Kresna Graha dan Supra Boga Resmikan Platform E-Grocery Kesupermarket

PT Kresna Graha Investama Tbk dan PT Supra Boga Lestari Tbk meresmikan platform e-grocery Kesupermarket yang berada di bawah naungan perusahaan patungan PT Supra Kreatif Mandiri (SKM) khusus bergerak di bisnis e-commerce. Platform ini adalah official e-grocery pertama dari Ranch Market dan Farmers Market, yang merupakan produk supermarket dari Supra Boga.

Kedua merek dagang ini nantinya akan menjadi penyuplai eksklusif untuk Kesupermarket. Sebelumnya, Ranch Market dan Farmers Market telah meresmikan kemitraannya untuk penjualan online dengan HappyFresh, salah satu penyedia layanan e-grocery on-demand. Pihak Kesupermarket memastikan kemitraannya dengan perusahaan tersebut tidak akan mengganggu bisnis dari kedua belah pihak.

“Kemitraan kami dengan HappyFresh masih akan tetap berjalan, meski kami meluncurkan Kesupermarket. Hanya saja bakal ada perbedaan yang mencolok, misalnya jumlah SKU di Kesupermarket yang lebih banyak,” terang Meshvara Kanjaya, Direktur Utama SKM, Senin (21/11).

Dia mengaku, semenjak jadi mitra HappyFresh banyak hal pembelajaran yang menjadi pertimbangan bagi pihaknya untuk ke arah perbaikan untuk bisnis e-grocery ke depannya. Kontribusi bisnis yang disumbangkan HappyFresh ke kantung pendapatan perusahaan pun cukup baik, meski Meshvara enggan menyebutkan detilnya.

Perbedaan yang cukup mencolok bila berbelanja lewat HappyFresh dengan Kesupermarket adalah jumlah SKU yang ditawarkan. Kesupermarket menjamin jumlah SKU yang ditawarkan oleh Ranch Market dan Farmers Market diklaim lebih dari 13 ribu SKU.

Selain itu, kualitas pemilihan produk akan terjamin karena produk akan dipilih oleh personal shopper yang sudah terlatih dari kedua merek dagang tersebut.

“Sedangkan kalau belanja lewat HappyFresh tidak ada tawaran pemilihan produk dari personal shopper.”

Tidak ingin edukasi konsumen dengan diskon

Beda dengan strategi yang diterapkan pemain e-commerce lainnya, Kesupermarket bertekad untuk tidak menggunakan diskon besar-besaran sebagai cara untuk mendapatkan konsumen saat awal berdirinya. Meshvara mengatakan, cara “bakar uang” secara terus menerus sebenarnya sangat tidak baik untuk keuangan perusahaan dan butuh dana investasi yang besar.

Pasalnya, perusahaan pada akhirnya harus mendapatkan profit. Cara yang akan dilakukan Kesupermarket cenderung tradisional dan standar yakni mengedepankan kualitas dan pelayanan yang terbaik.

Bentuk nyatanya, seperti melakukan kostumisasi pengiriman barang sesuai permintaan konsumen. Saat konsumen menyelesaikan proses pemesanan, akan ada consumer service yang akan menghubungi mereka untuk menanyakan pada jam berapa pesanan ingin sampai.

Kesupermarket sendiri menargetkan di tahun depan masih menjadi tahun edukasi yang bakal gencar dilakukan. Diharapkan pada tahun berikutnya, efek dari edukasi sudah mulai terbentuk sehingga sudah mulai menciptakan transaksi yang sehat.

“Kami banyak mempelajari dari pemain lama. Rata-rata mereka pakai strategi itu selama beberapa tahun terakhir. Efeknya, pendapatan hanya melonjak berkali-kali lipat saat promo besar-besaran saja. Kami tidak ingin edukasi konsumen dengan cara yang seperti itu.”

Tidak muluk-muluk, Meshvara hanya menargetkan kontribusi untuk tahap awalnya dari Kesupermarket ke induk perusahaan tidak lebih dari 1% saja.

Pihak Kesupermarket juga akan mendorong penggunaan kartu program loyalitas milik perusahaan induk yakni Trust. Menurut Meshvara, kontribusi penggunaan kartu terhadap total transaksi mencapai 40%.

Manfaatkan jaringan dari induk usaha

Kresna Graha merupakan salah satu induk usaha Kesupermarket. Perusahaan investasi tersebut memberikan peluang kepada Kesupermarket untuk mengambil manfaat dari ekosistem yang sedang dibangun dengan memanfaatkan infrastruktur dan enabler digital yang sedang dimiliki perusahaan.

Salah satu peluang yang siap diberikan adalah mengintegrasikan bisnis untuk sistem pembayaran e-wallet dengan Mandiri e-cash dan Line Pay e-cash.

“Ke depannya akan ada kerja sama unik lainnya yang akan dijalin dengan Kesupermarket dengan usaha digital kami lainnya,” ujar Jahja Suryandy, Direktur SKM sekaligus Managing Director Kresna Graha Investama.

Untuk menggunakan layanan ini, pengguna dapat mengakses melalui aplikasi smartphone Android dan iOS, atau situs web. Pemesanan dapat dilakukan selama 24 jam, dengan jaminan barang sampai di tangan konsumen cukup satu jam saja bila menggunakan layanan Express, atau maksimal 24 jam untuk layanan Regular.

Meski pemesanan dilakukan tengah malam, pengiriman dilakukan pada keesokan harinya, setelah jam pengiriman konfirmasi langsung oleh konsumen.

Kesupermarket menggandeng startup logistik dari Thailand Deliveree sebagai mitra eksklusif untuk jasa kurirnya. Pihak Kesupermarket meminta ada armada Deliveree yang standby di tiap gerai Ranch Market dan Farmers Market.

Nantinya, seluruh gerai dari kedua merek dagang ini akan segera dapat terintegrasi dengan teknologi yang disediakan oleh Kesupermarket. Namun pada tahap awal baru ada 10 gerai yang sudah terkoneksi, misalnya Ranch Market yang berlokasi di Pesanggrahan, The Breeze, Darmawangsa, Lotte Shopping Avenue, Pondok Indah, dan Grand Indonesia, dan Kemang.

Sementara, untuk Farmers Market berlokasi di Epicentrum, Kalibata City, dan Grand Galaxy Park. Bulan depan akan ada lima tambahan gerai yang terkoneksi dengan Kesupermarket, yakni Farmers Market berlokasi di Mall Kelapa Gading, Summarecon Mall Serpong, One Bell Park, Baywalk Mall, dan Bintaro Exchange.

Saat ini Ranch Market dan Farmers Market sudah tersebar di 28 titik yang berlokasi di Jabodetabek, Surabaya, dan Balikpapan.

Application Information Will Show Up Here

Kresna Graha Investama Akan Akuisisi Dua Startup Lagi di 2016

Setelah proses akuisisi tiga startup lewat anak perusahaannya tahun lalu, PT Kresna Graha Investama Tbk (Kresna) dikabarkan tengah melakukan uji kelayakan untuk akuisisi dua startup lagi di tahun 2016 ini. Kresna juga menyebutkan tengah menyiapkan dana sebesar $ 20 juta hingga $ 25 juta untuk mengakuisisi startup di tahun 2016. Total, sudah ada enam startup yang masuk dalam portofolio bisnis digital perusahaan sejak proses akuisisi tahun lalu.

Di tahun 2016 ini Kresna makin agresif untuk memperluas portofolio perusahaan yang bergerak di bisnis digital lewat proses akuisisi. Awal tahun ini saja, periode Januari hingga Mei, sudah ada tiga startup yang diakuisi dan ini sudah disinggung Kresna sejak tahun lalu. Mereka adalah PT Dini Nusa Kusuma yang bergerak di jasa satelit, platform pemesanan tiket Padiciti, dan aplikasi kinerja bisnis on-demand Kpisoft.

Managing Director Kresna Jahja Suryandi seperti dilansir Dealstreetasia menekankan bahwa perusahaan hanya berinvestasi di startups yang telah mengamankan basis pelanggan kuat. Dengan cara ini, risiko dapat dikelola dan bisnis dapat disinergikan dengan satu sama lain.

“Kami selalu berpikir bagaimana kami dapat mensinergikan bisnis dalam [tiap] investasi kami. Ini yang membedakan kami dari [perusahaan] venture capitals [lainnya],” ujar Jahja.

Lebih jauh, Jahja juga mengungkap bahwa perusahaan kini tengah mencoba menyelesaikan puzzle portofolio online mereka yang terdiri dari sembilan sektor, yaitu digital payment, food delivery service, financial and investment services, cloud, forex converter, digital entertainment, loyalty and social geo marketing, mobile satellite service, dan travel.

Di samping akuisisi, Kresna juga tengah menjajaki solusi pembayaran digital melalui kemitraan anak perusahaan mereka dengan Perumnas. Tujuan solusi pembayaran digital tersebut yakni untuk mempermudah penghuni rusunawa dan pihak Perumnas dalam hal pembayaran dan administrasinya

Komitmen perluasan bisnis digital Kresna pun ditunjukan lewat keputusan perusahaan dalam menunda membayar dividen tahun ini untuk menyimpan semua uang yang mereka bisa demi investasi strategi. Setidaknya, Kresna akan mengalokasikan sekitar $ 20 juta hingga $ 25 juta untuk akuisisi startup lagi di tahun 2016.

Saat ini, Kresna disebutkan tengah melakukan uji kelayakan untuk proses akuisisi dua startup baru. Penawaran tersebut diharapkan bisa mencapai kesepakatan pada kuartal ketiga atau empat 2016. Jahja mengungkap bahwa salah satu startup yang akan diakuisisi bergerak di bidang social media.

Kemitraan dengan Supra Boga Lestari

Di awal bulan ini, Kresna juga mengumumkan kemitraan mereka dengan Supra Boga Lestari untuk mendirikan usaha e-commerce Supra Kreatif Mandiri (SKM) yang akan meluncur di kuartal ketiga 2016. SKM nantinya akan mengembangkan platform KeSupermarket yang menyediakan kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan, produk segar, dan barang dagangan umum lainnya. Portal tersebut  direncanakan pula untuk menjual produk elektronik dan gawai ke depannya.

Dalam kemitraan ini, Kresna akan menggelontorkan sejumlah dana investasi tahap awal untuk pengembangan platform KeSupermarket. Jumlah dana investasinya diperkirakan mencapai $ 2 juta hingga $ 3 juta.

Mengundang investor asing dan rencana IPO di tahun 2018

Menurut Presiden Direktur Kresna Michael Steven, strategi bisnis baru mereka dalam berinvestasi di startup berhasil menarik perhatian dana asing. Steven mengklaim, roadshow yang digelar di Singapura, Hong Kong, dan Amerika memberikan umpan balik positif. Itu adalah tur pengantar Kresna untuk memastikan Kresna tetap ada di radar mereka, para investor asing.

Steven sendiri menyebutkan bahwa mengundang investor asing ke perusahaan adalah salah satu kemungkinan yang bisa terjadi di masa depan. Untuk mempersiapkan diri terhadap kemungkinan investor baru, Kresna berencana untuk melakukan stock split dengan rasio 1 sampai  5. Stock split adalah isu untuk saham baru di perusahaan bagi pemegang saham yang ada dalam proporsi kepemilikan mereka saat ini.

Di samping itu, Kresna juga berharap bisnis digital mereka bisa menghasilkan keuntungan yang kuat sehingga pada tahun 2018 sudah siap untuk penawaran saham publik. Jahja bahkan menyebutkan bahwa sebenarnya ada satu startups digitalnya yang mungkin siap untuk IPO sebelum 2018 bila dilihat dari kinerja dan pertumbuhan mereka. Namun, ia menolak mengatakan perusahaan mana yang sedang mempersiapkan penawaran.

Jahja juga mengungkap bahwa Kresna berniat untuk tetap jadi pemegang saham utama, bahkan setelah startups telah go public. “Tidak seperti VC lain yang mencari exit melalui IPO, Kresna berniat untuk tinggal dan membantu mereka [startup] memperluas [bisnis] dalam jangka panjang,” ujar Jahja.

Kresna Graha Investama Acquires Three Startups

Kresna Graha Sekurindo (KREN), which is known for its Kresna Securities, officially pivots, as it now becomes an investment company rather than merely a broker. This is marked with the change in its name into Kresna Graha Investama (Kresna). Due to this change, Kresna has prepared itself as a holding company, as well as establishing a specific subsidiary to acquire three e-commerce startups. Continue reading Kresna Graha Investama Acquires Three Startups

Melalui Anak Usahanya, Kresna Graha Investama Akuisisi Tiga Startup Sekaligus

Akuisisi akan difokuskan pada bisnis di bidang e-commerce / Shutterstock

Kresna Graha Sekurindo (KREN) yang selama ini dikenal melalui perusahaan sekuritas Kresna Securities resmi melakukan sedikit pivot dari sekedar perusahaan pialang saham menjadi perusahaan investasi. Mengubah namanya menjadi Kresna Graha Investama (selanjutnya disebut Kresna) dan menyiapkan diri menjadi holding company, mereka sudah menyiapkan perusahaan khusus untuk mengakuisisi tiga startup yang bergerak di sektor e-commerce.

Continue reading Melalui Anak Usahanya, Kresna Graha Investama Akuisisi Tiga Startup Sekaligus