The Potential of On-Demand Platform for Caretaker Service in Indonesia

Last Monday (1/13), a venture capital EV Growth announced to invest series B funding in the on-demand platform for caretaker service Homage. Based in Singapore, the startup provides personalized caretaker curation services, for individuals, families or organizations.

After the investment, Homage’s Co-founder & CEO, Gillian Tee said his intention for expansion to Indonesia. He saw the large market potential.

Based on BPS data, the total elderly (people in their 60s and older) increased from 18 million in 2010 (7.56%) to 25.9 million in 2019. In 2019, Indonesia sent 300 caretakers for the elderly to work in Japan.

Digital health services enthusiasm

Last year, DSResearch has released “Wellness Report 2019“, one of the highlighted points is the use of healthcare apps. There are 438 people among the total 600 respondents in Jakarta who have used the websites or apps for healthcare or wellness.

Consultation-based and doctor’s appointment apps are the most widely used. Halodoc (45.3%), Alodokter (32.3%) and KlikDokter (18.8%) are the apps with the highest percentage. The healthtech industry trend is due to the presence of consumer trust in the health solutions through digital media.

It is also questioned in the report on the factor that makes the respondent loyal to the healthtech apps. The easy access, complete features, and total users are top of the list. Followed by costs, product innovation, and brands.

DSResearch findings on heathtech consumers
DSResearch findings on heathtech consumers

The on-demand platform for caretaker in Indonesia

In Indonesia, there are some players using a platform to connect caretaker provider with the communities. First, there is MHomecare, which is currently available in Jabodetabek.

MHomecare’s Angga Pramana Jaya said, based on the National Agency for Placement and Protection of Indonesian Workers (BNP2TKI) data, the growth of nurse graduates in Indonesia has reached more than 26 thousand people each year, the employment growth on the other hand (in terms of health service facilities) was far below that.

Health workers (nurses, midwives, and caretakers) who are members of this service can receive training provided by MHomecare Provider Academy to develop their soft skills and hard skills, including service standardization.

In addition, there is a Homecare24 portal. This startup founded by Theresia Monica has embraced markets in Greater Jakarta, Medan, Surabaya and Makassar. The lack of appreciation and salary rate for nurses in Indonesia is currently one of the reasons for this service development.

There are other startups tried to explore a similar segment, such as Insan Medika, RuangRawat, and MyNurz.

Business opportunities

In the interview with DailySocial in the midst of 2019, Homecare24 has acquired 1300 caretakers. While MHomecare has 672 caretakers who already passed the selection process and the internal education program. Each application has been used by thousands of users.

MHomecare caretakers who graduated competention test
MHomecare caretakers who graduated competention test

As seen from the survey on the public enthusiasm with the digital-based health services, about the easy access and others, on-demand service for caretaker also has good potential.

Not to mention the needs of caretakers in the Southeast Asian region. BNP2TKI detected an increase in demand for caretaker services from Indonesia. Sequentially the number starts at 278 people each, 279 people, 324 people and 329 people from 2015 to 2018.

The Director of BNP2TKI Services said, they actually served 550 quotas, but it’s not full yet. Using the access and synchronization with digital platforms, it is believed to deliver more caretakers especially when graduates from the nursing academy keep increasing.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Peluang Platform “On-Demand” Penyedia Jasa Perawat di Indonesia

Senin (13/1) lalu, modal ventura EV Growth mengumumkan telah memimpin pendanaan seri B untuk pengembang platform layanan perawat on-demand Homage. Berbasis di Singapura, startup tersebut menyediakan jasa kurasi perawat yang terpersonalisasi, baik untuk individu, keluarga atau organisasi.

Pasca-pendanaan ini, Co-founder & CEO Homeage Gillian Tee mengatakan niatnya untuk melakukan ekspansi, termasuk ke Indonesia. Ia melihat adanya potensi pasar yang besar.

Menurut data BPS, jumlah lansia (orang dengan umur 60 tahun ke atas) meningkat dari 18 juta jiwa pada tahun 2010 (7,56%) menjadi 25,9 juta jiwa pada tahun 2019. Pada 2019, Indonesia mengirimkan sekitar 300 ahli perawat lansia untuk bekerja di Jepang.

Peminat layanan kesehatan digital

Tahun lalu, DSResearch merilis sebuah laporan bertajuk “Wellness Report 2019“, salah satu poin yang diangkat adalah tentang penggunaan aplikasi kesehatan (healthtech). Dari total 600 responden yang tinggal di area Jakarta, 438 di antaranya mengaku pernah memanfaatkan situs atau aplikasi penunjang kesehatan atau kebugaran.

Aplikasi berbasis konsultasi dan layanan dokter jadi yang paling banyak digunakan. Halodoc (45,3%), Alodokter (32,3%) dan KlikDokter (18,8%) mendapati persentase tertinggi. Tren baik untuk industri healthtech karena artinya sudah ada kepercayaan konsumen untuk mempercayakan solusi kesehatannya melalui medium digital.

Dalam riset tersebut juga ditanyakan mengenai faktor yang membuat responden betah untuk memanfaatkan aplikasi healthtech. Kemudahan akses, kelengkapan fitur dan banyaknya pengguna sebelumnya menjadi alasan teratas. Dilanjutkan harga, inovasi produk dan merek dari layanan itu sendiri.

Temuan DSResearch mengenai alasan masyarakat penggunaan layanan healthtech
Temuan DSResearch mengenai alasan masyarakat penggunaan layanan healthtech

Platform perawat on-demand di Indonesia

Di Indonesia sudah ada beberapa pemain yang menyediakan platform untuk menjembatani pemberi jasa perawat dengan masyarakat yang membutuhkan. Pertama ada MHomecare, saat ini beroperasi di seputaran Jabodetabek.

CEO MHomecare Angga Pramana Jaya menyebutkan, menurut data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), pertumbuhan lulusan perawat di Indonesia tiap tahunnya mencapai lebih dari 26 ribu orang, sebaliknya pertumbuhan lapangan kerjanya (dalam hal ini fasilitas layanan kesehatan) jauh di bawah itu.

Tenaga kesehatan (perawat, bidan dan caregiver) yang tergabung dalam layanan ini bisa mendapat pelatihan yang diberikan MHomecare Provider Academy untuk mengembangkan soft skill dan hard skill mereka, termasuk standardisasi pelayanan.

Selain itu ada juga portal Homecare24. Startup yang didirikan Theresia Monica ini telah merangkul pasar di Jabodetabek, Medan, Surabaya dan Makassar. Masih rendahnya apresiasi dan standar gaji yang diterima perawat di Indonesia saat ini merupakan salah satu alasan pendirian layanan tersebut.

Masih ada startup lain yang coba mengeksplorasi di bidang serupa, di antaranya Insan Medika, RuangRawat dan MyNurz.

Peluang bisnis

Dalam wawancaranya dengan DailySocial pada pertengahan tahun lalu, Homecare24 telah memiliki 1300 mitra perawat. Sementara MHomecare telah memiliki 672 mitra yang juga telah lulus proses seleksi dan program edukasi internalnya. Masing-masing aplikasi juga sudah digunakan oleh ribuan pengguna.

Mitra perawat MHomecare yang telah lulus pengembangan kompetensi
Mitra perawat MHomecare yang telah lulus pengembangan kompetensi

Kembali melihat hasil survei tentang ketertarikan masyarakat dengan layanan kesehatan berbasis digital, yakni soal kemudahan dan lain-lain, layanan on-demand keperawatan pun punya potensi baik.

Belum lagi jika membicarakan kebutuhan perawat di kawasan Asia Tenggara. BNP2TKI mencatatkan ada peningkatan permintaan jasa perawat dari Indonesia. Jumlahnya secara berurutan mulai tahun 2015 hingga 2018 masing-masing sebanyak 278 orang, 279 orang, 324 orang, dan 329 orang.

Menurut Direktur Pelayanan BNP2TKI, kuota yang mereka miliki sebenarnya 550, hanya saja masih belum terpenuhi. Dengan adanya akses dan sinkronisasi dengan platform digital, diyakini dapat menyalurkan lebih banyak perawat terlebih jumlah lulusan dari akademi keperawatan selalu meningkat.

Startup Kesehatan di Indonesia

Homecare24 Sets an Additional Service and Raise Series A Funding

As the first online app for home and health care services in Indonesia, Homecare24 is having a significant business growth. Start from users (patients) increase, caretaker, and expanding area in Surabaya, Medan, and Makassar.

The lack of appreciation and low standard for caretaker rate in Indonesia has made Theresia Monica Lumban Gaol (Founder & CEO) to create Homecare24.

“In total, there are more than 1300 caretakers registered in Homecare24 while only 300 passed through. In terms of average users, there are 100 per month,” she said to DailySocial.

Additional features

Currently, Homecare24 has strategic partnership with PharmaPlus and Primecare Clinic which already trusted in health industry in order to expand. Homecare24 has owned some caretaking services, such as live in, medical sitter, companionship, medical visit, and physiotherapy at home.

“Pharmaplus becomes our partner for drugs and medical devices, Primecare Clinic is for our patients that requires doctor’s action or hospital referral. Both are our exclusive partners,” she added.

When it only requires visiting without companionship, for infusion attachment, wound treatment, feeding tube treatment, vaccines, and various medical actions; therefore, the required service is medical visit.

The other services are medical sitter, particularly for sick family members in need for medical services, they will be taken care and treated in short duration (without caretaker) stay overnight in 8, 12, and 24 hours.

“We want to provide the best service for Indonesians and its health industry by keep making innovations to solve health industry problems,” she added.

Raising series A funding

Currently, Homecare24 patiens are mostly comes from Jakarta, particularly South Jakarta and West Jakarta. The most treated disease are stroke, diabetes, cancer, and dementia & alzheimer. In order to answer the user’s demand and accelerate business development, in 2019, Homecare24 plans to raise series A funding.

Homecare24 will keep making innovation in health industry by creating various initiatives. One of the latest service is mom and baby spa at home. In addition, they also have commitment to continue other wellness services for public to experience high quality treatment through Homecare24 platform.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Homecare24 Tambah Layanan dan Galang Pendanaan Seri A

Hadir sebagai aplikasi online pertama di Indonesia yang menyediakan jasa home care dan perawat kesehatan, Homecare24 kini telah mengalami perkembangan bisnis yang cukup signifikan. Mulai dari bertambahnya jumlah pengguna (pasien), perawat hingga area layanan yang meluas di Surabaya, Medan dan Makassar.

Masih rendahnya apresiasi dan standar gaji yang diterima perawat di Indonesia saat ini merupakan salah satu alasan untuk Theresia Monica Lumban Gaol (Founder & CEO) untuk mendirikan Homecare24.

“Secara keseluruhan jumlah perawat yang terdaftar di Homecare24 adalah 1300 lebih, sementara yang kita loloskan hanya 300 perawat saja. Untuk jumlah pengguna rata-rata 100 orang per bulannya,” ujar Theresia kepada DailySocial.

Menambah layanan baru

Saat ini Homecare24 juga telah menjalin kemitraan strategis dengan PharmaPlus dan Primecare Clinic yang telah dipercaya di dunia kesehatan untuk melebarkan sayapnya. Homecare24 telah memiliki beberapa layanan perawatan seperti live in, medical sitter, companionship, medical visit hingga fisioterapi langsung ke rumah.

“Pharmaplus menjadi partner kita untuk obat dan alat kesehatan,Primecare Clinic untuk pasien kita yang membutuhkan tindakan dokter atau rujukan ke rumah sakit. Keduanya partner eksklusif kami,” ujar Theresia.

Jika hanya memerlukan tindakan visit tanpa perlu penjagaan, misal hanya untuk tindakan pasang infus, perawatan luka, perawatan selang makan, vaksin, dan berbagai tindakan medis lainnya; maka layanan yang diperlukan adalah medical visit.

Pelayanan lainnya yang telah diluncurkan adalah medical sitter, khusus untuk anggota keluarga yang sakit dan memerlukan tindakan medis, maka akan dirawat dan dijaga dengan durasi singkat tanpa (perawat) menginap dengan pilihan durasi 8, 12, dan 24 jam.

“Kami ingin memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Indonesia dan dunia kesehatan Indonesia dengan terus berinovasi untuk solving problem industri kesehatan,” lanjut Theresia

Melakukan penggalangan dana seri A

Saat ini Homecare24 mengklaim pasien paling banyak datangnya dari Jakarta, terutama dari Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Jenis penyakit yang diderita paling banyak adalah stroke, diabetes, kanker dan demensia & alzheimer. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan mempercepat pertumbuhan bisnis, tahun 2019 ini Homecare24 berencana untuk melakukan penggalangan dana tahapan seri A.

Homecare24 juga akan tetap melanjutkan inovasi di dunia kesehatan dengan mengembangkan berbagai layanan terobosan baru. Salah satu layanan baru yang saat ini sedang dikembangkan Homecare24 yaitu mom and baby spa langsung ke rumah. Selain itu, Homecare24 juga terus berkomitmen untuk melanjutkan pengembangan layanan wellness lainnya agar masyarakat dapat merasakan perawatan berkualitas melalui platform Homecare24.

Application Information Will Show Up Here

Homecare24 Hadirkan Layanan On Demand Perawat dan Caregiver

Masih rendahnya apresiasi dan standar gaji yang diterima perawat di Indonesia saat ini, merupakan salah satu alasan untuk Theresia Monica Lumban Gaol selaku CEO dan Alexander Horizon selaku Co-founder untuk mendirikan Homecare24, aplikasi online pertama di Indonesia yang menyediakan jasa home care dan perawat kesehatan bersertifikat.

Kepada DailySocial  Theresia yang sebelumnya mengambil pendidikan keperawatan, dan sempat bekerja di beberapa perusahaan e-commerce di divisi marketing, menjelaskan kondisi perawat serta caregiver saat ini yang masih kurang layak di tanah air.

“Kesejahteraan dari pekerjaan perawat ini sangatlah minim, sangat miris rasanya mengingat fakta bahwa masih ada perawat di luar daerah Jakarta memiliki gaji dibawah UMR, bahkan mirisnya dalam 1 bulan seorang perawat bisa hanya mendapat gaji sebesar Rp 500 ribu dari hasil kerja mereka dan bahkan masih banyak dari perawat dan caregiver yang mendaftar sebagai partner Homecare24 yang masih belum memiliki NPWP,” kata Theresia.

Homecare24 bukan hanya membantu para perawat dan caregiver, melainkan juga memberikan layanan kesehatan yang saat ini masih sedikit jumlahnya namun dibutuhkan oleh pasien atau orang sakit di Indonesia. Dengan ketersediaan layanan selama 24 jam, pengguna bisa memilih perawat dalam hitungan jam hingga jangka waktu yang cukup lama sesuai dengan kebutuhan dan langsung datang ke rumah.

“Saat ini Homecare24 mempekerjakan 100% pekerja Indonesia yang peduli tentang kesehatan di Indonesia. Diharapkan juga dengan adanya Homecare24 bisa membuat lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat Indonesia,” kata Theresia.

Cara kerja dan pilihan pembayaran Homecare24

Hingga kini Homecare24 telah memiliki jumlah perawat dan caregiver sebanyak 800 orang, dengan transaksi dari bulan April hingga Juni yang telah mencapai Rp 300 juta. Untuk pendapatan yang bisa diperoleh perawat sendiri adalah berkisar Rp 7-12 juta.

Aplikasi Homecare24 saat ini sudah bisa diunduh di platform Android dan iOS. Setelah melakukan registrasi, pengguna bisa langsung memilih jenis perawat dan pilihan waktu yang diinginkan. Pilihan pembayaran yang tersedia adalah melalui transfer bank. Saat ini layanan Homecare24 hanya tersedia di kawasan Jabodetabek.

“Untuk layanan bulanan, tim Homecare24 akan melakukan observasi ke rumah calon pasien. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir resiko yang dapat terjadi antara pasien dan perawat. Sehingga dalam satu bulan masa jabat perawat di rumah pasien, perawat akan merasa betah dan tidak merasa terintimidasi oleh pasien ataupun keluarga pasien,” kata Theresia.

Rencana Homecare24 di tahun 2017

Selain memperluas wilayah layanan ke kota-kota lainnya, Homecare24 juga akan menambah pilihan pembayaran yang bisa langsung dilakukan melalui aplikasi. Sementara untuk fitur-fitur lainnya di aplikasi akan lebih dioptimalkan untuk memudahkan pengguna. Homecare24 ingin menjadi pilihan utama jasa home care di Indonesia dan menjadi one stop solution di bidang health tech.

“Ke depannya, Homecare24 akan fokus untuk menyempurnakan jasa penyembuhan di rumah, dengan menghadirkan bukan hanya jasa perawat dan caregiver, tapi juga dokter, fisioterapi, terapi okupasi, midwife [bidan] di dalam aplikasi,” tutup Theresia.

Application Information Will Show Up Here