besar kapasitas hard disk eksternal, semakin besar pula ukuran fisiknya, serta biasanya harus ditemani oleh adaptor daya terpisah atau colokan USB ekstra. Hal ini jelas mengurangi kesan portable dari perangkat tersebut.

Namun dengan hadirnya teknologi USB-C atau USB 3.1, tidak selamanya hard disk eksternal berkapasitas besar membutuhkan adaptor daya terpisah. Seagate telah membuktikannya dengan meluncurkan Innov8, yang diklaim sebagai hard disk eksternal berdaya 8 terabyte pertama yang tidak membutuhkan adaptor daya terpisah.

Ukuran fisik Seagate Innov8 memang masih tergolong besar, akan tetapi ia hanya memerlukan satu colokan USB-C saja untuk bisa berfungsi. Dengan demikian, ia pun bisa digunakan bersama laptop generasi baru seperti MacBook yang hanya dilengkapi satu port USB-C, secara drastis meningkatkan kapasitas penyimpanan dari perangkat berbodi tipis tersebut.

Seagate Innov8

Innov8 dikemas dalam bodi berbalut aluminium yang kokoh, dengan desain bersirip yang sepertinya dimaksudkan agar perangkat tidak mudah panas ketika digunakan untuk mentransfer data dalam jumlah besar. Untuk menambah kesan portable, Innov8 bisa diletakkan dalam posisi tidur atau berdiri di atas meja.

Dari segi kapasitas, seberapa besar 8 TB itu? Menurut Seagate, Innov8 sanggup menyimpan hingga lebih dari 2 juta file lagu, 4 juta foto dan 800 video berkualitas HD. Perangkat ini rencananya akan mulai dipasarkan pada bulan April seharga $349, banderol yang premium untuk perangkat berkualitas premium.

Sumber: Seagate.

Hands-On Review HDD Eksternal Silicon Power Armor A80 versus Armor A65

Meningkatnya kualitas layanan, apapun jenisnya, akan memberi dampak pada naiknya tuntutan terhadap medium penyimpanan yang dapat diandalkan. Kabar baiknya, ada banyak sekali pilihan hard disk eksternal tersedia di pasar. Para produsen melengkapinya bersama bermacam-macam fitur unik demi memastikan ciptaan mereka tidak serupa dengan produk kompetitor.

Baiklah, anggap Anda sudah mem-backup data ke hard drive lain, lalu memutuskan untuk menghapus file-file duplikat di PC. Kini nasib data tersebut berada sepenuhnya di tangan hard disk eksternal. Semakin sering perangkat backup dibawa dan diakses, maka bertambah pula persentase resiko kehilangan, terutama karena faktor kerusakan fisik. Itulah alasannya mengapa Silicon Power memperkenalkan seri Armor.

Hard drive SP di seri Armor menjanjikan level ketangguhan istimewa. Beberapa di antara mereka didukung kemampuan anti-air, anti-debu, anti-benturan, dengan struktur sangat kuat berstandard militer. Dan di artikel ini, saya menguji dua model produk Silicon Power, yaitu Armor A80 dan Armor A65. Mana yang cocok untuk Anda? Silakan disimak.

Design, build & toughness

Armor A65
Penampilan Armor A65 sangat meyakinkan begitu Anda mengeluarkannya dari packaging. Unit review yang saya dapatkan ini dinominasi warna hitam, sekitar 90 persen permukaannya dibalut material karet dan sisi connector dibatasi oleh plastik oranye. Di tengah, pelapis karet tersebut terbuka dan mempunyai celah buat menyelipkan kabel USB. Lalu lubang port diproteksi penutup khusus. Ia memiliki dimensi 143,4×86,7×20,7mm dan bobot 293-gram.

Review Silicon Power Armor 16

Dua lapis karet dan frame tengah dikonstruksi secara unibody (ada tiga layer pertahanan), kemudian sistem suspensi di tengah menyediakan bantalan darurat ketika Armor A65 terbentur. Pendekatan ini tak hanya mengamankan hard drive kuat, tapi juga membuat A65 tidak mudah tergelincir dari tangan serta tahan baretan. Dan dengan sertifikasi IP67, produk sanggup menangkis debu dan air selama setengah jam di kedalaman maksimal satu meter.

Review Silicon Power Armor 02

Review Silicon Power Armor 06

Ketika hard disk biasa jatuh, ia akan mengeluarkan bunyi yang mengakhawatirkan. Silakan jatuhkan A65, HDD sedikit memantul di lantai, diiringi suara ‘dug’ pelan. Saya ulang beberapa kali, dan A65 masih bisa beroperasi seperti biasa. Rancangan A65 juga memberi solusi tak terduga: sewaktu kotor dan berdebu, tinggal cuci saja hard disk eksternal tersebut dengan air keran.

Armor A80
Meskipun sama-sama merepresentasikan ketangguhan SP Armor, wujud A80 cukup berbeda dari A65. Dimensinya simetris, berukuran 139x94x18,1mm dengan berat 293-gram. Lapisan logam aluminium mengelilingi tubuh, kemudian bingkainya sendiri terbuat dari plastik. Kabel USB super-pendek dapat disembunyikan di rongga samping, dan di seberangnya Anda bisa menemukan port USB ber-cover karet.

Review Silicon Power Armor 07

Tentu saja Armor A80 tidak sehebat A65 dalam menghindari goresan. Jika Anda memakainya semena-mena, hard disk lebih mudah baret atau penyok. Walau demikian, Armor A80 tetap mampu mengamankan file-file penting Anda apapun yang terjadi. Ia lulus sertifikasi IPX7 serta tes ‘transit drop‘ – terlempar dan jatuh ke air dangkal, maksimal berkedalaman satu meter selama setengah jam.

Review Silicon Power Armor 09

Review Silicon Power Armor 08

Hebatnya lagi, A80 sanggup menahan tekanan seberat 300 kilogram. Melalui video, produsen mendemonsrasikan kekuatan hard drive saat dijatuhkan dari ketinggian tiga meter, diarahkan ke bagian samping, pojok dan ujung luar.

Review Silicon Power Armor 12

Winner…
Dari perspektif daya tahan, A80 dan A65 memang sama-sama mengagumkan. A80 sedikit lebih unggul dari A65 berkat kapabilitas tahan tekanan, hal ini saya buktikan sendiri dengan berdiri satu kaki di atas hard disk, dan ia tetap berjalan normal saat dicolokkan ke komputer. Lalu apakah A80 memenangkan kategori desain dan build?

Review Silicon Power Armor 11

Mempunyai fitur ketahanan tinggi terhadap kerusakan memang sangat krusial, namun kita harus menilai dari aspek praktis. Sesering apa Anda mesti membawa hard disk eksternal ke lokasi-lokasi riskan seperti kamar mandi, camping ground atau area proyek? Meski Armor A80 menyimpan premis lebih menarik bagi banyak orang, saya tetap memilih Armor A65 karena lebih kecil, lebih nyaman dibawa-bawa, dan lebih mudah disimpan.

Feature & performance

Armor A65
Tidak ada yang terlalu spesial dari segi konektivitas Armor A65. Ia ditopang teknologi USB 3.0, ber-connector jenis A-male-to-A-male, umum dan mudah ditemukan. Untuk menjaga data, Silicon Power tak lupa melengkapinya dengan software enkripsi HDD Lock Utility, didesain khusus untuk A65. Pemakaiannya sederhana, ia cuma meminta Anda memasukkan password tiap kali membuka data.

Review Silicon Power Armor 03

Saya melakukan uji coba langsung dengan meng-copy file dari hard disk utama ke Armor A65. Ada dua tipe data yang saya gunakan, yaitu koleksi MP3 sebesar 26,6GB dan konten direktori Steam, kebetulan saat ini berukuran 40,3GB.

Review Silicon Power Armor 14

Buat tipe data audio yang sejenis, proses transfer 26,6GB terpantau memakan waktu selama 5 menit 43 detik. Laju tampaknya lebih cepat untuk data bersifat heterogen semisal hasil instalasi app Windows, pemindahan isi Steam 40,3GB cuma membutuhkan kira-kira 7 menit 25 detik. Speed berada konstan di kisaran 70-80MBps, sempat turun ke 65MBps dan sesekali menyentuh 90MBps.

Armor A80
Armor A80 didukung software SP Widget, mampu men-sinkronisasi dan mem-backup dokumen serta folder, mengunci komputer berdasarkan password dan waktu. Via USB 3.0, Silicon Power menjanjikan laju menyentuh titik 5Gbps (Gigabit). Dalam tes, Armor A80 terlihat lebih gesit dibanding A65. Untuk meng-copy lagu, speed tidak pernah jatuh di bawah 75MBps, dan membaca di kecepatan 102,7MBps. Tapi sayang sekali unit review ini mempunyai kendala.

Review Silicon Power Armor 10

Entah mengapa Armor A80 selalu terputus dan tersambung secara tiba-tiba, sehingga saya tidak bisa mentransfer seluruh 26,6GB data (plan setting di power option hard disk notebook sudah saya pastikan berada di never turn-off). Problem tidak hilang walaupun kabel USB saya tukar, dan frekuensi eror jadi lebih sering saat menggunakan kabel lebih panjang. Semoga masalah tersebut tidak ditemui konsumen lain.

Review Silicon Power Armor 15

Winner…
Kedua model tersebut mempunyai kapasitas penyimpanan sebesar 2 terabyte, fitur plug-and-play dan sama-sama tidak memerlukan pasokan listrik eksternal. Membahas soal adu gesit, Armor A80 lebih cepat dari A65, namun dalam level yang cukup tipis. Buat pemakaian sehari-hari, mungkin Anda hampir tidak dapat membedakannya.

DS Verdict

Apapun pilihan Anda, Silicon Power merupakan hard drive tepat bagi konsumen yang mengutamakan faktor keamanan ketimbang mobilitas. Mereka tidak semungil dan se-portable Seagate Backup Plus, tetapi dibayarkan dengan level ketangguhan jempolan. Armor A80 dan A65 2TB cocok untuk merelokasi data dan koleksi dokumen-dokumen berharga. Saya pribadi cenderung memilih Armor A65 karena alasan desain dan bentuk yang lebih ringkas.

SP Armor A65 2TB dibanderol seharga Rp 1,9 juta, sedangkan Armor A80 2TB ditawarkan di harga Rp 2 juta.

Review Silicon Power Armor 13