OJK Siapkan Aturan untuk Platform Agregasi Finansial

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi menyosialisasikan Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (RPOJK) mengenai Penyelenggara Agregasi Jasa Keuangan (PAJK). Aturan ini dirancang untuk memperkuat pengawasan terhadap layanan agregasi jasa keuangan yang semakin berkembang seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi dalam sektor keuangan.

Rancangan aturan tersebut akan mengatur kegiatan penyelenggara agregasi dalam memastikan layanan yang aman, bertanggung jawab, dan melindungi konsumen.

RPOJK ini bertujuan untuk memberikan kerangka regulasi yang jelas bagi para pelaku industri yang berperan dalam menyediakan platform pembanding dan distribusi produk keuangan, serta memperkuat pengawasan terhadap perlindungan data konsumen. Menurut OJK, dengan hadirnya aturan ini, layanan agregasi dapat berjalan optimal, meningkatkan efisiensi transaksi, serta memperluas inklusi keuangan di Indonesia.

Sebelumnya untuk layanan agregasi finansial diatur dalam regulatory sandbox OJK atau Inovasi Keuangan Digital. Per Maret 2024, ada 36 pemain digital yang masuk ke dalam sandbox tersebut, di antaranya CekAja, Cermati, Paper.id, Oy!, Alumak, BRIIX, dan beberapa lainnya.

Keamanan dan perlindungan konsumen

Salah satu sorotan utama dari rancangan peraturan ini adalah penguatan perlindungan konsumen, terutama dalam hal keamanan data pribadi dan transaksi keuangan. PAJK diharuskan mematuhi ketentuan keamanan siber dan perlindungan data sesuai standar internasional seperti ISO 27001. OJK menekankan pentingnya keamanan sistem elektronik yang digunakan PAJK, terutama dalam menjaga kerahasiaan dan keamanan data konsumen.

Menurut OJK, PAJK memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan bahwa informasi produk keuangan yang disajikan kepada masyarakat akurat dan transparan. Di samping itu, mereka juga harus menjaga keandalan sistem informasi dan perlindungan data konsumen.

Selain itu, layanan agregasi jasa keuangan yang diatur dalam RPOJK ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam memperluas inklusi keuangan. PAJK berperan penting dalam membantu masyarakat membandingkan dan memilih produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan profil mereka. Dengan memanfaatkan platform digital, konsumen akan semakin mudah mengakses informasi tentang produk-produk keuangan seperti kredit, tabungan, hingga asuransi, tanpa harus mengunjungi lembaga keuangan secara langsung.

Aturan perizinan dan sanksi tegas

RPOJK ini juga mengatur perizinan bagi penyelenggara PAJK, di mana setiap pihak yang ingin menjalankan layanan agregasi wajib memperoleh izin usaha dari OJK. Selain itu, penyelenggara diwajibkan berbadan hukum perseroan terbatas dengan modal disetor minimal Rp2,5 miliar.

Dalam hal penegakan aturan, OJK menetapkan sanksi tegas bagi PAJK yang melanggar ketentuan. Sanksi yang dapat diberikan antara lain peringatan tertulis, denda hingga Rp1 miliar, penghentian kegiatan, hingga pencabutan izin usaha.

PAJK diharuskan bekerja sama dengan lembaga jasa keuangan (LJK) yang telah terdaftar dan memiliki izin dari OJK. Kerja sama ini dituangkan dalam perjanjian tertulis yang mencakup tanggung jawab masing-masing pihak, termasuk mekanisme penanganan pengaduan dan pertukaran data konsumen yang aman.

Selain itu, dalam menjalankan kegiatan agregasi, PAJK diwajibkan untuk secara transparan menyampaikan kepada konsumen bahwa produk keuangan yang ditawarkan bukan milik PAJK, melainkan dari lembaga keuangan mitra. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya misinformasi yang dapat merugikan konsumen.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Klaim Profit, Startup KiriminAja Siap Perluas Pasar

Di tengah perkembangan pesat layanan e-commerce di Indonesia, startup aggregator logistik terlengkap asal Yogyakarta, KiriminAja, klaim berhasil bukukan profit di tahun pertama. 

Startup ini diketahui mengalami peningkatan sejak kemunculannya di tahun 2020 dengan raihan pendapatan kuartal pertama 2022 ini (Januari – Maret), setara dengan raihan total pendapatan di Tahun 2021. Hal ini menunjukan cukup pesatnya perkembangan KiriminAja.

Kepada DailySocial.id CEO dan Founder KiriminAja, Fariz GTJ menyebutkan, salah satu faktor pendorong bisnisnya tumbuh dengan cepat adalah platformnya hadir memberikan solusi untuk UMKM atau pebisnis online agar arus kas (cashflow) lebih baik melalui pencairan COD yang lebih cepat.

Dikawal Eks Direktur Coca Cola

Terhitung masih baru terjun sebagai pemain di sektor ekspedisi, KiriminAja tidak ingin tertinggal dan berkomitmen untuk berinovasi serta memperkuat posisinya dengan resmi menunjuk mantan Direktur Coca Cola, Budi Isman, sebagai presiden komisaris pada November tahun lalu. Bergabungnya Budi Isman diharapkan dapat membantu memberikan arahan strategis menyelesaikan masalah logistik di Indonesia.

Adapun sejauh ini Inovasi yang ditawarkan platform KiriminAja fokus untuk mempermudah pengiriman paket, di mana pengirim dapat memilih beragam ekspedisi dalam satu aplikasi dan melayani kebutuhan COD (Cash-On-Delivery) maupun Non-COD. 

Salah satu fitur unggulan yang dimiliki aggregrator ini adalah adanya pencairan dana kilat COD yakni 1×24 jam.  Pengirim pun tidak perlu repot mengantar sendiri paket yang diinginkan, cukup pesan di tempat dan kurir dari ekspedisi yang dipilih akan mengambil paket di alamat pengambilan. 

Sebagai aggregator logistik, KiriminAja memiliki ekosistem yang terintegrasi dengan berbagai pilihan mitra ekspedisi yang tergabung sehingga semakin lengkap menemukan ekspedisi terbaik. Di antaranya seperti JNE, J&T, SiCepat, AnterAja, ID Express, JX ID, dan SAP Express Courier dan sedang dalam pengembangan untuk layanan instant courier. Area pengiriman pun mampu melayani ke 26 provinsi di Indonesia. 

Dari kemudahan dan kelengkapan yang ditawarkan, saat ini pengguna KiriminAja tercatat telah mencapai lebih dari 40.000. KiriminAja yang melihat tren pertumbuhan yang baik ini menyatakan siap memperluas sayap dengan menyediakan kebutuhan lain yakni merambah pasar pengiriman luar negeri dan fulfilment.

Masa depan aggregator logistik

Aggregator logistik merupakan jasa yang menghubungkan antara penjual, pembeli serta perusahaan di bidang ekspedisi barang. Jasa ini membantu pebisnis melakukan manajemen pengiriman dengan secara tepat.

Pihak ekspedisi yang sudah disepakati akan datang mengambil pesanan penjual, penjual pun tidak perlu repot datang ke kantor pengiriman. Sangat memangkas waktu terlebih di saat bisnis penjualan sedang sibuk-sibuknya sehingga pesanan pembeli bisa di antar lebih cepat. Peranan logistik ini menjadi sangat krusial terlebih di saat permintaan pengiriman barang dari bisnis online seperti e-commerce di tanah air terus melaju pesat.  

Laporan Ken Research 2019 mengatakan, tahun 2022 ini saja konsumen e-commerce diperkirakan naik hingga mencapai 65 juta dan pasar logistik Indonesia diestimasi mencapai nilai $74.9 miliar dengan CAGR 6.0% pada 2023.  

Pun selama tiga tahun terakhir, DailySocial.id melihat nilai investasi untuk startup logistik di Indonesia juga terus mengalami pertumbuhan pesat. Hingga Juli 2021 saja, nilai pendanaan yang dikucurkan investor meningkat hampir dua kali (2x) lipat dibanding pendanaan sepanjang tahun 2020. Dari $182,9 juta menjadi $364 juta. Tentunya ini indikasi baik bagi ekosistem dan menjadi pemicu inovasi untuk memecahkan berbagai permasalahan logistik di tanah air.

 

TIX ID Rilis “Nonton Online”, Layanan Agregator Sewa Film di Google Play Movie dan Apple TV

Startup penyedia tiket bioskop TIX ID mengembangkan fitur terbaru “Nonton Online”, layanan sewa film yang terdapat di Google Play Movie dan Apple TV. Fitur ini baru dirilis pada bulan lalu dan diklaim mendapat respons yang baik dari pengguna.

Kepada DailySocial, CEO TIX ID Sean Kim menerangkan, fitur ini adalah bagian dari rencana ekspansi perusahaan dalam memberikan lebih banyak pengalaman menikmati film secara menyeluruh untuk para pengguna. “Ini baru langkah kecil, kita bisa menunjukkan gambaran yang lebih besar pada akhir tahun,” terangnya.

Nonton Online adalah bagian dari perusahaan untuk bertahan di tengah masih ditutupnya bioskop semenjak pandemi, yang selama ini menjadi bisnis terbesar TIX ID. Perusahaan bermitra dengan The Movie Database (TMDb) sebagai penyedia API yang mengagregasikan TIX ID dengan katalog film yang terdapat di Google Play Movie dan Apple TV.

TMDb sendiri adalah database film dan TV yang dibangun oleh komunitas. Mereka memiliki API gratis untuk mengakses informasi tentang film secara terprogram. TIX ID memberikan kurasi untuk pilihan film terbaik yang dapat dibeli atau sewa dan ditonton secara online melalui perangkat pengguna.

Sean menyebut fitur ini adalah salah satu cara perusahaan untuk monetisasi. Secara singkatnya, TIX ID akan mendapat komisi dari setiap traffic yang berhasil mereka bawa ke Google dan Apple. “Kami dibangun ini untuk menciptakan sinergi dengan bioskop saat dibuka kembali.”

Ia juga menegaskan bahwa fitur ini bukan menjadi pivot bagi perusahaan. Pasalnya, selain Nonton Film, sumber bisnis TIX ID juga ditopang dari penjualan tiket bioskop di Drive-In Senja, yang menganut konsep nonton film dari dalam mobil sekaligus cara adaptasi dengan kebiasaan baru.

Untuk menikmati Nonton Online, pengguna cukup memilih film yang ingin ditonton melalui katalog yang sudah tersedia. Buat pengguna Android, tap pilihan Get It On Google Play – Tonton Sekarang dan akan diarahkan ke halaman Google Play Movies.

Sementara untuk pengguna iOS, tap Get It On Apple TV – Tonton Sekarang dan akan diarahkan ke halaman Apple TV. Saat berada di halaman Google atau Apple, pengguna akan diminta mengikuti aturan dari masing-masing pihak.

Transaksi yang terjadi sepenuhnya kewenangan dari Google maupun Apple. Pengguna hanya bisa menggunakan metode pembayaran yang ada di masing-masing platform.

Application Information Will Show Up Here

Mengenal Startup Logistik BiteShip, Berawal Pivot Kemudian Profit

BiteShip sebuah platform yang mengintegrasikan sejumlah layanan logistik mengklaim sudah berhasil mendapatkan profit di usianya yang belum menginjak satu tahun. Sering disebut sebagai layanan agregator, BiteShip adalah pivot dari layanan Noompang, aplikasi jasa nebeng. Memutuskan pindah haluan setelah melihat tren bisnis logistik membawa hal positif dalam bisnis mereka.

Model bisnis BiteShip pertama kali ditemukan ketika tim Noompang meluncurkan Noompang Coolinary. Dari sana mereka banyak bersentuhan dengan layanan logistik dan menemukan masalah ketika harus mengirimkan makanan dari satu kota ke kota lainnya dalam waktu beberapa jam. Melihat sektor logistik yang cukup potensial akhirnya mereka memutuskan membangun BiteShip.

“Ketika kami ngerjain Noompang Coolinary, kami melihat sektor logistik yang kami kerjakan bertumbuh dan jadi lebih seru untuk digali lebih dalam lagi. Kebetulan saat itu ada salah satu temen dari partnerku memiliki problem di supply chain yang perlu diselesaikan, kami jadi tertarik dengan model bisnis B2B dan jadi deh namanya Biteship,” terang CMO BiteShip Afra Sausan.

Secara sederhana layanan BiteShip bekerja dengan mengintegerasikan beberapa penyedia logistik menjadi satu tempat. Beberapa penyedia pengiriman seperti JNE, Wahana, GoSend, Paxel, SiCepat, J&T Express, Tiki, Deliveree, FedEx, Anteraja, Grab, JetExpress, SAP, Lion Parcel, Qrim, Pos Indonesia, dan RPX sudah tersedia di platform mereka.

Tim Pendiri BiteShip

Klaim profit dari modal bootstrap

Bisnis logistik saat ini memang sedang kondisi naik. Meski ada dalam masa pandemi aktivitas mengirim barang tampaknya tidak berkurang. Sebagai layanan agregator logistik Biteship bukan menjadi satu-satunya. Di segmen ini juga ada Shipper yang dalam waktu 6 bulan belakangan cukup agresif mengeksekusi rencana mereka.

Potensi segmen layanan logistik juga terlihat dari beberapa layanan yang mendapat kucuran pendanaan dalam satu tahun terakhir. Ada Kargo, Triplog, Ritase, Waresix, Logisly, Shipper, Finfleet, dan Waresix. Meski memiliki pendekatan dan model bisnis yang berbeda-beda. Semua layanan tersebut berada di sektor logistik.

Saat ini Afra mengklaim sudah berhasil mendapatkan profit dari modal operasional mandiri yang mereka jalankan. Tiga produk mereka Biteship Lite (mobile apps), Biteship Web, dan Biteship fo Business disebut diterima dengan baik oleh penggunanya.

Yang paling baru, BiteShip juga menyediakan layanan fulfillment. Sehingga pelanggan bisa mendapatkan layanan penyimpanan, pengemasan, dan pengiriman sekaligus. Ini menjadi salah satu layanan yang melengkapi ekosistem mereka, sesuai dengan taglinenya, “Menjadi layanan logistik e-commerce untuk UKM di Asia Tengara”.

“Inti dari Biteship adalah mempermudah klien kami untuk pesan berbagai kurir dalam satu platform dan juga gratis pick up tanpa ada minimal order. Biteship juga jadi go to platform untuk para developer yang ingin mengembangkan situs webnya menggunakan teknologi yang tersedia dari Biteship karena lebih sederhana dan ringkas,” terang Afra menjelaskan keunggulan BiteShip. 

Untuk saat ini pihak BiteShip masih enggan membagikan capaian mereka. Hanya saja Afra menjelaskan mereka mendapatkan 40% sampai 50% pertumbuhan setiap bulannya.

“Kami berencana untuk membawa Biteship di beberapa negara lainnya, dimulai dulu dari SEA. Karena kami melihat bahwa Biteship dengan solusi yang ditawarkannya bisa membantu bisnis bukan hanya di Indonesia tapi juga di negara lainnya. Kebetulan saat ini kami sudah memiliki 4 clients di SEA (selain Indonesia),” tutup Afra. 

Application Information Will Show Up Here

Anjelo Perkenalkan Diri sebagai Platform Agregator Logistik

Anjelo hadir sebagai startup agregator logistik di tengah perkembangan pesat layanan e-commerce di Indonesia. Platform yang dikembangkan memberikan kemudahan kepada pengguna untuk membandingkan harga, durasi pengiriman, serta memesan jasa pengambilan paket.

Jenis layanan logistik yang ditawarkan meliputi last mile delivery, kargo via udara maupun laut, layanan kepabeanan, hingga pergudangan.

“Kami melihat saat ini para pelaku bisnis maupun masyarakat memiliki banyak sekali pilihan jasa pengiriman tetapi, mereka tidak tahu apakah pilihan tersebut sudah tepat atau belum. Karena untuk bisa membandingkan beberapa jasa pengiriman memakan banyak waktu. Dengan adanya Anjelo mereka bisa membandingkan harga maupun durasi waktu dari beberapa jasa pengiriman dengan sekaligus dan hanya dalam satu platform,” jelas Co-Founder Anjelo Oky Kurniawan.

Untuk penggunaan, konsumen cukup mendaftar dan memesan kurir logistik yang sesuai melalui situs. Saat ini belum tersedia aplikasi untuk Android maupun iOS, kendati akan diluncurkan di waktu mendatang. Selanjutnya proses penjemputan barang akan dilakukan oleh mitra logistik yang sudah dipilih pengguna. Kiriman dapat dilacak melalui laman Anjelo.

Oky menambahkan, startup besutannya ini juga memberikan berbagai macam pilihan layanan logistik sehingga dapat menjangkau segmen business to business (B2B) maupun customer to customer (C2C). Anjelo dengan fitur yang dimilikinya berharap bisa memberikan efisiensi waktu dan menekan biaya operasional melalui pemilihan jasa logistik yang tepat.

Sebelumnya juga sudah ada beberapa startup serupa. Salah satunya Shipper. Pasca lulus dari program akselerasi Y Combinator mereka bukukan pendanaan tahap awal hingga 70,3 miliar Rupiah.

Dengan model yang lebih terintegrasi dengan platformnya, Bukalapak juga luncurkan BukaSend. Mengagregasi layanan dari mitra logistik yang telah tergabung ke perusahaan untuk memudahkan konsumen melakukan pengiriman dan pemesanan kurir.

Focus on Being Healthy Food Aggregator, Gorry Gourmet Expands Partnership with 10 Popular Restaurant Chains

Aim to bring healthy food choices from various brands, Gorry Gourmet, a healthy food aggregator with online system has added partners from restaurant industry. There are 10 groups listed as official partners of Gorry Gourmet with menu that comes in vary adjusting customer’s health goals and affordable prices. Included in the partnership are Burgreens, Common Grounds, Trattoria and Shabu-Shabu House.

In the release, Gorry Gourmet’s Founder, William Susilo, said, the massive interest from startup to technology companies in eating healthy food has become an opportunity targeted by Gorry Gourmet, which merely known to serve on-demand healthy food for only around Jakarta population.

“Our nutritionist team can ensure all the menus are adjusted to consumer’s need, whether our menus or our partners’. The partner’s selection and validation process are also very strict, from the hygiene level to the spices and recipes used. The partnership will be made once it matches our standard.”

Consistency on targeting culinary industry

As one of the local catering services, Gorry Gourmet which was established since 2014 is one of an existing startup, among the difficulty of competition in Indonesia’s online catering business. One of Gorry Gourmet’s focus strategy is to provide innovative service for people who want healthy food with affordable price.

“We develop Gorry Gourmet with 3 basic principals, convenient, variant and affordable price. Convenient, because the whole process is done online, the food is later being delivered directly to the consumer. In variant, because we have many restaurant partners to keep consumers from getting bored without having to invest in product facility such as factory. An affordable price, because we believe everyone should have access to healthy and quality food,” Susilo said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Fokus sebagai Agregator Makanan Sehat, Gorry Gourmet Perluas Kemitraan dengan 10 Grup Restoran Ternama

Bertujuan untuk menghadirkan pilihan makanan sehat dari brand yang beragam, Gorry Gourmet yang merupakan aggregator makanan sehat dengan sistem online menambah jumlah mitra dari industri restoran. Tercatat 10 grup restoran yang telah menjadi mitra resmi Gorry Gourmet dengan varian-varian menu yang telah disesuaikan dengan tujuan kesehatan masing-masing pelanggan dan harga yang tetap terjangkau. Termasuk di dalam rekanan tersebut adalah Burgreens, Common Grounds, Tratorria, dan Shabu-Shabu House.

Dalam rilisnya pendiri dari Gorry Gourmet William Susilo menyebutkan, besarnya minat dari startup hingga perusahaan teknologi saat ini menyantap menu sehat untuk karyawan, merupakan peluang yang kemudian di sasar oleh Gorry Gourmet, yang selama ini dikenal hanya menyuguhkan menu makan sehat secara on-demand kepada masyarakat di Jakarta dan sekitarnya.

“Tim ahli gizi kami menjamin bahwa setiap menu telah disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, baik untuk menu kami sendiri maupun menu kreasi mitra restoran. Proses seleksi dan validasi mitra kami juga sangat ketat, mulai dari tingkat kebersihan hingga bahan dan bumbu yang digunakan. Kalau sudah sesuai dengan standar kami, maka perjanjian kerja sama akan dibuat.”

Konsisten sebagai startup yang menyasar industri kuliner

Sebagai salah satu layanan katering online lokal, Gorry Gourmet yang telah berdiri sejak tahun 2014, merupakan salah satu startup yang masih eksis, ditengah persaingan dan kerasnya bisnis katering online di Indonesia. Salah satu strategi yang di fokuskan oleh Gorry Gourmet adalah, menghadirkan layanan inovatif untuk masyarakat yang menginginkan makanan sehat dengan harga terjangkau.

“Kami mengembangkan Gorry Gourmet dengan 3 prinsip dasar, kenyamanan, varian, dan harga yang terjangkau. Nyaman karena seluruh proses dilakukan secara online, setelah itu makanan diantar langsung ke konsumen. Dari segi varian karena kami memiliki banyak mitra restoran untuk menjaga konsumen agar tidak bosan tanpa perlu berinvestasi di fasilitas produksi layaknya pabrik. Harga terjangkau karena kami percaya semua orang harus memiliki akses kepada makanan yang sehat dan berkualitas,” kata William.

Ke depannya Gorry Gourmet masih tetap konsisten dengan berfokus pada pengembangan teknologi dengan jutaan produk yang diklaim telah dikirim ke rumah-rumah dan kantor-kantor dalam 3 tahun terakhir, bukan menjadi produsen makanan skala besar.

3 Aplikasi iOS untuk Cara Berbeda dalam Membaca Berita

Semakin tinggi keterhubungan orang-orang di internet ternyata memunculkan sebuah fenomena yang dinamakan fear of missing out. Pernah mendengarnya?

Fear of missing out (FoMO) adalah kekhawatiran seseorang melewatkan suatu momen atau informasi mengenai hal-hal yang ada, umumnya hal tersebut dialami di media sosial atau internet.

Kegelisahan semacam ini sebenarnya bisa diminimalisasi dengan beragam apps yang ada. Khusus untuk berita dan informasi di dunia maya, Anda tak perlu repot-repot mengikuti terlalu banyak mengikuti akun media di Facebook atau Twitter. Para pengguna iOS dapat memanfaatkan aplikasi-aplikasi untuk membaca berita di bawah ini, dengan gaya membaca berbeda-beda, agar terhindar dari FoMO.

1. Flipboard

Flipboard, untuk mereka yang begitu menikmati kemajuan berita dan UI/UX di saat bersamaan / Flipboard
Flipboard, untuk mereka yang begitu menikmati kemajuan berita dan UI/UX di saat bersamaan / Flipboard

Aplikasi news aggregator yang satu ini dikenal dengan user interface dan user experience yang khas. Flipboard sejak awal hadir dengan mencocokkan interest dari sang pengguna dengan berita yang ada.

Dengan perubahan di versi 4.0, Flipboard memunculkan inovasi yang lebih maju lagi, yakni smart magazine, di mana pengguna dapat mengakses koleksi bacaan yang telah dikurasi tim Flipboard—dan tetap sesuai dengan interest-nya.

2. Instapaper

Instapaper, untuk si minimalis yang tidak ingin ketinggalan isu terkini / The Sweet Setup
Instapaper, untuk si minimalis yang tidak ingin ketinggalan isu terkini / The Sweet Setup

Dibanding aplikasi sebelumnya, Instapaper tampak lebih simpel. Ya, bagi Anda yang terbiasa menggunakan Flipboard, mungkin Anda akan merasakan kesederhanaan tersebut jika dibandingkan dengan Instapaper.

Berbeda dengan news aggregator, Instapaper digunakan sebagai media penyimpan berita yang memungkinkan Anda untuk membaca berita yang Anda simpan di mana pun dan kapan pun. Selain itu, di Instapaper, Anda juga dapat memberi highlight di beberapa kata yang Anda inginkan.

Dengan tampilan yang lebih terlihat seperti ‘surat kabar online’, Instapaper cocok sekali untuk Anda yang menganut paham minimalism.

3. Quartz

Quartz, untuk yang interaktif dan ingin coba hal baru dalam membaca berita / Quartz
Quartz, untuk yang interaktif dan ingin coba hal baru dalam membaca berita / Quartz

Keunggulan Quartz ada pada fiturnya yang menyajikan berita seperti jika Anda sedang chatting bersama seseorang, dan ‘orang’ serba tahu tersebut sangat up-to-date dengan berita terbaru di dunia.

Quartz bukanlah sebuah news aggregator, bukan pula media penyimpan berita. Quartz adalah bot berita yang akan memberi Anda suplai berita melalui gaya interaksi. Berita-berita yang ada di aplikasi ini berasal dari tim Quartz sendiri dengan cakupan bahasan yang luas.

Ketiga aplikasi ini dapat membantu menjauhkan Anda dari FoMO dengan pembaruan info yang ada. Tapi sayangnya, itu belum cukup. Bahkan jika Anda menggunakan iPhone 7 yang mutakhir itu. Lalu, apa yang dapat membuat Anda bisa terus mendapat informasi dengan cepat?

Sudah jelas, jaringan internet yang kuat adalah jawabannya. Saat ini, jaringan internet mobile di Indonesia sudah memasuki era 4G LTE, dengan kecepatan internet yang lebih tinggi sehingga memungkinkan Anda untuk dapat mengakses berita-berita tersebut dengan cepat tanpa hambatan.

Salah satu provider di Indonesia yang juga menawarkan servis 4G LTE ini adalah Smartfren 4G. Dengan jaringan Smartfren 4G-nya, provider ini kini tidak lagi sepenuhnya ‘milik’ Andromax, namun sudah bisa mendukung beragam jenis smartphone 4G, dan salah satunya adalah iPhone 7.

image001

Smartfren 4G bersama dengan iPhone 7 menawarkan paket layanan yang bernama iPlan yang memberikan promo menarik, seperti cashback hingga Rp 4,5 juta.

Fitur dan performa kelas tinggi dari iPhone digabung dengan keunggulan yang diberikan oleh Smartfren 4G ini dapat mendukung pengalaman pengguna dalam menyusuri artikel-artikel melalui news aggregator serta menikmati entertainment seperti video streaming, dan yang pastinya mencegah FoMO menjumpai Anda.

Jika Anda tertarik dengan paket iPlan yang ditawarkan oleh Smartfren 4G, Anda dapat menelusuri lebih jauh mengenai paket ini dalam website Smartfren 4G di sini.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Smartfren 4G.

Musikator Hadirkan Layanan Agregator Lagu Untuk Distribusi Digital

Dunia musik, terutama dari sisi industri dan bisnis, memiliki banyak tantangan, bahkan ada yang sampai disebut dengan musuh, mulai dari kreativitas yang mandek hingga plagiarisme. Tetapi mungkin hampir semua orang sepakat bahwa musuh utama dunia musik (dan juga industri kreatif lain seperti buku dan film) adalah pembajakan. Dengan perkembangan teknologi, pembajakan menjadi semakin mudah dan bisnis musik membutuhkan penyesuaian yang cepat untuk dapat mengalahkan para pembajak.

Continue reading Musikator Hadirkan Layanan Agregator Lagu Untuk Distribusi Digital

Lintasme, Evolusi Agregator Menjadi Mesin Pengolah Konten Kontekstual

Bermula dari situs aggregator konten bernama Lintasberita yang diluncurkan di Malang, situs yang kini dinamakan Lintas.me menjadi salah satu situs lokal terpopuler bersanding dengan raksasa berita seperti Okezone, Liputan6 dan lain-lain. Situs yang bergabung dengan Merah Putih Incubator pertengahan 2010 lalu ini terus sempat mengorbankan traffic demi berbenah diri.  Continue reading Lintasme, Evolusi Agregator Menjadi Mesin Pengolah Konten Kontekstual