Qlue Umumkan Tambahan Pendanaan Seri B1 dari ICMG

Startup pengembang platform smart city “Qlue” mengumumkan tambahan pendanaan seri B1 dari Intellectual Capital Management Group (ICMG) Pte Ltd (Singapura) dengan nominal yang dirahasiakan.

Sebagai informasi, ICMG merupakan perusahaan yang berfokus pada co-create bisnis di vertikal smart city & smart villages, MaaS & logistic, healthcare & life science, energy & water, digital, dan sustainability (SDG).

“ICMG merupakan investor strategis bagi Qlue untuk scale up solusi kami di berbagai kota di Jepang,” ujar Founder & CEO Qlue RaMa Raditya dalam laman LinkedIn pribadinya.

Sebelumnya pada Juni 2021, Qlue menerima pendanaan seri B1 dari perusahaan telekomunikasi Jepang KDDI, Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), dan startup pengembang layanan biometrik ASLI RI. Diketahui pendanaan ini akan dipakai untuk menggenjot ekspansi agresif Qlue ke pasar Asia melalui pengembangan solusi smart city terintegrasi. Target pasar utamanya adalah Jepang, Malaysia, dan Filipina.

Kerja sama strategis juga dilakukan dengan para investor. Salah satunya adalah sinergi dengan KDDI, keduanya akan mengintegrasikan berbagai platform yang dikembangkan Qlue ke lini bisnis KDDI di Asia Tenggara.

Ekspansi Qlue

Dalam keterangan terpisah, perwakilan ICMG mengungkap investasi ini penting dalam menghadirkan smart city yang aman dan terjamin, baik di Indonesia maupun negara-negara Asia lainnya. Pengembangan solusi ini dapat mendukung akuisisi pelanggan dan ekspansi Qlue lebih lanjut.

Di samping itu, ekspansi ini juga sejalan dengan peningkatan urbanisasi di seluruh dunia, di mana 70 persen penduduk dunia diproyeksi tinggal di wilayah perkotaan di 2050. Situasi ini tentu akan memunculkan persoalan baru, terkait masalah keamanan hingga peningkatan kualitas hidup dan ekonomi.

“Maka itu, kami berencana untuk memperluas solusi pemantauan AI perusahaan ke berbagai kota tier 1 dan tier 2 di Indonesia. Kami juga berencana memperluas ekspansi ke wilayah lain di Asia, dengan Vietnam, Filipina, Thailand, Jepang, sebagai tujuan utama,” tambahnya.

ICMG juga menyebut akan mendukung rencana ekspansi Qlue ke Jepang dengan memanfaatkan jaringannya ke perusahaan skala besar di Jepang. Selain itu, ICMG juga akan mendukung sinergi anak usaha dan afiliasi dari perusahaan Jepang yang akan ekspansi ke Indonesia.

Ke depan, Qlue akan memperkuat posisinya sebagai pengembang solusi pemantauan berbasis teknologi AI di Indonesia melalui kemitraan dengan segmen pemerintahan maupun korporasi.

Qlue mengembangkan solusi terintegrasi yang dapat mengotomatisasi aktivitas pemantauan dan meningkatkan produktivitas pekerja lewat solusi berbasis AI. Solusi-solusi ini dapat diimplementasikan di sektor pemerintah maupun bisnis untuk mendorong sejumlah efisiensi, seperti pengurangan biaya, peningkatan produktivitas tenaga kerja, dan peningkatan keamanan.

Solusi Qlue saat ini terdiri dari QlueApp (aplikasi pelaporan warga), QlueVision (analisis video CCTV berbasis kecerdasan buatan), QlueWork (mobile workforce management), QlueDashboard (platform visualisasi data), QlueSense (solusi produk berbasis IoT), dan QlueThermal (solusi pemindai suhu tubuh dan penggunaan masker otomatis).

Per Juni 2021, sekitar 120 kota/kabupaten telah memanfaatkan solusi Qlue. Beberapa solusi Qlue juga telah diimplementasi di sejumlah negara, termasuk Singapura, Filipina, Tiongkok, Jepang, India, Rusia, Australia, dua negara di benua Eropa, dan empat negara di benua Amerika.

Application Information Will Show Up Here

Selain KDDI, Pendanaan Seri B1 Qlue Didukung ASLI RI dan Telkomsel Mitra Inovasi

Qlue hari ini (04/6) mengumumkan perolehan pendanaan seri B1. Seperti diberitakan sebelumnya, Global Brain melalui KDDI Open Innovation Fund III memimpin putaran ini. Sementara investor lain yang turut terlibat adalah startup pengembang layanan biometrik ASLI RI dan juga Telkomsel Mitra Inovasi.

Founder & CEO Qlue Rama Raditya mengatakan, masuknya investasi ini memungkinkan Qlue memiliki skalabilitas yang semakin tinggi dalam memberikan solusi smart city di berbagai kota di Indonesia. Selain itu pihaknya akan memanfaatkannya untuk penguatan kapabilitas AI dan IoT yang dimiliki platformnya.

“Kami sangat antusias dengan pendanaan dari KDDI [..] Sinergi ini terjalin karena Qlue dan KDDI memiliki visi yang sama dalam mengakselerasi pembangunan kota berbasis teknologi smart city. Dengan dukungan KDDI yang memiliki jaringan bisnis secara global ini akan mendorong penetrasi pasar Qlue di luar negeri,” ujar Rama.

Qlue akan menggarap pasar Asia secara agresif sebagai basis utama pengembangan solusi smart city, dengan menjadikan Jepang, Malaysia, dan Filipina sebagai fokus utama. Untuk pasar dalam negeri, peningkatan skalabilitas ini juga bisa mendorong perluasan industri ke sejumlah sektor, seperti jasa kesehatan, pengelola kawasan industri, perhotelan, pengembang properti, BUMN, hingga berbagai sektor lainnya.

Hadirnya ASLI RI juga menarik, sebelumnya mereka dikenal sebagai pengembang platform keamanan berbasis biometrik; mereka juga terkorelasi dengan startup pengembang layanan tanda tangan digital TekenAja. Masuknya ASLI RI akan menghadirkan sinergi tersendiri dalam penguatan ragam solusi smart city yang dikembangkan Qlue.

“Kemampuan teknologi Qlue dalam mencerdaskan kamera CCTV sangat strategis dengan rencana bisnis kami sehingga sinergi ini bisa memberikan nilai tambah baik bagi ASLI RI maupun Qlue. Kami yakin kemitraan strategis ini juga akan memberikan dampak positif bagi pelaku industri di Indonesia karena pemanfaatan teknologi akan semakin masif dalam beberapa tahun ke depan,” ujar COO ASLI RI Rionald Soerjanto.

Rama dan tim Qlue cukup yakin bahwa potensi smart city masih sangat besar. Di Indonesia sendiri, menurut data yang mereka kutip, prediksi pangsa pasarnya akan mencapai $820 miliar pada tahun 2025 mendatang.

Sejak didirikan pada tahun 2016 lalu, Qlue cukup agresif melakukan ekspansi bisnis. Kini mereka sudah diaplikasikan di 58 kota di Indonesia dan memiliki pengguna di luar negeri dengan jumlah total mencapai lebih dari 133 klien. Per 2020, bisnis Qlue juga diklaim mengalami pertumbuhan 70% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Application Information Will Show Up Here

Qlue Mendapat Investasi dari Perusahaan Telekomunikasi Jepang KDDI

Bertujuan untuk mendorong transformasi digital di pasar Asia Tenggara, khususnya Indonesia, KDDI yang dikenal sebagai perusahaan telekomunikasi Jepang mengumumkan investasinya kepada pengembang platform smart city Qlue. Keduanya akan mengintegrasikan berbagai platform yang dikembangkan Qlue dengan basis bisnis KDDI di Asia Tenggara, termasuk layanan infrastruktur teknologi yang dimiliki.

Tidak disebutkan nominal investasi yang diberikan. Pendanaan ini diberikan melalui KDDI Open Innovation Fund III, yakni dana ventura perusahaan yang difokuskan untuk mendukung berbagai startup di bidang hiburan, IoT, big data, dan fintech. Total dana kelolaannya mencapai 20 miliar yen atau setara 260 miliar Rupiah; dan telah diinvestasikan kepada 92 startup.

KDDI sendiri sebenarnya juga sudah memiliki unit di Jakarta, melalui PT KDDI Indonesia. Segmen bisnis mereka di kalangan B2B, B2B2X, dan B2G di berbagai bidang.

Salah satu fokus Qlue di Indonesia saat ini masih membantu digitalisasi layanan pemerintahan di berbagai kota. Teranyar pada April 2021 lalu, perusahaan mengumumkan telah mengimplementasikan solusi smart city yang dimiliki di Kabupaten Karo, Sumatra Utara. Berbagai solusi baru juga diluncurkan, termasuk rangkaian alat untuk membantu organisasi mendisiplinkan protokol kesehatan di tengah pandemi.

Solusi Qlue saat ini terdiri dari QlueApp (aplikasi pelaporan warga), QlueVision (analisis video CCTV berbasis kecerdasan buatan), QlueWork (mobile workforce management), QlueDashboard (platform visualisasi data), QlueSense (solusi produk berbasis IoT), dan QlueThermal (solusi pemindai suhu tubuh dan penggunaan masker otomatis).

Dalam sebuah kesempatan, Founder & CEO Qlue RaMa Raditya mengatakan, pada tahun 2020 bisnis mereka mencatatkan pertumbuhan 70% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini didorong meningkatnya antusias digitalisasi dan pemanfaatan solusi smart city di Indonesia.

Sejauh ini sudah ada sekitar 120 kota/kabupaten yang memanfaatkan solusi Qlue. Beberapa solusi mereka juga telah diimplementasikan klien dari luar negeri, termasuk di Singapura, Filipina, Tiongkok, Jepang, India, Rusia, Australia, dua negara di benua Eropa, dan empat negara di benua Amerika. Klien Qlue datang dari sektor pemerintah dengan komposisi 70% dan sisanya swasta 30%.

Application Information Will Show Up Here

HTC dan Oppo Hadirkan Smartphone dengan Kualitas Layar 1080p

Pernah terbayang bahwa layar dengan kualitas 1080p berada di genggaman tangan? HTC J Butterfly adalah smartphone pertama berukuran layar 5 inci yang memiliki resolusi 1920 x 1080 piksel dan hadir di pasaran. Smartphone yang kedua adalah Oppo melalui Oppo Find 5. Keduanya sama-sama menggunakan jargon pemasaran “layar Full HD”. HTC J Butterfly akan hadir untuk pasar Jepang melalui KDDI, sementara Oppo Find 5 akan fokus untuk pasar Cina. Maaf, belum ada info apakah produk seperti ini bakal masuk Indonesia atau tidak.

Continue reading HTC dan Oppo Hadirkan Smartphone dengan Kualitas Layar 1080p