Kompas Editor’s Choice Now Present on the BlackBerry Playbook

Kompas, the largest newspaper syndicate in Indonesia, always tries to be the first time for everything. After becoming a pioneer for Augmented Reality, the using of QR code and making application for the BlackBerry platform and Cisco IOS, this time Compass become one of the media that presents their application for BlackBerry PlayBook, the latest tablet from Research In Motion.

Applications for this Playbook is created using WoodWing solution owned by the Dutch who have experienced more than 200 iPad applications associated with digital media. Kompas newspaper itself won the Silver Award in the category of tablet in the WAN-IFRA’s Asian Digital Media Award 2010 event.

Continue reading Kompas Editor’s Choice Now Present on the BlackBerry Playbook

Are You Ready for Magazine Evolution with Digital Media?

The appearance of tablet media, especially iPad, in 2010 slowly but significantly replaced printed media hegemony as conventional reading media, including here in Indonesia. For newspaper, this evolution was started earlier by optimizing access of Kompas Cetak for iPad. The evolution doesn’t stop here, developers saw opportunity niche to digitalized magazine to tablet media. You don’t need to go to magazine stand or subscribe to it every month. As predicted, at least two magazine applications on iPad, Scoop, and Magazine (from Kompas Gramedia Groups) received warm welcome.

Majalah application published by 1 February at the moment is Number One on the list of Top Free iPad Apps in Apps Store Indonesia. Inside you will find magazine samples published by Indonesia’s major publishing companies such as Hai, Nova, Otomotif, and Info Komputer.

Continue reading Are You Ready for Magazine Evolution with Digital Media?

Sudah Siap untuk Evolusi Majalah dengan Media Digital?

Kemunculan media tablet, terutama iPad, di tahun 2010 pelan tapi pasti menggeser hegemoni media cetak sebagai media baca konvensional, termasuk di Indonesia. Untuk koran, evolusi ini sudah lebih dulu hadir dengan optimisasi pengaksesan Kompas Cetak untuk iPad. Evolusi tak berhenti di sini, pengembang melihat ceruk peluang mendigitalisasi majalah ke media tablet. Anda tidak perlu lagi datang ke kios majalah atau berlangganan setiap bulan. Seperti diprediksikan, setidaknya dua buah aplikasi majalah di iPad, Scoop dan Majalah (dari Kelompok Kompas Gramedia) mendapatkan sambutan hangat di masyarakat.

Aplikasi Majalah yang diterbitkan oleh per 1 Februari lalu saat ini sudah menempati posisi pertama untuk daftar Top Free iPad Apps di App Store Indonesia. Di dalamnya Anda dapat menemukan sampel isi majalah yang diterbitkan oleh kelompok penerbit terbesar di Indonesia, seperti Hai, Nova, Otomotif, dan Info Komputer.

Continue reading Sudah Siap untuk Evolusi Majalah dengan Media Digital?

Match Move Games Partnership Dengan Portal Berita Indonesia

Games memang merupakan sebuah komponen yang bisa dibilang penting dan menjadi sebuah bagian tak terpisahkan dari teknologi. Dahulu kala, handphone merupakan sebuah alat komunikasi yang membosankan sampai akhirnya dibundle dengan games dan aplikasi-aplikasi lainnya.

Portal berita pun kurang lebih ceritanya sama, konten di dalamnya rata-rata berita dan artikel-artikel yang lama-lama bisa membosankan. Sejak April 2010 kemarin akhirnya Kompas, salah satu portal berita terbesar di Indonesia mengumumkan partnership eksklusif dengan Match Move Games, sebuah startup asal Singapore yang mengkhususkan diri di bidang pengembangan games online termasuk social gaming.

Continue reading Match Move Games Partnership Dengan Portal Berita Indonesia

Kompas Luncurkan Situs Untuk Pencari Kerja

Kompas kemarin meluncurkan KompasKarier.com, sebuah situs yang ditujukan untuk para pencari kerja. Kalau dilihat secara sekilas, sepertinya Kompas ingin masuk ke persaingan dengan situs – situs serupa seperti Karir.com (yang sepertinya masih minim tanda kehidupan), JobStreet, JobsDb dan pemain lain yang lebih kecil.

Namun kalau dilihat lebih dekat, saya melihat KompasKarier ini lebih ke extension dari pada versi cetaknya. Jadi penawaran yang diberikan oleh Kompas bakal lebih menarik, apalagi melihat fenomena mencari kerja online yang semakin populer. Hal ini juga makin terlihat dengan listing pekerjaan yang ada di KompasKarier kebanyakan berasal dari versi cetak.

Continue reading Kompas Luncurkan Situs Untuk Pencari Kerja

Awal Tahun, Mari Mengubah Wajah!

credited_1346099385_e7ac3fbcc6Awal tahun sudah berjalan 6 hari, tahun 2010 saya pikir akan menjadi tahun yang hebat bagi para startup internet, jika di US beberapa akuisi sudah mulai marak di awal tahun, di Indonesia berita terbaru masih sekitar provider yang akan menghentikan SMS gratis, serta pergantian Tim Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) oleh Menkominfo. Apakah penghentian tipe-tipe promo dengan SMS gratis akan meningkatkan user dalam menggunakan internet lewat social networking? Apakah strategi provider akan bergeser ke mobile internet?

Masih terlalu dini memang untuk mengambil kesimpulan atas perkembangan ini, dan apakah perubahan tim regulasi telekomunikasi akan berhubungan langsung dengan kebijakan telekomunikasi yang juga akan mempengaruhi peraturan tentang internet di Indonesia? Sebenarnya saya belum tau secara pasti.

Continue reading Awal Tahun, Mari Mengubah Wajah!

Kompas ePaper Gunakan Silverlight

Sepertinya Microsoft Indonesia cukup sukses dan mampu mengajak Kompas untuk menggunakan platform Silverlight di section Kompas ePaper. Kompas, salah satu media cetak yang terbesar di Indonesia akan mengimplementasikan Silverlight, dan dipastikan akan menarik cukup banyak pengguna Silverlight baru.

Menurut informasi Kompas akan mengumumkan format baru Kompas ePaper ini besok. Beberapa fitur yang diunggulkan antara lain multiple zoom, teks resolusi tinggi, navigasi yang lebih nyaman, dan pencarian yang lebih lengkap dan mudah.

Sejauh ini Microsoft sudah berhasil mengajak Kaskus, portal komunitas terbesar di Indonesia untuk menggunakan teknologi-teknologi milik Microsoft (ASP.NET dan Silverlight) di beberapa bagian di situsnya.

Untuk yang belum tahu, Silverlight adalah sebuah platform media besutan Microsoft yang bersaing head-to-head dengan Adobe Flash. Adobe Flash memang merupakan platform media yang paling populer dan saya yakin hampir semua anda menginstall plugin Flash Player di browser anda. Nah untuk Silverlight ini, anda juga harus menginstall player Silverlight dari Microsoft untuk dapat menikmati media-media yang berbasis Silverlight.

Sayangnya Microsoft belum men-support Silverlight untuk Linux, namun untuk para pengguna Linux jangan khawatir dulu. Untuk pengguna Linux, anda tetap bisa menikmati sajian Silverlight menggunakan sebuah add-on di Firefox bernama Moonlight yang bisa anda unduh disini. Jadi ya tetap hanya terbatas untuk pengguna Firefox.

major hat tip : Patrick @ Twitter

Kompas-Gramedia Luncurkan Website Hai Online

Kemarin 14 April 2009, Kompas Gramedia Group meluncurkan kembali versi online dari salah satu majalah cetaknya, Hai. Situs yang diberi nama Hai Online ini sempat tidak bisa diakses Rabu siang sampai akhirnya online kembali pukul 4 sore dan bisa dinikmati oleh para pembacanya. Sesuai dengan target audience majalah Hai, Hai Online juga diperuntukkan para muda-mudi modern yang memang termasuk demografi konsumen internet tertinggi di Indonesia.

“Kita memang menyiapkan website baru Hai-Online ini untuk jadi alternatif tempat nongkrong, ngobrol, sharing karya, dan informasi. Tentunya juga bisa intip isi majalah Hai yang terbaru,” kata Editor Hai-Online Teguh Andrianto.

Selain itu, Hai Online bukan hanya menyediakan informasi semata, melainkan juga menyediakan space bagi visitor untuk bersosialisasi dengan mengupload foto, mp3, video, halaman personal, dan lain-lain. Yang pasti Hai Online ini tidak hanya sekedar menjadi versi digital dari majalahnya, namun juga mengakomodasi “narsisme” para pengunjungnya. Ada juga section berita, latest issue, dan section CCP yang menampilkan cewek-cewek cantik (ehem…) yang diusulkan menjadi Cewek Hai.

screenshot section CCP (ehem..)

Dari sisi tampilan design, tidak terlalu banyak perubahan karena semua website dibawah Kompas-Gramedia group memiliki template layout yang sama persis, mungkin untuk mempermudah peletakan banner iklan agar seragam di sebuah websitenya. Dan sesuai dengan audiencenya, maka Hai Online didesign dengan banyak ilustrasi urban-style dan grungy yang sesuai dengan jiwa muda. Keren!

Dari sisi informasi yang disajikan pun tidak kalah menarik, lagi-lagi template layout yang dimiliki oleh Kompas-Gramedia Group memang lumayan bagus untuk menampung banyak informasi atau bersifat portal berita. Dan di situs Hai Online, information architecture tertata cukup rapi dan enak dilihat untuk visitor. Tapi, seperti semua situs Kompas Gramedia lainnya, banyak visitor yang mengeluhkan mengenai hadirnya block banner flash yang sangat mengganggu experience membaca para visitor, dan juga banner-banner lain yang cenderung tidak kompatibel (secara visual) dengan tampilan website secara keseluruhan. Walaupun begitu, cukup disadari bahwa agak sulit untuk mengatur warna dan juga intensitas iklan banner karena memang mereka ingin tampil mencolok dan menarik perhatian (bahkan keluhan).

The New York Times Luncurkan Blog Network

Seperti yang diberitakan Techcrunch minggu kemarin bahwa koran online NY Times akan meluncurkan proyek perdana jejaring blog berbasis lingkungan hari Senin waktu setempat. Jejaring blog (neighborhood blog network) ini adalah sebuah kumpulan blog yang berada di bawah NY Times dan memiliki niche kawasan lokal dari tiap blogger. NY Times sudah melakukan uji coba untuk kawasan Fort Greene dan Clinton Hill, dan akan segera menyusul Milburn, Maplewood, dan South Orange di negara bagian New Jersey.

Nantinya blog-blog ini akan diisi dengan konten dari tiap-tiap berita dari koran setempat (dikelola oleh pemred koran setempat) dan juga mengandalkan citizen journalism (dari user) yang akan memposting berita-berita tanpa perlu dibayar. Nampaknya jaringan blog ini juga memiliki fitur peta real-estate yang terhubung dengan peta real-estate dan properti milik NY Times.

Menurut Editor Digital Initiatives NYTimes Jim Schacter, NY Times berharap dapat mendatangkan revenue dari pengiklan lokal melalui tele-sales iklan online. Untuk sementara proyek ini ditangani oleh para reporter NYTimes yang juga pastinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit, namun akan terus disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dan prinsip citizen journalism akan membantu mengurangi biaya operasional.

NY Times dan Blogging memang bukan terbilang hal yang baru, sejak November 2007 NYTimes sudah mengaplikasikan blog network di situsnya. NYTimes juga terlibat dalam pendanaan (investasi) untuk pengembangan platform blogging populer, WordPress. Bahkan NYTimes sudah lebih terbuka terbukti dengan dibukanya API NYTimes.

Hmm.. strategi ini mengingatkan anda akan sesuatu di Indonesia? Yup, Kompasiana. Layanan public blog yang besutan Kompas ini memang (kurang lebih) mirip sekali dengan strategi NYTimes hanya terlambat setahun lebih dalam implementasinya. Apakah hanya sekedar latah? Itu lain soal 🙂

Disini terlihat bahwa koran sekelas NYTimes-pun ternyata tetap tidak bisa berdiri sendiri dan harus “menjaring” koran-koran lokal untuk mengisi kontennya. Satu hal yang saya pelajari dari Wikinomics adalah bahwa sekarang sudah bukan jamannya kompetisi, melainkan kolaborasi. Penting untuk diingat bahwa kompetisi sehat tetap diperlukan namun tidak dalam proporsi yang saling mengalahkan, tapi untuk saling melengkapi.

sumber(techcrunch)