Facebook Perkenalkan Headset VR Standalone High-End Spesialis Gaming Oculus Quest

Tersedianya headset virtual reality kelas konsumen membuka begitu banyak skenario pemakaian, dari mulai di ranah hiburan, edukasi hingga medis. Namun terlepas dari kian canggihnya teknologi pendukung VR, HMD kelas high-end masih mengikat penggunanya di satu lokasi. Dan sebagai jalan keluarnya, para produsen berlomba-lomba menyediakan perangkat berkonsep standalone.

Facebook memang sempat memperkenalkan dan meluncurkan Oculus Go di awal tahun ini. Namun mereka yakin masih bisa menggarap perangkat standalone dengan kapabilitas yang lebih baik darinya. Dalam konferensi Oculus Connect 5, Mark Zuckerberg resmi mengumumkan Oculus Quest, head-mounted display VR all-in-one standalone yang sengaja difokuskan pada ranah gaming.

Oculus Quest merupakan inkarnasi versi konsumen dari proyek Santa Cruz, dan kemandirian merupakan aspek andalan yang ditawarkan olehnya. Headset bisa bekerja tanpa PC, bebas kabel, dan sama sekali tidak membutuhkan sensor eksternal. Seperti Rift, Anda hanya tinggal mengenakannya di kepala dengan bagian visor menutup mata. Lalu untuk berinteraksi dengan konten digital, Quest turut dibundel bersama controller motion Oculus Touch model baru.

Oculus Quest 1

Hal paling menarik dari Quest adalah janji Facebook terhadap kemampuannya menghidangkan kualitas visual hampir setara Rift. Di waktu peluncurannya nanti, Quest rencananya siap menghidangkan lebih dari 50 judul game VR -beberapa yang paling terkenal di antaranya Robo Recall, The Climb dan Moss. Oculus Studios juga sempat mengumumkan Star Wars: Vader Immortal Episode I buat memeriahkan perilisan Quest.

Facebook belum menginformasikan spesifikasi Quest secara lengkap, namun head of VR Oculus Hugo Barra menjelaskan bahwa headset ini mendukung sistem tracking seluas 370 meter persegi. Quest juga ditunjang oleh teknologi Oculus Insight yang mengusung kapabilitas pelacakan luar-dalam. Dipadu kebebasan bergerak enam-derajat, HMD dapat tahu saat Anda berdiri, jongkok, atau memiringkan kepala. Lewat Insight, Oculus bisa menerapkan fitur pengaman ‘Guardian’ yang memungkinkan kita mengetahui keadaan di sekitar meski sedang berada di alam virtual.

Quest menyimpan aspek optik serupa Oculus Go, menyuguhkan layar beresolusi 1600x1440p untuk masing-masing mata. Selain itu, headset turut dibekali sistem audio built-in yang menjanjikan output berkualitas tinggi dengan bass bertenaga.

Facebook punya agenda untuk mulai memasarkan Oculus Quest di musim semi 2019. Produk akan dijajakan seharga US$ 400 untuk model dengan penyimpanan 64GB – dua kali lipat harga Oculus Go. Perilisan Quest di tahun depan itu kabarnya menandai akhir dari pengembangan perangkat VR Oculus generasi pertama.

Sumber: Oculus.

Ini Dia Game-Game Virtual Reality Baru yang Diumumkan di Oculus Connect 3

Tersedianya tiga headset high-end di tahun ini menandai dimulainya era virtual reality bagi konsumen awam, dan di waktu dekat, nasib medium hiburan new-gen tersebut ditentukan oleh konten. Meskipun ada beragam game VR yang telah disiapkan, jumlahnya masih dirasa kurang banyak. Sony belum lama mengumumkan deretan permainan buat PSVR, dan kali ini giliran Oculus.

Tidak mau kalah dari pesaingnya, Oculus VR mengumumkan tiga game blockbuster yang diramu untuk head-mounted display Rift. Mereka digarap oleh studio ternama, yaitu pencipta Gears of War, developer Metro: Last Light, dan tim di belakang permainan eksklusif PlayStation 4, The Order: 1886; masing-masing adalah Robo Recall (Epic Games), Arktika.1 (4A Games) dan Lone Echo (Ready at Dawn).

Robo Recall

Game ini menggunakan demo Unreal Engine 4 Bullet Train sebagai basisnya, dipadu elemen komedi dengan penyajian ala Time Crisis. Robo Recall memberikan Anda kesempatan untuk menembak, memukul, serta membanting robot-robot yang lepas kendali. Kabar gembiranya, game akan disajikan gratis untuk semua pemilik Oculus Rift, rencananya dirilis di triwulan pertama tahun 2017.

Arktika.1

4A Games kembali mengangkat tema favorit dan andalan mereka di Arktika.1: post-apocalypse. Dalam mengembangkannya, studio fokus pada atmosfer, memanfaatkan pengalaman menciptakan permainan-permainan shooter. Via Eurogamer, creative director Andriy Prokhorov menyampaikan bahwa device virtual reality Oculus Rift memungkinkan mereka menghadirkan level immersion yang lebih tinggi, dan akan sangat disayangkan bila kita melewatkannya.

Lone Echo

Ada sejumlah perbedaan antara Lone Echo dan mayoritas game VR lain: pertama, ia merupakan permainan multiplayersport‘ kompetitif, lalu Lone Echo mengusung latar belakang luar angkasa nol gravitasi, menempatkan Anda sebagai seorang robot. Menariknya, trailer Lone Echo malah memberinya kesan mirip seperti Adrift, dan buat sekarang, info mengenai permainan memang masih sangat minim.

Ketiga game ini membutuhkan dukungan periferal motion controller Oculus Touch, meluncur pada tanggal 6 Desember nanti dan dijajakan seharga US$ 200.

Selain itu, Turtle Rock Studios juga dikabarkan sedang mengambangkan dua game untuk headset Samsung Gear VR, yaitu Face Your Fears dan Other Worlds.

Face Your Fear menantang pemain untuk menghadapi rasa takut dengan memposisikan kita di skenario-skenario mengerikan, contohnya memanjat gedung sambil dikejar robot atau mengunci Anda di ruang berhantu. Other Worlds sendiri menyajikan pengalaman yang bertolak belakang: menghidangkan kesempatan bermeditasi sembari mendengarkan musik atau audiobook di ‘pojok jagat raya’.

Sayangnya, developer pencipta game Evolve itu belum memberi tahu kapan Face Your Fears dan Other Worlds akan meluncur.

Via Eurogamer.

Oculus Rift Terlalu Mahal? Facebook Sedang Siapkan VR Headset Standalone yang Lebih Praktis dan Terjangkau

Ada pengumuman yang menarik di konferensi developer Oculus Connect 3 yang tengah dihelat di kota San Jose, California. Disampaikan langsung oleh Mark Zuckerberg sendiri, Facebook dan Oculus sedang menggarap sebuah VR headset anyar bertipe standalone, yang artinya perangkat tersebut bisa beroperasi tanpa tersambung PC atau smartphone.

Perangkat ini nantinya akan diposisikan di tengah-tengah VR headset berbasis smartphone dan PC. Selain praktis karena tidak membutuhkan perangkat tambahan, harganya juga bisa dipastikan lebih terjangkau ketimbang Oculus Rift yang mewajibkan pengguna untuk memiliki PC berspesifikasi tinggi.

Perangkat ini memiliki prosesor dan layarnya sendiri untuk bisa beroperasi secara mandiri. Kemungkinan besar perangkat juga akan dibekali oleh unit baterainya sendiri sehingga bisa digunakan di mana saja.

Sejauh ini baik Facebook dan Oculus belum siap untuk memamerkan prototipenya. Namun Zuckerberg menjelaskan bahwa perangkat ini nantinya juga dapat melakukan tracking posisi tanpa melibatkan setup kamera yang kompleks seperti Rift.

Sebagai gantinya, unit kamera berada di bodi headset itu sendiri. Alhasil, perangkat dapat mendeteksi posisi pengguna di dalam ruangan secara langsung, mirip seperti fitur yang diusung Microsoft HoloLens. Sayangnya belum ada informasi terkait harga maupun jadwal rilisnya.

Oculus Touch / Oculus
Oculus Touch / Oculus

Dalam kesempatan yang sama, Facebook juga mengumumkan ketersediaan controller Oculus Touch untuk headset Rift yang sudah ditunggu-tunggu sejak lama. Pre-order akan dimulai pada tanggal 10 Oktober mendatang dengan banderol harga $199. Konsumen yang melakukan pre-order akan diberi bonus dua game secara cuma-cuma, yaitu VR Sports dan The Unspoken.

Absennya Oculus Touch selama ini menjadi alasan mengapa HTC Vive dinilai lebih superior. Namun untuk bisa menikmati fitur tracking posisi seperti yang ditawarkan Vive, pengguna Rift masih harus mengeluarkan dana ekstra senilai $79 untuk membeli tracking unit bernama Constellation.

Sumber: TheNextWeb 1, 2.

Samsung Gear VR Baru Lebih Ringan dan Lebih Murah

Samsung Gear VR ialah perangkat virtual reality berkonsep mobile hasil kolaborasi sang raksasa asal Korea Selatan itu dengan perusahaan spesialis VR yang dirintis oleh Palmer Luckey dan Brendan Iribe. Headset tersebut telah melewati dua kali periode perilisan, pertama di Desember 2014, lalu pada Maret 2015. Dan kini generasi ketiga rencananya siap meluncur. Continue reading Samsung Gear VR Baru Lebih Ringan dan Lebih Murah

Ini Dia Crescent Bay, Varian Prototype Teranyar Headset VR Oculus Rift

Di waktu bersamaan dengan Tokyo Game Show 2014, Oculus mengadakan konfrensi virtual reality pertama, Oculus Connect. Dalam acara itu, mereka merangkul para teknisi ahli, desainer dan talenta kreatif di seluruh dunia untuk berkolaborasi demi menyajikan pengalaman VR terbaik. Tapi tim Oculus juga sudah menyiapkan sebuah kejutan tak terduga. Continue reading Ini Dia Crescent Bay, Varian Prototype Teranyar Headset VR Oculus Rift

Ingin Lebih Memahami Virtual Reality? Oculus Segera Adakan Konferensi Oculus Connect

Istilah virtual reality pertama kali dipopulerkan oleh perusahaan VPL Research pimpinan Jaron Lanier di tahun 1980-an, namun headset VR sendiri sudah pernah dibuat sejak tahun 1968. Menariknya, butuh 40 tahun lebih hingga ide revolusioner ini bisa sampai ke tangan kita. Tapi bahkan dengan waktu selama itu, dunia VR masih menjadi misteri. Continue reading Ingin Lebih Memahami Virtual Reality? Oculus Segera Adakan Konferensi Oculus Connect