Bekerja di Organisasi Esports, Apa yang Bisa Diharapkan?

Sekarang, menjadi pemain esports memang bukan hanya mimpi di siang bolong. Gaji pemain profesional bisa mencapai lebih dari Upah Minimum Region (UMR) Jakarta. Sayangnya, kesempatan untuk menjadi pemain profesional juga sangat kecil, kurang dari satu persen. Kabar baiknya, jika Anda tertarik untuk masuk ke dunia esports, ada berbagai pekerjaan lain yang bisa Anda lakukan, mulai dari manajer, videografer, sampai psikolog. Dan meskipun game dan esports sering dielu-elukan sebagai dunia laki-laki, bahkan perempuan juga punya tempat di industri ini.

Sebelum ini, Hybrid pernah membahas tentang apa saja yang diperlukan jika Anda ingin melamar pekerjaan di bidang esports. Sekarang, kami akan membahas tentang apa yang bisa Anda harapkan ketika menjadi staf, bekerja di tim esports.

Bagaimana Tim Esports Mencari Pegawai?

Demi mencari tahu tentang bagaimana organisasi-organisasi esports besar Indonesia mencari staf baru, Hybrid.co.id menghubungi dua narasumber yang pernah bekerja di dua organisasi esports Indonesia. Keduanya memilih untuk tidak disebutkan namanya. Satu hal yang pasti, dua organisasi esports tempat narasumber kami bekerja pernah memenangkan turnamen esports di tingkat nasional dan internasional.

Ketika ditanya tentang bagaimana mereka bisa menjadi bagian dari organisasi esports besar, dua narasumber kami mengungkap, karir mereka di esports berawal dari ajakan teman. Meskipun begitu, salah satu narasumber kami mengatakan, saat ini, proses penerimaan karyawan di organisasi esports besar sudah sama seperti proses penerimaan kerja di perusahaan-perusahaan dari industri lain.

“Sebenarnya, kalau sekarang, proses penerimaan pegawai sudah mirip kayak job vacancy pekerjaan lain,” ujar narasumber kami saat dihubungi melalui pesan singkat. “Cuma, waktu aku ditawarin, memang masih pakai asas kepercayaan dan ajak-ajak orang yang sudah dikenal.”

Tawaran lowongan kerja di esports tidak berbeda dengan perusahaan biasa.

Hal serupa diungkapkan oleh Yohannes “Joey” Siagian, CEO Morph Team. Dia menjelaskan, ketika hendak mencari pegawai baru, Morph akan membuka lowongan. Setelah itu, mereka akan meninjau CV yang dikirimkan oleh pelamar. Dari sana, mereka akan memilih pelamar yang akan diwawancara. Untuk jabatan tertentu, pelamar akan diberikan tes atau diminta untuk menunjukkan portofolio mereka.

“Tapi, apabila kita melihat ada orang yang menurut kita memiliki talent, kita akan approach, meskipun mungkin saat itu, tidak ada posisi kosong di Morph,” ujar pria yang akrab dengan panggilan Joey ini. “I’m a firm believer that you don’t waste talent. So, if you see it, see how it can fit in your organization.”

Tidak heran jika proses penerimaan kerja di organisasi esports tidak berbeda dengan perusahaan lain. Pasalnya, sekarang, esports sudah menjadi industri. Jadi, orang-orang yang bekerja di dalamnya pun dituntut untuk bersikap profesional. Setelah seseorang diterima untuk bekerja di organisasi esports, mereka juga harus melalui masa probasi. Waktu probasi di setiap organisasi esports berbeda-beda.

Dua narasumber anonim kami mengungkap, saat pertama kali diterima bekerja, mereka harus melalui masa probasi selama 3 bulan. Sementara di Morph, Joey mengatakan, masa probasi adalah sekitar 2-3 bulan. BOOM Esports memiliki masa probasi paling singkat, yaitu hanya sekitar 1-2 bulan. Waktu probasi yang ditetapkan oleh organisasi esports tidak jauh berbeda dengan masa probasi di perusahaan lain. Sebagai perbandingan, pada awal bekerja di Hybrid.co.id, saya juga harus melalui masa probasi selama 3 bulan sebelum diangkat sebagai pegawai tetap.

Pegawai Tetap, Pegawai Kontrak, dan Beban Kerja

Pemerintah mengesahkan Peraturan Pemerintah No. 35/2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja, Hubungan Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja pada Februari 2021. Dengan itu, maksimal durasi kontrak antara pekerja dan perusahaan bertambah, menjadi 5 tahun. Sebelum PP No. 35 disahkan, maksimal durasi kontrak antara pegawai dan perusahaan hanyalah 3 tahun.

Meskipun begitu, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan bahwa perlindungan yang didapat oleh pekerja kontrak alias Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) sama dengan pekerja tetap, khususnya terkait kompensasi setelah hubungan bekerja berakhir, menurut laporan Bisnis.

Pada prakteknya, dalam sebuah perusahaan, sebagian pegawai akan memegang status pegawai tetap dengan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) dan sebagian yang lain menjadi pegawai kontrak. Misalnya, Di Merah Cipta Media, sebanyak 91% karyawan merupakan pegawai tetap dan 9% sisanya pegawai kontrak.

Sebagian organisasi esports hanya mempekerjakan pegawai kontrak. | Sumber: Hukum Online

Arif Hardiyanto sebagai GM Operations, DailySocial.id. menjelaskan, untuk diangkat sebagai pegawai tetap, seseorang yang terikat dengan PKWTT harus lolos masa probasi. Sementara jika seseorang terikat dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), dia harus mendapatkan penilaian kontrak yang bagus.

Salah satu perbedaan antara pegawai kontrak, pegawai tetap, dan freelancer adalah jatah cuti. Pegawai tetap mendapatkan 14 cuti dalam 1 tahun, sementara pegawai kontrak tergantung pada lama kontrak kerja. Dan pegawai freelance tidak mendapatkan cuti atau pun benefit kesehatan, seperti asuransi. Selain itu, freelancer juga tidak harus bekerja setiap hari. Jadi, gaji yang diberikan akan tergantung pada kesepakatan perjanjian bersama.

Perusahaan punya alasan tersendiri untuk mempekerjakan seseorang sebagai pegawai tetap atau pegawai kontrak. Masing-masing status punya keuntungan tersendiri untuk perusahaan. Ketika ditanya tentang hal ini, Arif menjawab, “Keuntungan karyawan tetap adalah karyawan lebih loyal. Keuntungan karyawan kontrak adalah ketika pekerjaan sudah selesai, maka manpower tidak besar. Dan keuntungan freelancer adalah tidak ada biaya untuk tambahan benefit lain.”

Satu hal yang membedakan organisasi esports dengan perusahaan biasa adalah kebanyakan organisasi esports tidak punya pegawai tetap. Jadi, semua pekerja yang mereka pekerjakan merupakan pegawai kontrak. Tentu saja, ada beberapa organisasi esports yang menawarkan status sebagai pegawai tetap, seperti BOOM Esports.

Dua narasumber anonim kami mengatakan, organisasi esports tempat mereka bekerja hanya menggunakan sistem kontrak. Dan kontrak mereka ditinjau setiap tahun. Salah satu dari mereka menyebutkan, terkadang, tugas yang dia dapat di lapangan berbeda dengan kontrak. “Namanya juga startup yang lagi berkembang jadi perusahaan. Tapi, itu biasa sih. Soalnya, gaji naik sesuai dengan beban kerja,” ujarnya. “Pas naik gaji, dapat kontrak baru.”

Bagi manajer tim, kontrak mereka juga akan ditinjau setiap musim. Salah satu narasumber kami mengatakan, jika performa tim turun, maka pihak manajemen organisasi esports akan mencoba untuk mencari tahu sumber dari masalah penurunan performa.

“Kalau memang ada masalah, akan selalu diusahakan untuk diselesaikan secepatnya,” ujar sang narasumber. “Hal-hal itu yang akan dilihat dari manajer juga.” Di atas kertas, tugas seorang manajer “hanyalah” mendampingi para pemain yang menjadi tanggung jawabnya. Namun, dia menjelaskan, seorang manajer biasanya akan tinggal di gaming house, yang juga merupakan kantor mereka. Hal itu berarti: “Bangun dan tidur adalah penanda jam kerja,” ceritanya sambil tertawa. Kabar baiknya, durasi jam kerja yang lebih panjang berarti para manajer bisa mendapatkan benefit lain selain gaji.

Kebanyakan turnamen esports digelar saat akhir pekan. | Sumber: International Mobile Gaming Awards

Mengingat kebanyakan turnamen esports digelar pada akhir pekan dan tugas manajer adalah mendampingi tim, maka biasanya, manajer tim esports tidak libur pada akhir pekan. Narasumber kami menjelaskan, hari libur para manajer biasanya disesuaikan dengan jadwal dari tim, baik ketika musim pertandingan berlangsung atau setelah musim kompetisi usai.

“Kalau untuk manajer tim, pas season ada satu hari libur. Biasanya hari Senin atau Selasa karena weekend dipakai tanding,” ujar sang narasumber. “Kalau lagi offseason, biasanya mengikuti jadwal persiapannya. Libur panjang juga bisa tapi, ya tergantung jadwal season depannya bagaimana. Biasanya, jeda season itu 2 bulanan. Ada libur sekitar hampir satu bulan bagi tim. Jadi, manajer libur juga di situ. Tapi, jadwal liburnya kalau offseason dikurangi 2 hari. Karena, manajer adalah orang terakhir yang meninggalkan GH dan orang pertama yang datang ke GH sebelum pada datang.”

Bagi organisasi esports, popularitas tidak kalah pentingnya dengan prestasi. Karena itu, banyak organisasi esports yang punya divisi khusus untuk menangani streamer atau brand ambassador. Menurut salah satu narasumber kami, orang-orang yang bekerja di bagian manajemen talenta biasanya punya kesempatan untuk mendapatkan status sebagai pegawai tetap.

BOOM Esports adalah salah satu organisasi esports yang mempekerjakan pegawai kontrak dan pegawai tetap. Gary Ongko Putera, CEO BOOM Esports mengatakan, salah satu hal yang menentukan apakah seseorang menjadi pegawai tetap atau pegawai kontrak di BOOM adalah tugas yang dia emban. Orang yang duduk di posisi manajemen punya kesempatan untuk menjadi pegawai tetap.

“Kalau manajemen, seperti office work, lebih aman dan tidak terlalu ada kaitannya dengan performa tim,” ujar Gary. “Kalau manajer tim kan sebenarnya ada kemungkinan tidak cocok. Sementara untuk videografer atau tim kreatif, sebagian full-time dan sebagian proyek-based. Tergantung dengan senioritas dan job description mereka sih.”

Admin dari media sosial adalah salah satu staf non-atlet di organisasi esports. | Sumber: Tokopedia

“Yang penting buat saya, kita di BOOM Esports nggak punya niat buruk,” kata Gary. “Jadi sebenarnya, lebih ke formalitas.” Dia mengungkap, kontrak antara BOOM dan pegawainya dibuat untuk mencegah tentang masalah di masa depan. Pasalnya, di esports, kontrak yang bermasalah memang sesuatu yang masih terkadang terjadi. Misalnya, untuk pemain di bawah 18 tahun, kontrak tidak ditandatangani oleh orang tua. Anda bisa membaca lebih lanjut tentang masalah bursa transfer dan kontrak pemain esports di Indonesia di sini.

Terkait cuti, Gary menjawab bahwa cuti atau libur staf dan pemain di BOOM biasanya disesuaikan dengan jadwal mereka. “Kalau tim, ya pas tim libur. Kalau tim kreatif, ya menyesuaikan jadwal,” ujarnya. “I’m not rigid. Saya tipe orang yang, you do you, but get your job done good. Lumayan banyak freedom di BOOM.”

RRQ adalah organisasi esports lain yang menggunakan sistem kontrak dan tetap. CEO RRQ, Andrian Pauline alias AP mengatakan, RRQ punya sekitar 50 staf yang bukan atlet. Sebagian dari mereka merupakan pegawai tetap, dan sebagian yang lain pegawai kontrak. AP menjelaskan, performa menjadi kriteria utama untuk menentukan status ketenagakerjaan seseorang. Namun, dia juga mengungkap, pegawai kontrak dan pegawai tetap mendapatkan benefit dan perlakuan yang sama.

Morph hanya menerikan pegawai kontrak. | Sumber: Facebook

Sementara itu, Morph adalah salah satu organisasi esports yang hanya menggunakan sistem kontrak untuk semua pegawai mereka. Joey menjelaskan, di Morph, salah satu kriteria yang mereka cari dari pelamar kerja adalah potensi.

“Kadang memang ada tugas yang memerlukan skillset yang sudah baku, seperti psikolog atau pengacara. Tapi, secara umum, saya lebih memilih untuk mencari staf yang mungkin masih kurang pengalaman atau masih ada yang perlu dipelajari, tapi punya potensi besar daripada mempekerjakan staf yang sudah punya jam terbang, tapi tidak banyak berkembang lagi,” ujar Joey.

Overall yang saya biasa cari di staf adalah potensi berkembang, skill, kreativitas, dan kemampuan berkomunikasi yang baik,” katanya. “Saya juga sangat mempertimbangkan niat dan antusias yang ditunjukkan oleh calon staf. Mungkin ini alasannya kenapa bagi saya wawancara merupakan salah satu bagian terpenting dari proses hiring staff di Morph. CV yang penuh, ijazah dari kampus ternama, atau referensi itu semua bisa memberikan informasi yang bagus, tapi until you sit across from a candidate and talk for awhile it’s hard to know if its a potential good fit or not.

Sementara itu, bagi Gary, salah satu kesulitan yang biasa dihadapi oleh organisasi esports ketika hendak mencari pegawai baru adalah mencari orang yang tidak hanya punya pengetahuan tentang industri esports, tapi juga punya pengalaman. “Biasanya, kita bisa mendapat orang yang punya pengalaman atau orang yang mengerti esports, tapi tidak punya pengalaman,” ungkapnya sambil tertawa. Untuk posisi seperti manajer, masalah yang biasa ditemukan adalah kecocokan dengan tim.

Kesimpulan

Pada awalnya, orang-orang yang bekerja di dunia esports adalah mereka yang memang punya passion di bidang competitive gaming. Namun, sekarang, esports sudah semakin diterima oleh masyarakat luas. Walau, tak bisa dipungkiri, akan selalu ada orang-orang yang memandang industri esports sebelah mata atau menganggap game sebagai pengaruh buruk pada anak dan remaja.

Seiring dengan semakin populernya esports, semakin banyak pihak yang tertarik untuk menjajaki dunia ini, bahkan perusahaan-perusahaan yang tidak punya kaitannya dengan industri esports, seperti bank. Karena esports kini sudah menjadi industri, maka orang-orang yang bekerja di dalamnya pun dituntut untuk bersikan profesional. Jadi, tidak heran jika organisasi esports sekali pun mencari pegawai baru dengan metode yang sama seperti perusahaan konvensional.

Tentu saja, bekerja di industri esports akan menawarkan tantangan tersendiri, khususnya bagi orang-orang yang terlibat langsung dengan para pemain profesional. Misalnya, jam kerja yang tidak tentu atau harus bekerja di akhir pekan. Pada akhirnya, jika Anda memang senang dengan dunia esports dan siap untuk bekerja sesuai ritme para pelaku dunia esports, Anda bisa mencoba untuk menjadi bagian dari ekosistem esports, walau tidak sebagai pemain.

Sumber header: VentureBeat

Morph Team COO Ahmad Priyadi Removed, Effective Immediately

Morph Team has announced a major leadership change as the company’s Chief Operating Officer Ahmad “xxmtthwkm” Priyadi was removed from his role.

A post from Morph Team noted that “Ahmad ‘xxmtthwkm’ Priyadi is no longer associated with Morph or any authorized to represent Morph in any capacity.

“At morph, we value inclusivity and equality, as such we expect all members of our organization to uphold these values as we work together to ensure a safe environment for everyone.” The statement reads.

Ahmad Priyadi was a long-standing member of the organization and inextricably linked as the man behind Morph Team, an organization established by Reza “ybrap” Oktovian, Shinta Bubu, and him. He was also instrumental in the creation of WAW Esports, a prior esports organization that pioneered the creation of Morph Team.

Among Morph Team’s greatest accomplishments under Ahmad’s management are Morph Team PUBGM’s victories in the Dunia Games League 2020 and BAPAREKRAF Game Prime 2020. Currently, the organization competes in several titles, including PUBGM, VALORANT, Free Fire, and Mobile Legends: Bang Bang.

Apart from Morph Team, he is well-known in the Dota2 community as the personal manager of Muhammad “inYourdreaM” Rizky, one of Indonesia’s most successful Dota2 players who now competes for Galaxy Racer with another Indonesian compatriot Tri “Jhocam” Kuncoro.

Morph’s official Instagram announced the news on August 14. Nonetheless, the post’s comment section has been disabled since its publication.

Ahmad has yet to comment or provide an official statement.

Cover photo courtesy of ONE Esports

Morph Team Kerja Sama dengan Razer

Morph baru saja mengumumkan kerja sama mereka dengan Razer, perusahaan yang dikenal sebagai produsen dari berbagai perangkat gaming. Dengan ini, Razer akan menyediakan periferal gaming untuk para pemain Morph. Tak hanya itu, logo Razer juga akan disematkan ke jersey tim Morph. Dalam pernyataan resmi, pihak Morph mengatakan bahwa kehadiran Razer sebagai sponsor baru akan mendorong mereka untuk memenangkan lebih banyak turnamen esports, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Suatu kehormatan bagi saya, sebagai salah satu pendiri Morph, untuk menjadi bagian dari sejarah ini,” kata Reza “Arap” Oktovian, pendiri Morph. “Sebagai penggemar fanatik, saya selalu memilih perlengkapan gaming dari Razer untuk menjadi senjata saya saat saya sedang bermain. Terjalinnya kerja sama antara Morph dan Razer adalah mimpi yang jadi kenyataan. Kami tidak sabar untuk membuat kolaborasi bersama.”

Morph didirikan pada Februari 2020. Saat ini, organisasi esports tersebut telah memiliki beberapa tim, yaitu tim PUBG Mobile, PUBG Mobile Ladies, Valorant, dan Mobile Legends: Bang Bang Ladies. Di PUBG Mobile Pro – Spring Split 2020: Indonesia Finals, tim Morph berhasil merebut gelar runner up. Tak hanya itu, mereka juga berhasil masuk ke PMPL Spring Split 2020: Southeast Asia dan PUBG Mobile World League 2020 – Season Zero East.

Tim Morph berhasil merebut juara tiga di UniPin Ladies Series. | Sumber: Facebook

“Kerja sama antara Morph dan Razer merupakan kolaborasi yang bermakna bagi kami,” kata CEO Morph, Yohannes “Joey” Siagian. “Morph dan Razer sebagai brand gaming dan lifestyle punya kesamaan fokus pada inovasi dan kualitas. Razer merupakan rekan yang tepat bagi kami untuk terus mengembangkan Morph dan mendorong berkembangnya inovasi, inklusi, dan ekualitas di esports.”

Sebagai merek endemik, Razer telah menunjukkan dukungannya pada para pelaku esports sejak lama. Pada Mei 2021, Razer menggandeng Bren Esports, tim Mobile Legends asal Filipina yang memenangkan M2 World Championship. Selain tim, Razer juga pernah mensponsori berbagai turnamen esports, mulai dari M2 World Championship yang digelar di Singapura, sampai turnamen Wild Rift yang diadakan di Brasil.

Khang Tai, Manajer Pemasaran Esports Global Senior, Razer, berkata, “Kami sangat senang menyambut Morph ke tim Razer. Kami sangat antusias bisa menjadi bagian dari ambisi Morph dalam usahanya menaklukkan esports Indonesia.”

Road to Wild Rift Icon Series: ONIC Esports dan MORPH Team

Pekan lalu kita sudah membahas profil BOOM Esports dan Aerowolf Pro Team dalam menghadapi pertandingan Wild Rift: Icon Series. Dua tim tersebut terlihat sudah banyak berbenah demi memastikan tim mereka siap untuk bertanding. Contohnya seperti merekrut pelatih League of Legends profesional yaitu OMO di BOOM Esports atau melakukan berbagai latih tanding untuk terus belajar seperti pada Aerowolf Pro Team

Bagaimana dengan tim yang lainnya? Pekan lalu yang kita bahas adalah “duo serigala”. Pekan ini kita akan membahas dua tim yang sama-sama punya warna cerah, ONIC Esports dan MORPH Team. Bagaimana kesiapan mereka? Berikut hasil wawancara dari Hybrid.co.id.

 

ONIC Esports – Menanti Aksi Pemain Liga Utama yang Hijrah ke Wild Rift


View this post on Instagram

A post shared by ONIC (@onic.esports)

Si landak kuning adalah salah satu tim pertama yang diumumkan sebagai tim undangan ke dalam pertandingan Wild Rift Icon Series oleh Riot Games. Namun diundangnya ONIC Esports sempat memicu pertanyaan di tengah komunitas karena mereka terlihat belum memiliki divisi Wild Rift. Karenanya saya pun mencoba menanyakan langsung soal persiapan ONIC Esports dalam menghadapi pertandingan tersebut kepada sang CEO yaitu Shawn Liem. Pertama-tama soal roster pemainnya. Sampai saat ini ONIC Esports belum menunjukkan sosok pemain-pemain divisi Wild Rift. Terakhir kali, media sosial resmi mereka baru menampilkan poster Coming Soon dari divisi Wild Rift. Terkait hal tersebut, Shawn pun menjawab. “Kalau soal roster, kami melakukan seleksi terbuka yang melibatkan seleksi administratif dan seleksi kemampuan. Untuk seleksi kemampuan, pemain ditandingkan dalam format turnamen, namun rekan satu tim mereka dicampur-campur. Tujuannya sendiri adalah supaya kami bisa melihat bagaimana konsistensi permainan serta kemampuan pemahaman aspek makro/mikro terhadap game-nya itu sendiri dari sang pemain.” “Terkait pemainnya, divisi Wild Rift kami punya latar belakang yang berbeda-beda, namun pada dasarnya memang pemain yang pernah punya pengalaman atau pencapaian di bidang kompetitif game MOBA. Bahkan salah satu pemain divisi Wild Rift kami adalah mantan pemain MPL di game MLBB.” Shawn Liem melanjutkan pembahasan soal siapa saja pemainnya.

Sumber Gambar - YouTube Channel BRODO
Sumber Gambar – Facebook Page Brodo Footwear

Melanjutkan pembahasan, pertanyaan selanjutnya adalah soal persiapan. “Pastinya latihan rutin, tapi selain itu manajemen juga berusaha sebisa mungkin menjaga kesehatan dan kekompakkan pemain. Dalam hal kesehatan, kami juga rutin mengadakan morning workout untuk para pemain. Salah satu alasannya adalah karena kami percaya bahwa kondisi fisik yang prima akan menunjang performa permainan sang pemain.” Tutur Shawn. Lalu bagaimana dengan hasil latih tanding yang telah berjalan? Shawn Liem pun mengatakan. “Hasil latihan yang didapat sejauh ini sudah cukup baik. Tapi kalau ditanya sesuai harapan atau tidak, saya belum bisa memberi jawaban pasti. Alasannya adalah karena saya merasa hasil latih tanding dengan pertandingan sungguhan itu bisa berbeda hasilnya.” Menghadapi organisasi-organisasi esports ternama Indonesia di pertandingan Wild Rift Icon Series, Shawn Liem mengaku bahwa dirinya dan manajemen lebih fokus kepada sisi internal ketimbang mewaspadai dari sisi eksternal. “Saya pikir lawan terberat tetaplah dari sisi internal. Bagaimanapun, berat/ringan lawan yang dihadapi itu berasal dari perspektif yang tergantung dari seberapa siap kami menghadapi sebuah pertandingan.”  

MORPH Team – Tak Gentar Dengan Segala Tantangan

 

 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by 1st Beyond Esports team 🇮🇩 (@morph.team)

Selanjutnya adalah MORPH Team. Diundangnya tim ini ke dalam Wild Rift Icon Series mungkin memang mengejutkan, mengingat MORPH Team yang jarang terlihat di skena kompetitif MOBA. Lalu, apakah MORPH Team mampu untuk mengubah semua hal tersebut dan menjadi yang terbaik di Wild Rift Icon Series?

Untuk membahas berbagai persiapan MORPH Team dalam mengahadapi Wild Rift Icon Series, saya pun mewawancara Yohanes Putra atau “Yohapets” yang merupakan Mobile Divisions Manager dari MORPH Team. Pertama-tama soal perekrutan. Metode yang dilakukan MORPH Team tergolong mirip dengan tim-tim lainnya, yaitu melalui seleksi terbuka.

“Untuk mencari pemain, kami melakukan seleksi terbuka. Ada dua gelombang seleksi. Pertama-tama kami meminta pemain-pemain tersebut mengirimkan portfolio pengalamannya. Dari portfolio tersebut saya saring siapa saja yang lolos untuk lanjut ke tahap kedua. Pada tahap kedua saya pertandingkan semua pemain tersebut. Kebetulan divisi Wild Rift MORPH Team saat ini adalah mereka yang jadi juara di tahap kedua.” Tutur Yohanes.

Lalu siapa saja pemain-pemain tersebut? “Kalau ditanya siapa, saya belum bisa ungkap jelas, tunggu saja pengumumannya di media sosial kami. Tapi sebagai petunjuk, 4 pemain Wild Rift yang lolos itu dulunya pernah menjadi pemain top 100 di MOBA Vainglory. Mereka juga sudah ikut beberapa turnamen komunitas saat dalam masa open trials dan berhasil mendapatkan peringkat top 3 di turnamen-turnamen tersebut.” Jawab Yohanes.

Yohanes Putra atau Yohapets, sosok Mobile Divisions Manager dari MORPH Team.
Yohanes Putra atau Yohapets, sosok Mobile Divisions Manager dari MORPH Team.

Soal persiapan, Yohanes mengaku bahwa para pemain Wild Rift MORPH Team saat ini sudah dikumpulkan ke dalam satu gaming house. Sama seperti tim lainnya, scrim (latih tanding) menjadi salah satu menu utama dalam mempersiapkan tim.

Lalu apakah hasil scrim yang didapatkan sudah memuaskan? Yohanes pun menjawab. “Kalau dibilang memuaskan, menurut gue sudah cukup memuaskan. Seperti tadi gue bilang, mereka juga tergolong sebagai tim top 3 yang kuat di Indonesia. Di luar dari itu, gue sih tetap menekankan pola pikir tidak pernah puas kepada pemain. Gue berusaha menekankan kepada pemain supaya mentarget juara dunia dan terus belajar supaya bisa terus menang.”

Terkait lawan-lawannya, Yohanes memberikan sebuah pernyataan yang cukup berani. “Kalau lawan berat spesifik dari Indoesia, sejauh ini gue merasa enggak ada tim yang perlu ditakutin. Begitu juga dengan tim luar negeri, enggak ada yang jadi ancaman karena semuanya sama. Tetapi gue tetap berpikir respect lawan itu adalah hal yang perlu, karena semua tim pasti sama-sama ingin jadi juara di pertandingan ini.”

 

Pertandingan Wild Rift Icon Series Indonesia akan diselenggarakan pada tanggal 19 – 21 Maret 2021 mendatang. Pertandingan Wild Rift Icon Series sendiri sudah dimulai sejak akhir pekan lalu (27-28 Februari 2021) dimulai dengan pertandingan tim-tim Vietnam. Pertandingan masih berlanjut pada akhir pekan ini dengan giliran tim-tim asal Malaysia yang berlaga.

Sumber Gambar Utama – Instagram @morph.team

Esports Point Blank 2021 Diumumkan, Army Geniuses Masuk DPC SEA 2021 Lower Division

Pekan ketiga bulan Januari 2021 diwarnai oleh beberapa hal menarik di ekosistem esports. Melihat ke belakang, kita punya pengumuman esports Point Blank 2021 dari Zepetto, Army Geniuses yang secara tiba-tiba diundang masuk DPC SEA 2021 Lower division, BOOM Esports yang lepas divisi CS:GO, dan lain sebagainya. Berikut rangkuman berita esports di pekan ke-2 Januari 2020 (12-18 Januari 2021).

Zepetto Umumkan Rencana Esports Point Blank 2021

Hadapi tahun yang baru, Zepetto pun turut mengumumkan rencana esports terhadap game besutan mereka yaitu Point Blank. Melalui sebuah rilis, Zepetto mengatakan bahwa rencana rangkaian turnamen mereka akan dimulai dari bulan Januari ini hingga bulan Agustus 2021 mendatang. Akan ada empat turnamen dari rangkaian tersebut. Empat turnamen tersebut adalah Point Blank Day & Night, PB Rising Star, PB Ladies League, dan PB Star League. 20 tim terbaik dari rangkaian turnamen tersebut nantinya akan mendapatkan hak untuk bertanding di salah satu turnamen terbesar di dalam rangkaian tersebut, yaitu Point Blank National Championship yang akan diselenggarakan bulan September 2021 mendatang.

Army Geniuses Gantikan Team Assault di Lower Division DPC SEA 2021

Army Geniuses dipastikan masuk Lower Divison DPC SEA 2021. Sebelumnya Army Geniuses sendiri dipastikan gagal masuk Lower Division DPC SEA 2021 setelah kalah terhadap tim ZeroTwo (IYD, Dreamocel, dkk) pada fase tiebreaker di babak closed qualification fase 2. Namun beberapa hari setelahnya, PGL selaku penyelenggara DPC SEA 2021 membuat sebuah pengumuman yang cukup mengagetkan. Tim Assault yang sudah lolos ke dalam Lower Division DPC SEA sebelumnya ternyata terbukti melakukan account sharing (menggunakan joki) di dalam sebuah pertandingan. Akhirnya Assault pun didiskualifikasi dan digantikan oleh Army Geniuses.

Whitemon dan Kuku Resmi Jadi Pemain T1 Divisi Dota 2

Beberapa waktu yang lalu, Whitemon dan Kuku sebenarnya sudah masuk ke dalam roster Dota 2 T1. Namun demikian, dua pemain tersebut mungkin memang masih dalam masa percobaan ketika itu. Namun T1 sepertinya tidak butuh waktu lama untuk meresmikan kedua pemain tersebut. Melalui akun media sosialnya, T1 pun mengumumkan tergabungnya Kuku dan Whitemon ke dalam tim. Dengan diumumkannya dua pemain tersebut, maka T1 pun akan bertanding di DPC 2021 Upper Division dengan Jackky, Karl, Kuku, Xepher, dan Whitemon.

BOOM Esports Lepas Divisi CS:GO

BOOM Esports CSGO Picture

Tanggal 15 Januari 2021 lalu, BOOM Esports mengumumkan bahwa mereka secara resmi telah melepas divisi CS:GO asal Brazil yang mereka miliki. Mengutip dari rilis, situasi pandemi COVID-19 mungkin terbilang jadi salah satu alasan. “2020 menjadi tahun yang tidak kami sangka. Kami berencanan bertanding pada ESL Pro League di Malta dan melanjutkan berkompetisi di Amerika Utara denga berlatih di Kanada. Namun demikian COVID-19 banyak mengubah rencana kami. Meski mengalami kesulitan pada awal hingga akhir tahun, namun kami berhasil menorehkan 100% kemenangan di turnamen-turnamen yang kami ikuti, meraih kualifikasi major, meraih kualifikasi IEM serta ESL Pro League, dan menjadi salah satu tim terbaik di Amerika Selatan. Terima kasih atas prestasi yang didapatkan bersama kami dan saya berharap yang terbaik untuk karir kalian ke depannya.” Ucap Gary Ongko CEO BOOM Esports lewat rilis yang juga diterbitkan di laman boomid.gg.

MORPH Team Putus Kontrak Herli “Jeixy” Juliansyah.

Jeixy MORPH_Instagram @morphteam

Berita mengejutkan datang dari skena PUBG Mobile pada tanggal 13 Januari 2021 kemarin. MORPH Team mengumumkan bahwa manajemen mereka telah memutus kontrak terhadap salah satu pemain andalannya yaitu Jeixy. Mengutip dari Revivaltv.id, alasan Jeixy diputus kontrak adalah karena perilaku tidak sportif yang dilakukan sang pemain terhadap manajemen MORPH Team. Selain diputus kontrak, media sosial MORPH Team juga memberikan pinalti kepada Jeixy berupa larangan untuk bergabung dengan tim mana pun selama durasi waktu tertentu.

Pakistan Resmikan Esports Sebagai Bagian Dari Olahraga

Sumber: Esports Observer.
Sumber Gambar – Esports Observer

Fawad Hussain, Menteri IPTEK Pakistan mengungkap sebuah memorandum yang telah ditandatangani oleh Pakistan Sports Board dan Pakistan Science Foundation. Memorandum tersebut menyatakan status resmi esports sebagai bagian dari olahraga di negara Pakistan. Lebih lanjut, Fawad Hussain juga mendorong anak-anak muda untuk tidak lagi ragu apabila melihat ada peluang karir di bidang esports. Seiringan dengan pengumuman tersebut, kementrian Fawad juga mengumumkan rencana untuk mengadakan turnamen esports serta memberikan sertifikasi di bidang animasi dan game development di negara Pakistan.

Kit Kat Jadi Sponsor Vodafone Giants

https://twitter.com/GiantsGaming/status/1350035167742668802

Vodafone Giants baru saja mengumumkan kerja sama mereka dengan KitKat. Lewat kerja sama tersebut maka KitKat akan menjadi sponsor utama dari organisasi esports asal Spanyol tersebut. Sayangnya tidak ada informasi lebih lanjut terkait durasi ataupun nilai kontrak dari kerja sama tersebut. Apabila melihat dari informasi yang disiarkan di media sosial, maka kehadiran logo KitKat di bagian bahu jersey tim Vodafone Giants menjadi salah satu kesepakatannya. Vodafone Giants sendiri merupakan organisasi esports yang bertanding di beberapa cabang ternama internasional seperti League of Legends, Rocket League, FIFA 21, dan CS:GO.

Blizzard Umumkan Format dan Perubahan Overwatch League 2021

Memasuki musim baru, Blizzard pun mempersiapkan beberapa perubahan baru yang akan membuat Overwatch League menjadi semakin menarik untuk disaksikan. Salah satu perubahan terbesar adalah dengan membagi liga ke dalam dua grup, Barat dan Timur. Overwatch League grup Timur akan bertanding di Tiongkok dan Korea Selatan. Tim-tim yang mengisi grup timur adalah Chengdu Hunters, Guangzhou Charge, Hangzhou Spark, Los Angeles Valiant, New York Excelsior, Philadelphia Fusion, Shanghai Dragons, dan Seoul Dynasty. Grup Barat akan bertanding di Eropa dan Amerika Utara. Tim-tim yang mengisi grup barat adalah Atlanta Reign, Boston Uprising, Dallas Fuel, Florida Mayhem, Houston Outlaws, London Spitfire, Los Angeles Gladiators, Paris Eternal, San Francisco Shock, Vancouver Titans, Toronto Defiant, dan Washington Justice. Overwatch League 2021 akan dimulai bulan April dengan beberapa perubahan format lain yang bisa Anda saksikan pada video di atas.

Penyelenggara LPL Catatkan Total Pemasukan Sampai 155 juta dollar AS

TJ Sports_TheEsportsObservers
Sumber Gambar – TJ Sports

Tanggal 9 Januari 2021 kemarin, TJ Sports yang merupakan penyelenggara dari LPL mengungkap bahwa mereka telah berhasil mendapatkan US$155 juta pemasukan. Namun selain itu, TJ Sports juga mengumumkan bahwa liga LPL telah mengantongi 4 miliar total watch hour di berbagai platform yang menjadikan LPL sebagai salah satu most valuable esports intellectual properties. Esports Observer menjelaskan bahwa tiga pencapaian tersebut berhasil dicapai karena beberapa hal. Pertama adalah kerja sama LPL dengan platform stream terbesar di Tiongkok, Bilibili. Kerja sama tersebut dikabarkan memiliki nilai sebesar US$123 juta. Kedua adalah kerja sama senilai US$ 31 juta antara LPL dengan Nike . TJ Sports sendiri merupakan perusahaan hasil joint venture antara Tencent dengan Riot Games. Perusahaan tersebut ditemukan pada tahun 2019 lalu dan telah mencapai berbagai pencapaian tersebut hanya dalam kurang lebih 3 tahun saja.

5 Pemain Paling Bersinar di VALORANT First Strike Indonesia Menurut Para Shoutcaster

Pertandingan VALORANT First Strike Indonesia telah rampung dilaksanakan pekan lalu, 6 Desember 2020. NXL Ligagame bisa dibilang sebagai tim VALORANT terbaik Indonesia saat ini mengingat turnamen tersebut adalah kejuaraan nasional Indonesia perdana yang resmi dari sang pengembang, Riot Games. Terlepas dari gelar NXL Ligagame, VALORANT First Strike telah menunjukkan berbagai kejutan serta dinamika kompetisi yang sangat tidak terduga sepanjang pertandingan berjalan.

RRQ Endeavour dan ONIC Esports ternyata terbukti masih belum bisa melampaui MORPH Team dan Alter Ego. Pada sisi lain, MORPH Team dan BOOM Esports yang tidak berhasil melaju ke babak final jadi beberapa hal yang mungkin tidak terduga oleh para penikmat skena kompetitif VALORANT Indonesia. Lewat turnamen ini kita bisa melihat ada pergeseran kekuatan di kancah VALORANT Indonesia. Selain dari sisi tim, bagaimana dengan para pemainnya?

Para shoutcaster VALORANT First Strike Indonesia berkesempatan memberikan pendapat mereka soal siapa-siapa saja yang bermain paling bersinar sepanjang gelaran turnamen. Berikut pendapat para shoutcaster terhadap 5 pemain paling bersinar di VALORANT First Strike Indonesia.

 

Bella “Heartfire”

Bella Heartfire - Sumber: Dokumentasi Pribadi Bella
Bella Heartfire, sosok shoutcaster yang menghiasi layar kaca di sepanjang rangkaian babak playoff VALORANT First Strike Indonesia – Sumber: Dokumentasi Pribadi Bella.

Apabila Anda mengikuti keseluruhan rangkaian babak playoff, Anda tentu ingat dengan sosok satu ini yang menemani Anda sebagai shoutcaster VALORANT First Strike sejak dari hari pertama hingga hari terakhir. Menurutnya, 5 pemain paling bersinar tersebut adalah Frostmind (Alter Ego), NcSlasher (BOOM Esports), Fl1pzjder (NXL Ligagame), Famouz (MORPH Team), dan Severine (ONIC Esports). Berikut penjelasan Bella.

Frostmind: Menurut gue Frostmind adalah jangkar yang sangat kuat bagi tim Alter Ego. Berbekal aim yang tajam, sosok ini selalu menunjukkan permainan tenang dengan tingkat awareness yang tinggi. Berkat hal tersebut, Frostmind bahkan sempat mendapat Ace serta Clutch di babak Grand Final. Pokoknya musuh akan kesulitan apabila ingin menembus site yang sudah dijaga oleh dirinya. Frostmind juga terbilang salah satu pemain Alter Ego yang paling stabil performanya dibanding pemain lain.

NcSlasher: Tak bisa dipungkiri bahwa perfroma BOOM Esports memang sedang tidak seperti biasanya. Namun begitu, sosok yang biasa dipanggil “Takel” ini punya gaya main yang enggak bisa tertebak dan dibarengi dengan kemampuan aim yang tajam. Berkat hal tersebut, Takel kerap kali membuat space yang membuat rekan satu timnya jadi bisa mengatur strategi serta mengeksekusi planting spike dengan lebih matang.

Sumber: YouTube Channel OFFICIAL VALORANT Indonesia by OneUp
Sumber: YouTube Channel OFFICIAL VALORANT Indonesia by OneUp

Fl1pzjder: Entry fragger dan in-game leader, kombinasi yang enggak biasa. Dia sering sekali mengambil initial peek yang berujung kepada kill. Manuver Fl1pz juga enggak main-main. Beberapa kali gue melihat dia masih bisa tenang walaupun digrebek 1 vs 3. Menurut gue juga, individual skill dari seorang Fl1pz memang semenakutkan itu.

Famouz: Aim-star dari MORPH Team, pokoknya jago lah… Hahaha. Menurut gue sosok Famouz juga terlihat memiliki kemampuan raw aim yang sangat kuat. Dengan modal tersebut dia kerap kali membongkar sebuah site dan bahkan bisa dapet double sampai triple kill di setiap ronde.

Severine: Dia adalah in-game leader dari ONIC Esports. Menurut gue sosok ini punya 1001 cara untuk eksekusi strategi timnya. Sosok leader yang baik juga karena kerap kali membangkitkan mental kawan satu timnya. Sebagai in-game leader, Severine juga punya performa yang hebat bahkan mendapat top frag ketika melawan Alter Ego. Severine juga terbilang sosok in-game leader yang cermat. Dia punya strategi  “Anti Alter Ego” dengan cara menjaga satu lane dengan 3 sampai 4 orang. Menurut gue strategi tersebut menjadi salah satu yang membuat ONIC Esports hampir menang lawan Alter Ego di map Bind walau sayang nasib berkata lain.

 

Daffa Muhammad Rizky “Dave”

Dave, sosok shoutcaster yang mengisi meja VALORANT First Strike Indonesia di hari pertama hingga hari ke-3. Sumber: YouTube Channel OFFICIAL VALORANT Indonesia by OneUp
Dave, sosok shoutcaster yang mengisi meja VALORANT First Strike Indonesia di hari pertama hingga hari ke-3. Sumber: YouTube Channel OFFICIAL VALORANT Indonesia by OneUp

Sosok yang cukup punya nama di komunitas game FPS Indonesia ini mengisi bangku shoutcaster pada hari pertama hingga ke-3 dari babak playoff VALORANT First Strike Indonesia. Ketika ditanya soal 5 pemain paling bersinar selama gelaran turnamen, Dave mengisi daftarnya dengan Eeyore (BOOM Esports), Budimeister (NXL Ligagame), 3nable (Alter Ego), dan Tehbotol (Alter Ego), dan Fl1pzjder (NXL Ligagame). Berikut penjelasan dari Dave.

Eeyore: Pemain support yang menurut gue paling bersinar di dalam gelaran VALORANT First Strike Indonesia. Alasannya adalah dia selalu bisa jaga sudut mati dari kawan-kawannya ketika akan commit ke dalam suatu site. Lalu juga walaupun dia berperan sebagai support, tapi dia juga bisa entry site sendirian ketika kawan satu timnya menentukan waktu untuk melakukan rotasi.

Budimeister: Kalau ini sudah sulit ditampik. Menurut gue dia adalah Clutch King dan penyelamat dari NXL Ligagame. Selain itu juga gue merasa bahwa dia adalah salah satu best controller untuk saat ini.

Sumber: YouTube Channel OFFICIAL VALORANT Indonesia by OneUp
Sumber: YouTube Channel OFFICIAL VALORANT Indonesia by OneUp

3nable: Duelist dari tim Alter Ego yang pedes banget ketika main Reyna. Dia beberapa kali menjadi game changer di tengah permainan dengan menggunakan duelist miliknya. Bukan hanya Reyna, 3nable juga bisa bermain sebagai Breach serta Brimstone dan tetap memberi dampak yang besar kepada perjalanan Alter Ego selama VALORANT First Strike Indonesia.

TehBotol: In-Game leader dengan insting yang sangat tajam. Hampir selalu bisa memprediksi pergerakan serta site yang tujuan strategi setup musuh yang dihadapi. Sebagai in-game leader, menurut gue TehBotol betul-betul sangat mahir menemukan startegi yang tepat untuk mengalahkan musuh-musuhnya.

Fl1pzjder: Menurut gue performa pemain ini meningkat dengan sangat pesat kalau dibandingkan dengan beberapa turnamen sebelumnya. Sepanjang pengamatan gue, dia selalu bisa menjalankan tugasnya dengan sangat maksimal. Menjadi entry dengan menggunakan Jett, dia hampir selalu bisa mendapatkan first blood di setiap ronde.

 

Antonius Wilson “Son”

Sumber: Dokumentasi Pribadi Antonius Wilson
Sumber: Dokumentasi Pribadi Antonius Wilson

Bertugas sebagai shoutcaster pada saat Grand Final, Antonius Wilson banyak memilih pemain-pemain terbaiknya dari tim yang lolos ke babak empat besar. Ketika ditanya soal 5 pemain paling tajam selama VALORANT First Strike Indonesia, Wilson menjawab: Adrnking (BOOM Esports), Fl1pzjder (NXL Ligagame), TehBotol (Alter Ego), Vascalizz (NXL Ligagame), dan Frostmind (Alter Ego). Berikut penjelasan dari Wilson

Adrnking: Walaupun BOOM Esports harus puas di posisi ke-4 namun Adrnking sudah membuktikan bahwa dia adalah pemain dengan kemampuan aim paling keras. Tak hanya itu, Adrnking juga menunjukkan positioning yang baik ditambah ketenangan dalam keadaan clutch yang tak perlu diragukan lagi. Menurut gue, salah satu alasan kenapa BOOM Esports sampai di empat besar adalah karena Adrnking.

Fl1pzjder: Alasannya sederhana, Flip adalah pemain yang bisa membuat keadaan mustahil jadi mudah untuk dimenangkan. Gue bahkan berpikir, tanpa kemampuan entry dan leadership seorang Flip, NXL Ligagame mungkin tidak akan bisa sampai ke empat besar.

TehBotol: Sosok In-game leader serba bisa dari tim Alter Ego. Punya Agent pool yang luas, lebih luas dari kebanyakan pemain pada umumnya. Dia bisa bermain sebagai Controller dengan Omen, Initiator dengan Breach, ataupun Duelists dengan Reyna. Berkat hal tersebut, musuh jadi sulit menebak TehBotol akan bermain di posisi apa. Agent pool tersebut tentunya dilengkapi dengan aim yang di atas pemain rata-rata. Alhasil, Tehbotol menjadi sosok pemain yang sangat lengkap dan mengerikan untuk dihadapi.

Sumber: YouTube Channel OFFICIAL VALORANT Indonesia by OneUp
Sumber: YouTube Channel OFFICIAL VALORANT Indonesia by OneUp

Vascalizz: Kebanyakan pemain FPS kompetitif mungkin mengandalkan kemampuan aim saja untuk mendapatkan kill. Vascalizz beda. Ia adalah pemain cerdas yang mampu memanfaatkan utility skill yang dimiliki untuk situasi yang tepat. Ditambah ia juga punya positioning dan kemampuan untuk menahan site yang luar biasa. Karena hal tersebut, kebanyakan musuh kelimpungan menghadapi dirinya berkat reposition yang beberapa kali di luar dugaan. Agent pool pemain ini juga luas. Ia kadang bisa main Duelist dengan Raze dan Jett ataupun Initiator dengan Sova. Menurut gue Vascalizz adalah pemain kunci lain di NXL Ligagame yang kadang dilupakan oleh penonton.

Frostmind: Menurut gue dia adalah pemain paling disipilin menjadi jangkar dalam menjaga sebuah site. Pemain ini mungkin tidak banyak perhatian. Namun jika ditilik lebih seksama, Frostmind adalah pemain yang bisa mendapat 1-2 kill, bahkan ketika ia harus menghadapi 5-man rush dari musuh. Dia masuk daftar gue karena menurut gue, apa yang dia lakukan adalah sebuah tugas yang sangat mulia di dalam sebuah tim. Berkat tindakannya, Frostmind berhasil menciptakan ruang dan waktu bagi kawan-kawannya untuk rotasi lalu retake site yang diserang.


Dari keseluruhan sosok yang disebut oleh para Shoutcaster, Fl1pzjder sepertinya memang tidak bisa luput untuk disebutkan. Berdasarkan statistik, Fl1pzjder memang merupakan sosok yang performanya paling bersinar sepanjang VALORANT First Strike Indonesia kemarin. Fl1pzjder telah membukukan 173 kill 26 assist dengan total death sebanyak 149. Berkat torehan tersebut, Flipzjder pun mendapat gelar sebagai sang pemusnah dari turnamen VALORANT First Strike Indonesia.

Sumber: ONE Up Official
Sumber: ONE Up Official

Selain itu, sejauh dari pengamatan saya, beberapa sosok pemain yang disebut oleh para caster juga memang menunjukkan performa yang ciamik walaupun tim mereka belum berhasil mendapatkan hasil yang terbaik. Severine dari ONIC Esports yang disebut oleh Bella misalnya. Pengalamannya bertanding di kancah game FPS kompetitif lain memang membuat sosok in-game leader dari ONIC Esports jadi mudah adaptasi di VALORANT. Seperti yang disebut Bella, sosok Severine memang adalah sosok pemain dengan aim yang tajam dengan penguasaan mekanik permainan yang solid. Walaupun begitu, inkonsistensi terbilang masih jadi hantu bagi Severine ataupun ONIC Esports secara keseluruhan.

Lalu selain itu sosok seperti Adrnking dan NcSlasher misalnya. Dua pemain tersebut terbilang jadi dua ujung tombak bagi tim BOOM Esports. Mereka berdua kerap kali menunjukkan permainan yang luar biasa meski dalam tekanan sekalipun. Dalam pertandingan melawan MORPH Team kemarin, BOOM Esports terbilang sudah menantang keras mereka walau sayang nasib harus berkata lain di akhir pertandingan.

Sumber: ONE Up Official
Sumber: ONE Up Official

Terakhir sosok dari TehBotol dan Budimeister juga terbilang jadi dua sosok yang tak boleh dilupakan. Mengawali perjalanan di skena VALORANT Indonesia lewat tim SOMNIUM, TehBotol memang terbilang sudah menunjukkan permainan yang luar biasa ketika itu. Ketika bersama Alter Ego, performanya juga tidak menurun. Sayang TehBotol dan kawan-kawan harus puas mendapat runner-up dalam turnamen VALORANT First Strike. Terlepas dari itu, kekalahan TehBotol dan kawan-kawan Alter Ego sendiri terbilang bukan karena permainan mereka yang kurang baik.

Terakhir Budimeister. Sosok yang bisa dibilang sebagai Clutch King atau Clutch Minister ini sudah pasti tidak bisa diremehkan. Selain di VALORANT First Strike Indonesia, saya juga sempat beberapa kali menjadi saksi atas pola permainannya yang bisa mengamankan beberapa situasi clutch sekaligus di dalam satu pertandingan. Mungkin dirinya tidak sebegitu bersinar saat babak Grand Final. Namun alasan hal tersebut terjadi mungkin juga karena NXL Ligagame bermain dengan kerja sama yang jauh lebih solid. Alhasil, Budimeister jadi tak perlu lagi mempersiapkan mentalnya untuk situasi clutch karena NXL Ligagame bermain sebagai tim dan berhasil menjadi juara dari VALORANT First Strike Indonesia.

*Disclosure: Hybrid.co.id adalah media partner dari turnamen VALORANT First Strike Indonesia.

Kebangkitan Geek Fam ID di MPL Invitational, PUBG Mobile Global Championship Super Weekend #1

Berbagai macam hal terjadi di dalam ekosistem esports Indonesia selama satu pekan kemarin. Mulai dari panasnya pertandingan hingga beberapa kolaborasi apik dari organisasi esports lokal, berikut rekap berita esports di penghujung bulan November 2020.

MPL Invitational Week 1, Balas Dendam Alter Ego dan Dobrakan Performa Geek Fam

Sumber: ONE Esports
Sumber: ONE Esports

Pertandingan MPL Invitational sudah dimulai sejak tanggal 27 November 2020 lalu. Dari keseluruhan bracket, dua yang paling menarik mungkin bisa dibilang ada di bracket A dan B. Tiga tim Indonesia berkumpul pada bracket A, yaitu EVOS Legends, Genflix Aerowolf, dan RRQ Hoshi yang menunggu di babak perdelapan final. Alter Ego tampil konsisten dan munculke permukaan setelah melibas EVOS Legends dan Genflix Aerowolf. Alter Ego pun berhasil mencapai perdelapan final dan bertemu RRQ Hoshi.

Sementara pada sisi lain ada juga Geek Fam yang performanya terlihat mendobrak di bracket B. Schwann dan kawan-kawan berhasil melibas lawan pertama mereka yaitu Bigetron Alpha dengan skor 2-0. Momentum kemenangan tersebut berlanjut dengan skor 2-0 juga saat menghadapi Blacklist International. Geek Fam ID pun berhasil lolos ke babak perdelapan final bertemu tim Todak.

RRQ dan EVOS raih peringkat 3 & 4 di Gelaran Free Fire Continental Series 2020: Asia

Babak utama Free Fire Continental Series 2020: Asia digelar pada 29 November 2020 kemarin. Dua wakil Indonesia yaitu EVOS dan RRQ berhasil memperoleh peringkat 3 & 4 setelah melalui pertarungan yang sengit. Selama 6 ronde pertandingan, RRQ Hades berhasil mendapatkan 2 kali Booyah sementara EVOS hanya mendapatkan satu saja. Pada akhirnya EXP Esports dari Thailand berhasil keluar menjadi juara berkat perolehan konsisten di peringkat top 4 di beberapa ronde.

PUBG Mobile Global Championship Super Weekend #1 Diwarnai Kendala Teknis

PUBG Mobile Global Championship sudah dimulai. Tanggal 29 November 2020 kemarin adalah pertandingan Super Weekend yang pertama dari turnamen PMGC 2020. Dua wakil Indonesia yaitu Bigetron RA dan Aerowolf Limax berhasil mendapat torehan yang cukup positif di pertandingan tersebut. Bigetron RA mendobrak awal-awal ronde dengan finish di posisi top 3. Walaupun sempat satu dua kali terkena Too Soon, namun mereka berhasil bangkit lagi dan bahkan mendapat Chicken Dinner dua kali. Berkat hal tersebut mereka kini ada di peringkat ke 2 dengan perolehan poin sebesar 114.

Pada sisi lain Aerowolf Limax sepertinya masih belum menemukan pola permainan terbaik di Super Weekend #1. Mereka berkali-kali mendapat Too Soon pada banyak ronde. Mereka juga sempat mendapat peringkat top 3, namun 71 poin yang mereka kumpulkan masih belum cukup untuk mendobrak klasemen sementara. Aerowolf Limax pun kini bertengger di peringkat 9 klasemen Super Weekend. Setelah pertandingan sengit, terjadi satu masalah teknis dari sisi kelistrikan di hari pertandingan Super Weekend #1 yang terakhir. Alhasil pertandingan pun ditunda dan dijadwalkan bertanding hari ini (30 November 2020).

The Prime Jadi Juara Piala KONI

29 November kemarin juga menjadi puncak bagi Piala KONI yang mempertandingkan Free Fire. The Prime muncul sebagai juara setelah dua hari dan 10 total ronde pertandingan. Memang tim tersebut terbilang tampil konsisten di sepanjang pertandingan. Mereka berhasil bertahan menghadapi First Raiders Bravo dan Red Bull Rebellion yang terbilang jadi pesaing terkuat mereka di dalam turnamen tersebut. Akhirnya First Raiders Bravo dan Red Bull Rebellion sendiri harus puas menempel The Prime saja di peringkat 2 & 3 dengan perolehan poin yang tipis-tipis.

Street Fighter League: Pro-JP Week 9 dan 10

Tanggal 20 dan 27 November 2020 kemarin adalah pertandingan pekan ke-9 dan 10 dari Street Fighter League Pro-JP. Seluruh pertandingan berakhir dengan skor 3-1 di pekan ke-9 kemairn. Tokido Flame berhasil melibas Fuudo Gaia 3-1. Umehara Gold harus rela ditekuk Mago Scarlet 1-3 pada pekan tersebut. Terakhir ada Momochi Splash yang menekuk Nemo Aurora 3-1.

Pertandingan Week 10 adalah pertandingan Season Finale pada SF League: Pro-JP. Fuudo Gaia berhasil melibas Momochi Splash 4-0 ketika itu. Sementara Mago Scarlet berhasil menekuk Nemo Aurora 3-1 berkat kemenangan dari Moke. Menutup pertandingan, ada hidangan utama berupa pertandingan antara Tokido Flame melawan Umehara Gold. Pertandingan terakhir dari kedua tim tersebut adalah pertandingan antara Tokido dengan Daigo. Tokido dengan Akuma sempat terdesak oleh Guile dari Daigo untuk beberapa saat. Namun pada akhirnya Tokido bangkit kembali di momen-momen penentuan. Tokido Flame berhhasil menekuk Umehara Gold dengan skor 3-2. Maka dari itu top 3 di akhir musim SF League Pro-JP ini adalah Tokido Flame di peringkat 1, Umehara Gold di peringkat 2, dan Nemo Aurora di peringkat 3.

Kolaborasi MORPH Team dengan Machine56 Untuk Merchandise Bergaya Cyberpunk

Sumber: MORPH Team Official
Sumber: MORPH Team Official

MORPH Team sepertinya benar-benar meresapi jargon mereka sebagai “the 1st beyond esports team“. Tanggal 25 November 2020 lalu, MORPH Team mengumumkan kolaborasi mereka dengan Machine56 dalam hal merchandising. Machine56 sendiri merupakan salah satu fashion label lokal asal Bandung yang terkenal memiliki desain progresif nan futuristik. Maka dari itu, kolaborasi ini menjadi sesuatu yang sejalan karena posisi brand MORPH Team yang menampilkan gaya Streetwear ala Cyberpunk. Nantinya berbagai merchandise hasil kolaborasi tersebut akan diluncurkan pada tanggal 1-2 Desember 2020 mendatang dalam acara HYPECLUB Tokopedia.

BOOM Esports Lakukan Kampanye Galang Dana Dengan Yayasan Kanker

Sumber: BOOM Esports Official
Sumber: BOOM Esports Official

BOOM Esports mengumumkan kolaborasi mereka dengan The Princess Margaret Cancer Foundation untuk kampanye bertajuk Quest to Conquer Cancer. Lewat kolaborasi ini, BOOM Esports akan melakukan sebuah galang dana lewat sebuah leivestreaming yang dilakukan oleh seluruh divisi pemain BOOM Esports. BOOM Esports tidak sendiri dalam kampanye ini. Kampanye dilakukan bersama dengan beberapa sosok ternama dari ekosistem gaming/esports negara barat seperti Stonemountain64 dan tim Chaos EC. Nantinya kegiatan livestream Quest to Conquer Cancer akan dilakukan pada tanggal 5-12 Desember 2020 mendatang.

Perombakan Roster Dota 2 T1

Perombakan tersebut dimulai pada tanggal 24 November 2020 lalu. Ketika itu akun Twitter resmi T1 mengumumkan bahwa mereka melepaskan InYourDream, Jhocam, dan MP. Pelepasan roster tersebut terbilang tidak diduga karena sebelumnya InYourDream sempat mengatakan bahwa dirinya masih akan bermain bersama T1 sampai dengan tahun depan. Tak lama pasca pelepasan ketiga pemain tersebut, T1 pun segera mengumumkan dua pemain penggantinya yaitu Jackky dan Xepher.

Ubisoft Umumkan Jalan Menuju Kompetisi Esports Rainbow Six Sampai Tahun 2021

https://twitter.com/R6esports/status/1330924908638040067

Tanggal 24 November 2020 lalu, Ubisoft mengumumkan beberapa update dari ekosistem esports Rainbow Six Siege. Lewat pengumuman tersebut, Ubisoft mengungkap beberapa hal. Salah satunya adalah kehadiran Six Invitational di bulan Februari tahun 2021. Dalam pengumuman tersebut, Ubisoft mengumumkan kepastian penyelenggaraan Six Invitational secara offline, namun tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu Ubisoft juga mengumumkan mundurnya tahun penyelenggaraan Rainbow Six World Cup. Awalnya direncanakan hadir tahun 2021, piala dunia Rainbow Six tersebut akhirnya mundur ke tahun 2022 karena adanya situasi pandemi.

OGN Korea Dikabarkan Akan Tutup Akhir Tahun Ini

Sumber: Esports Observer
Sumber: Esports Observer

Salah satu saluran esports tertua dan terpopuler di Korea Selatan dikabarkan akan menghentikan operasionalnya pada akhir tahun ini. Rumor tersebut muncul pertama kali dari media lokal Korea Selatan FOMOS. Kim Yong-woo reporter FOMOS mendapatkan kabar tersebut dari beberapa sumber internal terpercaya yang mengatakan bahwa operasional OGN akan diberhentikan pada 31 Desmeber 2020. Kim juga mengabarkan bahwa salah satu alasan penutupan tersebut adalah karena penurunan pemasukan yang didapatkan oleh OGN dari sisi iklan. Terlepas dari semua itu, informasi ini terbilang masih rumor belaka. Lebih lanjut dikatakan juga bahwa ada kemungkinan bahwa OGN nantinya akan dilebur dengan channel lain.

Tips Bermain VALORANT di Map Haven Bersama Fidelwow dari MORPH Team

Pasca rilis 2 Juni 2020 lalu, VALORANT menyajikan empat map yang bisa dimainkan oleh para pecinta FPS taktikal. Empat map tersebut adalah Ascent, Bind, Split, dan Haven. Dari empat map tersebut, Haven menawarkan kebaruan konsep lewat sistem 3 buah objektif yang bisa direbut oleh Attackers. Pada umumnya, konsep dasar map game FPS tactical menyajikan 3 buah jalur dengan Site A dan B di sebelah kiri dan kanan, serta jalur mid sebagai area netral yang diperebutkan.

Namun Haven berbeda. Berlandaskan pada ide “apa jadinya jika jalur mid begitu penting untuk direbut, sehingga ada objektif juga di sana” maka terciptalah Haven, yang tak hanya punya objective di sisi pinggir map tapi juga di jalur mid atau area tengah map. Dengan konsep unik tersebut, cukup wajar beberapa pemain yang sudah punya pengalaman di game FPS tactical lainnya, mungkin agak kelimpungan bermain di map Haven.

Pada kesempatan kali ini, saya mewakili Hybrid.co.id mencoba untuk memberikan sedikit guide, agar Anda tidak tersesat ketika bermain di map Haven saat sedang push rank, ataupun bermain casual bersama teman-teman. Berhubung pengetahuan serta pengalaman saya yang hanya rank Silver di VALORANT agak terlalu jauh untuk bisa menyajikan sebuah guide sendirian, maka saya juga meminta tips tambahan dari Fidel Saputra “Fidelwow“, kapten divisi VALORANT MORPH Team.

Tanpa berlama-lama lagi, berikut tips bermain map Haven di VALORANT.

 

Informasi Dasar Soal Map Haven

Sumber: Blitz.gg
Sumber: Blitz.gg

Sebelum menuju pembahasan, mari sedikit membahas informasi dasar map Haven. Seperti yang dari awal saya sebut, keunikan Haven adalah adanya 3 Site objektif yang bisa direbut oleh Attackers.

Site objektif yang pertama tersebut adalah Site A, yang dapat diakses oleh Attackers dengan cara berjalan ke pintu paling kanan setelah keluar dari posisi spawn. Pada pintu paling kanan, Anda akan menghadapi dua pintu lagi. Pintu pertama adalah A Short/Sewer, berupa jalan turun yang akan Anda temukan tepat di depan Anda. Pintu kedua adalah A Long berupa jalur lurus panjang, yang dapat Anda temukan dengan belok kanan spawn walls.

Sebagai Defenders, Site A bisa Anda akses dengan cara berjalan ke kiri. Setelah berjalan sedikit Anda akan menemukan tangga akses menuju ke A Heaven, tempat tinggi yang memungkinkan Anda melihat seluruh bagian Site A. Kembali ke bagian bawa tangga, jika lurus lagi Anda akan menemukan terowongan kecil atau A Tunnel, yang memberi Anda akses ke area Site A.

Site objektif kedua adalah Site B, yang bisa diakses dengan dua cara. Sebagai Attackers, cara pertama mengakses Site B adalah dengan berjalan ke sebelah kiri dari spawn, lalu tepat di hadapan Anda ada tanah lapang besar, yang bernama Mid Courtyard. Cara kedua adalah dengan berjalan ke pintu kedua sebelah kiri dari pintu paling kananm yang akan membawa Anda ke area Mid Window, ruangan kecil dengan jendela menghadap ke pintu berisi boks besar di Site B.

Sebagai Defenders, Anda bisa berjalan ke kanan ataupun kiri jika ingin menuju Site B. Jika berjalan ke kiri, jalan lurus terus di jalan besar setelah tangga dan terowongan maka Anda akan berada di A Link, yang merupakan penghubung antara Site A dengan B. Dari A Link Anda tinggal belok kanan dan sudah mencapai B Site jika menemukan sebuah boks besar.

Jika Anda berjalan ke kanan, ikuti terus lorong besar sampai Anda menemukan percabangan. Jika Anda terus ke kanan maka Anda akan mencapai Site C. Jika Anda lurus sampai menuju pintu, maka Anda akan mencapai C Window/Garage. Sementara B Site bisa Anda temukan jika Anda belok kiri, dan Site B adalah ruangan yang berisi boks besar.

Site objektif ketiga adalah Site C. Sebagai Attackers, cuma ada satu jalur utama untuk ke Site C, yaitu belok kiri dan ikuti jalan, maka Anda akan menemukan sebuah jalur panjang (yang biasanya diisi oleh Sniper dari pihak Defenders) yang bernama C Long. Anda juga bisa ke Site C lewat Garage dengan cara berjalan ke arah pintu kecil yang ada tepat di seberang Mid Courtyard. Tempat tersebut biasanya menjadi perebutan. Jika Anda berhasil mengambil kontrol area tersebut, Anda tinggal belok kiri ke terowongan kecil yang disbetu sebagai Connector ke Site C.

Sebagai Defenders, selain jalur yang saya sebut di atas, Anda juga bisa mengakses Site C dengan cara turun dari jendela, lalu belok kanan, dan Anda akan berada di Site C.

Agents VALORANT Untuk Map Haven

Dalam permainan level rendah (seperti saya) pemilihan Agents mungkin tidak sepenuhnya penting. Asalkan bisa membidik dengan baik, Anda masih punya kesempatan menang yang besar walau tidak sepenuhnya mengerti cara main suatu Agent. Masih belum bisa aim dengan baik di game FPS PC? Kebetulan saya sempat membahas beberapa tips aiming di game FPS PC. Jika Anda penasaran, Anda bisa langsung meluncur ke tautan yang satu ini.

Seiring Rank permainan meningkat, Anda harus lebih putar otak dalam memaksimalkan pemilihan, serta penggunaan Skill Agent, dan menemukan taktik paling efektif yang ada atau META. Fidel lalu menjawab soal Agent paling efektif di Haven. Agent tersebut adalah Cypher, Sova, Omen, Jett, dan Breach.

“Agents info selalu penting untuk sebuah tim.” Jawab Fidel membahas alasan kenapa ada Sova dan Cypher di dalam daftar Agent paling efektif untuk map Haven. Saya juga merasa Omen dan Jett adalah dua agent versatille atau serba bisa, yang sebenarnya juga efektif hampir di semua map VALORANT. Mungkin sedikit perbedaannya hanya ada pada Breach, yang terbilang tidak selalu digunakan digunakan oleh tim-tim profesional..

Oke, mari kita bahas satu per satu kenapa Agent tersebut penting untuk map Haven. Pertama soal Cypher dan Sova. Mengingat dari apa yang dikatakan oleh Fidel, maka Skill penting dari dua Agents tersebut adalah Spycam (Cypher), dan Recon Bolt/Owl Drone (Sova). Tiga Skill tersebut menjadi senjata utama Anda untuk mengambil keputusan, baik ketika menjadi Attackers ataupun Defenders.

Jika bermain Attackers, Owl Drone milik Sova bisa digunakan untuk memeriksa daerah-daerah berbahaya, seperti A Lobby menuju A Long/Short, Mid Window menuju Courtyard, Mid Doors menuju Garage, ataupun C Lobby menuju C Long. Sementara itu, sebenarnya Recon Bolt bisa ditembakkan dari area Spawn menuju ke beberapa tempat strategis tertentu. Namun berhubung saya juga kurang fasih dalam bermain Sova, semoga video guide Sova Arrow dari Sinatra, bisa membantu Anda.

Selanjutnya, Cypher. Agents asal Moroko ini terbilang jadi kunci hampir di segala pertandingan VALORANT. Mengapa demikian? Cypher sebagai Agents Sentinel punya serangkaian Skill yang bisa membuat pergerakan Attackers jadi terhenti. Tak hanya itu Cypher juga punya kemampuan untuk mendapatkan informasi keberadaan musuh.

Tak jarang pemain di level lebih rendah dilanda panik jika terjebak peralatan Cypher ketika akan masuk Site. Ditambah lagi, Ultimate Cypher yaitu Neural Theft, bisa mendeteksi keberadaan musuh yang semakin mempermudah pengambilan keputusan untuk rotasi.

Sebagai Defenders, ragam skill Cypher membuat dia bisa menjaga satu Site sendirian. Bahkan jika nekat, Anda bisa membiarkan sebuah Site tanpa dijaga pemain. Strategi ini juga jadi salah satu yang disarankan oleh Fidel, jika bermain Cypher di map Haven. “Kalau pakai Cypher sebagai Defenders di Haven, Site B boleh dilepas, dan letakkan Trapwire saja.” Ujarnya.

Peletakkan Trapwire terbilang cukup mudah dan tidak neko-neko. Dalam hal menjaga B contohnya, Trapwire bisa diletakkan di pintu utama B atau B Door. Kalaupun posisi Trapwire terlihat musuh, Anda tetap mendapat informasi bahwa ada sesuatu di Site tersebut.

Peletakkan Spycam dan Cybercage yang terbilang cukup rumit. Jika Anda baru coba-coba main Cypher, Anda mungkin bisa menempatkan Spycam di tempat-tempat yang cukup “polos”. Tetapi semakin tinggi Rank Anda, maka Anda perlu belajar lebih lanjut soal penempatan Spycam Cypher. Untuk itu Anda bisa mengintip video tips Spycam dari Peak, mantan pelatih tim Overwatch League yang kini juga serius bermain VALORANT.

Ketika menjadi Attackers, salah satu fungsi Cypher adalah menahan serangan Defenders dari samping atau belakang. Trapwire jadi alat utama untuk menahan hal tersebut. Penempatan Trapwire masih mirip seperti bermain Defenders, cukup polos, dan tidak memerlukan trik tertentu.

Misalnya Anda mencoba menembus Site A lewat A Short dan Mid, Anda bisa letakkan Trapwire di C Lobby, untuk berjaga-jaga semisal ada Defenders yang bandel menerobos dari C Long.

Begitu juga dengan Spycam, yang bisa digunakan untuk mengumpulkan informasi penting. Lagi-lagi menggunakan Site A sebagai contoh, Anda bisa letakkan Spycam di Mid Courtyard, untuk berjaga-jaga apabila ada Defenders bandel yang menerobos dari Garage.

Selanjutnya soal Jett dan Omen. Saya cukup setuju dengan pemilihan Fidel terhadap dua Agent ini, karena saya merasa Jett dan Omen adalah dua Agent yang punya tools serba guna.

Jett dan Omen bisa dibilang Agents yang sama-sama berada di tengah-tengah antara Duelist dan Controller. Kenapa? Jett yang dikategorikan Duelist sebenarnya punya elemen karakter Controller, karena bisa menutup sudut tertentu dengan Cloudburst. Sementara Omen yang dikategorikan Controller sebenarnya punya elemen karakter Duelist, karena bisa buat musuh buta dan tuli berkat Paranoia.

Sebagai Attackers, tugas Jett dan Omen terbilang mirip-mirip, terutama dalam pemanfaatan Skill “smoke”. Menutup A Heaven atau A Tunnel dengan Cloudburst (Jett) atau Dark Cover (Omen) bisa memudahkan Anda untuk mengambil Site A dan memasang Spike di sana.

Sementara untuk merebut Site C, menutup area belakang C Long, dan Connector Garage/Site C juga bisa dilakukan dengan kedua Skill tersebut. Sementara Site B terbilang lebih relatif, yang memang tetap penting untuk direbut walaupun Anda sedang menuju Site A atau C. Satu yang pasti, Anda harus paham area penting tempat Defenders menjaga posisinya, demi penggunaan Cloudburst/Dark Cover yang efisien dan tepat guna.

Lalu bagaimana fungsi Jett dan Omen dalam bermain Defenders? Dalam Ranked Match level rendah (atau bahkan level tinggi sekalipun) Anda bisa pakai Updraft (Jett) atau Shrouded Step (Omen), untuk berjaga di posisi yang tak lazim. Pada site A, Anda bisa Updraft/Shrouded Step ke atas boks yang ada di sisi pintu menuju A Short, atau A Long.

Pada site B, Anda mungkin bisa menggunakan Operator, lalu gerak ke atas boks besar dengan menggunakan Updraft/Shrouded Step. Ada juga box tinggi di sisi kanan site B, yang bisa dinaiki dengan Updraft/Shrouded Step, untuk memberi kejutan kepada Attackers yang polos masuk ke Site B.

Sementara pada Site C, boks tinggi di samping jalan C Long juga bisa dipanjat dengan Updraft/Shrouded Step, untuk memberi serangan kejutan kepada Attackers yang terlalu tergesa-gesa.

Tempat-tempat yang saya sebut tadi merupakan posisi-posisi kejutan. Jadi jangan berjaga di tempat tersebut secara berturut-turut, karena Attackers biasanya jadi lebih waspada terhadap tempat tersebut di ronde berikutnya.

Agents terakhir dalam daftar Fidel adalah Breach. Walau sama-sama berkategori Initiator, namun Breach punya cara set-up yang berbeda dengan Sova. Bedanya adalah, Sova menginisiasi sebuah Site dengan memberikan informasi, sementara Breach menginisiasi dengan cara melumpuhkan musuh. Namun demikian, Breach melumpuhkan musuh dengan cara yang unik, karena ketiga Skillnya yaitu Aftershock, Flashpoint, dan Fault Line, bisa diaktifkan dari balik tembok.

Jika sudah cukup memahami bentuk map Haven, bermain Breach sebagai Attackers terbilang cukup mudah. Fidel juga menambahkan soal pentingnya Flashpoint untuk menembus Site C.

“Misalnya kalau mau menembus dengan cepat, kalian bisa melakukan kombinasi bersama Jett. Yaitu pertama-tama Breach Flashpoint ke arah boks besar di tengah Site C untuk membutakan musuh yang berjaga di area C belakang. Kedua, Jett bisa segera dash (Tailwind) masuk, untuk membungkam musuh yang sudah terbutakan.” Fidel menjelaskan

Untuk area map lain, penggunaan Flashpoint juga terbilang cukup sederhana. Untuk menembus Site B misalnya, Anda bisa arahkan Flashpoint ke belakang tembok pintu utama Site B, yang bisa membutakan musuh di kiri (dari Site C) dan kanan (dari Site A). Untuk Site A, jika sudah berhasil mengambil area A Long, Anda juga bisa membutakan Defenders di area A Heaven dan sekitarnya dengan cara membidik Flashpoint ke arah atas tembok yang sejajar dengan A Heaven.

Penggunaan Fault Line dan Aftershock juga terbilang mirip-mirip dengan cara menggunakan Flashpoint. Jika bermain sebagai Attackers, satu yang pasti adalah arahkan Skill tersebut ke area Defenders berjaga. Jika ingin ke site C, area Connector Garage – Site C, C Back, atau C Plat, jadi area-area penting yang perlu Anda buyarkan dengan menggunakan kedua Skill tersebut.

Untuk Site A, area A Heaven, A Tunnel, atau area siku-siku (A Site Cubby) yang ada di sisi kiri dari A Towers juga jadi area penting untuk dibuyarkan oleh dua Skill tersebut. Penjelasan visual mungkin akan lebih mudah dimengerti, maka Anda bisa mencoba intip guide bermain Breach dari seorang kreator konten VALORANT bernama LMNTRIX, yang memang menggunakan Breach sebagai karakter utamanya.

Tips Tambahan Bermain di Haven dari Fidelwow

Setelah pembahasan cukup panjang soal Agents penting di map Haven, Fidel juga memberi beberapa tips tambahan dalam bermain di map Haven.

“Jangan over-rotate, konsisten jaga pos, sambil lihat pergerakan kawan-kawan di map.” Ucap Fidel memberi tips dalam bermain Defenders. Fidel juga memberi sedikit tips set-up awal bermain Defenders di map Haven. “Kalau kalian menggunakan Cypher atau ada yang menggunakan Cypher, set-up awal Defenders di Haven bisa berupa 2 orang di Site A, 1 orang di C Link, 1 orang di Garage, dan 1 orang di C Long. Site B tidak perlu dijaga, cukup tinggalkan Trapwire Cypher saja.” ucap Fidel.

Sumber: Fidelwow
Fidel Saputra “Fidelwow” Kapten divisi VALORANT MORPH Team. Sumber: Fidelwow

Fidel juga memberikan sedikit sarannya bermain Attackers di map Haven. “Paling penting untuk pegang A Short dan Mid, karena menurut gue dua tempat tersebut adalah elemen terpenting bagi Attackers di map ini.” Fidel menjelaskan.

Lalu bagaimana cara kontrol area Mid sebagai Attackers di map Haven? “Kalau pakai Sova, kalian bisa lepas Owl Drone ke arah Mid Window, untuk memeriksa apakah ada Defenders yang menerobos ke arah Mid Courtyard. Siapkan satu orang mengawasi area pintu Garage, juga untuk berjaga apabila ada Defenders bandel yang mencoba menerobos dari area tersebut.” Fidel menjelaskan.

Terakhir, dalam hal menembus atau mengambil ulang sebuah site, Fidel mengaku tidak ada Site yang lebih sulit atau lebih mudah di Havem. “Semua Site bisa saja bro ditembus, yang penting eksekusinya tepat.” Ujar Fidel.

Saya menafsirkan maksud eksekusi yang dikatakan Fidel sebagai pemahaman tata letak/bentuk suatu map, dan cara serta timing penempatan Skill yang tepat. Jadi agar permainan Anda lebih tajam, fokus gunakan satu Agent, sambil memahami bentuk map, dan mempelajari penempatan/timing Skill Agent tersebut demi mendapatkan eksekusi tepat yang dikatakan Fidel.

Semoga guide ini bisa membantu perjalanan Anda bermain VALORANT, yang mungkin sedang buntu belakangan gara-gara loss-streak di map Haven. Terima kasih bagi kalian yang sudah membaca artikel ini sampai habis. Selamat bermain, selamat berjuang menuju Radiant!

BOOM Esports Terhenti di Peringkat 4 VALORANT Royal SEA Cup 2020

Akhir pekan kemarin menjadi puncak bagi salah satu gelaran VALORANT Ignition Series untuk kawasan Asia, yaitu Epulze Royal SEA Cup. Dalam pertandingan tersebut, Indonesia diwakili oleh 3 tim, yaitu MORPH Team, BOOM Esports, dan RRQ Endeavour. Sang serigala #HungryBeast bertarung dengan sangat baik, dan berhasil memperoleh peringkat 4, setelah ditumbangkan oleh Attack All Around asal Thailand.

Dari sisi lain, MORPH Team tumbang oleh Bren Esports, dan harus puas mendapat peringkat 8 besar saja. Sementara itu RRQ Endeavour tumbang lebih cepat, terhendi di babak grup dengan perolehan menang-seri-kalah 0-1-2.

MORPH Team bertanding dalam seri best of 1 ketika melawan Bren Esports. Bertanding di map Haven, MORPH Team pada awalnya berhasil memberikan perlawanan berarti, menyelesaikan first-half dengan skor 4-8. Masuk second-half, MORPH Team yang bermain sebagai defenders sempat kesulitan untuk menahan gempuran Bren Esports. Walau MORPH Team sempat beberapa kali melawan, namun pertandingan akhirnya rampung dengan skor 7 -13.

Dari sisi lain, seakan mengulang rivalitas di VALORANT Pacific Open, BOOM Esports kembali bertanding sangat ketat melawan Attack All Around. Skor kejar-kejaran sudah terjadi sejak game pertama. Pertandingan mencapai babak Overtime, yang akhirnya dimenangkan oleh AAA dengan skor 15-13.

Game kedua map Ascent, BOOM Esports sebagai Defenders sebenarnya sempat tertinggal di awal-awal pertandingan. Untungnya mereka berhasil menyusul dan mengakhiri first-half dengan skor 6 sama. Masuk second-half, BOOM Esports tampil lebih percaya diri sebagai seorang Attackers, sehingga mereka berhasil menang dengan skor 10-13. Pertandingan kembali berjalan sengit di game ketiga, map Haven. Skor kejar-kejaran tetap terjadi, namun akhirnya BOOM Esports harus terima kekalahan dengan skor 11-13.

Sementara dari sisi lain, AAA berhasil merangkak dari lower-bracket hingga mencapai babak final. Pada babak final, ada Vision Strikers dari Korea Selatan sudah menunggu setelah menang lawan MiTH.Attitude. Sayang, sepertinya memang ada gap atau celah yang jauh antara Vision Strikers dengan AAA. Alhasil Vision Strikers membungkam AAA habis-habisan, dan memenangkan pertandingan dengan skor meyakinkan 3-0.

Sungguh perjuangan yang sangat baik dari tim-tim asal Indonesia. Riot Games sendiri meluncurkan turnamen VALORANT First Strike, yang dikabarkan akan mulai bertanding pada bulan Oktober mendatang. Akankah BOOM Esports, MORPH Team, atau RRQ Endeavour bisa menembus skena VALORANT dengan prestasi gemilang di turnamen tingkat Asia atau Asia Tenggara?

Menengok Tim The Big Four di PMPL ID 2020 Season 2

Sudah empat pekan PMPL ID 2020 Season 2 berjalan. Persaingan antar tim begitu ketat. Setiap pekan selalu ada tim baru yang keluar sebagai juara mingguan. Terlepas dari itu, tetap saja ada yang namanya The Big Four atau empat tim terkuat di PMPL ID 2020 Season 2. The Big Four ini dibilang terkuat, karena banyaknya jumlah Kill yang dikumpulkan oleh tim tersebut.

Empat tim tersebut ialah ION Esports, Bigetron Red Aliens, MORPH Team, dan Geek Fam ID. Apa yang membuat tim tersebut jadi sangat mematikan? Simak analisa dari Achmad Fauzan “El Dogee” selaku shoutcaster PMPL ID 2020 Season 2 berikut ini.

ION Esports – 193 Kill

(Dari kiri ke kanan) Hijrah, RedfaceN, Liquid, Auro, empat roster tetap ION Esports di PMPL ID 2020 Season 2. Sumber: Mineski Indonesia
(Dari kiri ke kanan) Hijrah, RedfaceN, Liquid, Auro, empat roster tetap ION Esports di PMPL ID 2020 Season 2. Sumber: Mineski Indonesia

“Mereka dikenal sebagai tim dengan permainan yang sangat taktis, dan tidak takut bermain di luar zona,” kata El Dogee membahas permainan tim debutan dari PINC 2020 ini. Lebih lanjut, El Dogee menyebut Eksarachman Jayanto “Redfacen” dan Sabda Bisma “Auro” sebagai key player yang membuat ION Esports jadi begitu ganas.

“Suatu tim yang berhadapan dengan ION akan kelimpungan menjaga perimeternya, karena Redfacen begitu lihai mencari celah untuk dapat menumbangkan lawannya,” jawab El Dogee membahas Redfacen.

“Auro sendiri memang sempat hilang dari dunia kompetitif dalam waktu yang cukup lama. Namun ia membuktikan bahwa pengalaman, dan kemampuan individunya masih tetap bertahan. Apalagi ia dipadukan dengan pemain berbakat dari ION Esports, yang membuat Auro jadi makin ganas di PMPL.” El Dogee membahas Auro.

Untuk sementara waktu ini, Redfacen sudah mengumpulkan 71 poin, dan sangat berpotensi menyandang gelar Terminator di akhir musim nanti.

Bigetron Red Aliens – 176 Kill

Sumber: Rilis Resmi PUBG Mobile
Sumber: Rilis Resmi PUBG Mobile

Tim terbaik Asia untuk musim 2020 ini terbilang sedang cukup inkonsisten di PMPL ID 2020 Season 2. Salah satu bukti atas pernyataan tersebut adalah torehan buruk yang mereka dapatkan di week 3 PMPL ID 2020 Season 2. Terlepas dari itu, keganasan tim ini tetap tak bisa dipungkiri, apalagi melihat total perolehan Kill yang mereka dapat.

Salah satu kuncinya tentu adalah Muhammad Abi “Ryzen”. Untuk sementara waktu, Ryzen sudah mengumpulkan 47 Kill. Terkait performa tersebut, El Dogee menagatakan: “Aim dan mental pemain ini sudah tidak perlu diragukan lagi. Ia mampu menahan 2 tim sendirian, dan masih bisa memberikan damage. Tak hanya itu, nama Ryzen juga selalu terpampang di dalam Terminator leaderboard, apapun turnamennya.”

MORPH Team – 172 Kill

Sumber: Instagarm @pubgmobileesports.id
Sumber: Instagarm @pubgmobileesports.id

Setelah melejit di pekan ketiga, MORPH Team layu saat memasuki pekan keempat PMPL ID 2020 Season 2. Terlepas dari itu, MORPH Team tetap menjadi salah satu tim kuat di skena PUBG Mobile Indonesia. Salah satunya berkat Excel Tio Ananta “Frenzzy” dan Afrida Imani “Zaay”, dua pemain muda yang menjadi pilar penting MORPH Team.

“Saya percaya MORPH Team memiliki masa depan yang cerah dengan kehadiran Zaay dan Frenzzy. Dua pemain tersebut masih berusia muda, dan menjadi aim-star andalam MORPH Team. Walau sempat coba-coba komposisi roster di 2 minggu pertama PMPL ID 2020 Season 2, namun mereka berevolusi menjadi tim yang ganas pada week 3.” El Dogee mengutarakan pendapatnya terhadap dua pemain tersebut.

Selain mereka berdua, El Dogee mengatakan bahwa Herli Juliansah “Jeixy” juga menjadi kunci penting lain atas performa gemilang MORPH Team. “Pengalaman Jeixy sudah tidak diragukan lagi, ia menjadi sosok penting yang bisa mengendalikan tim, terutama dalam situasi peperangan.” Jawab El Dogee.

Geek Fam ID – 154 Kill

Tim ini berada di peringkat bontot pada PMPL ID 2020 Season 1. Alhasil, manajemen Geek Fam memutuskan mendatangkan 3 pemain baru untuk menyambut PMPL ID 2020 Season 2. Keputusan tersebut berbuah manis, melihat posisi Geek Fam ID sebagai tim ke-4 dengan perolehan Lill terbanyak sampai minggu ketiga.

“Mereka adalah tim yang mengutamakan Kill dibandingkan placement. Tak heran mereka lebih berani membuka baku tembak, mengejar dan membungkam lawan-lawan yang ada di hadapannya. Placement point mereka mungkin tidak seberapa, tapi jumlah Kill yang didapat berhasil menambak kekurangan tersebut.

Kuncinya? Wahyu Ari Subakti “Mort” salah satunya. Mort mungkin kalah jumlah Kill dibanding kawan-kawannya. Tapi El Dogee berargumen: “Beberapa fight, terutama situasi 1 vs 1, Mort kerap kali bisa memenangkan duel dan mendapakan momen clutch krusial, yang membuatnya menjadi pemain yang patut diwaspadai oleh lawan-lawan Geek Fam ID.”

Apakah salah satu dari empat tim tersebut dapat memboyong piala PMPL ID 2020 Season 2 nantinya? Melihat posisi Bigetron RA yang sedang menurun belakangan, kesempatan mencuri gelar tim PUBG Mobile terbaik Indonesia sepertinya menjadi semakin besar bagi tim-tim lain, termasuk salah satu dari bagian The Big Four ini.