Building an Innovation Mindset to Achieve Digital Transformation in Government

Digital transformation is currently becoming a to-used term, not only in the technology business ecosystem, but also in almost all industrial fields, especially for SMEs and conventional businesses. The implementation of digital transformation in various fields has been proven to increase efficiency and effectiveness, both from an operational and budget perspective.

Apart from business, digital transformation is also intensively implemented in government systems around the world. In an era when internet access and technology adoption rate are getting higher, the implementation of digital governance is very important. The goal is for citizens to enjoy government services as they deserve using various technology products and applications provided by technology companies and digital startups.

However, realizing an ideal digital government is not an easy thing. This is because successful digital governance is not only captured by a number of websites and applications created by government agencies, but also from how the digital products and platforms can actually make it easier for people to access government services.

One country that has successfully implemented a proper digital government system is New Zealand (New Zealand). Through its website www.govt.nz, residents of New Zealand can access a variety of government services. Starting from issues related to population administration, health, work, to business establishment of various services. Reflecting on the success of the New Zealand government system, there are several aspects that can be learned, including the following.

Innovative mindset in the Government

Innovation, especially in terms of technology, is an important element in digital transformation, both in companies and in government. However, efforts to realize an ideal digital government will certainly be difficult if the government mindset is still conventional.

To realize an ideal digital government system, an innovative mindset must be embedded in all levels of government, especially stakeholders with important positions and roles in government. This is one of the fundamental aspects in building a digital government system. An innovative mindset will help decision makers to be open to new ideas and technological solutions that can be presented through digital transformation.

Put Citizens as Customers

Realizing and implementing a digital government is like establishing and developing a technology business. One way is to treat citizens as customers or users of their digital products. Platform development that is in development also needs to pay attention to convenience for users, have a clear flow of information, and present a good and simple appearance.

As the digital products made by startups, service development should also be done dynamically and agilely. They need to collect feedback from users, measured and analyzed to find out how much satisfaction citizens are with this digital-based government service. Input from users can also be used as provisions in developing the platform to better suit the needs of citizens.

Collaboration is the Key for Innovation

One of the false assumptions in the implementation of digital government is that every government agency needs to create its own platform and application to digitize its services. New Zealand had also experienced this in 2006. At that time, all ministries competed to create websites and applications. However, after conducting a survey, the number of existing applications and websites makes people confused in choosing what service is right for their needs.

Finally, the New Zealand government created a main website, www.govt.nz, which is able to provide comprehensive information on various government services available, and direct its users to the relevant government agencies. This shows that in a good digital government, all institutions do not always operate and work independently. Collaboration between ministries and existing government agencies can actually make the services developed easier for the public to use.

Apart from developing its main platform, the New Zealand government also supports employees in government agencies to be able to develop innovative solutions for the public sector. One of them is by organizing the NZ Govtech Accelerator program which has been organized since 2018 and has produced various projects that are able to help the problems of its citizens. NZ Govtech Accelerator participants are also not limited to the New Zealand government. This program is open to all government agencies, both national and local around the world, as well as companies and startups with ideas to develop solutions in the public sector.

Not only for their own country, the New Zealand government also encourages and assists neighbor countries in the South and Southeast Asian region to be able to build and realize successful digital governments through the G2G Know-How cooperation program. In this collaboration, New Zealand will provide a team of experts to analyze various public sector problems in a country, then provide views and solutions based on the steps that have been successfully performed in New Zealand, and adapt to the existing conditions in that country. They will also help measure the effectiveness and success of the implemented solutions, and provide an evaluation for these solutions.

Realizing digital transformation in government is not an easy thing. It needs a long learning process, and indeed takes a long time. Support and input from the community is also very important in order to find the best solution that can make it easy for citizens to access various government services easily, fast, anytime, and anywhere.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Membangun Mindset Inovasi Demi Wujudkan Transformasi Digital dalam Pemerintahan

Transformasi digital saat ini menjadi istilah yang semakin sering digunakan, tidak hanya dalam ekosistem bisnis teknologi, tetapi juga dalam hampir semua bidang industri, terutama bagi UMKM dan perusahaan yang masih menjalankan bisnis secara konvensional. Penerapan transformasi digital pada berbagai bidang industri telah terbukti dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas, baik dari segi operasional maupun anggaran.

Selain dalam bisnis, transformasi digital juga gencar diterapkan dalam sistem pemerintahan di seluruh dunia. Di era ketika akses internet dan adopsi teknologi di masyarakat semakin tinggi, implementasi pemerintahan digital sangat penting dilakukan. Tujuannya adalah agar warga negara dapat menikmati layanan pemerintahan sebagaimana layaknya mereka menggunakan berbagai produk teknologi dan aplikasi yang disediakan oleh perusahaan dan startup digital.

Namun, untuk mewujudkan pemerintahan digital yang ideal bukanlah hal yang mudah. Sebab, pemerintahan digital yang sukses bukan hanya dilihat dari banyaknya website dan aplikasi yang dibuat oleh lembaga-lembaga pemerintah, melainkan dari bagaimana produk dan platform digital yang disediakan benar-benar mampu mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan pemerintahan yang dibutuhkan.

Salah satu negara yang berhasil menerapkan sistem pemerintahan digital dengan baik adalah Selandia Baru (New Zealand). Lewat situs www.govt.nz, penduduk Selandia Baru dapat mengakses berbagai layanan pemerintahan. Mulai dari hal terkait administrasi kependudukan, kesehatan, pekerjaan, hingga pendirian usaha.

new zealand
Tampilan situs www.govt.nz

Berbagai layanan tersebut dapat diakses lewat satu platform saja, sehingga memudahkan masyarakat yang membutuhkan layanan pemerintahan tanpa harus mencari tahu departemen atau kementerian apa yang menanganinya. Bercermin dari keberhasilan sistem pemerintahan Selandia Baru, ada beberapa aspek yang dapat dipelajari, antara lain sebagai berikut.

Innovative Mindset dalam Pemerintahan

Inovasi terutama dari sisi teknologi merupakan salah satu elemen penting dalam transformasi digital, baik dalam perusahaan maupun pemerintahan. Namun, upaya mewujudkan pemerintahan digital yang ideal tentu akan sulit jika pemerintah masih senantiasa berpikir secara konvensional.

Untuk mewujudkan sistem pemerintahan digital yang ideal, pola pikir inovatif (innovative mindset) harus tertanam dalam diri segenap jajaran pemerintah, terutama para pemangku kepentingan (stakeholder) yang memiliki posisi dan peran penting dalam pemerintahan. Hal ini menjadi salah satu aspek fundamental dalam membangun sistem pemerintahan digital. Pola pikir inovatif akan membantu para pengambil keputusan untuk bersikap terbuka terhadap ide-ide baru dan solusi teknologi yang mampu dihadirkan lewat transformasi digital.

Jadikan Warga Negara Layaknya Pelanggan

Mewujudkan dan melaksanakan pemerintahan digital tak ubahnya seperti mendirikan dan mengembangkan sebuah bisnis teknologi. Salah satunya adalah dengan memperlakukan warga negara sebagai pelanggan atau pengguna produk digital yang dimiliki. Pengembangan platform yang dilakukan juga perlu memperhatikan kenyamanan bagi pengguna, memiliki alur informasi yang jelas, serta menghadirkan tampilan yang baik dan sederhana.

Seperti halnya produk digital yang dibuat oleh startup, pengembangan layanan juga sebaiknya dilakukan secara dinamis dan agile. Umpan balik (feedback) dari para pengguna juga perlu dikumpulkan, diukur, dan dianalisis untuk mengetahui seberapa besar kepuasan warga negara terhadap layanan pemerintahan berbasis digital ini. Masukan dari para pengguna juga dapat digunakan sebagai bekal dalam pengembangan platform agar semakin sesuai dengan kebutuhan warga negara.

Kolaborasi Sebagai Kunci dalam Berinovasi

Salah satu anggapan yang kurang tepat dalam penerapan pemerintahan digital adalah bahwa setiap lembaga pemerintahan perlu membuat platform dan aplikasi masing-masing untuk mendigitalkan layanannya. Hal ini juga sempat dirasakan oleh Selandia Baru pada sekitar tahun 2006. Saat itu, semua kementerian berlomba-lomba membuat website dan aplikasi. Namun setelah dilakukan survei, banyaknya aplikasi dan situs web yang ada justru membuat masyarakat bingung dalam memilih layanan apa yang tepat bagi kebutuhannya.

Akhirnya, pemerintah Selandia Baru membuat satu website utama yaitu www.govt.nz yang mampu menyediakan informasi lengkap mengenai berbagai layanan pemerintahan yang tersedia, dan mengarahkan para penggunanya kepada lembaga pemerintahan terkait. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pemerintahan digital yang baik, semua lembaga tidak selalu berjalan dan bekerja sendiri-sendiri. Kolaborasi antara kementerian dan lembaga pemerintahan yang ada justru dapat membuat layanan yang dikembangkan menjadi semakin mudah digunakan oleh masyarakat.

Selain mengembangkan platform utama yang dimiliki, pemerintah Selandia Baru juga mendukung para pegawai di lembaga pemerintahan untuk dapat mengembangkan solusi inovatif bagi sektor publik. Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan program NZ Govtech Accelerator yang dilaksanakan sejak tahun 2018 dan telah menghasilkan berbagai proyek yang mampu membantu permasalahan warga negaranya. Peserta NZ Govtech Accelerator juga tidak terbatas pada pemerintah Selandia Baru saja. Program ini terbuka bagi semua lembaga pemerintahan, baik yang bersifat nasional maupun lokal di seluruh dunia, serta perusahaan dan startup yang memiliki ide untuk mengembangkan solusi di bidang sektor publik.

Tidak hanya bagi negaranya sendiri, pemerintah Selandia Baru juga mendorong dan membantu negara-negara tetangga di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara untuk dapat membangun dan mewujudkan pemerintahan digital yang sukses lewat program kerja sama G2G Know-How. Dalam kerja sama ini, akan dihadirkan tim experts dari Selandia Baru yang akan menganalisis berbagai permasalahan sektor publik dalam suatu negara, kemudian memberikan pandangan dan solusi berdasarkan langkah-langkah yang telah berhasil dilakukan di Selandia Baru, serta menyesuaikan dengan kondisi yang ada di negara tersebut. Mereka juga akan membantu mengukur efektivitas dan keberhasilan dari solusi yang diimplementasikan, serta memberikan evaluasi untuk solusi tersebut.

Mewujudkan transformasi digital dalam pemerintahan memang bukan hal yang mudah. Perlu proses pembelajaran yang panjang, serta waktu yang tidak sebentar tentunya. Dukungan dan masukan dari masyarakat juga sangat penting demi mendapatkan solusi terbaik yang mampu memberikan kemudahan bagi warga negara untuk menikmati berbagai layanan pemerintah dengan mudah, cepat, kapan saja, dan di mana saja.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh NZTE

Melihat Peran NZTE sebagai Penghubung Kolaborasi Inovasi Teknologi Selandia Baru dan Indonesia

Dalam memanfaatkan inovasi teknologi, terkadang kolaborasi strategis dibutuhkan untuk menghadirkan kerja sama yang saling menguntungkan. Kerja sama ini dapat memecahkan masalah sekaligus mengatasi kekurangan sumber daya secara efektif dan efisien.

Kolaborasi seperti ini, juga telah dilakukan oleh Selandia Baru dan Indonesia dengan dijembatani oleh New Zealand Trade and Enterprise (NZTE). Dengan bantuan NZTE, perusahaan dari Selandia Baru dapat memperluas jangkauan bisnisnya melalui implementasi inovasi di negara-negara lain yang membutuhkan, termasuk Indonesia.

Pertemukan Kebutuhan dan Solusi dari Kedua Negara

Selandia baru merupakan negara yang cukup dikenal dengan karakteristiknya sebagai creative idea-makers dan gemar menciptakan inovasi-inovasi baru terkait teknologi. Hal ini juga didukung dengan data dari Martin Prosperity Index yang memperlihatkan negara ini mendapatkan peringkat ketiga dalam hal kreativitas secara global. Selain itu, menurut data INSEAD Business School, Selandia Baru juga menempati peringkat kelima dalam hal inovasi di kawasan Asia Pasific. Tentu bukan hal yang mengherankan bila banyak ide-ide kreatif nan inovatif hadir dari negara ini.

“Selandia Baru terkenal sebagai creative ideas maker, kita juga terkenal dengan karakteristik exploration, adventure, and creativity. We turn ideas into reality and solve what others do not.” tambah Diana Permana, Trade Commissioner dari NZTE kepada DailySocial.

Hal tersebut juga dilihat oleh NZTE sebagai peluang dalam tugasnya membantu perusahaan-perusahaan Selandia Baru menghadirkan kolaborasi strategis di Indonesia. Namun selain membantu perusahaan-perusahaan tersebut berkembang, NZTE juga tetap fokus untuk mengeksplorasi kebutuhan Indonesia seperti apa, lalu mempertemukan solusi yang tepat untuk kebutuhan tersebut.

Melihat Fintech sebagai Sektor yang Menjanjikan

NZTE sendiri sebenarnya sudah menyasar beberapa sektor bisnis di Indonesia. Mulai dari food and agriculture, renewable energy, aviation, hingga specialized manufacturing. Sektor baru yang akan mereka eksplorasi selanjutnya adalah sektor teknologi, khususnya fintech. Hal ini didasari oleh beberapa hal, seperti adanya revolusi 4.0 yang turut mendorong transformasi digital di Indonesia serta mulai munculnya startup-startup fintech beberapa tahun belakangan. Di sisi lain, transformasi digital tersebut juga menyebabkan adanya perilaku baru dimana konsumen memiliki preferensi untuk melakukan berbagai transaksi keuangan secara digital. Selain itu, potensi pengembangan sektor keuangan ini juga dilihat dari angka unbanked dan underserved di Indonesia yang masih cukup tinggi, baik individu maupun dalam bentuk usaha kecil.

Untuk itu, tahun ini NZTE mulai memperkenalkan beberapa startup asal Selandia Baru yang dapat membantu mengembangkan ekosistem fintech dan layanan finansial lainnya di Indonesia. Sejauh ini, NZTE telah memperkenalkan tiga startup tahun melalui rangkaian webinar yaitu Eightwire, Maxava, dan Sussed.

Ketiga startup tersebut memiliki inovasi tersendiri yang dapat membantu institusi finansial di Indonesia. Melalui fitur-fiturnya, Eightwire dapat membantu institusi formal seperti pemerintah dan bank untuk melakukan data exchange dan data sharing dengan aman dan efektif. Selanjutnya, Maxava dapat membantu bank dan juga perusahaan asuransi untuk memiliki sistem monitoring dan disaster recovery, sehingga data penting milik konsumen tetap aman bila sewaktu-waktu terjadi downtime. Terakhir, Sussed melalui inovasi smart credit dan paperless dapat membantu bank dan penyedia layanan keuangan lainnya untuk memberikan kemudahan pengajuan kredit bagi UKM secara efektif dan efisien.

Turut Aktif Membantu Ciptakan Awareness

Peran NZTE dalam membantu mewujudkan kolaborasi inovasi teknologi Selandia Baru dan Indonesia tidak berhenti sampai ke memperkenalkan para startup potensial, namun juga tetap membantu proses mereka dalam mengembangkan bisnisnya, termasuk menciptakan awareness kepada para calon konsumen.

Kita juga tetap mendukung ongoing process, how to develop, how to maintain the business, starting from building awareness.” tambah Diana

Masa pandemi juga tidak menghalangi NZTE dalam melakukan hal-hal tersebut, kini semua kegiatan yang mereka lakukan telah dialihkan ke aktivitas digital. Selain webinar, mereka juga turut membuat mini workshop dan turut aktif di media sosial. Hal ini dilakukan karena tuntutan untuk dapat agile dalam menghadapi situasi sulit ini, serta tetap dapat membantu perusahaan Selandia Baru menjangkau calon konsumennya.

“Semua activation sector kita pasti berjalan seperti biasa hanya saja di-pivoting ke digital.” terang Diana.

Selanjutnya, NZTE berencana untuk melebarkan ruang kolaborasi strategisnya ke sektor lain. Sektor-sektor yang akan disasar ke depannya adalah government, banking, manufacturing, energy, serta sektor agritech. Tentunya, kolaborasi-kolaborasi yang akan dilakukan tersebut tetap melibatkan inovasi teknologi yang dapat membantu ekosistem teknologi dua negara yang terlibat dapat terus berkembang.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh NZTE

Mewujudkan Pemerintahan Digital yang Ideal

Selama bertahap dalam kurun waktu yang cukup singkat, teknologi khususnya internet dapat mengubah segala aspek dalam kehidupan masyarakat. Mulai dari gaya hidup masyarakat secara pribadi, hingga ke dalam ranah pemerintahan. Integrasi teknologi digital dalam pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah mampu menjadikan berbagai kegiatan pemerintahan dapat dijalankan dalam waktu yang lebih singkat, dengan efektivitas dan efisiensi lebih tinggi, serta dapat memberikan transparansi lebih baik kepada masyarakat. Hal inilah yang diistilahkan sebagai Pemerintahan Digital atau Digital Government.

Secara umum, digital government dapat diartikan sebagai sebuah platform yang memungkinkan masyarakat dapat mengakses berbagai informasi dan layanan pemerintahan kapan pun, di mana pun, dan dengan perangkat apa pun. Isi dari platform ini secara garis besar terbagi menjadi tiga, yaitu informasi, layanan publik, dan peraturan. Platform ini juga didukung oleh teknologi antara lain cyber security, big data, jaringan, mobile, dan sebagainya.

Pemerintahan Digital di Indonesia

Meskipun belum direalisasikan secara menyeluruh, pemerintahan di Indonesia telah mulai menerapkan konsep transformasi digital dalam beberapa aspek. Salah satu contohnya adalah Jakarta Smart City Lounge yang dibangun oleh Pemda DKI Jakarta dan diresmikan pada tahun 2015 lalu. Tempat ini berfungsi sebagai pusat monitoring, koordinasi, analisis data, dan inkubator developer sekaligus menjadi destinasi wisata. Tempat ini menjadi pusat integrasi beberapa instrumen audio dan video, sensor, CCTV, alat monitoring ketinggian air sungai, dan sebagainya yang menjadi sumber informasi pemerintahan sekaligus sebagai sumber informasi bagi masyarakat.

Command center ini juga bukan merupakan yang pertama di Indonesia. Karena sebelumnya juga telah didirikan Bandung Command Center untuk memantau kondisi terkini Kota Bandung, Jawa Barat, mulai dari data cuaca, peta, video feed, special vehicles location, video analisis dan sebagainya. Integrasi smart city ini juga dilengkapi dengan aplikasi smartphone sebagai penunjang smart city yang dapat diunduh oleh warganya.

Kolaborasi dengan Pemerintah New Zealand

Penerapan teknologi juga telah dilakukan oleh berbagai daerah lain di Indonesia. Selain kolaborasi dengan startup teknologi lokal seperti Qlue (Jakarta), ada pula kolaborasi dan kerjasama yang dilakukan dengan negara lain. Salah satunya adalah kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan Pemerintah Selandia Baru (NZTE Government to Government atau G2G) lewat program G2G Know-How. Program ini merupakan inisiatif dalam membantu negara mitra untuk meningkatkan kinerja pelayan publik dan pemerintahan.

Selandia Baru adalah salah satu negara yang sukses dalam menerapkan transformasi pemerintahan digital. Selandia Baru menduduki peringkat ketiga dunia dalam “Stand-Out Digital Nations” (Tufts University, 2017) dan merupakan satu dari Digital 7 (D7) Nations, yang merupakan jaringan negara digital termaju di dunia. Kesuksesan program transformasi Selandia Baru dimungkinkan oleh inovasi dan kolaborasi aktif antara lembaga pemerintah dan sektor swasta. Salah satu contoh kolaborasi ini adalah Creative HQ, sebuah penyelenggara program inovasi yang merupakan bagian dari inisiatif transformasi digital di Wellington, Selandia Baru.

Melalui G2G Know-How pemerintah Selandia Baru melakukan kerja sama dengan beberapa daerah di Indonesia. Tujuan dari kerja sama ini adalah transfer pengalaman dan pengetahuan mengenai transformasi digital pada sektor pelayanan publik di Selandia Baru. Hasil kerja sama ini berupa rekomendasi dan technical assistance dalam mengembangkan fasilitas layanan publik terpadu, yang mempermudah akses daring bagi masyarakat untuk mendapatkan panduan dalam mencari dan menggunakan berbagai layanan publik yang tersedia. Hal ini telah lama diterapkan oleh pemerintah Selandia Baru melalui domain https://www.govt.nz.

Salah satu bentuk kolaborasi lain yang berhasil dilakukan pemerintah Selandia Baru dalam melakukan transformasi digital adalah dengan Eightwire, penyedia platform data sharing yang berbasis di Selandia Baru, dalam bentuk proyek konsolidasi data layanan kesehatan. Melalui kolaborasi ini, jaringan layanan kesehatan di Selandia Baru dapat lebih fleksibel serta lebih banyak melakukan pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat. Kolaborasi ini juga memungkinkan adanya pemeriksaan performa kinerja seluruh dokter di Selandia Baru. Selain itu, konsolidasi dan pertukaran data yang aman akan memungkinkan sektor ini setidaknya dapat mengurangi 50% waktu dalam proses dan analisis interoperabilitas (Eightwire, 2020).

Peran Masyarakat dalam Pemerintahan Digital

Dalam mewujudkan pemerintahan digital, bukan hanya pemerintah dan teknologi saja yang memiliki peran. Masyarakat sebagai pengguna layanan juga memiliki peran yang tak kalah besar untuk membantu meningkatkan kualitas platform teknologi yang telah dibuat. Peran aktif yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan memberikan umpan balik berupa masukan positif dan kritik membangun mengenai berbagai hal. Misalnya fitur, kemudahan akses, kecepatan akses, layanan dan informasi tambahan, dan sebagainya.

Dengan hubungan timbal balik yang berkelanjutan antara pengguna dan penyedia layanan, maka platform layanan pemerintahan publik yang ideal dapat terwujud. Dengan pemerintahan digital yang baik, pemerintah dapat menjalankan fungsinya dengan lebih efektif dan efisien, masyarakat dapat menikmati kemudahan dan kenyamanan dalam mengakses layanan publik yang mereka butuhkan setiap saat.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh NZTE

Inovasi Teknologi untuk Keamanan dan Privasi Data

Kepercayaan merupakan hal yang menjadi unsur utama dalam sebuah bisnis. Ketika seseorang telah percaya akan reputasi sebuah perusahaan, maka mereka tak akan ragu untuk mengeluarkan sejumlah dana untuk menggunakan layanan atau produk yang ditawarkan. Di era digital ini, tak jarang perusahaan menyimpan data pengguna untuk berbagai keperluan. Tujuannya adalah meningkatkan kenyamanan dan pengalaman pengguna. Kemampuan perusahaan untuk menjaga keamanan dan privasi data, baik data perusahaan sendiri maupun data pengguna, menjadi faktor penting yang mempengaruhi kepercayaan masyarakat.

Perkembangan Inovasi Teknologi Untuk Keamanan Data

Salah satu upaya menjaga dan meningkatkan kepercayaan pengguna adalah dengan menerapkan inovasi teknologi terdepan dalam produk yang dimiliki. Bukan hanya sebatas fitur yang menarik dan memberi kemudahan, atau dapat diakses dengan cepat, melainkan juga soal keamanan sistem perusahaan. Mulai dari data perusahaan hingga data pengguna, semua harus menjadi perhatian utama dalam mengembangkan bisnis.

Penerapan inovasi teknologi dalam sistem keamanan dapat memberikan keuntungan, baik dari sisi pengguna maupun dari sisi perusahaan itu sendiri. Sistem keamanan canggih dapat mencegah risiko kebocoran atau pencurian data, yang jika terjadi dapat menjadi bencana besar bagi perusahaan, karena berpengaruh pada berbagai hal. Mulai dari kerugian dari segi operasional, kehilangan kepercayaan pengguna, hingga jatuhnya reputasi di mata masyarakat umum.

Kolaborasi antara Perusahaan

Dalam menerapkan inovasi teknologi sistem keamanan, kolaborasi merupakan hal yang lazim dilakukan. Salah satunya adalah kolaborasi yang dilakukan oleh Primeforce Indonesia dengan Eightwire. PrimeForce Indonesia merupakan perusahaan jasa konsultasi manajemen dan ICT. Fokus usahanya adalah layanan jasa untuk melakukan transformasi organisasi dan bisnis bagi perusahaan. Sedangkan Eightwire adalah perusahaan asal Selandia Baru yang bergerak dalam bidang data integrator.

Primeforce memiliki hubungan dengan sejumlah klinik dan rumah sakit Indonesia. Lewat hubungan ini, dibangunlah inisiatif untuk mendukung efisiensi dan efektivitas operasional klinik perawatan primer yang diberi nama Klinik Bagus. Eightwire berperan dalam mengintegrasikan data pasien di seluruh klinik dan rumah sakit yang bekerja sama dengan Primeforce untuk meningkatkan kemudahan dalam penyediaan perawatan mereka. Integrasi data dan rekam medis yang terkonsolidasi ini memungkinkan pasien tetap mendapatkan penganalisaan yang baik dan perawatan yang maksimal, meskipun saat mereka harus datang ke klinik yang berbeda.

Ke depannya, integrasi ini juga akan dikembangkan sehingga dapat mencakup ekosistem layanan kesehatan yang lebih luas, mulai dari rumah sakit, klinik, hingga apotek dan komunitas. Dalam proyek ini, Primeforce memanfaatkan pengalaman Eightwire dalam mengembangkan industri perawatan kesehatan di Selandia Baru untuk diterapkan di Indonesia.

Melalui pengalaman sebelumnya, Eightwire telah berhasil mengadakan proyek konsolidasi data layanan kesehatan di Selandia Baru. Hal ini membuat jaringan layanan kesehatan dapat lebih sering dan fleksibel dalam melakukan pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat serta memungkinkan adanya pemeriksaan performa kinerja seluruh dokter di Selandia Baru. Bagi sektor kesehatan sendiri, hal ini membawa banyak keuntungan. Konsolidasi dan pertukaran data yang aman akan memungkinkan sektor ini setidaknya dapat mengurangi 50% waktu dalam proses dan analisis interoperabilitas.

Keamanan Data dalam Industri Finansial dan Perbankan

Selain di bidang kesehatan, finansial dan perbankan merupakan industri yang sangat penting menerapkan inovasi teknologi terdepan dalam keamanan dan privasi data, karena mereka mengelola keuangan dalam jumlah besar, serta memiliki data pengguna atau nasabah dengan detail yang sangat lengkap.

Pengguna dalam industri ini mampu menitipkan dana yang mereka miliki, bahkan dalam jumlah besar harapan dana tersebut terjamin keamanannya, serta dapat menghasilkan keuntungan dari investasi yang dilakukan. Penerapan teknologi canggih dapat menjaga keamanan dana dan data yang dikelola, serta mampu menjaga dan meningkatkan kepercayaan penggunanya.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh NZTE