Mencari Live Video di Facebook Kini Lebih Mudah Berkat Peta Interaktif

Facebook terus mematangkan platform Live Video-nya guna menghadapai persaingan ketat dari Periscope. Baru-baru ini, Facebook meluncurkan fitur Live Map untuk desktop. Fitur ini pada dasarnya merupakan sebuah peta interaktif yang menampilkan semua video yang tengah disiarkan secara langsung dari seluruh penjuru dunia.

Pada gambar di atas, bisa kita lihat bahwa di Asia kebanyakan Live Video berasal dari Thailand, Vietnam dan Taiwan, yang diwakili oleh titik-titik biru pada peta. Tentu saja jika digeser ke sebelah kiri, Anda akan menjumpai lebih banyak lagi titik-titik biru di Amerika Serikat.

Saat mouse diarahkan ke suatu titik, akan muncul preview dari video beserta nama broadcaster dan berapa lama live stream telah berlangsung. Melengkapi informasi tersebut adalah garis-garis biru yang menandakan dari mana saja penontonnya berasal, seperti yang bisa dilihat pada gambar di bawah.

Selain dari mana asal broadcaster, Live Map juga akan menampilkan asal para penontonnya / Facebook
Selain dari mana asal broadcaster, Live Map juga akan menampilkan asal para penontonnya / Facebook

Untuk mengakses Live Map, pengguna bisa memilih opsi “Live Video” yang terpampang pada bagian aplikasi di sebelah kiri. Fitur ini tentunya dapat memudahkan pengguna mencari video-video live baru ketimbang harus mem-follow seseorang atau suatu brand dan menunggu notifikasinya muncul.

Seandainya pengguna hanya ingin menonton suatu Live Video yang sedang ramai, sidebar di sebelah kiri bisa membantu. Di situ akan ditampilkan deretan video berdasarkan popularitas dan jumlah penontonnya.

Sumber: Engadget.

Targetkan Kalangan Millennial, Live Video Social Platform #fame Resmi Hadir di Indonesia

Platform sosial #fame resmi hadir di Indonesia menyasar kalangan millennial yang gemar menampilkan siaran langsung melalui video secara online. Indonesia adalah negara ketiga yang disambangi #fame, setelah negeri asalnya, India, dan Thailand. Saat ini, secara global, #fame mengklaim telah memiliki lebih dari 3 juta pengguna aktif per bulannya dan 50.000 pengguna yang aktif melakukan siaran langsung.

Tahun ini #fame berencana untuk berekspansi ke negara-negara Asia lainnya, yaitu Singapura, Korea, Malaysia, Vietnam, dan Filipina. #fame adalah startup yang dimiliki TO THE NEW Ventures.

“Indonesia adalah salah satu pasar yang kita fokuskan di Asia Tenggara. Melihat masyarakat Indonesia sangat aktif bersosialisasi dan menyukai entertainment, kami melihat bahwa Indonesia merupakan potensi dan kesempatan yang bagus bagi kami untuk memperkenalkan #fame,” kata CEO International Operations #fame Dhruvank Vaidya.

Pengguna bisa langsung menampilkan siaran langsung video melalui browser dan aplikasi mobile di platform Android dan iOS.

Hadirkan konten beragam dan penggunaan yang mudah

Saat ini #fame tersedia dalam Bahasa Indonesia dan menawarkan konten di bermacam-macam genre, seperti komedi, hiburan, kecantikan, fashion, musik, teknologi, dan makanan.

Sudah banyak selebriti Indonesia yang menggunakan #fame sebagai platform untuk berinteraksi secara langsung dengan penggemar secara real time, di antaranya adalah Verrel Bramasta, Andien Aisyah, Rica Leyona, Donna Visca dari JKT48, Sonya Pandarmawan, Ini Vindy, dan Kei Savourie. Pengguna #fame bisa mendapatkan notifikasi ketika para performer tersebut memulai live video mereka dan berinteraksi dengan performer favorit mereka seperti mengirimkan stiker dan hadiah secara virtual.

“Platform ini adalah perwujudan dari visi #fame yang ingin memberdayakan jutaan bakat yang muncul dalam perjalanan mereka sebagai pencipta konten serta membantu mereka berinteraksi secara langsung dengan audiens mereka di mana saja dan kapan saja mereka mau. Kami sangat senang dapat hadir di Indonesia dan melihat masyarakat Indonesia menciptakan #fame versi mereka sendiri,” kata Vaidya.

#fame menargetkan lebih dari 1 juta pengguna aktif per bulan di Indonesia dalam waktu 6 bulan ke depan. Mereka berencana mengajak lebih banyak social influencer terkenal dan talenta populer lainnya, bergabung dengan lebih dari 25.000 performer di #fame. Secara platform, #fame bersaing dengan Cliponyu dan Zeemi yang lebih dulu hadir.

Application Information Will Show Up Here

YouTube Kini Mendukung Live Streaming Video 360 Derajat dan Spatial Audio

Setelah sekitar setahun lebih menghadirkan dukungan terhadap video 360 derajat, YouTube kini sudah siap untuk memulai babak baru dalam tren video: live streaming video 360 derajat, menyuguhkan pengalaman immersive di saat suatu momen sedang berlangsung.

Dukungan ini sekaligus menjadi persembahan YouTube bagi para penggemar musik yang tidak bisa menghadiri event Coachella yang tengah berlangsung hingga 24 April mendatang. Sebelum-sebelumnya, YouTube sudah menyiarkan ajang tahunan tersebut secara live. Namun tahun ini, tepatnya pada akhir pekan nanti, performance dari sejumlah artis terpilih akan disiarkan secara live dan dalam sudut pandang 360 derajat.

Secara teori, perpaduan live video dan kesan immersive yang ditawarkan video 360 derajat akan membawa kita seakan-akan sedang berada dan menjalani momen tersebut, meski pada nyatanya kita sedang bersantai di kediaman dengan headset Gear VR atau Google Cardboard terpasang di kepala.

Di saat yang sama, Google turut memperkenalkan dukungan atas spatial audio, yang pada dasarnya merupakan cara penyuguhan audio secara tiga dimensi, dimana kita bisa mengenali dari titik mana suara berasal dan separasi tiap-tiap instrumen akan jadi lebih terasa.

YouTube mengklaim bahwa timnya telah bekerja sama dengan banyak pihak supaya berbagai software dari perusahaan macam VideoStitch dan Two Big Ears bisa kompatibel dengan platform YouTube. Gampangnya, semakin banyak software yang didukung, semakin banyak pula live video 360 derajat dengan spatial audio yang bisa kita nikmati.

Sebagai perkenalan, YouTube telah menyiapkan playlist khusus “Immersive Videos With Spatial Audio” yang berisikan video-video 360 derajat dengan spatial audio. Salah satu contohnya bisa Anda nikmati di bawah ini.

Sumber: YouTube Blog.

Facebook Prioritaskan Live Video di News Feed

Selang beberapa hari setelah mengumumkan kehadiran fitur Live Video di Android, Facebook kini meluncurkan update algoritma News Feed demi meningkatkan popularitas Live Video di kalangan pengguna. Update ini pada dasarnya akan memperbesar kemungkinan suatu Live Video untuk muncul di atas sendiri di News Feed.

Keputusan ini bukan semata diambil karena fitur Live Video masih baru, tapi juga didasari oleh observasi Facebook, dimana mereka mendapati bahwa pengguna menghabiskan waktu tiga kali lebih lama menonton Live Video ketimbang yang sudah tidak live lagi. Alasannya sederhana: Live Video jauh lebih menarik saat momennya sedang terjadi ketimbang setelahnya.

Ini sebenarnya bukan pertama kali Facebook mencoba mengoptimalkan algoritma News Feed-nya untuk konten video. Sebelumnya, Facebook sudah lebih dulu mencoba memberikan News Feed yang lebih personal lewat konten video yang sesuai dengan selera pengguna, yang didasari oleh riwayat video yang mereka tonton maupun yang mereka bubuhi like.

Jadi kini saat Anda membuka Facebook, kemungkinan besar post yang muncul di paling atas adalah suatu Live Video. Seiring menyebarnya fitur Live Video ini ke negara-negara lain selain AS, bisa dipastikan News Feed pengguna akan semakin ramai dengan video-video yang tengah disiarkan secara langsung.

Sumber: Facebook.

Bidik Periscope, Facebook Uji Fitur Live Video untuk iOS (Update)

Facebook tampaknya makin serius dalam upayanya menjegal Snapchat Periscope. Setelah menghadirkan live video untuk para selebritis dan jurnalis, kemarin raksasa jejaring sosial itu memboyong fitur serupa untuk pengguna Facebook khususnya pemilik perangkat iOS di Amerika Serikat, walaupun masih dibatasi untuk beberapa pengguna saja. Namun tetap saja ini adalah sebuah kabar gembira, apalagi menurut Facebook, fitur Live Video-nya ini berbeda cukup memiliki fasilitas lain dengan kepunyaan Snapchat layanan sejenis, misalnya Periscope atau Meerkat.

Apanya yang berbeda? Alih-alih dihapus setelah dilihat oleh penerima. Video yang dikreasikan oleh Live Video di Facebook akan disimpan dan tetap terlihat secara permanen di timeline sampai dihapus oleh pengguna.

live-press-image

Cara kerjanya fitur ini tidak rumit, pengguna akan mendapati sebuah ikon baru berlabel Live Video yang terletak di bawah status update. Setelah itu, aplikasi akan menampilkan panel siaran dan kepada siapa saja siaran tersebut akan ditayangkan. Setelah siaran mengudara, orang-orang yang sudah dipilih akan memperoleh notifikasi dan di sana mereka dapat meninggalkan komentar secara real-time.

Setelah siaran video berakhir, video akan disimpan ke timeline dan tetap berada di sana jika suatu waktu ingin ditonton kembali. Facebook juga menambahkan tombol berlangganan yang membantu pengguna untuk memperoleh notifikasi saat siaran baru ditayangkan.

facebook collages

Bersamaan dengan pengumuman fitur Live Video, Facebook juga memperkenalkan fitur baru bernama Collages. Dari namanya sobat tentu dapat memahami fitur apa yang ditawarkan. Tapi tak seperti yang Anda bayangkan, Collages tidak hanya bisa membuat kolase dari kumpulan foto di momen yang sama, tapi juga termasuk video di dalamnya. Facebook juga menyertakan opsi editing yang memberi keleluasaan kepada pengguna untuk mengatur sendiri ukuran dan jumlah foto yang terangkum di dalamnya.

Fitur Collages lagi-lagi baru dihadirkan untuk pengguna iOS mulai hari ini, sementara untuk Android baru akan terealisasi tahun depan.

Sumber berita Fb

Koreksi: Kurang tepat tentunya jika membandingkan fitur live video ini dengan Snapchat. Mohon maaf jika artikel sebelumnya kurang tepat. Sudah diperbaiki.