Thino Ialah Kabel Fast Charging Sekaligus Power Bank Mini

Mayoritas smartphone terkini sudah mendukung fitur fast charging, dimana proses pengisian ulang baterai bisa berlangsung lebih cepat daripada normalnya. Kendati demikian, di saat darurat dimana ponsel Anda harus di-charge menggunakan laptop, charging pun akan berlangsung secara normal, atau malah bisa lebih lambat dari biasanya.

Sebuah startup asal Jerman rupanya punya solusi atas problem semacam ini. Melalui Indiegogo, mereka memperkenalkan sebuah kabel fast charging yang bisa diandalkan setiap saat, sekaligus yang merangkap peran sebagai power bank mini di masa-masa kritis.

Thino

Bernama Thino, wujudnya sepintas menyerupai sebuah modem USB, dengan kabel di ujung belakang yang bisa disambungkan ke handset. Ujung depannya merupakan sebuah colokan USB bersifat reversible, yang artinya ia bisa ditancapkan dalam posisi apa saja.

Di bagian sisinya, terdapat sebuah tuas yang akan mengaktifkan ‘sihir’ milik Thino, yakni meningkatkan kecepatan charging hingga tiga kali lipat kecepatan normal. Semuanya dikemas dalam casing aluminium yang elegan sekaligus kokoh.

Penjelasan teknis dari cara kerja Thino sebenarnya sederhana. Di dalamnya terdapat sebuah micro-processing unit (MPU) yang bertugas untuk mendeteksi seberapa besar arus listrik yang bisa diterima oleh handset. Berbeda dengan kabel charger biasa dimana arus listriknya sudah fixed untuk semua perangkat, Thino akan menyesuaikan perangkat satu dan lainnya sehingga arus yang dihantarkan bisa maksimal.

Thino

Saat benar-benar tidak ada sumber listrik, baterai mini berkapasitas 480 mAh milik Thino bisa menjadi penyelamat dengan menambahkan daya sekitar 2 jam ekstra. Mekanisme penguncian kabelnya memungkinkan pengguna untuk menyimpan Thino layaknya sebuah gantungan kunci.

Saat ini Thino bisa dipesan melalui Indiegogo seharga $39, plus biaya pengiriman internasional sebesar $11. Ia hadir dalam dua varian: Lightning untuk perangkat iOS, dan micro USB untuk Android.

Kabel Ini Akan Backup Data Smartphone Setiap Kali Di-Charge

Backup data merupakan suatu prosedur yang penting dilakukan jika kita tak mau kehilangan data-data penting macam kontak, foto, video, dan lain sebagainya. Caranya sendiri bermacam-macam, bisa lewat komputer, atau bisa juga dengan memanfaatkan layanan cloud.

Namun pada kenyataannya tidak sedikit pengguna yang kehilangan data-data pentingnya karena lupa mem-backup. Kalau memilih jalan cloud, proses backup memang bisa berjalan otomatis, tapi toh cara ini tetap kurang bisa diandalkan apabila koneksi internet sedang lemah.

Lalu apakah tidak ada cara backup secara otomatis tanpa harus mengandalkan cloud maupun koneksi internet? Ada. Salah satunya dengan memakai produk inovatif bernama MEEM Memory Cable ini.

MEEM pada dasarnya merupakan sebuah kabel charger biasa untuk perangkat Android (micro USB) maupun iOS (Lightning). Namun jika dilihat fisiknya, ada bagian yang mengembung di dekat colokan micro USB maupun Lightning-nya. Bagian ini sebenarnya berisi flash storage, bisa berkapasitas 16 atau 32 GB, tergantung pilihan konsumen.

MEEM Memory Cable

Yang unik dari MEEM adalah cara kerjanya. Saat Anda menancapkan kabel ini ke smartphone untuk pertama kalinya, maka Anda akan diminta untuk mengunduh aplikasi pendamping MEEM. Setelahnya, setiap kali smartphone di-charge menggunakan kabel ini – adaptor-nya bebas – sederet data di perangkat akan di-backup secara otomatis.

Pengguna sama sekali tidak perlu melakukan apa-apa. Pada perangkat Android, data-data yang akan dibuatkan cadangannya mencakup kontak, kalender, pesan teks, foto, video dan musik. Di perangkat iOS, MEEM akan mem-backup kontak, kalender, foto dan video.

MEEM juga sangat bermanfaat ketika pengguna hendak berganti smartphone. Jadi semisal Anda ingin upgrade perangkat dari BlackBerry atau Symbian ke Android, data yang disimpan oleh MEEM bisa diteruskan ke perangkat Android baru sehingga Anda tak perlu menjalani proses migrasi yang rumit.

Secara keseluruhan, MEEM Memory Cable merupakan solusi backup data yang cukup efektif tanpa perlu menggunakan PC atau koneksi internet sama sekali. Konsumen yang tertarik bisa memesannya lewat Kickstarter seharga £40 (± Rp 800 ribu) untuk varian 16 GB atau £56 (± Rp 1,1 juta) untuk varian 32 GB – belum termasuk biaya pengiriman internasional sebesar £10.

Griffin BreakSafe Ialah Kabel USB-C Berteknologi Magnet ala MagSafe

Respon pengguna terhadap MacBook 12 inci yang Apple umumkan tahun lalu cukup beragam. Di satu sisi, banyak yang memujinya sebagai salah satu laptop pertama yang memiliki port USB-C. Di sisi lain, tidak sedikit pula yang kecewa karena hanya satu itulah port yang tersedia.

Manfaat yang dibawa USB-C memang menarik. Satu port yang sama bisa digunakan untuk transfer data ataupun charging. Akan tetapi premis ini rupanya juga membuat Apple memutuskan untuk tidak menyematkan port MagSafe ke MacBook 12 inci. Pengguna setia MacBook pasti tahu bahwa ini merupakan salah satu keunikan yang tidak pernah ada di laptop lain.

Buat yang merasa asing, MagSafe pada dasarnya adalah port charging khas yang dimiliki oleh lini MacBook sejak cukup lama. Tidak seperti biasanya, kabel charger dan port MagSafe menyambung dengan magnet. Manfaatnya, laptop tak akan ikut terjatuh ketika seseorang tersandung kabel charger yang sedang menancap; hanya kabel itulah yang akan lepas dengan mudahnya.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, MacBook 12 inci tak punya port MagSafe. Tapi kini ada cara untuk membawa manfaat MagSafe ke port USB-C tunggal miliknya. Griffin, pabrikan aksesori ternama asal AS, memperkenalkan kabel USB-C istimewa bernama BreakSafe.

Griffin BreakSafe

Griffin BreakSafe pada dasarnya terdiri dari dua bagian. Satu merupakan konektor yang menancap ke port USB-C, satu lagi adalah kabel magnetik sepanjang 1,8 meter yang menancap ke sisi lain konektor tersebut yang juga berlapis magnet. USB-C, tapi dengan manfaat ala MagSafe sehingga kalau lagi-lagi ada orang ceroboh yang tersandung kabel, kabel itu saja yang akan lepas, sedangkan konektornya akan tetap menancap dengan kuat.

Panjang konektor magnetiknya sendiri cuma sekitar 12,8 mm, yang berarti pengguna bisa membiarkannya terus menancap meski laptop sedang tidak di-charge. Saya katakan laptop karena Griffin BreakSafe ini tak cuma kompatibel dengan MacBook 12 inci, tapi juga Chromebook Pixel yang dilengkapi sepasang port USB-C.

Buat pengguna MacBook 12 inci maupun Chromebook Pixel yang tertarik, Griffin BreakSafe dijajakan seharga $40. Paket penjualannya tidak mencakup adapter, jadi adapter bawaan laptop-nya jangan sampai hilang.

Istimewa, Kabel Micro USB Ini Bisa Dibolak-Balik

Salah satu keunggulan USB-C ketimbang jenis USB lain yang ada sekarang adalah ujungnya yang reversible, alias bisa dibolak-balik. Hal ini, ditambah dengan peningkatan kecepatan serta fitur yang lainnya, menjadikan USB-C dipandang sebagai standar baru dunia teknologi. Continue reading Istimewa, Kabel Micro USB Ini Bisa Dibolak-Balik

Port USB Laptop Terbatas? InfiniteUSB Siap Melipatgandakannya

Tahun tambah tahun, laptop terus bertambah tipis. Tren ini memang membawa berkah bagi kita sebagai konsumen; laptop generasi teranyar tidak cuma lebih ringkas, tetapi juga berbobot lebih ringan, meningkatkan portabilitasnya secara menyeluruh. Continue reading Port USB Laptop Terbatas? InfiniteUSB Siap Melipatgandakannya