OPPO Resmi Luncurkan ColorOS 7 dengan Seabrek Pembaruan dari Segi Visual, Fungsionalitas dan Performa

Lewat sebuah event di India, OPPO resmi merilis ColorOS 7 untuk pasar internasional. Seperti yang sudah bisa ditebak, ColorOS 7 yang berbasiskan Android 10 ini hadir mengusung seabrek pembaruan, baik dari segi visual, fungsionalitas, maupun performa. OPPO bahkan tidak segan menyebutnya sebagai salah satu update terbesar yang pernah mereka luncurkan.

Dari segi estetika, ColorOS 7 semakin menyempurnakan filosofi Infinite Design lewat tampilan yang terkesan ringan. Ringan yang dimaksud di sini adalah yang bisa membantu menyamankan mata. Jadi kalau dibandingkan dengan versi sebelumnya, palet warna ColorOS 7 akan terasa sedikit lebih pucat, dimaksudkan supaya mata pengguna tidak cepat lelah selama menggunakan perangkat.

OPPO ColorOS 7

Sesuai tema yang diangkat Android 10, Dark Mode menjadi salah satu fitur unggulan ColorOS 7. Istimewanya, OPPO mengklaim Dark Mode pada ColorOS 7 dapat diterapkan di semua aplikasi, bukan cuma aplikasi bawaan sistem saja. Bahkan aplikasi-aplikasi pihak ketiga yang belum di-update pun disebut bisa tampil dalam warna serba gelap di ColorOS 7.

Mengapa Dark Mode begitu penting? Karena selain lebih nyaman di mata selagi perangkat digunakan di malam hari, Dark Mode juga dapat membantu menghemat konsumsi baterai. Kalau menurut klaim OPPO, daya yang dihemat bisa mencapai angka 38%.

OPPO ColorOS 7

Detail-detail kecil pun tidak luput dari perhatian OPPO, seperti misalnya opsi kustomisasi ukuran icon aplikasi. OPPO juga telah merancang customized icon untuk sejumlah aplikasi pihak ketiga yang populer sehingga tampilannya tetap senada dengan tema keseluruhan. Lebih lanjut, OPPO juga telah menggandeng studio produksi audio asal Denmark, Epic Sound, guna merancang beragam sound effect bawaan ColorOS 7.

Dari segi fungsionalitas, ColorOS 7 menghadirkan sejumlah penyempurnaan pada aplikasi kamera. Fitur AI Beautification misalnya, telah diperbarui agar dapat menangkap detail-detail bagian wajah dengan lebih baik, sekaligus menghasilkan skin tone yang lebih alami. ColorOS 7 juga mengemas sebuah aplikasi baru bernama Soloop, yang dirancang untuk memudahkan pengguna mengedit video-video pendek dengan format yang ideal untuk media sosial.

OPPO ColorOS 7

Lebih dalam lagi soal fungsionalitas, tepatnya dari segi keamanan, ColorOS 7 turut dilengkapi fitur yang dapat mencegah aplikasi pihak ketiga mengakses data-data pribadi yang tersimpan di perangkat. Fitur keamanan ini juga merupakan salah satu aspek yang dikedepankan Android 10.

Lanjut ke bidang performa, ColorOS 7 diklaim dapat memaksimalkan pemakaian RAM hingga 40 persen lebih baik, dan secara keseluruhan sistemnya diestimasikan 30 persen lebih responsif. Contoh yang spesifik adalah proses membuka aplikasi, yang diklaim akan terasa 25% lebih cepat, demikian pula animasi-animasi di sekujur sistem yang terasa mulus.

OPPO ColorOS 7

Untuk urusan gaming, ColorOS 7 menawarkan respon sentuhan yang lebih baik, tidak ketinggalan pula peningkatan frame rate secara rata-rata. Semua ini dimungkinkan berkat manajemen resource yang lebih baik, serta kemampuan sistem untuk memprioritaskan aplikasi-aplikasi yang sedang berjalan ketimbang yang ada di background.

Perilisan ColorOS 7 sendiri dijadwalkan berlangsung secara bertahap. Yang akan kebagian jatah lebih awal menjelang pergantian tahun ini adalah OPPO Reno, Reno 10x Zoom, dan Reno Ace. Sisanya akan menyusul tahun depan, dan ColorOS 7 juga akan tersedia di beberapa ponsel Realme.

Sumber: NDTV dan GSM Arena.

OPPO Terus Kuasai Penjualan Smartphone Tanah Air Sampai Kuartal Ketiga 2019

Empat bulan lalu, Canalys merilis data yang cukup mengejutkan terkait pangsa pasar smartphone di tanah air. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, OPPO berhasil menguasai pangsa pasar ponsel di Indonesia, merebut posisi nomor satu yang selama ini dipegang oleh Samsung.

Lebih mengejutkan lagi, hasil temuan Canalys itu ternyata berbeda jauh dari hasil riset Counterpoint untuk periode yang sama, yang masih mencatatkan Samsung sebagai penguasa pasar smartphone di Indonesia. Lalu mana yang lebih bisa kita percaya? Daripada membahas yang sudah lewat, lebih baik kita meninjau hasil riset untuk kuartal ketiga, dan kebetulan kali ini sumber datanya bertambah satu, yakni IDC.

Indonesia smartphone market share Q3 2019 - IDC

Seperti yang bisa kita lihat pada gambar, lima pabrikan smartphone dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia versi IDC adalah, sesuai urutannya: OPPO, Vivo, Samsung, Realme, dan Xiaomi. Sebagian besar dari angka 26,2% yang dicatatkan OPPO berasal dari penjualan di segmen low-end dan mid-range.

Samsung di urutan ketiga dinilai kehilangan banyak pangsa pasar akibat deretan ponsel seri Galaxy A baru yang datang terlalu cepat, hanya terpaut beberapa bulan dari masing-masing pendahulunya. Juga menarik adalah Xiaomi, yang disebut penjualannya menurun akibat perangkat yang didistribusikan melalui jalur non-resmi.

Indonesia smartphone market share Q3 2019 - Canalys

Data estimasi versi IDC ini cukup mirip dengan versi Canalys, yang juga mencatatkan OPPO di posisi pertama. Bedanya, Canalys menempatkan Xiaomi di peringkat kedua, dan saya menduga mereka mengikutsertakan penjualan unit-unit Xiaomi non-resmi, sehingga persentasenya pun berbeda jauh dari yang dicatatkan IDC.

Untuk Samsung, raksasa Korea Selatan itu sama-sama menduduki posisi ketiga baik di data versi IDC maupun Canalys. Juga menarik untuk disorot adalah pertumbuhan tahun demi tahun (YoY growth) Vivo yang cukup signifikan di angka 74%. Kemungkinan besar kontributor utamanya adalah Vivo Z1 Pro, yang boleh dibilang berhasil menaikkan kelas Vivo ke segmen mid-range.

Indonesia smartphone market share Q3 2019 - Counterpoint

Terakhir, ada riset periode yang sama dari Counterpoint. Estimasi mereka rupanya berbeda sendiri, dengan Samsung yang masih menduduki posisi pertama, dan OPPO di posisi ketiga. Seperti yang bisa kita lihat pada tabel di atas, selisih angkanya memang tidak terlalu jauh antara Samsung, Xiaomi dan OPPO selaku tiga besar versi Counterpoint.

Terlepas dari itu, yang tidak bisa diragukan atau didebatkan adalah fakta bahwa brand asal Tiongkok benar-benar semakin mendominasi penjualan smartphone di tanah air. Kalau tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin tahun depan ketiga pusat riset ini menyimpulkan hal yang sama, bahwa Samsung bukan lagi pabrikan ponsel nomor satu di Indonesia.

 

[Review] OPPO Reno2: Perekam Video dan Gimbal Dalam Sebuah Smartphone Kencang

OPPO memang merupakan salah satu vendor asal Tiongkok yang berani untuk mengeluarkan perangkat premium dan flagship mereka di Indonesia. Setelah meluncurkan Reno 10x Zoom yang memiliki kamera, yang menurut saya, memukau, OPPO kembali mengeluarkan perangkat baru bernama Reno2. Reno2 bukan penerus Reno 10x Zoom, namun penerus Reno pertama.

OPPO RENO2

OPPO pun sempat mengajak saya jalan-jalan menelusuri Bromo dan Batu. Anda dapat melihat perjalanan saya pada tautan berikut ini. Namun pada saat itu saya belum menceritakan seberapa kencang perangkat yang satu ini. Hanya keandalan kameranya yang sudah terbukti cukup mengguncangkan para perangkat yang ada di atas 10 juta rupiah.

OPPO Reno2 memiliki spesifikasi sebagai berikut

OPPO Reno2
SoC Snapdragon 730G
CPU 2×2.2 GHz Kryo 470 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver
GPU Adreno 618
RAM 8 GB
Internal 256 GB
Layar 6,5 inci AMOLED 2400 x 1080 Gorilla Glass 6
Dimensi 160 x 74.3 x 9.5 mm
Bobot 189 gram
Baterai 4000 mAh
Kamera 48 MP/12MP, 13 MP Wide, 8 MP Macro, 2MP depth, 16 MP selfie
OS Android 9 Pie ColorOS 6.1

Untuk hasil CPU-Z dan Sensor Box adalah sebagai berikut

Oleh karena kemampuan kameranya sudah saya bahas pada artikel jalan-jalan ke Bromo bersama OPPO, kali ini yang akan dibahas adalah desain serta kinerjanya. Hal ini dikarenakan hasil kameranya akan sama walaupun firmware baru sudah keluar yang hanya menambahkan Dark Mode saja.

Dan ingat, penulisan nama perangkat ini adalah OPPO Reno2 bukan Reno [spasi] 2.

Unboxing

Seperti inilah yang ditemukan didalam paket penjualan OPPO Reno2

OPPO RENO2 - Unboxing

Desain

Jika Anda sudah pernah melihat desain dari OPPO Reno 10x Zoom, mungkin akan sedikit menemukan perbedaannya dengan OPPO Reno2. Pada bagian belakangnya OPPO menggunakan bahan kaca kuat Gorilla Glass 5 yang sudah terbukti (oleh saya sendiri) bertahan jatuh pada ketinggian satu meter. Warna yang saya dapatkan bernama Sunset Pink.

OPPO RENO2 - Atas

Resolusi yang dimiliki oleh OPPO Reno2 sedikit lebih tinggi dari Reno 10x Zoom, yaitu 2400×1080. Layarnya memang terlihat lebih panjang karena memiliki rasio 20:9. Selain itu, OPPO juga sudah memasangkan Gorilla Glass terbaru dari Corning, yaitu versi ke 6, yang lebih tahan benturan lagi dari versi sebelumnya. Rasio layar berbanding badannya juga cukup besar, yaitu 93,1%.

Walaupun OPPO memiliki paten untuk macam-macam layar berponi, OPPO Reno2 tidak menggunakan paten tersebut. Layarnya dengan penuh menutupi hampir seluruh bagian depannya. Layar ini juga telah ditempelkan lapisan penahan goresan, sehingga pengguna tidak lagi harus membelinya secara terpisah. OPPO pun menggunakan kamera mekanik dengan resolusi 16 MP yang akan muncul pada bagian atasnya saat dibutuhkan.

OPPO RENO2 - Kiri

Pada bagian belakang OPPO Reno2 dapat ditemukan empat buah kamera lengkap dengan LED Flash. NFC pun juga hadir pada Reno2. Untuk sensor sidik jarinya terletak di bawah layar dan memiliki tingkat respon yang sangat baik.

Pada bagian kanannya dapat ditemukan tombol power untuk menyalakan dan mematikan perangkat. Pada bagian kirinya dapat ditemukan slot SIM dan microSD (hybrid) serta tombol volume naik dan turun. Di bagian atasnya terdapat microphone kedua dan modul kamera mekanik. Di bagian bawahnya dapat ditemukan port Audio 3.5mm, USB-C, speaker, dan microphone.

OPPO RENO2 - Kanan

Sistem operasi yang digunakan oleh Reno2 adalah Android 9 Pie. Antar muka yang digunakan tentu saja buatan OPPO sendiri, yaitu ColorOS 6.1. Versi OPPO telah meniadakan app drawer, sehingga semua widget dan aplikasi akan hadir di homescreen.

OPPO RENO2 - Bawah

Jaringan LTE

Xiaomi selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Reno2 sendiri mendukung band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), dan 40(2300) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Reno2 menggunakan modem Snapdragon X15 dengan LTE Cat 15 yang mendukung 3 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 800 Mbps.

Kamera

Untuk kamera, kami sudah menjelaskannya pada artikel Jelajah Jatim Park dan Bromo dengan Kamera Smartphone OPPO Reno2. Oleh karena itu, kami akan melompati bagian ini karena semua pengambilan gambar sudah saya lakukan di Bromo dan Jatim Park.

OPPO RENO2 - Kamera Depan

Kekuatan dari OPPO Reno2 memang terlihat jelas pada kameranya. Dengan menggunakan feature Ultra Steady Mode, sepertinya Anda tidak perlu lagi membeli sebuah Gimbal untuk melakukan pengambilan gambar. Saat dimatikan pun, OPPO masih dapat melakukan stabilisasi video dengan sangat baik.

Satu hal yang kami temukan pada saat menggunakan Ultra Steady Mode adalah kadang terdapat sebuah scene yang seperti “lompat” atau terpotong di awal penggunaan. Hal ini tentu bisa diantisipasi dengan memotong bagian tersebut. Mungkin hal ini dilakukan oleh OPPO untuk algoritma agar video dapat stabil dari goyangan.

Untuk kameranya, sepertinya OPPO berhasil membuat Reno2 memiliki kualitas yang kurang lebih sama dengan perangkat di atas 10 juta rupiah. Hasilnya benar-benar bagus dan rendah noise. Dan menurut saya, penggunaan kamera 8 MP untuk kebutuhan makro brilian, karena hasil gambarnya menjadi sangat tajam.

Untuk kamera selfie, mungkin saat mengambil gambar secara bersamaan, pengguna akan melihat bahwa orang yang ada di bagian belakang terlihat sedikit buram. Hal ini memang ciri khas dari penggunaan lensa yang ada pada OPPO. Jadi tergantung di mana fokus kameranya berada.

Pengujian

Perangkat yang satu ini menggunakan Snapdragon 730G yang merupakan perbaikan dari Snapdragon 730. Huruf G yang ada di bagian belakangnya adalah kependekan dari Gaming, sehingga kinerja untuk bermain game  sudah pasti lebih baik.

Pada pengujian kali ini, kami akan menguji dengan menggunakan aplikasi benchmark sintetis dan juga dengan game. Ada satu game yang saya gunakan, yaitu COD Mobile. Game ini saya set pada seting tertinggi dan dalam waktu tertentu kami hitung framerate-nya dengan menggunakan GameBench Pro (http://www.gamebench.net). Saya menguji dengan waktu sekitar 3 jam.

Saat bermain, saya tidak merasakan panas yang berlebih pada bagian belakangnya. Bahkan layarnya terasa sangat responsif sehingga sangat nyaman untuk digunakan. Tentunya, pengguna harus melakukan seting ulang pada tombol layarnya karena sering kali game yang ada menempatkannya terlalu pinggir.

Kali ini saya hadirkan kembali perangkat yang menggunakan cip G90T yang digadang untuk melawan SD730G. Selain itu, SD 845 juga saya hadirkan agar bisa membandingkan kinerjanya. Untuk hasil benchmark sintetisnya adalah sebagai berikut

Untuk hasil benchmark gamingnya adalah sebagai berikut

OPPO Reno2 - Benchmark CoD

Uji Baterai

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Kami tidak menggunakan BatteryXPRT karena algoritma penghemat baterai yang sangat ketat pada ColorOS 6.1 ini.

Pengujian berlangsung selama 13 jam 30 menit pada unit yang kami dapatkan. Setelah baterai habis dan perangkat mati, kami langsung menguji pengisian baterainya. Dengan menggunakan charger bawaan dengan VOOC 3.0, pengisiannya hanya memakan sekitar 1:20 jam saja.

Verdict

Mungkin saat ini banyak konsumen yang bingung saat ingin memiliki perangkat dengan harga tujuh jutaan. Selain alternatifnya bisa dihitung dengan satu tangan, spesifikasi dan feature-nya juga terasa tanggung. Dan masalah inilah yang ternyata bisa dipecahkan oleh OPPO dengan meluncurkan Reno2.

OPPO RENO2 - Belakang

Reno2 menggunakan cip mainstream terkencang dari Qualcomm saat ini memang membuat kinerjanya secara keseluruhan terasa tanpa lag. Didukung dengan baterai yang berkapasitas besar, membuat penggunaannya lebih nyaman lagi. Saat baterai habis, VOOC mampu mengisi penuh baterainya kurang dari satu setengah jam.

Kamera yang dimiliki oleh Reno2 sudah tidak perlu lagi diragukan hasilnya. Jika Anda sudah memiliki Reno2, hilangkan saja pembelian gimbal dari daftar belanja karena Ultra Steady Mode sudah sangat mumpuni dalam menghilangkan guncangan saat mengambil video. Hal ini membuat sebuah kamera saku menjadi seperti teknologi kuno.

Harga Rp. 7.999.000 yang ditetapkan oleh OPPO untuk Reno2 memang membuat tidak semua orang bisa memilikinya. Namun, dengan kelengkapan yang ada membuat harga tersebut tidak terlihat terlalu mahal, kelengkapan yang bahkan ada pada perangkat belasan juta rupiah.

Sparks

  • Hasil kamera bagus
  • Hasil video bagus
  • Kinerja tinggi
  • Responsif
  • Ada NFC
  • Baterai besar
  • Layar Gorilla Glass 6

Slacks

  • Sedikit choppy pada saat menggunakan Ultra Steady Mode
  • Tidak dust dan water resistant

Versi Baru ColorOS Berbasis Android 10 Sudah Bisa Diuji Coba oleh Pengguna OPPO Reno

Kabar gembira bagi para pengguna OPPO Reno, Anda diberi kesempatan untuk menjadi kalangan pertama yang menjajal versi baru ColorOS yang berbasiskan Android 10. Status versi anyarnya ini masih beta, dan itulah mengapa OPPO membatasi kuota pengujinya dalam jumlah beberapa ribu saja.

Seperti yang kita tahu, Android 10 mengemas seabrek fitur baru, dan sebagian besar dapat kita temukan pada ColorOS versi 6.7 ini. Salah satu yang paling dinantikan adalah Dark Mode, yang akan mengubah tampilan sejumlah aplikasi menjadi serba gelap sehingga jauh lebih nyaman di mata, terutama di malam hari.

Pada ponsel dengan layar AMOLED seperti OPPO Reno, Dark Mode juga bisa membantu menghemat konsumsi baterai. Ini dikarenakan pada panel AMOLED, sebagian besar pixel-nya tidak perlu menyala ketika menampilkan warna gelap. Tidak menyala berarti tidak mengonsumsi daya, itulah mengapa Dark Mode disebut dapat membantu meningkatkan efisiensi baterai.

ColorOS Trial Android 10

Fitur lain Android 10 yang hadir di ColorOS adalah navigasi gesture sebagai pengganti atas tombol navigasi virtual yang ada di bagian bawah layar. Menggantikan tombol Back adalah gesture mengusap dari sisi kiri layar, sedangkan mengusap dari bawah layar akan memberikan efek yang sama seperti tombol Home.

Untuk membuka jendela seluruh aplikasi yang terbuka, ada gesture mengusap hingga sepertiga layar dari bagian bawah. Sejauh pengetahuan saya, Android 10 yang terdapat di lini Google Pixel dilengkapi opsi untuk menonaktifkan gesture bagi pengguna yang lebih nyaman menggunakan tombol navigasi virtual, dan opsi yang sama semestinya juga tersedia pada ColorOS.

ColorOS Trial Android 10

Android 10 juga hadir membawa fitur Digital Wellbeing, yang pada dasarnya dirancang untuk membantu mengurangi ketergantungan pengguna akan perangkatnya. Di ColorOS, fungsinya pun sama, yakni supaya pengguna bisa melihat seberapa sering mereka memeriksa ponsel dan menggunakan aplikasi-aplikasi tertentu.

Lebih spesifik lagi, ada fitur bernama Wind Down yang dapat mengingatkan pengguna untuk mematikan perangkat di malam hari dengan mengatur opsi jadwal tidur. Terakhir, ColorOS berbasis Android 10 juga menghadirkan pengaturan privasi yang lebih lengkap, khususnya pengaturan akses lokasi untuk tiap-tiap aplikasi.

Bagi yang tertarik mencoba, Anda bisa mengunduh update-nya melalui menu software update seperti biasa dan memilih versi percobaannya. Untuk pengguna Reno10x Zoom dan Reno2, update-nya baru akan menyusul di penghujung tahun nanti.

Fokus di Videografi, OPPO Reno2 Mulai Dijual

Dirilis pertama kali pada tanggal 8 Oktober 2019, OPPO pada tanggal 31 Oktober 2019 menggelar acara penjualan perdana untuk Reno2 di Promenade Lumina Atrium, Mall Central Park Jakarta. Sebelumnya Reno2 bisa dipesan secara pre-order dari tanggal 8 sampai 30 Oktober dengan harga Rp7.999.000.

Nah yang menarik dari Reno2 adalah pergeseran fokus OPPO dari fotografi ke videografi. Bisa dibilang Reno2 merupakan smartphone pertama OPPO yang ditujukan untuk para content creator.

PSX_20191101_130013

“Tantangan kami adalah merubah mindset dari kamera depan untuk selfie yang sudah melekat di brand OPPO, ke kamera belakang (fotografi), dan akhirnya ke video. Mulai dari sekarang OPPO akan concern pada videografi smartphone,” ujar PR Manager OPPO Indonesia Aryo Meidianto.

Sebagai ‘smartphone for videografer‘, setidaknya terdapat enam aspek unggulan dari Reno2. Seperti fitur 5X Hybrid Zoom yang bisa digunakan di mode foto maupun video, serta video bokeh yang tak hanya mengandalkan software tapi juga hardware NPU dedicated.

PSX_20191101_130023

Konfigurasi kameranya sendiri, Reno2 mengandalkan kamera utama 48MP dengan sensor Sony IMX586 (OIS). Kemudian ada 8MP dengan lensa wide-angle 116 derajat, 13MP dengan lensa telephoto, dan 2MP dengan lensa black & white.

Selanjutnya sistem stabilization yang disebut ‘ultra steady video‘, dengan fitur ini penonton kalian tidak akan kabur gara-gara pusing melihat video yang gerakannya kayak gempa bumi. Untuk meredam goncangan, Reno2 menggunakan sensor gyroscope dengan frekuensi 800Hz yang dua kali lebih besar dibanding yang ada di kebanyakan smartphone.

PSX_20191101_130036

Tidak hanya itu, Reno2 juga dibekali double anti shake dengan optical image stabilization (OIS) dan sekaligus electronic image stabilization (EIS). Sistem stabilization ini bisa digunakan pada resolusi 1080p 30/60fps, video 4K belum didukung fitur tersebut.

Kualitas suaranya juga didukung dengan fitur audio zoom dan audio focus. Setelah Anda merekam video, Anda bisa langsung mengedit video tersebut di smartphone menggunakan aplikasi smart video editor SOLOOP yang saat ini tersedia secara ekslusif di Reno2.

PSX_20191101_130018

Pada first sale event Reno2, OPPO juga menghadirkan seorang YouTuber traveling yakni Kevin Hendrawan yang sudah menggunakan Reno2 bahkan sebelum smartphone ini resmi diluncurkan. Menurutnya berkat fitur ultra steady video ini, tinggal bawa jalan dan langsung record – hasilnya sudah seperti menggunakan gimbal. Kevin juga menceritakan bagaimana pengamalannya menggunakan aplikasi SOLOOP.

Kalau konsepnya ialah editing di smartphone – yang biasa dilakukan adalah editing cepat. Laptop tentunya masih menjadi perangkat utama untuk mengedit video yang berat, tapi kalau yang ditargetkan ialah waktu – pakai SOLOOP bisa cepat-cepat upload. Yang jelas dengan smartphone ini, kita bisa langsung bikin konten dan tidak usah memperdulikan faktor teknis,” ungkap Kevin Hendrawan.

Hasil Penjualan OPPO Reno2

PSX_20191101_130027

Untuk penjualan Reno2, smartphone ini mendapatkan respon positif dari konsumen di Indonesia, terutama di kota Jakarta. Uniknya warna baru Luminous Black 3 kali lebih banyak dibandingkan dengan Sunset Pink yang memang disajikan untuk kaum hawa.

Jakarta dan Surabaya menjadi kota yang mengukir pemesanan terbanyak perangkat OPPO Reno2, memang target pasar perangkat Reno2 ini kebanyakan berada di kedua kota ini, yakni konten kreator,” tambah Aryo.

PSX_20191101_130115

Saya juga sempat mewawancarai salah satu pembeli pertama Reno2 pada first sale event Reno2 kemarin. Adalah Wicianto Zen atau panggil saja Anto, ia menggunakan smartphone OPPO F9 dan sebelumnya lagi menggunakan OPPO Find 7.

“Alasan saya membeli Reno2 ialah karena fitur fast charging dan NFC yang sempat hilang pada OPPO F9 kembali ada di Reno2. Selain itu, Reno2 juga sesuai dengan kebutuhan karena saya juga merupakan seorang fotografer wedding dan juga sekaligus bermain video,” ujar Anto.

Adapun untuk dapur pacunya Reno2 hadir dengan chipset Qualcom Snapdragon 730G, didukung RAM 8GB LPDDR4X dan penyimpanan internal UFS 2.1 sebesar 256GB. Perangkat ini juga dilengkapi dengan NFC dan Bluethooth 5.0. Reno2 memiliki baterai besar 4000 mAh yang dilengkapi dengan pengisian daya cepat, VOOC 3.0, perangkat dapat di isi penuh dalam waktu 80 menit.

Jelajah Jatim Park dan Bromo dengan Kamera Smartphone OPPO Reno2

Saat ini sepertinya tidak banyak vendor yang “berani” membawa perangkat premiumnya ke Indonesia. Mungkin, mereknya bisa kita hitung dengan jari. Salah satu yang berani meluncurkan perangkat premium di Indonesia adalah OPPO. Dengan Reno2, OPPO memiliki jagoan baru pada pangsa pasar premium di harga Rp. 7.999.000.

OPPO Reno2 - Extra

Seperti biasa, OPPO mengundang Dailysocial untuk menjajal kamera dari perangkat barunya, Reno2. Kali ini, OPPO membawa saya ke daerah Jawa Timur, khususnya daerah Batu dan Bromo. Acara ini dihadiri oleh total 31 orang yang terdiri dari media terpilih dan Youtuber-youtuber kondang.

Dan pada acara yang diselenggarakan pada tanggal 23-25 Oktober 2019 yang lalu tersebut, Aryo Meidianto selaku PR Manager dari OPPO Indonesia kembali memperkenalkan Reno2. OPPO Reno2 sendiri sudah menggunakan ColorOS versi 6.1 berbasis Android Pie. Berikut adalah beberapa poin keunggulan dari smartphone OPPO Reno2.

Teknologi Kamera: 5x Hybrid Zoom

Pada acara tersebut, Aryo pun menjelaskan mengenai teknologi dari kamera yang ada pada Reno2. Hal pertama yang dikemukakan adalah Reno2 memiliki teknologi 5x Hybrid Zoom. Hal tersebut didapat dari kamera 48 MP yang menggunakan sensor Sony IMX 586 bukaan f/1.7 serta kamera Telephoto yang memiliki resolusi 13 MP. Tidak hanya itu, Aryo mengatakan bahwa Hybrid Zoom juga didapatkan dengan kamera 8MP Macro/Wide Angle serta 2MP portrait. Jadi, untuk mengambil Hybrid Zoom, Reno2 akan menggunakan keempat kameranya.

Hybrid Zoom sendiri akan secara otomatis dilakukan pada saat zoom yang dilakukan melebihi lensa telephotonya, yaitu 3,2x. Jadi, zoom 3,3x sampai 5x akan menggunakan teknologi Hybrid Zoom. Setelah itu, dari zoom 5x sampai dengan 20x akan menggunakan zoom digital.

Pada gambar di atas secara berurutan: tanpa zoom, zoom 2x, hybrid zoom 5x, zoom digital 10x, dan zoom digital 20x.

Ultra Steady Video

Ultra Steady Video merupakan feature dari Reno2 yang bakal membuat video menjadi sangat stabil pada saat terjadi guncangan. Hal ini dapat dicapai dengan menggabungkan dua teknologi yang sudah ada, yaitu Electronic Image Stabilization (EIS) dan Optical Image Stabilization (OIS). OIS menggunakan magnet untuk membuat kamera lebih stabil dan EIS menggunakan data dari Gyroscope.

Pada Reno2, ternyata ada yang berbeda dari perangkat Android lainnya. Gyroscope yang digunakan pada Reno2 ternyata memiliki frekuensi 800 MHz, yang tercepat saat ini. Perangkat-perangkat lainnya saat ini kebanyakan masih menggunakan Gyroscope dengan frekuensi 400 MHz ke bawah. Hal ini tentunya akan membuat data pergerakan lebih akurat diterima oleh API EIS.

Selain dengan menggunakan OIS dan EIS, OPPO juga menggunakan teknologi pengambilan gambar dengan resolusi 1080P dan frame rate 60 fps. Gabungan ketiganya akan menjamin bahwa video yang diambil akan bebas dari guncangan yang membuat pusing saat ditonton.

Ultra Dark Mode

Jika semua perangkat smartphone saat ini hanya memiliki mode malam saja, OPPO sudah mengimplementasikan Ultra Dark Mode pada Reno2. Mode ini ternyata lebih agresif dibandingkan dengan mode malam biasanya.

Mode ini akan aktif secara otomatis pada saat kondisi cahaya ada dibawah 5 Lux. Untuk informasi saja, 1-3 Lux sama dengan cahaya dari satu buah lilin. Layar TV berwarna saat ini memiliki 80 Lux.

OPPO menggunakan algoritma tersendiri untuk mendeteksi keadaan di sekitarnya. Selain itu, OPPO juga menggunakan NPU untuk meningkatkan pencahayaan pada gambar dan AI untuk mengurangi noise yang dihasilkan.

Video Bokeh

Yang lain dari OPPO Reno2 adalah kemampuannya untuk menghasilkan video bokeh. Tidak hanya di kamera utamanya, feature yang satu ini juga dapat digunakan pada kamera depannya. Jadi semua video yang menggunakan feature ini akan secara otomatis memiliki latar belakang yang buram.

Feature ini juga dapat dilihat secara langsung melalui layar smartphone tersebut. Perangkat ini juga bakal melakukan penyesuaian untuk memburamkan latar belakangnya secara live. Bahkan, kameranya mampu mendeteksi kehadiran lebih dari satu orang, sehingga orang lainnya tidak akan ikut-ikut menjadi buram.

SoLoop Smart Video Editor

OPPO juga sudah menyematkan sebuah aplikasi editor video pada perangkat Reno2. Aplikasi tersebut bernama SoLoop. Jadi, daripada harus mengeluarkan uang untuk membeli lagi aplikasi editor video, OPPO sudah menyediakannya untuk para pembuat konten.

Ultra Macro Mode

Terakhir adalah mode makro, untuk mengambil gambar dari dekat. Berbeda dengan beberapa perangkat lain yang memiliki kamera 2 MP untuk makro, OPPO Reno2 malah menyematkan resolusi 8 MP yang bisa digunakan untuk makro mau pun wideangle.

Mode makro yang dimiliki oleh Reno2 dapat mengambil gambar sampai sedekat 2,25 cm, dibandingkan 4 cm perangkat lainnya. Dan dengan menggunakan resolusi 8 MP, tentu saja gambarnya akan menjadi lebih tajam dan lebih bebas noise.

Pengalaman menggunakan

Tempat pertama yang didatangi oleh rombongan OPPO adalah Dino Mall Jatim Park 3 yang berada di daerah Batu. Tempat ini sangat baik untuk mencoba kamera utama dari Reno2 untuk mengambil gambar dan juga video. Oleh karena cuaca cukup mendukung (baca: super panas), kami pun mengambil beberapa foto di dalam mau pun luar ruangan.

Oleh karena waktu yang diberikan OPPO pada hari itu sampai menjelang malam, jadi saya pun bisa sekalian mencoba mode malam dari Reno2. Pada saat siang hari, menggunakan resolusi 48 MP akan membuat gambar yang diambil akan menjadi lebih baik. Banyak detail yang terambil pada saat mengambil gambar dalam berbagai posisi.

Menggunakan wideangle akan menjadi was-was bagi beberapa perangkat. Hal tersebut karena kamera wideangle sering menjadi “anak tiri” yang bisa mengambil gambar dengan noise tinggi serta tidak tajam. Akan tetapi, OPPO sepertinya belajar dari pengalaman sehingga tidak satu pun hasil foto yang tidak tajam.

Pada saat malam hari, waktunya menggunakan fungsi Ultra Night Mode yang menjadi salah satu poin penjualan Reno2. Semenjak pertama kali diperkenalkan, mode ini memang sudah menjalankan fungsinya dengan baik. Dan pada Reno2, hal tersebut sudah ditingkatkan lagi sehingga hasil pengambilan gambarnya sangat baik.

Paginya, kami mengadakan perjalanan ke gunung Bromo. Kami pun mengejar terbitnya matahari diufuk timur. Sayang memang, awan menghalangi matahari pada saat terbit, sehingga kami tidak mendapatkan momennya. Akan tetapi, kamera dari Reno2 dapat diandalkan untuk mengambil langsung sang matahari di antara dua gunung. Hasilnya? Prima!

Dari hasil yang ada, cukup menyimpulkan bahwa OPPO Reno2 mampu mengambil gambar dan video dengan sangat baik. Dan hasil seperti ini didapat dengan perangkat yang mereka jual dengan harga Rp. 7.999.000 “saja”. Yup, karena dengan harga tersebut, konsumen bisa mendapatkan smartphone yang dapat mengambil gambar setara dengan perangkat di harga Rp. 10 juta ke atas.

Pada saat mengambil video, saya pun mencoba mengambil gambar dengan dan tanpa Ultra Steady Video. Entah apakah ada bug atau memang EIS/OIS yang digunakan pada Reno2 sangat baik, pada saat feature tersebut dimatikan, Reno2 masih dapat mengambil video dengan sangat stabil. Hal tersebut saya ambil pada saat menaiki kuda menuruni gunung Bromo. Tidak ada goyang sama sekali pada saat mengambil video! Keren!!

Sayangnya, SoLoop pada perangkat saya tidak mendapatkan update, sehingga fungsinya masih sangat terbatas. Untungnya, dengan memindahkan apk dari perangkat lain dapat mengatasi masalah ini. Namun, saya pribadi masih menyukai editor pihak ketiga seperti Filmora karena memiliki feature yang jauh lebih lengkap.

OPPO pun meminjamkan unit Reno2 kepada saya untuk diuji lebih mendalam. Tentunya, perangkat yang menggunakan SoC Snapdragon 730G ini akan segera saya uji untuk mengetahui seberapa baik kinerjanya. Oh ya, OPPO pun sempat mengadakan lomba game CoD Mobile secara kecil-kecilan.

Hasilnya? Kami semua dapat bermain dengan sangat nyaman. Layar yang tidak kesat namun tidak terlalu licin membuat aiming lebih nyaman. Bermain 2-3 kali pada seting rata kanan juga tidak membuat perangkat ini panas, hanya sedikit hangat.

So, tunggu ya artikel OPPO Reno2 berikutnya 🙂

 

OPPO Gelar Penjualan Perdana Reno2 F Serentak di Lima Kota

Setelah dirilis pada tanggal 8 Oktober 2019, OPPO hari ini (19/10/2019) menggelar acara penjualan perdana untuk smartphone Reno2 F di OPPO Store Mall Ambassador. Selain di Jakarta, first sale event Reno2 F juga diselenggarakan serentak di lima kota yaitu Surabaya, Medan, Bali, dan Bekasi.

Sebelumnya Reno2 F dapat dipesan secara pre-order dari tanggal 8 sampai 17 Oktober 2019 seharga Rp5.399.000 dengan konfigurasi RAM 8GB dan storage 128GB. Sementara, untuk penjualan perdana Reno2 akan menyusul pada 31 Oktober.

Reno2 F merupakan perangkat baru OPPO pada segmen pasar Rp5 jutaan. Sebelumnya sejak generasi pertama, Reno series dikategorikan sebagai perangkat premium high end OPPO yang dijual pada rentang harga Rp8 juta hingga Rp13 juta,” ungkap PR Manager OPPO Indonesia Aryo Meidianto.

PSX_20191019_221911

Jika dilihat secara penjualan, pasar Reno2 F yang merupakan pasar baru bagi OPPO ini ternyata tiga kali lipat lebih besar dibandingkan pasar Reno generasi pertama. Kenapa bisa lebih besar ada banyak faktor yang memengaruhi, diantaranya karena Reno2 F pertama kalinya membawa quad camera. Serta, mewarisi sejumlah fitur yang ada pada Reno series generasi pertama yang lebih mahal ke harga Rp5 jutaan. Untuk penjualan Reno2 F, Jakarta masih menjadi satu dari lima kota penyumbang terbesar penjualan Reno2 F di Indonesia.

Reno2 F sendiri tersedia dalam pilihan warna Lake Green dan Sky White. Respon terhadap warna Lake Green ini sedikit lebih besar dibanding Sky White, yakni 53 persen. Warna hijau yang sudah dimulai dari Reno series tampaknya sudah menjadi ciri khasnya OPPO.

PSX_20191019_221920

Untuk di Jakarta, event dimulai dengan siaran live di Instagram bersama PR Manager OPPO Indonesia Aryo Meidianto dan YouTuber GadgetIn. Mereka mengurai fitur-fitur yang dimiliki oleh Reno2 F dan menjawab langsung beberapa pertanyaan dari penonton. Buat yang masih mencari informasi mengenai Reno2 F, besok juga masih ada siaran live bersama dengan YouTuber GadgeTalk dan Arrinish.

Reno2 F sendiri ditujukan untuk para early content creator, mereka yang membuat konten untuk media sosial. Serta, orang-orang yang memiliki ketertarikan dengan desain. Desain Reno2 F memang unik, di mana OPPO meletakkan empat buah kamera belakang di bawah lapisan Gorilla Glass 5 dan kamera pop up rising camera 16MP.

Reno2 F telah dilengkapi dengan tiga sertifikasi dari TÜV Rheinland, meliputi safety charging VOOC Flash Charge 3.0, five-star gaming device yang menandakan smartphone ini nyaman untuk bermain game, dan eye protection.

PSX_20191019_221904

Di acara penjualan perdana untuk Reno2 F, saya juga berkesempatan mewawancara pembeli pertama Reno2 F di Jakarta. Namanya Lucky Pratama dan alasan ia memilih Reno2 F adalah karena aspek kameranya.

“Ini pertama kalinya saya pakai OPPO, saya dapat beberapa masukan kalau kamera smartphone OPPO jauh lebih bagus. Makanya saya penasaran, pas kemarin ada teman beli dan ditawarin ada pre-order, ya udah saya coba. Saya banding-bandingkan di internet kelihatannya memang lebih bagus makanya saya pingin coba,” ujar Lucky Pratama.

Selain aspek kamera yang sudah ada empat di belakang, ia juga mengatakan bahwa besaran RAM 8GB menjadi fitur menarik lainnya. Sebab, biasanya ia menggunakan smartphone dalam jangka waktu yang lama.

Spesifikasi lainnya Reno2 F mengusung layar AMOLED 6,5 inci beresolusi 1080×2340 piksel dalam rasio 19.5:9. Smartphone Android 9.0 Pie dengan ColorOS 6.1 ini memiliki fingerprint under display, ditenagai chipset Mediatek Helio P70, dan baterai 4.000 mAh.

Pada penjualan perdana ini, OPPO juga melakukan kolaborasi awal dengan Call of Duty Mobile. Sebagai langkah awal OPPO telah menggelar kompetisi CoD Mobile di Surabaya yang pertama kali di Indonesia dengan perangkat yang diakui kerja samanya. Di mana diikuti oleh 100 player atau 20 team.

Saya agak berjuang untuk mendapatkan izin dari Activision terutama, sebagai pemegang merek dari Call of Duty. Kedepannya akan banyak kerja sama yang akan dijalankan bersama CoD Mobile,” tutup Aryo.

 

Ultah Realme Pertama: Smartphone Apa Saja yang Telah Dirilis?

Tanggal 9 Oktober mungkin merupakan sebuah momen yang penting bagi Realme. Pasalnya, pada tanggal 9 Oktober 2018 lalu, Realme pertama kali meluncurkan smartphone mereka di Indonesia. Dan pada tanggal 9 Oktober 2019 lalu, Realme merayakan tepat satu tahun umur mereka di Indonesia dan diselenggarakan pada restoran Plataran Menteng, Jakarta.

Realme pertama kali diperkenalkan dengan membawa nama OPPO. Dulu, OPPO pernah meluncurkan perangkat dengan nama OPPO Real. Itulah cikal bakal merek Realme menjadi kenyataan. Pada akhirnya, Realme pun berpisah dengan OPPO dengan membangun brand mereka sendiri.

Realme pertama meluncurkan perangkat dengan nama Realme 1. Namun perangkat ini tidak diluncurkan di Indonesia. Lalu apa saja yang diluncurkan oleh Realme di Indonesia? Berikut adalah perangkat-perangkatnya yang diluncurkan di Indonesia.

9 Oktober 2019: Realme 2, Realme 2 Pro, dan Realme C1

 

Realme 2 feat

Tidak tanggung-tanggung, pertama kali Realme memperkenalkan diri di Indonesia dengan langsung meluncurkan tiga perangkat. Ketiganya adalah Realme C1 untuk entry level, Realme 2 untuk mainstream, dan Realme 2 Pro untuk kelas mainstream dan atasnya.

Realme 2 dan Realme C1 masing-masing menggunakan system-on-chip Snapdragon 450. Sedangkan Realme 2 Pro menggunakan system-on-chip Snapdragon 660.  Realme 2 Pro juga perangkat pertama yang menggunakan poni dengan model Waterdrop.

Realme 2 dan C1 pun juga menggunakan baterai berkapasitas sama, 4230 mAh. Sedangkan Realme 2 Pro menggunakan kapasitas yang lebih rendah, 3500 mAh. Harga yang ditawarkan pun juga sangat menarik sehingga tidak heran jika perangkatnya booming di pasar Indonesia. Selengkapnya bisa Anda baca pada tautan yang satu ini.

10 Desember 2018: Realme U1

 

Realme U1

Hanya berselang dua bulan saja, Realme kembali mengagetkan pasar Indonesia dengan perangkat baru. Realme meluncurkan perangkat dengan kode U1, yang khusus dibuat untuk mereka yang gemar melakukan swafoto. Tidak tanggung-tanggung, kamera depannya menggunakan sensor Sony IMX 576.

Realme U1 menggunakan SoC Mediatek Helio P70 yang mereka klaim bisa lebih baik dibandingkan dengan Realme 2 Pro. Kelas yang dituju sepertinya juga sama dengan Realme 2 Pro, karena memiliki rentang harga yang mirip.

Peluncuran Realme U1 juga bersamaan dengan pengumuman perubahan logo dari perusahaan asal Tiongkok ini. Selain itu, mereka juga mengumumkan bahwa saat itu, Realme sudah tidak lagi di bawah OPPO. Dengan kata lain, Realme sudah menjadi sebuah perusahaan sendiri!

12 Maret 2019: Realme 3

 

Realme 3_2

Tiga bulan kemudian, Realme kembali meluncurkan perangkat terbarunya. Smartphone pertama yang diluncurkan pada tahun 2019 adalah Realme 3. Perangkat ini merupakan smartphone pertama Realme yang memiliki fasilitas ChromaBoost dan Nightscape, sehingga memungkinkan pengambilan gambar saat gelap.

SoC yang digunakan pada perangkat yang satu ini adalah MediaTek Helio P60. Realme mengatakan bahwa penggunaan P60 terkait dengan mesin AI yang mereka miliki. Hal tersebut juga dibantu dengan menggunakan baterai besar 4230.

Realme Indonesia juga menyatakan bahwa pada peluncuran Realme 3 ini, mereka membuka Camera2 API untuk penggunaan kamera pihak ketiga. Selain itu, mereka juga memperbolehkan para penggunanya untuk membuka bootloader agar dapat melakukan rooting serta menggunakan sistem operasi pihak ketiga seperti LineageOS.

8 Mei 2019: Realme 3 Pro dan C2

Hanya berselang dua bulan saja, Realme 3 Pro diluncurkan. Selain itu, Realme juga memperkenalkan C2 yang diklaim oleh Realme sebagai ‘The New Entry-level King‘ di Indonesia. Keduanya menggunakan poni dengan model Dew Drop.

Realme menyematkan Snapdragon 710 AIE pada 3 Pro, sedangkan pada C2 menggunakan chipset buatan Mediatek, yaitu Helio P22. Realme 3 Pro menggunakan sensor Sony IMX 519 pada bagian belakangnya, yang diklaim mampu memberikan kualitas gambar paling baik dengan rentang harga yang diberikan.

Realme 3 Pro juga merupakan perangkat pertama mereka yang menggunakan feature VOOC 3 kepunyaan OPPO. Dengan VOOC 3, Realme 3 Pro dapat diisi ulang sampai penuh hanya dalam waktu 80 menit saja.

25 Juli 2019: Realme X

(Lagi-lagi) berselang hanya dua bulan saja, Realme kembali meluncurkan perangkat terbarunya. Kali ini, mereka meluncurkan Realme X, sebuah smartphone yang memiliki layar penuh tanpa poni. Pada perangkat ini juga pertama kali Realme menggunakan kamera mekanik untuk melakukan swafoto.

Tidak tanggung-tanggung, Realme X menggunakan sensor Sony IMX 586 yang mampu mengambil gambar hingga 48 MP. Perangkat ini juga yang pertama tidak memiliki microSD agar mendapatkan kinerja yang tinggi.

Realme juga pertama kali menggunakan tema sebuah film pada perangkatnya. Pada saat peluncurannya, Realme X juga diluncurkan dalam versi “Spiderman: Far From Home”. Realme X juga ditempatkan untuk bersaing dengan perangkat-perangkat flagship yang ada dipasaran.

19 September 2019: Realme 5 dan Realme 5 Pro

Terakhir, Realme memulai era perangkat dengan empat kamera pada bagian belakangnya pada bulan September 2019 lalu. Era tersebut dimulai dengan peluncuran dari Realme 5 dan 5 Pro. Keduanya menggunakan kamera wideangle 119 derajat, normal, makro, dan depth untuk bokeh.

Realme 5 Pro menggunakan Snapdragon 712 dan Realme 5 menggunakan Snapdragon 665. Realme juga membuat kapasitas baterai pada kedua perangkat ini menjadi lebih besar. Realme 5 Pro menjadi 4000 mAh, sementara Realme 5 menjadi 5000 mAh.

 

 

Infografis Realme

Setelah ini, Realme akan lagi mengeluarkan perangkat-perangkat baru yang tentunya juga membawa teknologi baru. Pada tanggal 23 Oktober 2019 nanti, Realme akan mengeluarkan Realme XT, sebuah perangkat dengan kamera beresolusi 64 MP.

Lalu apa lagi yang bakal diluncurkan oleh Realme? Kita nantikan saja perjalanan mereka di tahun-tahun berikutnya.

Anda bisa menonton beberapa video tentang smartphone Realme di bawah ini:

OPPO Luncurkan Reno Ace, Lengkap dengan Edisi Khusus Bertema Gundam

Dengan output sebesar 50 W, teknologi charging SuperVOOC yang terdapat pada OPPO R17 Pro sudah termasuk yang tercepat saat ini, sanggup mengisi penuh baterai perangkat dalam waktu 35 menit saja. Di saat pabrikan lain belum sempat mengejar, OPPO sudah tancap gas dengan versi SuperVOOC yang lebih baru lagi.

Teknologi ini diperkenalkan bersamaan dengan ponsel baru Reno Ace di Tiongkok. OPPO mengklaim baterai Reno Ace yang berkapasitas 4.000 mAh dapat terisi penuh dalam waktu 30 menit saja; lebih cepat 5 menit, padahal kapasitas baterainya juga lebih besar ketimbang milik R17 Pro.

Ini dikarenakan output dayanya naik lagi menjadi 65 W pada versi terbaru teknologi SuperVOOC yang didukung. Andaikata konsumen cuma punya waktu 5 menit, baterai Reno Ace rupanya sudah bisa terisi sekitar 27% dari kapasitas totalnya.

OPPO Reno Ace

Reno Ace juga cukup memikat dari segi spesifikasi. OPPO membekalinya dengan chipset Qualcomm Snapdragon 855 Plus, pilihan RAM berkapasitas 8 GB atau 12 GB, serta storage tipe UFS 3.0 sebesar 128 GB atau 256 GB.

Layarnya pun juga istimewa meski masih menyimpan notch. Reno Ace menggunakan panel AMOLED 6,5 inci dengan resolusi 2400 x 1080 pixel, akan tetapi refresh rate-nya berjalan di angka 90 Hz, sama seperti OnePlus 7T maupun OnePlus 7 Pro. Layar dengan sensor sidik jari terintegrasi ini juga disebut mampu mereproduksi 100% spektrum warna DCI-P3, dan tingkat kecerahannya bisa mencapai angka 1.000 nit saat menampilkan konten HDR.

Di sektor kamera, Reno Ace mengandalkan konfigurasi empat kamera belakang seperti seri Reno 2. Keempatnya mencakup kamera 48 megapixel (Sony IMX586) f/1.7, kamera telephoto 13 megapixel f/2.4, kamera ultra-wide 8 megapixel f/2.2, dan kamera monokrom 2 megapixel f/2.4. Di bagian depan, Reno Ace mengemas kamera 16 megapixel f/2.0.

OPPO Reno Ace Gundam Edition

Secara fisik, Reno Ace mengusung desain yang sudah bisa dibilang khas seri Reno. Ada dua pilihan warna yang tersedia, yakni Starry Blue dan Psychedelic Purple. Namun yang paling mengejutkan, OPPO juga bakal merilis Reno Ace edisi khusus Gundam dalam rangka merayakan ulang tahun franchise tersebut yang ke-40.

Seperti yang bisa Anda lihat, edisi terbatas ini hadir dengan warna spesial yang menyerupai Gundam RX-78-2, lengkap sampai ke kemasannya. Selain itu, OPPO juga bakal menawarkan aksesori khusus untuk Reno Ace edisi Gundam ini, seperti misalnya attachable gamepad yang juga bertema Gundam.

OPPO Reno Ace Gundam Edition

Di Tiongkok, OPPO bakal segera memasarkan Reno Ace dengan harga 2.999 yuan (± Rp 6 juta) untuk varian yang mengemas RAM 8 GB dan storage 128 GB, atau 3.799 yuan (± Rp 7,5 juta) untuk varian yang dibekali RAM 12 GB dan storage 256 GB.

Untuk edisi Gundam-nya, OPPO membanderol harga 3.599 yuan (± Rp 7,2 juta); lebih murah karena ia mengemas RAM 8 GB dan storage 256 GB. OPPO hanya akan menjual edisi khusus ini sebanyak 30.000 unit saja, dan konsumen sudah bisa melakukan pre-order mulai tanggal 21 Oktober sebelum pemasaran resminya berlangsung pada 11 November.

Sumber: 1, 2, 3.

OPPO Merilis Reno2 dan Reno2 F, dengan Fitur Videography Lebih Baik

OPPO telah meluncurkan smartphone Reno series terbarunya di Indonesia, yaitu Reno2 dan Reno2 F. Masing-masing dibanderol dengan harga Rp7.999.000 dan Rp5.399.000.

Tiba dengan tagline “I see, i share, i’am storygrapher”, OPPO tak hanya membenamkan banyak fitur fotografi dalam Reno2 series, tapi juga fitur-fitur videografi. Lalu, apa perbedaan antara Reno2 dan Reno2 F?

Desain

Dari sisi desain, Reno2 mengunsung mekanisme kamera depan pivot rising camera seperti seri Reno sebelumnya. Sementara Reno2 F datang dengan pop-up rising camera seperti OPPO F11 Pro, tapi kini dilengkapi dengan fitur baru atmosphere light.

Luas layarnya sama-sama 6,5 inci dengan panel Dynamic AMOLED yang sangat cerah hingga 800 nit di outdoor mode. Bedanya, Reno2 punya aspek rasio 20:9, diproteksi oleh Gorilla Glass 6 di muka, dan Gorilla Glass 5 di belakang. Sedangkan, Reno2 F memiliki rasio 19.5:9 dan dilindungi Gorilla Glass 5 depan belakang.

Selain itu, Reno2 datang dengan balutan warna sunset pink dan luminos black. Sementara, Reno2 F hadir dalam pilihan warna sky white dan lake green.

Quad Rear Camera

OPPO-Reno2-1

Kedua smartphone ini sama-sama dibekali quad-camera di belakang, tapi dengan konfigurasi berbeda. Reno2 mengusung kamera utama dengan sensor Sony IMX586 berukuran 1/2.0 inci, beresolusi 48MP dengan aperture f1.7.

Kamera keduanya 8MP dengan lensa wide-angle yang memperlebar pandangan 116 derajat. Kamera ketiga 13 dengan lensa telephoto yang memberikan kemampuan 5x hybrid zoom dan 20x digital zoom. Satu lagi 2MP dengan lensa mono.

Kamera utama Reno2 sudah dilengkapi OIS dan EIS untuk fitur ultra steady video. Perekam videonya mencapai 4K, tapi fitur stabilization-nya hanya bisa digunakan pada resolusi 1080p 30/60fps. Satu lagi fitur videografi yang cukup menarik, video dynamic zoom yang memungkinkan mendapatkan kualitas audio lebih baik.

Beralih ke Reno2 F, kamera utamanya menggunakan sensor Samsung G1 beresolusi 48MP lengkap dengan EIS. Lalu, ada kamera 8MP dengan lensa wide angle, 2MP dengan lensa mono, dan 2MP lagi sebagai depth sensor.

Fitur Lainnya

OPPO-Reno2-12

Dapur pacu Reno2 mengandalkan chipset Snapdragon 730G. Sedangkan, Reno2 F menggunakan chipset Helio P70. Besaran RAM dan storage-nya sama, 8GB dan 128GB.

Sisa spesifikasinya bisa dibilang identik, keduanya menjalankan ColorOS 6.1 berbasis Android 9 Pie, punya sistem biometrik hidden fingerprint unlock 3.0, dan baterai 4.000 mAh dengan VOOC 3.0 flash charge. Khusus Reno2, sudah dilengkapi NFC.

OPPO Enco Q1

Selain meluncurkan dua smartphone Reno2 series, OPPO juga memperkenalkan headphone noise cancelling pertamanya; OPPO Enco Q1. Headphone ini menggunakan teknologi active noise cancelation dan memiliki unit dynamic driver dengan diafraga komposit 11,8mm.

OPPO Enco Q1 mendukung format ACC dan memiliki tiga mode audio 3D untuk menikmati musik, game, dan video. Pengisian dayanya menggunakan port USB Type-C, bisa menemani penggunanya hingga 15 jam dengan fitur active noise cancellation, dan 22 jam bila fitur tersebut tidak aktif.

Untuk ketersediannya, OPPO Enco Q1 dapat dipesan secara pre-order dengan harga khusus Rp1.499.000 pada 10-20 Oktober 2019 melalui Lazada. Penjualan perdananya dilakukan pada 21 Oktober dengan harga Rp1.599.000.

Kalau Reno2 bisa dipesan secara pre-order dari tanggal 8-30 Oktober dengan hadiah OPPO Enco Q1 selama persediaan masih ada. Sedangkan, pre-order Reno2 F digelar dari tanggal 8-17 Oktober dan dijual perdana pada 18 Oktober.