UMG Idealab Berencana Investasi ke 20 Startup Indonesia Tahun 2019

Setelah sebelumnya memberikan investasi kepada 11 startup asal Indonesia, UMG Idealab, sebuah Corporate Venture Capital (CVC) yang merupakan anak perusahaan UMG Myanmar, di tahun 2019 mendatang berencana untuk memberikan pendanaan kembali kepada startup asal Indonesia.

Rencananya UMG Idealab akan memberikan investasi ke 20 startup Indonesia yang menyasar sektor IoT, Big Data, AI, Voice Recognition dan tentu saja Agritech dengan ticket size $50.000 – $1.000.000.

Di bulan Oktober lalu, perusahaan telah memberikan investasi kepada Biotika dan bulan November kepada Bahasakita.

UMG Idealab memiliki dua lini bisnis. Yang pertama di Myanmar adalah inkubator yang membantu para startup memulai bisnis mereka. Sementara yang kedua berada di Indonesia berupa Corporate Venture Capital (CVC) yang mendanai startup dengan pendanaan seed funding.

Upaya UMG Idealab untuk fokus ke startup Indonesia ditunjukkan secara serius dengan memberikan seed funding kepada startup, sesuai dengan fokus mereka sebagai CVC yang bersifat agnostik, meskipun bisnis startup agriculture akan selalu mempunyai nilai lebih terhadap perusahaan. Hingga saat ini UMG Idealab telah mendanai startup di Myanmar, Indonesia dan Thailand.

Rencana lanjutan UMG Center of Excellence

Sesuai dengan rencana sebelumnya, UMG Idealab berencana mendirikan UMG Center of Excellence di Indonesia. Nantinya fasilitas ini akan dibangun di daerah Bangunkerto, Kec. Turi, Sleman. Fasilitas ini akan difungsikan sebagai laboratorium berbagai kegiatan penelitian Agro-Biotech, riset alat-alat pertanian, perikanan dan peternakan, serta penelitian berbagai hal terkait teknologi sektor pertanian. Jika sesuai dengan target, tahun 2019 mendatang sudah dibangun UMG Center of Excellence di Indonesia.

“Sekarang kita sedang menyelesaikan izin-izinnya untuk didirikan di Yogyakarta dan akan segera membangun bangunannya, namun untuk project / research saat ini sudah berjalan,” kata Founder UMG Idealab Kiwi Aliwarga.

MoGawe Tawarkan Penghasilan Tambahan Bagi Mereka yang Mau Mengumpulkan Data

Salah satu kunci dari bisnis adalah data. Pelaku bisnis banyak mengupayakan berbagai hal untuk mendapatkan data yang mereka inginkan. Salah satu yang mengambil peluang dari hal ini adalah MoGawe. Sebuah aplikasi yang didesain untuk mempertemukan para pengguna data (bisnis yang membutuhkan data) dan penyedia data (pengguna yang akan mengumpulkan data) lapangan.

MoGawe ini bekerja layaknya marketplace, sehingga memberikan keuntungan untuk masing-masing jenis penggunanya. Bagi mereka yang membutuhkan data, mereka akan mendapatkan data yang mereka inginkan bagi penyedia data akan diberi imbalan berupa Mandiri eCash menggunakan nomor HP yang telah di daftarkan. Sebuah imbalan yang diharapkan bisa menarik banyak pengguna yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan di sela-sela kesibukan mereka.

Pengguna terdaftar akan diwajibkan memilih lokasi favorit mereka untuk mengerjakan survei atau gawean yang diberikan. Selanjutnya tinggal menunggu notifikasi pengguna bisa memilih pekerjaan apa yang diminati. Mulai dari foto, wawancara, dan pengumpulan data-data lainnya.

“Teknologi yang kami terapkan untuk menjamin kebutuhan akan data bisnis di sebuah area akan dapat dipenuhi dengan mudah oleh penyedia data yang berada di sekitar lokasi secara akurat, cepat dan aman,” terang CEO MoGawe Ambar Sumapradja.

MoGawe yang berkantor di bilangan Tebet, Jakarta Selatan ini mulai beroperasi sejak Januari 2017. Mereka mencoba membantu bisnis dan perusahaan yang berusaha mendapatkan data survei untuk membantu keputusan bisnisnya. Ambar percaya dengan penyediaan data dengan konsep crowdsourcing seperti yang diusung MoGawe ini bisa menjadi alternatif pengumpulan data yang akurat, cepat dan ekonomis.

“Pemberdayaan penyedia data yang bersumber dari crowdsourcing (urun daya) adalah sebuah alternatif solusi yang menjawab kebutuhan perusahaan akan pengumpulan data yang akurat , cepat dan ekonomis dengan penerapan teknologi yang tepat.”

“Untuk itu MoGawe membangun platform yang memastikan ketersediaan penyedia data di lokasi-lokasi yang dibutuhkan dari proses perekrutan, pelatihan sampai pengiriman data sampai dengan aman ke pengguna data,” terang Ambar lebih lanjut.

Ambar juga menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah berusaha menjaring penyedia data lapangan yang antusias untuk bergabung dengan MoGawe. Dan di akhir tahun ini mereka berharap sudah memiliki komunitas penyedia data yang menjangkau seluruh kota-kota bisnis di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here