Pensiun dari Bisnis Music Player, Pono Akan Disulap Menjadi Layanan Streaming Musik

Masih ingat dengan Pono, pemutar audio Hi-Res hasil pemikiran musisi legendaris Neil Young? Meski kampanye crowdfunding-nya di Kickstarter berhasil meraup jutaan dolar dua tahun silam, nyatanya penjualan produk yang berwujud seperti cokelat Toblerone tersebut tidak sesuai dengan harapan penggagasnya.

Neil Young bahkan berencana menyulap PonoMusic – nama resmi perusahaannya – menjadi sebuah layanan streaming musik Hi-Res ala Tidal, berdasarkan pernyataannya kepada Rolling Stone. Secara teknis, Pono bahkan berniat menawarkan konten yang beresolusi lebih tinggi ketimbang Tidal – 24-bit 192kHz tepatnya, jauh di atas Tidal yang sebenarnya sudah setara kualitas CD.

Yang menjadi pertanyaan, apakah semua orang membutuhkan musik dengan kualitas audio setinggi itu? Kedua, apakah mayoritas smartphone yang kita miliki sanggup memutarnya dengan lancar? Dan yang terakhir, apakah kita semua punya koneksi internet yang cukup cepat, mengingat ukuran file audio Hi-Res sangatlah besar jika dibandingkan dengan MP3?

Pono sepertinya telah mempertimbangkan aspek-aspek di atas. Solusi yang mereka tawarkan? Teknologi adaptive bitrate streaming. Sederhananya, kualitas audio dalam layanan streaming Pono nantinya akan disesuaikan dengan kecepatan koneksi atau spesifikasi perangkat milik pengguna.

Semuanya diklaim berjalan secara real-time dan tanpa jeda. Untuk memberikan ilustrasi yang lebih jelas, coba Anda lihat YouTube, dimana kualitas video bisa tiba-tiba turun atau naik, tergantung kecepatan koneksi Anda atau saat Anda mengubah ukuran jendela video. Pono nampaknya akan mengambil jalan serupa.

Namun video jelas sangat berbeda dari audio. Di YouTube, perubahan kualitas video akan tampak dengan jelas. Untuk audio, kecuali telinga Anda benar-benar jeli atau Anda menggunakan headphone, amplifier dan DAC kelas premium, mungkin perubahan kualitasnya tidak akan terasa.

Sejauh ini belum ada informasi terkait jadwal rilis maupun rincian tarif berlangganan yang akan ditetapkan untuk layanan streaming milik Pono ini. Young bersama timnya saat ini sedang bekerja bersama dengan sebuah perusahaan asal Singapura untuk mengimplementasikan teknologi adaptive bitrate streaming ini selagi menegosiasikan lisensi dengan label-label musik.

Sumber: The Verge dan Engadget.

1,5 Tahun Berjalan, Apple Music Sudah Punya 20 Juta Pelanggan

Apple Music memang masih belum mempunyai pelanggan sebanyak Spotify, akan tetapi pertumbuhannya selama 1,5 tahun ini tergolong sangat cepat. Bagaimana tidak, sejak diluncurkan pertama kali di bulan Juni 2015, jumlah pelanggannya sekarang sudah menembus angka 20 juta, dan lebih dari separuh di antaranya tidak berasal dari Amerika Serikat, berdasarkan pengakuan langsung salah satu petinggi Apple Eddy Cue kepada Billboard.

Terakhir dilaporkan pada bulan September kemarin, jumlah pelanggan Apple Music baru mencapai 17 juta orang. Ini berarti ada tambahan 3 juta pelanggan baru dalam kurun waktu 3 bulan, dan semuanya merupakan pelanggan berbayar mengingat Apple Music tidak menawarkan paket gratisan seperti Spotify.

Pertumbuhan yang cepat ini banyak dipengaruhi oleh konten-konten eksklusif yang Apple Music suguhkan. Meski menimbulkan kontroversi, strategi ini cukup efektif untuk membuat konsumen jadi terikat. Contoh yang paling gampang, penggemar berat Drake mau tidak mau harus berlangganan Apple Music karena album terbarunya cuma tersedia di sana.

Menarik juga untuk disorot dari wawancara Billboard adalah bagaimana genre hip-hop bisa mendominasi Apple Music. Anda mungkin mengira ini efek dari bergabungnya rapper ternama Dr. Dre beserta perusahaannya Beats Audio dengan Apple, namun Eddy Cue menjelaskan bahwa Apple sebenarnya sudah cukup lama mencari cara untuk mengangkat popularitas musik hip-hop.

Kehadiran layanan streaming telah mengubah cara kita mengonsumsi musik. Angka pembajakan terus menurun, dan kebiasaan membeli musik secara legal juga jadi berkurang. Dalam kasus Apple Music, sebanyak 60 persen dari total pelanggannya sudah tidak pernah lagi membeli musik dari iTunes Store selama 12 bulan terakhir.

Sumber: Billboard.

Spotify dan Apple Music Mulai Suguhkan Remix Lagu Tidak Resmi

Selama bertahun-tahun, SoundCloud dicap sebagai layanan streaming musik yang unik karena keberagaman kontennya yang merupakan hasil unggahan tiap-tiap pengguna. Umumnya berupa remix dari karya resmi para musisi, konten semacam ini tidak didistribusikan oleh label musik tertentu seperti Universal. Itulah mengapa Anda tidak bisa menemukannya di layanan lain macam Spotify atau Apple Music.

Namun kondisi tersebut akan berubah tidak lama lagi. Secara perlahan, remix lagu tidak resmi mulai bermunculan di Spotify dan Apple Music, salah satunya garapan DJ Jazzy Jeff yang merupakan hasil remix dari karya Anderson .Paak.

Bagaimana ini bisa terjadi? Well, ceritanya dimulai di bulan Maret ketika Apple menandatangani kerja sama dengan Dubset, sebuah layanan manajemen hak cipta musik yang bermisi untuk mendistribusikan karya-karya remix secara legal. Spotify menyusul di bulan Mei, dan buah kerja samanya sudah bisa kita lihat mulai hari ini.

Kemitraan dengan Dubset ini penting, mengingat merekalah yang akan bertanggung jawab mendistribusikan royalti secara merata, baik kepada DJ yang membuat remix maupun kreator aslinya. Dubset memanfaatkan teknologi yang cukup inovatif dalam mengidentifikasi siapa kreator asli dari sebuah lagu yang di-remix.

Caranya adalah dengan melakukan scanning secara menyeluruh pada sebuah remix, lalu mencocokkan setiap bagiannya dengan potongan-potongan lagu resmi yang terdapat di database mereka berdasarkan data audio fingerprint milik Gracenote. Dengan cara seperti ini, royalti bisa diberikan kepada sang remixer, sang kreator lagu asli dan label yang membawahinya.

Kembali ke SoundCloud, kehadiran remix tidak resmi di Spotify dan Apple Music ini bisa menjadi momok baru buat mereka. Meski variasinya mungkin masih kalah dari SoundCloud, setidaknya kita sekarang sudah bisa menikmati remixremix favorit di Spotify dan Apple Music.

Sumber: TechCrunch. Gambar header: Pixabay.

Spotify Luncurkan Daily Mix, Playlist Berisi Perpaduan Lagu Baru dan Lagu Favorit Pengguna

Playlist memegang peranan yang sangat penting dalam layanan streaming musik seperti Spotify. Berhadapan dengan puluhan juta lagu, terkadang kita bingung mau mendengarkan yang mana, dan di situlah gunanya playlist: Anda bisa menyesuaikan musik dengan mood, atau sekadar bernostalgia dengan playlist lagu-lagu lawas.

Spotify selama ini sudah menawarkan segudang playlist, tapi setidaknya ada dua yang bersifat amat personal, yakni Discover Weekly dan Release Radar. Dalam Discover Weekly, playlist diisi oleh lagu-lagu yang belum pernah Anda dengarkan sebelumnya, tapi masih sealiran lagu-lagu yang selama ini Anda putar. Release Radar di sisi lain menyuguhkan lagu-lagu terbaru dari artis favorit.

Sekarang ada lagi playlist personal baru yang ditawarkan Spotify. Namanya Daily Mix, dan sesuai namanya, setiap harinya akan diracik playlist baru khusus untuk Anda.

Tampilan fitur Daily Mix / Spotify
Tampilan fitur Daily Mix / Spotify

Tidak seperti Discover Weekly, Daily Mix menyajikan campuran lagu-lagu baru dan yang sudah menjadi favorit Anda selama ini. Menurut pernyataan yang diterima TechCrunch, proporsinya sejauh ini adalah 25% lagu baru dan 75% lagu favorit. Lebih lanjut, Daily Mix tidak memiliki durasi, playlist akan terus di-update dan diisi selagi Anda mendengarkan.

Yang mirip dengan Discover Weekly adalah bagaimana racikan Daily Mix akan bertambah sempurna seiring Anda menggunakan Spotify. Seandainya ada lagu yang Anda tidak suka dalam playlist, tinggal klik tombol “ban” untuk menendangnya jauh-jauh. Sebaliknya, pengguna bisa mengklik tombol “heart” untuk menambahkan lagu baru yang ternyata mereka sukai ke koleksi pribadinya.

Fitur Daily Mix saat ini sudah tersedia di Spotify versi Android dan iOS, dan segera menyusul di web serta desktop. Catatan tambahan: kalau Anda merupakan pengguna baru, Anda baru bisa mengakses Daily Mix setidaknya setelah dua minggu streaming di Spotify mengingat racikannya juga berdasarkan riwayat dan lagu-lagu favorit pengguna.

Sumber: TechCrunch dan Spotify. Gambar header: Freestocks.org.

Spotify Capai 40 Juta Pelanggan Berbayar

Anda pelanggan Spotify Premium? Kalau iya, Anda dan saya termasuk di antara 40 juta pelanggan berbayar Spotify, sebuah pencapaian membanggakan yang pertama diumumkan oleh CEO Spotify Daniel Ek melalui Twitter, dan telah dikonfirmasi oleh juru bicara Spotify kepada awak media.

Terakhir kali Spotify mengumumkan jumlah pelanggan berbayarnya adalah di bulan Maret lalu, dimana pada saat itu jumlahnya masih 30 juta pelanggan. Hal ini berarti Spotify berhasil menggaet sekitar 10 juta pelanggan paket Premium baru dalam kurun waktu enam bulan.

Dibandingkan dengan Apple Music, jumlah pelanggan berbayar layanan streaming tersebut hanya meningkat 4 juta selama lima bulan – 13 juta pelanggan di bulan April menjadi 17 juta berdasarkan informasi terbaru yang diberikan Apple dalam acara peluncuran iPhone 7 pekan lalu.

Kendati demikian, Apple Music masih tercatat sebagai salah satu layanan streaming musik dengan pertumbuhan tercepat; dalam kurun waktu setahun setelah diluncurkan, jumlah pelanggan berbayarnya sudah mencapai angka 15 juta orang. Spotify di sisi lain juga dilaporkan masih merugi secara finansial per bulan Juni kemarin.

Itulah mengapa kenaikan jumlah pelanggan berbayar yang signifikan sangat berarti buat Spotify. Layanan streaming asal Swedia tersebut juga sudah bekerja keras dalam beberapa bulan terakhir demi memikat hati penggunanya lewat fitur-fitur seperti Release Radar, kategori musik anak-anak maupun gaming.

Sumber: 9to5Mac.

Spotify Luncurkan Kategori Musik Khusus Gaming

Game dan musik punya hubungan yang cukup intim. Sejak zaman Super Mario Bros orisinil di Nintendo, musik punya peran besar dalam menjadikan game tersebut sebagai sebuah pop culture, dan tren ini masih terus berlanjut hingga sekarang.

Begitu dekatnya hubungan game dan musik, Spotify baru-baru ini meluncurkan kategori baru yaitu Gaming. Di sini semua soundtrack game populer maupun musik yang bisa menambah semangat dalam bermain telah dikumpulkan menjadi satu untuk mempermudah akses.

Ada sekitar ratusan judul game yang musiknya disuguhkan dalam Spotify Gaming, mulai dari judul-judul klasik sampai yang paling fresh seperti No Man’s Sky, Uncharted 4, Dark Souls III, Fallout 4. Layanan streaming musik asal Swedia tersebut tak lupa meracik deretan playlist berbau gaming yang tak kalah menarik.

Playlist seperti Retro Gaming, Power Gaming atau Soundscapes for Gaming bisa menjadi pendamping yang pas dalam menemani sesi gaming pengguna. Kemudian ada juga playlist bikinan tamu ternama, mulai dari media publikasi gaming seperti GamesRadar sampai broadcaster gaming TaKeTV.

Kategori Gaming ini sekarang sudah bisa dinikmati di semua platform. Spotify juga sudah menyiapkan situs khusus untuk membantu pengguna menciptakan playlist gaming pribadinya.

Sumber: Spotify.

Spotify Catatkan Pertumbuhan Positif di Indonesia dan Hadirkan Fitur Discover Weekly

Bagi saya pribadi, kehadiran Spotify secara resmi di Indonesia merupakan salah satu highlight terbesar dari tahun 2016 ini. Layanan streaming musik asal Swedia tersebut sudah dinanti-nanti sejak lama, dan pencapaiannya di Indonesia sejauh ini bisa dibilang cukup fenomenal.

Dalam kurun waktu lebih dari tiga bulan, konsumen tanah air tercatat telah menghabiskan waktu hampir 20 juta jam untuk menikmati musik suguhan Spotify. Setiap harinya, pengguna menghabiskan rata-rata 90 menit untuk streaming musik di Spotify. Jam-jam yang sering adalah antara jam 12 siang sampai 4 sore, dan jam 8 sampai jam 11 malam.

Pada kenyataannya, Spotify sendiri mengakui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan pengguna tercepat di Asia Tenggara. Spotify tidak mengungkapkan jumlah pengguna maupun pelanggan paket berbayarnya yang berasal dari Indonesia, namun pastinya Spotify merupakan salah satu layanan streaming musik favorit di nusantara.

Pertumbuhan pengguna ini banyak dipengaruhi oleh komitmen Spotify dalam menyajikan konten-konten yang relevan dengan konteks lokal. Playlist macam “Generasi Galau” terbukti menjadi salah satu yang paling sering didengarkan oleh pengguna di Indonesia.

Di sisi lain, variasi metode pembayaran yang ditawarkan Spotify menjadi solusi bagi mereka yang ingin menikmati layanan bebas iklan namun tidak memiliki kartu kredit. Tarif berlangganannya pun juga sudah disesuaikan dengan kantong pengguna tanah air; di AS, tarif Spotify Premium adalah $10, sedangkan di Indonesia tarifnya cuma Rp 50 ribu saja – atau Rp 79 ribu untuk enam orang sekaligus dengan paket Family.

Tampilan fitur Discover Weekly pada aplikasi desktop dan mobile Spotify / Spotify
Tampilan fitur Discover Weekly pada aplikasi desktop dan mobile Spotify / Spotify

Dari segi fitur, Spotify juga peduli akan perkembangannya di Indonesia. Beberapa waktu yang lalu, pengguna Spotify di tanah air sudah bisa menikmati fitur Discover Weekly yang pada dasarnya merupakan sebuah playlist custom berdurasi kurang lebih 2 jam.

Discover Weekly ini diperbarui setiap Senin pagi, dimana pengguna akan menjumpai deretan lagu yang disusun berdasarkan musik yang sering mereka dengarkan dan mereka sukai. Berdasarkan pengalaman pribadi, Discover Weekly terbukti sukses menyajikan musik yang benar-benar baru di telinga saya, tapi masih sesuai dengan selera saya.

Fitur Discover Weekly juga merupakan alasan utama mengapa saya memilih Spotify dibanding layanan streaming musik yang lain. Sebelumnya saya sempat menjajal Apple Music, tapi kurasi yang diberikan fitur For You rupanya masih belum cocok; seringkali hanya menampilkan “Intro to Buddy Guy” atau semacamnya untuk artis lain, yang berisikan lagu-lagu yang sudah saya kenal dengan baik.

Discover Weekly bisa ditemukan pada halaman utama menu playlist. Karena selalu diperbarui setiap minggu, jangan sampai kelupaan untuk menyimpan lagu-lagu favorit sebelum sepekan berakhir karena lagu-lagu tersebut akan diganti dengan yang ‘fresh‘ di hari Senin depan.

Sumber tambahan: Bloomberg.

Gandeng LyricFind, Google Akan Tampilkan Lirik Lagu pada Hasil Pencarian

Dari sekian banyak situs lirik lagu, mana yang paling sering Anda gunakan? Kalau saya, jawabannya adalah Google. Lho kok? Well, saya tidak peduli situsnya apa, yang penting saya mencari liriknya melalui Google dan membuka hasil pencariannya yang paling atas.

Akan tetapi tidak lama lagi semua itu akan berubah. Pasalnya Google telah menandatangani kerja sama dengan LyricFind untuk menampilkan lirik lagu pada hasil pencarian. Sekadar informasi, LyricFind merupakan salah satu pemegang lisensi lirik lagu terbesar sejauh ini dengan jumlah mitra melebihi 4.000 label musik yang tersebar di 100 negara.

Kerja sama antara Google dan LyricFind ini berarti sebagian besar dari lirik lagu yang Anda cari akan langsung ditampilkan di hasil pencarian tanpa perlu membuka situs lain macam azlyrics.com atau metrolyrics.com. Tak cuma di hasil pencarian, koleksi lirik yang dipegang lisensinya oleh LyricFind juga akan ditampilkan di Google Play Music.

Pada kenyataannya, kerja sama ini merupakan salah satu upaya Google untuk mempromosikan layanan streaming musik besutannya tersebut: untuk melihat lirik selengkapnya, pengguna akan dibawa menuju situs yang mempromosikan Google Play Music, termasuk fitur radio gratisannya.

Fitur pencarian lirik lagu ini untuk sekarang baru bisa dinikmati oleh konsumen di Amerika Serikat saja. Belum ada informasi mengenai kapan Google akan membawanya ke kawasan lain – Google Play Music sendiri sampai detik masih belum tersedia di Indonesia.

Sumber: Billboard. Sumber gambar: LyricFind.

BitTorrent Now Adalah Layanan Streaming Musik dan Video dari Kumpulan Artis Indie

BitTorrent selama ini mungkin selalu dikaitkan dengan pembajakan, padahal perusahaan asal Amerika Serikat tersebut sudah beberapa tahun menyediakan medium distribusi konten bagi para artis indie. Dan kini mereka sudah siap membuka pintunya lebih luas lagi lewat branding baru bernama BitTorrent Now.

BitTorrent Now pada dasarnya bisa dianggap sebagai layanan streaming segala jenis konten, mulai dari musik, video sampai konten VR sekalipun. Jangan harap Anda bisa menemukan konten bajakan di BitTorrent Now, sebab semuanya merupakan hasil unggahan kreatornya sendiri.

Konten dalam BitTorrent Now ada yang gratis, ada yang berbayar, dan ada juga yang didukung oleh iklan. Semuanya bebas ditentukan oleh para artis, dan kita sebagai konsumen bisa langsung menikmatinya di bermacam perangkat; di-stream langsung lewat browser, perangkat Android, iOS maupun Apple TV.

Meski konsep peer-to-peer (P2P) sudah melekat pada DNA BitTorrent, Now pada awalnya akan mengandalkan server milik BitTorrent sendiri supaya pengalaman yang disajikan kepada pengguna bisa tetap konsisten.

Apabila Anda benar-benar tertarik dengan karya-karya artis indie – dan SoundCloud serta Vimeo masih terkesan terlalu mainstream buat Anda – BitTorrent Now bisa langsung Anda coba saat ini juga di web dan Android – aplikasi iOS dan Apple TV-nya dikabarkan akan segera menyusul.

Sumber: The Verge dan Engadget.

Application Information Will Show Up Here

SoundCloud Luncurkan Suggested Tracks, Bantu Anda Temukan Lagu-Lagu Baru Sesuai Selera

Mewadahi banyak musisi indie, SoundCloud merupakan medium yang tepat untuk menemukan musik-musik baru. Sayangnya selama ini prosesnya lebih mengandalkan cara manual, bukan berdasarkan rekomendasi berbasis algoritma seperti yang diterapkan kebanyakan layanan streaming musik lain.

Namun itu semua adalah masa lalu, karena baru-baru ini SoundCloud sudah menyiapkan solusi berupa fitur Suggested Tracks. Menurut penjelasan SoundCloud sendiri, Suggested Tracks mengandalkan algoritma machine learning guna menyajikan musik baru berdasarkan like dan history milik pengguna.

Semakin sering pengguna memakai SoundCloud, maka semakin sempurna juga kinerja dari algoritma Suggested Tracks, tipikal cara kerja machine learning pada umumnya. Dengan menganalisa aktivitas Anda di SoundCloud, Suggested Tracks akan mencarikan musik-musik baru dan artis-artis baru; sebisa mungkin yang belum pernah Anda tahu, tapi gaya-gayanya mirip seperti musik yang Anda sukai – mirip seperti cara kerja fitur Discover Weekly milik Spotify.

Di web, fitur ini bisa dinikmati dengan mengakses tab Discover di sebelah Charts. Sedangkan di aplikasi iOS atau Android, Suggested Tracks bisa diakses lewat menu pencarian yang dilambangkan dengan icon kaca pembesar.

Fitur rekomendasi berbasis algoritma ini krusial mengingat koleksi lagu milik SoundCloud telah mencapai angka 125 juta sejauh ini. Pengguna sudah bisa menikmati fitur Suggested Tracks sekarang juga – khusus pengguna baru, Suggested Tracks baru akan muncul setelah Anda mendengarkan atau membubuhkan like pada beberapa lagu.

Sumber: SoundCloud Blog.