Startup Logistik KiriminAja Raih Pendanaan, Rencanakan Ekspansi Bisnis

Setelah resmi meluncur di tahun 2020, startup enabler logistik KiriminAja mengumumkan rencana ekspansi di tahun 2023. Ini sebagai tidak lanjut atas perolehan pendanaan segar baru-baru ini — tidak disebutkan detailnya. Penguatan bisnis juga ditandai dengan masuknya Djohari Zein di jajaran komisaris bersama Budi Isman dan Yulian Afrizal.

Founder & CEO KiriminAja Fariz GTJ mengungkapkan bahwa dana segar akan digunakan untuk mengakselerasi bisnis dan mengakuisisi pasar yang lebih luas. Selain itu, perusahaan juga akan meningkatkan layanan customer dan mendorong pengembangan beberapa produk baru.

“Beberapa inisiatif yang akan akan dikembangkan di antaranya Cash Advance COD, dan pemberian modal bisnis, sesuai dengan visi KiriminAja membangun ekosistem edukasi untuk meningkatkan pertumbuhan UKM di Indonesia,” tambah Fariz.

KiriminAja merupakan startup teknologi yang memberikan kekuatan di bidang supply chain untuk membantu UMKM serta pebisnis online. Perusahaan menyediakan opsi fleksibel untuk pelanggan dengan dengan banyak pilihan ekspedisi dan sistem yang mudah digunakan personalized service.

Dalam wawancara terpisah, Fariz menegaskan positioning KiriminAja di pasar logistik Indonesia. “Orang awalnya mengira kami ini perusahaan jasa ekspedisi. KiriminAja bukan itu. Kami justru merupakan marketplace dari perusahaan ekspedisi,” jelasnya.

Selama hampir tiga tahun berdiri, perusahaan yang berbasis di Yogyakarta ini mencatatkan kenaikan transaksi hingga 800% pada Desember 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Perusahaan mengaku akan tetap agresif dalam mengejar pertumbuhan namun menghindari adanya perang harga dalam prosesnya. Beberapa program yang belum lama ini diluncurkan adalah KiriminAja One Year Coaching, Modal Bisnis KiriminAja, serta Reward Loyalty.

Hingga saat ini, KiriminAja telah memiliki basis pengguna sekitar 200 ribu orang yang tersebar di seluruh Indonesia dengan basis terbesar di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DKI Jakarta. Sebagai perusahaan, KiriminAja juga telah berkembang dari 12 karyawan saat pertama kali mulai beroperasi, hingga sekarang telah melampaui 200 karyawan memasuki tahun ketiganya.

Logistik enabler di Indonesia

Sistem logistik berperan krusial dalam sistem ekonomi di sebuah negara, bahkan menjadi penopang utama industri seperti ritel, manufaktur, sampai dengan pertanian. Mulai dari petani, ke pengepul, ke pasar, hingga sampai ke dapur kita, semua akan melalui proses logistik.

Faktanya, permasalahan di lini logistik juga pelik, mengakibatkan inefisiensi secara sistematis dari proses di hulu hingga ke hilir. Contoh paling sederhana pada sistem transportasi. Tidak sedikit inovator teknologi yang mencoba menghadirkan sebuah transformasi di sistem logistik.

Aggregator logistik merupakan jasa yang menghubungkan antara penjual, pembeli serta perusahaan di bidang ekspedisi barang. Jasa ini membantu pebisnis melakukan manajemen pengiriman dengan secara tepat. Peranan logistik ini menjadi sangat krusial terlebih di saat permintaan pengiriman barang dari bisnis online seperti e-commerce di tanah air terus melaju pesat.

Dalam laporan DSInnovate yang bertajuk “Digitalisasi Logistik di Indonesia 2022” terdapat sejumlah data menarik yang dipaparkan, seperti minat investor terhadap startup yang bergerak di bidang logistik. Sepanjang tahun 2022 ini 14 transaksi pendanaan yang diberikan, membukukan $169,6 juta atau setara 2,6 triliun Rupiah.

Di Indonesia sendiri, potensi bisnis e-commerce enabler terbilang menggiurkan, apalagi di Indonesia. Sektor e-commerce Indonesia merupakan salah satu pasar dengan pertumbuhan terpesat di dunia. Ekonomi digitalnya bernilai sekitar $77 miliar pada tahun ini menurut laporan e-Conomy 2022, dan diprediksi mencapai $130 miliar pada 2025 dengan dominasi dari sektor e-commerce.

Selain KiriminAja, beberapa perusahaan yang menawarkan jasa serupa enabler termasuk aCommerce, SIRCLO, dan JetCommerce.

Klaim Profit, Startup KiriminAja Siap Perluas Pasar

Di tengah perkembangan pesat layanan e-commerce di Indonesia, startup aggregator logistik terlengkap asal Yogyakarta, KiriminAja, klaim berhasil bukukan profit di tahun pertama. 

Startup ini diketahui mengalami peningkatan sejak kemunculannya di tahun 2020 dengan raihan pendapatan kuartal pertama 2022 ini (Januari – Maret), setara dengan raihan total pendapatan di Tahun 2021. Hal ini menunjukan cukup pesatnya perkembangan KiriminAja.

Kepada DailySocial.id CEO dan Founder KiriminAja, Fariz GTJ menyebutkan, salah satu faktor pendorong bisnisnya tumbuh dengan cepat adalah platformnya hadir memberikan solusi untuk UMKM atau pebisnis online agar arus kas (cashflow) lebih baik melalui pencairan COD yang lebih cepat.

Dikawal Eks Direktur Coca Cola

Terhitung masih baru terjun sebagai pemain di sektor ekspedisi, KiriminAja tidak ingin tertinggal dan berkomitmen untuk berinovasi serta memperkuat posisinya dengan resmi menunjuk mantan Direktur Coca Cola, Budi Isman, sebagai presiden komisaris pada November tahun lalu. Bergabungnya Budi Isman diharapkan dapat membantu memberikan arahan strategis menyelesaikan masalah logistik di Indonesia.

Adapun sejauh ini Inovasi yang ditawarkan platform KiriminAja fokus untuk mempermudah pengiriman paket, di mana pengirim dapat memilih beragam ekspedisi dalam satu aplikasi dan melayani kebutuhan COD (Cash-On-Delivery) maupun Non-COD. 

Salah satu fitur unggulan yang dimiliki aggregrator ini adalah adanya pencairan dana kilat COD yakni 1×24 jam.  Pengirim pun tidak perlu repot mengantar sendiri paket yang diinginkan, cukup pesan di tempat dan kurir dari ekspedisi yang dipilih akan mengambil paket di alamat pengambilan. 

Sebagai aggregator logistik, KiriminAja memiliki ekosistem yang terintegrasi dengan berbagai pilihan mitra ekspedisi yang tergabung sehingga semakin lengkap menemukan ekspedisi terbaik. Di antaranya seperti JNE, J&T, SiCepat, AnterAja, ID Express, JX ID, dan SAP Express Courier dan sedang dalam pengembangan untuk layanan instant courier. Area pengiriman pun mampu melayani ke 26 provinsi di Indonesia. 

Dari kemudahan dan kelengkapan yang ditawarkan, saat ini pengguna KiriminAja tercatat telah mencapai lebih dari 40.000. KiriminAja yang melihat tren pertumbuhan yang baik ini menyatakan siap memperluas sayap dengan menyediakan kebutuhan lain yakni merambah pasar pengiriman luar negeri dan fulfilment.

Masa depan aggregator logistik

Aggregator logistik merupakan jasa yang menghubungkan antara penjual, pembeli serta perusahaan di bidang ekspedisi barang. Jasa ini membantu pebisnis melakukan manajemen pengiriman dengan secara tepat.

Pihak ekspedisi yang sudah disepakati akan datang mengambil pesanan penjual, penjual pun tidak perlu repot datang ke kantor pengiriman. Sangat memangkas waktu terlebih di saat bisnis penjualan sedang sibuk-sibuknya sehingga pesanan pembeli bisa di antar lebih cepat. Peranan logistik ini menjadi sangat krusial terlebih di saat permintaan pengiriman barang dari bisnis online seperti e-commerce di tanah air terus melaju pesat.  

Laporan Ken Research 2019 mengatakan, tahun 2022 ini saja konsumen e-commerce diperkirakan naik hingga mencapai 65 juta dan pasar logistik Indonesia diestimasi mencapai nilai $74.9 miliar dengan CAGR 6.0% pada 2023.  

Pun selama tiga tahun terakhir, DailySocial.id melihat nilai investasi untuk startup logistik di Indonesia juga terus mengalami pertumbuhan pesat. Hingga Juli 2021 saja, nilai pendanaan yang dikucurkan investor meningkat hampir dua kali (2x) lipat dibanding pendanaan sepanjang tahun 2020. Dari $182,9 juta menjadi $364 juta. Tentunya ini indikasi baik bagi ekosistem dan menjadi pemicu inovasi untuk memecahkan berbagai permasalahan logistik di tanah air.