Dengan Satu Baterai AA, Mouse Gaming Logitech G305 Bisa Beroperasi Sampai Sembilan Bulan

Tahun 2016 lalu, Logitech meluncurkan sebuah mouse gaming yang mereka bilang benar-benar dirancang dari awal untuk kebutuhan esport. Istimewanya, mouse bernama Logitech G Pro itu dihargai cukup terjangkau di angka $70 terlepas dari segala keistimewaannya.

Satu yang mungkin dirasa kurang dari mouse tersebut adalah, ujungnya masih terdapat kabel. Dari situ lahirlah mouse baru bernama Logitech G305, yang pada dasarnya bisa dianggap sebagai versi wireless dari G Pro. Desain ambidextrous-nya benar-benar identik, bagaikan G Pro yang dipotong kabelnya, dan lagi bobotnya tetap ringan di angka 99 gram.

Logitech G305

Meski berwujud sama, jeroannya sangat berbeda. G305 telah menggunakan sensor berteknologi terbaru rancangan Logitech sendiri yang dijuluki HERO, yang diperkenalkan pertama kali bersama G603. HERO memiliki kepanjangan High Efficiency Rated Optical, menandakan bahwa sensor ini sangatlah irit perihal konsumsi daya.

Pada kenyataannya, G305 mampu beroperasi hingga 250 jam nonstop hanya dengan menggunakan satu baterai AA saja. Ini dalam mode Performance dengan report rate yang sangat cepat, kalau menggunakan mode Endurance (semacam mode eco kalau di mobil atau AC), daya tahannya malah bisa sampai sembilan bulan lamanya.

Logitech G305

Meski irit, performanya tak boleh dipandang sebelah mata. G305 dengan sensor HERO menawarkan tingkat presisi 400 IPS, dengan sensitivitas hingga sebesar 12.000 DPI, tanpa bantuan teknik acceleration maupun smoothing. Lebih lanjut, dalam mode Performance tadi, report rate-nya berada di angka 1 milidetik berkat pemakaian teknologi wireless Lightspeed.

Sama seperti G Pro, G305 juga sangat menarik dari segi harga. Banderolnya bahkan lebih murah lagi di angka $60, dan Logitech sudah berencana untuk memasarkannya mulai bulan Mei ini juga.

Sumber: Logitech.

Microsoft Surface Precision Mouse Andalkan Desain Ergonomis dan Tombol Ekstra yang Dapat Diprogram

Selain Surface Book 2, Microsoft juga merilis mouse wireless baru yang cukup menarik. Dijuluki Surface Precision Mouse, ia sejatinya merupakan versi lebih advanced dari Surface Mouse, sekaligus alternatif yang mumpuni terhadap Logitech MX Master, yang selama ini merajai kategori mouse wireless premium.

Seperti MX Master, Surface Precision Mouse mengusung desain ergonomis yang dirancang untuk pengguna tangan kanan. Sisi kirinya ini dihuni oleh tiga tombol ekstra yang dapat diprogram sesuai kebutuhan, baik untuk shortcut di Photoshop ataupun di dalam game.

Surface Precision Mouse

Juga seperti MX Master, scroll wheel-nya memiliki dua mode: standar dan free-wheeling, yang berarti scroll wheel akan bergulir tanpa henti, ideal untuk menavigasikan laman web yang lebih panjang dari biasanya. Secara keseluruhan, perangkat memiliki bobot 135 gram.

Konektivitasnya mengandalkan Bluetooth Low Energy, dan ia dapat di-pair dengan tiga perangkat yang berbeda sekaligus. Untuk berganti perangkat, pengguna hanya perlu mengaktifkannya lewat tombol yang terletak di permukaan bawah mouse.

Surface Precision Mouse

Baterainya diperkirakan mampu bertahan hingga tiga bulan dalam satu kali charge. Charging-nya sendiri mengandalkan kabel micro USB. Selagi menancap ke PC, mouse tetap dapat digunakan seperti mouse kabel biasa.

Surface Precision Mouse bakal dipasarkan bersamaan dengan Surface Book 2 mulai bulan November. Harganya dipatok $100, sama persis seperti Logitech MX Master 2S.

Sumber: Ars Technica.

Logitech Hidupkan Kembali Pemakaian Trackball Melalui Mouse MX Ergo

Trackball sudah digunakan sebelum mouse terpilih sebagai input kendali utama PC. Pengguna-annya mungkin tak keintuitif mouse modern, tapi trackball unggul karena tidak dibatasi ruang gerak. Lalu karena sangat akurat, ia juga jadi tipe periferal favorit desainer. Saat ini, Logitech ialah satu dari sedikit perusahaan yang tetap memproduksi trackball untuk konsumen.

Belakangan, perusahaan periferal PC Swiss itu tampak berapi-api dalam memperkenalkan produk baru. Seminggu setelah mengumumkan mouse G603 dan keyboard G613, mereka menyingkap papan ketik dengan kenop customizable untuk profesional. Dukungan Logitech pada ranah kerja tak berhenti di sana. Minggu ini, mereka lagi-lagi menyingkap produk anyar, kali ini adalah mouse trackball bernama MX Ergo.

Logitech menjelaskan bahwa MX Ergo sengaja didesain untuk ‘para antusias trackball‘ serta mereka yang sedang mencari alternatif dari mouse biasa atau touchpad. MX Ergo mengusung rancangan ergonomis buat dioperasikan oleh tangan kanan. Layout-nya menyerupai mouse standar: ada dua tombol utama, scroll wheel di tengahnya, diikuti satu tombol switch DPI.

Logitech MX Ergo 1

Dua thumb button (back/forward) ditempatkan mendekati tombol utama untuk memberikan ruang bagi trackball. Uniknya lagi, sisi kiri MX Ergo dapat ditinggikan hingga 20 derajat, memungkinkan kita mencari posisi paling nyaman. Logitech mengklaim, desain MX Ergo mampu mengurangi ketegangan otot tangan hingga 20 persen dibanding mouse biasa. Selanjutnya, Anda bisa mengubah level akurasi dan kecepatan via tombol kecil di dekat trackball.

MX Ergo merupakan mouse wireless, dapat tersambung ke laptop via Bluetooth atau melalui dongle USB Logitech Unifying Receiver. Dengan begini, mouse bisa terkoneksi ke dua sistem sekaligus. Buat mendukung produktivitas, MX Ergo juga dibekali teknologi Logitech FLOW, memungkinkan kita meng-copy dan paste teks, gambar serta file dari satu PC ke PC lain.

Logitech MX Ergo 2

Logitech memanfaatkan sensor optik dengan sensitivitas 320-440DPI sebagai jantung dari MX Ergo, lalu memastikan tombolnya bisa bekerja normal hingga 10 juta kali klik. Port microUSB di sana berfungsi untuk charging baterai, dan melalui satu kali proses isi ulang, baterai 500mAh-nya bisa menjaga mouse tetap aktif hingga empat bulan. MX Ergo terhubung ke PC lewat teknologi wireless 2,4GHz, memiliki jarak maksimal pemakaian sejauh 10-meter.

Logitech MX Ergo 3

Rencananya MX Ergo akan mulai dipasarkan di bulan September 2017 ini. Untuk segala kenyamanan yang ditawarkanya, Logitech menjajakan produk tersebut di harga yang masuk akal, yakni US$ 100.

Sumber: Logitech.

Logitech Luncurkan Keyboard dan Mouse Gaming Wireless Baru

Produsen peripheral asal Swiss, Logitech, kembali hadir dengan keyboard dan mouse gaming baru yang sangat menarik. Keduanya sama-sama lupa terhadap eksistensi kabel, dan sebagai gantinya, mengandalkan teknologi transmisi sinyal Lightspeed yang diklaim amat responsif.

Logitech G613 Wireless Mechanical Gaming Keyboard

Jangan kaget melihat namanya, wireless dan mekanik sangat mungkin dikemas dalam satu paket idaman. Dua atribut ini saja sebenarnya sudah mampu menjadikan G613 sebagai keyboard gaming andalan banyak orang – apalagi yang kerjanya setiap hari banyak mengetik dan bermain game seperti saya.

Tidak mengejutkan dari Logitech, switch mekanik yang digunakan adalah switch Romer-G buatan mereka sendiri, yang diklaim bisa tahan sampai 70 juta kali klik. Desain G613 tergolong simpel dan tidak muluk-muluk, dengan sejumlah tombol multimedia di ujung kanan atas, serta enam tombol makro yang dapat diprogram sesuai kebutuhan di sisi paling kiri.

Logitech G613 Wireless Mechanical Keyboard

Satu sentuhan ekstra yang membuatnya makin menarik adalah palm rest. G613 mengandalkan sepasang baterai AA sebagai suplai dayanya, yang diperkirakan dapat bertahan hingga 18 bulan – sebuah indikator LED akan menyala ketika daya baterainya mulai menipis dan mencapai 15 persen.

Logitech memasarkan G613 seharga $150. Cukup mahal memang, akan tetapi wireless dan mekanik merupakan suatu kombinasi yang amat menarik untuk sebuah keyboard, dan ini juga berlaku bagi kalangan non-gamer. Di samping itu, teknologi Lightspeed yang digunakan memungkinkan G613 untuk tersambung ke perangkat lain via Bluetooth.

Logitech G603 Wireless Gaming Mouse

Logitech G603 Wireless Gaming Mouse

Sama seperti keyboard di atas, mouse ini juga mengadopsi gaya desain yang terbilang minimalis. Bentuknya tidak bisa dibilang ergonomis, tapi juga tidak tergolong ambidextrous mengingat ada lekukan menjorok ke dalam pada sisi kirinya, yang menjadi rumah untuk sepasang tombol makro.

Namun yang ingin ditekankan oleh Logitech lewat G603 – di samping teknologi Lightspeed tentunya – adalah penggunaan sensor optik baru bernama HERO, singkatan dari High Effieciency Rated Optical. Sensor yang dikembangkan oleh Logitech sendiri ini menawarkan keseimbangan antara performa dan efisiensi daya.

Logitech G613 + G603

Utamanya, pengguna dapat mengatur sensitivitas mouse sampai 12.000 DPI. Di saat yang sama, sepasang baterai AA bisa menyuplai daya sampai 500 jam non-stop. Tidak kalah menarik menurut saya adalah opsi untuk menggunakan satu baterai saja apabila pengguna merasa mouse terlampau berat.

G603 saat ini sudah dipasarkan seharga $70. Bersamaan dengan itu, Logitech juga mengumumkan aksesori pelengkap lain bernama G840 Extra-Large Mouse Pad, yang pada dasarnya merupakan sebuah mouse pad berukuran masif untuk mouse sekaligus keyboard seharga $50.

Sumber: Logitech.

Logitech Rilis Dua Mouse Wireless Baru, MX Master 2S dan MX Anywhere 2S

Logitech baru saja meluncurkan versi baru dari dua mouse wireless andalannya, yakni MX Master 2S dan MX Anywhere 2S. Selain mengemas spesifikasi yang lebih mumpuni, keduanya juga datang bersama software pendamping cerdas bernama Logitech Flow.

Secara fisik desain keduanya tidak berubah jika dibandingkan dengan pendahulunya: MX Master 2S dengan sisi kiri yang melebar demi kenyamanan ekstra, sedangkan MX Anywhere 2S tetap bergaya ambidextrous. Keduanya sama-sama tersedia dalam tiga pilihan warna, yakni hitam, biru dan putih.

Khusus untuk MX Master 2S, Anda masih akan mendapatkan scroll wheel adaptif yang dapat berganti dari mekanisme klik-per-klik menjadi gerakan menggulir yang mulus dengan sendirinya, menyesuaikan dengan seberapa cepat Anda mengusapkan jari Anda. Sisi kirinya pun tetap dilengkapi scroll wheel ekstra untuk scrolling secara horizontal.

Logitech MX Master 2S / Logitech
Logitech MX Master 2S / Logitech

Pembaruan yang paling utama adalah sensor yang lebih cekatan, dengan resolusi maksimum 4.000 DPI, naik dari 1.000 DPI. Pengguna pun bebas menyesuaikan sensitivitasnya dari 200 sampai 4.000 DPI dengan interval 50 DPI.

Baterainya juga ikut diperbarui, kini sanggup bertahan sampai 70 hari sebelum perlu di-charge kembali. Proses charging-nya pun amat cepat, Logitech mengklaim dalam waktu 3 menit saja Anda bisa mendapat daya baterai yang cukup untuk seharian.

Logitech MX Anywhere 2S / Logitech
Logitech MX Anywhere 2S / Logitech

Akan tetapi inovasi unggulan Logitech justru ada pada software bernama Flow itu tadi. Flow sejatinya memungkinkan kedua mouse ini untuk digunakan pada tiga komputer sekaligus, dan perpindahannya berlangsung secara otomatis tanpa mengharuskan Anda menekan tombol apa-apa.

Lebih hebat lagi, proses seperti copy-paste bisa Anda lakukan antar perangkat. Entah yang Anda salin itu sekadar teks, foto, atau malah satu folder sekaligus, semuanya bisa di-paste ke komputer lain tanpa mengandalkan layanan cloud apapun.

Fitur ini bahkan tetap berlaku meski perangkat menjalankan OS yang berbeda (Windows dan macOS, misalnya). Syaratnya sendiri cuma satu: perangkat harus berada di satu jaringan Wi-Fi atau Ethernet yang sama agar Flow bisa bekerja.

Logitech MX Master 2S dan MX Anywhere 2S bakal tersedia di pasaran mulai bulan Juni ini, dengan harga masing-masing $100 dan $80. Logitech Flow sendiri bisa didapat secara cuma-cuma, dan software ini juga kompatibel dengan mouse lain seperti Logitech M585 Multi-Device dan M590 Multi-Device Silent, plus sejumlah keyboard.

Sumber: Logitech.

Razer Lancehead Diklaim Sebagai Mouse Gaming Wireless Tercanggih

Meski praktis karena tidak melibatkan kabel, mouse gaming wireless selama ini kurang begitu populer di kalangan gamer profesional yang kerap berpartisipasi dalam turnamen. Masalah utamanya berkaitan dengan koneksi, dimana dalam venue turnamen biasanya ada banyak gangguan sinyal wireless yang pada akhirnya menyebabkan koneksi mouse jadi tidak stabil.

Hal itu tidak akan menjadi masalah buat mouse gaming wireless terbaru Razer. Razer Lancehead memastikan transmisi sinyal bisa tetap stabil dan lancar berkat penerapan teknologi Adaptive Frequency Technology (AFT), dimana perangkat akan lompat dengan sendirinya dari frekuensi 2,4 GHz ke lainnya hanya ketika benar-benar ada gangguan sinyal.

Singkat cerita, Razer mengklaim Lancehead punya kinerja terbaik jika dibandingkan dengan mouse gaming wireless lain. Tapi ingat, Logitech juga mempunyai klaim serupa dengan G900 Chaos Spectrum yang berharga sangat mahal untuk kategori mouse gaming.

Razer Lancehead mengadopsi gaya ambidextrous / Razer
Razer Lancehead mengadopsi gaya ambidextrous / Razer

Secara desain, Lancehead mengadopsi gaya ambidextrous supaya pemain kidal tidak merasa terdiskriminasi. Seperti DeathAdder Elite, kedua tombol milik Lancehead juga mengandalkan switch mekanik yang Razer rancang sendiri bersama Omron. Selain menjanjikan feel mengklik yang optimal, switch ini diyakini juga sanggup bertahan hingga 50 juta klik.

Performanya ditopang oleh sensor laser 16.000 DPI, dengan kemampuan tracking 210 IPS (inci per detik) dan akselerasi 50 G. Unik juga untuk Lancehead adalah penerapan sistem hybrid memory, dimana pengguna dapat menyimpan profil konfigurasi langsung di perangkat sekaligus di cloud lewat bantuan software Razer Synapse Pro.

Baterainya diklaim bisa bertahan selama sekitar 24 jam, dan charging-nya mengandalkan kabel USB yang termasuk dalam paket penjualan.

Razer Lancehead rencananya siap dipasarkan mulai bulan Mei mendatang seharga $140. Razer juga akan menawarkan Lancehead Tournament Edition – pada dasarnya versi non-wireless dengan kemampuan tracking lebih tinggi di angka 450 IPS – seharga 80. Tanpa harus terkejut, tentu saja keduanya turut mengemas sistem pencahayaan RGB Chroma.

Sumber: Razer.

Mouse Biasa Membuat Tangan Anda Pegal? Silakan Coba ‘Mouse Vertikal’ Anker

Ada banyak faktor harus dipertimbangkan ketika memilih mouse. Selain rancangan ergonomis, Anda juga perlu meninjau apakah periferal tersebut meminimalisir gerakan pergelangan secara efektif, bagaimana akurasinya, dan pastikan juga device nyaman saat digunakan dari posisi duduk. Tapi jika mouse biasa masih belum terasa nyaman, Anda bisa mencoba produk buatan Anker ini.

Perusahaan penyedia berbagai aksesori dan appliance yang didirikan mantan staf Google itu juga punya solusi unik, sebuah mouse 2.4G Wireless Vertical Ergonomic Optical. Perangkat ini sengaja dirancang untuk meminimalisir rasa lelah di tangan ketika Anda harus berinteraksi dengan komputer seharian. Sesuai namanya, mouse memiliki penampilan tidak biasa karena tubuhnya didesain ‘vertikal’.

Mouse Vertikal Anker 1

Tidak seperti mouse standar dengan rancangan horisontal, mouse ergonomis Anker memastikan pergelangan dan telapak tangan pengguna berada di posisi paling natural. Posturnya hampir mirip saat sedang salaman. Lewat cara ini, lengan bawah jadi lebih rileks tanpa memaksa Anda memutarnya lebih jauh (ke arah berlawanan jarum jam). Tubuh mouse Anker juga cukup besar untuk ‘mengisi’ genggaman tangan.

Mouse Vertikal Anker 2

Mouse mempunyai dimensi 115x58x87-milimeter. Namun meskipun ukurannya terlihat bulky, bobotnya sendiri sangat ringan – bahkan lebih enteng dari rata-rata mouse gaming premium: hanya 95-gram. Layout tombolnya sendiri masih tergolong familier, dengan sedikit modifikasi. Dua tombol utama dan scroll wheel ditempatkan di area punggung yang diagonal, lalu tombol next dan last page berada di sisi kiri, dekat jangkauan jempol. Di bagian paling atasnya, Anda bisa menemukan tombol DPI.

Mouse Vertikal Anker 3

Betul sekali, mouse 2.4G Wireless Vertical Ergonomic Optical memiliki fitur penggantian DPI on-the-fly. Anda bisa memilih tiga level sensitivitas, yaitu 800-, 1200-, dan 1600-dots per inch. Mouse ini juga diklaim lebih baik dibanding produk bersensor optik lain, dan bisa bekerja efektif di berbagai jenis permukaan. Menurut Anker, produk tersebut sangat fleksibel, siap mendukung beragam kebutuhan, dari mulai browsing, bekerja, sampai gaming.

Mouse 2.4G Wireless Vertical Ergonomic Optical tersambung ke PC Anda secara wireless via USB receiver 2.5G. Agar bisa aktif, periferal ini perlu ditenagai oleh dua baterai AAA. Konsumsi dayanya hemat, serta ditunjang sistem pintar. Jika tidak digunakan selama delapan menit, mouse akan masuk ke mode standby.

Kabar gembiranya lagi, mouse vertikal Anker ini ditawarkan di harga yang sangat murah. Anda bisa memilikinya cukup dengan mengeluarkan US$ 16 saja. Selain 2.4G Wireless Vertical Ergonomic Optical, ada tiga model mouse vertikal Anker yang bisa Anda pilih.

Sumber: Anker.

Roccat Ungkap Keyboard Gaming Analog dan Mouse Wireless yang Amat Responsif

Produsen gaming peripheral asal Jerman, Roccat, baru-baru ini meluncurkan sepasang senjata barunya untuk tahun 2017, bertepatan dengan event CES. Keduanya adalah Isku+ Force FX dan Leadr.

Roccat Isku+ Force FX bukan sembarang keyboard. Sepintas ia memang kelihatan seperti keyboard biasa, tapi inovasi sebenarnya tersembunyi di dalam tombol Q, W, E, A, S dan D. Keenam tombol tersebut istimewa karena sensitif terhadap tekanan, dimana cara kerjanya mirip seperti stik analog milik controller PS atau Xbox.

Dengan keyboard semacam ini, pemain pada dasarnya dapat mengatur kecepatan gerakan karakternya berdasarkan seberapa kuat ia menekan salah satu dari keenam tombol tersebut. Kontrol pun jadi lebih presisi, dan opsi kustomisasi jadi lebih melimpah.

Roccat sebenarnya bukan yang pertama kali datang dengan konsep keyboard analog semacam ini. Sebelumnya, sebuah startup asal Belanda bernama Wooting sudah membuka pre-order untuk keyboard serupa, meski garapan mereka tersebut punya switch mekanik; buatan Roccat ini merupakan keyboard membran, sehingga pastinya harganya bisa lebih terjangkau, tepatnya $100 saja.

Roccat Leadr / Roccat
Roccat Leadr / Roccat

Roccat Leadr di sisi lain merupakan sebuah mouse wireless yang tidak kalah istimewa. Ia mengemas sensor optik baru bernama Owl-Eye, yang tidak hanya memiliki DPI maksimum 12.000, tetapi juga diklaim tanpa latency. Artinya, sama sekali tidak ada jeda saat Anda menggerakkan mouse dengan gerakan kursor di layar.

Efeknya mungkin tidak akan terlalu terasa bagi semua orang, tapi bagi yang tergolong gamer kelas hardcore, mereka akan sangat mengapresiasi akurasi dan respon cepat dari Leadr, yang dampaknya akan terasa signifikan pada gamegame bertempo cepat seperti Titanfall 2 misalnya.

Sebagai bonus, Leadr datang bersama sebuah charging dock yang ergonomis – Anda juga bisa mengisi ulang baterainya dengan cara tradisional, yakni menyambungkan kabel USB dan memakai mouse selagi charging berlangsung. Sayang sejauh ini Leadr belum punya jadwal rilis maupun banderol harga resmi.

Sumber: MSPowerUser dan Engadget.