HTC Hadirkan Aplikasi Pesan SMS Baru ke Play Store

Langkah cerdas Samsung menghadirkan aplikasi asli buatan sendiri untuk ekosistem perangkatnya ke Play Store tampaknya menginspirasi pabrikan perangkat lain untuk lebih gencar lagi. HTC yang juga berkecimpung di industri perangkat baru saja meluncurkan aplikasi pesan singkat baru yang ditujukan khusus untuk perangkat-perangkat mereka.

HTC Messages kini sudah bisa diunduh dari Play Store secara gratis untuk pemilik HTC yang sudah merasa bosan dengan aplikasi pesan bawaan Android. Secara khusus tak ada fitur yang benar-benar membedakan HTC Messages dengan aplikasi SMS lainnya. HTC Messages menawarkan tempat baru untuk mengirim SMS dan juga MMS di samping membuat percakapan grup jika diperlukan.

HTC Messages App

Selain hal-hal yang berkaitan dengan percakapan, HTC Messages juga menyediakan fitur untuk mem-backup seluruh pesan dan mengembalikannya ke perangkat. Fitur ini sangat berguna saat pengguna melakukan reset atau flash ulang. Dan juga, HTC Messages memudahkan pengguna menghindari pesan-pesan spam dengan memblokir nomor-nomor tertentu.

Di salah satu bagian aplikasi, pengguna juga dapat menemukan tombol pencarian dengan mengetikkan kata kunci spesifik atau kontak tertentu. Sedangkan untuk masalah tampilan, aplikasi menyediakan dua mode berbeda dan juga fitur Secure Box yang membantu pengguna melindungi privasinya.

HTC menjadi pabrikan perangkat kedua yang meluncurkan aplikasi aslinya ke Google Play Store minggu ini. Sebelumnya ada OnePlus yang sudah lebih dulu merilis aplikasi cuaca untuk pengguna setianya. Tetapi, jelas ini bukan yang pertama, karena sebelumnya HTC sudah pernah merilis beberapa aplikasi.

Application Information Will Show Up Here

 

Sumber berita PhoneArena.

VR Headset HTC Link Dirancang Khusus untuk Smartphone HTC U11

Belum lama ini, Google mengabarkan bahwa HTC dan Lenovo sedang mengerjakan standalone VR headset untuk platform Daydream. Namun sebelum itu terealisasi, HTC rupanya punya kejutan lain di segmen virtual reality.

Kejutan itu adalah HTC Link, sebuah VR headset baru yang secara spesifik dirancang untuk disandingkan dengan smartphone HTC U11. Uniknya, Link punya sepasang display sendiri, masing-masing merupakan panel LCD berukuran 3,6 inci dengan resolusi 1080 x 1200 pixel, field of view seluas 110 derajat, dan refresh rate 90 Hz.

Karena dibekali layar sendiri, Link tidak punya ruang untuk menggotong U11. Jadi bukannya menyelipkan ponsel ke dalam Link, pengguna justru menyambungkan keduanya via kabel USB-C.

Paket penjualan HTC Link di Jepang / HTC
Paket penjualan HTC Link di Jepang / HTC

Unik juga dari Link adalah kapabilitas tracking 6DOF, alias six degrees of freedom secara menyeluruh – pertama kalinya untuk VR headset berbasis smartphone. Link turut didampingi oleh sepasang controller macam PlayStation Move, dan tracking-nya mengandalkan sensor eksternal (kamera) seperti cara kerja PSVR.

Kabar buruknya, perangkat ini hanya akan tersedia secara eksklusif di Jepang saja, dan HTC sudah mengonfirmasi bahwa mereka tak punya rencana untuk memboyongnya ke negara lain. Entah alasan pastinya kenapa, padahal saya yakin bakal ada banyak otaku yang tertarik mengingat HTC sudah menyiapkan konten hasil kolaborasinya bersama kreator anime Ghost in the Shell.

HTC Link datang bersama sepasang controller macam PlayStation Move / HTC
HTC Link datang bersama sepasang controller macam PlayStation Move / HTC

Penting juga untuk diperhatikan adalah perangkat ini sama sekali tak mengusung label “Vive”, dan ini berbeda dari standalone VR headset yang HTC tengah siapkan itu tadi – yang nantinya akan termasuk dalam lini Vive.

Sumber: UploadVR dan The Verge.

HTC dan Lenovo Sedang Kembangkan VR Headset Standalone untuk Platform Google Daydream

Platform Daydream dan headset Daydream View merupakan bukti keseriusan Google dalam memajukan ranah virtual reality. Daydream View sendiri barulah awal dari visi besar Google untuk VR, seperti yang mereka tunjukkan pada ajang Google I/O tahun ini.

Dalam konferensi developer tahunan itu, Google mengumumkan bahwa produk selanjutnya untuk platform Daydream adalah VR headset bersifat standalone. Sekadar mengingatkan, standalone berarti headset tersebut sama sekali tidak perlu disambungkan ke PC ataupun dijejali smartphone; cukup pasangkan di kepala, maka Anda sudah langsung masuk ke realita maya.

Istimewanya, headset ini bakal mengusung sistem tracking luar-dalam, mirip seperti headset Windows Mixed Reality besutan Acer dan HP. Sederhananya, sistem ini memungkinkan perangkat untuk membaca pergerakan pengguna tanpa perlu mengandalkan perangkat terpisah seperti HTC Vive atau Oculus Rift.

Untuk mewujudkannya, Google mengadaptasikan teknologi augmented reality besutannya sendiri, Tango, menjadi sebuah sistem tracking VR yang mereka sebut dengan istilah WorldSense. WorldSense menjanjikan pengalaman bergerak yang sangat alami dalam VR, seperti yang bisa Anda lihat pada video di bawah ini.

Saat ini Google sudah punya prototipe VR headset standalone ini, dan mereka pun juga telah bekerja sama dengan Qualcomm untuk menciptakan desain blueprint yang bisa dijadikan referensi oleh pabrikan yang tertarik. Sejauh ini sudah ada dua yang berminat, yakni HTC dan Lenovo.

Baik HTC dan Lenovo dikabarkan siap merilis VR headset standalone-nya masing-masing dalam beberapa bulan mendatang. Harganya diperkirakan berada di kisaran $600 – $700, sekelas dengan HTC Vive maupun Oculus Rift.

Sumber: The Verge dan Google.

HTC U11 Resmi Diperkenalkan, Punya Dapur Pacu Snapdragon 835 dan Fitur Edge Sense

Rendahnya daya saing dua seri flagship terdahulunya membuat HTC berpikir keras menghidupkan kembali gairah dan daya tarik jajaran smartphone kelas atasnya. Maka, lahirlah HTC U11 yang resmi diperkenalkan melalui event akbar di Taipei, Taiwan Selasa waktu setempat.

Sebagai senjata pamungkas, HTC U11 merepresentasikan dua hal dari diri HTC. Pertama, smartphone berbasis Android ini menjadi keluarga baru bagi HTC U Ultra dan U Play yang sudah lebih dulu mendarat. Kedua, di saat bersamaan ia juga berperan menjadi penerus bagi HTC 10 yang mengemban misi mengubah peruntungan HTC di industri mobile.

Komponen paling menonjol yang hadir di HTC U11 adalah chipset Snapdragon 835 yang jelas dipilih untuk mengimbangi tren ponsel pintar flagship di 2017. Chipset ini didampingi oleh dua konfigurasi RAM dan memori, yakni RAM 4GB + memori 64GB dan RAM 6GB + memori 128GB. Tapi sayang kegembiraan penggemar HTC mungkin tak bertahan lama pasalnya HTC hanya membenamkan baterai sebesar 3.000mAh yang terbilang di bawah rata-rata.

HTC U11

Kembali ke depan, perangkat tampil mewah dengan desain 3D glass yang juga memberikan pemandangan sangat jernih ketika berada di bawah sinar matahari. Memudahkan pengguna mengakses segala konten melalui layar selebar 5,5 inci yang dimiliki. Perangkat tanpa audio jack 3,5mm ini juga menampilkan frame dari logam yang menghubungkan lempengan kaca yang membalut bagian depan dan belakang. Kekecewaaan penggemar akan baterai mungkin tertutupi dengan adanya sertifikat IP67 yang menandakan perangkat tahan terhadap air dan debu.

usonic-boomsound

Sebagai ganti absennya audio jack 3,5mm, HTC membenamkan adapter USB tipe C ke 3,5mm dengan DAC built-in. HTC juga memberi tambahan headphone baru yang disebut dengan USonic dengan fitur andalan active noise cancellation (ANC) dan teknologi sonar.

HTC U11 juga mempunyai satu teknologi baru yang terbilang unik, yaitu Edge Sense. Teknologi ini memberikan opsi kepada pengguna untuk menjalankan fungsi tertentu dengan cara meremas ponsel. Misalnya saja, ingin menangkap foto, pengguna dapat meremas frame dari smartphone ini. Pengguna dapat mengatur seberapa kuat remasan untuk aksi tertentu. Selain itu, ada juga aplikasi Sense Companion, tool yang dapat memberikan rekomendasi berdasarkan apa yang biasa dilakukan pemilik perangkat.

Di sektor kamera, HTC U11 membawa sensor 12MP UltraPixel 3 dengan 1.4-micron pixels dan teknologi baru yang dijuluki UltraSpeed Autofocus. Kamera juga memperoleh aperture cepat f/1.7, dual LED flash dan juga OIS. Kabar gembiranya, HTC mulai ketularan Vivo dan Oppo dengan mulai peduli kualitas jepretan kamera depan. Untuk itu, HTC membekali U11 dengan sensor 16MP yang dilengkapi dengan teknologi HDR Boost sebagai andalan utama dalam menjepret selfie.

HTC U11_2

Smartphone berdimensi 153.9 x 75.9 x 7.9mm dan berat 169g ini menjalankan sistem operasi Android 7.1 Nougat yang dipercantik dengan polesan HTC Sense. Berbalut warna Amazing Silver, Sapphire Blue, Brilliant Black, Ice White, dan Solar Red, HTC U11 bakal mulai dipasarkan secara global mulai bulan Juni dengan banderol di kisaran $831.

Sumber berita HTC.

Berkat Aksesori Ini, HTC Vive Jadi Bisa Eye Tracking

Inisiatif HTC membentuk semacam accelerator bernama Vive X guna memperluas ekosistem aksesori headset Vive rupanya cukup berhasil. Bukti yang pertama adalah TPCAST, dimana startup asal Tiongkok tersebut berhasil menciptakan aksesori yang dapat mengubah Vive menjadi wireless.

Bukti keduanya juga datang dari Tiongkok, kali ini dari startup bernama 7invensun. Kreasinya tidak kalah inovatif dari TPCAST, dimana mereka sukses mengembangkan sebuah aksesori bernama aGlass yang berfungsi menghadirkan fitur eye tracking pada Vive.

Istimewanya, aGlass ini bersifat plug-and-play, yang berarti pengguna bisa memasangkan masing-masing modulnya secara manual ke dalam headset tanpa kesulitan. Kedua modulnya menyambung ke Vive via sambungan USB.

Deretan sensor di dalam aGlass diklaim sanggup mendeteksi pergerakan kedua mata sekaligus kelopaknya. Gunanya apa? Banyak, tapi salah satu yang tergolong paling praktis adalah untuk mewujudkan teknologi foveated rendering.

Foveated rendering ini secara teori dapat menurunkan spesifikasi minimum yang dibutuhkan VR headset seperti Vive secara drastis. Pasalnya, dengan foveated rendering PC Anda hanya perlu me-render dengan detail maksimum pada bagian tertentu saja, tepatnya bagian dimana pandangan kedua mata Anda berada.

Sederhananya, performa yang dirasakan bakal meningkat cukup pesat. 7invensun sendiri sudah membuktikannya lewat Nvidia VR Funhouse, dimana performanya bisa meningkat hingga dua kali lipat, dari hanya 45 fps menjadi 90 fps.

aGlass rencananya akan dipasarkan di Tiongkok terlebih dulu mulai bulan depan, sedangkan di negara-negara barat mulai kuartal ketiga, dengan harga $220. Apakah ke depannya bakal ada versi untuk Oculus Rift? Bisa jadi, mengingat HTC tidak memaksakan 7invensun harus loyal pada platform-nya.

Sumber: UploadVR.

Undangan Disebar, HTC U Ocean Bakal Debut 16 Mei Mendatang

Jajaran HTC U sepertinya tak lama lagi akan kedatangan keluarga baru menyusul beredarnya undangan resmi peluncuran smartphone anyar yang menurut rumor bakal berjuluk HTC U (Ocean). Jauh hari sebelum undangan resmi tersebut disebarkan, sejumlah spekulasi terkait spesifikasi dan fitur unggulan smartphone sudah merebak luas. Salah satunya adalah fitur anti air dan debu serta modal dapur pacu Snapdragon 835.

Dalam undangan resminya, HTC membubuhi tagline “Squeeze for the brilliant” yang ampuh memicu berbagai spekulasi, namun yap itu adalah tagline yang brilian. Di bagian tengah terpampang simbol berbentuk huruf U sebagai simbol dari jajaran HTC U. HTC juga menampilkan sebuah smartphone yang diblur sebagai gambar latar, sehingga tak banyak yang bisa dikupas dari sana. Tak lupa, ada tanggal peluncuran yang ditetapkan pada tanggal 16 Mei 2017.

Belum lama ini HTC juga memposting sebuah video teaser terkait event di akun Twitter resminya. Dalam video berdurasi 5 detik itu tampak ponsel mempunyai body yang sangat ramping dengan tepian membulat. Kuat dugaan HTC mengadopsi rancangan dasar yang mulai mereka pergunakan di model HTC One X9, namun kali ini kemungkinan besar dengan sedikit sentuhan baru.

Sementara itu berdasarkan rumor terdahulu, HTC U Ocean diyakini membawa dapur pacu Snapdragon 835 yang merupakan chipset paling gahar dari Qualcomm saat ini. Paduannya antara lain RAM 4GB, memori seluas 64GB dan 128GB dan baterai sebesar 3.000mAh. Kamera belakangnya bakal mengadopsi sensor Sony dengan resolusi 12MP, sedangkan kamera depan lebih besar dengan resolusi 16MP, menandai kemampuan perangkat dalam mengabadikan foto selfie.

Sumber berita PhoneArena.

HTC U Ocean Bisa Diajak Main Air dan dengan Jeroan Gahar?

HTC dikabarkan sedang sibuk mempersiapkan diri untuk memperkenalkan satu lagi ponsel berbasis Android yang oleh banyak pihak diyakini memiliki nama HTC U atau lebih dikenal dengan HTC Ocean. Sesuai namanya, ponsel ini diyakini bakal mewarisi sebagian fitur ataupun desain dari model U Ultra, tetapi sejumlah pihak juga percaya ia bakal punya keunikan sendiri.

Menurut rumor terbaru yang dihembuskan oleh Evan Blass, ponsel bakal mengemas layar 5,5 inci yang relatif lebih kecil ketimbang phablet U Ultra. Smartphone juga tidak akan membawa serta layar kedua sang senior, sehingga membuat body perangkat terasa lebih ringkas. Tak ada banyak perbedaan di sisi desain, masih dengan kaca mengkilap dan juga material logam yang diamankan oleh sensor sidik jari.

Dapur pacu HTC U Ocean dispekulasikan bakal ditenagai Snapdragon 835 yang merupakan chipset paling gahar dari Qualcomm saat ini. Paduannya antara lain RAM 4GB, memori seluas 64GB dan 128GB dan baterai sebesar 3.000mAh. Kamera belakangnya bakal mengadopsi sensor Sony dengan resolusi 12MP, sedangkan kamera depan lebih besar dengan resolusi 16MP, menandai kemampuan perangkat dalam mengabadikan foto selfie.

Menurut rincian terbaru dari @LabTooFeR disebutkan bahwa HTC U Ocean bakal mengemas sistem operasi Android 7.1 Nougat, dukungan dual SIM dan juga mengantongi sertifikat IP57 yang menandakan bahwa perangkat bisa diajak main air dan tahan terhadap terpaan debu. Meski sayang, kemungkinan HTC tidak akan melengkapinya dengan audio jack 3.5mm.

Sumber berita GSMArena.

HTC One X10 Resmi Debut, Ditenagai Baterai Besar dan Layar Jumbo

HTC kembali meramaikan pasar mobile terutama di kelas menengah dengan meluncurkan jagoan baru yang dinamai HTC One X10. Kendati baru tersedia di Rusia, One X10 menjadi pertanda penting bagi keberlangsungan bisnis HTC menyusul lesunya penjualan flagship mereka.

Dalam peluncuran kali ini, HTC pun mencoba melakukan sesuatu yang berbeda. Yang pertama, mereka membenamkan baterai sebesar 4.000mAh yang tentu terbilang istimewa mengingat ponsel pintar flagship-nya, HTC 10 hanya membawa baterai 3.000mAh. Harapannya tentu dengan kapasitas ini konsumen bakal lebih tertarik untuk melirik ponsel mereka. Berikutnya di sisi terdepan, ponsel juga mengemas layar 5,5 inci dengan resolusi 1080p yang menurut saya terbilang mewah untuk ponsel pintar kelas menengah.

htc-one-x10-colour-range-black

Seperti dugaan saya, jeroan HTC One X10 menggunakan chipset dari MediaTek, Helio P10 bukan Snapdragon. Chipset ini dipadukan dengan RAM sebesar 3GB dan juga penyimpanan seluas 32GB. Sepasang kamera juga dapat dijumpai di ponsel berlapis Gorilla Glass ini. Di belakang, bersemayam kamera 16MP dengan aperture f/2.0, kemudian di depan menggunakan sensor 8MP dengan aperture f/2.2.

Dibalut material logam yang kokoh, HTC One X10 juga mempunyai slot microSD yang mampu melahap memori tambahan hingga 2TB besarnya. Ponsel juga dibekali mode Energy Saving yang akan membantu pengguna memperoleh modus paling efisien di saat-saat tertentu. Di Rusia, HTC One X10 memulai debut dengan banderol di kisaran $310.

Sumber berita HTC.

HTC Luncurkan Layanan Iklan untuk VR

Meski belum bisa dikatakan mainstream, jumlah pengguna VR headset terus meningkat secara perlahan. Di mata HTC, ini merupakan peluang bisnis periklanan yang menarik. Mereka pun memutuskan untuk menciptakan layanan iklan VR-nya sendiri.

Menurut HTC, VR merupakan medium iklan yang sangat efektif. Pasalnya, headset seperti HTC Vive punya kemampuan untuk mendeteksi ke mana arah pengguna memandang, dan ini pada akhirnya bisa dijadikan cara untuk mengetahui apakah suatu iklan terkesan menarik dan ditonton oleh pengguna sampai habis.

Yup, tidak seperti di layar biasa (komputer, TV atau ponsel), VR memungkinkan para pengiklan untuk memastikan apakah konten promosi yang mereka buat benar-benar efektif dan bisa memikat perhatian konsumen. Fakta ini pun bisa dimanfaatkan HTC untuk menggaet lebih banyak pengiklan.

Sebagai konsumen, Anda tidak perlu khawatir bakal diserbu iklan demi iklan. Layanan ini hanya berlaku untuk platform Viveport saja, bukan SteamVR (atau mungkin saja belum), dan baru untuk konten yang bersifat free-to-play.

Iklannya sendiri bisa berupa video, banner atau video 360 derajat. HTC bahkan tidak menutup kemungkinan untuk menyematkan iklan langsung pada objek virtual yang ditampilkan.

Kehadiran iklan dalam VR ini sejatinya bisa menambah kesan realistis; kita sudah terbiasa berkelana di dunia nyata yang penuh dengan iklan, jadi kenapa tidak untuk dunia virtual juga?

Sumber: Ars Technica dan HTC.

HTC Resmi Rilis U Ultra Berbalut Kaca Safir

HTC secara resmi mengumumkan kehadiran jajaran U Ultra sekitar dua bulan lalu, dan saat itu mereka juga menyebutkan bakal meluncurkan varian lain dengan kaca safir. Setelah membeberkan harga jualnya di bulan Januari, varian kaca safir yang dimaksudkan kini muncul di toko retail Taiwan yang ditawarkan dalam skema pre-order.

Kaca safir merupakan material premium yang sudah pernah diadopsi oleh sejumlah perangkat, salah satunya Apple Watch. Karena reputasinya itu, perangkat dengan material kaca safir relatif lebih mahal ketimbang Gorilla Glass atau lapisan pelindung lainnya.

HTC U Ultra Saphire Edition

HTC U Ultra edisi kaca safir sendiri ditawarkan seharga $945, jauh lebih mahal ketimbang varian standar yang ditawarkan seharga $780. Dengan mengeluarkan kocek segitu, pembeli akan memperoleh memori seluas 128GB.

Di samping material premium dan memori, perangkat tetap menggunakan spesifikasi yang diusung oleh varian lainnya, seperti RAM 4GB, prosesor Snapdragon 821 dan juga layar seluas 5,7 inci dengan resolusi QHD.

Kabar buruknya, varian kaca safir ini sepertinya hanya akan ditawarkan di Taiwan dengan masa pre-order mulai 28 Maret. Sebelumnya, HTC sempat berencana merilis varian kelas atas ini bulan lalu, tapi tak kesampaian. Baru sekarang akhirnya janji itu terbayarkan.

Sumber berita HTC dan Softpedia.