Grab, Emtek dan Bukalapak Satukan Kekuatan Untuk Kawal Solo Jadi Smart City Melalui Program Kota Masa Depan

Tantangan mendorong pertumbuhan industri UMKM di tengah pandemi menjadi “pekerjaan rumah” bagi banyak pihak. Sebagai salah satu sektor yang memiliki peran esensial dalam pertumbuhan ekonomi tanah air, industri UMKM perlu persiapan matang untuk menyongsong tantangan di masa depan. Langkah strategis yang mampu diadaptasi yakni melalui transformasi digital.

Meski begitu, industri UMKM perlu didukung, seperti yang baru-baru ini dilakukan oleh 3 (tiga) pemain besar teknologi yang saling berkolaborasi untuk menciptakan ribuan UMKM yang “melek” teknologi. Ketiga entitas itu adalah Grab, Bukalapak, dan Emtek. Setelah sukses meluncurkan program akselerator ‘Kota Masa Depan’ (Kolaborasi Nyata Untuk Masa Depan) di kota Kupang, kini inisiatif tersebut berlanjut di kota Solo dengan target mendigitalisasi lebih dari 1.500 UMKM, sekaligus menjadikan Solo sebagai kota berlabel “Smart City”. Seperti apa?

Sejak diluncurkan pada kuartal tiga 2021 lalu, inisiatif Kota Masa Depan merupakan sebuah program akselerator ekstensif yang menargetkan 10.000 UMKM, diselenggarakan secara bertahap hingga kuartal kedua 2022 di Kupang, Solo, Gowa, Malang, Pekanbaru. Dalam rilis yang kami terima, program akselerasi ini berfokus pada prioritas menumbuhkan industri UMKM secara menyeluruh. Disebutkan prioritas yang dimaksud berupa program bantuan vaksinasi, pengadopsian platform digital, hingga pemberdayaan UMKM melalui pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan usaha melalui teknologi digital. Para pebisnis UMKM juga turut disiapkan untuk mampu “onboarding” bisnisnya di dalam ekosistem Grab dan Bukalapak.

Dalam keterangannya, Ridzki Kramadibrata selaku President of Grab Indonesia mengatakan, program ini [Kota Masa Depan] merupakan kolaborasinya dengan pemerintah kota Surakarta yang bercita-cita ingin menjadikan perekonomian kota Solo memiliki daya saing yang optimal berkat teknologi.

“Grab bersama Emtek dan Bukalapak siap bekerja sama dengan Pemerintah Surakarta untuk mengawal Solo menjadi Smart City melalui program #KotaMasaDepan. Program ini memberikan pendampingan dan pelatihan agar UMKM menjadi lebih kompetitif serta menciptakan lapangan pekerjaan baru. Semoga upaya kami membantu UMKM khususnya yang berada di kota-kota kecil ini dapat membantu pemerintah mencapai target digitalisasi 30 juta UMKM pada tahun 2024, serta mempercepat upaya pemulihan ekonomi bangsa,” tutur Ridzki.

Untuk memuluskan inisiatif tersebut, program Kota Masa Depan menghadirkan sejumlah program yang bisa dimanfaatkan oleh lebih dari 1.500 pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya secara maksimal. Selain dukungan berupa aktivasi bisnis ke dalam platform Grab dan Bukalapak, 54 pengusaha UMKM yang terpilih bakal memperoleh kesempatan mengikuti program akselerator dalam mengelola bisnis yang dimentori oleh Bukalapak dan Grab. Tidak hanya sampai situ, 3 UMKM terbaik juga akan mendapat dukungan berupa kesempatan publikasi yang disediakan oleh jaringan media Emtek.

Kolaborasi-Grab-Emtek-dan-Bukalapak-Luncurkan-Festival-Kota-Masa-Depan-di-Kota-Solo.-Targetkan-Digitalisasi-Ribuan-UMKM-dan-Wujudkan-Upaya-Smart-City-
Program Kota Masa Depan

“EMTEK berkomitmen dalam mendukung pengembangan sektor UMKM di Indonesia. Berkolaborasi dengan Grab dan Bukalapak, program ini diharapkan dapat memberikan peluang dan daya saing bagi UMKM lokal di era digitalisasi yang berkembang begitu cepat. Dengan tekad yang sama untuk membuat kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia menjadi lebih baik melalui teknologi, kami yakin kita bisa membangkitkan roda perekonomian lokal yang nantinya akan memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia,” ujar Sutanto Hartono Managing Director, PT Elang Mahkota Teknologi, Tbk.

Perihal mengaktivasi kota Solo menjadi ‘Smart City’, program Kota Masa Depan pun telah menyiapkan sejumlah agenda strategis. Agenda yang dimaksud dikatakan bakal mengimplementasi sejumlah rencana seperti meluncurkan fasilitas “GrabKitchen” yang berlokasi di Pasar Gede, serta menyerahkan 400 unit motor listrik untuk mitra pengemudi yang berbasis di kota Solo. GrabKitchen sendiri merupakan fasilitas cloud kitchen yang mampu memanfaatkan data, untuk mengidentifikasi dan memetakan kesenjangan permintaan pelanggan dengan menjangkau lebih banyak konsumen melalui platform GrabFood. Fasilitas ini nantinya diharapkan mampu membuka peluang penjualan secara maksimal bagi para pelaku UMKM kuliner.

Implementasi Smart City diyakini mampu memberikan dampak pertumbuhan yang berkelanjutan bagi masyarakat. Imbasnya tentu peningkatan dari segi ekonomi diharapkan tentu ikut terdongkrak dengan inovasi teknologi yang membuka akses dan peluang bagi seluruh masyarakat.

“Kami sangat bangga dapat kembali membantu pemerintah kota Surakarta untuk mengembangkan Solo Smart City dengan memanfaatkan teknologi Grab yang inklusif melalui kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon. Tak hanya itu, kami juga memperkenalkan GrabKitchen Pasar Gede untuk mendukung kemajuan bisnis pelaku UMKM di bidang kuliner di Kota Solo. Inovasi kendaraan listrik dan konsep cloud kitchen ini selaras dengan misi GrabForGood yang turut serta dalam pengembangan daerah di Indonesia dan menggunakan teknologi untuk menciptakan dampak berkelanjutan bagi masyarakat,” tambah Ridzki.

Di saat yang sama, Walikota Solo, Gibran Rakabumi menyampaikan digitalisasi yang menyeluruh di kota Solo baik bagi industri UMKM maupun rencana inisiasi Smart City diharapkan mampu menjawab tantangan dunia usaha dan membuka akses yang seluas-luasnya bagi produk lokal kota Solo ke pasar yang lebih luas.

“Saya mengapresiasi inisiatif Grab, Emtek dan Bukalapak dalam menghadirkan program Kota Masa Depan. Hadirnya program ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas para pelaku UMKM Solo dalam memanfaatkan teknologi untuk menghadapi tantangan saat ini. Percepatan digitalisasi ini turut membantu pemerintah daerah dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah. Saya mengajak para pelaku UMKM Solo yang belum tergabung dalam ekosistem digital, ayo segera manfaatkan fasilitas ini agar bersama kita dapat maju dalam memperkenalkan dan memasarkan produk lokal Solo,” tutupnya.

***

Advertorial ini didukung oleh Grab Indonesia.

Grab, Emtek dan Bukalapak Memulai Program Percepatan Digitalisasi UMKM di Kota-kota Kecil Dengan Vaksinasi

Sebagai salah satu roda penggerak ekonomi bangsa, sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) patut didorong menuju pertumbuhan yang lebih signifikan. Target pemerintah pun tak main-main. Dalam 2024, diharapkan ada sekitar 30 juta pelaku UMKM melakukan transformasi digital demi meraih peluang dan akses pasar yang tak terbatas. Dalam mewujudkan target tersebut, tentu butuh peran dari multi-stakeholder, salah satunya dari entitas teknologi. Adalah sinergi antara Grab, Emtek, dan Bukalapak yang baru-baru ini meluncurkan inisiatif bertajuk “Kota Masa Depan”. Seperti apa?

Dalam rilis yang kami peroleh, inisiatif “Kota Masa Depan” merupakan program akselerator ekstensif bagi para pelaku bisnis UMKM – khususnya yang datang dari daerah tier 2 dan 3 alias kota-kota kecil di Indonesia. Dikatakan, inisiatif ini berfokus pada tiga hal yakni; Vaksinasi, Adopsi Platform Digital (onboarding ke aplikasi Grab dan Bukalapak), dan Pemberdayaan UMKM melalui pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan usaha melalui teknologi digital. Program ini juga akan dimulai dari wilayah kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, menyusul kemudia secara bertahap di Solo, Gowa, Malang, hingga Pekanbaru yang akan berakhir pada Desember 2020 dengan membidik lebih dari 10.000 UMKM.

“Grab bersama Emtek dan Bukalapak ingin merangkul UMKM terutama yang ada di kota-kota kecil. Terutama agar tidak hanya dapat menggunakan teknologi dan memperoleh manfaat dari ekonomi digital namun mereka dapat menjalankan usaha mereka di platform yang aman dan terpercaya. Kami percaya masa depan besar juga ada di kota kecil. Harapan kami, program #KotaMasaDepan dapat membuka pintu ke pasar yang lebih luas bagi UMKM di kota-kota kecil tanpa harus berpindah lokasi, dan pada akhirnya akan memberikan dampak menyeluruh bagi perekonomian daerah,” jelas Neneng Goenadi, Country Managing Director, Grab.

Di tengah harapan pemulihan ekonomi akibat pandemi, vaksinasi menjadi langkah yang esensial. Dalam program akselerator #KotaMasaDepan, vaksinasi menjadi pembuka rangkaian kegiatan dengan menargetkan 1500 UMKM di lima kota tujuan.

Selain vaksinasi, Grab, Emtek, bersama Bukalapak akan berfokus dalam pelatihan dan bimbingan terhadap pelaku UMKM terkait mempersiapkan bisnis dalam memasuki ranah digital. Salah satu implementasi yang ditawarkan tentu penggunaan platform Grab dan Bukalapak, sebagai platform digital yang dapat diadaptasi oleh berbagai macam jenis usaha, mulai dari kuliner, non-kuliner (pengrajin batik, pengrajin kulit, pengrajin perak, dan lainnya), ritel tradisional (warung sembako, toko kelontong, pedagang pasar), hingga usaha agen yang mencakup kios pulsa dan sembako.

Pemanfaatan di atas diharapkan tentu bakal membantu para UMKM, untuk memperoleh peluang pendapatan baru melalui toko digital demi terjaganya stabilitas bisnis di masa pandemi, dan dapat menjadi mitra merchant Grab (GrabFood dan GrabMart) dengan sekian keuntungan yang akan diperoleh antara lain; subsidi layanan selama tiga bulan, akses ke layanan lain dari platform Grab, hingga promosi bebas biaya pengiriman dari Bukalapak dapat dimanfaatkan oleh pebisnis.

UMKM yang bergabung dalam program Kota Masa Depan berpeluang untuk mendapatkan beragam manfaat, di antaranya memperoleh peluang pendapatan baru dengan memiliki toko digital sehingga menjaga stabilitas bisnis mereka meskipun di masa pandemi, selain itu UMKM juga bisa mendapatkan subsidi selama 3 bulan sesuai dengan syarat dan ketentuan berlaku, serta kesempatan untuk mengakses untuk layanan lain di platform Grab untuk meningkatkan performa bisnis lebih pesat. Sementara untuk mitra merchant Bukalapak dapat memanfaatkan promo No Ongkir dengan minimal transaksi Rp25.000 sepuasnya untuk menarik sebanyak mungkin pelanggan.