LG Studio Virtual Designer Bantu Anda Mendesain Dapur Impian

Selama bertahun-tahun, LG telah menawarkan deretan perabot dapur yang komplet, mulai dari kulkas, kompor, oven sampai mesin pencuci piring. Akan tetapi produk terbarunya malah bukan berwujud mesin sama sekali, melainkan sebuah web app untuk membantu konsumen mengumpulkan inspirasi terkait rencananya merenovasi dapur di kediaman masing-masing.

Namanya LG Studio Virtual Designer, dan ia bisa diakses langsung dari browser komputer tanpa memerlukan plugin tambahan. Sesuai namanya, Anda bisa melihat desain dapur secara virtual dalam situs ini, menyesuaikan beberapa bagiannya dengan selera Anda, dan yang terpenting, menyaksikan bagaimana perabot-perabot dapur dari lini LG Studio bisa berpadu secara harmonis.

Pertama-tama, Anda diminta memilih terlebih dulu tipe warna perabot yang diinginkan, apakah stainless steel biasa atau yang berwarna hitam. Selanjutnya, Anda juga harus menentukan apakah kompornya ingin ditanam atau berdiri sendiri.

Langkah kedua adalah memilih gaya desain dapur yang diinginkan; apakah itu klasik, kontemporer atau yang disebut dengan istilah modern farmhouse. Gambar yang Anda lihat di atas adalah tipe modern farmhouse dengan kompor tertanam dan perabot berwarna serba hitam.

Terlihat bagus? Wajar saja, mengingat yang merancang adalah seorang desainer kenamaan, Nate Berkus. Pun begitu, Anda masih dibebaskan untuk melakukan kustomisasi lebih lanjut, seperti memilih tipe tekstur dan warna kabinet, tembok, lantai maupun mejanya.

Selesai dengan semua itu, Anda tinggal mengunduh gambarnya dan berharap desainer pilihan Anda bisa memenuhinya. Opsi sharing ke media sosial juga tersedia, krusial mengingat tujuan LG sebenarnya adalah menjadikannya sebagai panggung demonstrasi dari lini perabot dapur kelas high-end mereka.

Di luar sana memang ada beberapa software serupa, namun setidaknya penawaran LG ini bisa dimanfaatkan tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun. Saya pribadi berharap ke depannya LG bisa menambahkan variasi desain sekaligus model-model perabot yang bisa dipilih.

Sumber: Digital Trends.

Zera Food Recycler Sulap Sampah Dapur Menjadi Pupuk dalam Kurun Waktu 24 Jam

Dapur biasanya menjadi salah satu ruangan dalam rumah dengan sampah yang paling menumpuk. Kalau kita cukup telaten, sampah-sampah yang mayoritas sisa bahan makanan tersebut sebenarnya bisa diolah menjadi pupuk kompos. Sayang sebagian besar dari kita tidak punya cukup waktu untuk memperhatikan hal semacam itu.

Namun lain ceritanya kalau kita punya perabot bernama Zera Food Recycler ini. Sesuai namanya, ia berfungsi untuk mengolah sisa bahan makanan menjadi pupuk, tapi istimewanya semua ini bisa dilakukan dalam kurun waktu 24 jam, dan yang paling penting, tanpa Anda perlu melakukan apa-apa.

Ukuran perangkat ini memang cukup besar, tapi desainnya tampak elegan dan tingginya setara meja dapur pada umumnya sehingga pengguna bisa lebih mudah membuang sampah ke dalam biliknya. Perlu dicatat, pengguna dianjurkan untuk tidak membuang sisa bahan makanan berupa tulang-belulang karena pisau milik Zera tidak cukup kuat untuk memotong-motongnya.

Pupuk hasil olahan akan disimpan dalam kontainer khusus yang bisa dilepas dengan mudah / Whirlpool
Pupuk hasil olahan akan disimpan dalam kontainer khusus yang bisa dilepas dengan mudah / Whirlpool

Cara kerjanya sendiri sangat sederhana, dimana sebelum mulai membuang sampah Anda hanya diminta untuk memasangkan filter karbon untuk mengurangi bau tak sedap, serta bahan aditif yang terbuat dari sabut kelapa dan baking soda. Komponen terakhir ini berguna untuk mempercepat proses penguraian sampah bahan makanan tersebut.

Sesudahnya, Anda tinggal memperlakukan Zera seperti keranjang sampah biasa. Perpaduan oksigen, kelembapan, panas dan alat pengaduk pada akhirnya akan menyulap sisa-sisa bahan makanan yang terkumpul tersebut menjadi pupuk.

Zera dikembangkan oleh W Labs, divisi khusus produsen perabot rumah ternama Whirlpool yang mendedikasikan waktunya untuk mengembangkan perabot rumahan yang unik. Zera Food Recycler rencananya akan dipasarkan tahun ini juga seharga $1.199. Bagi yang ingin memilikinya lebih cepat sekaligus mendapat potongan harga, Zera juga ditawarkan via situs crowdfunding Indiegogo – sayang sejauh ini cuma untuk pasar AS saja.

Sumber: Engadget dan Whirlpool.

Router Wi-Fi Ini Amankan Perangkat Smart Home Anda dari Serangan Hacker

Pengguna PC pastinya pernah mendengar nama Symantec. Mereka adalah developer di balik software antivirus kenamaan, Norton. Di tahun 2017 ini, Symantec memutuskan untuk terjun ke bisnis hardware, akan tetapi masih tidak jauh-jauh dari spesialisasinya di bidang antivirus dan proteksi malware.

Hardware yang dimaksud bernama Norton Core, sebuah router Wi-Fi dengan fokus pada sektor keamanan. Faktor yang mendorong terciptanya router ini adalah semakin populernya tren smart home maupun IoT (Internet of Things), dimana pada dasarnya hampir semua perangkat elektronik yang ada di rumah konsumen sekarang mengemas konektivitas Wi-Fi dan terhubung dengan jaringan cloud.

Core sejatinya dapat berfungsi seperti router Wi-Fi biasa, hanya saja Symantec memastikan jaringan yang dibuatnya akan aman setiap saat. Core diberi tugas khusus untuk memperhatikan traffic secara saksama, mengisolasi perangkat-perangkat yang bekerja tidak sebagaimana mestinya; contohnya ketika ada seorang hacker yang memanfaatkan bohlam pintar Anda sebagai backdoor untuk menembus jaringan di kediaman Anda.

Tersedia dalam dua pilihan warna, Norton Core dirancang agar lebih menyerupai dekorasi ruangan ketimbang perangkat elektronik / Symantec
Tersedia dalam dua pilihan warna, Norton Core dirancang agar lebih menyerupai dekorasi ruangan ketimbang perangkat elektronik / Symantec

Agar konsumen tidak dibuat pusing oleh istilah-istilah teknis yang biasa didapati pada bidang keamanan, Norton Core akan menyajikan hasil evaluasi dalam wujud skor sederhana yang mengindikasikan tingkat keamanan dalam jaringan Anda, plus sejumlah tips untuk meningkatkan keamanannya.

Symantec berharap Norton Core bisa menarik perhatian konsumen dari semua kalangan, bukan cuma para geek saja. Itulah mengapa desainnya sengaja dibuat agar menyerupai dekorasi ruangan ketimbang perangkat elektronik, sama kasusnya seperti Google Wifi.

Perangkat ini rencananya akan dipasarkan mulai musim panas mendatang seharga $280, akan tetapi Symantec saat ini telah menerima pre-order dengan potongan harga sebesar $80.

Sumber: Digital Trends dan Symantec.

Samsung FlexWash + FlexDry Bermisi untuk Menghemat Waktu Mencuci dan Mengeringkan Pakaian

Mencuci dan mengeringkan pakaian merupakan salah satu pekerjaan rumah yang cukup menyita waktu. Sering kali, hal ini dikarenakan konsumen memilih untuk mencuci pakaian dalam secara terpisah dari jenis pakaian lainnya, demikian pula saat mengeringkannya dengan mesin pengering.

Guna menyelesaikan masalah umum semacam ini, Samsung sudah menyiapkan solusi dalam wujud kombo mesin cuci + mesin pengering bernama FlexWash + FlexDry. Menariknya, sepasang perangkat ini pada dasarnya merupakan dua mesin cuci dan dua mesin pengering dalam satu sistem terintegrasi.

Masing-masing mesin dibekali dengan dua kompartemen khusus. Kompartemen utama FlexWash memiliki kapasitas sekitar 140 liter, sedangkan kompartemen atasnya yang dimaksudkan untuk pakaian dalam memiliki kapasitas 28 liter. Kedua kompartemen bisa dioperasikan secara bersamaan demi menghemat waktu secara signifikan.

Kompartemen atas masing-masing mesin dimaksudkan untuk mencuci dan mengeringkan pakaian dalam tanpa perlu menyita waktu lebih banyak / Samsung
Kompartemen atas masing-masing mesin dimaksudkan untuk mencuci dan mengeringkan pakaian dalam tanpa perlu menyita waktu lebih banyak / Samsung

FlexDry di sisi lain juga menerapkan prinsip yang sama. Kompartemen atasnya dirancang khusus untuk mengeringkan pakaian dalam dengan aliran udara panas yang terkontrol, dimana suhu akan disesuaikan dengan jenis material yang ada pada pakaian dalam yang hendak dikeringkan.

Samsung cukup percaya diri kombo FlexWash + FlexDry ini bisa disesuaikan dengan beragam cara konsumen memperlakukan cuciannya. Kemudahan pengoperasiannya pun juga dijamin, dimana FlexWash tidak memerlukan dua sambungan aliran air yang terpisah.

Terakhir, sesuai dengan tren Internet of Things, kedua mesin dapat dioperasikan dari kejauhan menggunakan smartphone, sekaligus dimonitor tiap-tiap siklusnya. Samsung FlexWash + FlexDry tak lama lagi akan dipamerkan di ajang CES 2017, sayang banderol harganya belum diungkapkan.

Sumber: Samsung.

Cermin Pintar HiMirror Ingin Menjadi Konsultan Kesehatan Kulit Pribadi Anda

Gara-gara keisengan seorang engineer Google, istilah cermin pintar belakangan cukup ramai dibicarakan di dunia teknologi. Premisnya sederhana saja: selain menjadi alat bantu berdandan, cermin juga bisa menyajikan sejumlah informasi, dan di titik tertentu, membantu pengguna tetap produktif selagi bernarsis ria.

Perangkat serupa memang masih tergolong baru, sehingga konsep yang ditawarkan mungkin masih sulit diterima oleh konsumen secara luas. Pun demikian, hal ini tidak mencegah sebuah perusahaan bernama HiMirror untuk meracik formula baru akan sebuah cermin pintar.

Produknya yang bernama sama merupakan sebuah cermin kecil yang Anda tambatkan pada cermin yang sudah ada. Fungsinya, selain menampilkan informasi cuaca maupun agenda dari Google Calendar, adalah memeriksa kondisi kesehatan wajah dan kulit penggunanya.

HiMirror mengemas sebuah kamera beresolusi tinggi yang diklaim dapat menganalisa berbagai elemen wajah; mulai dari kerutan, bercak gelap sampai pori-pori. Semua elemen ini akan diperiksa guna menyajikan laporan yang berisi tentang kesehatan kulit pengguna secara menyeluruh.

Buat yang khawatir soal privasi, kamera HiMirror bisa dinonaktifkan kapan saja pengguna mau / HiMirror
Buat yang khawatir soal privasi, kamera HiMirror bisa dinonaktifkan kapan saja pengguna mau / HiMirror

HiMirror bisa dianggap sebagai buku rapor dari produk-produk kecantikan dan kesehatan kulit. Kameranya bisa memindai barcode produk, kemudian dari situ pengguna bisa memantau perkembangan kondisi kesehatan wajah dan kulitnya selama memakai produk tersebut secara rutin. HiMirror bahkan bisa mengirim reminder ketika masa kadaluarsa produk sudah dekat.

Berkat kemampuannya mengenali wajah dan suara, HiMirror bisa digunakan oleh 6 pengguna yang berbeda sekaligus. Ya, HiMirror pada dasarnya bisa dijadikan konsultan wajah dan kecantikan pribadi untuk seluruh anggota keluarga Anda.

Secara fisik, HiMirror tahan terhadap kondisi ruangan yang lembab, menjadikannya ideal ditempatkan di kamar mandi. Bagi yang merasa parno dengan kehadiran sebuah kamera di salah satu ruangan paling privat di rumah, kameranya bisa ditutup kapan saja perangkat sedang tidak digunakan.

HiMirror saat ini sudah dipasarkan seharga $189. Ia dapat menyinkronisasikan data yang dikumpulkan dengan perangkat Android maupun iOS.

Sumber: Digital Trends.

Dari Menggiling Sampai Menyeduh, Spinn Coffee Maker Siap Hidangkan Kopi Ternikmat

Saya bukan fanatik kopi, tapi saya kenal beberapa orang yang hanya mau menyeruput kopi bikinannya sendiri yang digiling, ditakar dan diseduh sesempurna mungkin. Singkat cerita, membuat secangkir kopi yang nikmat itu sulit. Namun setidaknya sekarang ada coffee maker yang bermisi memudahkan semuanya.

Namanya Spinn, dan penampilannya yang berwujud silinder terlihat jauh lebih elegan ketimbang mesin pembuat kopi lain. Tapi tentu saja, penampilan itu tidak terlalu penting, yang penting adalah bagaimana Spinn dapat membuatkan Anda kopi yang sempurna hanya dengan menekan satu tombol saja.

Spinn mengerjakan semuanya tanpa bantuan perangkat lain, mulai dari menggiling biji kopi dengan tingkat kehalusan yang pas, memanaskan air dan menyeduhnya dengan gaya sentrifugal. Kecepatan putarannya pun akan disesuaikan dengan jenis kopi yang diinginkan; pelan untuk kopi biasa, cepat untuk espresso, misalnya.

Spinn dibekali tombol-tombol kapasitif untuk dioperasikan tanpa smartphone / Spinn
Spinn dibekali tombol-tombol kapasitif untuk dioperasikan tanpa smartphone / Spinn

Hal lain yang membuat Spinn menarik adalah caranya mengolah ampas dari kopi yang telah diseduh. Ampas ini benar-benar dikeringkan dan disisihkan ke kontainer khusus, sehingga konsumen bisa dengan mudah membuangnya atau menjadikannya pupuk tanaman.

Spinn bisa dioperasikan tanpa smartphone via tombol-tombol kapasitif yang berada di sisi depannya. Tapi jika Anda mengunduh aplikasi pendampingnya, Anda bisa membuatkan jadwal sehingga Spinn akan menyeduh di saat yang Anda minta – setelah mandi pagi misalnya.

Setelah menyeduh, Spinn akan mengeringkan ampas kopi dan menyisihkannya ke kontainer khusus / Spinn
Selesai menyeduh, Spinn akan mengeringkan ampas kopi dan menyisihkannya ke kontainer khusus / Spinn

Dari aplikasi ini, Anda juga bisa memesan biji kopi secara online. Spinn memang bisa digunakan bersama biji kopi apapun – mau yang Anda panggang sendiri atau yang Anda terima dari layanan berlangganan macam Gordi – tapi keuntungan jika Anda membeli lewat aplikasinya adalah resep-resep kopi yang bisa disajikan dengan biji tersebut akan otomatis dikenali dan Spinn siap membuatkannya seketika itu juga.

Pre-order Spinn Coffee Maker saat ini sudah dibuka dengan harga $299 untuk varian standarnya. Tersedia pula varian Pro yang datang bersama tangki biji kopi lebih besar dan frother susu seharga $599. Di luar masa pre-order, harga retail-nya akan naik 40 persen.

Sumber: Digital Trends dan Spinn.

June Oven Andalkan AI untuk Menjadi Perabot Terpandai di Dapur Anda

Memasak itu penuh dengan ketidakpastian. Saat memanggang satu ayam utuh misalnya, Anda hanya bisa mengandalkan feeling dan pengalaman untuk mengetahui apakah bagian dalamnya sudah benar-benar matang dengan pas atau belum.

Mereka yang belum pernah memanggang ayam sebelumnya jelas akan kesulitan. Namun ini tak perlu terjadi seandainya ada perabot yang sanggup mengenali apa yang hendak dimasak dan memastikan semuanya berjalan sesuai rencana, bahkan tanpa campur tangan terlalu banyak dari sang koki amatir.

Dimensi June Oven tergolong ringkas, tapi bisa memuat satu ayam utuh di dalamnya / June
Dimensi June Oven tergolong ringkas, tapi bisa memuat satu ayam utuh di dalamnya / June

Demikian kira-kira premis di balik June Oven. Wujudnya sepintas mirip seperti oven pada umumnya, akan tetapi pengembangnya telah menyematkan sederet teknologi canggih guna menjadikannya sebagai perabot terpandai di dapur.

Salah satu teknologi yang dimaksud adalah AI alias artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Tujuannya adalah supaya oven bisa mengenali apa yang hendak dimasak, lalu merekomendasikan teknik yang tepat guna mendapatkan hasil terbaik dari bahan makanan tersebut.

Untuk bisa mengenali bahan makanan, dibutuhkan indera penglihatan. June Oven dibekali sebuah kamera HD yang menggantung di bagian atas interiornya. Dipadukan dengan AI, kamera ini bahkan bisa tahu ketika Anda menempatkan roti bagel menghadap ke atas atau bawah, sehingga Anda tidak mungkin salah menggosongkan sisinya.

June Oven bisa dikendalikan via ponsel atau kenop dan layar sentuhnya sendiri / June
June Oven bisa dikendalikan via ponsel atau kenop dan layar sentuhnya sendiri / June

Kamera ini juga bisa dimanfaatkan untuk memantau masakan via ponsel dengan bantuan aplikasi pendamping June. App ini berperan sebagai pusat kendali June, tapi pengguna juga bisa memanfaatkan kenop dan layar sentuh HD di sisi depan June.

Saat masakan sudah matang, June akan berhenti dengan sendirinya dan mengirim notifikasi ke ponsel, tablet atau smartwatch sekaligus. Semuanya bisa dipercayakan kepada June selagi Anda menghidangkan jamuan pembuka kepada para tamu.

Tidak seperti oven tradisional, pre-heating tidak termasuk dalam kamus June. Ia dibekali elemen pemanas berbahan serat karbon yang diklaim dapat mencapai suhu optimal tiga kali lebih cepat dari biasanya. Menemani komponen tersebut adalah sepasang kipas konveksi adaptif yang tak hanya bertugas mempercepat proses memasak, tapi juga memastikan panas tersebar secara merata.

Interior June Oven terinsulasi supaya panasnya tidak terasa sampai di luar / June
Interior June Oven terinsulasi supaya panasnya tidak terasa sampai di luar / June

Fitur pendukung June yang lain mencakup termometer dan timbangan digital terintegrasi. Semua ini dikemas dalam sasis stainless steel yang ringkas namun sanggup mengakomodasi volume cukup besar, misalnya satu ayam utuh tadi.

Satu-satunya kelemahan June Oven adalah harganya. $1.495 merupakan banderol yang sangat tinggi untuk sebuah perabot dapur yang bukan kulkas atau kompor meski pengembangnya menawarkan garansi uang kembali selama 100 hari. June saat ini sudah menerima pre-order, tapi sayang baru untuk konsumen di AS saja.

Tesla Solar Roof Adalah Panel Surya yang Menyamar Sebagai Atap Tradisional

Lewat Powerwall dan Powerpack, Tesla perlahan mewujudkan visinya akan sebuah ekosistem energi terbaharukan yang praktis sekaligus ramah lingkungan. Sejak awal mengembangkannya, Elon Musk selaku CEO Tesla sudah punya wacana untuk menyandingkan Powerwall dengan panel surya.

Kebetulan sekali, Elon Musk merupakan direktur dari perusahaan ahli instalasi panel surya bernama SolarCity yang didirikan oleh sepupu beliau, Lyndon Rive. Kemitraan unik ini tidak disia-siakan begitu saja; bersama SolarCity, Tesla mengembangkan produk terbarunya yang dijuluki Tesla Solar Roof.

Solar Roof pada dasarnya merupakan kumpulan panel surya yang menyamar menjadi atap tradisional. Dilihat dari dekat maupun jauh, Anda pasti kesulitan membedakannya dengan atap tradisional. Agar penyamarannya semakin sukses, Tesla pun berencana menawarkan empat gaya yang berbeda, termasuk yang berkontur dan bertekstur.

Di dalam masing-masing bagian Solar Roof, bernaung sel panel surya berefisiensi tinggi yang baru bisa kelihatan jika Anda mengamatinya dari atas. Lapisan terluarnya sendiri merupakan material quartz yang diklaim lebih tangguh ketimbang atap genting.

Tesla Powerwall 2 / Tesla
Tesla Powerwall 2 / Tesla

Mendampingi Solar Roof adalah Powerwall 2 yang memiliki desain baru. Wujudnya kini jauh lebih minimalis dari sebelumnya, tapi masih bisa menyimpan energi listrik sebesar 14 kWh – cukup untuk menyuplai daya rumah empat kamar seharian. Harganya sendiri ditawarkan $5.500 per unit.

Powerwall 2 merupakan pasangan yang pas buat Solar Roof, mengingat ia dapat menyimpan akumulasi sisa energi listrik yang dihasilkan panel surya tersebut di pagi sampai siang hari, untuk kemudian dikonsumsi di kala petang – termasuk untuk mengisi ulang baterai mobil Tesla.

Misi Tesla lewat Solar Roof adalah membuat panel surya jadi semenarik revolusi mobil elektrik yang mereka mulai. Pun demikian, Tesla sejauh ini masih belum berani mengungkapkan harga dan ketersediaan Solar Roof, termasuk detail mengenai proses instalasinya nanti.

Sumber: Wired dan Tesla.

Andalkan Nanotechnology, Click & Grow Wall Farm Tawarkan Kemudahan Berkebun dalam Ruangan

Melihat kondisi kawasan urban sekarang, sepertinya berkebun sudah bukan lagi hobi yang wajar. Bagaimana tidak, harga tanah di mana-mana sangat mahal, dan hal itu seringkali memaksa kita untuk tidak menyisakan tanah yang tersedia dan memaksimalkan luas bangunan.

Alhasil, berkebun dalam ruangan adalah satu-satunya opsi yang tersedia bagi mereka yang hasrat berkebunnya tak bisa padam. Kendati demikian, prakteknya tidak semudah yang dibayangkan. Inilah alasan di balik eksisnya perusahaan seperti Click & Grow.

Didirikan di tahun 2009, Click & Grow menawarkan solusi berkebun dalam ruangan yang praktis sekaligus efisien. Dan produk terbarunya yang bernama Wall Farm ini terus membuktikan komitmen Click & Grow dalam berinovasi dalam ranah yang amat niche ini.

Wall Farm pada dasarnya merupakan sebuah kabinet pintar berisi tiga deret rak untuk menanam berbagai jenis sayuran maupun buah-buahan di dalam rumah atau apartemen. Istimewanya, sekali benih ditanam, pengguna hanya tinggal menunggu masa panen dengan campur tangan yang sangat minim.

Teknologi di balik Wall Farm terinspirasi oleh proyek eksperimen berkebun di luar angkasa yang dilakukan NASA / Click & Grow
Teknologi di balik Wall Farm terinspirasi oleh proyek eksperimen berkebun di luar angkasa yang dilakukan NASA / Click & Grow

Rahasianya terletak pada material tanah khusus yang dirancang merupakan hasil penerapan nanotechnology. Material ini dapat mempertahankan kadar air, oksigen, pH dan nutrisi lain dalam tingkat yang optimal. Alhasil, Click & Grow mengklaim setidaknya 95 persen jumlah air bisa dihemat dengan menanam menggunakan Wall Farm.

Teknologi ini sebenarnya bukanlah hal baru; NASA sudah mengaplikasikannya dalam eksperimen berkebun di luar angkasa. Selain praktis, Click & Grow juga mengklaim teknologi ini sanggup mempercepat masa pertumbuhan tanaman hingga 30 persen, bahkan kandungan gizi dalam tanaman juga diyakini bisa lebih terjaga ketimbang metode berkebun tradisional.

Satu-satunya kelemahan Click & Grow Wall Farm adalah, Anda hanya bisa menggunakan benih tanaman yang dijual oleh Click & Grow sendiri. Namun seandainya Anda tidak keberatan dengan itu, Wall Farm bisa didapat seharga $799. Terlalu mahal? Ada Wall Farm Mini yang hanya dibekali dua rak dan tidak mengemas konektivitas online untuk dimonitor dari jauh.

Sumber: Engadget.

Bohlam Philips SceneSwitch LED Tawarkan Pengaturan Tingkat Kecerahan Tanpa Wi-Fi atau Saklar Khusus

Bohlam pintar macam Hue memang kedengarannya sangat menarik, tapi tidak semua orang membutuhkan lampu yang bisa diubah-ubah warnanya sesuka hati. Sebagian mungkin hanya memerlukan lampu yang bisa diatur tingkat kecerahannya dengan mudah, tanpa perlu melibatkan sebuah Wi-Fi hub ataupun aplikasi smartphone.

Di sinilah lini bohlam pintar terbaru Philips mencoba menawarkan solusi. Dijuluki Philips SceneSwitch LED, ia menawarkan tiga tingkat kecerahan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan; mulai dari yang paling terang untuk anak-anak belajar, sedang untuk board game night, dan yang paling redup untuk menemani aktivitas dinner romantis.

Menariknya, semua ini bisa diatur tanpa koneksi Wi-Fi maupun saklar khusus. Pengguna tinggal menyala-matikan saklar hingga mendapat tingkat kecerahan yang diinginkan. Nyalakan pertama kali untuk setting yang paling terang (2700K/800Lm), matikan lalu nyalakan lagi untuk setting sedang (2500K/320Lm), dan matikan kemudian nyalakan kembali untuk setting yang paling warm sekaligus cozy (2200K/80Lm).

SceneSwitch telah dilengkapi unit memory-nya sendiri, sehingga ia bisa mengingat setting terakhir yang digunakan setelah Anda biarkan menyala selama lebih dari enam detik. Dengan demikian, pengguna tak perlu khawatir harus menekan saklar berkali-kali setiap kali masuk ke dalam ruangan.

Philips SceneSwitch LED ditawarkan dalam tiga macam varian: 40 watt, 50 watt dan 60 watt. Harganya hanya terpaut tidak jauh dari bohlam LED biasa di angka $9 per unit.

Sumber: Digital Trends dan Philips.